FUNGSI MANAJEMEN RISIKO DAN INTERNAL AUDIT
Dua fungsi esensial yang memiliki keterkaitan erat pada kegiatan manajemen risiko adalah fungsi manajemen risiko
dan internal audit. Kedua fungsi ini memiliki peran dalam menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko
organisasi. Perbedaan fundamental dari kedua fungsi tersebut terletak pada delegasi tanggung jawab. Fungsi
manajemen risiko bertugas untuk mengarahkan praktik
enterprise risk management
pada organisasi, terutama untuk
menghadapi risiko-risiko utama yang dapat mengganggu pencapaian sasaran organisasi. Di sisi lain, fungsi internal
audit bertugas untuk memonitor, memantau, dan menilai efektivitas pengendalian internal dan manajemen risiko.
Peran Internal Audit terkait Manajemen Risiko
Institute of Internal Auditors
(IIA), menjelaskan kegiatan internal audit sebagai kegiatan independen yang
mendukung pencapaian sasaran organisasi, dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah
dan memperbaiki operasi organisasi. Aktivitas ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan
membawa pendekatan sistematik dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses
governance
. Tugas inti auditor internal berkaitan dengan manajemen risiko adalah untuk
memberikan kepastian bahwa kegiatan manajemen risiko telah berjalan dengan efektif dalam memberikan jaminan
yang wajar terhadap pencapaian sasaran organisasi. Dua cara penting untuk menjalankan tugasnya adalah dengan:
1.
memastikan bahwa risiko utama dari bisnis telah ditangani dengan baik; dan
2.
memastikan bahwa kegiatan manajemen risiko dan pengendalian internal telah berjalan dengan efektif
PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGANSeksi ini mendefinisikan pengendalian intern,' menggambarkan tujuan dan komponen pengendalian intern, dan
menjelaskan bagaimana auditor hares mempertimbangkan pengendalian intern dalam perencanaan dan pelaksanaan
suatu audit. Seksi ini khususnya memberikan panduan tentang pengimplementasian standar pekerjaan lapangan yang
kedua: "Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan."
Audit atas laporan keuangan
adalah suatu proses kumulatif; ketika auditor menaksir risiko pengendalian,
informasi yang diperoleh mungkin menyebabkan is mengubah sifat saat, dan lingkup pengujian pengendalian lain
yang sudah direncanakan untuk menaksir risiko pengendalian.
Pengendalian intern adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain
entitas- yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
(a) keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:
a.Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. b. Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. c. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.
HUBUNGAN ANTARA TUJUAN DAN KOMPONEN