Konsep Sistem Informasi Dosen : Dian Ramadhani,ST Kelas 3B
POSISI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KERANGKA
SRATEGI PERUSAHAAN
Disusun Oleh
:
1. Agus Rahmat Ilahi 6. Fazlur Rahman Amin 2. Dani Firmansyah 7. Jukri Saputra
3. Dikki Hendra Pratama 8. Muhammad Zulkifli 4. Dofra Pepriadi 9. Rizki Yunzira 5. Doni Saputra
SISTEM INFORMASI
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, di dalam dunia bisnis kita tidak bisa memungkiri lagi akan adanya persaingan, baik antara satu orang dengan orang lain maupun antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, terciptanya persaingan itu diakibatkan karena adanya competitor yaitu para pesaing yang ikut bersaing dengan kita , dimana mereka juga berinovasi untuk dapat meciptakan sesuatu yang dapat mengungguli produk kita.
Makin berkembangnya teknologi memaksa kita untuk berinovasi lebih jauh lagi agar dapat menciptakan produk yang memuaskan pelanggan yang juga menyebabkan timbul persaingan yang ketat antar perusahaan yang di akibatkan perkembangan teknologi tersebut.
Oleh sebab itu, kami mambahas tentang posisi teknologi dalam menetukan strategi perusahaan yang mana, di era globalisasi ini teknologi turut andil dan berperan serta dalam pencapaian sebuah perusahaan.
B. Masalah
1. Posisi teknologi informasi dalam strategi perusahaan 2. Invertasi di bidang teknologi informasi
3. Kerangka strategi informasi perusahaan
4. Aspek 3C dalam menentukan strategi perusahaan 5. Mamfaat teknologi informasi bagi perusahaan 6. Overinvestment dan underinvestment
C. Pembatasan Masalah
1. Posisi teknologi informasi dalam strategi perusahaan 2. Investasi di bidang teknologi informasi
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 2
D. Perumusan Masalah
Teknologi informasi mempunyai posisi yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan tapi juga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan baik mamfaat berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible), jadi bagaimankah posisi teknologi informasi dalam menentukan strategi perusahaan ?
E. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Memahami posisi TI dalam strategi perusahaan
2. Memahami mafaat teknologi informasi dalam perusahaan 3. Memahami aspek dalam menentukan strategi perusahaan 4. Memahami kerangka strategi informasi perusahaan
F. Mamfaat
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 3 BAB II
PEMBAHASAN
A. POSISI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KERANGKA STRATEGI
PERUSAHAAN
Hampir semua manajemen system infoermasi menerapkan perlunya strategi perencanaan dan pengembangan teknologi informasi dirancang sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Dengan kata lain para praktisi teknologi di perusahaan (SDM divisi teknologi informasi) harus mengetahui secara jelas, filosofi keberadaan peralatan computer dan telekomunikasinya dalam bisnis.
Pada dasarnya strategi berhubungan dengan bagaimana mengatur dan mengelola sumber daya – sumber daya yang dimiliki perusahaan baik yang bersifat Tangible (uang, waktu, manusia, mesin, infrastruktur dsb.) maupun intangible (informasi, kesempatan, manajemen, Struktur orgasnisasi dsb.) ,dua buah perusahaan yang memiliki komposisi sumber daya yang serupa sama belum tentu memiliki kinerja yang sama, karena masing-masing memilki cara pengelolaan yang berbeda. Sehingga dapat disimpulkan untuk dapat menghasilkan suatu produk atau jasa yang cheaper, better, dan faster,(lebih murah,lebih baik dan lebih cepat), maka pengelolaan sumber daya harus pula cheaper, better dan faster, dibanding dengan compet
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 4
Dengan kondisi diatas, posisi teknologi informasi dalam kerangka strategi perusahaan menjadi sangat jelas. Kuncinya adalah bagaimana teknologi informasi dapat manajemen perusahaan dalam menciptakan produk dan jasa yang cheaper, better dan faster, dibanding para pesaing yang sejenis.
1. Alasan penentuan strategi teknologi informasi perusahaan
Ada beberapa alasan mengapa strategi perusahaan perlu di buat. Yaitu :
a. Karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus digunakan seoptimal mungkin.
b. Untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan,karena competitor memiliki sumber daya teknologi yang sama.
c. Untuk memastikan bahwa asset teknologi informasi secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan profitabilitas perusahaan.baik meningkatkan pendapatan atau revenue maupun pengurangan biaya-biaya atau costs.
d. Untuk mencegah terjadinya kelebihan investasi (overinvestment) atau kekurangan investasi (under investment) di bidang teknologi informasi. e. Dan,untuk menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan dan
dikembangkan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
2. Kerangka strategi informasi perusahaan
a. System informasi
Merupakan defenisi secara jelas dan teperinci sehubungan dengan jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan dan hal-hal yang berkaitan denganya (kecepatan proses pengolahan data menjadi informasi, tingkatan detil informasi, cara menampilkan informasi, volume dan traksaksi informasi, penanggung jawab informasi dan lain sebagainya. b. Teknologi informasi
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 5
c. Manajemen informasi
Menyangkut perangkat manusia (brainware) yang mengimplementasikan system informasi yang dibangun mengembangkan teknologi informasi sejalan dengan perkembangan perusahaan di masa mendatang.
3. Aspek 3C yang mempengaruhi strategi perusahaan
1. Company
Pada dasarnya memilki fungsi untuk merubah bahan mentah atau bahan baku menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dijual kepada pihak customers dengan cara mengutilisasikan sumber daya yang dimiliki (pada dasarnya sangat terbatas), seperti uang, mesin, lokasi, manusia dan sebagainya.
2. Competitors
Para pesaing dari produk atau jasa yang di hasilkan 3. Customers
Para pemakai produk atau jasa , bagi mereka yang terpenting adalah memperoleh produk atau pelyanan yang cheaper, better dan faster (lebih murah, lebih baik dan lebih cepat). Murah dalam arti kata financial terjangkau oleh pelanggan, baik dalam arti kata memenuhi kualitas minimum yang diinginkan, dan cepat dalam arti kata mudah diperoleh kapan saja diinginkan.
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 6
B. INVERTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
Masalah investasi di bidang teknologi informasi merupakan hal yang cukup memusingkan kepala para manajemen senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu sistem informasi yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan sistem informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan perusahaan‐perusahaan besar dari manca Negara yang mulai banyak mengadu untung di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan sistem pun akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan. dalam perusahaan, besarnya investasi di bidang teknologi informasi yang feasible ditentukan melalui suatu analisa biaya dan manfaat (cost‐benefit analysis).
1. Mamfaat teknologi informasi bagi perusahaan
Ada dua mamfaat dari teknologi informasi, yaitu :
a. Mamfaat berwujud (tangible benefit)
Adalah mamfaat yang secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan baik berupa pengurangan atau pun penghematan biaya (cost) maupun peningkatan pendapatan (revenue).
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara factual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya jumlah pelanggan dalam market yang sudah ada serta perluasan ke market yang baru .
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 7
adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam adminstrasi, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal maupun penambahan tenaga pengajar.
Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIM (Sistem Informasi Manjemen) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja. Hal ini disebabkan dengan SIM yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data. Selain itu, secara otomatis dengan penerapan SIM maka laporan keuangan, laporan kegiatan pembelajaran maupun laporan yang lain dapat disajikan berdasarkan data-data yang ada tanpa re-entry.
b. Mamfaat tak berwujud (intangible benefit)
Manfaat intangible didefinisikan sebagai manfaat positif yang diperoleh oleh perusahaan sehubungan dengan pemanfaatan teknologi informasi, namun tidak memiliki korelasi secara langsung dengan profitabilitas perusahaan.
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali tidak terlacak resistensinya, yaitu:
1. Peningkatan Kepuasan Konsumen
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 8
kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua. Toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya. Sedangkan toko yang kedua belum atau tidak maksimal dalam menerapkan sistem informasi penjualannya.
2. Peningkatan Kepuasan Karyawan
Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data.
Padahal jika saja perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIM maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb.
3. Peningkatan Mutu dan Jumlah Informasi
Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer.
4. Peningkatan Mutu dan Jumlah Keputusan Manajemen
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 9
5. Peningkatan Mutu dan Jumlah Respon atas Kondisi Pesaing
Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan.
6. Peningkatan Efisiensi dan Keluwesan Operasional
Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik.
7. Peningkatan Mutu Komunikasi Internal dan Eksternal
Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien.
8. Peningkatan Mutu Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya.
9. Peningkatan Mutu Pengendalian dan Pengawasan
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 10
pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
2. ROI (Return On Investment)
Menurut Munawir (1195:89) ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi
b. Profit Margin, yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam prosentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya.
Kelebihan dan Kelemahan ROI
Menurut Abdullah (2002:50) kelebihan ROI antara lain:
1.
Selain ROI berguna sebagai alat control juga berguna untuk keperluan perencanaan. ROI dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi.2.
ROI dipergunakan sebagai alat ukur profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan biaya dapat dialokasikan ke dalam produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung masing-masing.Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 11
Menurut Abdullah (2002:51) kelemahan ROI antara lain:
1.
Mengingat praktek akutansi dalam perusahaan seringkali berbeda maka kelemahan prinsip yang dihadapi adalah kesulitan dalam membandingkan nilai pengembalian suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 12 BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jadi posisi teknologi informasi dalam menentukan strategi perusahaan sudah sangat jelas karena dengan teknologi informasi kita dapat meningkatakan berbagai aspek baik kinerja maupun pendapatan perusahaan.
B. Saran
Posisi TI dalam kerangka perusahaan | 13 DAFTAR RUJUKAN
Indrajit, Eko Richardus .2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi.
Bandung : Elex Media Komputindo
Coroner.Lukman,2006.” Tangible Benefits dan Intangible Benefits “(Online).
(Http://lukmancoroners.blogspot.com, Diakses Kamis 25 Oktober 2012 ).
Mahendra.Redy,2012.” Dampak Penerapan Teknologi Informasi Terhadap Return on Technology Investment Perusahaan “(Online). (Http://sisteminformasi.blogspot.com, Diakses kamis 25 Oktober 2012 ).
Detikcom,2012.” Pengertian ROI(Return On Investment) “(Online).