• Tidak ada hasil yang ditemukan

Naskah Drama anak sekolah Anak kuper tid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Naskah Drama anak sekolah Anak kuper tid"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Naskah Drama anak sekolah (Anak kuper , tidak selalu buruk)

Terdapat sebuah genk disalah satu sekolah swasta yang terletak tidak jauh dari areal persawahan. Mereka tergolong cukup familiar disekolahnya. Anggota genk tersebut selalu mementingkan gaya daripada pendidikannya. Ketika sudah terlanjur menjadi anggota genk ini, yang bersangkutan dilarang untuk bermain dengan teman lain yang bukan bagian dari mereka. Kala itu hari masih pagi, Grenny merupakan salah seorang dari anggota mereka tiba-tiba datang dengan raut wajah yang penuh kekesalan.

Dialog Drama

Grenny : “Fuhhh. . . !! Tugas apa’an sih ini? gila! Banyak benget! Mana susah lagi! Eh Ardita, lu udah belom tugas bahasa nya?” (sambil menjatuhkan buku yang dibawanya)

Ardita : “Ha? Tugas apa ren? (Bingung)

Grenny : “Aduh Ardita...! Lola banget sih!

Ini nih, tugas bahasa yang kemarin! Emang lu nggak tau?”

Lalu Dian dan Casandra menghampiri Grenny yang sedang marah-marah.

Dian : “Hey..hey..hey..

Ada apa sih rebut-ribut? Nyantai dong..

Casandra : “Nggak taut tuh...

Masih pagi tau! Jangan bikin ribut napah?

Grenny : “Ini nih, ada tugas bahasa. Masalahnya gue nggak ngerti. Apalagi harus dikumpulin sekarang. Ah..pusing!”.

Casandra : “Halah..nyante aja kali.

Tugas begini masa lu nggak bisa?”

Dian : “Ih...masih pagi begini udah mikirin tugas. Mending kita ke kantin deh, Yuk...!”

(Mengajak Grenny dan Casandra ke kantin)

Ketika sedang berjalan menuju kantin sekolah, Casandra, Grenny dan Dian bertemu dengan Nencia yang nampaknya baru datang. Nencia adalah anak yang selalu menjadi ejekan karena dianggap

berpenampilan payah dan tidak punya fashion. Padahal, Nencia adalah anak yang lebih mementingkan pendidikan daripada penampilan atau fashion.

Grenny : “Eh, liat tuh.. siapa yang dateng?? Hahaha”.

Dian dan Casandra : “Hahahaha...”(Ikut menertawakan Nencia)

Casandra : “Ah udah yuk ke kantin.!”

(2)

menyempatkan diri untuk bertanya kepada Nencia.

Ardita : “Pagi Nenci..! kamu tugas bahasanya sudah belum?”.

Nencia : “Sudah kok, Ardita.”

Ardita : “Ehm...boleh nanya nggak?” Nencia : “Boleh kok..”

(sambil tersenyum)

Tidak sempat bertanya, Grenny, Dian serta Casandra datang. Mereka tidak suka Ardita mendekati anak nggak punya fashion itu.

Dian : “Ohh.. Ardita!

Casandra : “Berani ya kamu deket-deket sama anak ini?”.

Grenny : “Inget dit, anak ini cupu. Ih...!?”

Ardita : “Yah, kan aku cuman mau tanya tugas ke Nenci. Kok kalian jadi marah-marah sih?”

Casandra : “Tugas yang mana sih say? Yang ini? (sambil membaca buku yang di meja)

Ardita : “Iya. Memang kamu bisa san?”

Casandra : “Ehmm..., kalau cuman begini ya gampang lah dit!”

Ardita : “Kamu bisa?? Coba kamu baca halaman 5.”

Casandra : “Ehm..., ya gitu deh...

Ehm..., gimana ya? Gimana sih dit? hehe”. (Bingung dan ragu-ragu)

Grenny : “Yah, kirain lu bisa san!”

Dian : Bodoh amat lah!

Yauda mending gue pindah duduk di belakang daripada sebangku sama penghianat!” (Menyindir Ardita)

Waktu pelajaran sudah berlalu. Hingga tiba jam istirahat.

Dian : “San, ngga ada salahnya ya kalau kita temenan sama Nenci. Biarpun kuper, Nenci itu pinter lho san!

Casandra : “Ih..., ogah ah gue temenan sama anak kuper. Pinter mana sama gue?”

(3)

Mending gue temenan sama Nenci ketimbang sama loe.”

(Berjalan mendekati Ardita dan Nenci yang sedang ngobrol)

Casandra : “Yaudah sana! Gue gak butuh temen kaya lo! Gak penting.”

Dian : “San, kayaknya bener apa kata Grenny.

Ya, kalau lu tetep kaya gini mending gue gabung sama mereka. Maaf , San.” (Berjalan menyusul Grenny)

Casandra : “Oke! Minggir sana Lo! Gue gak butuh kalian!”

Tiba saatnya hasil UAS dibagikan. Teman-teman Casandra nampak senang dengan nilai tugas mereka yang memuaskan. Sementara Casandra, terlihat murung karena nilainya pas-pasan.

Grenny : “Yey...nilai gue 9!”

Dian : “Haha iya sama nilai gue juga sembilan! Makasih Nenci, berkat kamu ini Len!”

Ardita : “Wah, iya Nenci hebat. Lihat nih len, nilaimu paling tinggi!”

Nencia : “Aku ikut seneng deh kalau nilai kalian bagus. Oya, kira-kira nilai Casandra berapa ya?” Ardita : “Iya ya.. Coba kita samperin yuk!”

(Berdiri sambil menengok kea rah Casandra)

Grenny dann Dian : “Iya yuk..”

Mereka datang menghampiri Casandra yang nampaknya sedang murung.

Ardita : “Hey Casandra, pasti nilai kamu bagus deh.” (tersenyum ramah)

Casandra : “Apa? Ngapain kalian kesini? Penting nggak sih?”

Nenci : “Yah., kan kita cuman pengen tau nilaimu San.”

Dian : “Iya Casandra, maksud kita kesini itu baik. Kok kamu ngomongnya gitu sih?”

(kecewa)

Grenny : “Sudahlah, percuma juga kita kesini.

Casandra sudah nggak butuh siapa-siapa disini.” Yaudah yuk, kita ke kantin aja.

(kecewa)

Dian : “Iya yuk.. Sudah laper nih!”

(melirik ke arah Casandra yang masih terlihat acuh) Ardita dan Nenci : “Okelah..”

Kemudian mereka ke kantin, karena kecewa dengan perkataan Casandra yang angkuh. Tapi baru berjalan dua langkah, Casandra memanggil mereka.

(4)

Nenci,Dian,Ardita,Grenny : “Iya ada apa san?”

(menengok sambil menjawab bersahut-sahutan)

Casandra : “Ehm.. maaf ya?”

Ardita : “Maaf kenapa Casandra?”

Casandra : “Ya,, pokonya maaf.” (Menyesal)

Dian : “Iya Casandra. Kita maafin kok kalau kamu sudah minta maaf.”

Grenny : “Nggak papa kali San. tapi asal kamu tau, Nenci nggak seburuk yang kita kira. B uktinya dia mau bantu kita belajar.”

Casandra : “Iya aku tau. Mungkin aku cuman sirik sama Nenci. Yah, aku sadar deh, tanpa kalian aku bukan apa-apa. Maafin aku ya sahabat-sahabat ku. Kita masih sahabat kan

Nenci, maafin aku ya?”

Nenci : “Nggak papa kok Casandra. Lagipula aku juga nggak mau musuhin kamu”.

Dian : “Iya Casandra, kita masih sahabat kok. Senyum dong?”

Casandra : “Wah, ternyata kalian masih mau temenan sama aku. Padahal aku sudah egois.

Aku nyesel sudah musuhin Nenci.”

Grenny, Ardita : “Iya Casandra, kita juga minta maaf ya? Soalnya kita sudah diemin kamu,San” (bersahut-sahutan)

Casandra : “Makasih..kalian memang sahabatku.”

Dian : “Iya Casandra, aku juga ya San.”

Nenci : “Akhirnya..kita jadi temenan deh. Hehe”

Grenny : “Sudah-sudah.. jadi ke kantin gak nih? Laper tau!” (menggoda teman-temannya)

Dian,Ardita, Nenci, Casandra : ”Heeeeee..”

Lantas, mereka tidak lagi memusuhi Nenci.Mereka sadar bahwa pendidikan itu jauh lebih penting katimbang terlalu banyak memikirakan soal gaya. Dan yang lebih penting lagi, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain sebagai makhluk sosial. Kini mereka menjadi teman dan melupakan kesalahan-kesalahan yang sudah usai.

(5)

MASA-MASA DI SEKOLAH

Bel berbunyi sebagai tanda pelajaran telah selesai. Semua siswa membereskan buku-bukunya dan memasukkannya di dalam tas, kecuali Alam yang masih berdiri di depan kelas karena di hukum oleh Ibu Siti salah satu Guru yang disegani di sekolah. Hampir setiap pertemuan Alam dihukum karena tidak mengerjakan tugas yang diberi oleh Guru.

Ibu Siti :

Sampai kapan kamu terus begini?? (berhenti sejenak) Kalau minggu depan kamu tidak

mengerjakan tugasmu lagi, hukumannya akan semakin berat. Jawab semua soal dalam buku ini!! (memberikan buku paket kepada Alam). Minggu depan harus selesai.

Alam hanya diam dan mengambil buku yang diberi oleh Ibu Siti. Ibu Siti :

Sekarang bereskan semua buku-bukumu dan pulang!! Alam :

(membereskan buku-bukunya kemudian pamit kepada Ibu Siti) SATU MINGGU KEMUDIAN

Terlihat Alam berdiri di tengah-tengah lapangan sekolah dengan keringat yang bercucuran, berdiri dengan satu kaki dan tangan yang direntangkan.

Ibu Siti :

(menghampiri Alam) Kamu mengulangi kesalahanmu lagi!!! Kenapa tidak mengerjakan tugas yang saya kasi?? Sekarang alasan apa lagi yang ingin kamu katakan? Tidur, capek, atau lupa??

Alam tetap diam. Dia tidak berani bersuara ketika Ibu Siti sedang marah level tinggi. SETELAH AGAK LAMA

Ibu Siti :

(tarik nafas) Ok.. saya kasi kamu satu kesempatan lagi. Hanya satu dan jangan kamu sia-siakan. Alam : Iya Bu (tertunduk)

Dari jauh Udu mengamati Alam dan Ibu Siti di lapangan. Udu kasihan melihat sahabatnya terus-menerus di hukum. Sebenarnya Udu hampir sama dengan Alam, hanya saja Udu rajin mengerjakan tugas-tugas dari Guru walaupun 9 dari 10 jawabannya salah. Tapi, itu masih lebih baik dibanding Alam.

Satu jam kemudian Alam dan Ibu Siti sudah tidak ada di lapangan, begitu juga dengan Udu yang tadinya mengamati dari jauh.

Kemudian terlihat Alam keluar dari kelas membawa setumpuk buku di tangannya, tugas dari Ibu Siti. Alam :

(berjalan ke pintu gerbang) Udu :

hy.. Alam Alam :

kamu ngapain disini?? Bukannya sejam lalu sudah pulang? Udu :

Anu’ eee.. saya mau minjam buku catatan kamu, kemarin kan saya bolos. Catatan kamu lengkap kan??

Alam :

kalo cuma catatan sih lengkap, tapi tugas-tugasnya belum. Udu :

mmmmn.. nggak masalah. Nanti saya jawabkan. Alam :

hmm.. nii bukunya (memberikan buku dari tasnya kepada Udu) Udu :

oia, saya balik dulu yaa.. Udu :

eh, Alam. Kita pulang bareng yuuk.. sini saya bantuin (mengambil sebagian buku dari tangan Alam) Alam :

makasih yaa.. Udu :

Iya

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Alam sudah di dalam kelas duduk di bangkunya sambil menulis tugas yang diberikan Ibu Siti. Alam menulis seperti tidak mengenal lelah.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Udu :

pagi Alam, sudah lama? (melempar tas ke bangkunya) Alam :

nggak juga si, baru sejam. Udu :

jadi kamu datang sepagi itu tuk ngerjain tugas?? (mengambil sapu dan mulai menyapu) Alam :

iya Udu :

kenapa tidak diselesaikan di rumah? Alam :

nggak bisa. Udu : kenapa?

Pertanyaan Udu belum terjawab, tiba-tiba Ibu Siti dan seorang murid masuk dalam kelas. Ibu Siti :

(6)

Ibu Siti :

Hari ini kalian kedatangan teman baru, namanya Gugun. Kalo ingin tau lebih banyak tentang dia silahkan tanya sendiri sama orangnya. Gugun, pilih salah satu tempat duduk yang kosong. Gugun :

Iya, Bu.. Ibu Siti :

oia, anak-anak Ibu tinggalkan dulu. Hari ini ada rapat, jadi kemungkinan hari ini kalian tidak belajar. Murid :

YEEEEE... Ibu Siti :

Alam!!! Bagaimana tugas yang saya kasi?? Alam :

Niyy.. lagiiii.. Ibu Siti :

Ingat!!! Kamu harus menyelesaikannya sebelum mata pelajaran saya minggu depan. Alam :

Iya Bu.

Setelah Ibu Siti keluar dari ruang kelas, Gugun berjalan ke samping Alam. Gugun :

hy.. Alam. Bangku ini kosong?? Alam :

iya Gugun :

boleh nggak saya duduk disitu? Alam :

iya, habisnya nggak ngerjain tugas. Gugun :

terus hukumannya apa saja? Alam :

menyalin semua ini (sambil menunjuk setumpuk buku) Gugun :

kenapa?? Lagian hari ini kan guru-guru lagi rapat, daripada sayahanya duduk, mending saya bantuin kamu.

Alam belum bicara apa-apa tiba-tiba Udu menghampiri. Udu :

Iya, betul tu kata Gugun, kita kerjain bareng aja yuuuk. Lagian ini tidak mungkin selesai hanya dalam satu minggu (mengambil buku Alam dan membantu mengerjakannya begitu juga dengan Gugun)

Alam :

semuanya, makasih uda mau bantuin Gugun :

Gun, kamu dari sekolah mana si?? Gugun :

saya dari SMA Bandung. Udu :

kenapa pindah kesini?? Gugun :

saya ikut ma bokap, kebetulan dia punya tawaran pekerjaan disini. Udu :

Oh. Alam :

Gun, kapan-kapan kamu mampir ke rumah deh.. Gugun :

iya, iyaaa.. Udu :

(melihat tulisan Gugun) waahhh... tulisanmu bagus juga yaa.. nggak kaya’ aku.. cakarrr ayamm.. hehheehee..

Gugun :

Ah, masa sii.. nggak juga tulisanmu masih lebih baik. Alam dan Udu :

(7)

Suasana di kelas semakin hidup, mereka semakin akrab. Walaupun Gugun adalah orang baru, tapi mereka seperti telah menjadi sahabat sejak lama.

SETELAH AGAK LAMA Gugun :

Bagaimana kalau kita adakan kelompok belajar?? Udu :

mmmnn.. boleh juga tu. Bagaimana Alam?? Alam :

Iya’ ide yang bagus. Tempatnya dimana? Udu :

di rumahku aja.rumahku selalu terbuka untuk kalian. Gugun:

ok...jadi kita adakan kelompok belajar setiap hari minggu sore....gimana Alam:

klo saya g’ masalah... Udu:

mnnd...saya juga

SATU MINGGU KEMUDIAN Guru masuk dalam kelas Ibu Siti:

Alam kumpulkan tugasnya sekarang..!!! Alam:

iya pak...(denagan percaya diri membawa segubuk buku kepada Ibu siti) Ibu siti:

bagus... Alam:

(kembali ke tempat duduknya)

IBU SITI melihat catatan dari Alam,setiap buku,semuanya di amati secara seksama SETELAH AGAK LAMA

Ibu siti:

Alam!!! Siapa yg membantu kamu menulis ini semua?tulisannya beda-beda. Alam :

eeeee,,,anu.... Gugun:

Saya buuu(berdiri) Udu :

saya juga(berdiri) Ibu siti:

kesini kalian. Udu&Gugun:

(maju kedepan kelas,di susul oleh Alam) Ibu siti:

kenapa kalian membantunya? Udu:

iya dong buk ,masa sebanyak itu dikerjain sendiri. Ibu siti:

saya g’mau tau ,sekarang kalian bertiga ke lapangan berdiri dengan satu kaki dan pegang kedua telingah kalian!!!

ALHASIL MEREKA BERTIGA DIHUKUM TAPI ITU TERAKHIR KALIMEREKA DIHUKUM ,BERKAT IDE GUGUN YG MENGADAKAN KELOMPOK BELAJAR...

TOKOH

*SUSAN:Ibu siti *Alamsyah:Alam *Renaldi:Udu

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan ekonomi keluarga dan motivasi belajar terhadap kecenderungan putus sekolah di Desa Doholor Kelurahan

Game bertipe fighting ini merupakan salah satu tipe game yang cukup digandrungi di kalangan remaja, dalam game ini pemain akan memainkan satu karakter atau lebih yang

Tidak ada hubungan yang signifikan dengan hasil P>0,05 antara pola asuh orang tua denga perilaku agresif anak usia sekolah di SD Muhammadiyah Wirobrajan