• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAKSI dan ABSTRACT indonesia (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ABSTRAKSI dan ABSTRACT indonesia (1)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAKSI

Kualitas produk merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang banyak dan meningkatkan daya saing sehingga perusahaan secara terus-menerus akan selalu meningkatkan kualitas produknya guna memenuhi keinginan konsumen. Pada periode Oktober 2012 sampai September 2013, ditemukan 1211 kasus produk reject di PT. X yang merupakan produsen televisi. Moda kegagalan utama yang paling sering ditemukan ada 3 jenis yaitu Panel, FB Gap & Slanting, dan Power Unit. Diketahui bahwa ketiga moda kegagalan ini terjadi pada proses assembling pembuatan televisi. Assembling adalah proses penyatuan beberapa part menjadi satu unit televisi. Selain ketiga moda kegagalan utama, terdapat moda-moda kegagalan lainnya yang ditemukan di proses perakitan.Oleh karena itu, diperlukan metode untuk meminimalisasi produk reject. Salah satu metode yang ada adalah FMEA (Failured Mode and Effect Analysis) yang terintegrasi dengan KPI ( Key Performance Indicator) . Metode FMEA adalah metode yang bertujuan untuk mengidentifikasi, memprioritaskan, dan mengurangi permasalahan dari suatu proses, sedangkan KPI adalah metode yang bertujuan untuk mengukur performa jinerja dari suatu proses tersebut.Untuk LED TV 32”, didapat frekueinsi produk reject yang diciptakan oleh moda kegagalan Panel sebanyak 399 unit, FB Gap & Slanting sebanyak 346 unit, dan power unit sebanyak 211 unit. Didapat pula CP ( Capability Process) saat ini yaitu sebesar 4,8 Sigma. Untuk nilai RPN (Risk Priority Number) dari analisa FMEA Proses, masing-masing besaran nilai RPN pada moda kegagalan yaitu FB Gap & Slanting sebsesar 162, Panel sebesar 144, dan Power Unit sebesar 98, dari total nilai maksimum RPN setiap moda kegagalan yaitu 1000. Pada perhitungan KPI ssat ini, didapat produksi aktual sebesar 2.249.057 unit dari target yang sebesar 2.337.939 unit, Produksi aktual terdiri dari 2.247.846 produk baik dan 1.211 produk reject . Produktifitas tenaga kerja sebesar 1.045unit/orang dari target sebesar 1.086 unit/orang. Pada KPI reject rasio terdapat aktual sebesar 0,05% dari target yang sebesar 0%. Setelah dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode FMEA integrated KPI, yang mengasumsikan bahwa ketiga moda kegagalan utama terselesaikan, maka didapat nilai CP baru sebesar 5,2 Sigma. Sedangkan pada KPI setelah perbaikan terjadi peningkatan produk baik menjadi 2.248.802 unit dan penurunan produk reject menjadi 255 unit. Produktifitas tenaga kerja tetap seperti kondisi sebelum perbaikan, sedangkan reject rasio mengalami penurunan menjadi 0,01% mendekati target yang ditentukan perusahaan. Setelah mengetahui keadaan setelah perbaikan, maka didapat analisa estimasi nilai tambah yaitu sebesar Rp 662.900.000,00. Yang dapat digunakan untuk biaya produksi berikutnya hingga dapat mencapai target yang ditentukan perusahaan. Diharapkan nantinya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut agar produk reject dapat terus berkurang.

(2)

ABSTRACT

Quality of product is essential for companies to obtain advantage and improve the competitiveness of many companies that continuously will always improve the quality of its products to meet consumer desires. In the period October 2012 to September 2013, was found in 1211 in the case of reject products of PT. X which is a television producer. The main failure modes are most commonly found there are 3 types of panels, FB Gap & Slanting, and Power Unit. It is known that these three modes of failure occurred in the assembling process of making television. Assembling is the process of unification of several parts into one unit of the television. Besides the three main failure modes, there are other failure modes were found in the assembly process. Therefore, methods are needed to minimize the reject product. One of the existing methods is FMEA (Failured Mode and Effect Analysis) integrated with KPI (Key Performance Indicator). FMEA method is a method that aims to identify, prioritize, and reduce the problems of a process, while the KPI is a method that aims to measure the performance of the process. For LED TV 32 ", obtained frekueinsi reject products that are created by the failure mode of the Panel as much as 399 units, FB Gap & Slanting many as 346 units, and power units for 211 units. CP also obtained (Process Capability) current that is equal to 4.8 sigma. For the value of the RPN (Risk Priority Number) of Process FMEA analysis, each scale value on the RPN failure modes, namely FB Gap & Slanting sebsesar 162, Panel by 144, and Power Unit is 98, the maximum value of the total RPN each mode of failure of 1000 . the current KPI calculation, obtained the actual production of 2,249,057 units of the target of 2,337,939 units, consisting of 2,247,846 actual production products and 1211 both rejected products. Labor productivity by 1.045unit / people of the target of 1,086 units / person. In actual KPI contained reject ratio of 0.05% of the target of 0%. Once the repair is done by using the integrated KPI FMEA method, which assumes that the three main failure modes resolved, the importance of the new CP value of 5.2 sigma. While at KPI improvement after improvement occurs well into 2,248,802 units of the product and decrease the reject product to 255 units. Labor productivity remains as before conditions improved, while the rejection ratio decreased to 0.01% near the specified target company. After knowing the state after the repair, the importance of the analysis of the estimated value added in the amount of Rp 662,900,000.00. Which can be used for subsequent production costs to be able to reach a specified target company. Hoped will be able to conduct further research in order to reject the product can continue to be reduced.

Referensi

Dokumen terkait

Kontribusi subjek penelitian ini sangat besar untuk menentukan rumus mana yang tepat untuk digunakan dalam mengestimasi TB aktual dari panjang ulna.

RKPD adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah yang menggambarkan permasalahan pembangunan daerah serta indikasi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam melaksanakan wawancara untuk mencari data digunakan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa informasi. Sebelum dimulai wawancara pertanyaan

Kelas kategori tingkat pengetahuan dan sikap peternak pada penyuluhan pembuatan silase untuk ternak domba (Yi) ditentukan berdasarkan jumlah dari skor jawaban yang diberikan oleh

• Peserta didik secara berkelompok dibimbing oleh guru untuk menggabungkan contoh gerakan-gerakan yang sudah diperagakan dipertemuan sebelumnya menjadi satu

Alhamdulillah , Atas izin Allah SWT dan juga dukungan, doa, serta motivasi dari keluarga, kerabat, dan sahabat, pada akhirnya peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Kamu sudah mengenal bahan dan alat yang digunakan untuk membuat kerajinan sendok/garpu dari bahan kayu.. Guru akan melanjutkan membimbing kamu proses