• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Interpersonal antara dan Intraperson

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komunikasi Interpersonal antara dan Intraperson"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Komunikasi Interpersonal dan Intrapersonal

Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual (Burgon & Huffner, 2002). Contoh kelompok maya, misalnya komunikasi melalui internet (chatting, face book, email, etc.). Berkembangnya kelompok maya ini karena perkembangan teknologi media komunikasi.

Terdapat definisi lain tentang komunikasi interpersonal, yaitu suatu proses komunikasi yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus (dalam hal ini: informasi/pesan) (McDavid & Harari).

Fungsi Komunikasi interpersonal sebagai berikut:

Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?

Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain. Maha bijaksana Tuhan yang telah mengatur proses komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002):

Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.

Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi dengan orang tersebut?

Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.

Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah. Proses ini meliputi pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan berfikir kreatif. Setelah mendapatkan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal maka ada antisipasi terhadap proses komunikasi yang selanjutnya. Contohnya, jika kita merasa tidak nyaman berkomunikasi dengan dosen maka kita mempunyai cara untuk antisipasi agar komunikasi di kemudian hari menjadi lancar.

Seringkali komunikan tidak saling memahami maksud pesan atau informasi dari lawan bicaranya. Hal ini disebabkan beberapa masalah antara:

(2)

Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.

Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.

Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki.

b.Media;

Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi (microphone, telepon, power point, dan lain sebagainya).

Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat ditangkap.

Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu. Misalnya kata-kata “wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai sudah sembuh dari sakit sedangkan versi orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu.

Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi. c. Komunikate;

Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.

Hambatan psikologis, misalnya komunikate yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan. Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.

Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiranyang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.

Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

(3)

definisi. Komunikasi intrapersonal, tampak, muncul dari serangkaian kejanggalan logis dan linguistik. Pengertian tentang ‘communicaton intrapersonal’ itu sendiri adalah ambigu: banyak definisi tampak melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik dari komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian yang diduga melakukan ‘intrapersonal’ tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa yang sangat pribadi yang mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar dapat diakses dan akhirnya tidak dapat dipertahankan. Secara umum, komunikasi intrapersonal tampaknya timbul dari kecenderungan untuk menafsirkan proses mental batin yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita seolah-olah mereka juga jenis lain proses komunikasi. Titik keseluruhan adalah bahwa rekonstruksi proses mental batin kita dalam bahasa dan idiom percakapan sehari-hari masyarakat sangat dipertanyakan, lemah di terbaik.

TEORI-TEORI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

1. PSIKOLOGI SOSIAL

Psikologi social adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalma hubungan denagn situasi social. Latar belakang timbulnya psikologisosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologisosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi social antar manusia.

Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwamassa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidakdisadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam. Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi social tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi social bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :

1. Kemampuan menggunakan bahasa 2. Adanya sikap etik

3. Hidup dalam 3 dimensi

2. Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory)

Teori ini menyatakan bahwa informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian masuk short-term-memory (STM) lalu dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke dalam long-term-memory (LTM). Otak manusia dianalogikan dengan komputer. Terdapat dua macam memori: memori ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual, dan memori ekosis untuk materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran). Penyimpanan disini berlangsung cepat, hanya berlangsung sepersepuluh sampai seperempat detik.

Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded) dan masuk pada STM. STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit informasi disebut rentangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM, para psikolog menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut chunk.

(4)

seumur hidup. Kita dapat memasukkan informasi dari STM ke LTM dengan chunking, rehearsals, clustering, atau method of loci.

3. Teori Aus

Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering mengingat, makin jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori.

Sumber :

http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-intrapersonal/

M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. Buku Ajar Psikologi Komunikasi – Fakultas Psikologi Unair 2010. http://www.psikologizone.com/definisi-komunikasi-interpersonal/06511922

Nama : Maria Rosa Prameswari NPM : 14511293

Kelas : 2PA10

PERBEDAAN KOMUNIKASI INTRAPERSONAL, INTERPERSONAL, DAN KOMUNIKASI BERMEDIA

Ada perbedaan mendasar dari kata yang mengawali kata personal yaitu intra dan inter. Mari kita sama-sama telaah perbedaannya. Terlebih dahulu kita definisikan kata personal. Personal biasa kita fahami sebagai pengertian lain dari kata individu, pribadi atau diri sendiri.

Intra menurut bahasa artinya di dalam. Singkat kata komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri seseorang dengan dirinya pribadi. Hal ini dimaksudkan seseorang untuk mengenal kepribadian dirinya secara mendalam dan juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran dalam dirinya. Ketika seseorang melakukan komunikasi intrapersonal, pada saat itu dia sedang terlibat aktif dalam memproses balik (feedback) informasi-informasi yang ada dirinya. Contoh dari komunikasi intrapersonal adalah berimajinasi, berkhayal, berdoa dan bersyukur.

Sedangkan inter menurut bahasa memiliki arti di luar. Jadi dapat dijelaskan

(5)

orang dengan orang yang lain. Jadi untuk mendapatkan feedback, harus ada pihak lain (orang lain) yang terlibat aktif dalam komunikasi ini. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah wawancara, pidato, mengorol dan

mengajar.1[5]

Adapun komunikasi bermedia adalah komunikasi interpersonal yang

dilakukan melalui media sebagai sarananya. Komunikasi secara interpersonal bermedia ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan internet seperti email, facebook, chat-room dan bahkan dengan telepon seluler, apalagi saat ini dikenal adanya telepon pintar (smartphone).

Ada beberapa perbedaan antara komunikasi intrapersonal, dan interpersonal dengan komunikasi bermedia. Salah satunya yaitu jika seseorang berkomunikasi secara tatap muka (intrapersonal), ia akan langsung

menerima feedback dari komunikannya saat proses interaksi berlangsung.

Sedangkan, dalam berkomunikasi melalui media, seorang komunikator tidak

dapat menerima feedback dengan segera karena proses pengiriman pesan

keduanya berbeda. Dari segi kefektifannya, komunikasi tatap muka lebih efektif daripada komunikasi bermedia. Hal itu karena dalam berkomunikasi secara tatap muka isi atau kedalaman sebuah pesan dapat tersampaikan dengan jelas dan juga dipertegas dengan komunikasi non verbal dari komunikator yang dapat dilihat langsung. Komunikasi bermedia mungkin lebih efisien daripada komunikasi tatap muka, karena adanya faktor

kecepatan dan keluasan informasi.2[6]

Sedangkan perbedaan komunikasi bermedia dengan komunikasi intrapersonal adalah, jika komunikasi bermedia itu dilakukan dengan orang lain secara tidak tatap muka, sedangkan komunikasi intrapersonal hanya dilakukan dengan dirinya sendiri saja.

D. KOMPONEN- KOMPONEN KOMUNIKASI MASSA

Menurut M. Rogers dalam kegiatan komunikasi ada empat komponen yang harus diperhatikan, yaitu:

1

(6)

1. Sumber (source), adalah pihak yang membutuhkan komunikasi baik itu

individu, kelompok, organisasi, perusahaan dan lain-lain.

2. Pesan (message), pesan merupakan sesuatu yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan. Adapun bentuk pesan bisa berupa seperangkat symbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.

3. Saluran atau Media (channel), merupakan alat yang digunakan dalam

penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Alat itu yang digunaakan itu bisa berupa media cetak maupun media elektronik.

4. Penerima (reciever), adalah orang yang menerima pesan (komunikan) dari

komunikator. Komunikan akan menerjemahkan dan menafsirkan pesan yang diterimanya. Sehingga pesan yang diterima itu menjadi suatu gagasan yang

dapat dipahami dan diaplikasikan dalam aktivitasnya.3[7]

Selain ke empat komponen tadi, menurut Harol Laswell ada komponen ke

lima yaitu Efek (Effect), yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia

menerima pesan tersebut.4[8]

Komponen-komponen di atas merupakan suatu syarat yang harus ada dalam setiap komunikasi, baik komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, maupun komunikasi massa. Telah kita ketahui bersama bahwa komunikaski massa bersifat satu arah. Artinya komunikasi massa berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada komunikan (khalayak).

Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat satu arah, namun dalam operasionalnya memerlukan komponen lain yang turut menentukan lancarnya proses komunikasi tersebut. Komponen dalam komunikasi massa ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi massa lainnya. Proses komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai

karakteristik tertentu. Berikut penjelasannya5[9]:

a. Komunikator

Jeremy Tunshall mendifisikan komunikator sebagai petugas nonadministratif

(non clerical) di dalam organisasi komunikasi, orang-orang yang bekerja dan memilih, menyusun dan merencanakan program-program, cerita-cerita dan pesan-pesan lainnya untuk akhirnya disebarkan kepada khalayak.

Dengan demikian komunikator meliputi para jurnalis, para petugas perusahaan periklanan, produser periklanan, produser siaran radio dan televisi, serta para penyunting. Melihat uraian tadi, maka dapat dikatakan bahwa komunikator dalam komunikasi massa pada umumnya adalah suatu

3

4

(7)

organisasi yang kompleks yang dalam operasionalnya membutuhkan biaya yang sangat besar.

b. Pesan

Pesan komunikasi massa bersifat umum, artinya harus diketahui oleh setiap orang. Di dalam pesan ada dimensi seni yang harus senantiasa kita perhatikan. Tanpa dimensi seni menata pesan tidak mungkin media surat kabar, majalah, radio siaran, telivisi dan film dapat memikat perhatian khalayak. Sehingga pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah sikap, pandangan dan prilaku komunikan.

c. Media

Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian

khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instanstaneous).

Para sarjana sepakat bahwa jenis-jenis media massa adalah pers, radio siaran, televisi, dan film.

d. Khalayak

Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sfatnya yang anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk memperhatikan khalayak.

e. Filter dan Regulator Komunkasi Massa

Pesan yang diteriama oleh khalayak itu berbeda-beda. Sehingga pesan

tersebut oleh khalayak harus mempunyai saringan (filter). Filter utama yang

dimiliki oleh khalayak adalah indra yang dipengaruhi oleh tiga kondisi:

1. Budaya, pesan yang disampaikan oleh komunikator melalui media massa

akan diberi arti yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang budaya khalayak.

2. Psikologikal, pesan yang disampaikan media akan diberi arti sesuai dengan

frame of reference dan field of experience (ruang lingkup pandangan dan ruang lingkup pengalaman) khalayak.

3. Fisikal, kondisi fisik seseorang baik internal maupun eksternal akan

mempengaruhi khalayak dalam mempersepsi pesan media massa. Kondisi fisik internal seseorang dimaksudkan sebagai keadaan kesehatan seseorang, sedangkan kondisi fisik eksternal yaitu keadaan lingkuangan di sekitar komunikan ketika menerima pesan dari media massa.

Regulator adalah lembaga atau individu yang mewakili lembaga yang berwenang yang memberi perhatian atau tekanan yang berlebih terhadap poin-poin/kasus-kasus tertentu serta mengurangi perhatian pada hal-hal lainnya. Di Uni Soviet terdapat lima regulator, yaitu pemerintah, sumber

berita, pemasangan iklan (advertiser), profesi/iklan profesi kewartawanan

dan konsumen yang mempunyai kode etik tertentu.

(8)

Gatekeeper dapat berupa seseorang atau suatu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam perjalannya dari sumber ke penerima. Fungsi utama

gatekeeper adalah menyaring pesan yang diterima seseorang. Ketika

menyampaikan pesan tersebut, gatekeeper mungkin memodifikasi dengan

berbagai cara dan berbagai alasan, gatekeeper membatasi pesan yang

diterima komunikan.

Editor surat kabar, majalah, penerbit dapat disebut sebagai gatekeeper.

Mereka melewatkan sebgai informasi dan menahan yang lainnya. Seorang

gatekeeper dapat memilih, mengubah, bahkan menolak pesan yang disampaikan kepada penerima utama.

III. KESIMPULAN

Perbdaan komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi bermedia terletak pada orang yang memerankannya serta media yang digunakannya. Komunikasi intrapersonal dilakukan hanya pribadi orang itu sendiri, seperti berkhayal, melamun, berimajinasi dan lain-lain. Komunikasi interpersonal dilakukan oleh seseorang dengan individu, organisasi dan lain sebagainya, secara tatap muka. Sedang komunikasi bermedia merupakan komunikasi interpersonal namun dilakukan melalui media secara tidak langsung (tidak berhadapan)

Adapun komponen-komponen komunikasi massa secara umum ada empat:

sumber (source), pesan (message), saluran atau media (channel), penerima

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian insentif yang tepat akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya insentif diharapkan dapat mendorong, merangsang, dan

Komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung, komunikasi secara langsung melalui rapat rapat sekolah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diberikan saran kepada: pertama, responden diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat hidup yang tinggi

produktivitas kerja guru juga menunjukkan nilai yang tidak signifikan (0,130 > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja guru merupakan variabel yang

Teori yang kedua adalah adanya defek intrinsik pada kulit (stratum korneum) yang mengarah pada disfungsi sawar kulit, sehingga suatu alergen mudah berpenetrasi dan

Berkaitan dengan hal tersebut, agar seorang guru bimbingan konseling dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik maka seorang guru bimbingan konseling hendaknya

Kepada Jemaat yang baru pertama kali mengikuti ibadah dalam Persekutuan GPIB Jemaat “Immanuel” Depok dan memerlukan pelayanan khusus, dapat menghubungi Presbiter yang

Pembimbing melakukan pembimbingan secara intensisif terhadap kegiatan praktek industri. Sekolah memberikan buku jurnal harian untuk mencatat kegiatan yang dilakukan oleh siswa