• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Perkembangan Teknologi Informasi d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I Perkembangan Teknologi Informasi d"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1.1. Pendahuluan

Abad 21 ditandai dengan bertumbuhnya saling ketergantungan antara

orang-orang di dunia global. Sebuah dunia dimana peluang terbuka bagi

jutaan orang melalui teknologi-teknologi baru, perluasan akses ke informasi

dan pengetahuan esensial yang dapat mengembangkan kehidupan masyarakat

secara signifikan dan membantu mengurangi kemiskinan. Namun hal ini

hanya mungkin terjadi jika pertumbuhan saling ketergantungan diiringi

dengan nilai-nilai, komitmen dan solidaritas bersama untuk pembangunan

yang inklusif dan berkelanjutan, dimana kemajuan yang dicapai adalah untuk

semua orang. Dalam beberapa tahun terakhir, Asia dan Pasifik telah menjadi

‘kawasan superlatif‘ jika dikaitkan dengan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK).

Mengacu pada International Telecommunication Union dikutip dalam

Lallana (2003), terdapat dua milyar pelanggan telepon dan 1,4 milyar

pelanggan telepon seluler di kawasan Asia Pasifik. India dan Cina sendiri

mengambil porsi seperempat dari pengguna telepon seluler di dunia pada

pertengahan 2008. Kawasan Asia Pasifik juga mewakili 40 persen pengguna

Internet dan merupakan pasar broadband terbesar di dunia dengan porsi

sebanyak 39 persen dari total dunia.

Berdasarkan pandangan di atas, terlihat bahwa perkembangan TIK

terjadi demikian pesatnya. Pertumbuhan TIK seiring dengan perkembangan

(2)

komunikasi digital, yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan,

yang mengusung berbagai konten multimedia, hingga merambat pada

teknologi mobile seluler multimedia yang didukung dengan jaringan

Broadband.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan kata kunci dalam hal

ini, dikutip dalam Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2006), TIK

merupakan sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,

pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan

penyajian informasi. Yang dimaksud dalam definisi tersebut adalah semua

perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer

maupun telekomunikasi.

Istilah TIK atau ICT (Information and Communication Technology),

atau yang di kalangan negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai Infocom,

muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras maupun

perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana penyebaran

informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut

berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang teknologi lainnya.

Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa bidang TIK masih akan

terus pesat berkembang dan belum terlihat titik jenuhnya sampai beberapa

dekade mendatang. Pada tingkat global, perkembangan TIK telah

mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat manusia.

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan

istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan

(3)

menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI

menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi dengan dukungan

jaringan broadband untuk konten multimedia (data, suara, dan video). Contoh

dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga

telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern

(misalnya smartphone). Kini teknologi informasi sudah menjadi bagian

keseharian dalam kehidupan kita, perkembangan teknologi pun berkembang

pesat dari tahun ke tahun. Tidak dapat kita pungkiri, mungkin teknologi

informasi sudah menjadi hampir menjadi kebutuhan primer.

TI adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang

tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer,

sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program, dan data

konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan

yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme

distribusi multimedia, dianggap bagian dari TI sebagai usungan teknologi

multimedia dan komunikasi. TI menyediakan bisnis dengan empat set layanan

inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi,

memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat

produktivitas.

Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional

komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi

teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi,

(4)

aplikasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat

dengan integrasi multimedia seperti e-learning, e-commerce, e-goverment,

search engine, dan lain sebagainya.

1.2. Konvergensi Teknologi

Pengertian Convergence atau Konvergensi secara harfiah adalah dua

benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik; pemusatan pandangan mata ke

suatu tempat yang amat dekat. Secara umum, konvergensi adalah penyatuan

berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi (ICTS –

Information and Communication Technology and Services). Dalam arti paling

umum, konvergensi berarti runtuhnya penghalang lama yang sebelumnya

memisahkan ICTS antara industri dan industri, antara aplikasi dan aplikasi,

antara produser dan konsumen, antara negara dan negara. Masing-masing

mempengaruhi kepemilikan minoritas, penggunaan dan akses Teknologi

Informasi dengan berbagai cara.

Pengertian konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media

lama dan baru, pernyataan ini seiring dengan pendapat Jenkins (2006),

menyatakan bahwa konvergensi adalah Aliran konten di platform beberapa

media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi

khalayak media. Kecendrungan konvergensi media merujuk pada

perkembangan teknologi komunikasi digital, yang dimungkinkan dengan

adanya konvergensi jaringan. Jadi konvergensi teknologi merupakan suatu

perkembangan, pergeseran, atau perubahan yang mengintegrasikan berbagai

(5)

Selanjutnya Preston (2001) menyatakan bahwa TI mutakhir telah

berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional

yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif.

Fenomena ini lazim disebut sebagai konvergensi, yakni bergabungnya media

telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Konvergensi

menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi

dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan

sebagainya.

Dari beberapa definisi di atas, dapat dinyatakan bahwa konvergensi

teknologi adalah Penggabungan dari beberapa sistem teknologi yang berbeda

untuk berkembang menuju pelaksanaan tugas-tugas serupa. Konvergensi

tenologi merujuk pada Communications berupa Voice Communication atau

Komunikasi Suara (fitur telepon), Computing berupa Computer

Communications (fitur Internet) dan Content berupa video Communications

(Cable TV). Tiga komunikasi tersebut berinteraksi satu sama lain secara

sinergis seperti ditampilkan Gambar 1 berikut.

(6)

Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk

informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga

dikirim ke dalam satuan bit (binary digit) melalui media jaringan komunikasi.

Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi

mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu

melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Konvergensi mengubah

hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak.

Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan

konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang

seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.

Perubahan tersebut ditandai dengan meningkatnya penggunaan media

konvergen secara luar biasa yang laporkan oleh Mengko dalam Suyanto

(2002), misalnya di Amerika Serikat; dalam laporannya “The Emerging of

Digital Economy” pada Mei 1998, US Department of Commerce menyebutkan

bahwa dalam tempo 4 tahun saja internet telah mencapai 50 juta pengguna.

Angka ini tentu saja fantastis mengingat televisi butuh waktu selama 13 tahun,

komputer 16 tahun, radio 38 tahun, dan telepon 74 tahun untuk dapat mencapai

jumlah pelanggan yang sama. Di samping itu, berkat kemajuan teknologi

multimedia dan komunikasi, terutama dengan adanya kompresi data yang

meminimalkan biaya distribusi data; kebutuhan bandwitd dan media

penyimpanan data, maupun infrastruktur yang diperlukan untuk dapat

mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke tahun. Konvergensi teknologi membuat dunia semakin terintegrasi,

(7)

kehidupan sosial masyarakat. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh media

adalah perbedaan nilai-nilai dalam masyarakat. Dalam menanggulangi

munculnya perbedaan nilai dalam masyarakat, kolaborasi massa muncul

sebagai solusinya. Dengan berkolaborasi, orang dapat bekerjasama

menghasilkan sebuah inovasi yang hasilnya dapat dinikmati secara komunal.

Salah satu gejala munculnya kolaborasi massa pada masa kini adalah

munculnya bentuk web baru. Bentuk web yang baru ini lebih interakatif di

mana setiap orang yang memiliki akses terhadap website ini dapat

berpartisipasi di dalamnya sehingga informasi menjadi semakin mendalam.

Saat ini dapat kita lihat banyak sekali situs-situs forum komunitas yang

membahas mengenai sesuatu sehingga menjadi alternative baru untuk

seseorang dalam mencari informasi. Hasil bentuk kolaborasi antar individu ini

disebut juga peer production.

1.3. Sejarah Perkembangan Konvergensi Teknologi.

Eksistensi TIK tidak lepas dari beberapa tonggak sejarah perkembangan

teknologi secara nyata. Perkembangan teknologi ini merupakan awal dari

penemuan radio-telepon (telepon seluler), jaringan komunikasi dan komputer

sehingga memberikan sumbangan pada teknologi informasi-multimedia dan

komunikasi:

Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun

1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan

komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan

(8)

infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global.

Kedua, Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi

transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama dikutip

dalam Lallana (2003). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat,

dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel,

yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik

pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan

miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun

1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

Di Era berikutnya, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat

mulai diimplementasikannya teknologi digital menggantikan teknologi analog

yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.

Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan

perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi

teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam

bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi

inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang

tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia

inilah yang menjadi ciri abad ke-21.

(9)

1.4. Konvergensi Teknologi Digital

Konvergensi teknologi digital merupakan perkembangan, pergeseran,

atau perubahan yang mengintergensi teknologi dimana seluruh bentuk

informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga

dikirim ke dalam satuan bit (binary digit). Karena informasi yang dikirim

merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan

produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus

komputasi. Maka tidak heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan

sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan,

data maupun gambar tiga dimensi (3G). Konvergensi teknologi digital

terangkum dalam tiga kelompok utama yaitu konvergensi dalam media

(komputer) dan konvergensi dalam telekomunikasi seperti diurai dalam siklus

konvergensi teknologi digital pada Gambar 1.3 berikut.

Gambar 1.3. Siklus konvergensi teknologi digital

Dalam konteks yang lebih luas, konvergensi media sesungguhnya bukan

saja memperlihatkan kian cepatnya perkembangan teknologi. Konvergensi

mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan

(10)

dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang

seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.Berkat kemajuan

teknologi informasi pula, biaya maupun infrastruktur yang diperlukan untuk

dapat mengolah dan mengirimkan informasi pun kian murah dari tahun ke

tahun. Sebut saja desktop maupun notebook yang sekarang ini laris manis bak

kacang goreng karena disamping harganya yang makin terjangkau juga fasilitas

yang disediakan juga makin canggih. Secara khusus, konvergensi teknologi

informasi menyebabkan bergesernya pola perilaku manusia dalam bekerja,

belajar, mengelola lembaga bisnis atau perusahaan, menjalankan pemerintahan,

maupun dalam melakukan perdagangan. Di sektor komunikasi massa,

konvergensi teknologi informasi memperlihatkan fenomena yang luar biasa.

Jika dahulu aktivitas komunikasi massa hanya mengenal media cetak dan

media elektronik, kini telah dikenal beragam media massa berbasis internet.

Era konvergensi media komunikasi sekarang ini ditandai dengan luluhnya

konsepsi lembaga pers yang sifatnya masif dan melembaga menjadi media

interaktif yang aksesnya bersifat personal atau individual.

1.3.1. Infrastruktur Informasi.

Infrastruktur Informasi terdiri atas beberapa aspek yang seluruhnya harus

dibangun secara paralel dan saling menunjang.

a. Aspek pertama adalah jaringan fisik yang berfungsi sebagai jalan raya

informasi.

b. Aspek kedua menekankan pada kemanfaatan sebesar-besarnya pengelolaan

sumber informasi bagi seluruh komponen masyarakat. Kondisi ini dapat

(11)

yang tersebar luas sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif

oleh seluruh pemangku kepentingan.

c. Aspek terakhir adalah pengembangan perangkat keras, baik di sisi jaringan

maupun di sisi terminal. Pengembangan ini harus dirancang berdasarkan

kebutuhan dan kondisi jaringan yang ada di Indonesia, dengan mengadopsi

sistem terbuka dan menanamkan tingkat kecerdasan tertentu untuk

memudahkan integrasi sistem dan pengembangannya di masa depan.

Gambar 1.4. Empat Jenis Infrastruktur Jaringan untuk konten Multimedia berbeda

1.5. konvergensi infrastruktur jaringan berbasis ip

Pertumbuhan dan perkembangan media seiring dengan perkembangan

infrastruktur jaringan. Infrastrutur jaringan yang awalnya terpisah menjadi

sistem jaringan yang terintegrasi yang dikenal sebagai jaringan berbasis IP

(Internet Protocol). Sistem distribusi data, pada awalnya hanya dilakukan

secara lokal, kemudian berkembang menjadi pengiriman paket data (datagram)

melalui lapisan antarmuka jaringan IP sebagai kurir data. Komunikasi suara

(voice) pada awalnya terdistribusi melalui jaringan kabel telepon, kemudian

berkembang dengan alat switching sebagai penyambung otomatis yang dapat

dimiliki secara privat, kemudian dikenal sebagai PABX (Privat Automatic

(12)

Integrasi dari komunikasi data dan suara dapat dilaksanakan dengan adanya

perangkat faximile.

Perkembangan jaringan video dari jaringan video coaxial/teresterial

(NTSC/PAL) yang menghubungkan televisi secara kabel atau radio ke setiap

rumah menjadi video berbasis jaringan IP, lalu dikenal sebagai IPTV (Internet

Protocol Television). Dengan IPTV layanan multimedia (televisi/video, suara,

teks, grafik, data) dapat memenuhi kualitas pelayanan, keamanan, interaktivitas

dan keandalan yang dibutuhkan. Demikian pula halnya dengan media

penyimpanan data (storage media), pertumbuhan dan perkembangan media

penyimpanan berkembang dengan pesat, sehingga bermunculan media

penyimpan berbasis host to server yang menggunakan interface storage seperti

iSCSI (internet Small Computer System Interface).

Perkembangan dan pertumbuhan media jaringan berbasis IP lebih rinci

dijelaskan pada bagian berikut ini, secara umum ditampilkan pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5. Konvergensi Teknologi Digital Berbasis IP

1.5.1. Jaringan Data dan IP Network

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak

dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".

Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima

secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan

(13)

keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian

diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau

perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. Jadi data merupakan

suatu kumpulan informasi yang dapat berbentuk suatu catatan, angka, grafik,

tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran,

objek, serta kondisi dan situasi yang bisa mengambarkan suatu keadaan

Penggunaan sistem komunikasi jaringan untuk suatu paket data adalah

jaringan IP. Protokol Internet (IP, Internet Protocol) adalah protokol lapisan

jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan

internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang

digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing

paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang

banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791

dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6

(IPv6) pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan

protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan

melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya

adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara

sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian

data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi

(14)

DARPA Reference Model), yakni protokol TCP (Transmission Control

Protocol). Adapun layanan yang dapat diberikan oleh suatu jaringan IP adalah

sebagai berikut :

IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network),

karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable.

Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute

paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP

tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua bagian,

yakni alamat jaringan (network address) dan alamat node (node address/host

address). Penyampaian paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses

routing), dimungkinkan karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP.

Selain itu, IP juga mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar,

yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan

yang dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP.

IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan

"kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang

lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa

protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat

mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut dalam

satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari beberapa

paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk mengidikasikan

protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat

diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada sisi penerima.

(15)

sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak harus

mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari

protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet ICMP

(Control Management Protocol), IGMP (Internet Group Management

Protocol), UDP (User Datagram Protocol), dan TCP (Transmission Control

Protocol).

IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya

menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal

(unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan

dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada

negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada

koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti

IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpa

acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP hanya akan

melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket

kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini disebut sebagai

"best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol

IP, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi, seperti

halnya protokol TCP.

Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama

dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung

banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap

atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain

(16)

mekanisme Media access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran

frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut

sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap

skema pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan.

Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi

lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan

terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas

sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam

fragmen-fragmen yang memiliki ukuran MTU (maximum transmission unit) yang lebih

rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan dengan

fragmentasi (Fragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau host

yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak ditransmisikan, dan

proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang

dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data

utuh, seperti halnya sebelum dipecah.

Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP.

Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk

menentukan jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui sebuah

internetwork IP.

1.5.2. Sistem Suara Jaringan PABX dan Jaringan PABX berbasis IP Network

PABX adalah Kependekan dari Private Automatic Brand Exchange yang

(17)

hubungan) secara otomatis yang dapat dimiliki secara private. PABX

merupakan teknologi komunikasi yang mengatur hubungan telephone antar

pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi sebagai gateway

dalam menghubungkan ke jaringan PSTN (Public Switched Telephone

Network). PABX ini pada awalnya adalah alat komunikasi suara untuk

menghubungkan suara (pembicaraan) orang-orang yang berada pada suatu area

sehingga mudah untuk dihubungi. Jenis PABX ini dikategorikan sebagai PABX

konvensional, karena PABX konvensional, memang hanya mampu

menyediakan layanan suara saja. Jaringan PABX terdiri atas beberapa

perangkat utama yaitu :

1. Telephone analog

Terminal telephone ini terletak pada pelanggan yang terdiri dari

mikrophone dan earphone, digit dial number serta line interface RJ11.

2. Sentral PABX

Sentral PBX merupakan pusat kordinasi dari semua komponen jaringan

PBX yang berfungsi sebagai call processing dan call switching. Serta

berisi data base dari pelanggan PBX tersebut.

PABX dirancang dengan dua interface yaitu, line dan trunk, internal call

processing berfungsi sebagai call switching hardware dan software. Line

interface dihubungkan dengan terminal telephone dan faximile, sedangkan

trunk interface dihubungkan dengan sentral lokal (Jaringan PSTN) atau sentral

PABX lain. Call processing berfungsi untuk membandingkan digit yang

(18)

melakukan proses pensinyalan serta melakukan proses penyambungan pada

segi hardware.

Komponen internal PABX yaitu call processing dan call switching

berfungsi menyediakan intelegensia untuk menerjemahkan digit yang ditekan

menjadi lokasi / alamat tujuan serta menyambungkan panggilan yang datang

dengan interface yang sesuai. Misalnya, seorang pelanggan PABX melakukan

panggilan ke pelanggan lain, dari sentral PBX yang sama, maka sentral PABX

tersebut harus mengenali angka digit yang ditekan, menentukan port yang

berhubungan dengan angka digit yang dihubungi, memberikan nada dering

pada telephone yang dituju, serta meghubungkan panggilan tersebut saat yang

dipanggil (called party) menjawab. Penerjemah digit yang ditekan menjadi

lokasi atau alamat tujuan merupakan fungsi call processing sedangkan proses

hubungan inbound call dengan outbound inteface, merupakan fungsi call

switching.

Jenis dan Produk PABX saat ini berkembang sejalan dengan

perkembangan pesat yang terjadi di dunia data. Dahulu infrastruktur jaringan

suara dan data terpisah, sehingga perlu 2 kompetensi (kemampuan dan

perlakuan khusus) yang berbeda untuk mengaturnya. Saat ini infrastruktur

tersebut terintegrasi/menyatu yang dikenal dengan istilah “convergence”, yakni

Infrastruktur jaringan suara berusaha agar jaringannya dapat pula menyediakan

layanan data, mempunyai interface ke infrastruktur data dan seterusnya.

Infrastruktur jaringan data berusaha agar jaringan data dapat pula menyediakan

layanan suara. Dengan demikian, hal ini sangat berpengaruh terhadap

(19)

IP PABX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang

menangani VoIP. IP PABX dapat digunakan untuk membypass jaringan

telepon circuit-switched dengan menggunakan jaringan data, untuk

berhubungan dengan jaringan data lainnya. Dengan menggunakan

converged network yang membawa trafik suara (voice yang telah

dipaketisasi) dan trafik data secara bersamaan, IP PABX memungkinkan

pengembangan layanan baru, yang belum tersedia pada jaringan tradisional.

Misalnya penggunaan one central directory melewati berbagai lokasi tujuan,

serta unified messaging IP-PABX dapat dikatakan suatu alat/mesin dengan

infrastruktur jaringan data yang ditambahkan kemampuannya agar dapat

menyediakan layanan suara di atas jaringan data (Murni optimalisasi

jaringan Data – baik LAN, WAN atau Internet – Awal Mulanya memang

Infrastruktur layanan Data) 2. IP Convergence PABX

IP Convergence PABX merupakan suatu alat/mesin dengan infrastruktur

jaringan suara yang ditambahkan kemampuannya agar dapat pula melayani

trafik data, mempunyai interface ke infrastruktur data dan dapat

dikembangkan kembali untuk melayani IP-PABX. (Awal Mulanya adalah

Jaringan Suara biasa, namun Infrastrukturnya dapat dikembangkan untuk

melayani jaringan Data dan hasil dari perkembangan layanan Data ini

dipakai lagi sebagai penyedia Jaringan untuk IP PABX).

IP PABX yang menggantikan PBX konvensional, bisa digunakan dengan:

1. IP phone (yang dilengkapi dengan chips DSP (Digital Signal Processing)

(20)

data (IP) dan begitu juga sebaliknya, contoh perangkat telepon PABX yang

3. Terminal telephone analog yang dihubungkan dengan sebuah adapter.

Alamat IP secara otomatis diberikan ke terminal telephone saat terminal

telephone tersebut terhubung ke sistem. Hal ini berarti pesawat telephone

tersebut bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan, dengan

nomor telephone yang sama.

Tabel 1.1. Perbedaan PBX Tradisional dengan IP PBX

(21)

switch dengan metode

1.5.3. Jaringan Video Coaxial dan Jaringan Video Berbasis IP Network

Kabel Coaxial sering digunakan untuk menghubungkan Televisi kabel ke

setiap rumah. Televisi kabel atau cable television adalah sistem penyiaran acara

televisi lewat isyarat frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik

yang tetap atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa

yang harus ditangkap antena (over-the-air). Selain acara televisi, acara radio

FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.Sistem ini

banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika

Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena

kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio,

frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat

satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran

televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital

untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.

Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di Amerika

Serikat (AS). Karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa

diterima di dalam garis penglihatan (line of sight) dari antena penerima.

(22)

pegunungan, tidak dapat melihat program-program yang telah menjadi bagian

penting dari kebudayaan di Amerika Serikat tersebut.

Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal di daerah lembah-lembah

terpencil di Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka

dengan menaruh antena-antena pada bukit-bukit dan membentangkan kabel

sampai ke rumah-rumah mereka. Pada zaman sekarang, teknologi yang sama

digunakan oleh desa-desa kecil yang terpencil dan kota-kota yang terpilih

mengizinkan penonton di seluruh negara untuk mengakses varietas program

yang luas dan kanal yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Pada

awal 1990-an, TV kabel telah mencapai hampir separuh dari rumah penduduk

di Amerika Serikat.

TV Kabel lebih dulu dikenal di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan

Asia Timur. Namun walaupun TV kabel hadir di beberapa negara, yang paling

utama adalah di Amerika Selatan dan Timur Tengah. Di Indonesia, Kabelvision

merupakan operator TV kabel yang pertama. Singkatan CATV seringkali

digunakan untuk mengartikan TV Kabel. Sebenarnya CATV merupakan

singkatan dari Community Antenna Television. Sementara TV kabel pertama

ditemukan karena wilayah dimana penerimaan over-the-air terbatas oleh

daerah pegunungan. Sehingga antena komunitas yang sangat besar dibangun,

dan dibentangkan kabel dari antena tersebut menuju rumah-rumah individu. Dalam sebuah sistem kabel, isyarat mungkin telah melampaui 30 atau 40

amplifier sebelum mencapai rumah kita, satu tiap 1000 kaki atau lebih, dengan

masing-masing amplifier anda bisa mendapatkan gangguan dan distorsi.

Ditambah lagi jika salah satu dari amplifier gagal anda akan kehilangan

(23)

baik dan tidak dapat dipercaya. Diakhir tahun 1970, TV Kabel menemukan

solusi dari masalah amplifier. Sejak itu mereka juga membuat teknologi

mereka dapat menambah program ke servis kabel.

Dengan begitu pesatnya konfregensi jaringan hingga akhirnya jaringan

video yang berbasis kabel coaxial itu, kini pun telah berbasis IP Network.

Televisi protokol Internet adalah layanan televisi dengan jaringan Internet

yang menggunakan arsitektur jaringan dan metode suite protokol Internet

melalui paket-switched Jaringan Infrastruktur, misalnya, Internet dan jaringan

Internet akses broadband, bukan menggunakan frekuensi radio, sinyal satelit,

dan televisi kabel. IPTV didefinisikan sebagai layanan multimedia diantaranya

televisi / video, audio, text, grafik, merupakan data multimedia yang

disampaikan melalui jaringan berbasis IP. System ini mampu memberikan

tingkat kualitas pelayanan dan pengalaman, keamanan, interaktivitas dan

keandalan yang dibutuhkan.

Definisi Lain yang resmi dan lebih rinci IPTV datang dari ATIS (Alians

Telecomunication Industry Solution), IPTV eksplorasi Group pada tahun 2005:

IPTV didefinisikan sebagai pengiriman aman dan dapat diandalkan untuk

pelanggan dari hiburan video dan layanan terkait. Layanan tersebut meliputi,

Live TV, VOD (Video On Demand) dan iTV (Interactive TV). Layanan ini

maksudkan untuk mengakses data, protokol jaringan packet switched IP

melakukannya untuk mengangkut audio, video dan sinyal kontrol. Berbeda

dengan video melalui Internet publik, dengan penyebaran IPTV, keamanan

(24)

unggul, hasil dalam lingkungan bisnis yang menarik bagi penyedia konten,

pengiklan dan sesama pelanggan.

1.5.4. Jaringan Penyimpanan Data Berbasis Fiber Optik dan Berbasis IP Network

Pertumbuhan dan perkembangan media penyimpanan sangatlah

signifikan, terlihat dari riset yang menunjukkan bahwa setiap tahun media

penyimpanan mengalami pertumbuhan 2 kali lipat. Faktor yang harus

diperhatikan dalam memilih tempat peyimpanan adalah sebagai berikut :

1. Besar data dan jumlah peningkatan penyimpanan data

2. Kecepatan akses data

3. Pertimbangan diakses oleh server atau tidak

4. Uptime dan downtime

5. Harga

Media penyimpanan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Tingkat redundansi yang kecil

2. Adanya toleransi kegagalan

3. Adanya toleransi bencana

4. Kecepatan tinggi / sesuai dengan kebutuhan

5. Latency rendah

6. Open (bersifat terbuka antar vendor sistem operasi ataupun penyimpanan)

7. Kemudahan dalam instalasi

(25)

1. Direct Attached Storage (DAS): sebuah disk subsistem di pasang secara

langsung dalam satu atau lebih host dan secara fisik tersambung dengan

kabel ke server.

2. Network Attached Storage (NAS): sebuah sistem penyimpanan yang

mempunyai tujuan khusus yaitu untuk diakses dari jauh melalui data

network.

3. Storage-Area Network (SAN): adalah network private (menggunakan

protokol storage daripada protokol network) yang menghubungkan server

dan unit penyimpanan.

4. internet Small Computer System Interface (iSCSI): adalah protokol NAS

terbaru. Protokol ini menggunakan protokol IP network untuk membawa

protokol SCSI.

5. Fibre channel over IP (FCIP)-mengaktifkan channel SAN untuk

interkoneksi melalui IP basic jaringan.

Perkembangan jaringan lokal menuntut media penyimpanan untuk

bekerja secara local dan dapat diakses secara langsung oleh jaringan, hingga

akhirnya muncul istilah SAN. SAN merupakan sebuah jaringan

berkecepatan sangat tinggi, terdiri dari server dan penyimpan. Terpisah dan

berbeda dengan LAN/WAN perusahaan, tujuan utama SAN adalah untuk

menangani trafik data dalam jumlah besar antara server dan peralatan

penyimpan, tanpa mengurangi bandwidth yang ada di LAN/WAN. Contoh

(26)

LAN menggunakan protokol jaringan yang mengirimkan potongan

kecil. SAN menggunakan protokol penyimpanan (SCSI), sehingga

memungkinkan untuk mengirimkan potongan besar data sambil

mengurangi overhead, dan meningkatkan bandwidth. Sistem berbasis

LAN menghubungkan server dengan client, setiap server memiliki dan

mengontrol akses ke media penyimpanannya, yang pada akhirnya

membatasi aksesibilitas data. Sebuah SAN memungkinkan sumber daya

penyimpanan data untuk dikaitkan langsung ke jaringan, tanpa perlu

terhubung ke server yang spesifik. Hal ini memungkinkan semua server

untuk mengakses sumber daya media penyimpanan yang ada di SAN

Keunggulan dari SAN adalah sebagai berikut :

1. Availability, satu copy data dapat diakses oleh semua host melalui jalur

yang bebeda, dan manajemen data menjadi lebih efisien

2. Reliability, infrastruktur transportasi data yang menjamin tingkat

kesalahan yang sangat minimal, dan kemampuan dalam mengatasi

kegagalan

3. Scalability, Server maupun media penyimpanan dapat ditambahkan secara

independent satu dan lainnya, tanpa batasan harus menggunakan sistem

proprietary

4. Performance, Fibre Channel memiliki bandwidth sampai 200 Mbps

dengan overhead yang rendah, SAN memisahkan trafik backup dengan

(27)

5. Manageability, berkembangnya perangkat lunak dan standar

memungkinkan manajemen dilakukan secara terpusat, koreksi dan deteksi

kesalahan yang roaktif

6. Return On Information Management, SAN memungkinan biaya

kepemilikan yang rendah, dan menaikkan Return On Information

Management dibandingkan metode penyimpanan tradisional

Konfigurasi SAN secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pada sistem LAN kita memiliki server, hub/switch/router dan network

Interface card (NIC) yang saling berhubungan dengan memakai kabel

UTP/coaxial.

2. SAN terdiri dari SAN server (suatu server dengan kapasitas storage

terabyte [ribuan gigabyte]), SAN hub/switch/router, SAN cable (biasanya

fiber optic) dan SAN ‘NIC’. Hub/Switch/router dan NIC untuk SAN tidak

sama dengan peralatan LAN karena, seperti yang dikemukakan di atas,

sistem koneksi yang dipakai untuk SAN adalah SCSI atau FC.

Fibre Channel adalah teknologi enabling dibelakang SAN. Sebuah

standar interface media penyimpanan/jaringan, dia menghubungkan sistem

host, desktop workstation dengan peralatan penyimpanan (storage) melalui

interface point-to-point, serial bi-directional. Fibre Channel mampu untuk

mengirimkan data pada kecepatan tinggi dengan latensi rendah melalui jarak

yang sangat jauh – pada kecepatan 1 gigabit (200 MBps full duplex), dan jarak

10 kilometer. Fiber Channel adalah mekanisme transport yang mendukung

(28)

sambungan dan jarak dari protokol jaringan dengan kesederhanaan dan

keandalan dari channel switching melalui kabel fisik yang sama (baik media

tembaga maupun fiber).

Interface yang digunakan untuk menyambungkan kabel Fiber Channel

ke host dan peralatan penyimpanan (storage) biasanya disebut HBA (Host Bus

Adapter). Setiap port menggunakan sepasang fiber untuk komunikasi dua arah,

dengan pemancar (Tx) tersambung ke penerima (Rx) di ujung kabel Fiber

Channel. Ada tiga (3) topologi utama yang menjadi basis dari Fibre Channel

-Arbitrated Loop, Point-to-Point, dan Fabric (jalinan).

1. Point-to-Point adalah sambungan langsung dua port di SAN. Sambungan

ini akan mengalokasikan semua bandwidth yang ada di channel kepada

port yang tersambung. Biasanya bandwidth yang diberikan sekitar

100MBps untuk setiap jurusan. Penting disini untuk memilih Host Bus

Adapter (HBA) dan kompnen kontrol yang baik.

2. Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah topologi yang paling

sering digunakan, memungkinkan dua atau lebih peralatan untuk

berkomunikasi melalui bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan

fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth

yang tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di

loop tersebut.

3. Switched topology memberikan konektifitas yang terbaik dan redundansi

dengan mengimplementasikan arsitektur non-blocking, terdistribusi.

Topologi ini terdiri dari satu atau lebih jalinan switch, tidak seperti

(29)

bertambah dengan penambahan jumlah port. Sayangnya, SNIA pada saat

ini belum punya set lengkap standar industri yang pada akhirnya

menyulitkan penyebaran implementasi Switched Fabric SAN.

Arbitrated Loop: Fibre Channel Arbitrated Loop (FC-AL) adalah

topologi yang paling sering digunakan, dan memungkinkan lebih dari dua

peralatan untuk berbicara pada bandwidth yang sama. FC-AL memungkinkan

fleksibilitas yang lebih baik dan mendukung topologi lainnya. Bandwidth yang

tersedia di loop akan di tentukan oleh besarnya trafik yang ada di loop tersebut. FC-AL adalah sebuah arsitektur share, yang mendukung transportasi data

pada kecepatan 100MBps atau 200MBps full duplex. Sama seperti token ring,

banyak servers atau peralatan penyimpan (storage) terhubung pada segmen

loop yang sama. Sampai dengan 126 peralatan dapat dihubungkan ke FC-AL,

meskipun biasanya arbitrated loop menampung 4 sampai 30 peralatan. Karena

arsitektur transport-nya share, peralatan harus memohon untuk mengakses loop

sebelum mengirimkan data. Fiber Channel memberikan sebuah set perintah,

berfungsi sebagai “polisi jalan raya”, untuk memberikan akses yang teratur dan

menjamin integritas data.

Small Computer System Interface (SCSI) adalah jenis interface yang

digunakan untuk komponen komputer seperti hard drive, drive optik, scanner

dan drive tape. Ini adalah teknologi yang bersaing untuk standar Integrated

Drive Electronics (IDE). Sementara teknologi IDE lebih murah dibangun

dalam motherboard, SCSI adalah teknologi yang ditambahkan dengan membeli

(30)

Kartu SCSI dipasang ke slot PCI internal lalu perangkat SCSI yang

kemudian dihubungkan ke kartu ini. Sebetulnya SCSI adalah teknologi yang

lebih cepat lebih kuat daripada IDE, dan secara tradisional telah banyak

digunakan di server. Selain dari kecepatan, keuntungan lain dibanding IDE

adalah bahwa kartu SCSI dapat menghubungkan 15 atau lebih perangkat dalam

sebuah mata rantai. Controller mengenali ID masing-masing perangkat SCSI

secara tersendiri, memungkinkan fleksibilitas yang besar terhadap perluasan

sistem apapun.

Perangkat SCSI, khususnya hard drive, dirancang untuk digunakan

dalam menangani kebutuhan pasar server. Untuk alasan ini, SCSI biasanya

dibuat dengan standar yang lebih tinggi dan dengan jaminan lebih baik dari

drive IDE dengan kapasitas yang sekelas. Namun, pertambahan kecepatan dan

kualitas berbanding lurus dengan harganya. Komponen SCSI secara signifikan

lebih mahal dari IDE sepupu mereka.Sebagai bagian dari teknologi, SCSI telah

berkembang dengan varietas yang berbeda dan telah muncul dengan berbagai

standar kecepatan. Berbagai versi menggunakan konektor pin yang berbeda.

Oleh karena itu, penting agar sesuai dengan controller SCSI yang benar pada

SCSI komponen yang diinginkan.

Sebagai contoh, jika sebuah drive SCSI Ultra 320, kontroller SCSI-I

tidak akan bekerja dengan perangkat itu. Kontroler harus mendukung Ultra 320

agar kompatibel. Tabel 1.2. Berikut adalah daftar versi SCSI dengan tingkat

transfer data dalam megabyte per detik (Mbps):

Tabel 1.2. Daftar Versi SCSI dengan tingkat transfer data dalam Mbps

SCSI-2, Fast SCSI (8-bit

(31)

Ultra SCSI (8-bit Narrow) 20 Mbps Ultra Wide SCSI (16-bit Wide) 40 Mbps Ultra2 SCSI (16-bit Wide) 80 Mbps Ultra 160 SCSI (16-bit Wide) 160 Mbps Ultra 320 SCSI (16-bit Wide) 320 Mbps

Untuk server, SCSI dapat menjadi pilihan bagus yaitu RAID (Redundant

Array Independent Disk), sebagai drive tambahan yang dapat ditambahkan

sesuai kebutuhan.

iSCSI adalah singkatan dari Internet SCSI, sebuah standard yang

digunakan untuk menghubungkan fasilitas penyimpan data (storage facility)

yang berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP,

iSCSI dapat digunakan untuk memfasilitasi pengiriman data melalui intranet

dan melakukan manajemen terhadap alat penyimpan data (storage) dari jarak

jauh.

Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai Initiator),

mengirim perintah-perintah SCSI kepada alat penyimpan data/storage (disebut

sebagai Target). Adalah protokol yang lazim digunakan oleh Storage Area

Network (SAN). Memberi kemudahan dalam melakukan konsolidasi alat

penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array yang mana kemudian

memberikan layanannya dalam bentuk tempat untuk menyimpan data kepada

Server-Server di dalam Data Center yang seolah-olah adalah Local Hard Disc

yang berada di dalam masing-masing Server tersebut.

Dapat juga sebagai solusi ekstensi storage lanjutan dari SCSI dan Fibre

Channel. Meski saat ini juga telah hadir solusi lain: Fibre Channel over

Ethernet (FCoE ) dan ATA over Ethernet (AoE ), tapi iSCSI masih secara

(32)

mendistribusikan block storage device yang disediakannya ke seluruh jaringan.

iSCSI mudah diterapkan dan masih menyediakan fitur-fitur yang

memanfaatkan lapisan diatas TCP/IP-nya untuk mendukung prosedur

keamanan interkoneksinya.

ATA over Ethernet bersifat non-routable, sedang FCoE (sebagai emulasi

FC di jaringan ethernet) belum luas digunakan meski sudah diterima secara

resmi sebagai kernel modul sejak Linux kernel 2.6.29. iSCSI masih belum akan

ditinggalan dalam waktu dekat, karena kepraktisan dan fitur-fiturnya sebagai

protokol solusi ruang penyimpanan jaringan. Pada virtualisasi, solusi iSCSI ini

sangat berguna, karena baik mesin-mesin virtual (guest OS) dapat direduksi

sampai hanya kebutuhan dasar prosesnya, sementara tempat penyimpanan data

sepenuhnyadiletakkan di media penyimpanan jaringan berbasis iSCSI. Ini akan

sangat memudahkan sistem administrator memelihara sistemnya, dimana

pemisahan sistem proses dan data dipusatkan pada mesin-mesin yang berbeda

yang dapat diatur konfigurasinya agar dapat diperoleh optimasi kinerja dengan

spesifikasi khusus berdasar fungsinya.

1.6. Beberapa Kegiatan Lintas Instansi dalam Roadmap ICT Indonesia

Gambar 1.6. menggambarkan beberapa kegiatan lintas instansi dalam

roadmap ICT Indonesia seperti Palapa Ring Project, Pengembangan BWA,

Implementasi e-Procurement, National Single Window, Implementasi

(33)

Kampanye Sosialisasi Internet, Implementasi Software Legal, Implementasi

e-Anggaran, dan Pembangunan & Pengembangan Technopark.

Gambar 1.6. Beberapa Kegiatan Lintas Instansi dalam Roadmap ICT Indonesia

1.6.1. Palapa Ring Project

Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik

nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di

seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer,

sedangkan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Rencana

pemerintah, Palapa Ring merupakan jaringan serat optik pita lebar yang

berbentuk cincin yang mengitari tujuh pulau, yakni Sumatera, Jawa,

Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta delapan

jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi Indonesia baik

lewat dasar laut atau pun lewat daratan.

1.6.2. Pengembangan Broadband Wireless Access (WiMAX)

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan

penyaluran akses broadband (pita lebar), melalui penggunaan wireless sebagai

(34)

nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS/NLOS antara user dan base

station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan

interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat

memberikan layanan PMP (Point to Multipoint) maupun PTP (Point to Point).

Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user. Di Indonesia, izin

prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan

melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan

Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009

dimana penyelenggaran jaringan di bagi dalam 15 zona dimana tersedianya

service BWA di kota-kota besar pada tiap zona tersebut yaitu ditampilkan pada

Tabel 1.3 sebagai berikut :

Tabel 1.3. Layanan BWA di Beberapa Kota besar berdasarkan zona dan wilayah

(35)

Zona Wilayah

15 Kepulauan Riau

1.6.3. Implementasi e-Procurement / SePP

Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) adalah sebuah model aplikasi

elektronik yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sistem ini merupakan

perwujudan dari sistem e-procurement atau e-pengadaan yang berusaha

mengatur transaksi bisnis melalui teknologi komputer, di mana proses

pengadaan barang dan jasa dilakukan secara online atau daring. Penerapan

SePP tidak mengalami hambatan berarti karena memiliki payung hukum yang

kuat, yaitu Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003 dan Peraturan Presiden No.

8 tahun 2006.

1.6.4. National Single Window

National Single Window (NSW) adalah satu jendela dalam bentuk ICT

yang merupakan suatu sistem yang mampu melakukan pengajuan data dan

informasi, single submission, single processing data dan informasi, serta single

decision untuk melakukan suatu release barang. Penerapan NSW

dilatarbelakangi oleh adanya kesepakatan RI dengan pihak internasional atau

kawasan regional ASEAN. Pada tanggal 29 Januari 2010, Presiden RI Bapak

Susilo Bambang Yudhoyono telah meresmikan peluncuran Sistem Indonesia

Nasional Single Window secara nasional. Sistem NSW telah

diimplementasikan pada lima pelabuhan besar di tanah air, yaitu Pelabuhan

Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, dan Belawan.

(36)

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) adalah

ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah

hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki

akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum

Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.

UUITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang

memanfaatkan internet sebagai medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan

informasinya. Pada UUITE ini juga diatur berbagai ancaman hukuman bagi

kejahatan melalui internet. UUITE mengakomodir kebutuhan para pelaku

bisnis di internet dan masyarakat pada umumnya guna mendapatkan kepastian

hukum, dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda tangan digital sebagai

bukti yang sah di pengadilan.

UU Konvergensi ICT bakal gantikan UU Telekomunikasi,

Undang-undang konvergensi atau merupakan gabungan antara UU Telekomunikasi

dengan ‘irisan’ UU ITE dan UU Penyiaran, dimana porsi telekomunikasi akan

lebih banyak.

1.6.6. Kampanye Sosialisasi Internet dan Software Ilegal

Pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di

tahun 2010 lalu rata-rata penetrasi penggunaan Internet di kota urban Indonesia

masih 30-35 persen, di tahun 2011 ini ditemukan oleh MarkPlus Insight bahwa

angkanya sudah di kisaran 40-45 persen. Hasil riset, yang dirilis oleh Majalah

(37)

Internet di Indonesia memberikan gambaran jelas mengenai tren penggunaan

Internet di Indonesia. Menurut MarkPlus Insight, jumlah pengguna Internet di

Indonesia pada tahun 2011 ini sudah mencapai 55 juta orang, meningkat dari

tahun sebelumnya di angka 42 juta.

Batas akhir waktu migrasi ke Software Legal sesuai dengan Surat Edaran

Kementrian PAN SE/01/M.PAN/03/2009 tentang Pemanfaatan software Legal

dan/atau Open Source Software (OSS) serta batas waktu migrasi ke software

legal pada akhir tahun 2011 semakin dekat.

Sejauh ini, implementasi pemanfaatan Software Legal masih

tersendat-sendat. Hal ini disebabkan oleh daya beli sebagian besar masyarakat Indonesia

yang masih rendah, sehingga membeli software legal seperti Microsoft

Windows dan sebagainya sungguh menguras kantong bagi kalangan tersebut.

Sedangkan solusi yang ditawarkan, seperti penggunaan FOSS masih belum

menuai hasil yang menggembirakan karena kurangnya pemahaman yang baik

oleh sebagian besar pengguna software.

1.6.7. Implementasi e-Anggaran

e-Anggaran atau e-Budget adalah sistem anggaran yang melebur

anggaran rutin dan anggaran pembangunan dalam satu format anggaran, yang

diharapkan akan mengurangi alokasi yang tumpang-tindih. Penerapan

e-Anggaran diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam penggunaan anggaran

sehingga mewujudkan good governance.

Mengkoordinasikan alur anggaran nasional dalam satu kanal website

(38)

terkontrol, dan akuntabel Koordinasi Anggaran Nasional, antara Departemen

dan DPR serta kinerja pemerintah dan PT menjadi lebih cepat, lebih murah

dan transparan mengurangi kebocoran dan manipulasi anggaran sehingga akan

menciptakan Indonesia yang transparan dan efisien.

1.6.8. Pembangunan dan pengembangan technopark

Technopark (technology park) merupakan sebuah kawasan (daerah)

dimana teknologi ditampilkan (diperagakan), dikembangan, dan

dikomersialisasikan. Technology Park atau Science Park juga merupakan

kawasan bangunan yang diperuntukan bagi penelitian dan pengembangan sains

dan teknologi berdasarkan kepentingan bisnis. Berbeda dengan industrial park

dan business park, kegiatan bisnis dan organisasi di Techno Park lebih fokus

kepada pengembangan produk dan inovasi sedangkan industrial park fokus

kepada manufaktur dan business park fokus kepada administrasi.

Tujuan dari technopark adalah untuk membuat link yang permanen

antara peguruan tinggi (akademisi), pelaku industri / bisnis / finansial, dan

pemerintah. Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, dan know-how

dari dunia akademik dan kemampuan finansial (dan marketing) dari dunia

bisnis. Diharapkan penggabungan ini dapat meningkatkan dan mempercepat

pengembangan produk serta mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk

memindahkan inovasi ke produk yang dapat dipasarkan, dengan harapan untuk

memperoleh economic return yang tinggi. Dari tujuan di atas bahwa ICT

(39)

penelitian dan pengembangan ICT/TIK serta berperan dalam mendorong

komersialisasi hasil penelitian dan pengembangan TIK tersebut.

Sebuah ICT Techno Park harus dapat bekerja sama secara baik antara

sektor swasta dengan pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, serta

sektor keuangan, khususnya dalam merencanakan, mengembangkan, sekaligus

mengintegrasikan bangunan komersil yang ada dalam kawasan ICT Techno

Park.

3. Jelaskan minimal 4 kegiatan lintas instansi dalam roadmap ICT dibidang pemerintahan!

1.8. Daftar Pustaka

Hari Wibawanto (2006). Learning Management System. Handout. Disajikan pada Training on ICT in Instruction for Quality Improvement of Graduate Study di Universitas Udayana, Denpasar.

Jenkins, Henry (2006). Convergence Culture: Where Old and New Media Collide. New York: New York University Press. hlm. 308. ISBN 0814742815

Kementerian Negara Riset dan Teknologi (2006). Buku Putih. Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025. Jakarta: Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

(40)

Preston, Paschal (2001). Reshaping Communications, Thousand Oaks, Calif. Sage

Schorr,A & Schenk,M & Campbell,W. (2003). Communication Research and Media Science in Europe. Mouton de Gruyter, Berlin.

Gambar

Gambar 1.1. Konvergensi Teknologi (Content, Computing, Communications)
Gambar 1.2. Integrasi Teknologi Multimedia, Telekomunikasi dan Komputasi
Gambar 1.3. Siklus konvergensi teknologi digital
Gambar 1.4. Empat Jenis Infrastruktur Jaringan untuk konten Multimedia berbeda
+4

Referensi

Dokumen terkait

4.4.1 Komponen Bladder Kanan Mesin Press A-3 4.4.2 Komponen Bladder Kiri Mesin Press A-3 4.4.3 Komponen Lowering Kanan Mesin Press A-3 4.4.4 Komponen Bladder Kanan Mesin

Penentu kebijakan/pimpinan di tempat proses belajar mengajar melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan KTR dan bagaimana sikap dan perilaku sasaran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Budi Mulia Dua Sedayu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: Strategi pendidikan karakter religius yang dilakukan

4.2.1 Analisis Hasil Persiapan dan Pelaksanaan Menulis Paragraf Persuasi Penilaian guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Pasundan 1 Ban-dung yang

Dari strategi altenatif matriks QSPM, dihasilkan nilai TAS tertinggi yaitu sebesar 6,266 adalah pada Strategi ST (strategi menggukanakan kekuatan (S) untuk mengatasi

Sebagai acuan perencanaan sumur resapan pada wilayah studi digunakan debit rencana kala ulang 10 tahun dengan menggunakan tiga tipe sumur resapan.. Kata Kunci :

Komunikasi dalam pelatihan berfungsi: menjembatani arti atau makna baru; menejelaskan deskripsi dan tugas; mendorong semangat dan kekompakan peserta dan

Berdasarkan uraian yang diberikan di atas, masalah dalam penelitian ini adalah untuk menentukan apakah fasilitas kerja dan pemberian insentif memiliki pengaruh positif