• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI SERUYAN

PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 16 TAHUN 2013

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PEMBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN DAN PERKEBUNAN

PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SERUYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERUYAN,

Menimbang : a. bahwa telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 2 tahun

2008 tentang urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Kabupaten Seruyan dan sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan yang digunakan sebagai pedoman dalam penetapan Organisasi perangkat Daerah yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi Daerah, dipandang perlu membentuk Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan Pembibitan tananam hutan dan Perkebunan pada

c. Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Seruyan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang

Pembentukan kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang

Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4411);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Pememrintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang – undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

tentangJabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Sruktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang

Pembenihan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3616);

(3)

13. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1998 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Kehutanan dan Kepada Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang

Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3294);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan;

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737)

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971 tentang Badan

Benih Nasional;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor

53 tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 2 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintah Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten SeruyanTahun 2008 Nomor 30 Seri E);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 07 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2008 Nomor 20 Seri D;

24. Peraturan Bupati Seruyan Nomor 23 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan (Berita Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2009 Nomor 23)

(4)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SERUYAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PEMBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN DAN PERKEBUNAN PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SERUYAN

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati yang dimaksud dengan :

1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggara urusan

pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah

sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;

3. Bupati adalah Bupati Seruyan;

4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten

Seruyan;

5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten

Seruyan;

6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Seruyan;

7. Perangkat Daerah adalah Organisasi/Lembaga pada

Pemerintahan Kabupaten Seruyan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;

8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Seruyan;

9. Kepala Unit adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan;

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat

UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan;

11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai

Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pokok dan fungsi Dinas Daerah.

(5)

BAB II

PENETAPAN DAN KEDUDUKAN Bagian Kesatu

PENETAPAN Pasal 2

1) Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan.

2) Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kebupaten Seruyan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

3) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan

satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua KEDUDUKAN

Pasal 3

1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan

Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan adalah unsur pelaksana teknis operasioanal dinas di lapangan;

2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan

Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(6)

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan terdiri dari :

1) Kepala UPTD

2) Sub Bagian Tata Usaha

3) Kelompok Jabatan Fungsional

BAB IV

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN Bagian Kesatu

UPTD Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan Pasal 5

UPTD Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan mempunyai tugas pokok dalam melakukan sebagai tugas/kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas Kehutanan dan Perkebunan di bidang pembenihan dan pembibitan tanaman Hutan dan perkebunan.

Pasal 6

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 5, UPTD Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi :

a. Pengelolaan unit persemaian permanen secara profesional

sehingga mampu melaksanakan fungsi sosial dan komersial;

b. Pelaksanaan inventarisasi kawasan tegakan sumber benih

untuk sumber daya genetik;

c. Pelaksanaan pembibitan tanaman hutan untuk

penghijauan swadaya dan pekan penghijauan;

d. Pembinaan penggunaan bibit/benih, sertifikat sumber,

benih dan mutu benih/bibit tanaman untuk wilayah Kabupaten Seruyan;

e. Penataan arsip dan dokumen yang menjadi bidang

tugasnya;

f. Pelaksanaan dan koordinasi intern yang terkait tugas

pokoknya;

g. Penyusunan dan menyampaikan laporan yang menjadi

tugas pokoknya;

h. Pembinaan dan mengawasi staf yang menjadi tanggung

jawabnya;

i. Memberikan saran/pertimbangan dan melaksanakan

tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh Kepala Dinas selaku atasan langsungnya;

j. Perumusan kebijakan teknis benih dan kebun produksi

perkebunan;

k. Pengumpulan bahan benih dan produksi perkebunan;

(7)

m. Penyediaan benih bermutu;

n. Pengembangan dan pengelolaan tanaman perkebunan

sesuai kultur teknis budidaya;

o. Pengkajian usaha agribisnis perkebunan sesuai bidang

tugasnya;

p. Pelaksanaan upaya pengelolaan hasil-hasil perkebunan

sesuai bidang tugasnya;

q. Pelaksanaan urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan

Perlengkapan; dan

r. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas. Bagian Kedua

Kepala UPTD Pasal 7

Kepala UPTD Pembibitan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunann mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas/kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang,

mengkoordinasikan, memberi petunjuk, melakukan

pembinaan dan memonitor dalam pelaksanaan tugas di bidang pembenihan dan pembibitan tanaman hutan dan perkebunan.

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 7, Kepala UPTD menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pembibitan tanaman

hutan;

b. Perumusan kebijakan teknis benih dan kebun produksi

perkebunan;

c. Pelaksanaan monitoring dalam pengumpulan bahan benih

tanaman hutan, bahan benih tanaman perkebunan dan produksi perkebunan;

d. Pengembangan benih-benih tanaman hutan;

e. Penyediaan benih bermutu tanaman perkebunan;

f. Pelaksanaan inventarisasi dan indentifikasi sumber benih

tanaman hutan;

g. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi sumber benih dan

peredaran benih dan bibit tanaman hutan;

h. Pengawasan dalam pemeliharaan lingkungan persemaian

permanen;

i. Pengembangan dan pengelolaan tanaman perkebunan

sesuai kultur teknis budidaya;

j. Pengkajian usaha agribisnis perkebunan sesuai bidang

tugasnya;

k. Pelaksanaan upaya pengelolaan hasil-hasil perkebunan

sesuai bidang tugasnya;

l. Pelaksanaan urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan

Perlengkapan; dan

m. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan

(8)

Pasal 9

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada pasal 8, Kepala UPTD mempunyai uraian tugas :

a. Mengkordinir dalam pembuatan bibit;

b. Melaksanakan pengawasan dibidang pemeliharaan bibit

tanaman;

c. Melakukan pemantauan dan pembinaan dalam

penyaluran/pendistribusian bibit tanaman;

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi hasil penyaluran

bibit tanaman;

e. Melaksanakan inventarisasi dan indentifikasi sumber benih

tanaman;

f. Melaksanakan penilaian sumber benih tanaman;

g. Melaksanakan penilaian mutu bibit tanaman;

h. Melakukan pemantauan dan pembinaan dalam pengujian

mutu benih tanaman;

i. Melakukan sertifikasi sumber benih, mutu bibit dan mutu

benih;

j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sumber benih

tanaman;

k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi peredaran bibit

tanaman;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi peredaran benih

tanaman;

m. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis

pembibitan tanaman;

n. Melakukan monitoring, pembinaan dan pengawasan dalam

pemeliharaan peralatan, mesin, sarana dan prasarana Persemaian Permanen;

o. Melakukan pengawasan dalam pemeliharaan lingkungan

persemaian permanen;

p. Menyusun rencana/program kegiatan UPTD yang

merupakan penjabaran dari rencana/program Operasional Dinas;

q. Melaksanakan kebijakan teknis oprasional pengembangan

pembibitan sesuai kultur teknis;

r. Membuat petunjuk teknis/petunjuk oprasional pembibitan

yang merupakan acuan dalam pelaksanaan UPTD;

s. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan uraian

tugas dan tanggung jawab untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

t. Memberikan pembinaan dan bimbingan kepada bawahan

baik secara tertulis maupun lisan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;

u. Menyediakan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan

rencana dan prosedur kerja yang berlaku agar tercapai tujuan secara tepat dan efisien;

v. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan ketatausahaan yang

meliputi : urusan tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan serta urusan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

w. Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana dan

prosedur untuk menemukan kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih lanjut;

(9)

x. Melaksanakan monitoring, evaluasi, pengawasan agar pelaksanaan kegiatan tepat sasaran;

y. Melaporkan pelaksanaan kegiatan UPTD Pembenihan dan

Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan kepada atasan;

z. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan yang diberikan

atasan baik secara tertulis maupun lisan. Bagian Ketiga

Sub Bagian Tata Usaha Pasal 10

Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTD Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan mempunyai tugas pokok membantu Kepala UPTD dalam pengelolaan

administrasi umum, perlengkapan, keuangan dan

kepegawaian, penyusunan rencana program serta anggaran UPTD Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan.

Pasal 11

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan

pada pasal 10, Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan dan pembuatan program dan rencana

kegiatan UPTD;

b. Penatausahaan administrasi surat menyurat

(pengagendaan, pemantelan, pengetikan surat, penomoran, cap stempel, pengiriman dan pengarsipan surat);

c. Penyelenggaraan urusan kepegawaian UPTD;

d. Penyimpan dan penyusunan rencana kebutuhan alat tulis

kantor (ATK), blangko BAP, lembar disposisi, peralatan, sarana dan prasarana pada UPTD;

e. Penataan kearsipan surat masuk/keluar, bidang pegawai,

absensi, laporan barang inventaris, berkas-berkas bibit, dan lain-lain;

f. Penyusunan dan pembuatan laporan bulanan (laporan

bulanan bibit, laporan bulanan absensi lain-lain);

g. Penyusunan dan pembuatan Laporan Tahunan; dan

h. Pelaksanaan pembinaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas;

i. Pelaksanaan kegiatan Tata Usaha, Rumah Tangga dan

Perlengkapan pada UPTD; Pasal 12

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksudkan pada pasal 11, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas :

a. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas bidang

penatausahaan kantor (Tata Usaha, Kepegawaian,

pengelolaan barang inventaris dan pakai habis,

pemeliharan kebersihan kantor/gedung, lingkungan, sarana prasarana, peralatan, pemeliharaan bibit dan lain-lain);

(10)

b. Mengkoordinir pengamanan kearsipan, kantor/gedung, peralatan, sarana prasarana dan lingkungan;

c. Mengkoordinir penyimpanan dan pengurusan usulan

kenaikan pangkat, gaji berkala, cuti, mutasi dan lain-lain urusan kepegawaian;

d. Menyusun dan pembuatan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

dll;

e. Melaksanakan pengawasan keaktifan dan kedisiplinan staf

dan pekerjaan lapangan;

f. Menyusun dan membuat Rencana Kebutuhan Barang Milik

Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD);

g. Melaksanakan pengawasan penggunaan barang inventaris

dan pakai habis;

h. Membuat Kartu Inventaris Barang (KIB) yang terdiri dari

peralatan, mesin, kendaraan bermotor, gedung, tanah dan lain-lain;

i. Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR);

j. Melaksanakan pemiliharaan, pengawasan penggunaan dan

penyimpanan barang inventaris;

k. Mengkoordinir pemeliharaan dan perbaikan kantor /

gedung, sarana prasarana, peralatan, mesin, kendaraan bermotor dan perlengkapan lainnya;

l. Mengkoordinir pelaksanaan kebersihan lingkungan, yang

meliputi kebersihan halaman kantor / gedung, saluran air/drainase, bedengan bibit, bedengan semai, jalan lingkungan, embung air yang berada di dalam lingkungn kantor UPTD;

m. Melaksanakan pemeriksaan harian atas hasil pelaksanaan kebersihan lingkungan;

n. Mengkoordinir pembuatan limbah dan sampah;

o. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan

oleh kepala UPTD. BAB V TATA KERJA

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, serta kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi simplikasi dan sinkronisasi secara Vertikal dan Horizontal baik dalam lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan maupun dengan Instansi/Satuan Kerja Perangkat Daerah lainya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

(11)

Pasal 14

1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan bertanggung

jawab memimpin dan mengkoordinasikan, memberi

petunjuk, mengendalikan, memberikan bimbingan dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas

Kehutanan dan Perkebunan wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta penyampaian laporan secara tepat waktu;

3) Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut serta bahan memberikan petunjuk dan pembinaan kepada bawahan.

BAB VI KEPEGAWAIAN

Pasal 15

1) Kepala Unit, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok

Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usulan Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah;

2) Kepala UPTD merupakan jabatan sruktural Eselon IV.a dan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan sruktural Eselon IV.b;

3) Pembinaan kepegawaian di lingkungan Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan di lakukan oleh Bupati sebagai pembina Pegawai Negri Sipil.

Pasal 16

Jenjang jabatan dan kepangkatan serta susunan kepegawaian di lingkungan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan diangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 17

1) Segala biaya dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Seruyan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat;

(12)

2) Pada Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan apabila memungkinkan dapat ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja sendiri sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Paraturan Bupati Seruyan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Seruyan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi dimana Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Hutan dan Perkebunan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan yang berlaku dapat dilaksanakan sesuai Peraturan Bupati.

Pasal 19

Hal-hal yang lebih teknis dan belum diatur dalam Peraturan Bupati ini akan dikeluarkan petunjuk lebih lanjut dengan Surat Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan.

Pasal 20

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Seruyan.

Ditetapkan di Kuala Pembuang pada tanggal 4 Juni 2014

BUPATI SERUYAN TTD

SUDARSONO Diundangkan di Kuala Pembuang

pada tanggal 6 Juni 2014

Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERUYAN

TTD

H. SYAMSURIJAL Pembina Utama Muda NIP. 19620724 199103 1 003

(13)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR TAHUN 2014 TANGGAL 2014.

STRUKTUR ORGANISASI

UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

PEMBENIHAN DAN PEMBIBITAN TANAMAN HUTAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SERUYAN

BUPATI SERUYAN

TTD SUDARSONO

Referensi

Dokumen terkait

PETA PRAKIRAAN WILAYAH POTENSI TERJADI GERAKAN TANAH BULAN DESEMBER 2016 (JAWA) PETA TITIK RAWAN GERAKAN TANAH (SUMATERA).. TABEL TITIK RAWAN GERAKAN

Penelitian yang dilakukan oleh Jama’an (2008:84), mekanisme corporate governance yang diukur dengan kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit serta

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi jenis pesawat sederhana yang digunakan dalam tayangan slide tersebut2. Guru memberikan kesempatan untuk

Perubahan warna dalam keadaan asam, netral, dan basa dari indikator BTB, jika ke dalam larutan HCl ditambahkan lar  utan NaOH setetes demi setetes adalah ….. tidak berwarna,

Mahasiswa memahami latar belakang penggunaan penyuluhan, etika dan metode penyuluhan serta organisasi penyuluhan dan mampu menjelaskan peranan penyuluhan, fungsi,

Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya

Permohonan disampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri, kemudian didaftarkan dalam buku register dan diberi nomor unit setelah pemohon membayar persekot biaya perkara yang