• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada CV Aan Ibrahim Brother’s di Kota Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi pada CV Aan Ibrahim Brother’s di Kota Bandar Lampung)"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

(Studi pada CV Aan Ibrahim Brother’s di Kota Bandar Lampung)

Oleh

AHMAD TRY SUTRISNO

Kepercayaan konsumen terhadap merek akan menciptakan rasa aman serta

mengurangi persepsi konsumen tentang timbulnya resiko reputasi yang tidak baik.

Kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut antara lain meliputi karakteristik

merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik merek-pelanggan yang dapat

menimbulkan loyalitas. Loyalitas konsumen mendasari hubungan yang terus -

menerus dan mempertahankan hubungan yang bernilai penting yang tercipta dari

adanya kepercayaan. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan

akan mendapatkan keuntungan jangka panjang. CV Aan Ibrahim Brother’s salah satu perusahaan yang telah membangun kepercayaan merek pada pelanggan

namun penjualan CV Aan Ibrahim Brother’s berfluktuasi dari tahun 2011 hingga 2014.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepercayaan merek terhadap

(2)

merek (X1), karakteristik perusahaan (X2), Karakteristik merek konsumen (X3)

terhadap loyalitas pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan non probability dengan metode purposive

sampling. Dalam analisis data penelitian ini menggunakan metode uji regresi liniear.

Berdasarkan hasil pengujian analisis determinasi menunjukkan pengaruh

kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan berdasarkan koefisien

determinasi nilai Adjusted R Square sebesar 0,219 yang berarti variabel X

(Kepercayaan merek) mempengaruhi variabel Y (Loyalitas pelanggan) sebesar

21,9%dan sisanya sebesar 78,1%dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN PADA CV AANIBRAHIM BROTHER’S DI BANDAR LAMPUNG

Oleh :

AHMAD TRY SUTRISNO

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN PADA CV AANIBRAHIM BROTHER’S DI BANDAR LAMPUNG

(SKRIPSI)

Oleh :

AHMAD TRY SUTRISNO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

v

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir ……….. 9

(6)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ……….……….. i

DAFTAR TABEL …..………. ii

DAFTAR GAMBAR ….……….. iii

I. PENDAHULUAN ……… 1

1.1Latar Belakang ……… 1

1.2Rumusan Masalah ……… 6

1.3Tujuan penelitian ……… 6

1.4Manfaat Penelitian ……… 7

1.5Kerangka Pemikiran ……….. 8

1.6 Hipotesis ... 10

II. LANDASAN TEORI ……… 11

2.1 Pengertian Merek ……….. 11

2.2 Kepercayaan Merek ……….. 13

2.2.1 Karakteristik Merek ……….. 15

2.2.2 Karakteristik Perusahaan ... 17

2.2.3 Karakteristik Pelanggan – Merek ... 19

2.3 Loyalitas Pelanggan ………... 20

(7)

ii

3.4 Metode Pengumpulan Data ……… 26

3.5 Variabel Penelitian ... 27

3.6 Populasi dan Sampel ………..……... 27

3.6.1 Populasi ... 27

3.6.2 Sampel ... 28

3.7 Definisi Operasional Variabel ……….….. 29

3.8 Analisis Data ………... 30

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .... 34

4.1.1 Uji Validitas ... 34

4.1.2 Uji Realibilitas ... 35

4.2 Anailisis Kualitatif ………... 36

4.3 Distribusi Jawaban Pelanggan ………..…….. 39

4.4 Rentang Skor Variabel ... 43

4.5 Tanggapan tentang Variabel Loyalitas pelanggan (Y) ... 45

4.6 Analisis Kuantitatif ...……….... 45

4.6.1 Regresi Linier Berganda (Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y) ... 46

(8)

iii

4.6.2.1 Uji F (Uji hipotesis secara simultan) ... 47

4.6.2.2 Uji t (Uji hipotesis secara parsial) ... 58

4.6.2.3 Analisis Determinasi ... 50

4.7 Pembahasan ... 50

V. SIMPULAN SARAN ……… 52

5.1 Simpulan ……… 52

5.2 Saran ……….. 53

(9)

iv

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1. Jumlah Data Penjualan CV Aan Ibrahim Brother’s

(Januari - Desember 2011- 2014) ………. 5

2. Peneliti Terdahulu ... 22

3. Definisi Operasional Variabel ... 29

4. Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumen (X1) ... 34

5. Hasil Uji Reliabilitas ... 35

6. Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin Pelanggan ... 36

7. Persentase Berdasarkan Pekerjaan Pelanggan ………. 36

8. Persentase Berdasarkan Rentang Waktu Pembelian………. 37

9. Persentase Berdasarkan Dana yang dihabiskan …….…….…. 38

10.Persentase Berdasarkan Tingkat Pendapatan Pelanggan ... 38

11.Hasil Jawaban Pelanggan Tentang Karakteristik Merek (X1) ... 39

12.Hasil Jawaban Pelanggan Tentang Karakteristk Perusahaan (X2) ……...………. 40

13.Hasil Jawaban Pelanggan Tentang Karakterisrik Merek-Konsumen (X3) ………... 42

14.Rata-rata masing-masing Variabel Kepercayaan Merek (X) .... 44

15.Hasil Jawaban Pengunjung Tentang Loyalitas Pelanggan (Y) …...….…...……… 45

16.Hasil Regresi Variabel X Terhadap Variabel Y ...………… 46

17.Hasil Uji F Hipotesis secara Parsial ………... 48

18.Uji Hipotesis Secara Parsial ……….... 59

(10)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, Islam, kesempatan, serta kekuatan

yang telah diberikan Allah Subhanahuwata’ala sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV AANIBRAHIM BROTHER’S

DI BANDAR LAMPUNG”.Skripsi ini merupakan syarat dalam penyelesaian studi program Sarjana fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Hambatan,

tantangan serta rintangan dalam penulisan skripsi ini tidak dapat dihindari melainkan

sebagai pengalaman untuk melakukan penelitian berikutnya. Penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan berkat bantuan, dorongan serta, arahan dan masukan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung Serta selaku pembimbing I yang telah

sabar memberikan arahan serta bimbingannya mengenai penelitian yang baik dan

benar.

3. Ibu Yuningsih S.E., M.M. Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

(11)

4. Ibu Yuniarti Fihartini, S.E., M.Si. Selaku Pembimbing II yang telah dengan sabar

memberikan bimbingan, ilmu, motivasi dan mengajarkan bagaimana tata cara

penulisan yang baik dalam melakukan penelitian.

5. Bapak Aripin Ahmad, S.E., M.Si. Selaku penguji utama yang telah memberikan

saran, bimbingan dan semangatnya agar peneliti dapat menyelesaikan penelitian

ini.

6. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.S.B.A Selaku dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada saya agar dapat

menyelesaikan skripsi ini.

7. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

menuntunku dari ketidak tahuan hingga tahu segalanya selama hampir empat

tahun penulis menuntut ilmu di UNILA, serta seluruh staf Fakultas dan Jurusan

Manajemen Universitas Lampung.

8. Teristimewa untuk Papa dan Mama tercinta Hi. M. Ali Nurfiah S.Sos dan Hj.

Yulina Nur S.Pd yang tiada hentinya selalu mendoakan untuk kesuksesan anaknya

tercinta, memberikan dorongan, motivasi, mendukung serta memfasilitasi setiap

jenjang pendidikan yang saya jalani hingga pendidikan akhir ini, dan merawat

serta membesarkan saya dengan tulus dan ikhlas agar saya menjadi anak yang

sukses dan sholeh.

9. Kakakku Tercinta M. Fadil Hakim S.T.P, dan Fadillah Aliana Sari S.H yang tak

(12)

10.Terimakasih kepada Jenfabella Lukel sahabatku yang selama hampir 9 tahun ini

tak hentinya memberikan semangat serta motivasinya sehingga penelitian ini

dapat selesai tepat waktu.

11.Sahabat seperjuangan Fathimah Fitri Alawiyah, Tatang Setia, Adji Madya ,

Agung Prasetyo, Deni Wahyudi, Achmad Aristya R, Primarta Ramadhona, Rio

Panduwinata, Aditya R Pratama, MM Prambudya N Sesunan, Ghia Subagja, M

Fazrie Amalsyah, M Farid Naufal, Pramajaka Sanjaya, David Waladi, Meirian

Trisaputra, Agil Hendra Pamungkas, Bayu prasetya, Yasser syamsurya, Yudhi

Haprinaldi, M Dhian Pratama, Dona Triansha, Prashadio Anmara, Diono

Nugroho, Taradipha Catur, M Fadel Harris, Fidya junisa, Ratu Ismaya Rasyidi,

dan Gita Putri Utami Juhri, Grihda Loresna Hastylinia, Dina Maryana, Audi

Aniza R, Farras Mardathila, Eva Septiawati.

12.Sahabat seperjuangan Manajemen 2011 Yipi, Ujang, JP, Redy, Putu, Ratih, Anin,

Gilas, Irma, Yulius, Ossi, Villi, Ira, Kabul, Agus, Arif, Ricky, Vina, Vada, Dias,

Surya, Miranda, Dimas, Yufita, Joshua, Aji Windu, Baron, Ian Artha, Aan,

artenza, Erie, Ade, Vina, Sabar, Ega, Gita, Ranis, Yaya, Topan, Ikhsan Dan

Teman-Teman Lainnya.

13.Teman-teman SMA Negeri 1 lulusan tahun 2011 yang ikut terlibat dalam proses

perjalanan studi pendidikan Ardiansyah, Muhammad Fadel, Herry Irwanda, Riwal

Maulidinata, Mukhtarudin Ammar, Dovryan Farlianzyah, Pertiwi Agustina, Ayu

Yanuaraisa, Mia Respani, Cecilia Ariani Jasib Bustam dan teman-teman lainnya.

14.Teman-teman SMP Negeri 4 lulusan tahun 2008 yang telah memberikan

(13)

Adil Pambudi, Teddy Armandra, Narendra Ryan Agusta, Nugraha Eka Pryudha,

Mas Agus Zailani, Nick Kurniawan, M. Rizki Adityas, Rafi Lauda, Jimmi Brilian

Larate, Darma Setiawan, Imam Sudiro, Jodi juliano, Arlingga Azli Mahesa,

Riyadhi Adyansyah, Noverdi Adhitama, Rahmat Septian, Muhammad Arafat

Sanjaya, Raisa Miradiah, Riandini Kania Friandi, Cita Adelia, Munjiyah

Rachman, Resti Ramadhani, Tisa Liani, Kiat Tri W dan teman-teman Lainnya.

15.Keluarga besar KKN Kabupaten Waykanan, Kecamatan Negri Besar, khususnya

Kampung Kaliawi Indah, Rian rinanda, Muhammad Akbar, Yudha Agung

Permana, Yoga Pratama, Shandi Patria, Anita Florencya, Dian Farida sari, Safa

Aisyah, Risdawati Hutabarat, Abang Sofyan, Nita, Adik Riva, Pak Lurah

Judiyanto beserta keluarga, Pak Sekdes Ibrahim beserta keluarga, Mas Agus

beserta keluarga, Usman, Ryan dan semua rekan-rekan KKN Tematik periode

Januari - Maret 2015.

16.Sahabat-sahabat majelis Liqo Masjid Lailatul Qadar Abi Bambang, Oka Amsal,

Kak Andre, Kak Rio, Kak Andi, Solehudin Ricki, Lucky Susanto, kholid, Abdul

Hamid, Awi, Andreas, Pak Narbi terimakasih atas doanya, dukungan serta

nasihat-nasihatnya sehingga penelitian ini dapat selesai tepat waktu. Semoga satu

diantara kita mendapat syafaatnya di yaumil kiamah dan kita termasuk dalam

(14)

17.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga

Allah SWT membalas seluruh budi baik yang telah diberikan kepada kita semua.

Bandar Lampung, 21 Agustus 2015 Peneliti,

(15)
(16)
(17)

MOTO

“Allah menyukai orang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya”

(HR Baihaqi)

”Kemalasan adalah Jalan Menuju kegagalan”

“Takut gagal akan berakhir dengan kegagalan itu sendiri”

(Anis Mansoer)

“Orang yang sukses bukanlah orang yang cerdas ataupun pintar melainkan orang yang Tekun”

(Ahmad Try Sutrisno)

“Cukuplah Allah Menjadi penolong kami

(18)
(19)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan serta kesabaran untukku dalam mengerjakan

skripsi ini.

Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa kasih sayang ku persembahkan karya sederhana ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Hi. M. Ali Nurfiah S.Sos dan Ibu Hj. Yulina Nur S.Pd yang telah membimbing serta mendidikku hingga sekarang ini, agar menjadi anak yang

Sholeh serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa, serta dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Kakakku M. Fadil Hakim S.T.P, dan Fadillah Aliana Sari S.H yang selalu memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepadaku.

Saudaraku yang selalu memberikan dorongan serta semangat untuk mencapai keberhasilan.

Para guru-guruku dan dosen yang selalu membimbingku serta memberikan ilmunya untuk menjadikanku orang yang berguna.

Sahabat-sahabatku dan teman-teman semuanya yang membantuku dalam menyelesaikan pendidikan.

Teman-teman satu angkatan manajemen 2011 yang selalu memberikanku motivasi, dorongan serta keceriaan selama menjalani perkuliahan.

(20)

RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir di Tanjung Karang Bandar Lampung pada tanggal 13 Februari 1993 sebagai

anak ke 3 dari 3 bersaudara pasangan Hi. M. Ali Nurfiah S.Sos dan Hj. Yulina Nur S.Pd

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan oleh peneliti di TK Sejahtera I Bandar

Lampung pada Tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) Sejahtera I 2005, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2008, dan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2011.

Pada tahun 2011 peneliti diterima sebagai Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(21)

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi

suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Hal ini memicu

perusahaan untuk lebih memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan

dalam rangka mempertahankan pelanggan agar tetap loyal pada suatu merek baik

itu berupa produk maupun jasa. Pada umumnya pelanggan yang loyal tidak

mencari alternatif dan tidak mudah berpaling pada merek produk lain. Bagi

pelanggan, sebuah merek memberikan suatu jaminan terhadap kualitas yang

diberikan oleh sebuah produk. Kondisi ini menunjukkan bahwa merek tidak

hanya mempengaruhi pandangan pelanggan terhadap suatu produk tetapi juga

memberikan keuntungan bagi pelanggan dengan rendahnya resiko pembelian.

Merek menjadi lebih dipertimbangkan oleh perusahaan dewasa ini, terutama pada

kondisi persaingan merek yang semakin tajam. Perusahaan semakin menyadari

arti penting merek bagi suksesnya sebuah produk. Karenanya aktivitas-aktivitas

strategi mengelola merek, meliputi penciptaan merek, membangun merek,

memperluas merek untuk memperkuat posisi merek pada persaingan menjadi

sangat diperhatikan oleh perusahaan. Semua upaya tersebut dimaksudkan untuk

(22)

2

atau ekuitas bagi perusahaan. Berdasarkan alasan tersebut perusahaan berusaha

untuk menciptakan pelanggan yang loyal.Apabila suatu perusahaan ingin

mendapatkan pelanggan yang loyal maka perusahaan tersebut harus mengerti apa

yang diinginkan oleh pelanggan dan dengan sendirinya pelanggan akan percaya

kepada perusahaan tersebut.

Kepercayaan pelanggan terhadap merek akan menciptakan rasa aman serta

mengurangi persepsi pelanggan tentang timbulnya resiko reputasi yang tidak baik.

Membangun dan menjaga kepercayaan pelanggan terhadap merek sangat penting,

karena merupakan kunci suksesnya hubungan jangka panjang antara perusahaan

dengan pelanggan. Kepercayaan merek (brand trust) memainkan peran penting dan berkontribusi dalam meningkatkan loyalitas yang mempengaruhi hasil

pemasaran terkait dengan faktor-faktor elastisitas pangsa pasar (market share) dan harga (relative price). Kepercayaan pelanggan terhadap merek tersebut antara lain

meliputi kepercayaan terhadap karakteristik merek, kepercayaan terhadap

karakteristik perusahaan dan kepercayaan terhadap karakteristik merek pelanggan

( Lau dan Lee, 1999: 344).Kepercayaan atau trust merupakan penggerak

munculnya loyalitas, karena dapat menciptakan pertukaran hubungan yang sangat

bernilai. Namun pelanggan tidak akan begitu saja loyal pada suatu merek atau

perusahaan, mereka terlebih dahulu akan menilai apakah merek atau perusahaan

tersebut layak untuk dipercaya.

Loyalitas pelanggan mendasari hubungan yang terus - menerus dan

mempertahankan hubungan yang bernilai penting yang tercipta dari adanya

kepercayaan.Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang

(23)

3

diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas

hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.Untuk

mendapatkan kepercayaan pelanggan terhadap merek perusahaan perlu

membangun mereknya. Peranan merek bukan lagi sekedar nama atau pembeda

dengan produk - produk pesaing, tetapi sudah menjadi salah satu faktor penting

dalam keunggulan bersaing. Menurut Mowen dan Minor 2002 dalam (Setiawati,

2009: 2) Suatu hal yang harus diperhatikan dalam persaingan adalah bagaimana

setelah pelanggan menerima dan merasakan manfaat atau nilai dari suatu produk,

pelanggan tersebut telah memiliki perilaku loyal, rasa puas dan komitmen

terhadap produk.

Salah satu perusahaan yang giat membangun kepercayaan merek dalam rangka

memberikan kepuasan kepada pelanggan dan dalam rangka menciptakan loyalitas

pelanggan adalah CV Aan Ibrahim Brother’s. Sekarang ini tidak dipungkiri lagi peminat kebaya sulaman usus mulai berkurang dari dunia fashion dikarenakan semakin majunya dunia fashion dan ketertarikan masyarakat kita dengan

model-model busana budaya luar yang terlihat lebih glamor. Hal inilah yang membuat

CV Aan Ibrahim Brother’s untuk memodifikasi pakaian khas nusantara khususnya kebaya, dengan sedikit penggabungan antara kebaya dengan model sulaman usus

(khas lampung) dan disesuaikan dengan selera pelanggan masyarakat jaman

sekarang sehingga busana kebaya terlihat lebih kasual dan glamor, tidak kalah

menariknya dengan karya-karya busana buatan luar negeri lainnya. Sejak

masuknya busana-busana buatan luar negeri ke pangsa pasar di Indonesia

membuat para perancang busana dalam negeri berusaha total dalam menciptakan

(24)

4

cukup untuk menjadikan pelanggan loyal terhadap suatu perusahaan, para

pengusaha perancang busana harus memikirkan bagaimana pelanggan bisa tetap

membeli produk-produk yang ditawarkan. Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu

saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan bahwa kebaya

merupakan busana terbaik.

Membangun kepercayaan pelanggan telah dilakukan oleh perusahaan CV Aan Ibrahim Brother’s sejak awal berdiri, hal ini dibuktikan dengan inovasi - inovasi

yang telah dilakukan untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan

yang pada akhirnya pelanggan memiliki keterikatan terhadap merek tersebut dan

akan menimbulkan pembelian ulang terhadap merek tersebut. Hal ini juga yang

menyebabkan CV Aan Ibrahim Brother’s untuk berusaha lebih keras demi membuktikan kepada masyarakat, bahwa produk-produk yang ditawarkan

merupakan salah satu yang terbaik. Meskipun CV Aan Ibrahim Brother’s sudah memiliki segmen pelanggan yang dianggap loyal, namun tekanan persaingan yang

gencar dan sengaja diarahkan untuk mengubah pelanggan yang loyal, tidak dapat

diabaikan karena akan menyebabkan terjadinya perpindahan merek.

Menurut Kotler (2000) dalam (Kurniawan, 2011: 1) para pesaing adalah

perusahaan-perusahaan yang memuaskan pelanggan yang sama. Begitu

perusahaan mengidentifikasi pesaingnya, maka harus mengetahui dengan pasti

karakteristik, khususnya strategi, tujuan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing

ketika mendapat ancaman pasar. Persaingan yang semakin ketat saat ini untuk

semua kategori produk melahirkan berbagai macam merek yang semakin menjadi

(25)

5

kepemilikan atas nama Siti Rahayu yang berlokasikan di Jalan Soekarno Hatta

No.3 Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung. Adanya persaingan ini disikapi

dengan positif, terbukti persaingan tersebut tidak terlalu berpengaruh pada

perpindahan merek dikarenakan sudah memiliki pelanggan yang loyal pada

segmen tertentu. Berikut ini adalah jumlah data pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s dari tahun 2011-2014:

Tabel 1

Jumlah Data Penjualan CV Aan Ibrahim Brother’s Tahun 2011 – 2014 (dalam unit)

(26)

6

dibuktikan bahwa yang cukup signifikan sebesar 13%. Pada tahun 2014

peningkatan penjualan terjadi kembali. Hasil ini dapat diartikan kepada

masyarakat dengan inovasi-inovasi yang dilakukan seperti sulaman usus adalah

untuk meningkatkan Loyalitas pelanggan, dan untuk mencapai itu semua

diperlukan konsistensi yang tinggi, baik itu dari dalam perusahaan maupun diluar

perusahaan. Peneliti tertarik untuk meneliti Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s di Bandar

Lampung.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan Tabel 1 yang memuat data penjualan dapat disimpulkan bahwa

penjualan CV Aan Ibrahim Brother’s berfluktuasi dari tahun 2011 hingga 2014, hal ini dikarenakan pelanggan memiliki kepercayaan merek ( karakteristik merek,

karakteristik perusahaan dan karakteristik merek-pelanggan) terhadap CV Aan Ibrahim Brother’s, maka permasalahan pada penelitian ini adalah apakah

kepercayaan merek berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepercayaan merek terhadap

(27)

7

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah memberikan kontribusi bagi studi

pemasaran dalam bentuk suatu studi kasus, mengenai pengaruh kepercayaan

merek terhadap loyalitas pelanggan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini bagi beberapa pihak

antara lain:

a. Bagi Perusahaan

Kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah dalam bentuk saran atau masukan

yang dihasilkan sebagai researchoutput sehingga dapat digunakan bagi perusahaan untuk meningkatkan target perusahaan.

b. Bagi Akademisi

Dapat memberikan arah studi tentang konsep ilmu pengetahuan di bidang

pemasaran khususnya tentang perilaku pelanggan dalam keputusan pembelian

dan dapat digunakan sebagai bahan pembanding dalam kepustakaan bagi yang

ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh kepercayaan merek terhadap

(28)

8

1.5 Kerangka Pemikiran

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan

apakah pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek.

Berdasarkan pada penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya didasarkan pada reputation, predictability dan competence

dari individu tersebut (Lau dan Lee, 1999: 345).

b. Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan

pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan pelanggan terhadap

perusahaan kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap

merek perusahaan. Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap

kepercayaan pelanggan pada sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan

terhadap perusahaan, reputasi perusahaan, motif-motif dari perusahaan

yang dipersepsikan, dan integritas perusahaan yang dipersepsikan (Lau

dan Lee, 1999: 347).

c. Suatu hubungan tidak satu arah, setiap kelompok saling mempengaruhi

dalam hubungannya dengan kelompok lain. Sehingga, karakteristik

pelanggan merek dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap

merek. Karakteristik dalam hubungan pelanggan dengan merek mencakup

kesamaan (similarity) antara self-concept pelanggan dengan citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelanggan, kepuasaan

(29)

9

H2

H3

d. Loyalitas secara harfiah diartikan kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang

terhadap objek. Sesuai dengan pendapat dari Lau dan Lee (1999: 342),

penekanan pada dimensi attitudinal sebenarnya lebih penting dan

bermanfaat dalam mengukur loyalitas pelanggan, karena attitude (sikap) akan mendorong perilaku tertentu.

Berdasarkan konsep penelitian di atas dapat digambarkan pengaruh antara

karakteristik merek mempunyai peran yang sangat penting dalam

menentukan pengambilan keputusan pelanggan untuk mempercayai suatu merek,

karakteristik perusahaan yang ada di balik suatu merek juga dapat

mempengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan terhadap merek tersebut dan

karakteristik merek-pelanggan dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek

yang berkaitan dengan kepercayaan merek.

Berdasarkan tinjauan penjelasan diatas, maka dapat disusun suatu kerangka

pemikiran penelitian ini sebagai berikut:

H1

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Lau dan Lee (1999: 345)

Karakteristik Merek (X1)

Karakteristik Perusahaan (X2)

Karakteristik Merek-Konsumen (X3)

(30)

10

1.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan

maka dapat ditarik sebuah hipotesis yaitu

H1 : Terdapat pengaruh karakteristirik merek (X1) terhadap loyalitas pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s.

H2 : Terdapat pengaruh karakteristik perusahaan (X2) terhadap loyalitas pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s.

(31)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Merek (Brand)

Citra ekonomi sekarang ini,telah brand menjadi aset terpenting yang memukau konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya perusahaan. Tak heran, brand-brand kuat menjadi rebutan pebisnis dan diperjual belikan sebagai jalan pintas

meraih sukses. Brand bukan sekedar logo atau nama perusahaan Anda, melainkan image atau persepsi seseorang tentang produk atau perusahaan

Anda. Brand adalah kombinasi lengkap dari asosiasi yang orang bayangkan ketika mendengar sebuah nama perusahaan atau produk.

Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000 : 460) merek adalah

nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang

dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok

penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek sebenarnya

merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan keistimewaan,

manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-merek terbaik memberikan

jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari sekadar simbol. Merek dapat

(32)

12

1. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi kesan

sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan baik, tahan

lama, dan bergengsi tinggi.

2. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan

atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut, tetapi

membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat diterjemahkan

menjadi manfaat fungsional dan atau emosional. Sebagai contoh: atribut “tahan lama” diterjemahkan menjadi manfaat fungsional “tidak perlu cepat beli lagi, atribut “mahal“ diterjemahkan menjadi manfaat emosional “bergengsi”, dan

lain-lain.

3. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi, Mercedes

berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.

4. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya

Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.

5. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes

mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah

(binatang), atau istana yang agung (objek).

6. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut. Mercedes menunjukkan pemakainya seorang

diplomat atau eksekutif. Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo,

trademark, serta slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan

individu-individu satu sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan.

(33)

13

segera dapat dikenali oleh konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan

dengannya tetap diingat. Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung

tiga hal, yaitu sebagai berikut :

1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan.

2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.

3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri.

Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Brand memberikan nilai, menciptakan diferensiasi dan mendapatkan

hasil jangka panjang. Sepotong nama ini bisa berarti banyak serta menjadi

pembeda produk yang satu dari yang lain. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski

mungkin dari sisi fungsional manfaatnya sama. Namun dengan brand yang kuat, harga produk yang sama tadi bisa menjadi berlipat ganda – bahkan priceless.

2.2 Kepercayaan Merek (Trust in Brand)

Kepercayaan pelanggan pada merek (brand trust) didefinisikan sebagai keinginan

pelanggan untuk bersandar pada sebuah merek dengan risiko-risiko yang dihadapi

karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif (Lau

dan Lee, 1999: 343).Kepercayaan memiliki peran yang penting dalam pemasaran

industri. Dinamika lingkungan bisnis yang cepat memaksa pemasaran perusahaan

untuk mencari cara yang lebih kreatif dan fleksibel untuk beradaptasi. Untuk tetap

(34)

14

melalui pembentukan hubungan yang kolaboratif dengan pelanggan (Lau dan Lee,

1999 : 343-345). Kepercayaan dianggap sebagai cara yang paling penting dalam

membangun dan memelihara hubungan dengan pelanggan dalam jangka panjang.

Hal ini menjelaskan bahwa penciptaan awal hubungan dengan partner didasarkan

pada trust (kepercayaan).

Perusahaan harus memahami tiga karakteristik penting dalam membangun dan

mengembangkan brand trust, sebagai determinan kepercayaan pelanggan yang pada akhirnya akan mengarah pada loyalitas pelanggan. Tiga karakteristik kunci

bagi kesuksesan hubungan antara pelanggan dan perusahaan adalah karakteristik

merek, karakteristik perusahaan, dan karakteristik hubungan pelanggan-merek.

Oleh karena itu, kepercayaan yang telah dibangun oleh pelanggan pada suatu

merek kemungkinan akan mengarah pada loyalitas terhadap merek tersebut.

Hubungan antara brand trust dan loyalitas merek (brand loyalty) dapat

(35)

15

 Similarity between Consumer self-concept & Brand Personality

 Brand Liking

 Brand Experience

 Peer Support

Gambar 2 Hubungan antara brand trust dan loyalitas merek (brand loyalty) Sumber: Lau dan Lee (1999 : 345)

2.2.1 Karakteristik Merek (Brand Characteristics)

Karakteristik merek memainkan peran yang vital dalam menentukan apakah

pelanggan memutuskan untuk percaya pada suatu merek. Berdasarkan pada

penelitian kepercayaan interpersonal, individu-individu yang dipercaya

didasarkan pada reputation, predictability dan competence dari individu tersebut (Lau dan Lee, 1999 : 345). Dalam konteks hubungan pelanggan-merek,

kepercayaan

(36)

16

pelanggan dibangun berdasarkan pada reputasi merek, prediktabilitas merek,

dan kompetensi merek. Penjelasan dari tiga karakteristik merek dapat ditunjukkan

sebagai berikut:

Brand Reputation

Brand reputation berkenaan dengan opini dari orang lain bahwa merek itu baik dan dapat diandalkan (reliable). Reputasi merek dapat dikembangkan bukan saja

melalui advertising dan public relation, tapi juga dipengaruhi oleh kualitas dan kinerja produk. Pelanggan akan mempersepsikan bahwa sebuah merek memiliki

reputasi baik, jika sebuah merek dapat memenuhi harapan mereka, maka reputasi

merek yang baik tersebut akan memperkuat kepercayaan pelanggan (Lau dan Lee,

1999 : 346).

Brand Predictability

Brand predictability berkenaan dengan kemampuan suatu kelompok untuk

memprediksi perilaku dari kelompok lain (Doney dan Cannon, 1997 dalam Lau

dan Lee, 1999: 346). Predictable brand adalah merek yang memungkinkan pelanggan untuk mengharapkan bagaimana sebuah merek akan memiliki

performance pada setiap pemakaian. Predictability mungkin karena tingkat konsistensi dari kualitas produk. Brand predictability dapat meningkatkan

keyakinan konsumen karena konsumen mengetahui bahwa tidak ada sesuatu yang

tidak diharapkan akan terjadi ketika menggunakan merek tersebut. Karena itu,

brand predictability akan meningkatkan kepercayaan terhadap merek karena

(37)

17

Brand Competence

Brand competence adalah merek yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan, dan dapat memenuhi kebutuhannya.

Kemampuan berkaitan dengan keahlian dan karakteristik yang memungkinkan

suatu kelompok memiliki pengaruh dalam suatu wilayah tertentu (Butler dan

Cantrell, 1984, dalam Lau dan Lee, 1999 : 346-347). Ketika diyakini bahwa

sebuah merek itu mampu untuk menyelesaikan permasalahan dalam diri

pelanggan, maka pelanggan tersebut mungkin berkeinginan untuk meyakini

merek tersebut.

2.2.2 Karakteristik Perusahaan (Company Characteristics)

Karakteristik perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan

pelanggan pada sebuah merek. Pengetahuan konsumen terhadap perusahaan

kemungkinan akan mempengaruhi penilaiannya terhadap merek perusahaan.

Karakteristik perusahaan yang berpengaruh terhadap kepercayaan pelanggan pada

sebuah merek adalah kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, reputasi

perusahaan, motif-motif dari perusahaan yang dipersepsikan, dan integritas

perusahaan yang dipersepsikan (Lau dan Lee, 1999).

Trust in the Company

Dalam kasus perusahaan dan mereknya, perusahaan merupakan entitas

terbesar dan merek merupakan entitas terkecil dari entitas terbesar tersebut.

(38)

18

terhadap mereknya.

Company Reputation

Ketika pelanggan mempersepsikan opini orang lain bahwa perusahaan dikenal

adil dan jujur, maka pelanggan akan merasa lebih aman dalam memperoleh dan

menggunakan merek perusahaan. Menurut Anderson dan Weitz, 1992 dalam (Lau

dan Lee 1999 : 347-348) dalam konteks saluran pemasaran, ketika perusahaan

dinilai memiliki reputasi yang baik, maka pelanggan kemungkinan besar akan

percaya pada pengecer dan vendor.

Company Perceived Motives

Remple, Holmer, dan Zanna, 1985 dalam (Lau dan Lee 1999 : 348) menemukan

bahwa motif-motif dari partner pertukaran yang dipersepsikan akan

mempengaruhi kepercayaan terhadap partner tersebut. Menurut Doney dan Cannon, 1997 dalam Lau dan Lee (1999: 348), intentionality merupakan cara yang mana kepercayaan dibangun dalam hubungan antara penjual dan pembeli.

Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Jones et al., 1975 dalam Lau dan Lee (1999: 348), benevolence of motives merupakan faktor penting dalam

suatu hubungan. Dalam konteks merek, ketika pelanggan mempersepsikan suatu

perusahaan layak dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka,

maka pelanggan akan mempercayai merek perusahaan.

Company Integrity

Integritas perusahaan merupakan persepsi pelanggan yang melekat pada

(39)

19

integritas tinggi tergantung pada konsistensi dari tindakannya di masa lalu,

komunikasi yang akurat tentang perusahaan dari kelompok lain, keyakinan bahwa

perusahaan memiliki sense of justice yang kuat, serta tindakannya sesuai dengan

janji-janjinya. Jika perusahaan dipersepsikan memiliki integritas tersebut, maka

kemungkinan merek perusahaan akan dipercaya oleh pelanggan (Lau dan Lee,

1999: 348).

2.2.3 Karakteristik Pelanggan-Merek (Consumer-Brand Characteristics) Menurut Lau dan Lee (1999: 348-349) suatu hubungan tidak satu arah, setiap

kelompok saling mempengaruhi dalam hubungannya dengan kelompok lain.

Sehingga, karakteristik pelanggan merek dapat mempengaruhi kepercayaan

pelanggan terhadap merek. Karakteristik dalam hubungan pelanggan dengan

merek mencakup kesamaan (similarity) antara self-concept pelanggan dengan

citra merek, kesukaan pelanggan terhadap merek, pengalaman pelanggan,

kepuasaan pelanggan, serta dukungan dari rekan (peersupport).

Similarity between Consumer Self-Concept dan Brand Personality

Penelitian dalam hubungan interpersonal menunjukkan bahwa similaritas dari karakteristik dua kelompok dapat memberikan kecenderungan tumbuhnya

kepercayaan. Seorang pelanggan akan mengevaluasi dan menilai sebuah merek

jika sebuah merek memiliki kesamaan dengan dirinya sendiri. Jika atribut atau

personality fisik merek dinilai sama dengan self-image pelanggan, maka

pelanggan kemungkinan untuk mempercayai merek tersebut (Lau dan

(40)

20

Liking the Brand

Menurut Bernet 1996 dalam (Lau dan Lee 1999: 349) mengusulkan bahwa untuk

mengawali suatu hubungan, suatu kelompok harus disenangi oleh kelompok lain.

Dalam pemasaran konsumen, jika seorang pelanggan suka terhadap suatu merek,

maka pelanggan tersebut kemungkinan besar akan mempercayai merek itu.

Experience with the Brand

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumen belajar dari pengalaman

masa lalunya, dan perilaku di masa akan datang dapat diprediksi berdasarkan

pada perilaku masa lalunya. Ketika konsumen memperoleh pengalaman lebih

dengan sebuah merek, maka mereka akan memahami merek dengan lebih baik

dan menumbuhkan kepercayaan lebih terhadap merek tersebut (Lau dan Lee,

1999: 350)

Peer Support

Braden et al. (1989), dalam Lau dan Lee (1999: 351) mengusulkan bahwa faktor yang penting dalam menentukan perilaku individu adalah pengaruh individu

lainnya, dan menyatakan bahwa pengaruh sosial merupakan faktor yang penting

dalam menentukan perilaku konsumen. Karena itu, pelanggan kemungkinan akan

percaya terhadap merek yang mana orang/pihak lain yang berarti bagi mereka

memperlihatkan kepercayaannya pada suatu merek.

2.3 Loyalitas pelanggan

Loyalitas secara harfiah diartikan kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang terhadap

objek. Sesuai dengan pendapat dari Lau dan Lee (1999: 342), penekanan pada

(41)

21

loyalitas pelanggan, karena attitude (sikap) akan mendorong perilaku tertentu.

Mowen dan Minor 1998 dalam Kurniawan (2011: 11) mendifinisikan loyalitas

sebagai kondisi di mana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu

merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan

pembelianya di masa mendatang. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu

tujuan inti yang diupayakan dalam pemasaran modern. Hal ini dikarenakan

dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka

panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu.

Perlu ditekankan bahwa hal tersebut berbeda dengan perilaku membeli ulang,

loyalitas pelanggan menyertakan aspek perasaan, tidak melibatkan aspek afektif

didalamnya. Loyalitas menunjukkan kecenderungan pelanggan untuk

menggunakan suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi

(Dharmmesta 1999 dalam Dharmayanti 2006: 37-38).

Dick dan Basu (1994: 102) mengembangkan suatu kerangka konseptual baru

untuk memahami lebih lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sikap

relatif-repeat patronage dan konsekuensinya. Hubungan antara sikap relatif dan

pembelian ulang menghasilkan empat tipe loyalitas pelanggan. Keempat tipe

loyalitas pelanggan tersebut adalah true loyalty (loyalitas sesungguhnya), latent

loyalty (loyalitas yang tersembunyi), spurious loyalty (loyalitas palsu) , dan non loyalty (tidak loyalitas).

Philip Kotler (2001: 96) menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan

yang melakukan pembelian dengan prosentasi makin meningkat pada perusahaan

tertentu dari pada perusahaan lain. Menurut Tjiptono (2000 : 110) loyalitas

(42)

22

berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari

pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena

adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan. Sedangkan kepuasan pelanggan

tersebut hadir dari seberapa besar kinerja perusahaan untuk menimbulkan

kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian

jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan

merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan

pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan

didalamnya, khusunya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan

konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa,

tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan

yang menawarkan produk/ jasa tersebut.

2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2Penelitian Terdahulu

Nama Judul Hasil Penelitian

Agus Mahroji (2009)

Pengaruh Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas

Merek (Studi Pada Traktor Quick G-1000 di Kabupaten Sragen)

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kharakteristik merek, perusahaan dan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas merek, baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Kharakteristik merek merupakan variabel dominan dalam

mempengaruhi loyalitas merek yang diikuti oleh

variabel consumer

(43)

23

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan)

Nama Judul Hasil Penelitian

Gede Riana (2008)

Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada

Konsumen Air Minum AQUA di Kota Denpasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara simultan maupun secara parsial variabel trust in a brand yang meliputi brand characteristic, company characteristic, dan consumer – brand characteristic berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty.

Petra Surya Mega Wijaya (2007)

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap

Brand Loyalty Maskapai Penerbangan Garuda

Indonesia di KotaYogyakarta

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand characteristic dan consumer-brand

characteristic berpengaruh secara signifikan terhadap brand loyalty. Temuan yang menarik adalah tidak ada pengaruh yang signifikan

antara company

characteristic terhadap brand loyalty

Lisa Verawati Irawan (2005)

Pengaruh brand trust dan brand affect terhadap brand loyalty produk pasta gigi Pepsodent di Surabaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap merek dan pengaruh merek memiliki pengaruh langsung terhadap masing - masing aspek loyalitas merek, sedangkan nilai hedonik dan nilai utilitarian memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap masing– masing

(44)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain riset adalah kerangka kerja atau rencana untuk melakukan studi yang akan

digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pikir maka dapat disimpulkan bahwa

desain yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif

dan verifikatif. menurut Sugiyono (2007:14) bahwa “Metode deskriptif analisis adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya. Sedangkan verifikatif dilakukan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan alat uji statistik (Umi Narimawati, 2007:61). Penulis menggunakan

alat uji statistik regresi linier berganda pada penelitian ini.

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek

penelitian. Menurut Sugiyono (2010:38) menyatakan bahwa, merupakan Suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

(45)

25

ditarik kesimpulannya. Objek penelitian ini Pengaruh Kepercayaan Merek

terhadap Loyalitas Pelanggan dengan melakukan penelitian di CV Aan Ibrahim Brother’s dengan mengambil responden dari pengguna produk CV Aan Ibrahim Brother’s.

3.3 Jenis dan Sumber data

3.3.1 Jenis Data

Data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik

secara lisan maupun tulisan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

melalui penilaian menggunakan skor dengan rumus rentang skor adalah

skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi jumlah kelas (Husein, 2002:

321).

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka

yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

(Husein, 2002: 322).

3.3.2 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Data primer.

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli

(46)

26

Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner dari

konsumen CV Aan Ibrahim Brother’s yang terpilih menjadi responden.

b.Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Setiyawati, 2009: 43).

Data sekunder yang ada dalam penelitian ini: data yang diperoleh dari manajemen CV Aan Ibrahim Brother’s.

3.4 Metode Pengumpulan Data 1.Kuesioner

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode penyebaran kuesioner yang telah disusun secara terstruktur,

dimana sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan pada responden untuk

ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan

(Kurniawan 2011: 40).

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan (Library Research), yaitu yang dilakukan dengan membaca

buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, skripsi maupun tesis

sebagai acuan penelitian terdahulu, dan dengan cara browsing di internet untuk

mencari artikel serta jurnal-jurnal atau data yang dapat membantu hasil dari

(47)

27

3.5 Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2010: 59). Variabel penelitian

dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah saluran distribusi dan kelengkapan produk.

2. Variabel Terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang

dijadikan sebagai variabel dependen adalah citra merek.

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010:117) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Sedangkan Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen CV Aan Ibrahim Brother’s di Bandar Lampung. Karena populasi dalam

penelitian ini yaitu seluruh masyarakat Bandar Lampung yang merupakan

(48)

28

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, dikarenakan adanya

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari

populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representative (Sugiyono, 2010). Sampel penelitian ini adalah

konsumen CV Aan Ibrahim Brother’s yang pernah melakukan pembelian produk CV Aan Ibrahim Brother’s sebanyak 3 kali.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah non probability dengan metode purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Maksudnya,

peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan

tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh

peneliti. Purposive sampling juga bisa berarti sampling yang menentukan target

kelompok tertentu. Ketika populasi yang diinginkan untuk penelitian ini adalah

langka atau sangat sulit untuk ditemukan dan diajak untuk menyelesaikan studi,

purposive sampling mungkin adalah satu-satunya pilihan. Menurut Widiyanto (2008:58) untuk ukuran populasi dalam penelitian yang tidak dapat diketahui

dengan pasti jumlahnya, maka besar sampel yang digunakan dapat dihitung

(49)

29

Keterangan:

n = ukuran sampel

Z = score pada tingkat signifikasi tertentu ( derajat keyakinan ditentukan

95%) maka Z=1,96

Moe = Margin of eror, tingkat kesalahan maksimum adalah 10%

Dengan menggunakan diatas, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

n= (1,96)2 . 4(10%)2

n= 96,04= 97 atau dibulatkan menjadi 100 respdenon

dari hasil perhitungan diatas, diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti adalah

sebesar 100 responden.

3.7 Definisi operasional variabel Tabel 3 Definisi operasional variabel

Variabel Sub. Variabel Indikator Skala

Pengukuran Kepercayaan

Merek (X)

Karakteristik Merek (X1), yaitu

(50)

30

Variabel Sub. Variabel Indikator Skala

Pengukuran

(X3) yaitu, meliputi kemiripan

antara konsep diri konsumen

Agar suatu data yang dikumpulkan dapat bermanfaat, maka harus di olah dan

(51)

31

Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan dan menarik

kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul.

3.9 Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dapat melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan

fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut. Menurut Azwar 1997 dalam( Kurniawan,

2011: 44) tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan

pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.

Pengujian validitas merupakan proses menguji butir-butir pertanyaan yang

terdapat dalam sebuah angket, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah

valid. Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut (Santoso,

2000 dalam kurniwan, 2011: 44). Pengujian validitas dalam penelitian ini hanya

dilakukan terhadap variabel-variabel yang mencakup multiple items/ pernyataan dengan menggunakan analisis faktor (factor analysis) Suatu butir dianggap

valid apabila memenuhi KMO > 0,5 dan loading factor (component matrix) yang dihasilkan memenuhi kaidah pengujian, yaitu lebih besar dari 0,7

(52)

32

3.10 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2006: 41) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji

reliabilitas sampel ini digunakan testing kehandalan “Croanbach Alpha” yang

akan menunjukkan ada tidaknya konsistensi antara pertanyaan dan sub bagian

kelompok pertanyaan. Konsistensi internal, ditujukan untuk mengetahui

konsistensi butir – butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur contruct. Suatu construct atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Croanbach Alpha > 0,60 (Ghozali 2006: 59).

3.11 Rentang Skor

Rentang skor digunakan sebagai alat untuk mengetahui seberapa besar Responden

mengapresiasi terhadap kuesioner yang diberikan. Berikut kriteria penilaian untuk

rentang skor menurut menurut Umar (2002: 201) :

Rumus = Skor Terbesar – Skor Terendah Jumlah Kelas

(53)

33

Kriteria penilaian:

100-179 = Sangat Kurang

180-259 = Kurang

260-339 = Cukup

340-419 = Baik

420-500 = Sangat Baik

3.12 Analisis Regresi Berganda

Menurut Djarwanto 1993 dalam (Kurniawan 2011: 47) analisis Regresi berganda

dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik merek,karakteristik

perusahaan dan karakteristik merek konsumen terhadap loyalitas pelanggan.

Adapun persamaannya adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e

Keterangan :

Y : Loyalitas pelanggan

a : Konstanta

X1 : Karakteristik merek

X2 : Karakteristik perusahaan

X3 : Karakteristik merek konsumen

b1,2,3 : Koefisien regresi

(54)

52

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama

yang menyatakan bahwa Kepercayaan Merek yang memiliki sub-variabel meliputi

karakteristik merek, karakteristik perusahaan dan karakteristik Merek-konsumen

berpengaruh positif pada Loyalitas pelanggan, sehingga hipotesis diterima. Hal ini

berdasarkan pada alasan berikut:

1. Nilai standardized coefficient beta X yang meliputi karakteristik merek (X1) sebesar 0,318, karakteristik perusahaan (X2) sebesar 0,185 dan

karakteristik merek – pelanggan (X3) sebesar 0,212 dengan tingkat

signifikansi dibawah 0,05. Pengaruh positif signifikan mengartikan bahwa

semakin pelanggan percaya terhadap merek, maka semakin meningkat

loyalitas pelanggan terhadap suatu perusahaan

2. Berdasarkan uji F yang hasilnya F hitung lebih besar dibandingkan nilai F

tabel (10,248 > 2,70) maka Ho ditolak dan Ha diterima, secara simultan

(55)

53

3. Hasil uji t sub variabel diketahui bahwa nilai t hitung pada variabel

kepercayaan merek (X) lebih besar dari t tabel yaitu 1,985. Hal ini berarti

semua variabel kepercayaan merek (X) memiliki pengaruh yang positif

terhadap loyalitas pelangan (Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima dan Ha ditolak.

4. Adjusted R Square sebesar 0,219. Hasil ini mengartikan bahwa sumbangan

variabel Kepercayaan Merek (X) berperan dalam menjelaskan Loyalitas Pelanggan pada CV Aan Ibrahim Brother’s (Y) sebesar 21,9% (lampiran)

sedangkan sisanya sebesar 78,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar

model penelitian.

5. Jika dilihat dari hasil koefisien regresi linear berganda maka Kepercayaan

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Pengaruh positif mengartikan bahwa semakin tinggi nilai kepercayaan

merek maka nilai loyalitas pelanggan juga semakin meningkat.

5.2 Saran

Adapun saran yang diajukan peneliti untuk manajemen perusahan adalah

1. Untuk Variabel Konsumen-Merek adalah lebih mengarahkan dan meminta

kepada konsumen yang sudah loyal untuk merekomendasikan perusahaan

(56)

54

2. Untuk Variabel Karakteristik Perusahaan adalah lebih memberikan

ketepatan tindakan dan janji yang telah disepakati bersama dengan

konsumen agar konsumen lebih merasa puas dan meningkatkan loyalitas.

3. Untuk Variabel Karakteristik Merek yaitu lebih mempertahankan dan

meningkatkan nama baik perusahaan di mata konsumen dengan cara

meningkatkan kualitas dan manfaat yang lebih serta memberikan harga

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E. and Weitz, B. 1992. ”The Use of Pledges to Build and Sustain Commitment in Distribution Channels,” Journal of Marketing Research, 29:18-34

Butler, J. K. (1991), “ Toward Understanding and Measuring Conditions of Trust: Evolution of Conditions of Trust Inventory,” Journal of Management, Vol. 17, pp. 643-633

Darmmesta, Swasta Basu, 1999. Loyalitas Pelanggan. Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 14/3: 73-88.

Diab Balqis, Se, S.Ag, Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Meningkatkan Retensi Pelanggan (Studi Kasus pada Gies Batik Pekalongan)

Dick, A. S. and Basu, K. 1994. “Customer Loyalty: Toward an Integrated ConceptualFramework,” Journal of the Academy of Marketing Science, 22 (2):99-113

Doney, P. M. and Cannon, J. P. 1997. “An Examination of the Nature of Trust inBuyer-Seller Relationships,” Journal of Marketing, 61 (April):35-51.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis (7th Edition ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Keller, L Kevin, 1987, “Memory Factor in Advertising: The Effect of Advertising

Retrieval Cues on Brand Evaluations,” Journal of Customer Research, 14(December),316-333.

Kotler and Amstrong, 2001.Manajemen Pemasaran.Edisi Milenium Jakarta: Prenhallindo.

(58)

___________, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

___________, 2003. Marketing Management. 11th Edition. Prentice Hall Int’l, New Jersey.

Lau, Geok Then and Sook Han Lee, 1999. Consumers Trust in a Brand and the Linkto Brand Loyalty. Journal of Market Focused Management. Mahroji, Agus , 2009. Pengaruh Variabel Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas

Merek (Studi Pada Traktor Quick G-1000 di Kabupaten Sragen). Mowen C, John dan Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Jilid 2, Erlangga,

Jakarta.

Riana, Gede, 2008. Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum AQUA di Kota Denpasar, Buletin Studi Ekonomi Volume 13 Nomor 2 Tahun 2008

Setiyawati, Antari, Studi Kepuasan Pelanggan Untuk Mencapai Loyalitas

Pelanggan (Studi Kasus Pada Konsumen Toko Bangunan Bangun Rejeki Semarang)

Shendi, Kurniawan Aditya, 2011. Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Loyalitas Pelanggan pada Starbuck Coffee di Semarang.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Keenam, Bandung: Alfabeta.

Surya, Mega Wijaya Petra, 2007. Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia Di Kota

Yogyakarta, UniversitasKristen Duta Wacana Yogyakarta.

S. Dick, and K. Basu, 1994. “Customer Loyalty: Toward an Integrated Conceptual Framework, Journal of the Academy of Marketing Science, 22 (2):99-113

Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip & Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. J & J Learning. Yogyakarta.

Umar, Husein (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT Gramedia

(59)

Sumber Internet :

https://www.google.com/?gws_rd=ssl#q=analisis+faktor+menurur+hair

http://scholar.google.com/scholar?q=pengaruh+kepercayaan+merek+terhadap+lo yalitas&btnG=&hl=id&as_sdt=0%2C5

Gambar

TABEL
Tabel 1
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran  Sumber :  Lau dan Lee (1999: 345)
Gambar 2 Hubungan antara brand trust dan loyalitas merek (brand loyalty)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ikan Famili Chaetodontidae atau lebih dikenal dengan butterflyfishes (kepe- kepe) merupakan jenis ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang dengan mengkonsumsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi Sosial Ekonomi Pasangan Usia Subur berpengaruh terbalik terhadap Fertilitas di Desa Tambaksogra Kecamatan Sumbang

Berdasarkan analisis data yang diperoleh nilai korelasi sebesar 0, 040 dengan p= 0, 358 (p> 0,05), artinya tidak ada hubungan positif antara pengetahuan tentang gizi

Hasil dari penulisan skipsi ini menyimpulkan bahwa 1) Pondok pesantren Tambakberas didirikan oleh mbah Shoicah 1825 yang masih hutan blantara kemudian di jadikan

Perilaku merokok adalah perilaku yang telah umum di jumpai.Perilaku merokok berasal dari berbagai kelas sosial, status, serta kelompok umur yang berbeda, hai ini

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh.. bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan

dikarenakan kondisi pada Basement dan Ground dikondisikan pada suhu dan kelembaban udara yang sama, sehingga tidak terjadi perpindahan panas. Tetapi pada lantai

Terangkan tahap-tahap yang terlibat bagi kes sebuah rumah yang terbakar dengan sebab yang bersesuaian..