• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tahun Pelajaran 2016/2017"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

24

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Eksperimen Research). eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini akan akan menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang pada pengajarannya diberikan perlakuan/treatment dengan pembelajaran Problem Based Learning. Kelompok kontrol sendiri merupakan kelompok yang pengajarannya mengimplementasikan model pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Penelitian

(2)

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Sebelum Perlakuan Perlakuan Sesudah Perlakuan

Kelompok Eksperimen O1 X1 O2

Kelompok Kontrol O3 X2 O4

Sumber: Sugiyono (2010)

Desain penelitian ini terdapat data pretest kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3), data posttest kelompok eksperimen (O2) dan kelompok kontrol (O4). Pemberian perlakuan pada kelompk eksperimen yaitu penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (X1) dan kelompok kontrol yaitu penerapan model pembelajaran Inkuiri (X2).

Keterangan:

X1 : Perlakuan 1 (pembelajaran dengan menggunakan model PBL). X2 : Perlakuan 2 (pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri). O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen.

O2 : Hasil posttest kelompok eksperimen. O3 : Hasil pretest kelompok kontrol. O4 : Hasil posttest kelompok kontrol.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sukmadinata (2012: 194) adalah hubungan antara dua hal, segi, aspek, komponen atau lebih. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 60) segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya. Ada lima macam variabel Menurut sugiyono, sebagi berikut: 1) variabel independen; 2) variabel dependen; 3) Variabel moderator; 4) variabel intervening; 5) variabel control.

(3)

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau desebut variabel terikat. Sedangkan varibel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas atau independen. Variabel dependen dari penelitian ini adalah prestasi belajar tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sebab akibat yang terjadi antara variabel bebas (Independen) sebagai penyebab terhadap variabel terikat (Dependen) sebagai akibat. Variabel bebas yang pertama adalah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelompok eksperimen, yang didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 3 dengan tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang didasarkan pada masalah yang terjadi dikehidupan sehari-hari yang harus dipecahkan oleh siswa. Pada saat proses pembelajaran guru mengaitkan pembelajaran dengan permasalahan kehidupan nyata siswa, membentuk kelompok, berdiskusi, melaporkan hasil diskusi dan merefleksi pembelajaran yang telah dilalui.

Variabel bebas yang kedua adalah penerapan model pembelajaran Inquiri pada kelompok kontrol, yang didefinisikan secara operasional sebagai kegiatan belajar mengajar pada siswa kelas 3 dengan 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5

(4)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2010: 80) mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek dan subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan definisi penelitian ini mengambil populasi seluruh siswa kelas 3 SD Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga dan SD Delik 02. Jumlah peserta didik kelas 3 dari kedua SD kurang lebih berjumlah 50 anak.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakeristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada tabel 3.1 di halaman berikut adalah sampel SD N Kauman Kidul dan SD N Delik 02:

Tabel 3.2

Sampel SDN Mangunsari Kecamatan Sidomukti

NO Kelas/Sekolah Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah siswa 1 Kelas 4 SDN Kauman

Kidul

Eksperimen 14 8 22

2 Kelas 4 SDN Delik 02

Kontrol 10 12 22

Total subjek penelitian 24 20 51

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

(5)

Teknik pengumpulan data nontes menggunakan instrumen observasi yang dilakuakan guna mengetahui tindakan atau kegiatan pembelajaran dan sintaks model pembelajaran yang dilaksanakan guru serta kegiatan siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes tertulis. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru selama implementasi kepada dua kelompok. Tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jenis tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda. Kisi-kisi yang digunakan untuk membuat tes berdasarkan KD yang telah ditetapkan dari Buku Guru tematik kelas 3 pembelajaran tema Merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan hasil kognitif

3.4.2.1 Observasi

(6)

3.4.2.2 Intrumen Tes

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa baik sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah lembar soal tes hasil belajar dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum diterapkan model PBL pada kelompok eksperimen dan model Inkuiri pada kelompok kontrol pada kedua kelompok perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (pretest) untuk mengetahui tingkat homogenitas dari kedua kelompok dalam subjek penelitian ini. Setelah diberikan perlakuan juga perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) pada kedua kelompok untuk membandingkan model pembelajaran mana yang lebih efektif diterapkan untuk pembelajaran kelas 3 pembelajaran tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 di SD sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. langkah penyusunan lembar soal tes hasil belajar ini dimulai dari menentukan SK, KD dan indikator sesuai dengan subtema, tema dan pembelajaran yang ingin dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal, lalu dilanjutkan memlih dan memperbaiki tes. Tabel 3.2 dan tabel 3.3 di halaman berikut ini adalah kisi-kisi Pretest dan Posttest.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Pre-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal Bahasa Indonesia

1. Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk

3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

(7)

membantu pemahaman untuk membantu pemahaman.

2. Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya,serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian.

4.1 Mengamati dan mengolah isi teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk 3. Menentukan perbandingan

data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran.

3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran

4. Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang. 5. Memahami simbolsimbol sila

Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”.

3.1 Memahami

(8)

.4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan mengaitkan dengan pemahamannya terhadap

Kisi-kisi Post-test Hasil Belajar Kelas 3 Tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas

Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD) Indikator Nomer Soal Bahasa Indonesia

6. Menggali informasi dari teks laporan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman

3.1 Menggali informasi dari teks laporan informatif hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber energi, perubahan energi, energi alternatif, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan perubahannya, serta alam semesta dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman. laporan informatif hasil observasi tentang mandiri dalam bahasa Indonesia dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku

(9)

anak beriman dan berakhlak mulia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk grafik batang, dan grafik lingkaran.

3.14 Menentukan perbandingan data menggunakan tabel grafik batang, dan grafik lingkaran menggunakan tabel dan grafik batang.

4.11 Mengumpulkan, mencatat, menata, dan menyajikan data menggunakan tabel dan grafik batang.

3.1 Memahami simbolsimbol sila Pancasila dalam lambang negara “Garuda Pancasila”. menceritakan perilaku di sekitar rumah dan sekolah dan

3.4.3 Intrumen Hasil Belajar

(10)

posttest.

3.4.3.1 Uji Validitas

Setelah uji coba dilakukan langkah selanjutnya adalah menghitung validitas. Menurut Sugiyono (2011: 173) “valid digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 16. Penelitian ini menggunakan teori koefisien validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran”. Setalah diuji mengunakan SPSS for Windows Version 16 maka instrumen soal yang dapat digunakan adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas diatas 0.388 sesuai dengan product moment apabila siswa yang diuji validitas ada 25 orang. Apabila rhitung>rtabel maka soal tersebut dapat dikatan valid sedangkan jika rhitung<rtabel maka soal tersebut tidak valid. rtabel = 0,388, Jika rhitung lebih besar dari 0,388 maka soal itu dikatakan valid. Pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini adalah butir kevalidan soal setelah dilakukannya uji validitas:

Tabel 3.5

Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes Item-Total Statistics

No Kategori range Soal No jumlah

Valid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36, 38, 40

24

Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 10, 13, 14, 17, 18, 21, 22, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 39

16

Tabel 3.6

Hasil Uhi Validitas Instrument Prestes

No Kategori range Soal No jumlah

Valid 0.339 – 1.00 1, 2, 4, 5, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 29, 30, 32, 33, 35, 36,

22

Tidak Valid 0 – 0.338 3, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 21, 25, 27, 28, 31, 34, 37, 38, 39, 40

18

(11)

16, 18, 20, 22, 24, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36. Sedangkan uji coba soal protes terdapat 23 intrumen yang valid, namun peneliti hanya mengambil 20 intrumen yaitu 1, 2, 4, 6, 9, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 23, 24, 26, 29, 32, 33, 36, 38, 40.

Selajutnya setelah menghitung atau menguji menggunakan SPSS For Windows Version 16 maka hasil yang diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hasil r hitung lebih besar atau sama dengan nilai r pada tabel maka butir soal dapat dinyatakan valid.

3.4.3.2 Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah uji realibilitas. Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg sering disebut dengan Reabilitas. Menurut Sugiyono (2011: 173) “instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Penelitian ini menggunakan teori Azwar untuk menentukan batas koefisien reliabilitas. Menurut Azwar (2012: 98) jika suatu koefisien reliabilitas yang tingginya hanya 0,600 Cuma menampakkan variasi eror semata. Azwar juga menambahkan bila digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih. Jadi dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen tes menggunakan teori Azwar, yaitu jika harga koefisien. Untuk mengetahui reliabilitas suatu soal adalah dengan membandingkan nilai rhitung dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai rhitung adalah nilai “Cronbach’s Alpha”. Syarat soal dikatakan reliabel bila r Alpha > r tabel

begitu pula sebaliknya. Menurut teori Azwar, jika koefisien reliabilitas atau

(12)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test

Cronbach's Alpha N of Items

.912 23

Pada tabel 3.5 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha

0,912. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.5, maka dapat dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk peneltian selanjutnya.

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest

Cronbach's Alpha N of Items

.908 24

Pada tabel 3.6 terlihat bahwa jumlah item soal ada 40 dengan nilai Alpha

0,908. Berdasarkan pada kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.6, maka dapat dikategorikan reliabilitas dapat diterima atau baik. Sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk peneltian selanjutnya.

3.4.3.3 Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah dibuat, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji tingkat kesukaran soal. Kenapa perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena menurut Wardanie, dkk (2012:338) kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Slameto (2012:338) untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini:

P = B

N

B= jumlah peserta didik yang menjawab betul N= jumlah peserta didik

(13)

Untuk mementukan kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel 3.5 tingkat kesukaran berikut ini.

Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 - 0,75 Sedang

0,76 - 1,00 Mudah

Berdasarkan hasil siswa dari soal yang akan digunakan untuk pretest dan

postest kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sebagai contoh, perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal pretest nomor 1. Diketahui banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar (B) adalah 18 siswa dan jumlah seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 25. Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:

P =

B JS

P= 20 18 P=0,72

Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran (P) yang diperoleh angka 0,72 yang tergolong sedang. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat tabel 3.5. Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori sedang. Tingkat kesukaran soal pretest dari nomor 1 sampai 20 juga dilakukan perhitungan yang sama sesuai proses tersebut. Berikut ini Hasil tingkat kesukaran soal pretest dan postest .

Tabel 3.10

Analisis Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No Kategori range Soal No Jumlah

1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 26, 29, 30, 32, 34, 35, 36 9 2 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 6, 9, 12, 13, 16, 18, 19, 20, 22, 23, 33 13

(14)

-Tabel 3.11

Analisis Tingkat Kesukaran Soal Posttest

No Kategori range Soal No Jumlah

1 Mudah 0,76 – 1,00 4, 5, 6 , 11, 20, 24, 26, 29, 30, 32, 35, 36 6 2 Sedang 0,26 – 0,75 1, 2, 8, 9, 12, 15, 16, 19, 38, 40 10

3 Sukar 0,00 – 0,25 23, 33 2

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang didapat dari penelitian ini yakni berupa data hasil tes belajar kelas 3 pembelajaran tema 3 Energi dan Perubahannya, subtema 2 perubahan energy pembelajaran 5 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang sudah dirumuskan. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan homogenitas. Apabila hasil data dari 2 kelas kelompok memiliki data normal dan homogen maka akan menggunakan statistik parametrik uji t Independent Sample t-Test. Namun apabila salah satu data yang diperoleh dari hasil uji normalitas dan homogenitas tidak terpenuhi maka akan menggunakan statistik nonparametrik, yaitu uji Mann-Whitney U. Menurut Sulaiman (2005: 29) Uji Mann-Whitney U digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independen bila datanya berbentuk ordinal, dan untuk dua sampel yang berukuran tidak sama. Uji ini merupakan uji yang paling sering digunakan oleh peneliti diantara uji-uji lain pada uji nonparametrik untuk menguji dua sampel independen, ketika asumsi-asumsi dari statistik uji t (misalnya data sampel harus mengikuti distribusi normal).

3.5.1 Uji Prasyarat 3.5.1.1 Uji Normalitas

(15)

distribusinya. Jika transformasi yang dilakukan tidak mampu menormalkan distribusi data tersebut, maka uji-t tidak valid untuk digunakan sehingga disarankan untuk melakukan uji no-parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan Kolmogorov Smirnov. Menurut Sulaiman (2005:23) tersebut nomal jika probabilitas atau p > 0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov.

3.6.1.2 Uji Homogenitas

Setelah melakukan uji Normalitas maka selanjutnya uji prasyarat yang kedua adalah uji Homogenitas. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahua apakah ada kedua kelompok homogen atau tidak. Dalam penelitian ini Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen atau tidak.

Menurut Sulaiman (2002: 122) kedua kelompok dikatakan berasal dari kelompok yang homogen apabila hasil uji statistika pada signifikansi menunjukkan angka 0,05. Jadi jika nilai signifikansi > 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dapat dikatakan kedua kelompok tersebut tidak homogen.

Disamping uji prasyarat penelitian seperti telah dibahas di atas, peneliti juga melakukan pengendalian terhadap validitas internal dan eksternal. Menurut Punaji Darmadi (2011: 186), menyebutkan bahwa variabel dependen bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut seperti sejarah, kematangan, pretes, instrumentasi, regresi statistik, mortalitas, interaksi faktor-faktor, interaksi pengaruh bias, interaksi

pretest, pengaruh reaktif proses eksperimen, inferensi antarperlakuan.

3.6.2 Uji Hipotesis

(16)

probabilitas kesalahan (α) < 0,05 Hipotesis yang ak eksperimen ini adalah:

: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat

H0

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)dan Inquri.

: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat pembelajaran

Ha

menggunakan model Problem Based Learning (PBL)dan Inquri.

H1: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajara Problem Based

learning (PBL) lebih baik dibandingkan Prestasi belajar menggunakan model

Inquiri .

Gambar

Tabel 3.1  Nonequivalent Control Group Design
Tabel 3.2Sampel SDN Mangunsari Kecamatan Sidomukti
Tabel 3.2 dan tabel 3.3 di halaman berikut ini adalah kisi-kisi Pretest dan Posttest.
grafik batang dan
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1.17 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian.

Terima Kasih Yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada Prof.. Fauzie Sahil, SpOG(K) dan

Berdasarkan hal tersebut untuk membantu penentuan dalam menetapkan seorang mahasiswa memperoleh beasiswa, maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan dengan

Intransitive Game Mechanics Guarantees Balance 120 Case Study 5.4 Attribute Balance Using SPS 126 Case Study 5.5 Using Game Theory Analysis to.. Achieve

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian “pengaruh nilai yang dirasan dan citra merek terhadap loyalitas dengan dimediasi oleh kepuasan pengguna alptop merek Asus

[r]

kreatif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Pola pembelajaran pada mata pelajaran sejarah tingkat SMA yang.. dilakukan sekolah akhir-akhir ini cenderung