• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ADMINISTRASI PUBLIK

Perkembangan tehnologi di era globalisasi menjadi bagian yang tidak bisa dielakkan dalam pelayanan administrasi publik. Meskipun demikian, sumber daya manusia tetap menjadi bagian yang tidak tergantikan sepenuhnya, meskipun beberapa fungsi yang biasanya dilakukan manusia sudah tergantikan mesin. Berbeda dengan administrasi bisnis, kemajuan tehnologi dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan produktivitas, ini disebabkan orientasi administrasi bisnis adalah keuntungan sehingga pemakaian mesin dinilai lebih menguntungkan. Ada beberapa kelebihanyang dimiliki mesin dibandingkan manusia antara lain mesin lebih efektif, mesin tidak menuntut peningkatan kesejahteraan, mesin tidak pernah mogok dan sebagainya. Administrasi publik mempunyai nilai dan tujuan yang berbeda dengan administrasi bisnis, dimana kompleksitas pelanggan menuntut pelayanan yang terbaik. Di samping itu beban moral dari administrasi publik lebih berat dibandingkan administrasi bisnis.

(2)

A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI PUBLIK

Administrasi publik merupakan ilmu dengan fokus pada implementasi fungsi regulasi dan pelayanan publik. Untuk menjalankan fungsi tersebut administrasi menggunakan berbagai teori, antara lain manajemen, politik dan hukum. Perspektif manajemen dibagi dua, yakni perspektif manajemen tradisional dengan nilai efektifitas, efisiensi dan ekonomis dan perspektif new public manajemen dengan nilai yang ingin dicapai yakni biaya yang effektif dan memberikan respon yang cepat terhadap keinginan pelanggan.

Perspektif politik mempunyai nilai keterwakilan, responsive dan akuntabilitas, sedangkan perspektif hukum ingin mencapai nilai integritas konstitusi, proses yang prosedural, hak-hak substantif yang kuat, proteksi yang sama dan keadilan.

Nilai yang dianut perspektif manajemen tadisional dan new public manajemen akan berpengaruh terhadap penentuan struktur organisasi, proses pengambilan keputusan dan pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi.

PERSPEKTIF MANAJEMEN TRADISIONAL

Penentuan struktur organisasi didasarkan pada tipe ideal birokrasi Max Weber, yaitu birokrasi dengan ciri-ciri :

a. Adanya standarisasi dan formalisasi, b. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi, c. Adanya khierarkhi otoritas,

(3)

Pengambilan keputusan didasarkan pada cara rational komprehensive. Pengambilan keputusan dengan rasional komprehensif dilakukan melalui tahapan-tahapan :

a. Mengetahui pilihan-pilihan dan kecenderungan yang diinginkan warga,

b. Menemukan pilihan-pilihan kebijakan yang mungkin untuk diimplementasikan, c. Menilai konsekuensi masing-masing pilihan kebijakan,

d. Menilai perbandingan perhitungan keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh apabila kebijakan tersebut diimplementasikan,

e. Memilih kebijakan yang paling efisien dan ekonomis. PERSPEKTIF MANAJEMEN PUBLIK KONTEMPORER

Penentuan struktur organisasi didasarkan pada kondisi lingkungan yang kompetitif dan model organisasi bisnis, dengan ciri :

a. Sederhana sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungannya,

b. Berisi struktur yang datar, sehingga dapat bekerja dengan efisien, komunikasi berjalan cepat dan lancar, karena rantai komando yang pendek dan pengambil keputusan tidak jauh dari bawahan.

c. Keputusan dapat dijalankan oleh bawahan dengan cepat, karena tidak ada perantara ( jabatan antara ) dengan bawahan.

Pengambilan keputusan lebih didasarkan pada desentralisasi dan meminimumkan biaya. Pengambilan keputusan ini bercirikan :

(4)

b. Para administrator telah mendelegasikan kewenangan kepada para menejer/ pimpinan di bawahnya untuk mengambil keputusan

c. Para manajer/pimpinan berkewenangan penuh dalam menyelesaikanberbagai masalah dalam lingkup tugasnya dan berkewenangan penuh dalam mengambil langkah-langkah dalam meningkatkan kinerjanya,

d. Penentuan langkah dalam pencapaian tujuan organisasi harus didasarkan biaya yang minimal.

PERSPEKTIF NEW PUBLIC SERVICE

Persepektif ini mendasarkan diri pada teori demokrasi. Pelayanan publik yang demokratis sebenarnya merupakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh birokrasi publik dengan memprhatikan kepentingan warga negara. Penyelenggara pelayanan publik lebih banyak “ mendengar- listening “ warga ketimbang “ mendikte – telling “ dan memberikan “ pelayanan-serving “ daripada “ mengarahkan- streering “.

Warga negara dan pejabat publik diharapkan bekerja bersama-sama untuk menentukan dan menyelesaikan masalah bersama dalam suatu cara yang sifatnya kooperatif dan menguntungkan kedua belah pihak.

(5)

dapat dituntut dengan ukuran yang demikian, karena ia lebih banyak berorientasi pada proses, seperti proses pelibatan warga mulai dari perumusan sampai dengan penentuan kebijakan bahkan dalam implementasii sebuah kebijakan sehingga diharapkan membawa perubahan posisitp terhadap kehidupan yang lebih baik.

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ADMINISTRASI PUBLIK KLASIK

Sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh berbagai nilai yang dianutnya. Nilai yang dianut organisasi publik berdasarkan perspektif administrasi publik klasik adalah nilai efektivitas efisiensi dan ekonomis. Untuk mencapai nilai-nilai tersebut, proses administrasi yang berlangsung harus sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sehingga setiap hasil kegiatan dapat ditentukan dengan jelas. Manajamen Sumber Daya Manusia dalam organisasi publik harus dirancang untuk memahami dan mencapai nilai-nilai tersebut, karena sumber daya manusia menempati posisi yang penting dalam proses pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan perspektif administrasi publik meliputi rekruitmen pegawai sampai pada pemberhentian pegawai telah diatur sedemikian rupa untuk mendukung proses administrasi yang berlangsung dalam organisasi publik. Sumber daya manusia ( pegawai ) yang akan direkrut akan mengikuti pelatihan awal ( pra jabatan ). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pegawai tentang sistem kepegawaian yang digunakan dalam organisasi publik ( organisasi pemerintahan ).

(6)

Aturan organisasi dan loyal pada atasannya. Aturan yang ada dalam organisasi akan menjamin tyercapainya tujuan organisasi atau akan dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas sebagaimana yang menjadi tujuan organisasi publik itu sendiri. Atasan merupakan representasi organisasi, sehingga perintah atasan harus ditaati dan dipatuhi. Oleh karena itu, organisasi publik ( birokrasi pemerintahan ) memiliki sifat hierarkhis yang sangat ketat dengan aturan. Organisasi publik menjalankan fungsi utama utamanya berupa “ pelayanan publik “ yang selalu didasari aturan-aturan formal. Aturan yang menjadi acuan dasar seringkali diterapkan secara kaku, sehingga tidak jarang tujuan melayani sebaik-baiknya menjadi terabaikan. MSDM memandang manusia ( pegawai ) sebagai mesin, yang harus tunduk pada sistem aturan yang ketat, sehingga tidak diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kreatifitas dalam menjalankan tugasnya. Hal ini mengakibatkan pegawai lamban dalam menjalankan tugasnya. Selain pengaturan yang ketat, perspektif ini juga mengunakan pengawasan yang ketat dalam menjalankan aktifitas organisasi, karena unit sumber daya manusia telah merancang sistem yang menyebabkan semua pegawai tunduk pada aturan dan loyal pada atasan. Penerapan sistem pengawasan yang ketat tersebut disebabkan organisasi publik mempunyai fungsi utama sebagai penyedia barang-barang dan pelayanan publik secara langsung. Pelaksanaan fungsi utama ini menuntut adanya organisasi yang besar dan sekaligus menuntut para pegawainya memiliki kemampuan dan keahlian atau ketrampilan yang sangat beragam serta tunduk terhadap berbagai aturan yang ada.

(7)

Perspektif NPM berbeda dengan perspektif administrasi klasik terutama dalam hal “ Cara “ mencapai mencapai nilai walaupun nilai yang dianut masih sama, yakni efektifitas, efisiensi dan ekonomis. Perbedaan cara ini memiliki konsekuensi terhadap manajemen sumber daya manusia dalm organisasi publik. Perubahan cara mencapai nilai disebabkan oleh faktor lingkungan administrasi publik. Perubahan faktor lingkungan seperti ekonomi, sosial dan politik menyebabkan cara-cara yang selama ini digunakan oleh administrasi publik klasik menjadi tidak efisien lagi.

Perubahan lingkungan ekonomi, dari kondisi stabil menjadi tidak stabil menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan ekonomi secara drastis baik dari segi makro maupun mikro, nasional maupun internasional. Di bidang politik terjadi perubahan dari sentralistis menjadi desentralistis. Di bidang tehnologi juga terjadi perubahan yang sangat cepat dari waktu ke waktu.

Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan persepsi dan sekaligus perubahan tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang berkualitas. Adanya pengaruh faktor lingkungan tersebut menyebabkan perubahan cara organisasi publik menyelenggarakan pelayanan publik dan karenanya terjadi pula perubahan dalam pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu dimensi penting untuk penyelenggaraan pelayanan publik yang efektif dan efisien.

(8)

sebagai pelanggan yang menghendakinya. Sistem pemerintahan bersifat desentralistis, yang dianggap mampu mengenali masalah-masalah publik lebih dekat dan menyelesaikannya dengan cepat. Sistem ini juga dianggap mampu memahami kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan pelanggan lebih cepat dan akurat, serta dapat memenuhi dalam kurun waktu yang cepat pula.

Perapektif ini orientasi dititikberatkan pada pelanggan, bukan berorientasi pada peraturan, namun bukan berarti tidak ada aturan dalam penyelenggaraan pelayanan publik, tetapi aturan main yang digunakan merupakan aturan main yang fleksibel. Fleksibilitas penggunaan aturan disebabkan oleh tuntutan pelanggan yang selalu ingin cepat terpenuhi dan berubah-ubah. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah ( organisasi publik ) bukan lagi pemain utama, melainkan berfungsi sebagai pengarah ( steering ). Sebagai pengarah pemerintah memberikan kesempatan kepada pihak lain ( swasta dan organisasi non pemerintah ) untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pelibatabn pihak lain tersebut akan mengurangi beban pemerintah yang selama ini diemban sendiri, sehingga pemerintah dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas lain yang tidak memungkinkan atau tidak efisien dijalankan oleh pihak lain.

Ada berbagai istilah yang sama dengan NPM, misalnya managerialism, market-based public management, entrepreneurial government, governance, new theory of public administration. Istilah-istilah tersebut mempunyai kesamaan dalam berbagai hal, yaitu :

(9)

2. Adanya suatu perhatian yang diekspresikan pada perubahan dari birokrasi klasik untuk membuat organisasi, personal dan persyaratan-persyaratan dan peraturan-peraturan pegawai yang lebih fleksibel,

3. Tujuan organisasi dan personil perlu disusun dengan jelas, yang memungkinkan diukur keberhasilannya melalui indikator-indikator kinerja,

4. Staf yunior lebih memungkinkan mempunyai komitmen politik terhadap terhadap pemerintah daripada menjadi non partisan atau netral,

5. Fungsi-fungsi pemerintah lebih memungkinkan menghadapi tes pasar, seperti pelaksanaan kontrak pekerjaan pemerintahan, pemerintahan diharapkan “ steriing than rowing “,

6. Kecenderungannya mengarah pengurangan fungsi pemerintahan melalui privatisasi. Paradigma manajemen publik baru (NPM ) menggantikan paradigma administrasi negara kalsik yang sifatnya rigid, hiererkhis, birokratik, dan secara teori maupun praktek tidak mampu menjawab atau mengatasi masalah-masalah yang muncul pada era perubahan. Perubahan tersebut bukan hanya perbaikan atau perubahan kecil pada gaya manajemen, tetapi suatu perubahan pada peranan pemerintah dalam masyarakat dan hubungan antara pemerintah dengan warga negara.

(10)

organisasi yang memiliki semangat kewirausahaan dan dapat memberikan kesempatan para pegawainya berkreasi. Dalam mewirausahakan birokrasi terdapat 10 prinsip, yaitu :

a. Pemerintahan katalis : mengarahkan ketimbang mengayuh,

b. Pemerintah milik masyarakat : memberi wewenang ketimbang melayani,

c. Pemerintahan yang kompetitif : menyuntikkan persaingan kedalam pemberian pelayanan,

d. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi, mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan,

e. Pemerintahan yang berorientasi pada hasil : membiayai hasil, bukan masukan,

f. Pemerintahan yang berorientasi pelanggan : memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi,

g. Pemerintahan wirausaha :

h. Pemerintahan antisipatif : mencegah daripada mengobati, i. Pemerintahan desentralisasi,

j. Pemerintahan yang berorientasi pasar : mendongkrak perubahan melalui pasar. D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF NEW PUBLIC SERVICE

(11)

tehnik-tehnik manajemen pada organisasi bisnis, karena organisasi bisnis dan publik masing-masing memiliki orientasi yang berbeda.

Pelayanan publik yang demokratis dan berkeadilan sosial lebih menekankan pada : 1. Pelayanan lebih diarahkan pada warga negara, bukan pada pelanggan, 2. Berpikir Strategis dan bertindak demokratis,

3. Memenuhi kepentingan publik,

4. Mengutamakan warganegara di atas kewirausahaan, 5. Menyadari kompleksitas akuntabilitas,

6. Melayani, bukan mengarahkan,

7. Mengutamakan keepentingan masyarakat, bukan produktivitas.

Referensi

Dokumen terkait

Negara-negara yang berhasil menerapkan industrialisasi dengan baik, tidak hanya meminjam atau membeli yang sudah ada di negara- negara industri yang sudah maju, tetapi

Tabel Rekapitulasi Hasil Ukur Lapangan dan Kategori Kelaikan mengenai Teknis Pelengkap Jalan yang Terkait Langsung dengan Pengguna Jalan 11. Foto Kondisi Eksisting Jalan

Lompat jauh merupakan pembelajaran salah satu yang di kurikulum pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,

sinus preaurikula terdiri dari srnus sac dengan salurannya yang meluas ke anterior dan posterior, berhubtrngan dengan dinding kartilago anterior MAE' juga berhubungan

• Penghantar sirkit akhir yang menyuplai dua motor atau lebih tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah arus beban penuh semua motor ditambah 125% dari arus beban penuh

Pemanfaatan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien yang ada atau tersedia dalam

nabati untuk mematikan hama Siput Murbei (P. canaliculata) tidak ada yang mati dan mengalami perkembangbiakan, sedangkan yang diberi kulit buah jengkol pada hari ke-

Beberapa contoh sistem dinamik antara lain sistem mekanik, sistem listrik, sistem fluida sistem termal serta kombinasi dari sistem – sistem tersebut.. Beberapa contoh