• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAPER 1 PERAN MAHASISWA DAN ANGKATAN MUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PAPER 1 PERAN MAHASISWA DAN ANGKATAN MUD"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER 1

PERAN MAHASISWA DAN ANGKATAN MUDA DI DALAM DUNIA POLITIK INDONESIA

Organisasi politik mahsasiswa,

Sosialisasi Politik Angkatan Muda Elit Politik dan Non- Elit Politik

Oleh: Adi Chandra (E1051141048)

Dosen: Dr. Erdi, M.Si

Mata kuliah: Dasar-dasar Logika

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA

(2)

1

PENDAHULUAN A.1. Latar belakang

Angkatan muda juga bisa berperan di dalam dunia politik. Seperti yang di kemukakan dengan gamblang di dalam sumpah pemuda tahun 1928 bahwasanya angkatan muda adalah komponen masyarakat yang mengambil bagian di dalam kehidupan politik di Indonesia . Dengan keyakinan bahwa perjuangan yang dilakukan bersama akan lebih mudah untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia, Maka pada tanggal 17-18 Desember 1927 dibentuk suatu Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI), yang dipelopori oleh Ir. Sukarno dari Partai Nasional Indonesia. Perhimpunan ini terdiri dari beberapa organisasi pergerakan nasional seperti Partai Syarikat Islam Indonesia, Budi Utomo, Partai Nasional Indonesia, Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan kelompok Studi Indonesia.

Setelah kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1965, organisasi- organisasi mahasiswa berafiliasi di dalam partai- partai seperti GMNI, CGMI, PMII, SEMMI, MMI, selalu aktif di dalam kegiatan- kegiatan partai politik tersebut. Apalagi sejalan dengan perkembangan dunia perguruan tinggi, maka status sebagai mahasiswa semkin dipandang di dalam masyarakat.

Dari penjelasan di atas, karakteristik mahasiswa merupakakn faktor penting di dalam perkembangan politik bagi masing- masing partai politik yang menaungi organisasi- organisasi mahsiswa tersebut, dan mahasiswa sebagai faktor pendorong di dalam kehidupan politik angkatan muda. Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik, mahasiswa memiliki garis datar (horizon) yang luas di dalam pelapisan masyarakat, memungkinkan mereka dapat dengan leluasa menyampaikan tujuan politik tertentu kepada masyarakat.

Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, mahasiswa pastinya telah mengalamai sosialisasi politik yang panjang diantara angkatan muda lainya, yang tidak menduduki bangku perguruan tinggi, dimana mereka bisa di sebut angkatan muda yang di kategorikan sebagai masyarakat tradisional di dalam dunia politik yang bisa dikatakan minim pengetahuan tentang politik.

Masuknya pengaruh politik di dalam kehidupan mahasiswa khususnya melalui organisasi mahasiswa, tidak secara keseluruhan mengurangi akulurasi sosial dan budaya di kalangan angkatan muda. Mahasiswa sebagai elit dikalangan muda, memiliki latar belakang sosial, ekonomi dan pendidikan yang baik di antara keseluruhan angkatan muda.

(3)

Pada umumnya, mahasiswa yang aktif di dalam politik adalah mahasiswa yang berpandangan pesimis mengenai kemungkinan mereka di terima di dalam masyarakat. Hal ini di alami oleh sebagian mahasiswa yang berasal dari lapisan sedang dan rendah. Mereka berpikir, aktif di dalam dunia politik akan memungkinkan mereka dikenal banyak masyarakat yang menyaksikan aksi mereka, dan berharap hasil yang baik dari aksi- aksi yang mereka tampilkan tersebut. Sehingga, mereka dikenal banyak orang dan mudah diterima di dalam lapisan masyarakat nantinya, setelah mereka keluar dari ligkungan universitas mereka masing- masing.

Mahasiswa, sebagai angkatan muda yang berpendidikan, tentunya bisa mengamati keadaan negara ini. Baik itu dari sektor ekonomi, sosial dan politik. Mengingat negara Republik Indonesia menganut sistem pemerintahan demokratis, mahsiswa dan angkatan muda yang berada di bawah mereka di dalam al pendidikan, juga berhak bertindak sebagai pengendali negara di dalam hal pemerintahan. Di dalam hal ini, bukan berarti mahsiswa dan angkatan muda ini bergerak tanpa melihat dampak dari pemerintahan yang di pimpin oleh pemimpinya, akan tetapi harus melihat apa yang dirasakan masyarakat banyak dari pemerintahan yang dipegang oleh penguasa memegang pemerintahan. Apabila penguasa pemerintahan itu di nilai meresahkan rakyat dan bertindak bertentangan dengan rakyat, maka mahasiswa dan angkatan muda beserta lapisan masyarakat lainya berhak untuk bertindak demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Hal ini dapat di gambarkan pda tragedi Trisakti pada 12 mei 1998. Pada masa itu, soeharto menjalankan sistem pemerintahan yang Otoriter, yang sangat bertentangan dengan Mahsiswa sebagai elit angkatan muda yang menilai pemerintahan yang di jalankan Presiden Soeharto pada masa itu. Soeharto amat sangat mengekang kebebasan berpendapat hingga melarang adanya bentuk protes apapun yang dilakukan oleh mahasiswa. Hal ini membuat panas Mahasiswa dan angkatan muda lainya. Sehingga dengan massa lebih dari 6000 orang, para mahasiswa bersatu menurunkan Soeharto dari jabatanya sebagai Presiden Idonesia pada masa itu. Tepatnya pada 21 Mei 1998, Soeharto berhasil dijatuhkan dari kursi kepemimpinan.

Catatan sejarah barusan menunjukan bahwa, mahasiswa dan angkatan muda sangat berpengaruh besar di dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Mengingat mahasiswa sebagai kaum elit politik dai kalangan muda, tentunya bisa membawa perubahan yang baik bagi dunia perpolitikan di Indonesia untuk masa ini, dan berjuang sebagai insan yang membawa perubahan di dalam kehidupan masyarakat.

B. 1. Rumusan Masalah

1. Apa yang harus dilakukan mahasiswa jika ingin bergabung di dalam organisasi politik mahsiswa?

2. Apa yang dimaksud dengan Angkatan Muda politik elit- politik dan Angkatan Muda non-elit politik?

(4)

C.1. Tujuan dan Manfaat Tujuan:

1. Memahami proses politik yang melibatkan Mahasiswa dan Angkatan Muda Indonesia 2. Mencari titik terang kedudukan Mahasiswa dan Angkatan Muda di dalam dunia

perpolitikan Manfaat:

1. Pembaca dapat memahami kedudukan Mahasiswa dan Angkatan Muda di dalam dunia politik Indonesia.

2 PEMBAHASAN A.2.1. Mahasiswa dan Politik

Faktanya, mahasiswa adalah elit politik di kalangan generasi muda yang tidak mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Hal tersebut dikarenakan pengalaman mereka yang sering mendapatkan Sosialisasi Politik di lingkungan Universitas dan tidak menutup kemungkinan di luar lingkungan Universitas karena mengingat jangkauan bersosialisasi mahasiswa lebih luas ketimbang angkatan muda.

Mahasiswa sebagai kaum berpendidikan dituntut harus berpikir kritis di dalam hal mengamati perkembangan politik di Indonesia, apalagi mahasiswa sosial khususnya jurusan Ilmu Politik. Hal ini sangat lah penting bagi perkembangan perpolitikan di Indonesia.

Di dalam pergerakanya untuk terjun di dalam dunia perpolitikan, mahasiswa lebih cenderung masuk ke dalam Organisasi Mahasiswa yang di naungi oleh partai politik tertentu. Di dalam hal ini tentunya ada kepentingan pribadi dari kelompok Mahasiswa tersebut sehingga memilih masuk ke dalam sebuah Organisasi Mahasiswa yang berbau politik tersebut.

Akan tetapi, dengan melihat fakta yang ada, mahasiswa sebagai elit politik yang berpendidikan di kalangan muda, tentunya akan menjunjung tinggi dasar-dasar negara republik Indonesia dan tidaklah akan mengurangi rasa nasionalisme serta tetap berakulturasi dengan baik. B.2.2 Organisasi politik mahasiswa

Mengingat mahasiswa yang aktif di dalam politik adalah mahasiswa yang pesimis akan masa depanya dalam hal kemungkinan mereka diterima di dalam masyarakat nantinya dalam hal mencari kedudukan di dalam masyarakat, maka bergelut di dalam organisasi politik adalah pilihan yang di pilih oleh mahasiswa tersebut. Akan tetapi mereka harus bisa bertindak sesuai dengan ketentuan yang benar di dalam dunia perpolitikan di Indonesia.

(5)

dalam setiap kegiatan partai politik yang menaungi mereka, misalnya peringatan ulang tahun partai, kampanye, pawai, rapat umum dan kegiatan- kegiatan lainya. Misalnya Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia misalnya. Mereka mempunyai pertalian dan hubungan (berafiliasi) dengan NU (Nahdlatul Ulama) organisasi Islam1. Oleh karena itu, mahasiswa adalah bagian terpenting di dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Mengingat sistem pemerintahan kita yang menganut sistem pemerintahan yang demokratis dengan menjunjung tinggi ideologi- ideologi yang tercantum di dalam Pancasila, maka seharusnya organisasi mahasiswa yang terjuju di dalam kepentingan politik haruslah seimbang dengan keadaan yang ada di lapangan (masyarakat). Artinya organisasi mahasiswa ini haruslah berjalan sesuai dengan apa yang telah tercantum di dalam Pancasila. Tidak hanya itu, organisasi mahasiswa yang berbau politik harus bisa memahami sistem politik dengan benar, agar mereka tidak tersesat di dalam dunia perpolitikan.

Seperti yang dikatakan oleh Gabriel Almond yang menyatakan bahwa sistem politik sebagai sistem interaksi yang ada di dalam masyarakat merdeka yang menjalankan sangsi integrasi dan adaptasi5, maka organisasi mahasiswa tersebut haruslah memberikan sosialisasi

mengenai sistem politik yang baik dan benar kepada setiap anggotanya sebelum terjun kedalam dunia perpolitikan yang sangat memperhatikan hak dan kewajiban masyarakat yang berada di luar organisasi mereka. Artinya , mereka harus lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat guna mengetahui kebutuhan yang di perlukan masyarakat banyak di dalam kepentingan yang berbau politik. Serta anggota maupun pengurus organisasi mahasiswa yang berbau politik tersebut harus memahami tujuan yang di maksud dengan integrasi politik yang berarti mereka harus lebih bisa memahami makna dari penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial yang ada pada lingkungan keseluruhan masyarakat sehingga menjadi suatu identitas nasional serta berdaptasi dengan hasil dari integrasi tersebut. Maka, sebenarnya pilihan seorang mahasiswa untuk bergelut di dalam dunia politik melalui organisasi politik mahsiswa sebenar nya sah- sah saja, asalkan mengerti akan tujuan dan ketentuan yang berlaku di dalam dunia politik secara keseluruhan.

(1. (Sanit Arbi. 1981. Sistem Politik Indonesia; Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm 85- 88)

(5. Yadha malmsteen. 2015 Pengertian Sistem Politik menurut Beberapa Ahli.https://www.academia.edu/11697259/B._Pengertian_Sistem_Politik_menurut_Beberapa_Ah li. Diakses pada hari sabtu, 03 0ktober pada pukul 13:03 wib)

C.2.3. Angkatan Muda dan Politik a) Angkatan muda

(6)

angkatan muda yang intelek, sehingga bisa di katakana kaum elit di kalangan Angkatan Muda. Disamping Mahasiswa sebgai kaum elit di kalangan muda khususnya di soal politik, ada juga Angkatan Muda yang di kategorikan sebagai Angkatan Muda non- elit politik. Pastinya ini menjadi pertanyaan kita bersama, mengapa ada pembagian di dalam kaum muda ini. Lengkapnya akan kita bahas melalui penjelasan di bawah ini.

b) Angkatan muda non-elit politik

Dari sekian banyak angkatan muda di Indonesia, tidak lah sedikit angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi. Otomatis pengetahuan mereka tentang politik tidak sebanding dengan angkatan muda yang mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat bangku kuliah (mahasiswa). Tetapi, kedudukan mereka sebagai rakyat Indonesia jika di pandang dari hak dan kewajiban adalah sama.

c) Solusi peningkatan mutu kelompok muda non-elit politik

Mengingat kurangnya pengetahuan mereka tentang politik, mereka bisa dikatakan sebagai masyarakat tradisional di dalam dunia politik, artinya mereka sangat minim dengan pengetahuan politik. Untuk itu, kaum muda yang berpendidikan sangat lah berperan penting di sini. Angkatan muda yang minim pengetahuan politik ini, harus mendapatkan Sosialisai Politik secara intensif agar mereka dapat mengamati perkembangan politik yang terjadi di negara ini.

Kaum muda yang tidak mengenyam pendidikan ini sangat rentan sekali terhadap rayuan kelompok politik yang menghallalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Bisa saja kaum muda ini di manfaatkan untuk kepentingan kelompok mereka. Misalnya di dalam rangka Pemilihan Umum ( Pemilu). Tidak langka terjadi, politik uang selalu ada di setiap Pemilihan Umum , baik itu di daerah maupun di tingkat pemilihan pusat. Kelompok angkatan muda yang minim pengetahuan inilah yang nantinya akan menjadi sasaran empuk bagi oknum yang menghallalkan cara ini, dengan membeli suara dari kelompok angkatan muda ini dengan rupiah dan sebagainya. tentunya mereka tidak sadar, betapa pentingnya suara mereka bagi perubahan negra ini. Terbukti, sosialisasi politik sangat lah penting bagi angkatan muda yang tergolong di dalam masyarakat tradisional politik ini, demi menekan praktek yang tidak lazim di dalam dunia perpolitikan di Indonesia dan demi menambah pengetahuan mereka tentang dunia perpolitikan beserta sistemnya.

(7)

pertanyaan yang harus di jawab pemerintah. Bagaimana caranya meningkatkan keinginan belajar pada kaum muda ini. Bisa saja dengan memberi jaminan lapangan kerja tersedia apabila mereka telah selesai menempuh pendidikan nantinya.

PENUTUP A. Kesimpulan

Organisasi politik mahasiswa serta peran Angkatan Muda elit- politik maupun non- elit politik, sangat lah vital keberadaanya bagi kelangsungan politik yang besrsih, adil dan memandang aspek- aspek yang mendukung perkembangan negara untuk menjadi lebih maju. Oleh karena itu, perlu di lestarikan keberadaanya. Mengenai Angkatan Muda yang non- elit politik, perlu kita sadari lebih dalam lagi, bahwa mereka merupakan warga negara Indonesia yang perlu bimbingan baik itu secara pendidikan dan pendekatan yang mengajak mereka untuk lebih giat lagi dalam hal meningkatkan pengetahuan mereka. Hal itu dapat dilaksanakan dengan mengadakan sosialisasi politik atau pun dengan memperbesar peluang mereka untuk menngenyam pendidikan sampai dengan tingkat perguruan tinggi.

Khusus Angkatan Muda yang dikategorikan sebagai elit- politik, dapat digunakan sebagai mata tombak dalam hal memberi bimbingan kepada Angkatan Muda yang non- elit politik atas tata- cara menyaring informasi politik dan meningkatkan intelektual mereka demi memerangi poliynag tidak sehat.

Jadi, diantara Organisasi Politik Mahasiswa, Angkatan Muda non- elit politik dan Angkatan Muda elit politik, memiliki hubungan yang harus kita jaga, yaitu lancarnya proses sosialisi antara dua golongan ini, demi terwujudnya keseimbangan politik di dalam negara yang kita cintai ini.

B. Saran

Pemerintah harus berperan aktif dalam rangka memperbesar peluang Angkatan Muda untuk mendapat pendidikan yang memadai. Upaya ini sebagai antisispasi meningkatnya Masyarakat Tradisipnal politik yang akan membawa dampak buruk bagi dunia perpolitikan di Indonesia.

Pemerintah harus lebih jeli melihat apa yang dibutuhkan Angkatan Muda sebagai cara memenuhi kebutuhan yang mereka perlukan baik itu di bidang pendidikan maupun dalam hal mengembangkan bakat serta minat mereka di bidang tertentu. Upaya ini juga berperan sebagai usaha meningkatkan kwalitas sumber daya manusia Angkatan Muda Indonesia. Yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa yang berkwalitas, baik itu di bidang politik, ekonomi dan pembangunan.

(8)

1. Moeflich hasbullah, 2015, Gerakan Politik Mahasiswa Sebagai Moral Force,

https://www.academia.edu/3637719/Gerakan_Politik_Mahasiswa_sebagai_Moral_Force.

diakses pada hari jum’at, 02 oktober 2015 pada pukul 23:32 wib

2. Sanit Arbi. 1981. Sistem Politik Indonesia; Kestabilan Peta Kekuatan Politik dan Pembangunan. Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm 83- 85

3. Wahyu barata. 2009. Kabar Indonesia. Momentum hari sumpah pemuda 28 oktober 1928. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=13&dn=20091025163148. diakses

pada hari sabtu, 03 oktober 2015 pada pukul 09: 27 wib

4. Kumpulan sejarah. 2014. Sejarah Kelam Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

http://www.portalsejarah.com/sejarah-kelam-tragedi-trisakti-12-mei-1998.html. Diakses

pada hari sabtu, 03 Oktober 2015 pada pukul 11:25 wib

5. Yadha malmsteen. 2015 Pengertian Sistem Politik menurut Beberapa

Referensi

Dokumen terkait

Aspek morfologi keong mas: bentuk cangkang keong mas hampir mirip dengan siput sawah yang disebut gondang, bedanya cangkang keong mas berwarna kuning keemasan hingga

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan

Crop Tool ini digunakan untuk menyeleksi bagian dari suatu gambar dengan bentuk seleksi. persegi dan membuang bagian yang

Aplikasi yang dibuat dapat digunakan untuk membantu dalam pengolahan data pelanggaran tata tertib sekolah khususnya pelanggaran siswa pada SMK PGRI I

Menanyakan tema tentang teks yang akan dibahas.. Membaca/mendiskusikan teks yang

yang dibuat dengan bahasa C pada suatu komputer akan dapat dijalankan pada komputer lain. dengan sedikit (atau tanpa) ada perubahan

Prastyani (2011) melakukan penelitian mengenai faktor eksternal yang berhubungan dengan perilaku agresif, berdasarkan penelitiannya didapatkan data bahwa terdapat hubungan

Medsos yang merupakan bagian dari perkembangan teknologi informasi, pada saat ini sudah dijadikan media primer bagi kalangan remaja dalam berinteraksi dan