MAKALAH
LAPORAN OBSERVASI
Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah “manajemen bimbingan
konseling dan kesiswaan”
Dosen pengampu: Dr. Salman Tumanggor, M.Pd.
Widya Ekadara
(11140182000025)
MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi sekolah dengan obyek observasi MI. Raudhatul Jannah.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah manajemen bimbingan konseling dan kesiswaan.
2. Segenap jajaran guru MI. Raudhatul Jannah sebagai obyek observasi.
3. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT..
Penulis menyadari bahwa laporan hasil observasi masih jauh dari kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan tugas observasi ini.
Akhir kata semoga hasil laporan observasi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, dan khususnya untuk penulis sendiri.
Jakarta, 14 april 2015
DAFTAR ISI
A. Pengertian manajemen bimbingan dan konseling
B. Tujuan bimbingan dan konseling
C. Fungsi manajemen bimbingan dan konseling
BAB III HASIL OBSERVASI
A. Identifikasi observasi B. Sejarah bangunan sekolah
C. Tujuan didirikannya bangunan sekolah MI. Raudhatul Jannah.
A. Pertanyaan dan jawaban
BAB VI PENUTUP
Kesimpulan 12
Saran……….... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bimbingan dan konseling. Kita tahu di sekolah dasar tidak ada guru khusus yang menangani langsung bimbingan dan konseling kepada siswa, maka dari itu kami mahasiswa mengobservasi langsung ke sekolah dasar negeri 3 Bireuen yang bertujuan untuk melihat langsung cara penerapan bimbingan konseling disekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan alat bantu bagi mahasiswa dalam menyusun dan merencanakan program perkuliahan agar cukup efektif. Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan dan bertujuan untuk membantu mahasiswa mengembangkan kemampuannya dalam proses penyelesaian studinya.
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Tujuan dari dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
Guru Sekolah Dasar harus melaksanakan beberapa layanan bimbingan konseling tersebut agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara belajar di MI. Raudhatul Jannah?
2. Apakah MI. Raudhatul Jannah mempunyai guru BK?
3. Masalah apa saja yang dihadapi di MI. Raudhatul Jannah? C. Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan konseling dan kesiswaan 2. Untuk mengetahui keadaan dan masalah yang dihadapi dalam sekolah 3. Untuk mengetahui bagaimana cara belajar MI. Raudhatul Jannah
4. Untuk mengetahui bagaimana diterapkan bimbingan dan konseling di sekolah dasar.
D. Manfaat
Setelah melakukan observasi di MI. Raudhatul Jannah diharapkan kita dapat memahami bagaimana cara mengajar, dan mendidik para murid dengan baik agar kita dapat
BAB II KAJIAN TEORI
A. PENGERTIAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING.
Menurut kamus besar bahasa indonesia kontemporer pengertian manajemen adalah proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Manajemen berasal dari hahasa inggris, management dengan kata kerja to menage
yang artinya mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol. Manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif yang di dukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi yang mencapai tujuan tertentu (hikmah 2011:11).
Manjemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari perencanaaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya.
Pengertian bimbingan merupakan salah satu bidang dan program dari pendiidikan, dan program ini ditujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Menurut Tolbert bimbingan adalah seluruh program yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksakan rencana dan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari.
Konseling berasal dari bahasa latin counselium artinya “bersama” atau “bicara bersama” mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana seorang konselor berusaha membantu yang lain (konseli) untuk mencapai pengertian tentang dengan dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya. (Natawijaya, 1987)
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, maupun kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
yang dialami dan diselenggarakan oleh petugas bimbingan dan konseling bersama pihak lain di dalam dan di luar sekolah agar siswa mengalami pertumbuhan dan perkembangan serta mencapai tujuan.
B. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling ialah agar konseli (peserta didik):
1. Memiliki kesadaran akan potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialami; 2. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship) yang
diwujudkan dengan persahabatan, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia;
3. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik bersifat internal maupun dengan orang lain;
4. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan jewajiban;
5. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif; 6. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif;
7. Memiliki motif yamg tinggi untuk beljar sepanjang hayat;
8. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian;
9. Mengetahui pengetahuan tentang dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir;
10. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir; 11. Mengenal ketrampilan, kemampuan dan minat;
12. Memiliki sikap positif dalam dunia kerja;
13. Dalam membentuk pola-pola karir yaitu kecendrungan arah karir; 14. Memahami kemampuan menguasai belajar;
15. Memiliki kemampuan untuk merancang masa depan.
C. TUJUAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING.
Manajmen bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengembangkan diri konseli (peserta didik) secara efektif dan efesien.
BAB III
HASIL OBSERVASI A. Identifikasi Observasi
Hari / Tanggal : Selasa, 12 April 2015 Waktu : 11.00 WIB-12.00 WIB Kepala sekolah : Drs. Suwandi Gunawan Tempat : MI. Raudhatul Jannah
mewaqafkan tanah nya sebesar 600 meter untuk di jadikan sekolah yang bernuansa
islam yaitu MI. Raudhatul Jannah. H.Didi Nisan termotifasi karena pada saat itu tidak
ada sekolah yang bernuansa islam. Dan masyarakat sekitarpun mendukung keinginan
beliau. Dengan memberikan tenaga, sumbangan bahan baku, seperi kayu-kayu untuk
di buat bangunan dan uang seadanya.
MI. Raudhatul Jannah didirikan pada tahun 88. Pada tahun 89, madrasah ini
membuka penerimaan murid baru yaitu 26 murid yang mendaftar. Setelah angkatan
pertama lulus, bangunan ini ditambah dua lokal kelas menjadi 4 lokal kelas. Dan
bangunan ini juga dari tenaga dan hasil sumbangan masyarakat seadanya. Pada tahun
2007 MI. Raudhatul Jannah mendapatkan dana dari DAK (dana alokasi khusus) dari
dinas pendidikan. Dan pada tahun 2015 ini MI. Raudhatul Jannah sedang di bangun
B. Tujuan didirikannya bangunan sekolah MI. Raudhatul Jannah.
1. Sebagai tempat mencari ilmu;
2. Sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar murid;
3. Sebagai tempat memperdalam agama islam.
4. Terwujudnya peserta didik yang kompetitif dan berkualitas.
5. Terbinanya peserta didik yang berkepribadian baik, berakhlak mulia
dan berpengetahuan luas.
C. Visi dan Misi Sekolah
Visi :
“terwujudnya lingkungan madrasah yang mengembangkan potensi pesertaa didik
sehingga memiliki sikap disiplin, kreatif dan berakhlakul karimah”.
Misi :
a. Membiasakan datang dan pulang tepat waktu; b. Memberikan contoh disiplin dalam berpakaian;
c. Menumbuh kembangkan kreatifitas siswa dan guru dalam pembelajaran; d. Mengapresiasikan hasil kreatifitas siswa dan guru melalui pentas seni; e. Membiasakan mengucap salam setiap datang dan pulang;
f. Mengarahkan untuk membiasakan sholat lima wolat sunnah dhuha membaca yasin, dzikir dan tahlil.
D. Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler yang ada di MI. Raudhatul Jannah yaitu marawis dan pramuka. Kegiatan ekskul ini biasanya di adakan di hari sabtu dan hari libur. Pelatih dari ekskul marawis belum ada yang tetap. Begitupun ekskul pramuka, hanya lulusan yang sukarela yang mengajar di madrasah ini dan guru-guru yang mengajar.
E. Sarana Prasarana
Fasilitas Sekolah
No. Jenis Fasilitas Banyak
1 Ruang kelas 4
2 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1
3 Perpustakaan 1 berada di pinggir jalan kecil. Mi. Raudhatul Jannah di kelilingi rumah masyarakat di samping depan dan belakang.
a. Kondisi Gedung;
Kondisi gedung yang digunakan cukup memprihatinkan, dan ini mengakibatkan belajar mengajar yang tidak baik dan kondusif. MI. Raudhatul Jannah hanya mempunyai 4 kelas. Kelas 1,2,5,6 masuk pagi jam 7.30 sampai jam 12.00 dan kelas 3,4 masuk siang jam 13.00 sampai jam 17.00.
b. Lingkungan Fisik Kelas;
Ruang-ruang kelas di MI. Raudhatul Jannah cukup luas sehingga ruangan tidak terlalu padat karena siswanya tidak terlau banyak. Fasilitas yang ada seperti meja dan kursi panjang dan meja bangku untuk guru. Setiap siswa duduk berdua. Dan dibelakang kelas terdapat rak buku yang penuh dengan beberapa buku, tetapi kurang tersusun rapih.
G. Kegiatan belajar mengajar
07.30-12.00 murid kelas 1,2,5, dan 6
13.00-17.00 murid kelas 3 dan 4
H. Bimbingan dan konseling
Di MI.Raudhatul Jannah belum menyediakan guru BK. Dan yang menjadi guru BK di madrasah ini adalah semua wali kelas dan seluruh guru. Jadi semua guru berperan dalam mengatur dan mengayomi anak murid jika mempunyai masalah. Masalah dalam madrasah ini pun masih terbilang ringan. Seperti anak murid yang nakal, telat masuk kelas dan murid yang sulit dalam mengikuti pelajaran.
I. Pesan
BAB IV
DOKUMENTASI
Anak murid MI. Raudhatul jannah
Foto bersama kepala sekolah dan guru MI. Raudhatul Jannah
Keceriaan murid MI. Raudhatul Jannah
Ruang kelas MI. Raudhatul Jannah
BAB V
LAMPIRAN
MASALAH DAN JAWABANNYA :
1. Masih banyak anak murid yang lemah dalam menanggapi pelajaran
Madrasah ini harus mengadakan les tambahan setiap selesai belajar wajib di kelas. Agar murid dapat memahami pelajaran dengan sebaik mungkin dan mampu menjawab soal-soal yang di berikan oleh guru pengajar.
2. Masih ada anak yang nakal dalam sekolah mungkin bercandanya terlalu berlebihan Caranya menaggulanginya adalah dengan mensihatinya dengan lembut dari hati kehati dan memanggil orang tua murid agar mendapatkan bimbingan di keluarga dan rumahnya. Karena peran keluarga dan orangtua sangatlah penting untuk murid.
3. Masih ada kendala dalam dana,
Karena sebagian besar orang tua murid perekonomiannya lemah, jadi mereka sulit untuk memberikan dana. Apabila di minta oleh pihak sekolah. Contohnya buku, cara orang tua untuk mencukupi anaknya belajar dengan membeli buku pelajaran dan itu di beri keringanan oleh pihak sekolah dengan mencicil buku tersebut
4. Masih kekurangan guru
Dimadrasah ini guru semua nya mengajar penuh, semua guru mencangkup semua pelajaran mungkin hanya guru olahraga dan b.arab yang mempunyai guru khusus. Karena gurunya sangat terbatas.
5. Tidak adanya guru BK
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Manjemen adalah sebuah proses yang khas terdiri dari perencanaaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan memberdayakan sumber daya manusia dan sumberdaya lainnya.
2. Menurut Tolbert bimbingan adalah seluruh program yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksakan rencana dan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. 3. Konseling berasal dari bahasa latin counselium artinya
“bersama” atau “bicara bersama” mempunyai makna sebagai hubungan timbal balik antara dua orang individu, dimana seorang konselor berusaha membantu yang lain (konseli) untuk mencapai pengertian tentang dengan dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya. (Natawijaya, 1987) 4. Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk
peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, maupun kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
B. SARAN
kegiatan observasi ini merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Untuk itu di sarankan pada calon guru BK seperti :
dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian
kita sebagai calon guru BK, tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak;
Dapat mengetahui bagaimana karakter murid; Dapat memecahkan masalah dengan bijaksana;
DAFTAR PUSTAKA