Dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Informatika Medis Oleh Kelompok 2 :
L200110114 Muhammad Triwibowo L200110128 Ahmad Muslih Kurnianto
L200120130 Intan Vilianingtyas L200120133 Gilang Kumala Dewi
L200120001 Adieb Hasnan Habib L200120006 Bagas Hutomo Prakosa
L200120007 Angga Dedy Prasetyo L200120008 Yaena Setiawan L200120020 Aziz Mufa’adhi L200120023 Rian A.Darmasto
8 Desember 2014
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
LAPORAN OBSERVASI
1
“Penerapan Teknologi Informasi Di Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta”
Pe ndahuluan
Kesehatan merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu daerah. Tak heran jika persoalan ini menjadi perhatian pemerintah, baik lokal, nasional bahkan
internasional. Aspek kesehatan juga merupakan bagian penting pembangunan nasional secara menyeluruh. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Tengah, terletak di tengah antara kota/kabupaten eks-karesidenan Surakarta. Kota dengan luas wilayah 44,04 Km2 memiliki jumlah penduduk sebesar 500.170 jiwa, akibatnya kota
Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah.
Din as Kes ehatan Ko ta Su rakarta
Terkait dengan persoalan kesehatan, Pemerintah kota Surakarta memiliki Dinas Kesehatan sebagai upaya perwujudan pembangunan kesehatan di kota yang dikenal dengan sebutan Solo ini. Dinas Kesehatan Kota terletak di kompleks Balaikota Surakarta Jalan Jenderal Sudirman Nomor 2 Surakarta Telepon (0271) 632202. Dinas Kesehatan Kota Surakarta memiliki struktur organisasi seperti gambar dibawah ini,
2
a. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan yang paripurna.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan.
c. Meningkatkan sistim kewaspadaan dini penanggulangan penyakit.
d. Memantapkan manajemen kesehatan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
e. Meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat serta kemandirian masyarakat.
f. Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
Dalam merealisasikan visi dan misi organisasi, Dinas Kesehatan senantiasa menjalankan tata nilai yang menjadi landasan kerja yaitu jujur, disiplin, komitmen, kerjasama, dan profesional. Selain tata nilai, sumber daya yang menopang kinerja Dinas Kesehatan Kota Surakarta adalah sumber daya manusia, sumber daya sarana prasarana, dan sumber daya penganggaran.
T eknolog i Inform as i Di Din as Ke seh atan Kota Surak arta
Teknologi informasi yang diterapkan dan dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta sudah cukup baik. Sebelum membahas secara teknis terkait sistem
informasi (aplikasi) yang ada, kami ingin memberikan informasi sekilas mengenai sumber daya manusia yang mengelola teknologi informasinya. Pengelolaan teknologi informasi di DKK Surakarta berada pada Seksi Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) dibawah naungan Bidang Promosi Kesehatan. Seksi MIK beranggotakan 3 orang, dimana 1 orang sebagai Kepala Seksi, 2 orang sebagai Staff. Seksi MIK memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu menghimpun, mengelola, dan menyajikan informasi kesehatan.
Pada awalnya DKK Surakarta masih bekerja secara manual untuk mengelola data kesehatan dan pelaporan dimana hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dalam prosesnya, butuh tenaga pengantar (kurir), dan tantangan lain. Sejak tahun 2002, DKK Surakarta mulai menerapkan teknologi informasi dan sistem informasi. Pada waktu itu penggunaan internet bias dikatakan mahal dan kecepatannya lamban, maka diputuskan untuk membangun jaringan Wide Area Network (WAN). Singkatnya setelah menerapkan WAN, banyak manfaat yang dirasakan seperti efektifitas kerja, efisiensi waktu dan biaya. Saat ini sistem informasi dan pelaporan sudah berbasis web (web base).
3
Puskesmas. SIK digunakan oleh DKK Surakarta sejak tahun 2002 sampai sekarang sedangkan SIMPUS baru diterapkan pada tahun 2006. Sistem informasi yang diterapkan digunakan untuk melakukan manajemen data atau informasi dan pelaporan. SIK sendiri setiap 2 tahun sekali mengalami upgrade. Sumber daya penganggaran menjadi salah satu penopang penting kinerja DKK Surakarta. Memang ada alokasi anggaran khusus untuk membangun teknologi informasi. Anggaran yang diterima DKK Surakarta untuk alokasi penerapan teknologi informasi, termasuk perawatan, belanja barang (hardware & software), dan lain-lain sangat minim. Itulah yang menjadi penyebab belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi.
Web site Din as Kese hatan Ko ta Su rak arta
Website merupakan sebuah rumah virtual yang digunakan untuk menyapaikan informasi mengenai sesuatu hal dalam era teknologi informasi saat ini. Setiap
instansi/lembaga pemerintah wajib menyampaikan segala informasi mengenai
kelembagaannya, sejarah, visi misi, kinerja yang sudah/sedang/akan dilakukan, prestasi, laporan keuangan secara transparan dan akuntabel melalui website sehingga masyarakat dapat mengakses informasi tersebut. Salah satu caranya dengan membangun website, DKK
Surakarta sudah melakukan itu, namun karena beban kerja staff IT yang banyak sehingga berdampak pada tidak aktifnya (mati) website DKK Surakarta.
Ev aluas i
1. Keterbatasan sumber data manusia yang hanya 3 orang dalam menangani teknologi informasi di DKK Surakarta.
2. Sumber daya manusia yang hanya 3 orang dan tidak semua mempunyai latar belakang kompetensi IT.
3. DKK Surakarta belum mampu menyediakan informasi yang diingkan masyarakat yang semakin meningkat pengetahuannya mengenai teknologi informasi.
4. Website yang seharusnya menjadi cara menyampaikan informasi kepada masyarakat saat ini tidak aktif (mati).
Sumbe r