• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH FAKTOR FA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH FAKTOR FA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Wednesday, 17 December 2014

Makalah tentang Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pulang Pisau

2007-2012

TUGAS MATA KULIAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(SEMESTER II ILMU EKONOMI, APRIL 2014)

Dosen: Prof. Dr. AHIM S. RUSAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

DI KABUPATEN PULANG PISAU TAHUN 2007-2012 DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar

Belakang ... 1

2. Tujuan Penulisan

Makalah ... 2 3. Manfaat Penulisan Makalah ...

3

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Indeks Pembangunan

Manusia ... 4 2. Komponen dan Indikator Indeks Pembangunan

Manusia ... 6

3. Rumus Menghitung

IPM ... 7 4. Perhitungan IPM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2007-2012 ...

8

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ... 10

2. Saran ... 10

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pembangunan merupakan suatu langkah dalam membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada atau membuat suatu perubahan yaitu membuat sesuatu menjadi lebih baik atau meningkat. Pembangunan nasional yang berlandaskan pemerataan pembangunan dan hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan stabilitas

nasional yang sehat dan dinamis.

(2)

pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini nampaknya sederhana. Tetapi seringkali terlupakan oleh kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang. (UNDP: Humant Development Report 2000:16 dalam

http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/02/analisis-faktor-faktor-yang_25.html, dicuplik tanggal 01 April 2014).

Pembangunan manusia didefinisikan sebagai suatu proses untuk perluasan pilihan yang lebih banyak kepada penduduk melalui upaya-upaya pemberdayaan yang mengutamakan peningkatan kemampuan dasar manusia agar dapat sepenuhnya berpartisipasi di segala bidang pembangunan (United Nation Development Programme, UNDP). Arti penting manusia dalam pembangunan adalah manusia dipandang sebagai subyek pembangunan yang artinya pembangunan dilakukan memang bertujuan untuk kepentingan manusia atau masyarakat. Pembangunan manusia lebih dari sekadar pertumbuhan ekonomi, lebih dari sekedar peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama, banyak negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi, tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah-masalah sosial, seperti: penyalahgunaan obat, AIDS, alkohol, gelandangan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa negara berpendapatan rendah mampu mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara bijaksana semua sumber daya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia

(http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/02/analisis-faktor-faktor-yang_25.html, dicuplik tanggal 01 April 2014).

Kabupaten Pulang Pisau merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten induk, Kapuas, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 05 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180). Pemekaran tersebut merupakan amanat UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pemerintahan Daerah yang saat ini telah direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang bertujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan dalam berbagai sendi kehidupan. Untuk mencapai pembangunan berkualitas, pembangunan manusia sangat diperlukan.

Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau pada tahun 2013-2018 telah menetapkan visi, misi, tujuan, dan strategi selama lima tahun ke depan. Salah satu poin penting dalam penerapannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) sebagaimana tertuang dalam pokok pikiran subvisi “kesejahteraan masyarakat”, yakni kualitas sumber daya manusia masyarakat yang bersangkutan mampu bersaing, memahami dan sadar ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), mandiri, sadar akan hak-hak sosial dan hak politiknya serta memiliki iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/LPPD

Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013).

(3)

“Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh berbagai faktor sosial dan ekonomi, karena itu dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia prioritas pembangunan diletakkan pada bidang pendidikan dan bidang kesehatan serta pembangunan mental spiritual. Untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan pendidikan dan kesehatan, maka terwujudnya keamanan dan ketenangan serta kepastian hukum merupakan prasyarat mutlak”. Visi dan misi tentang pembangunan manusia ini disusun dalam bentuk strategi poin ketiga yakni “meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan keagamaan” serta poin ketujuh yang berbunyi “meningkatkan kualitas aparatur dalam pelayanan pertumbuhan baru dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. 2. Bagi akademisi dapat menambah wawasan tentang IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia

Pembangunan didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai aspek kehidupan yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya, informasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan sosial (Ayunanda Melliana dkk, 2013). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) didefinisikan sebagai pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada tahun 1990. Sejak itu indeks ini dipakai oleh program pembangunan PBB pada laporan

IPM tahunannya.

(4)

yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya (http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia, dicuplik tanggal 01 April 2014).

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan manusia, empat hal pokok yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan, pemberdayaan (UNDP, 1995, dalam materi Universitas Sumatera Utara, anonim). Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Produktivitas

Penduduk harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himpunan bagian dari model pembangunan manusia.

b. Pemerataan

Akses terhadap sumber daya ekonomi dan social harus dipastikan tidak hanya untuk generasi-generasi yang aka datang. Semua sumber daya fisik, manusia, dan standar hidup layak (decent living). Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung (metode Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang

masih hidup.

Komponen pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan data Susenas Kor. Sebagai catatan, UNDP dalam publikasi tahunan HDR sejak 1995 menggunakan indikator partisipasi sekolah dasar, menengah, dan tinggi sebagai pengganti rata-rata lama sekolah karena sulitnya memperoleh data rata-rata lama sekolah secara global. Indikator angka melek huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis, sedangkan indikator rata-rata lama sekolah dihitung dengan menggunakan dua variabel secara simultan; yaitu tingkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan

tertinggi yang ditamatkan.

Komponen standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. Sebagai catatan, UNDP menggunakan indikator PDB per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per capita) sebagai ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain yang lebih baik untuk keperluan

perbandingan antar negara.

(5)

Komponen yang digunakan untuk menghitung IPM yakni:

a. Angka Harapan Hidup (AHH)

Angka harapan hidup waktu lahir (expectation of life at birth) yang biasanya dilambangkan dengan simbol e0 dan sering disingkat dengan AHH adalah rata – rata hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada tahun tertentu. AHH ini merupakan salah satu indikator yang biasa digunakan untuk menggambarkan tingkat kemajuan dibidang kesehatan. Dengan angka harapan hidup, dapat dilihat perkembangan tingkat kesehatan pada suatu wilayah serta dapat pula dilihat

perbandingan tingkat kesehatan antar wilayah.

b. Angka Melek Huruf (AMH)

Angka melek huruf merupakan persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis terhadap seluruh penduduk berumur 15 tahun ke atas di suatu daerah. AMH ini digunakan sebagai indikator pendidikan yang digunakan untuk mengetahui banyaknya penduduk yang melek huruf di suatu daerah. Semakin tinggi nilai melek huruf berarti makin baik mutu penduduk di wilayah tersebut.

c. Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan

tingkat pendidikan yang sedang diduduki.

d. Pengeluaran per Kapita atau Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) Pengeluaran per kapita merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk melakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah. Dalam konteks PPP di Indonesia, satu rupiah di suatu daerah (provinsi/kabupaten) memiliki daya beli yang sama dengan satu rupiah di Jakarta. PPP ini dihitung berdasarkan pengeluaran riil per kapita yang telah disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan utilitas marginal yang dihitung dengan formula Atkinson. Standar di atas telah mendapat persetujuan dari organisasi dunia UNESCO yang berlaku sampai saat ini (http://ikhfasapawiblog.wordpress.com/2013/01/24/makalah-ipm/, dicuplik tanggal 01 April 2014). Berdasarkan kajian aspek status pembangunan manusia, tinggi rendahnya status pembangunan manusia menurut UNDP dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

a. Tingkatan rendah, jika IPM < 50

b. Tingkatan menengah, jika 50 < IPM < 80

c. Tingkatan tinggi, jika IPM > 80

(6)

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya dapat disajikan sebagai

KOMPONEN IPM (=X(I)) MAKSIMUMNILAI MINIMUMNILAI KETERANGAN

Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)

Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)

Rata-Rata Lama Sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP)

Konsumsi per Kapita

4. Perhitungan IPM Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2007-2012

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Pulang Pisau, data-data komponen untuk menghitung IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012 adalah sebagai berikut: 2. Angka Melek Huruf (%) 93,21 93,84 93,85 94,32 96,23 96,23 3. Rata-Rata Lama Sekolah

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012 berada pada tingkatan menengah atas dengan nilai rata-rata = 71,42.

(7)

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari makalah ini adalah: a. Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi nilai IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012, yaitu usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living). Usia hidup diukur dengan angka harapan hidup atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung (metode Brass, varian Trussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup, pengetahuan diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah yang dihitung berdasarkan data Susenas Kor, dan standar hidup layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah disesuaikan. b. Berdasarkan hasil perhitungan IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012 dengan menggunakan data statistik dari BPS Pulang Pisau, IPM kabupaten ini berada pada tingkatan menengah atas dengan nilai rata-rata = 71,42. Secara rinci, IPM 2007 = 70,10; IPM 2008 = 70,63; IPM 2009 = 71,18; IPM 2010 = 71,53; IPM 2011 = 72,37; dan IPM 2012 = 72,75.

2. Saran

IPM Kabupaten Pulang Pisau tahun 2007-2012 telah berada pada level menengah atas. Ke depan, diharapkan IPM tersebut terus mengalami kenaikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM untuk memacu pertumbuhan perekonomiannya dengan memprioritaskan pelayanan prima dalam pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA Buku:

BadanPusat Statistik. 2007-2012. Indeks Pembangunan Manusia. Pulang Pisau.

Sekretariat Daerah Kabupaten Pulang Pisau. 2013. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah/LPPD Kabupaten Pulang Pisau Tahun 2013. Pulang Pisau. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Tengah. 2012. Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Tapanuli Tengah 2011. Tapanuli.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Jombang. 2012. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang Tahun 2011. Jombang.

Jurnal:

Pratowo, Nur Isa. Anonim. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia. Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Setiawan, Mohammad Bhakti, dkk. 2013. Indeks Pembangunan Manusia. Jurnal Economia Volume 9 Nomor 1, April 2013. Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.

(8)

Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains dan Semi Pomits Vol. 2 No. 2 (2013). Jurusan Statistika Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya.

Paparan:

Paparan Badan Pusat Statistik Nanggroe Aceh Darussalam. 2009. Aceh.

Website:

http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/02/analisis-faktor-faktor-yang_25.html http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia

http://ikhfasapawiblog.wordpress.com/2013/01/24/makalah-ipm/

Referensi

Dokumen terkait

Data pada Tabel 4 juga menunjukkan bahwa pengaruh dari proses pemasakan berbeda dan tekanan yang berbeda selama pengolahan, memberikan pengaruh nyata terhadap

Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu Cost leadership, perusahaan dapat lebih memperoleh keunggulan

d. Idea-finding, upaya yang dilakukan siswa untuk menemukan beberapa ide yang memungkinkan dapat memecahkan masalah yang dihadapi, semua ide atau gagasan-gagasan

Menurut Krippendorff (1991: 75) unitasi meliputi penetapan unit-unit tersebut , memisahkannya menurut batas- batasnya, dan mengidentifikasi untuk analisis berikutnya. Unit

Kerajaan Islam Demak dengan tokoh Raden Fatah yang menduduki sebagai sultan pertama merupakan salah satu data yang menunjukkan terlembaganya Islam ke dalam

Segala puji bagi Allah SWT, yang jikalau seluruh pohon di atas muka bumi ini dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta untuk menuliskan ilmu Allah, maka tiada habis

Selanjutnya Virta Ratna Sari juga sudah pernah melakukan penelitian dengan judul skripsi “Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Buku Biografi Tokoh dengan Pembelajaran

-asta diukur dengan spindel no.. 8eberapa diantaranya yaitu tepung kasa&amp;a termodiBkasi, ra&amp;a, gari, arina, dan gaplek. %epung kasa&amp;a termodiBkasi merupakan suatu