• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Pendekatan RME pada Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Sumberejo 01 Tahun Pelajaran 2017/2018"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berdasarkan pelaksanaan yang terjadi di kelas 5 SD N Sumberejo 01 Kec.Pabelan. Sebelum dilaksanakanya pembelajaran siklus I, langkah pertama yang dilakukan adalah pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengamatan adalah hasil belajar

matematika siswa dan jalanya proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil belajar siswa pada materi menentukan FPB dan KPK dapat dilihat dari Tabel 8.

Tabel 8.

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 Matematika SD N Sumberejo 01 No. KKM Keterangan Frekuensi Persentase ( % )

1. ≥ 75 Tuntas 8 42 %

2. < 75 Tidak Tuntas 11 57 %

Jumlah 19

Nilai Rata-rata kelas 65

Pada Tabel 8. tampak bahwa sebagaian besar siswa ( 57% ) masuk dalam

kategori belum tuntas, selain itu rata-rata kelas ( 65 ) masih di bawah KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Atas dasar data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD N Sumberejo 01 masih rendah sehingga perlu diadakanya upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut

(2)

sehingga siswa hanya mengajarkan soal sesuai contoh yang dilakukan guru tanpa mengetahui apa dan mengapa langkah tersebut dilakukan. Tidak semua siswa dapat begitu saja menerima konsep, beberapa siswa tampak kesulitan karena konsep tersebut tidak masuk dalam pikiran mereka. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar.

4.2 Deskripsi Siklus I

Pada siklus I diuraikan tentang tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi dan tindak lanjut. Kegiatan

pembelajarn pada siklus I ini dibagi menjadi 2 kali peretemuan, masing-masing pertemuan terdiri dari 2 x 35 menit. Kegiatan siklus I meliputi tahap sebagai berikut. 4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Tahap perencanaan siklus I diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dengan Standar Kompetensi (SK) 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah dan Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB.

Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran ditentukan model pembelajaran Realistic Mathematic Education ( RME ), menggunakan media dakota yang merupakan dakon Matematika serta menyediakan lembar evaluasi hasil belajar siswa, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pengamatan yang dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan yang telah dirancang sebelumya. Peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan guru kelas V bertindak sebagai observer. Pelaksanaan tindakan pada siklus I terbagi menjadi 2 pertemuan yaitu sebagai berikut.

4.2.2.1 Pertemuan Pertama

a. Kegiatan awal

(3)

lagu nasional, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan kabar siswa guru mempersiapkan peserta didik secara fisik dengan meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis dan buku matematika. Sesuai rencana yang dibuat, guru melakukan absensi dengan cara yang efesien yaitu menanyakan siswa yang tidak akhir. Kemudian guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.

Sebagai Apersepsi: guru meminta siswa mengamati benda yang dipegang guru yaitu daun, guru bertanya bila daun yang dibawa berjumlah 20 ini akan ibu bagi kedua orang setiap orang mendapat berapa ?. Coba siapa yang tau , Dalam kegiatan

ini siswa telah memberi jawaban. Jawaban yang disampaikan siswa serentak menjawab 10.

b. Kegiatan Inti

Sebagai ekpolrasi, Guru menampilkan lagi daun- daun tersebut dengan jumlah yang berbeda- beda misalnya dengan daun 12. Siswa diminta untuk menyebutkan 12 daun ini dapat dibagi keberapa orang saja ?. Guru bertanya apakah bisa dibagi dengan 1 ?. Serentak siswa menjawab bisa jadi dapat 12 bu , kalau dibagi ke 2 orang siswa menjawab jadi mendapatkan 6 daun. Guru menanyakan dapat dibagi berapa lagi ?. Siswa menjawab 3 dan setiap orang mendapat 4 daun. Guru menyimpulkan jadi faktor dari 12 yaitu 1,2,3,4,6 dan 12. Pada saat pemberian pertanyaan yang diberikan hampir seluruh siswa aktif menjawab pertanyaan yang diberikan. Langkah ini merupakan belajar mengenal benda konkret. Hal ini dikarenakan menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar.

Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok, 4 kelompok beranggota 5 siswa, sedangkan 1 kelompok beranggota 4 siswa berdasarkan tempat duduk. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 lembar kerja (setiap kelompok mendapatkan LK yang berbeda) yang berisi tentang mengatur soal yang berkaitang dengan faktor bilangan. Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk menyelidiki setiap

(4)

15 menit. Guru dan siswa bersama-sama mencocokan faktor bilangan dan faktorisasi bilangan.

c. Kegiatan Penutup

Sebagai kegiatan penutup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I sebagai evaluasi. Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan tugas individu tersebut, guru memberi tugas rumah kepada setiap siswa. tugas rumah diberikan dalam bentuk lembar kertas, PR dapat dilihat pada lampiran

dari RPP siklus I. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.2.2.2. Pertemuan Kedua

Seperti pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan pada siklus satu pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan kelas yaitu pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa dan menyanyikan lagu nasional yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru menyampaikan peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan mengajak siswa tepuk semangat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menentukan FPB suatu bilangan dengan faktorisasi bilangan

Sebagai Apersepsi: guru bercerita bahwa dia akan pulang kampung dan membawa oleh-oleh khas salatiga berupa 40 getuk dan 32 enting-enting. Oleh-oleh itu akan dibagi kepada tetangga berapa tetangga yang dapat diberi oleh-oleh jika akan dibagi secara adil. Dengan sedikit cerita maka siswa akan mengetahui kejadian secara konkret.

b. Kegiatan Inti

(5)

telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya yaitu dimulai dari kelompok 1 sampai kelompok terakhir yaitu kelompok 4. Dalam presentasi guru dan siswa bersama-sama memperbaiki jawabannya siswa

c. Kegiatan Penutup

Sebagai kegiatan pentup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama siswa. guru memberikan tugas individu berbentuk lembar kerja yang dapat dilihat pada lampiran RPP siklus I sebagai evaluasi. Setelah seluruh siswa selesai

mengerjakan tugas individu tersebut. Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.2.3 Hasil Pengamatan atau Observasi

Hasil pengamatan siklus I secara terperinci sebagai berikut. 4.2.3.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru

Lembar observasi diisi oleh observer Ibu Munayiroh, S.Pd.SD yang merupakan guru kelas V SD N Sumberejo 01. Lembar obsevasi tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi di bagian persiapan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan pendekatan RME dan kurikulum yang berlaku. Adapun lembar observasi pada bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Hasil pengisian lembar observasi pada bagian persiapan dapat dilihat pada Tabel 4.2 Pada tabel tersebut tampak bahwa penyusunan RPP pada siklus I sesuai dengan kurikulum yang belaku yaitu kurikulum KTSP 2006 dan sesuai dengan pendekatan pembelajaran RME. Hal tersebut dikarenakan setiap pembelajaran

(6)

Tabel 9.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus 1

No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

A.Persiapan

1. Kesesuaian penyusunan RPP dengan KTSP 90,62% Sangat Baik 2. Kesesuaian penyusunan RPP dengan

menggunakan pendekatan RME 85,71% Sangat Baik

B.Pelaksanaan

1. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal

90,00% Sangat Baik

2. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti

80,00% Sangat Baik

3. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan penutup

83,33% Sangat Baik

4. Managemen Kelas 81,25% Sangat baik 5. Keterkaitan Prinsip-prinsip RME 80,76% Sangat Baik

Pada Tabel 9. terlihat bahwa RPP sudah dirancang dengan sangat baik. RPP sudah sesuai dengan sintaks RME& sesuai dengan KTSP. Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal, inti, penutup dan keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik.

Selain observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran oleh guru, juga terdapat observasi terhadap aktifitas siswa. Jika observasi guru dilakukan oleh observer (guru kelas V), maka observasi siswa dilakukan oleh guru (peneliti). Lembar observasi siswa terbagi menjadi 4 aspek yaitu kegiatan klasikal, diskusi kelompok, presentasi,

(7)

Tabel 10.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I

Kegiatan Kriteria

Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Klasikal 11 57,89% 5 26,31% 3 15,78%

Diskusi Kelompok

4 21,05% 7 36,84% 8 42,10%

Presentasi 2 10,52% 11 57,89% 6 31,57%

Individual 6 31,57% 7 36,84% 6 31,57%

Data pada Tabel 10. menunjukkan bahwa pada siklus 1, aktifitas klasikal siswa masih cenderung pada keadaan kurang baik. Hal ini dikarenakan banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dan asik berbicara dengan teman sebangkunya dan siswa juga belum aktif dalam hal menjawab pertanyaan yang diajukan guru, sehingga ketika kegiatan pembelajaran pada siklus 1 guru perlu menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Selain itu, siswa juga belum banyak yang berani bertanya tentang materi yang belum jelas. Adapun untuk aktifitas siswa sudah

masuk dalam kriteria cukup baik dan sangat baik. Hal ini dikarenakan bahwa beberapa sudah aktif dalam mengerjakan diskusi dan beberapa juga sudah

mengerjakan LK. Adapun beberapa siswa yang masih kategori cukup baik dikarenakan ada yang hanya aktif mengerjakan LK saja.

(8)

Selain data hasil observasi, siklus 1 juga mendapat data hasil tes. Hasil dari pembelajaran siklus 1 dengan menggunakan pendekatan RME dapat dilihat pada Tabel 11.

Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

19 95 40 71,05 9 47% 10 53%

Pada Tabel 11. terlihat bahwa siklus 1 menghasilkan rata-rata kelas 71,05 dengan

(9)

Gambar 4.

Perbandingan Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus I

4.2.4 Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 beserta pengamatan atas tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa kelebihan serta kekurangan yang perlu diperbaiki pada siklus 2 adalah sebagai berikut.

4.2.4.1Kelebihan siklus 1

1. Penyusunan RPP sesuai dengan sintaks pendekatanRME dan sesuai KTSP sudah baik.

2. Penampilan dan metode dalam mengajar cukup baik tapi masih ada sedikit kekurangan.

3. Beberapa siswa sudah aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan LK. 4. Siswa mengerjakan tugas dan tes dengan baik

4.2.4.2Kekurangan siklus 1

1. Siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. 2. Apreiasi masih kurang.

3. Siswa belum aktif dalam bertanya.

4. Dalam mengatur jalanya diskusi dan presentasi masih kurang. 47%

53% Tuntas

(10)

5. Pembagian tugas siswa masih belum jelas.

6. Dalam penguasaan kelas cukup baik tapi masih belum maksimal karena masih ada beberapa siswa laki-laki yang membuat gaduh belum bisa dikondisikan. Jadi masih perlu ditingkatkan lagi usaha untuk menegur dan menarik perhatian siswa agar mau memperhatikan guru.

4.3 Deskripsi Siklus II

Setelah melakukan analisis, evaluasi dan refleksi hingga diperoleh data dari pembelajaran siklus I menggunakan penerapan pembelajaran dengan model

pembelajaran RME, maka dilakukan penelitian lanjut dengan melakukan perencanaan penelitian pada siklus II.

Pada siklus II diuraikan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan observasi, refleksi, dan tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dibagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Perencanaan siklus II diawali dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan standar kompetensi (SK) 1. Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah Dan kompetensi dasar (KD) 1.2. Menggunakan faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB. Perencanaan pembelajaran pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dari siklus I dan tindak lanjut. Berdasarkan SK dan KD dalam kegiatan pembelajaran dapat ditentukan model yang akan dilakukan, yaitu model pembelajaran RME, media yang digunakan, menyediakan alat peraga dakota, lembar evaluasi hasil belajar, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Observer atau pengamat dilakukan oleh guru kelas V dan peneliti berperan sebagai pengajar.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan

(11)

berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran RME.

4.3.2.1 Pertemuan Pertama

a. Kegiatan Awal

Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru mengingatkan dan menegaskan

kembali peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan menamai barisan siswa dengan nomor-nomor bilangan 2,3,4,6 dan meminta siswa berdiri saat disebutkan kelipatan nomornya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu menentukan KPK suatu bilangan dengan faktorisasi bilangan.

Sebagai Apersepsi: guru bertanya pada siswa jika Sinta mencuci sepeda setiap 5 hari sekali dan Doni setiap 8 hari sekali maka pada hari keberapa mereka mencuci sepeda secara bersamaan ? belajar mengenal benda konkret.

b. Kegiatan Inti

Sebagai eksplorasi, Guru menjelaskan dengan bantu pada papan KPK.

Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok, setiap kelompok berjumlah siswa dengan cara berhitung. Masing-masing kelompok mendapatkan 1 lembar kerja (setiap kelompok mendapatkan LK yang berbeda). Siswa dan kelompok menyelesaikan masalah yang diberikan guru kemudian masing-masing kelompok maju menunjukkan hasil penyelesaianya dan mendiskusikan dengan teman sekelas.Guru memberikan cara mencari KPK lebih mudah dengan media dakota. c. Kegiatan Penutup

Sebagai kegiatan pentup, guru menyimpulkan materi pembelajaran bersama

(12)

tugas rumah diberikan dalam bentuk lembar kertas, PR dapat dilihat pada lampiran dari RPP siklus II. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.3.2.2 Pertemuan kedua

Seperti pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan pada siklus II pertemuan kedua diawali dengan mengkondisikan kelas yaitu pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa yang dipimpin oleh ketua kelas, dilanjutkan pengucapan salam dan menanyakan salam kabar siswa. Guru melakukan absensi

dengan menanya siswa yang tidak hadir. Guru mempersiapkan siswa secara fisik dengan meminta menyiapkan alat tulis. Guru menyampaikan peraturan di kelas yaitu: 1. Hargai guru dan temanmu 2. Jika ingin bertanya atau menjawab angkat tanganmu. Guru memberi motivasi dengan mengajak siswa memperagakan tepuk semangat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu membedakan KPK & FPB dan melakukan tes evaluasi

b. Kegiatan Inti

Sebagai ekpolrasi, Guru memberikan soal cerita pada siswa untuk mencari KPK dan FPB siswa menjawab dengan metode yang menurut mereka paling mudah. Siswa berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa secara berkelompok menjawab masalah yang diberikan guru, masing-masing kelompok maju menunjukkan penyelesaiannya dan mendiskusiskan dengan teman sekelas. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan perbedaan KPK dan FPB kemudian guru memberikan soal evaluasi untuk masing-masing siswa. Siswa dan guru mrmbahas soal evaluasi, guru juga memberikan umpan balik terhadap jawaban masing-masing siswa. Guru memberikan motivasi kepada anak yang belum bisa menjawab agar lebih semangat untuk belajar.

c. Kegiatan Penutup

(13)

mengerjakan tugas individu tersebut. Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. kemudian guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

4.3.3 Hasil Pengamatan atau Observasi

Hasil pengamatan siklus II secara terperinci diuraikan sebagai berikut. 4.3.3.1 Hasil Pengamatan Tehadap Aktivitas Guru

Lembar observasi guru diisi oleh observer Ibu Munayiroh, S.Pd.SD yang merupakan guru kelas 5 SD N Sumberejo 01. Lembar observasi tersebut terbagi atas

2 bagian yaitu bagian persiapan dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi dibagian persiapan digunakan untuk mengukur kesesuaian RPP berdasarkan pendekatan RME dan kurikulum yang berlaku. Adapuna lembar observasi pada bagian pelaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur kesesuaian proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan RPP dan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas.

Tahap pengamatan dilaksanakan secara bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Guru kelas 5 SD N Sumberejo 01 bertindak sebagai observer yang mengamati guru (peneliti) dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru (peneliti) tidak hanya melaksanakan pembelajaran, namun juga melakukan observasi terhadap siswa didalam kelas. Pengamatan dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai pada pemberian evaluasi.

(14)

Tabel 12.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus 2

No. Aspek yang diamati Persentase Kategori

A.Persiapan

1. Kesesuaian penyusunan RPP dengan KTSP 93,75% Sangat Baik 2. Kesesuaian penyusunan RPP dengan

menggunakan pendekatan RME 92,85% Sangat Baik

B.Pelaksanaan

1. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal

100% Sangat Baik

2. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan inti

80,00% Sangat Baik

3. Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan penutup

100% Sangat Baik

4. Managemen Kela 75,00% Sangat Baik 5. Keterkaitan Prinsip-prisip RME 84,61% Sangat Baik

Pada Tabel 12. dapat diketahui bahwa RPP sudah dirancang dengan sangat baik. RPP sudah sesuai dengan sintaks pendekatan RME & sesuai dengan KTSP. Tidak hanya dirancang dengan sangat baik, namun guru juga telah berhasil melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan. Hal ini tampak dari hasil lembar observasi yang menyatakan di kegiatan awal, inti, penutup dan keterampilan penguasaan kelas yang masuk kategori sangat baik. Hal ini dikarenakan peneliti telah

melakukan pembelajaran sesuai dengan refleksi dari pembelajaran siklus 1.

(15)

Tabel 13.

Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II

Kegiatan Kriteria

Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Klasikal 2 10,52% 6 31,57% 11 57,89%

Pada Tabel 13. terlihat bahwa rata-rata semua kegiatan pembelajaran didominasi pada kriteria cukup baik dan sangat baik. Siswa sudah berani bertanya dan sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Perhatian siswa juga sudah tertuju pada kegiatan yang dilakukan secara penuh. Selain itu, dalam berdiskusi siswa sudah berdiskusi dengan baik, pembagian tugas sudah merata. Pada presentasi, siswa sudah tidak hanya maju saja dan diam, namun sudah terorganisasi tentang siapa yang mengkomunikasikan dan siapa yang memperagakan. Pada individu, siswa sudah sangat baik, sudah jujur dan sudah tekun dalam mengerjakan soal evaluasi. Hal ini berarti perbaikan yang dilakukan peneliti sudah berjalan dengan

baik. Namun pada kegiatan klasikal, diskusi kelompok dan presentasi masih terdapat beberapa yang masuk pada kriteria kurang baik. Hal ini dikarenakan keterbatasan

kemampuan guru untuk mengatur setiap siswa.

Selain data hasil observasi, siklus 2 juga mendapat data hasil tes. Hasil dari pembelajaran siklus 2 dengan menggunkan pendekatan RME dapat dilihat pada Tabel 14.

Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(16)

Pada Tabel 14. terlihat bahwa siklus 2 menghasilkan rata-rata kelas yang sangat baik yaitu 85,78 dengan persentase ketuntasan klasikal 79%. Persentase ketuntasan kelas V yang dicapai pada siklus 2 tersebut telah mencapai standar yang ditentukan SD NSumberejo 01 yaitu minimal 70% siswa tuntas KKM, serta nilai rata-rata kelas juga telah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Perolehan nilai setiap individu dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang pada Gambar 5 sedangkan perbandingan siswa tuntas dan tidak tuntas disajikan dalam diagram lingkaran pada Gambar 6

Gambar 5.

Perolehan Nilai tiap siswa Siklus 2

(17)

4.3.4 Refleksi

Setelah selesai melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dan pengamatan atas tindakan pembelajaran siswa di atas yaitu:

1. Penulisan RPP dan penyampaian materi serta penguasaan sudah baik. 2. Siswa menjadi aktif dalam melakukan kegiatan menggunakan pendekatan

RME .

3. Pembentukan kelompok dan pemberian tugas secara kelompok sudah baik.

4. Penampilan dan gaya mengajar, oke ! 4.4 Deskripsi Antar Siklus

Hasil belajar dari kedua tindakan terjadi peningkatan yang signifikan dari siklus 1 ke siklus 2. Berdasarkan hasil analisis pada siklus I dan II dapat dibuat perbandingan. Perbandingan hasil belajar siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15.

Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Siklu

Siswa yang tuntas Siswa yang belum tuntas

(18)

Gambar 7.

Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan gambar 7, presentase siswa yang tuntas yang diambil dari nilai tes siklus 1 pada materi menentukan faktor prima dan faktorisasi prima menggunakan pendekatan RME adalah 47% ( 9 siswa ). Pada siklus 2, presentase siswa yang tuntas yang diambil dari tes siklus 2 pada materi menentukan KPK dan FPB menggunakan pendekatan RME adalah 79% ( 15 siswa ). Diagram di atas menunjukkan peningkatan jumlah siswa tuntas dari siklus 1 dan siklus 2. Kondisi tersebut juga diiringi dengan menurunya jumlah siswa yang tidak tuntas mulai dari 10 siswa menjadi 4 siswa. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja pada pnelitian ini yaitu 79% tuntas dengan KKM 70, sehingga pelaksanaan pembelajaran dihentikan pada siklus 2. Hal ini dikarekan sudah mencapai indikator kinerja yaitu rata-rata kelas secara klasikal telah mencapai KKM, jumlah siswa yang mencapai KKM telah mengalami peningkatan, dan 79% siswa telah mencapai KKM yang ditentukan.

4.5 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 5 SDN sumberejo 01 dengan menggunakan

pendekatan RME. Pendekatan ini menekankan keterampilan proses dalam mempelajari matematika, berdiskusi dan berkolaborasi, beragumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan sendiri dan pada akhirnya dapat

(19)

menggunakan matematika itu untuk menyelesaikan masalah, baik secara individu maupun kelompok. Dominasi guru dalam pedekatan RME menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa siswa yang tuntas pra siklus adalah 8 siswa (42%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I terjadi peningkatan jumlah ketuntasan siswa menjadi 9 siswa (47%). Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi lagi peningkatan

jumlah ketuntasan menjadi 15 siswa (79%). Siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan adalah 11 siswa (58%). Setelah diberikan tindakan pada siklus I, berkurang menjadi 10 siswa (53%). Setelah dilaksanakan lagi tindakan pada siklus II, menjadi 4 siswa (21%) yang belum tuntas.

Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika pembelajaran maka dapat diketahui bahwa tiga siswa tersebut dalam pembelajaran sehari-hari memang memiliki kemampuan yang rendah dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran dibandingkan dengan teman-temannya. Terhadap 4 siswa yang nilai ulangannya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal disebabkan karena anak tersebut kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal maupun tugas yang diberikan oleh guru rendah sekali, Siswa tersebut diminta untuk mengerjakan soal yang sama dengan soal tes untuk dikerjakan dirumah dengan bimbingan orang tua, teman, ataupun orang yang dianggap dapat memberikan bimbingan. Nilai hasil soal yang dikerjakan di rumah tersebut digunakan untuk memperbaiki Nilai tes formatif setara dengan standar Nilai kriteria ketuntasan minimal.

Peningkatan hasil belajar matematika melalui pendekatan RME, materi KPK dan FPB pada siswa kelas 5 SDN Sumberejo 01, berhasil dilakukan. Selain meningkatkan ketuntasan belajar, menerapkan pendekatan RME dalam pembelajaran

(20)

dilaksanakan perbaikan pada siklus II, kinerja guru meningkat menjadi sangat baik . Setelah dilaksanakan perbaikan tindakan pada siklus II, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME masuk dalam kategori sangat baik . Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ningtias, Andesty Dwi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Realistic Mathematics Educationterhadap Hasil Belajar dan Nilai Karakter Matematika Siswa Kelas V SDN 05 Kota Bengkulu selanjutnya penelitian yang dilakukan olehAndre Putrawan, Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) Untuk Meningkatkan

Pemahaman Kognitif Siswa Kelas VII B Mts. N Montong Baan Pada Materi Segi Empat Tahun Pelajaran2013/2014. Selain itu, penelitian tindakan yang dilakukan oleh I Made Sunari Adi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran RME Berbantuan Media Semi Konkret Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus 8 Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar Tahun Ajaran 2013/2014.

Selain mendukung dua hasil penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga mendukung pernyataan teoritis tentang model pembelajaran menurut Menurut Marpaung (2001:3–4),pendekatan RME bertolak dari masalah-masalah yang kontekstual, siswa aktif, guru berperan sebagai fasilitator, anak bebas mengeluarkan idenya, siswa sharing ide-idenya artinya siswa bebas mengkomunikasikan ide-idenya satu sama lain, guru membandingkan ide-ide itu dan membimbing mereka untuk

(21)

Gambar

Tabel 8. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 5 Matematika SD N Sumberejo 01
Tabel 4.2 Pada tabel tersebut tampak bahwa penyusunan RPP pada siklus I sesuai
Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus 1
Tabel 11. Hasil Belajar Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diasumsikan bahwa aliran fluida yang terjadi adalah aliran dua dimensi, dan bahwa fluida mengikuti sudu-sudu impeler dengan tepat, maka kecepatan masuk dan keluar untuk

Make-Table Queries , digunakan untuk membuat table, berikut dengan structure dan datanya yang berasal dari satu table atau lebih. SQL Queries , atau bisa juga disebut SQL

Cara yang lebih baik untuk mempertahankan nasabah adalah dengan.. memberikan kepuasan nasabah yang

Berdasarkan analisis uji one sample t-test dan uji paired sample t-test menunjukkan hasil tidak terjadi Jokowi Effect pada abnormal return tetapi untuk trading volume

Berdasarkan uraian hasil studi pendahuluan sebelumnya, menarik minat peneliti untuk menggali lebih jauh mengenai “ hubungan antara tingkat pengetahuan dan peran orang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara gaya belajar siswa dengan prestasi belajar Bahasa Inggris m€reka, sedangkan gaya mengajar

 Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan Dengan adanya sistem

The first geothermal exploration activities in Empat Lawang District Sumatera Selatan Province were carried out in the Penantian hot spring field Air Keruh Sub