• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Manajemen Kantor 1 Etika Komunika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Manajemen Kantor 1 Etika Komunika"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen Kantor:

ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR Oleh: Nursyifa Rahayu (165211061) Program Studi D3 Administrasi Bisnis

Politeknik Negeri Bandung nursyifar@gmail.com

Abstract

Communication is an activity that humans do in their daily lives. Without communicating humans will be difficult to share opinions or feelings that it has to others. Just same with communication, every human being must have nice or bad behavior in his life. The rules governing the behavior are called ethics. Ethics is a science that discusses the behavior of nice or bad man. In communication there must be ethics in it. Especially for communication in the office. Office is where a person does his or her work related to administration. In the office, someone will interact with the people in it like communicating with supervisor and colleagues. This paper finds that by having good communicative ethics in the office, people can easily interact with the other people in the office well. Then with that the expectation that will result by understanding the ethics of office communications is a person can trust more than superiors and colleagues in the office, because we know what things should be improved or reduced when we are in the office.

Keywords: Communication, Ethics

Abstrak

Komunikasi yaitu kegiatan yang manusia lakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Tanpa berkomunikasi manusia akan sulit untuk menyampaikan pendapat maupun perasaan yang dimilikinya kepada orang lain. Serupa dengan komunikasi, setiap manusia mempunyai perilaku baik atau buruk dalam hidupnya. Aturan-aturan yang mengatur perilaku itu disebut etika. Etika merupakan ilmu yang membahas tentang perilaku baik maupun perilaku buruk manusia. Pada berkomunikasi pastinya terdapat etika di dalamnya. Terlebih untuk melakukan komunikasi di dalam kantor. Kantor adalah tempat seseorang melakukan pekerjaannya yang berkenaan dengan tata usaha. Di dalam kantor, seseorang akan berinteraksi dengan pegawai-pegawai yang ada di dalamnya seperti berkomunikasi dengan atasan maupun rekan sejawatnya. Tulisan ini menemukan bahwa dengan memiliki etika berkomunikasi yang baik di kantor, seseorang dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang-orang yang ada di kantor dengan baik. Dengan itu maka harapan yang akan menghasilkan dengan memahami etika komuniaksi kantor adalah seseorang dapat kepercayaan lebih dari atasan maupun rekan sejawat di kantor, karena kita jadi memahami hal-hal apa saja yang sebaiknya ditingkatkan maupun dikurangi ketika berada di kantor.

(2)

PENDAHULUAN

Cara individu melakukan interaksi dengan individu lainnya disebut komunikasi. Jika tidak ada komunikasi, akan terjadinya kesulitan pada individu untuk mengungkapkan keinginan ataupun pendapatnya, selain itu juga akan sulit dalam berhubungan dengan individu lain atau bersilaturahmi. Komunikasi erat hubungannya dengan kehidupan sosial individu. Bayangkan saja akan seperti apa jika antar individu tidak saling mengetahui bagaimana caranya berkomunikasi, tentunya kehidupan sosial pun tidak akan terjadi dan informasi tidak akan didapatkan. Selain itu juga masyarakat akan bosan dalam menjalani kehidupan nya karena mereka tidak dapat mengungkapkan perasaan, pendapat, dan ide mereka.

Komunikasi terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satunya yaitu komunikasi dalam kantor. Kantor merupakan suatu tempat yang digunakan untuk menjalankan pekerjaan catat mencatat, atau dengan apapun tempat tersebut mungkin diberi nama. Dari definisi tersebut, kantor adalah tempat orang-orang saling bertemu untuk bekerja dan saling berinteraksi, baik dengan atasan maupun sesama pegawai di suatu kantor tersebut.

Selain komunikasi tentunya dalam berinterkasi kita mengenal istilah etika dalam berkomunikasi. Dimana etika tersebut berartikan bagaimana kita bersikap atau berperilaku dengan baik atau buruk. Etika dalam pergaulan adalah dasar yang penting yang terpatri terus di benak seseorang khususnya dengan para pegawai lain dan juga menjadi kesan mendalam untuk diri seseorang di dalam kantor .

Saat bekerja di ruangan kantor terdapat etika berkomunikasinya sendiri. Jika seorang individu memiliki etika yang

bagus di kantor, pastinya ia akan memperoleh keuntungan dengan mampunya berinteraksi baik dengan atasan maupun pegawai lainnya dengan berlandaskan perbuatan yang dapat menjadikan orang lain menilai kita dengan baik dan akhirnya kita bisa mendapatkan kepercayaan lebih atau sebagainya.

METODOLOGI

Dalam proses penulisan jurnal mengenai Etika Komunikasi Dalam Kantor ini, penulis menggunakan referensi yang bersumber dari informasi di internet, buku, dan jurnal yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Buku atau jurnal yang penulis pilih memerhatikan sumber yang terpercaya. Dengan begitu, dari jurnal ini pembaca bisa mendapatkan bacaan yang berkualitas.

RUMUSAN MASALAH

Apa saja definisi dari etika dan apa saja macam etika?

Apa definisi dan komponen komunikasi? Bagaimana proses komunikasi?

Apa saja faktor keberhasilan dan hambatan komunikasi?

Apa itu etika komunikasi kantor?

Bagaimana beretika komunikasi dengan baik di kantor?

TUJUAN

(3)

PEMBAHASAN Definisi Etika

Pada pengertian Etika (Etimologi), yang berbahasa Yunani adalah “Ethos”, dan berartikan suatu watak dari kesusilaan atau suatu adat kebiasaan. Eratnya perkatan moral dengan etika dan berasalkan dari “Mos” yang merupakan istilah dari bahasa Latin. Dan dalam bentuk jamaknya adalah “Mores”, yang berartikan juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan baik atau kesusilaan, dan juga menghindari tindakan-tindakan yang buruk. Etika dan moral kurang lebih sama dalam pengertiannya, tetapi terdapat perbedaan dalam kegiatan sehari-hari, yaitu moral atau moralitas adalah untuk penilaian dari perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika yaitu untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang perbuatan yang baik maupun perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dimengerti oleh pikiran manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang yang baik dan buruk mengenai kewajiban dan hak manusia. “Jika diteliti dengan baik, etika tidak hanya sekadar sebuah ilmu tentang yang baik dan buruk ataupun bukan hanya sekadar sebuah nilai,tetapi lebih dari itu bahwa etika adalah sebuah kebiasaan yang baik dan sebuah kesepakatan yang diambil berdasarkan suatu yang baik dan benar.” [ CITATION Tan09 \l 1033 ]

Istilah lain yang sama artiannya dengan etika yaitu “Susila” dalam bahasa Sansekerta, yang berarti menunjukkan kepada prinsip, dasar-dasar maupun aturan hidup atau sila yang lebih baik. Juga dalam bahasa Arab disebut “Akhlak” yang berarti suatu moral atau tingkah laku.

Etika sangat berperan penting dan juga berpengaruh bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang memiliki etika pasti mempunyai kehidupan bermasyarakat yang lebih baik dan berkualitas dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki etika. Etika juga memberi manusia pengenalan tentang menjalankan hidup sehari-hari melalui berbagai rangkaian tindakan. Dalam artian, etika menolong seseorang untuk mengambil suatu sikap dan tindakan secara tepat dalam melaksanakan hidupnya yang akhirnya menolong seseorang dalam mengambil tindakan yang harus dilakukan maupun yang tidak boleh dilakukan.

Macam-macam Etika

Dalam kehidupan seseorang, etika dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupannya. Etika pun dapat dibagi menjadi beberapa macam sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusia. Etika dapat dibagi menjadi dua secara umum, diantaranya yaitu:

Etika Umum

Etika umum ini berbicara berkenaan dengan kondisi-kondisi dasar bagaimana seorang manusia dapat bertindak dan mengambil keputusan secara etis, dan juga teori-teori maupun prinsip-prinsip etika moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan tersebut. Etika umum dapat di analogikan sebagai suatu ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan juga teori-teori.

(4)

Etika secara khusus adalah pengaplikasian dari suatu prinsip khusus manusia di kehidupannya. Penerapan dari etika khusus ini bisa berbentuk pengambilan keputusan dan tindakan dalam bidang kehidupan maupun kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori juga prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud seperti bagaimana seseorang menilai perilakunya dan menilai perilaku orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia tersebut bertindak etis atau teori dan prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Selain etika secara umum, ada dua macam etika yang harus dipahami dalam menentukan baik atau buruknya perilaku manusia, yaitu:

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang melihat secara kritis dan rasional terhadap sikap dan perilaku seseorang. Etika ini juga melihat apa yang dikejar oleh seseorang dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini memberikan fakta sebagai dasar pengambilan keputusan tentang perilaku atau sikap yang akan diambil oleh seseorang tersebut.

2. Etika Normatif, yaitu etika yang berkaitan dengan menetapkan berbagai sikap maupun pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh seseorang sebagai sesuatu yang bernilai. Etika ini memberikan penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar juga kerangka tindakan

yang akan diputuskan oleh seseorang tersebut.

Definisi Komunikasi

Komunikasi atau communication, yaitu communicatus dari bahasa latin dan mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama. Komunikasi dapat juga diartikan sebagai suatu proses sharing atau berbagi diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.

Menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Dua orang yang sedang berkomunikasi mempunyai suatu tujuan, yaitu memiliki pemahaman yang sama atas pesan yang saling dipertukarkan pada saat berkomunikasi. Selain itu, komunikasi yaitu proses saling menukar informasi antar manusia melalui tanda-tanda, lambang-lambang maupun tingkah laku.

“Ditinjau dari etimologi, komunikasi berasal dari kata communicare yang berarti ‘membuatnya sama’. Definisi kontemporer menyatakan bahwa komunikasi yaitu ‘mengirim pesan’. Berbicara mengenai definisi komunikasi tidak ada definisi yang salah atau benar secara absolute. Namun definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada kalimat “mendiskusikan makna”, ”mengirim pesan” dan ”penyampaian pesan lewat suatu media”. Apapun istilah yang dipakai, secara umum komunikasi mengandung pengertian sebagai memberikan informasi, pesan, atau gagasan pada orang lain dengan maksud agar orang tersebut memiliki kesamaan informasi, pesan atau gagasan dengan pengirim pesan.” [ CITATION Mif00 \l 1033 ]

(5)

dan pengelolaan pesan dengan tujuan tertentu.

Berkomunikasi merupakan kegiatan manusia yang dilakukan dalam sehari-hari karena manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Dalam melakukan komunikasi, orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut yaitu komunikator dan komunikan harus memiliki kesamaan makna mengenai apa infromasi yang diberikan. Bila tidak ada kesamaan makna informasi, artinya komunikasi yang dilakukan tersebut tidak berjalan dengan baik.

Komponen Komunikasi

Komunikasi akan terjadi apabila terdapat beberapa komponen-komponen yang harus ada dalamnya. Komponen-komponen tersebut yaitu:

a) Sumber, yaitu pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar individu dengan individu lainnya, sumber dapat terdiri dari satu orang maupun terdiri dari suatu kelompok seperti partai, organisasi atau lembaga. Sumber atau pengirim informasi dapat disebut komunikator. Komunikator disebut juga sebagai source, decoder atau sender.

b) Pesan, yaitu sesuatu atau hal-hal yang biasanya berupa informasi yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara langsung atau tatap muka maupun secara tidak langsung atau melalui media komunikasi.

c) Media, media yang dimaksud disini adalah alat yang dipakai pengirim pesan untuk menyampaikan pesannya ke penerima pesan. Contoh media

seperti Handphone, email, telepon dan sebagainya.

d) Penerima, yaitu seseorang yang menjadi tujuan komunikator atau menjadi suatu sarana dari pesan. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan dan dalam bahasa Inggris biasa disebut audience atau receiver.

e) Efek atau pengaruh yaitu sesuatu yang dipikirkan, dilakukan maupun dirasakan oleh penerima pesan baik sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini dapat berdasarkan dari pengetahuan, sikap maupun tingkah laku seseorang.

f) Umpan Balik (feedback), adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah mendapatkan pesan dari pengirim.

Proses Komunikasi

Proses komunikasi yang terjadi antara pemberi pesan atau komunikator dan penerima pesan atau komunikan bisa dipaparkan sebagai berikut.

1. Pengirim atau sumber pesan memulai langkahnya dalam proses komunikasi. Yang menjadi sumber informasi ini biasanya yaitu manajer atau rekan sejawat di kantor.

2. Terjadinya perubahaan dari sandi atau kode menjadi berita. Langkah selanjutnya yaitu terjadi pengubahan informasi ke macam-macam simbol seperti tulisan, gerakan, percakapan maupun suatu aktivitas yang dapat mengubah suatu pengertian.

(6)

harus mampu menerjemahkan ide atau pemikirannya menjadi sebuah pesan yang sistematis dan bisa dipahami oleh orang yang menerimanya.

4. Lalu terjadi penyandian yang menghasilkan pesan. Komunikan mendapatkan pesan baik berupa pesan maupun tulisan yang berupa tujuan dan maksud dari komunikator tersebut.

5. Pemahaman atau penerjemahan kembali pesan. Yaitu menyangkut pemaham simbol-simbol yang diberikan oleh komunikator kepada penerima. Latar belakang pendidikan, lingkungan, kebudayaan maupun gangguan sekitarnya mempengaruhi proses ini.

6. Umpan balik atau feedback pesan dari penerima atas pesan yang dikirimkan. Proses umpan balik ini berlangsung dua arah yaitu antara komunikator dan komunikan. Umpan balik bisa dijadikan tolak ukur oleh komunikator. Yaitu untuk menentukan apakah pengertian pesan yang dipahami oleh komunikan sesuai dengan tujuan dari pesan yang dimaksudkan oleh komunikator atau belum.

Keberhasilan dalam Komunikasi

Dalam berkomunikasi pastinya ada keberhasilan yang membuat komunikasi berjalan efektif. Keberhasilan tersebut terdapat pada komunikator juga komunikan, pada komunikator yaitu:

a. Kecakapan berbicara

Komunikator harus bisa menyampaikan materi, juga memiliki kecakapan dalam menyalurkan informasi dengan teknik tertentu agar pendengar tertarik oleh informasi yang kita berikan.

b. Ilmu/pengetahuan

Agar memahami informasi apa yang akan disampaikan pada komunikan, seorang komunikator harus memiliki pengetahuan yang luas.

c. Sikap

Komunikator harus bersikap mudah bergaul atau biasa disebut supel, ramah dan tegas agar pada saat berkomunikasi komunikan merasa nyaman dan komunikasipun bisa berjalan dengan lancar.

d. Menyesuaikan diri

Salah satu keberhasilan lainnya yaitu seorang komunikator harus bisa menyesuaikan kapan dan dimanapun ia berbicara dengan situasi-situasi yang berbeda. Dengan ini, ia akan paham dengan kondisi dimana dan siapa yang ia ajak bicara agar bisa menyesuaikan kebiasaan komunikan dan terjadilah komunikasi yang lancar.

e. Kondisi fisik

Komunikasi akan tertunjang dengan baik jika komunikator dalam kondisi sehat.

Sedangkan faktor keberhasilan dalam komunikasi dari segi komunikan yaitu:

a. Kecakapan berbicara

Dengan mudahnya memahami apa yang disampaikan oleh komunikator, seorang komunikan tersebut pasti cakap sehingga terjadinya kesamaan tujuan antara keduanya.

b. Pengetahuan

(7)

c. Ramah

Komunikan harus mudah bergaul juga atau disebut supel dan ramah. d. Menyesuaikan diri

Dalam menyesuaikan diri komunikan perlu mengetahui dengan siapa berkomunikasi dan harus bisa menyesuaikannya agar komunikasi menjadi efektif dengan keselarasan pengetahuan.

e. Kondisi fisik

Komunikan dengan fisik sehat akan menunjang keberhasilan dalam melakukan berkomunikasi.

Selain faktor-faktor keberhasilan diatas, agar komunikasi berjalan efektif terdapat juga 7 macam faktor utama (the seven communication) dalam buku Effective Public Relations [ CITATION Cut00 \l 1033 ], adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan (Credibility)

Harus adanya unsur saling mempercayai antara komunikator dengan komunikan karena jika tidak maka komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar.

b. Hubungan (Context)

Suatu kondisi berlangsungnya komunikasi juga mempengaruhi suatu keberhasilan pada saat berlangsungnya komunikasi.

c. Isi (Content)

Apabila isi berita atau informasi yang disampaikan pada saat berlangsungnya komunikasi dimengerti oleh kedua belah pihak, maka komunikasi bisa dikatakan berhasil karena terjadinya kepuasan antara pihak komunikator dengan memberikan isi yang jelas dan pihak komunikan dengan memberikan respon untuk komunikator.

d. Kejelasan (Clarity)

Yang harus jelas disini yaitu isi berita juga tujuan apa yang akan

dicapai setelah berkomunikasi dan juga istilah apa saja yang dipakai pada saat berkomunikasi yang biasanya diubah menggunakan suatu lambang-lambang.

e. Kesinambungan dan Konsisten (Continuity and Consistency)

Karena komunikasi dilakukan secara terus menerus, informasi yang diberikan juga harus sesuai dengan informasi-informasi terdahulu jangan sampai bertentangan dengan informasi yang telah disampaikan sebelumnya.

f. Kemampuan Penerima Informasi (Capability of Audience)

Harus adanya penyesuaian oleh pihak pengirim berita pada penerima berita tentang kemampuannya dalam menerima suatu informasi, jangan sampai menggunakan istilah yang tidak pihak penerima mengerti. g. Saluran Pengiriman (Channels of

Sistribution

Pakailah media dalam menyampaikan berita agar komunikasi berjalan dengan berhasil, seperti menggunakan ponsel, televise maupun media cetak.

Hambatan Komunikasi

Di dalam komunikasi, terdapat juga beberapa hambatan yang sering terjadi. Hambatan ini sebaiknya di hindari dalam berkomunikasi karena bisa mengakibatkan tidak tersampaikannya pesan dari pemberi ke penerima pesan, atau bahkan pesan tidak tersampaikan sama sekali. Berikut beberapa hambatan tersebut beserta cara untuk mengatasinya.

a. Kecakapan kurang

(8)

komunikasi. Untuk mengatasinya harus banyak belajar dan berlatih berbicara, mendengarkan, menulis, baik melalui teori ataupun praktek.

b. Perilaku yang kurang sopan

Sikap kurang baik dan kurang tepat seperti memasang tampang yang kurang sesuai dapat mengurangi etika dalam berkomunikasi. Cara mengatasinya adalah dengan memiliki sikap yang simpatik dan ramah.

c. Kurangnya pengetahuan

Kurangnya pengetahuan atau tidak seimbangnya pengetahuan antara pembicara dan pendengar dapat menjadi penghambat penyajian informasi. Jadi untuk mengatasi masalah ini sebaiknya pembicara menyelaraskan diri dengan penerima berita.

d. Kurangnya kemampuan penyesuaian Saling memahami antara komunikator dengan audiens nya adalah salah satu cara untuk mengatasi hambatan ini. e. Berburuk Sangka yang tidak memiliki

alasan.

Semua sikap curiga hendaknya dihindari pada saat berkomunikasi karena akan menghambat komunikasi tersebut.

f. Kesalahan bahasa

Terjadinya perbedaan pemahaman dari bahasa atau istilah harus dihindari karena bisa menyebabkan ketidak lancaran komunikasi. Kesalahan semacam ini disebut juga dengan kesalahan semantik.

g. Jarak berkomunikasi

Jarak dapat menghambat komunikasi karena mengakibatkan tidak berjalan lancarnya komunikasi tersebut. Dan ini dapat diatasi dengan menggunakan media sebagai perantara, seperti ponsel, telpon, surat elektronik dan lainnya. h. Kerusakan Panca Indera

Pastinya jika salah satu indera kita tidak berjalan sesuai semestinya, itu akan

menghambat komunikasi seperti suara serak karena sakit batuk.

i. Alat Peraga

Komunikasi akan membosankan jika hanya terdapat kata-kata yang monoton secara terus menerus yang bahkan bisa mengaburkan isi mauoun tujuan dari suatu pembicaraan. untuk mengatasi hal ini kita dapat menggunakan alat peraga agar pembicaraan menarik.

j. Tidak ada Feedback

Jika seorang pembicara hanya berbicara terus menerus dan tidak memberikan kesempatan bertanya untuk pendengar, pastinya akan mengakibatkan tidak adanya timbal balik dari pendengar dan komunikasipun menjadi tidak jelas.

Etika Komunikasi

Seperti yang telah dijelaskan, secara etimologis etika berarti kebiasaan yang berhubungan dengan moralitas seseorang. Dengan beretika diharapkan seseorang dapat membedakan perilaku yang baik maupun tidak baik dalam kehidupan di masyarakat. “Namun hal tersebut masih harus dilengkapi bahwa etika merupakan sikap kritis bagi setiap pribadi/individu maupun kelompok dalam merealisasikan moralitas. Dengan memiliki etika, suatu individu diharapkan mampu menilai diri, mengenal diri mereka secara kritis agar bertindak sesuai moralitas dan berlandaskan pengetahuan, tanggung jawab dan hati nurani.” [ CITATION Azi13 \l 1033 ]

(9)

perusahaan, hubungan baik akan tercipta dengan sendirinya apabila adanya etika komunikasi. Etika komunikasi menjadi sangat penting dalam konteks menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Faktor utama dalam berkomunikasi adalah etika. Menurut peneliti etika komunikasi itu bagaimana tutur bahasa yang sopan, nada bicara yang lembut dan bahkan mimik wajah yang ramah ditunjukan kepada lawan bicara.” [ CITATION Rah14 \l 1033 ]

Menurut [ CITATION Rah14 \l 1033 ] etika komunikasi mencoba untuk mengkolaborasikan standar etis yang digunakan oleh komunikator dan komunikan. Setidaknya ada tujuh perspektif etika komunikasi yang bisa dilihat dalam perspektif yang bersangkutan yaitu:

1. Perspektif politik

Etika untuk mengembangkan kebiasaan ilmiah dalam praktek berkomuniaksi dalam perspektif ini menumbuhkan sikap adil dengan memilih atas dasar kebebasan, pengutamaan motivasi, dan menanamkan penghargaan atas perbedaan. 2. Perspektif sifat manusia

Yang paling mendasar dari perspektif sifat manusia adalah kemampuan berpikir dan menggunakan simbol. Ini berarti bahwa tindakan manusia yang benar-benar manusiawi adalah berasal dari rasionalitas yang sadar atas apa yang dilakukan dan dengan bebas memilih melakukannya.

3. Perspektif dialogis

Komunikasi adalah proses dua arah dengan sikap setiap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan, seperti keterbukaan, kejujuran,

kerukunan intensitas, dan lainnya.

4. Perspektif situasional

Perspektif ini berarti bahwa etika memperhatikan peran dan fungsi komunikator, tingkat urgensi pelaksanaan komunikator, standar khalayak, derajat kesadaran, tujuan dan nilai khalayak, standar khalayak untuk komunikasi etis.

5. Perspektif utilitarian

Cara dan tujuan komunikasi untuk mengevaluasi utilitarian dapat dilihat dari adanya kegunaan, kesenangan, dan kegembiraan.

6. Perspektif legal

Penyesuaian peraturan yang berlaku pada perilaku komunikasi yang legal dianggap sebagai perilaku yang etis.

“Komunikasi etis bukan hanya serangakaian keputusan yang cermat dan reflektif, satu demi satu untuk berkomuniaksi dengan cara-cara yang bertanggung jawab secara etis. Penerapan kaidah-kaidah etika secara berhati-hati kadang-kadang tidak mungkin dilakukan.” [ CITATION Rah14 \l 1033 ]

Komunikasi Kantor

(10)

kesamaan dari ide atau pendapat yang dipertukarkan dalam komunikasi tersebut.

“Kantor adalah orang-orang”, ini menurut G. R. Terry di bukunya yang berjudul Office Organitation and Motivation. Dari pernyataan tersebut, bisa diartikan bahwa pekerjaan kantor adalah pekerjaan yang dijalankan oleh sekelompok orang untuk kepentingan dan pemenuhan kebutuhan sekelompok orang. Dengan begitu dapat diartikan bahwa kantor bukan hanya suatu gedung atau tempat yang terdapat orang-orang pula di dalam gedung tersebut, tetapi harus diperhatikan juga apa aktivitas yang orang-orang lakukan di dalamnya. Apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan suatu kegiatan yakni tulis menulis atau catat mencatat, tempat itu baru dinamakan kantor. Dan istilah untuk menyebutkan kegiatan tersebut di Negara kita yaitu “tata usaha”. Sehingga dapat diartikan bahwa suatu tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha tersebut yaitu kantor. Kantor juga bisa dikatakan sebagai pusat dari penyediaan berbagai informasi maupun keterangan-keterangan yang dibutuhkan, tempat berkumpulnya para pimpinan atau pejabat untuk bermusywarah mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan kantor tersebut maupun tempat dimana para pegawai menjalankan pekerjaannya yang bersifat administratif atau tata usaha.

Terdapat dua perbedaan dari komunikasi kantor, antara lain:

1. Hubungan berdasarkan tatausaha, yaitu hubungan yang tidak mengandung unsur perintah yang berlangsung antara anggota dalam suatu organisasi atau bisa juga disebut dengan hubungan diantara sejawat.

2. Hubungan berdasarkan administrasi, atau bisa disebut juga dengan tata hubungan fungsi dimana orang tersebut memiliki suatu fungsi atau kedudukan sebagai manajer atau sebagai administrator. Sehingga dapat diartikan bahwa tata hubungan administrasi merupakan suatu tata hubungan yang mengandung unsur perintah dan dijalankan oleh orang-orang yang memiliki suatu fungsi atau kedudukan sebagai manajer atau administrator dengan para bawahannya atau dengan para delegasinya.

Etika Komunikasi Kantor

Etika komunikasi kantor adalah rangkuman dari istilah dan memiliki artinya sendiri. Etika merupakan suatu ukuran tingkah laku yang baik ataupun suatu norma, nilai, atau kaidah. Sedangkan komunikasi kantor yaitu komunikasi yang terjadi dalam lingkungan kantor dan menyampaikan berbagai berita yang mengandung berbagai macam keterangan untuk kebutuhan suatu organisasi yang terdapat di bidang tata usaha dan kemudian berita atau informasi tersebut disalurkan dari seseorang kepada orang yang lainnya atau orang yang membutuhkannya.

(11)

Komunikasi juga mempunyai peranan penting bagi kehidupan kantor, karena kantor mempunyai hakikat sebagai tempat dimana orang-orang yang sama-sama menyelenggarakan suatu kegiatan kantor atau kegiatan tatausaha berkumpul, otomatis terjadi komunikasi diantara mereka. Sebagai contoh, seorang manajer pasti diharuskan untuk mampu berkomunikasi secara efektif dengan seluruh pegawai di kantor baik berkomunikasi secara horizontal, vertical maupun secara diagonal. Penyampaian dan penerimaan berita atau informasi di kantor juga akan berlangsung dengan lancar apabila didalamnya memperhatikan etika dengan baik sehingga komunikasi di dalam kantor tersebut dapat berlangsung dengan efektif.

Cara paling mudah menerapkan etika komunikasi di kantor adalah semua anggota dan pimpinan harus memperhatikan hal sbgai berikut:

1. Mempunyai tata karma serta pergaulan yang baik

2. Mematuhi norma kesusilaan dan memiliki budi pekerti

3. Bersikap sopan di segala perbuatan

Dalam suatu kantor, tentunya terdapat suatu pergaulan yang tak dapat terelakan, karena setiap individu yang ada di dalamnya saling berinteraksi seperti komunikasi yang bertujuan untuk kebutuhan mendapatkan maupun dalam menyampaikan informasi. Komunikasi serta interaksi tentu akan berjalan dengan baik jika kedua belah pihak yang melakukan komunikasi saling menghargai, menghormati, dan mengerti terhadap hak dan kewajiban dari masing-masing yang berarti mereka semua harus beretika karena etika merupakan suatu hal yang menyangkut sosial, susila, agama, moralitas, dan lain sebagainya. Untuk

memahami etika di kantor, dapat kita perhatikan hal hal berisut, yaitu:

1. Memiliki sikap yang sopan, santun, serta ramah

2. Mampu mengendalikan emosi

3. Memiliki perhatian yang penuh terhadap orang lain (rasa empati)

4. Saling membantu ketika melihat rekanan yang butuh akan bantuan

5. Dapat senantiasa menjaga perasaan orang lain

Terdapat juga beberapa hal yang perlu diterapkan di kantor khususnya untuk individu dan diharap bisa membiasakan etika-etika berikut dengan baik karena nantinya akan berdampak positif dalam kelancaran berkehidupan kantor, sebagai berikut.

1) Etika dalam berbicara

Menggunakan bahasa yang dimengerti melalui ucapan yang jelas, menjaga batasan-batasan sehingga tercermin etika yang baik, serta tidak menimbulkan pembicaraan yang asal sebaiknya dilakukan saat berbicara. Selain itu, menjunjung tinggi nilai kesopanan serta menghormati orang yang diajak bicara dalam pembicaraan merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Ada hal-hal yang perlu untuk diketahui dalam pembicaraan yakni:

1. Menatap lawan bicara pada saat berkomunikasi

(12)

3. Menggunakan bahasa yang tepat, baik, dan benar

4. Atur pembicaraan sehingga lebih mudah dimengerti oleh orang lain

5. Mengatur tempo saat berbicara serta menghindari penggunaan nada dengan suara yang tinggi

6. Belajar agar memiliki pengetahuan luas sehingga dapat mengimbangi lawan bicara

7. Menciptakan selingan dengan rasa humor

8. Berusaha menyenangkan lawan bicara

9. Menjadi pendengar yang baik dan dapat juga sesekali memuji lawan bicara

Sedangkan berikut ini merupakan hal-hal yang sebaiknya dihindari ketika bicara dengan orang lain yaitu:

1. Membicarakan kejelekan rekan kerja atau orang lain sangatlah tidak diharapkan

2. Menghindari pembicaraan dan hal-hal yang bersifat sensitif

3. Janganlah memotong ketika orang lain sedang berbicara

4. Hindarilah memonopoli susatu pembicaraan

5. Menghindari dari membicarakan tentang diri sendiri seperti memuji diri sendiri karena akan menimbulkan kesan sombong

2) Etika dalam berpakaian

Pastinya setiap orang ingin memiliki penampilan yang menarik pada saat dilihat oleh orang lain karena pada dasarnya penampilan juga merupakan daya tarik dari setiap insan. Pakaian yang dipakai sehari-hari dapat menampilkan bahwa orang setiap orang memiliki citra yang baik atau tidak. Di kantor, biasanya para pegawai memakai seragam yang sudah ditentukan dan berkaitan dengan hal tersebut, sebagai pegawai kantor harus bisa menjaga citra perusahaannya tersebut karena pegawai merupakan image orang lain terhadap suatu perusahaan. Untuk memberikan kesan yang professional dan anggun, kita harus bisa memilih pakaian yang sesuai dengan diri kita dan tentunya pakaian tersebut harus sesuai dengan aturan yang berlaku di suatu perusahaan. Dalam etika berpakaian di kantor, sebaiknya memperhatikan:

1. Berpakaian dengan ukuran yang sesuai dengan tubuh atau pas dan nyaman dipakai sangat dianjurkan

2. Membiasakan berpakaian dengan rapi juga tidak kebesaran

3. Dianjurkan untuk tidak mengganti model atau gaya dari pakaian karena akan mengakibatkan kesan kurang formal

4. Jangan memakai pakaian yang terlalu terbuka

Memahami Etika Agar Bekerja Dengan Nyaman di Kantor

(13)

hindarilah hal-hal yang dapat mengganggu proses bekerja kita di kantor. Berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan pada saat kita sedang di kantor.

1. Jangan Berisik

Pada saat anda di ruang kantor, anggaplah anda sedang berada di perpustakaan yang tidak mengizinkan untuk berisik apalagi teriak-teriak karena mungkin ada orang-orang yang merasa terganggu jika ada suara gaduh. Karena mayoritas orang-orang menyukai lingkungan kerja dengan keadaaan yang tenang dan tidak bisisng.

2. Meminta Izin

Anggaplah terdapat pintu diantara area kerja anda dan rekan kerja anda meskipun ruangannya terbuka. Jadi, jika anda ingin meminjam barang, janganlah lupa untuk meminta izin pemilik barang tersebut dan segeralah kembalikan ketika selesai dipakai.

3. Mengatur Nada Dering Ponsel

Beberapa dari anda pasti menggunakan nada dering yang anda favoritkan di ponsel anda. Hal tersebut akan menimbulkan masalah apabila anda mengaturnya dengan volume kencang yang bisa terdengar ke seluruh isi kantor. Jadi lebih baik atur lah nada dering anda dengan nada yang tidak membuat kebisingan, atau lebih baik di mode getar.

4. Jangan Meninggalkan Ponsel

Meninggalkan ponsel untuk waktu yang cukup lama sebaiknya tidak dilakukan. Jangan pula meletakkan ponsel dengan volume yang sangat tinggi di meja kantor Anda. Bayangkan saja jika anda berada di posisi rekan kerja anda yang sedang ada di kantor, anda pasti merasa terganggu ketika mendengar suara telepon berdering secara

terus-menerus sementara yang memiliki telepon tersebut sedang tidak berada di kantor. Jika telepon ditinggalkan, aturlah telepon ke dalam mode tanpa nada dering atau silent, sehingga tidak akan ada yang terganggu, selain itu telepon bisa juga disimpan di dalam sebuah laci.

5. Menghampiri rekan kerja

Ada baiknya jika kita ingin berbincang dengan rekan kerja atau siapapun di dalam kantor, hampiri dia dan baru ajaklah berbicara. Karena akan sangat mengganggu jika anda memanggil rekan kerja anda dengan cara berteriak.

6. Hindari Menggunakan Speaker Pada saat Bertelepon

Janganlah menelepon atau menerima telepon menggunakan setting Speaker di ponsel pribadi maupun milik kantor. Karena hal tersebut bisa mengganggu kenyamanan pegawai lain yang berada di dalam kantor dengan mendengar suara telepon anda.

7. Menggunakan Earphone

(14)

8. Mute

Suara berisik yang sangat mengganggu orang bekerja juga bisa bersumber dari komputer yang ada di kantor. Entah ketika melihat widget dari situs-situs web atau ketika mengunduh sebuah lagu bahkan mungkin ketika sedang menonton suatu film, sebaiknya pasanglah kembali earphone. Gunakan pula screensaver pada komputer yang tidak menimbulkan suara baik saat screensaver tayang ataupun ketika komputer dibuka. Agar tidak mengganggu, sebaiknya komputer di-mute saja.

9. Curhat

Jika terdapat seorang wanita sedang berbagi cerita atau biasa disebut curhat dengan wanita lainnya, biasanya mereka akan berbicara dengan volume yang cukup keras. Suara keras tersebut tentu dapat menimbulkan keresahan dan mungkin mengganggu konsentrasi pegawai lain. Disarankan jika curhat itu terlalu mengandung hal-hal yang bersifat pribadi, lakukanlah kegiatan curhat tersebut di tempat yang memiliki tingkat privasi lebih serta aman seperti ruang untuk meeting atau di ruangan yang tidak banyak orang didalamnya. Anda harus bisa melihat-lihat dan memperhitungkan situasi.

10. Hindari Bau

Ketika suatu ruang kantor menggunakan

jenis layout terbuka dan tidak memiliki sekat atau pembatas, bukan hanya suara yang dapat mengganggu rekan kerja anda, bau-bau yang muncul juga bisa tersebar ke manapun karena tidak adanya sekat. Jadi, usahakanlah untuk tidak menggunakan wewangian secara berlebihan di tempat kerja khususnya untuk ruangan kerja yang terbuka. Dapat saja ditemukan rekan kerja

anda yang tidak menyukainya. Jaga pula badan anda dari bau-bau yang mungkin tak sedap. Jika anda cukup sering keluar ruangan dan termasuk seseorang yang mudah sekali mengeluarkan keringat, persiapkanlah dari rumah baju pengganti untuk dipakai di kantor. Jika mulai merasa tidak nyaman dengan bau di badan anda, cobalah untuk mengganti baju sehingga bau tersebut tidak tercium oleh orang lain.

11. Bersih Dari Makanan

Masih berkaitan dengan bau, menjaga kebersihan meja kerja dari makanan khususnya yang berbau tidak sedap termasuk salah satu hal yang penting. Hal-hal yang menurut anda sedap belum tentu sedap menurut rekan kerja anda. Janganlah pula menyimpan makanan di dalam laci meja, karena hal tersebut dapat menimbulkan bau dan menyebarkan bau dengan sangat cepat.

12. Jangan Menguping

Jika ada yang sedang melakukan pembicaraan bersifat personal di dekat anda, berpura-puralah tak mendengarkan. Tidak mengikutcampuri orang lain sangatlah diharapkan kecuali memang anda sedang diajak untuk berbicara. Walaupun bukan salah anda sepenuhnya karena memang mereka berbicara masalah pribadi di tempat umum, akan sangat tidak sopan jika anda menguping.

13. Kebersihan Meja Kerja Harus Terjaga

(15)

suatu kantor terbuka, setiap tamu yang datang tentu dapat melihat secara langsung ke meja kerja para pegawai. Ketika karyawan memiliki meja yang berantakan, keraguan dalam benak klien terhadap kinerja perusahaan mungkin dapat muncul.

KESIMPULAN

Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang perbuatan yang baik maupun perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dimengerti oleh pikiran manusia. Sedangkan komunikasi adalah interkasi yang terjadi diantara individu untuk

menyampaikan informasi. Dengan begitu, etika komunikasi adalah suatu tata cara yang harus diperhatikan oleh individu dalam berinteraksi dengan orang lain agar komunikasi tersebut berjalan dengan efektif. Terlebih jika berkomunikasi di dalam kantor, seseorang harus mengetahui tata cara atau peraturan yang benar tentang etika apa saja yang harus ditaati di dalamnya dan mempertahankan apa saja perilaku yang baik dan menghindari perilaku yang buruk agar terciptanya kenyamanan saat bekerja di dalam kantor.

REFERENSI

Azizah, C. (2013). Etika Komunikasi Kantor Dan Implementasinya Bagi Sekretaris. Cutlip, S. M., & Center, A. H. (2000). Effective Public Relations. Prentice Hall. Miftah, M. (2000). Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran.

Rahmadaniah. (2014). Etika Komunikasi Karyawan Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan.... eJournal Ilmu Komunikasi, 353-369.

Tanyid, M. (2009). Etika Dalam Pendidikan. Kajian Etis Tentang Krisis Moral Berdampak Pada Pendidikan.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan tentang karirnya. Ketika duduk di bangku sekolah menegah, siswa sudah harus diperluas pandangannya bahwa pengotakan karir

Pengaruh Pendekatan Floor Time Terhadap Kemampuan Berbahasa Pada Anak Autistik Pengaruh pendekatan floor time dianalisis dengan Uji Wilcoxon 2-related samples yaitu

Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely, iklim adalah serangkaian sifat lingkungan kerja, dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan yang bekerja di

Penelitian ini mengkaji tentang gambaran umum pola asuh permissive- indifferent orangtua yang dipersepsikan oleh remaja, gambaran umum tentang perilaku pengambilan risiko

[r]

Perihal para pihak tidak dapat menandatangani perjanjian arbitrase sebagaiman yang dijelaskan dalam bunyi pasal 9 ayat (1) dan (2) UU No.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

Seiring dengan pernyataan tersebut, Jones (1996), Melumad dan Ziv (1997) menyatakan bahwa jika suatu perusahaan mendapat opini going concern maka akan mendapatkan suatu respon

Penelitian ini berjudul Ekuitas Merek (Brand Equity) Apple dan Kepuasan Konsumen (Studi Korelasional Ekuitas Merek (Brand Equity) Apple Terhadap Kepuasan Konsumen Pada