• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGELOLA KAWASAN INDUSTRI SEBAGAI LOKAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MENGELOLA KAWASAN INDUSTRI SEBAGAI LOKAW"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MENGELOLA KAWASAN INDUSTRI SEBAGAI LOKAWISATA

TUGAS AKHIR SEMESTER

Sebagai syarat ujian akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang di bimbing oleh bapak Sony Sukmawan, MPd.

Oleh:

NOVALDI NUR ROCHMAN PUTRA (135030301111030)

PRODI BISNIS INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

MENGELOLA KAWASAN INDUSTRI SEBAGAI LOKAWISATA

Novaldi Nur Rochman Putra1

ABSTRAK

Meluasnya kawasan industri di berbagai wilayah di Indonesia menjadi pertanda bahwa industrialisasi di negara kita ini semakin berkembang dengan pesat. Sumberdaya manusia pun banyak terberdayakan oleh adanya aktifitas produksi pada masing-masing kawasan industri yang menyediakan lapangan pekerjaan, baik tenaga skill maupun non-skill. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin menurun tiap tahunnya, dan perekonomian indonesia turut berkembang menjadi lebih baik. Kawasan industri sendiri banyak berdiri di daerah bertanah kapur yang notabene sangat sulit untuk bercocok tanam, dan terkenal dengan ketandusannya. Dan pastinya daerah seperti ini memiliki sangat minim sekali akan objek wisata yang dapat di berdayakan. Oleh karena itu, di butuhkan pengubahan pola fikir konvensional dimana kawasan industri hanyalah kawasan industri, melainkan dapat menjadi objek wisata alternatif yang edukatif. Dengan demikian diharapkan pihak perindustrian turut membangun nilai estetika suatu daerah yang di huni, dan tidak semata-mata hanya untuk kepentingan perekonomian semata.

Kata kunci: Industrialisasi, kawasan industri, objek wisata.

PENDAHULUAN

Kawasan Industri merupakan kawasan sentralisasi produksi dan manufaktur berbagai kegiatan usaha. Beberapa kawasan industri memiliki lokasi produksi yang heterogen atau berbeda-beda. Beberapa juga merupakan kawasan industri yang homogen, atau dapat di artikan sebagai kawasan industri yg memproduksi atau memanufaktur suatu barang dengan kegiatan yang sama.

Beberapa kawasan industri, menaungi beberapa perusahaan industri. Dan perusahaan industri yang terdapat dalam kawasan industri, dominan memiliki usaha yang heterogen atau berbeda-beda. Di karenakan dalam satu kawasan industri yang sangat luas, menyebabkan banyaknya usaha yang berbeda-beda muncul di kawasan industrti.

(3)

Kawasan industri diwajibkan memiliki CSR atau Corporate Social Responsible. Dimana, divisi itu bertanggung jawab pada lingkungan sekitar. Beberapa kegiatan sosial wajib di lakukan sebuah CSR kepada lingkungan sekitar. Beberapa kegiatan CSR antara lain, membantu menghijaukan lingkungan, meningkatkan perekonomian daerah yang di tinggali dengan menyokong kegiatan UKM, membantu menyelenggarakan kegiatan religius, memajukan pendidikan, dan lain-lain. Dari contoh menghijaukan lingkungan, beberapa Kawasan Industri, seperti Kawasan Industri Gresik yang membantu menghijaukan lingkungan lewat andilnya dalam menanam 1000 pohon, dan merekonversasikan kawasan hutan bakau. (KIG:2010)

Hal ini secara tidak langsung dapat menjaga kelestarian alam walaupun tingkat produktivitas manusia sangat tinggi di kawasan industri. Dan memajukan pendidikan adalah salah satu kinerja yang di lakukan oleh CSR. Dengan membantu memfasilitasi pendidikan yang ada, hal ini dapat membantu memajukan pendidikan dan fasilitas yang ada. Akan tetapi CSR dan masyarakat masih belum sadar akan potensi yang ada dalam kawasan industri.

Kawasan industri sendiri, apabila kita lihat dari sisi lain dari penghasil produk dan manufaktur, sebenarnya kawasan industri dapat menjadi suatu objek lokawisata. Dan dari lokawisata dalam kawasan industri ini, dapat menumbuhkan tingkat edukasi akan proses suatu produksi hiungga sampai ke tangan pelanggan. Dan hal ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan pendapatan daerah, apalagi pengoptimalan potensi tersebut berdasarkan dengan pola pariwisata yang merupakan sektor yang lebih menekankan pada penyediaan jasa dengan mengoptimalkan potensi kawasan wisata.

Hal ini bukan hanya dapat menjadi suatu sarana pariwisata, tapi dapat menjadikan kawasan industri sebagai media pengenalan dan pengedukasian konsumer yang cermat akan barang-barang yang di beli. Sayangnya hingga saat ini masih belum ada optimalisasi suatu kawasan industri yang di potensikan sebagai kawasan wisata di Indonesia. Padahal, banyak sekali potensi dalam kawasan industri dalam pengembangan pariwisata itu sendiri.

Beberapa CSR perusahaan besar memang telah membuka pada khalayak umum tentang kegiatan produksi mereka, akan tetapi tidak secara komersil. Padahal hal ini sangat baik sekali melihat nilai pengedukasian yang sangat tinggi yang dapat di timbulkan apabila CSR mengelolanya dengan optimal. Imbasnya pada masyarakat adalah, dengan adanya objek wisata berupa lokawisata yang bergerak dalam perindustrian ini dapat meningkatkan laju sektor UKM masyarakat sekitar.

(4)

masyarakat sekitar akan terserap. Dan sektor UKM dapat meningkat apabila banyak sekali wisatawan yang datang untuk melakukan lokawisata di kawasan industri.

Secara tidak langsung pihak pemerintah kota maupun daerah yang memiliki kawasan industri dapat memiliki opsi pengelolahan wisata selain wisata konvensional, baik religi maupun alam yang dapat menjadi ikon suatu daerah atau kota tersebut. Seperti kabupaten Gresik yang terkenal dengan kawasan Industrinya, kabupaten Gresik memiliki minim sekali wisata alam karena berada dalam wilayah tanah kapur yang tergolong tandus. Apabila kawasan industri yang sangat strategis ini di olah menjadi salah satu objek pariwisata, pasti akan meningkatkan sektor perekonomian selain dari produksi dan manufaktur.

Kawasan industri dan perusahaan kawasan industri merupakan dua usaha hal yang berbeda. Dan perusahaan industri, juga memilik perbedaan dengan hal yang di sebutkan sebelumnya. Oleh karena itu, dari artikel ini kita dapat mengetahui perbedaan tersebut.

KAWASAN INDUSTRI DAN PERUSAHAAN KAWASAN INDUSTRI Pengertian Kawasan Industri

Industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi, menjadi barang yang bernilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun, dan perekayasaan industri. Hal ini di atur dalam peraturan pemerintah RI nomor 24, Bab I, Pasal I.

Menurut peraturan pemerintah Repulik Indonesia nomor 24 tentang Kawasan Industri (2009) merupakan kawasan tempat pemusatan kegiatan industri. Kawasan ini di lengkapi dengan sarana prasarana penunjang yang di kembangkan dan di kelolah oleh perusahaan kawasan industri yang memiliki izin usaha kawasan industri. Hal ini dapat menunjang kegiatan industri yang berada di kawasan industri.

Berdasarkan peraturan RI no 24, kawasan Industri minimal memiliki luas daerah 50 hektar. Dan untuk kawasan usaha mikro dan kecil, serendah-rendahnya berluas 5 hektar

Perusahaan kawasan industri

Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengembangan dan pengelolahan kawasan industri. Beberapa perusahaan kawasan industri di miliki oleh pihak swasta dan berada dalam sektor swasta. Beberapa perusahaan kawasan industri juga merupakan bentukan badan usaha pemerintahan, yang berada dalam sektor atau kawasan milik negara.

(5)

mendapatkan persetujuan Prinsip wajib memperoleh izin lokasi kawasan industri dengan mengajukan permohonan ke pemerintah setempat sesuai dengan lokasi kawasan industrinya.

Apabila izin usaha kawasan industri telah di peroleh, perusahaan kawasan industri dapat menunjuk pihak lain untuk melakukan pengelolahan kawasan industri. Penunjukan pihak lain sebagaimana yang di maksud untuk mengelolah kawasan industri diberitahukan kepada pemberi izin usaha kawasan industri. Akan tetapi penunjukan pengelolahan ini tidak mengurangi kewajiban yang harus di lakukan oleh pengelolah kawasan industri

Perusahaan Industri

Perusahaan Industri merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri, baik produksi maupun fabrikasi. Dan perusahaan industri di wajibkan memiliki izin dari pemerintah baik regional maupun nasional, untuk melakukan kegiatan produksinya. Hal ini di lakukan untuk, meminimalisasi adanya perilaku industri ilegal, dan pelaku produksi barang terlarang.

Perusahaan industri juga dapat di bedakan berdasarkan kepemilikannya. Perusahaan Industri milik pemerintah, atau bisa di sebut BUMN. Dan perusahaan milik swasta. Perusahaan Industri dominan memiliki struktur organisasi yang jelas berdasarkan dengan jabatan, lingkup tugas dan tanggung jawab setiap pejabat.

Perusahaan Industri sendiri memiliki kewajiban di kawasan industri, antara lain adalah; (i) Perusahaan Industri di kawasan industri wajib memiliki upaya pengelolahan lingkungan, dan upaya pemantauan lingkungan. Hal ini di tujukan agar kawasan industri dan area sekitarnya tetap terawat dan di kelolah dengan baik. (ii) Pihak perusahaan industri yang mengelola atau memanfaatkan limbah bahan berbahaya dan beracun wajib menyusun analisis dampak lingkungan dan mendapat pengesahan. (iii) Perusahaan industri di kawasan industri di kecualikan dari perizinan yang menyangkut gangguan,lokasi, dan pengesahan rencana tapat tanah.

Setiap perusahaan industri di kawasan industri wajib memenuhi semua perizinan dan tata tertib kawasan industri. Memelihara daya dukung lingkungan, bahkan di larang melakukan pengambilan air dari tanah. Serta melakukan pembangunan maksimum 4 tahun sejak pembelihan lahan, serta mengembalikan kavling industri kepada perusahaan kawasan industri, apabila waktu yang di tentukan antara kedua belah pihak telah selesai. Pengembalian kavilng tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Hak Penggunaan atas Kawasan Industri

(6)

Di sisi lain, perusahaan industri, merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor produksi maupun fabrikasi. Perusahaan industri yang saya maksud disini adalah perusahaan industri yang terdapat di dalam negeri. Dalam sektor baik swasta maupun pemerintah, yang mendistribusikan benda produksinya ataupun fabrikasinya dalam suatu wilayah distribusi, baik lokal maupun internasional.

Beberapa perusahaan industri berada dalam lingkup kawasan di luar kawasan industri atau dalam sektor privat. Hal ini biasa terjadi dalam perusahaan industri sekala besar atau raksaksa, yang bernaung secara independen. Akan tetapi, perusahaan industri yang terdapat dalam suatu kawasan industri biasanya mempertimbangkan segi efisiensi dalam segi produksi mereka.

Perusahaan yang terdapat dalam sektor privat biasanya memiliki angka produksi yang masive. Sedangkan beberapa dari perusahaan tersebut memiliki sumber daya yang terdapat dalam satu sektor. Oleh karena itu, mereka melakukan pengefisienan berupa pembangunan industri dalam satu sektor.

Dari segi efisiensi produksi, suatu perusahaan dapat meminimalkan nilai produksi mereka, dan memaksimalkan angka produksinya. Dengan tetap mempertahankan kualitas, pasti akan di butuhkan sangat banyak perhitungan untuk memaksimalkan hasil, dan meminimalkan nilai produksinya. Dan disinilah fungsi dari manajemen memiliki andil yang sangat penting bagi perusahaan, baik perusahaan kawasan industri, dan perusahaan industri.

Tujuan Pembangunan Kawasan Industri

Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 24 tahun 29 pasal 2, pembangunan kawasan industri memilik tujuan yang telah di tetapkan berdasarkan dengan peraturan yang telah di tentukan, antara lain:

Mengendalikan Pemanfaatan ruang, hal ini di tujukan untuk pemetaan lokasi kawasan industri sesuai dengan lokasi yang tidak berkaitan dengan daerah konservasi, maupun hutan lindung.

Meningkatkan pembangunan kawasan industri yang berwawasan lingkungan, dengan adanya peraturan ini, kawasan industri di wajibkan menjaga dan melestarikan lingkungan berdasarkan analisis dampak lingkungan yang di timbulkan karena pembangunan kawasan industri.

Mempercepat pertumbuhan industri di daerah, selain bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran, kawasan industri di daerah dapat menekan angka urbanisasi ke kota.

(7)

Meningkatkan daya saing investasi, dengan terbentuknya kawasan industri dapat mengundang investor asing untuk menanamkan modalnya di indonesia, dengan demikian devisa negara dapat bertambah.

Memberikan kepastian lokasi dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur, yang terkordinasi anatara sektor terkait, hal ini di peruntukkan untuk mengefisienkan lokasi industri dari sumber bahan baku maupun distribusi.

Pembangunan Tata Letak Kawasan Industri

Berdasarkan tujuan pembangunan kawasan industri yang bertujuan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, pada peraturan pemerintah no 24 tahun 2009 pasal 3 adalah; (i) Pembangunan kawasan industri di wilayah lintas provinsi di lakukan sesuai rencana tata ruang wilayahNasional, (ii) Pembangunan kawasan industri di wilayah lintas kabupaten/kotadilakukan sesuai dengan tata ruang wilayah provinsi, (iii) Pembangunan kawasan industri di wilayah kabupaten/kota dilakukan sesuai dengan tata ruang kabupaten/kota.

Pemberian kewenangan itu telah di atur sesuai dengan yurisdiksi kekuasaan pemerintah baik daerah maupun pusat. Dan pemberian kewenangan itu bertujuan karena kawasan industri akan lebih terkontrol apabila pemerintah setempat menjadi pelaku pelaksana dan penyedia lokasi kawasan industri.

MANAJEMEN PENGOLAHAN KAWASAN INDUSTRI

Untuk memaksimalkan potensi suatu kawasan industri, di butuhkan adanya manajemen dalam pengolahan kawasan industri itu sendiri. Beberapa kawasan industri terletak dekat dengan pelabuhan, maupun bandar udara. Hal ini di sebabkan dengan kebutuhan distribusi yang di perlukan secara efektif dan efisien.

Mengefektifkan Distribusi

Pengefektifan distribusi merupakan peran penting dalam nilai jual lahan dalam kawasan industri itu sendiri. Karena apabila sutau kawasan industri terletak jauh dari sarana distribusi, hal ini dapat menyebabkan menurunnya nilai jual kawasan industri itu sendiri. Dan apabila suatu kawasan industri berada jauh dalam pedalaman suatu daerah, juga akan menurunkan nilai jualnya.

(8)

Dalam manajemen pengolahan kawasan industri yang paling utama memang kawasan yang strategis, yang tidak mengganggu ekosistem area sekitar. Kawasan bertanah kapur merupakan sasaran dalam pengembangan kawasan industri. Karena kawasan tanah berkapur yang tandus, memiliki ekosistem yang sederhana yang tidak mudah rusak, karena kawasan berkapur memang sangat tandus dan sulit untuk di tanami oleh bioneka tumbuhan.

Setelah faktor sektor lokasi, hal berikutnya yang harus di perhatikan adalah pengelolahan kawasan industri apabila sudah mulai didirikannya kawasan industri. Ada banyak Standart Operating Procedure (SOP) atau standart perlakuan operasi yang di standarkan oleh masing-masing perusahaan kawasan industri dalam mengelola lingkungan industri. Akan tetapi kawasan industri di wajibkan untuk memiliki tempat pengolahan limbah atau penampungan permanen maupun sementara sebelum di buang atau di alih fungsikan.

Dan semuanya di analisis dari awal dan wajib di sahkan oleh badan pemerintahan yang memiliki otoritas tertentu dalam kawasan industri. Hal ini di sebabkan sebagai upaya pelestarian habitat maupun lingkungan sekitar, supaya tidak terancam akibat adanya kegiatan perindustrian. Karena kegiatan industri tanpa pengendalian dampak lingkungan, dapat berakibat fatal terhadap habitat dan kehidupan alam sekitar.

Dalam memanajemen kawasan industri sangatlah penting melakukan manajemen resiko, baik dalam pengelolahan jangka panjang dan dampak eksternal yang terjadi melalui metode forecasting. Dengan demikian, penggunaan Sumber Daya Manusia yng berkualitas dapat meningkatkan kewaspadaan akan hal-hal yang dapat di prediksikan di awal. Hal ini di peruntukkan untuk meminimalisasikan resiko yang akan datang.

Manajemen industri merupakan bentukan pengelolahan kawasan industri itu sendiri dan berperan sangat penting dalam memajukan suatu kawasan industri. Selain mengutamakan profit dari perusahaan, manajemen kawasan industri meliputi aspek sosial, budaya dan lingkungan hidup. Hal-hal itu sangat berkaitan erat dengan pola perilaku masyarakat.

Contohnya, dari aspek sosial dapat di katakan bahwa berdirinya kawasan industri dapat meningkatkan pendapatan daerah. Dan masyarakat yang ikut bekerja dalam perusahaan industri di kawasan industri tersebut. Dalam segi sosial, tingkat ekonomi masyarakat sekitar akan ikut meningkat akan berdirinya kawasan industri.

Dari aspek budaya, suatu daerah sebelum terdapat kawasan industri, dan sesudah ada dan berkembangnya kawasan industri pasti berubah. Contohnya di wilayah gresik, di kota gresik sendiri dahulu terdapat banyak sekali tambak penangkaran ikan. Dominan mata pencaharian masyarakat gresik adalah nelayan atau bertambak.

(9)

perlahan-lahan berubah, yang semula bertangkar ikan, sekarang menjadi masyarakat industri yang melakukan kegiatan produksi.

Dan dari segi lingkungan hidup, terdapat perubahan signifikan dalam bertumbuhnya kawasan industri. Hal ini cenderung akan mengurangi ekosistem alih daya ruang sebagaimana semestinya. Dan disinilah fungsinya analisis dampak lingkungan dalam manajemen industri, untuk meminimalisasikan dampak negatif yang dapat terjadi.

Dalam mengelola kawasan industri sendiri, yang harus di patuhi adalah dalam hal legalitas pendirian kawasan industri itu sendiri. Baik kepemilikan swasta, private, maupun koprasi. Hal ini merupakan pertimbangan penting supaya investor dapat menanamkan investasinya di kawasan industri tersebut.

Selain legalitas, kemudahan akses dari mulai bahan baku dan distribusi merupakan pertimbangan penting dalam pengolahan kawasan industri. Juga dengan adanya fasilitas yang memadahi seperti gudang, workshop, dan bengkel, menjadi daya tarik tersendiri dalam pemasaran kawasan industri.

Salah satu unsur Manajemen dalam pengoprasian kawasan industri adalah manajemen pengembangan. Pengembangan yang di maksud disini adalah manajemen pengembangan sumber daya manusia, pengembangan sektor distribusi, dan lain sebagainya. Akan tetapi dalam manajemen pengembangan, ada yang di sebut pengembangan marketing, dimana pengembangan perluasan pasar terjadi, dan pengembangan marketing memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi untuk menarik pasar. Dan lokawisata kawasan industri adalah salah satu potensinya.

LOKAWISATA KAWASAN INDUSTRI

Lokawisata, tempat wisata atau obyek wisata adalah sebuah tempat rekreasi atau tempat berwisata. Obyek wisata dapat berupa obyek wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau berupa obyek wisata bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dll. (Wikipedia:2013)

Dapat dikatakan, kawasan industri merupakan wisata bangunan yang termasuk dalam kategori loka wisata. Hal ini sesungguhnya sangat berpotensi sebagai nilai tambah dan nilai guna lain dari kawasan industri konvensional pada umumnya. Selain dapat menjadi ajang edukasi yang bernilai pendidikan tinggi, lokawisata kawasan industri dapat menjadi ladang bisnis baru bagi perusahaan industri.

Dalam strategi marketing, aware dari pelanggan merupakan langkah awal dalam pengenalan produk yang di produksi. Dengan mengenalnya masyarakat melalui lokawisata kawasan industri, adalah salah satu strategi marketing untuk meningkatkan nilai jual produk. Dan menjadi tindakan pengedukasian pelanggan akan benda yang mereka gunakan, atau konsumsi sehari hari.

(10)

produksi akan ikut meningkat, bersanding dengan nilai produksi yang terus bertambah. Oleh karena peningkatan produksi, akan banyak sekali tenaga yang di gunakan untuk memenuhi permintaan itu.

Digunakanlah masyarakat lokal untuk dipekerjakan sebagai pemenuh faktor produksi dalam sektor industri itu tadi. Dengan demikian, angka pengangguran akan menurun. Dan dengan menggunakan produksi dalam negeri, banyak sekali hal yang dapat di timbulkan secara positive baik bagi industri, pemerintah, maupun masyarakat.

Beberapa perusahaan raksaksa pada dasarnya telah membuka pabriknya untuk kunjungan umum. Akan tetapi hal itu tidak di komersilkan secara luas ke masyarakat. Dengan pengalokasian kawasan industri sebagai lokawisata, bukan berarti memberhentikan kegiatan industri yang terjadi di dalam pabrik. Justru dengan adanya hal ini, meningkatkan kinerja karyawan.

Kinerja karyawan meningkat dapat saja terjadi karena banyaknya kunjungan yang terdapat dalam kawasan industri tersebut, yang secara psikologis membantu memberikan semangat dengan memperhatikan dan mempelajari pola pekerjaan yang dilakukan masing-masing tenaga kerja dalam kegiatan produksi. Bukan hanya itu, tanpa adanya supervisi atau pengawas pekerjaan, apabila tur di lakukan pada jam kerja, menambah efektifitas pekerjaan, jadi tidak ada tenaga kerja yang malas karena berada di luar pantauan pengawas.

Dengan demikian, banyak sekali potensi yang terkandung dalam lokawisata kawasan industri ini. Karena di lihat dari segi pemberdayaan manusia, dapat di katakan pengelolahan SDM di Kawasan Industri sangatlah baik. Dan bukan hanya itu, manfaat yang di timbulkan di yakini mampu meningkatkan banyak hal, baik dari segi ekonomi, edukasi, dll.

POTENSI LOKAWISATA KAWASAN INDUSTRI

Dalam beberapa hal, pelokawisataan kawasan industri merupakan hal yang amat berpotensi dan sangat menjanjikan. Terlepas dari kontribusi yang dapat di berikan oleh baik perusahaan maupun masyarakat, faktor ekonomi juga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan industri. Potensi yang dapat di berikan dari lokawisata kawasan industri juga sangat luas.

Potensi dari Segi Ekonomi

(11)

Potensi dari Segi Edukasi

Dari segi edukasi dapat di jabarkan bahwa, akan terbentuknya sadar masyarakat dalam memilih produk yang berkualitas. Hal tersebut dapat membuat masyarakat sadar akan produksi berkualitas atau tidak. Karena menjadi pelanggan yang cermat dan cerdas merupakan kewajiban bagi pelanggan dalam memilih produk yang berkualitas.

Potensi dari Segi Kegiatan Usaha Kecil Menengah

Meningkatan kegiatan Usaha Kecil Menengah yang berada di sekitar kawasan industri tak lepas dari peran perusahaan industri itu sendiri. Dalam hal ini, peran CSR sangatlah penting dalam pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di area sekitar kawasan industri. Peran CSR antara lain adalah, membantu pemodalan usaha kecil menengah sebagai bakti kawasan industri kepada masyarakat sekitar.

Potensi Terhadap Lingkungan Hidup

Tidak hanya itu, CSR juga bertanggung jawab dengan pengelolahan lingkungan sekitar, sebagai kaki tangan manajemen industri, CSR juga memiliki kewajiban dalam melestarikan lingkungan berdasarkan analisis dampak lingkungan. Seperti menanam pohon di seluruh kawasan industri, dan menghijaukan lingkungan sekitar. Karena kelestarian lingkungan adalah prioritas dan hal yang wajib di perhatikan dalam pengelolahan kawasan industri.

Potensi dalam Sektor Investasi

Apabila kawasan industri dapat mengelola dan mengoptimalkan lokawisata sebagai nilai tambah, investor akan berdatangan dan mendirikan perusahaan industri di kawasan industri dalam negeri. Seperti yang kita ketahui, indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki gaya hidup konsumtif. Dengan demikian, terbukanya kawasan baru sebagai sarana mengentas pengangguran yang terjadi di masyarakat.

Potensi yang di timbulkan karena adanya investor asing juga dapat meningkatkan pendapatan daerah kawasan industri tersebut. Selain pendapatan daerah bertambah karena adanya investasi, lokawisata kawasan industri akan memiliki tambahan sarana edukasi baru. Dengan demikian, akan makin variatif lokawisata yang ada di kawasan industri.

Potensi dalam Kesejahteraan Masyarakat

(12)

baik. Oleh karena itu, hubungan yang terjadi antara perusahaan industri dan masyarakat memiliki ikatan yang amat erat satu sama lain.

Hubungan seperti itulah yang harus dijaga dengan baik. Dengan pelokawisataan kawasan industri, dapat menjaga hubungan baik itu. Dengan membuka tempat produksi, dapat mempererat hubungan antara perusahaan industri dan masyarakat.

Apabila hubungan antara perusahaan dan masyarakat terjalin dengan baik, berpotensi sebagai target market perusahaan dalam membidik pangsa pasar. Dan kesuksesan pembidikan pangsa pasar secara efisien adalah salah satunya dengan lokawisata kawasan industri. Pengefisienan ini terjadi karena pengeluaran untuk media promosi dapat di minimalkan, dan mengoptimalkan pada kunjungan pelanggan ke dalam pabrik.

Dan apabila pemasaran dapat di efisienkan, dana yang tersedia dapat di optimalkan ke dalam bidang produksi maupun yang lain. Untuk itu, pengembangan lokawisata kawasan industri pada dasarnya dapat menimbulkan banyak sekali potensi. Sayangnya belum ada pengembangan kawasan industri di indonesia untuk menjadi lokawisata yang potensial.

Melihat dari segi potensinya, seharusnya perusahaan kawasan industri sudah mempertimbangkan hal ini. Karena dengan mengembangkan kawasan lokawisata, banyak sekali pihak yang akan di untungkan berkat pengkomersilan kawasan industri sebagai salah satu objek wisata.

PENUTUP

Untuk dapat mengoptimalkan potensi lokawisata dalam kawasan industri, dibutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan perusahaan industri itu sendiri. Apabila komersialisasi kawasan industri dapat di lakukan, Akan banyak sekali manfaat yang dapat di timbulkan. Oleh karen itu, kesadaran dari berbagai pihak harapnya di timbulkan mengingat ketidak merataannya sektor perekonomian di berbagai daerah di indonesia.

Beberapa daerah kawasan industri memiliki banyak sekali perusahaan industri. Beberapa SDM pun di optimalkan oleh perusahaan industri tersebut. Akan tetapi hal tersebut masih dapat di maksimalkan lagi melalui lokawisata kawasan industri. Apabila kita melihat dari sisi potensi, sangat banyak hal yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat

DAFTAR RUJUKAN

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24. Tahun 2009, tentang Kawasan Industri

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file II penawaran pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi/ Database Jaringan Jembatan Dalam Kabupaten Muara Enim ini dibuat

Diantara produk populer pada Perbankan Syariah yang tidak ada di bank konvensional yaitu Ijarah dan Ijarah Muntahia Bit-Tamlik (IMBT), dalam hal ini penulis menemukan bahwa akad

PT KAWASAN INDUSTRI GRESIK KAWASAN INDUSTRI TUBAN JI KARANGDOWO, SOCOREJO, JENU, I(AB TUBAN PERATURAN TATA TERTIB KAWASAN INDUSTRI (ESTATE REGUIATIONI KAWASAN INDUSTRI TUBAN 2A20 ffi

ICBP memiliki indikator Stoc osc ,Macd dan Rsi mengindikasikan pola Uptrend, ICBP belum berhasil menembus Resistance di level harga 8775 sehingga terbuka peluang untuk menguji

Peta anomali Bouguer memperlihatkan Tinggian Semitau anomali 40-60 mGal yang terbentuk di selatan dan dibagian utara dan Cekungan Ketungau terbentuk pada anomali 4-40 mGal

dicapai di dalam suatu keberagaman adalah agar bisa saling memahami, mengerti dan saling menghargai terhadap perbedaan, dan juga mempererat hubungan sosial antar

Kondisi topografi dan geologi/geoteknik berpengaruh terhadap pemilihan letak pelimpah dan rencana jalur saluran peluncur , selanjutnya jenis material dasar sungai -

Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan kondisi daerah maupun satuan pendidikan merupakan kebijakan nasional memerlukan penerjemahan dari