• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERATAAN PEMBAGUNAN FASILITAS PENDIDIKan pengaruh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEMERATAAN PEMBAGUNAN FASILITAS PENDIDIKan pengaruh"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERATAAN PEMBAGUNAN FASILITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SDM DALAM MENGHADAPI

BONUS DEMOGRAFI Oleh : Anak Agung Istri Witari

Isu mengenai bonus demografi di Indonesia menjadi isu yang hangat belakangan ini. Dimana bonus demografi tersebut dikatakan dapat membatu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bonus demografi adalah transisi demografis yang ditandai dengan kenaikan dua kali lipat jumlah usia produktif bekerja ( 15-64 tahun ), diiringi dengan penundaan pertumbuhan usia muda (<15 tahun), dan semakin sedikit usia penduduk manula(> 64 tahun).

Keberhasilan program KB telah mampu menggeser anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun, jika dilihat dari piramida penduduk dimana biasanya berat dibagaian bawah berpindah kebagian piramida dengan usia yang lebih tinggi, yaitu usia diatas 15 tahun, atau pada usia 15-64 tahun. Hal tersebut dapat terjadi karena program KB yang diberlakukan oleh pemerintah dapat menekan jumlah fertilitas sehingga jumlah dan presentase anak-anak dan remaja di bawah 15 tahun tetap rendah.

(2)

Bonus demografi ini lebih jelas terlihat saat hasil sensus 2010 menyatakan jumlah penduduk usia produktif (15-64) tahun 2010 mencapai 66 % dari jumlah total penduduk yang mencapai 157 juta jiwa. Dan pekerja usia muda (15-24) mencapai 26,8 % atau 64 juta jiwa. Dan dari data sensus 2010 tersebut diperoleh angka beban ketergantungan semakin menurun yaitu menjadi 51 orang per 100 penduduk.

Bonus demografi dimaknai dengan keuntungan ekonomi yang disebabkan besarnya jumlah tabungan dari penduduk produktif sehingga dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi yang sering disebut dengan jendela kesempatan (windows of opprtunity). Indonesia diperkirakan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2017-2019 pada gelombang pertama, dan tahun 2020 -2030 pada gelombang ke dua. Yang artinya ada kenaikan jumlah angkatan kerja potensial yaitu ditandai dengan komposisi jumlah penduduk usia produktif 15-64 tahun mencapai titik maksimal.

Ledakan penduduk usia kerja akan memberikan keuntungan ekonomi apabila memenuhi beberapa persyaratan seperti penawaran tenaga kerja (labor supply) yang besar meningkatkan pendapatan per kapita jika mendapat kesempatan kerja yang produktif, peranan perempuan yaitu jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan, tabungan (savings) masyarakat yang diinvestasikan secara produktif, dan modal manusia (human capital) yang berkualitas.

(3)

keras, dan mempunyai mental dan skill yang bagus sehingga dapat bersaing dalam mendapatkan kesempatan kerja.

Apabila penduduk usia produktif tersebut berkualitas dan mampu bersaing maka isu bonus demografi yang memberikan keuntungan terutama untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak hanya menjadi isu semata melainkan menjadi suatu kenyataan. Tetapi apabila kualitas penduduk usia produktif tersebut rendah dan tidak mempunyai daya saing yang tinggi maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya akan menjadi mimpi, atau bahkan bonus demografi akan menjadi mimpi buruk bagi bangsa Indonesia karena bonus demografi tersebut apabila tidak berhasil dimanfaatkan dapat menyebabkan gelombang penganguran massal yang sehingga membuat beban negarasemakin bertambah.

Salah satu negara yang tergolong berhasil memanfaatkan bonus demografinya adalah Korea Selatan yang kini menjadi negara maju dan disegani oleh dunia. Sebelumnya pada tahun 1950 Korea merupakan negara yang tergolong kedalam negara termiskin di Asia. Namun Korea kini telah menjadi negara yang maju karena mampu memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya dengan baik. Korea memanfaatkan bonus demografinya yaitu dengan strategi capital intelectual dengan mengirim sebanyak-banyaknya pemuda di negara tersebut untuk belajar di luar negeri pada masa-masa mereka sedang berkembang. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki sebagai salah satu modal untuk menghadapi bonus demografi tersebut. Karena telah mempunyai SDM yang berkualitas maka para investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya di negara tersebut.

(4)

Saat ini persiapan yang dilakukan Indonesia untuk menghadapi bonus demografi belum begitu terlihat. Salah satu yang mungkin harus di tingkatkan persiapannya lagi adalah pada kualitas sumber daya masyarakat (SDM) masyarakat Indonesia salah satunya pada aspek pendidikan. Kalau dilihat secara umum kualitas SDM Indonesia memang tidak terlalu buruk bahakan masih mampu bersaing dengan negara lain. Namun SDM yang berkualitas tersebut tidak terdapat di seluruh wilayah Indonesia. Ketidak merataan kualitas SDM yang dimiliki salah satunya disebabkan karena pembangunan fasilitas pendidikan di Indonesia yang tidak merata. Selama ini fokus pembangunan segala fasilitas termasuk fasilitas pendidikan terkesan hanya terfokus untuk wilayah Indonesia bagian barat dan khususnya Pulau Jawa.

Fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor yang menjadi daya dukung peningkatan kualitas pendidikan SDM. Apabila tidak tersedianya fasilitas pendidikan kita akan semakin sulit untuk dapat meningkatkan kualitas SDM yang mampu bersaing nantinya dan isu keuntungan dari bonus demografi tersebut tidak akan terwujud. Fasilitas pendidikan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menggali potensi diri sehingga potensi tersebut akan semakin berkembang dan dapat menjadi modal bagi masyarakat dalam persaingan di dunia kerja.

(5)

Apabila masalah tersebut belum juga terselesaikan maka pada saat bonus demografi tersebut terjadi maka masyarakat Indonesia akan sangat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan karena kualitas yang dimiliki jauh dari permintaan perusahaan. Sehingga dapat dibayangkan apabila apabila hal itu benar-benar terjadi, berapa banyak penganguran yang ada di Indonesia, dan berapa dana lagi yang akan dikeluarkan oleh negara untuk menanggung para penganguran tersebut. DAFTAR PUSTAKA

Raharjo Jati, Wasisto. ...., “Bonus Demografi sebagai Mesin Pertumbukan Ekonomi : Jendela Peluang atau Jendela Bencana di Indonesia?”.

Akademia.edu ,

www.akademia.edu/8043837/Bonus_Demografi_sebagai_Mesin_Pertmbu han_Ekonomi_Jendela_Peluang_atau_Jendela_Bencana_di_Indonesia. 25 November 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Ekonomi Universitas

Hasil dari survei tentang aplikasi ini yang telah diisi oleh 36 responden mendapatkan hasil bahwa kedua tampilan yang disediakan oleh penulis membantu pengguna

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih, karena tanpa

Uji t dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol, sehingga dapat diketahui adanya perbedaan

C ara untuk mengoptimalkan Pelaksanaan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas Prembun agar sesuai dengan Peraturan M enteri Kesehatan Nomer 27 tahun 2017

Hal ini karena pada semakin rendah pemunculan mata air, maka semakin lama waktu sirkulasi air tanah di dalam akifer serta jarak antara daerah imbuhan air dengan daerah

adalah suatu respon positif yang diberikan guru kepada siswa yang dilakukan perbuatan baik atau kurang baik”.( Kunandar :2010) .Sedangkan Djamarah ( 2010 : 119)

Perencanaan pajak dan corporate governance yang terdiri dari komisaris independen, kepemilikan institusional, dan komite audit sebagai variabel independen