• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah Gema Aplikasi.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Tulis Ilmiah Gema Aplikasi.docx"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

GEMA APLIKASI

Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda

Berbasis Teknologi

Diusulkan Oleh:

NURIL QOMARIYAH 7704

CITRA RISKI NURHARTANTI 7686

ILMA ROSYIDAH 7694

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) BONDOWOSO

BONDOWOSO

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

GEMA APLIKASI

Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda

Berbasis Teknologi

Diusulkan Oleh:

NURIL QOMARIYAH 7704

CITRA RISKI NURHARTANTI 7686

ILMA ROSYIDAH 7694

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) BONDOWOSO

BONDOWOSO

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ilmiah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi kualitas dan kuantitas, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sebagai penyempurna pada karya-karya selanjutnya. Kami sampaikan terima kasih kepada guru pembimbing, teman-teman serta semua pihak yang memberi dukungan dalam pembuatan makalah ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi bangsa Indonesia.

Bondowoso, April 2016

(4)

DAFTAR ISI

2.1 Tinjauan Tentang Membaca, Nasionalisme, dan Perkembangan Teknologi...3

a. Definisi Membaca...3

b. Definisi Nasionalisme...4

c. Perkembangan Teknologi...5

2.2 Sejarah Perjuangan Bondowoso Melawan Penjajahan Belanda...6

a. Serbuan Belanda ke Bondowoso...6

b. Peristiwa Gerbong Maut...8

2.3 Implementasi “Gema Aps.” Berbasis Android dalam Menumbuhkan Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda...10

a. Tampilan Dasar dan Pengoperasian Gema Aps. di Android...11

(5)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.3.1 Tampilan awal Gema Aps...11

2. Gambar 2.3.2 Tampilan membuat akun baru...11

3. Gambar 2.3.3 Tampilan masuk akun Gema Aps...12

4. Gambar 2.3.4 Tampilan beranda akun Gema Aps...12

5. Gambar 2.3.5 Tampilan menu Gema Aps...13

6. Gambar 2.3.6 Tampilan episode/isi Gema Aps...13

7. Gambar 2.3.7 Tampilan komentar teman ...14

8. Gambar 2.3.8 Tampilan untuk mendownload...14

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Pasukan Pejuang di Bawah Pimpinan Mayor Magenda...21

2. Lampiran 2 Daftar Nama Pejuang yang Gugur dalam Peristiwa

(7)

BIODATA

1. Ketua:

Nama : Nuril Qomariyah

Tempat tanggal lahir : Bondowoso, 02 Juni 1998

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Pucanganom 17/04 Jambesari Ds.

Kelas : XI IPA 2

Prestasi :- Juara 1 Karya Tulis Ilmiah KNPI Bondowoso 2015

- Juara 1 M2IQ Festival Muharram Bondowoso 2015

- Finalis LKTA Gebyar Brawijaya Qurani III

Universitas Brawijaya 2016

- Juara I KSM Fisika Kab. Bondowoso 2015

2. Anggota:

Nama :Citra Riski Nurhartanti

Tempat tanggal lahir : Bondowoso, 05 November 1998

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Letjen Suprapto Bondowoso

Kelas : XI IPA 2

Prestasi : - Juara 1 KSM Biologi Kab. Bondowoso 2015

- Juara 1 KSM Biologi Kab. Bondowoso 2016

- Finalis LKTA Gebyar Brawijaya Qurani III

Universitas Brawijaya 2016

Nama : Ilma Rosyidah

Tempat tanggal lahir : Bondowoso, 19 Februari 1999

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. HOS. Cokroaminoto Gg. Griya Cendana.

Kelas : XI IPA 2

Prestasi : - Juara 1 Mading 3D Festival Muharram Bondowoso

- Juara III Menulis Cerpen Universitas Airlangga 2015

- Finalis LKTA Gebyar Brawijaya Qurani III

(8)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : “Gema Aplikasi: Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda Berbasis Teknologi.” 2. Ketua

a. Nama Lengkap : Nuril Qomariyah

b. Kelas : XI IPA 2

c. NIS : 7704

d. Alamat : Desa Pucanganom Kec. Jambesari Kab. Bondowoso e. Tempat/Tgl Lahir : Bondowoso, 02 Juni 1998

f. No. Telp/Hp : 085232060506 3. Nama Anggota, Kelas dan NIS

a. Citra Riski Nurhartanti Kelas : XI IPA 2 NIS : 7686 b. IlmaRosyidah Kelas : XI IPA 2 NIS : 7694 4. Guru pembimbing

a. Nama Lengkap : Suheri, S.Pd.I, M.Pd.I

b. NIP :

-c. No. Telp/Hp : 085236555520

Guru Pembimbing Ketua Tim

Suheri. S.Pd.I, M.Pd.I Nuril Qomariyah

NIP. NIS.7704

Mengetahui, Kepala Sekolah,

H. Ibrahim, M.Pd.I

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Latar Belakang

Membaca menempati peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tinggi rendahnya minat membaca dari suatu negara dapat menjadi salah satu indikasi lahirnya generasi muda bangsa yang cerdas, kreatif, inovatif, dan kritis. Dengan membaca seseorang dapat memperoleh berbagai informasi dan ilmu pengetahuan dari seluruh penjuru dunia. Bahkan seseorang dapat menemukan ilmu-ilmu baru melalui kegiatan membaca.1

Melalui membaca seseorang dapat mengetahui sejarah, baik itu sejarah bangsanya maupun sejarah dunia. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tingkat membaca dapat memengaruhi rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air.

Terdapat banyak faktor penghambat minimnya ketertarikan siswa untuk membaca. Seperti faktor lingkungan baik itu lingkungan bermain maupun lingkungan keluarga yang tidak mendukung kegiatan membaca. Faktor lainnya yang mempengaruhi minat membaca seseorang adalah keterbatasaan sumber bacaan yang baik dan menarik, serta ketidak merataan penyebaraan buku bacaan hingga ke pelosok daerah. Sehingga diperlukan adanya sumber bacaan yang menarik dan dapat dijangkau hingga pelosok.

Selain itu, di era global yang sangat pesat ini, hampir seluruh generasi muda tidak terlepas dari gadget. Apalagi melalui gadget tersebut dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dari dalam dan luar negeri. Tidak dapat dipungkiri, kebanyakan dari informasi tersebut dapat mempertipis semangat nasionalisme generasi muda. Apalagi ditambah dengan rendahnya semangat untuk membaca dan mempelajari sejarah bangsanya, lebih-lebih sejarah daerahnya sendiri. Secara tidak langsung semangat nasionalisme ditinggalkan oleh generasi muda kita sendiri.

Alternatif pengembangan minat baca menjadi penting dibicarakan mengingat membaca menjadi jembatan untuk menguasai informasi yang paling mutakhir. Di negara-negara maju seperti Jepang kegiatan membaca sudah menjadi kebiasaan rutin setiap masyarakat, bahkan ketika dalam perjalanan orang Jepang senantiasa membawa buku. Salah satu buku kegemaran masyarakat Jepang terutama kalangan anak-anak dan remaja adalah komik.

(10)

Komik dan buku bacaan bergambar (Cergam) menjadi alternatif untuk menarik siswa melatih kemampuan membaca dan minat dalam membaca. Komik (Cergam) tidak hanya berisikan tulisan saja, tetapi juga berisi gambar-gambar yang lucu. Buku pelajaran dalam bentuk komik dapat menjadi sarana pendidikan efektif untuk membangkitkan motivasi membaca dan belajar bagi siswa sekolah, mengingat komik sebagai media yang paling banyak digemari dan paling tinggi peringkatnya dalam memberi motivasi anak untuk gemar membaca.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraiakan di atas, maka penulis terdorong untuk membuat karya tulis ilmiah berdasarkan penelitian terhadap sebuah aplikasi berbasis android, dengan judul “Gema Aplikasi: Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda Berbasis Teknologi

1.5 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat kita rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa yang dimaksud dengan membaca, nasionalisme, dan perkembangan teknologi?

b. Bagaimana sejarah perjuangan Bondowoso pada zaman perjuangan melawan penjajahan Belanda?

c. Bagaimana implementasi “Gema Aplikasi” berbasis android dalam menumbuhkan spirit membaca dan nasionalisme generasi muda?

1.6 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas kita dapat memperoleh tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengertian membaca, nasionalisme, dan perkembangan teknologi.

b. Untuk mengetahui sejarah perjuangan Bondowoso melawan penjajahan Belanda.

(11)

BAB II PEMBAHASAN

2.4 Tinjauan Tentang Membaca, Nasionalisme, dan Perkembangan Teknologi d. Definisi Membaca

Membaca adalah kegiatan dengan panca indra mata yang kemudian diproses lebih lanjut menggunakan akal. Membaca adalah kegiatan menggali informasi dari tulisan.

Menurut Poerwadarminta, membaca merupakan suatu kegiatan melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Tulisan menjadi aspek penting dalam membaca karena tanpa tulisan seseorang tidak dapat dikatakan sedang membaca.2

Menurut Sindonews.com, terbitan 19 September 2013. Minat baca warga negara Indonesia sangat rendah dan memprihatinkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil indeks nasional yang menyebutkan bahwa indeks baca di Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-rata indeks baca negara maju berkisar antara 0,45 sampai dengan 0,62. Hasil tersebut membuktikan bahwa Indonesia menjadi peringkat ketiga dari bawah untuk minat baca.3

Menurut Anna Yulia4, hambatan dalam menumbuhkan minat baca adalah: a. Budaya membaca rendah

b. Pengaruh televisi c. Buku bukan prioritas d. Kurangnya fasilitas e. Keluarga

Sedangkan menurut Soeatminah5, faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca adalah sebagai berikut:

2 Rahim Farida. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. (Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008)

3

http://daerah.sindonews.com/read/785115/22/minat-baca-masyarakat-indonesia-ketiga-dari-bawah-1379586151

4 Kholiati. Hubungan antara Frekuensi Kunjungan Perpustakaan Sekolah dengan Minat Baca Siswa

Kelas IV di SD Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo. (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta 2011) hlm 8

(12)

6) Kebiasaan

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa minat membaca siswa dapat terbentuk karena adanya faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam dirinya dan faktor dari luar.

e. Definisi Nasionalisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), nasionalisme memiliki makna, paham/ ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.6 Lahirnya paham nasionalisme diikuti dengan terbentuknya negara-negara kebangsaan yang dilatar belakangi oleh faktor-faktor keturunan, bahasa, adat istiadat, tradisi, dan agama.

Melunturnya rasa nasionalisme pada era sekarang tidak bisa lepas dari keberadaan media yang mencekoki generasi muda sesuatu yang tidak pas. Untuk itu, marilah kita menumbuhkan rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Kalau hal ini bisa dilakukan, KKN akan hilang dari bumi Indonesia karena orang akan sadar bahwa negara ini berdiri bukan dengan tujuan agar negara ini hancur. Tapi founding father kita mencita-citakan bahwa Bangsa Indoneisa kelak akan menjadi bangsa yang besar.7

Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah secara keseluruhan pola pikir dan kehidupan manusia. Pada zaman modern ini kebanyakan dari kita tidak lagi menghiraukan masa lalu (sejarah) hanya mengedepankan dampak modernisasi.Dalam hidup bernegara haruslah kita mengetahui sejarah lahirnya negara kita lebih-lebih daerah tempat kita tinggal. Dengan mempelajari sejarah akan lebih menumbuhkan nasionalisme, serta kita dapat mempersiapkan masa depan melalui pembelajaran dari sejarah tersebut.

Seringkali kita temukan para pemuda yang tidak memahami atau salah memahami makna nasionalisme. Padahal pemahaman yang benar tentang makna nasionalisme akan menjadi pemicu semangat untuk berbuat. Ia akan

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: PT Balai Pustaka.2002). Hal. 78

7

(13)

menjadi motivasi bagi para pemuda untuk turut serta membangun negeri. Untuk itu, semangat nasionalisme tersebut harus ditumbuhkan pada generasi muda dengan berbagai cara, antara lain:

a. Pendidikan formal b. Pendidikan non formal c. Sosial media

d. Film dan Musik8

f. Perkembangan Teknologi

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebihcepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, electronic commerce, electronic data interchange, virtual office, telemedicine, intranet, dan lain sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang sistem informasi.

Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Secara garis besar, ada empat periode atau era perkembangan sistem informasi, yang dimulai dari pertama kali diketemukannya komputer hingga saat ini9. Keempat era tersebut terjadi tidak hanya karena dipicu oleh perkembangan teknologi komputer yang sedemikian pesat, namun didukung pula oleh teori-teori baru mengenai manajemenperusahaan modern. Setiap era memiliki karakteristik masing-masing.

Salah satu hasil dari adanya perkembangan tekhnologi tersebut adalah ditemukannya Android yang merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.

Awalnya Google Inc. membeli Android Inc. pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC,

8 Poetri Anggita. Efektifitas Penggunaan Model Role Playing dengan Model Stor Telling dalam

Pembelajaran PKn untuk Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa. (Universitas Pendidikan Indonesia. 2013) hlm.34

(14)

Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Android adalah sebuah kumpulan perangkat lunak untuk perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middlewaredan aplikasi utama mobile. 10

Perkembangan zaman memang sangat pesat, zaman dulu tidak ada

smartphone sehingga para pelajar mengandalkan perpustakaan untuk membaca buku, mencari tugas dan lain-lain tapi sekarang pelajar dapat memanfaat smartphone android sebagai media belajar bahasa inggris, kamus dan masih banyak lagi. Android memiliki empat karakteristik seperti terbuka, semua aplikasi dibuat sama, memecahkan hambatan pada aplikasi, pengembangan aplikasi yang cepat dan mudah.11

2.5 Sejarah Perjuangan Bondowoso Melawan Penjajahan Belanda c. Serbuan Belanda ke Bondowoso

Pada 20 Juli 1947 pihak Belanda ternyata mengingkari Perjanjian Linggarjati yang telah disepakati dengan pihak Indonesia.Selama masa berlakunya perjanjian, diam-diam pihak Belanda menghimpun kekuatan militer untuk menyerbu dan menghancurkan RI. Pada Aksi Militer I, tepatnya minggu ke-tiga Juli 1947, tentara Belanda mendarat di pasir putih, daerah Besuki Kabupaten Situbondo.

Keesoka harinya, 21Juli 1947 Kolone Timur telah melumpuhkan Situbondo, lantas bergerak mendekati kota Bondowoso yang saat itu menjadi ibu kota Karesidenan Besuki. Mayor EJ.Magenda memerintahkan anak buahnya untuk menghadang di Klabang dengan membentuk lima Kompi dan satu Detasemen (Lamp.1).

Begitu Belanda sampai di Klabang langsung disambut dengan pasukan tentara dibawah pimpinan Mayor Magenda. Pasukan Belanda yang datang menggunakan kendaraan lapis baja, pesawat tempur, dan mustang membuat tentara Republik kewalahan. Melihat musuh yang uggul dalam persenjataan, Mayor Magenda memerintahkan pasukannya untuk mundur, hal ini menyebabkan kondisi pasukan nampak cerai berai. Beberapa tentara gugur, diantaranya: Kopral Subadi, Prajurit Sasmito, Prajurit Djais, Prajurit Emandin yang gugur di Kali Tapen, dan Prajurit Andin gugur ditembak dari pesawat di Tenggarang.

Dengan hancurnya penghadangan di Klabang ini secara otomatis Belanda berhasil menduduki Bondowoso. Tentara Republik menyiapkan basis

10 http://www.android.com/about/

11 Mohammad Zamroni. Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Dampaknya Terhadap

(15)

pertahanan di Kerocok dan Curahdami. Kedua tempat ini menjadi tempat yang tepat untuk menyusun basis pertahanan gerilya melawan Belanda. Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk menghadang gerakan tentara Belanda, dari berbagai daerah di Bondowoso. Dalam melakukan serangan terhadap Belanda masyarakat menyerang dengan menggunakan senjata apa adanya baik itu hasil rampasan atau penyelundupan dari Mayor Jhon Lee serta semangat perang gerilya yang mencapai puncaknya membuat pihak tentara Republik memenangkan pertempuran. Hal ini membuat pasukan musuh yang menduduki Bondowoso terdesak.

Tatkala keyakinan pejuang merebut kembali Bondowoso dari tangan Belanda makin memuncak, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan terdengarnya Perjanjian Renville. Perjanjian ini ditanda-tangani oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir dari pihak Indonesia dan Prof. Scemerhorn dari pihak Belanda. membuat harapan merebut kembali Bondowoso pupus. Dengan adanya perjanjian tersebut maka, seluruh pejuang yang berada di kantong-kantong pendudukan Belanda harus segara ditarik, hal ini sangat merugikan dan membuat sedih para pejuang serta keluarganya. Namun, keputusan itu tetap diterima dan dilaksanakan.

Akibat berlakunya Perjanjian Renville, pada 8 Desember 1947 Batalion IX, terpaksa hijrah dari Bondowoso ke Blitar dan Kediri. Karena jika tidak, akan ditangkap oleh pihak Belanda. setelah menempuh perjalanan panjang, akhirnya para pejuang sampai di Blitar. Pasukan lalu dipecah menjadi dua bagian, yang masing-masing dipimpin Mayor EJ Magenda dan Mayor Darsan Iru. Pasukan Mayor darsa Iru dari Blitar langsung berangkat menuju Galuhan, sedagka pasukan Magenda dipecah lagi menjadi dalam kesatuan-kesatuan kecil. Sebagian menuju Kediri, Sukorami terus ke Galuhan, untuk dipindah lagi ke Sumber Manjing, Malang Selatan.

(16)

Pada 27 Februari 1947 Patih Arso ditangkap. Semua dokumen dan senjata yang ada dirampas oleh Belanda.12

d. Peristiwa Gerbong Maut

Setelah penangkapan besar-besaran terhadap TRI, laskar, dan gerakan bawah tanah, Belanda juga menangkap orang per orang tanpa menghiraukan apakah yang bersangkutan berperan atau tidak dalam kegiatan perjuangan. Hal ini berakibat penuhnya rumah tahanan yang ada di setiap kecamatan penuh. Demikian juga dengan penjara Bondowoso sehingga dalam waktu singkat penjara Bondowoso tidak mampu lagi menampung tahanan.

Pada waktu itu jumlah tahanan di Bondowoso sudah mencapai 637 orang. Melihat kenyataan ini, Belanda bermaksud mengadakan pemindahan. Kemudian diputuskan tahana yang termasuk kategori “pelanggaran berat” akan dipindahkan dari penjara di Bondowoso ke penjara di Surabaya. Selain karena alasan penuh, Belanda juga bermaksud mempekerjakan mereka di pertahanan Belanda. Untuk mengangkut para tahanan tersebut digunakan sarana kereta api.

Setiap tahap pengangkutan memuat sebanyak 100 orang. Pemindahan tahap pertama dan kedua berjalan dengan baik karena gerbong yang mengangkut tahanan diberi ventilasi seluas 10-15 cm sehingga ada pertukaran udara. Tahanan pun tidak merasakan lapar dan haus karena di setiap stasiun yang dilaluinya mereka mendapat makanan dari rakyat. Namun pada saat pemindahan tahap ketiga, gerbong tertutup sangat rapat dan selama perjalan rakyat tidak boleh mendekati gerbong. Akibatnya bisa diduga, semua tahanan dalam gerbong menderita kelaparan dan kehausan. Pemindahan tahap ketiga inilah yang dikenal dengan sebutan gerbong maut. Nama-nama yang ikut dalam gerbong maut ini antara lain: (Lampiran 2)

Setelah mendapat perintah langsung dari Komandan J Van den Dorpe, Kepala Penjara memerintahkan petugas untuk mengumpulkan semua tawanan yang telah tercatat namanya. Pada Sabtu, 23 November 1947, jam 04.00 WIB. Tanpa diberi kesempatan untuk sarapan semua tawanan dipaksa untuk memasuki tiga gerbong barang yang telah disiapkan. Menurut saksi sejarah Moesappa begitu diperintahkan masuk gerbong tawanan berebut masuk ke gerbong yang terakhir karena panjang dan masih baru. Setelah semua tawanan masuk, gerbong lalu ditutup dan dikunci dari luar.

(17)

Tepat jam 07.30 WIB kereta bergerak menuju Surabaya. Kira-kira 20 menit setelah pemberangkatan, tepatnya setelah sampai di Stasiun Tamanan, mulai terjadi peristiwa memilukan. Kiai Samsuri asal Pelalangan Wonosari dari unsur laskar yang pada waktu itu sudah berumur 50 tahun, membanting-bantingkan tubuhnya sambil berteriak kepanasan. Akhirnya ia jatuh pingsan. Sangat dimaklumi, jangankan satu gerbong diisi 30 orang, 10 orang saja sudah terbayang rasa panasnya. Tawanan lain yang mulai kepanasan juga berteriak sambil menggedor-gedor dinding gerbong. Namun gedoran-gedoran itu tidak digubris bahkan dijawab dengan kata-kata bentakan pedas.

Karena permintaan sudah tidak mungkin dikabulkan, semua tawana menjadi putus asa. Kini, mereka hanya perlu sekadar dapat bertahan hidup saja. Untuk mengurangi rasa panas dari arah atap gerbong, mereka membungkus kepalanya dengan pakaian yang ada. Untuk mengurangi rasa pengap dan sesak nafas, tawanan berebut sebuah lubang bekas paku tua. Mendekati daerah Kalisat, mereka tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi ledakan granat dari arah rel. Tampaknya suatu tindakan sabotase akan menggagalkan pemindahan tawanan. Tetapi karena ledakan granat itu tidak menimbulkan kerusakan yang berarti, dan kereta tetap jalan terus. Sabotase itu malah membuat pengawasan menjadi lebih ketat lagi.

Sesampainya di stasiun Kalisat, gerbong tawanan masih harus menunggu kereta dari Banyuwangi. Mereka sekali lagi mengalami ujian yang sangat berat. Selama dua jam para tawanan berada dalam gerbong dibawah terik matahari. Akhirnya pada jam 10.30 WIB kereta baru berangkat dari Jember menuju Probolinggo. Setelah meninggalkan Jember di siang hari, suasana didalam gerbong bagaikan di dalam neraka karena atap dan dinding yang terbuat dari plat baja. Pada saat itulah banyak terjadi peristiwa diluar batas kemanusiaan. Slamet Soekarno (nomor urut 71) untuk mempertahankan hidup dari kehausan terpaksa minum kencingnya Singgih(nomor urut 15). Pada jalur perjalan tersebut mulai banyak jatuh korban. Perjalanan Jember-Probolinggo seperti perjalanan maut.

(18)

Setelah memasuki Stasiun Probolinggo, suasana menjadi senyap. Begitu juga perjalan antara Probolinggo-Surabaya, sangat sepi. Tak ada lagi teriakan minta tolong. Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 16 jam tertutup rapat. Gerbong Maut itu sampai di Stasiun Wonokromo. Jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Petugas lalu membuka kunci dan memerintahkan para tawanan untuk turun. Namun tak ada yang bergeming.

Karena tidak ada sahutan petugas masuk dan menemukan para tawanan sebagian besar sudah hidup, sebagian lagi masih hidup. setelah di data di Gerbong I No. GR 5769 sebanyak 5 orang sakit keras, 27 orang sehat tapi kondisi lemas lunglai. Gerbong II No. GR 4416 sebanyak 8 orang meninggal, 6 orang sehat. Gerbong III No. GR 10152 seluruh tawanan sebanyak 38 orang meninggal semua. Sehingga para tahanan yang masih sehat diperintahkan untuk mengangkut temannya yang sudah meninggal dengan sangat hati-hati, khawatir daging jenazah akan mengelupas karena kepanasan.

Untuk mengenang jasa dan perjuangan pahlawan yang mengalami peristiwa Gerbong Maut ini maka, Pemerintah Bondowoso kemudian membangun Monumen Gerbong Maut Bondowoso. Pembangunan monumen ini dicanangkan sejak tahun 1973 dan selesai pada 29 Desember 1976 dengan peresmian oleh Panglima Daerah Militer VIII Brawijaya Mayor Jenderal Witarmin.13

2.6 Implementasi “Gema Aps.” Berbasis Android dalam Menumbuhkan Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda

Karya tulis kami menawarkan sebuah aplikasi berbasis android yakni Gema Aps (Gerbong Maut Aplication). Adalah sistem aplikasi yang dirancang untuk memudahkan pengguna utamanya pemuda bangsa untuk mempelajari sejarah perjuangan bangsanya lebih-lebih di daerahnya sendiri. Aplikasi ini terinspirasi dari gigihnya para pejuang dari daerah kita, yakni pejuang Bondowoso dalam melawan Kompeni Belanda. Perlawanan ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhan bangsa Indonesia yang baru merdeka dari tangan penjajah.

Aplikasi Gema Aps. hadir dengan tampilan yang modern dan menarik, serta dapat diinstal dan diakses secara langsung melaui gadget yang kita miliki. Dengan beberapa kelebihan tersebut Gema Aps. dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat membaca sekaligus nasionalisme pada generasi muda bangsa.

(19)

c. Tampilan Dasar dan Pengoperasian Gema Aps. di Android

Berikut ini akan dijelaskan cara pengoperasian Gema Aps.

1. Mulai Menggunakan Aplikasi.

Buka aplikasi Gema Aps. dalam android yang anda gunakan, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

Setelah muncul tampilan seperti di atas, maka tekan “DAFTAR” jika anda belum terdaftar dan memiliki akun. Jika telah memiliki akun maka langsung saja tekan “MASUK” untuk segera mengakses Gema Aps. yang anda miliki.

2. Membuat Akun Baru dan Masuk ke Akun.

Setelah menekan “DAFTAR” selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini:

Gambar 2.3.1

Tampilan Awal Gema Aps.

Gambar 2.3.2

(20)

Masukkan e-mail, nama pegguna serta kata sandi sesuai data yang anda miliki kemudian tekan “DAFTAR”. Anda kini telah memiliki akun Gema Aps.

Jika anda telah memiliki akun, maka di tampilan awal tadi anda dapat langsung menekan “MASUK” dan akan muncul tampilan sebagaimana berikut:

Pada bagian ini anda tinggal memasukkan kembali nama akun anda beserta kata sandinya, kemudian tekan “MASUK”.

3. Beranda dan Bagian Dalam Aplikasi

Setelah berhasil masuk ke dalam akun yang telah anda miliki maka akan langsung masuk ke beranda dari akun yang telah terdaftar, denga tampilan berikut:

Gambar 2.3.3

Masuk Akun Gema Aps.

Gambar 2.3.4

Beranda Akun Gema Aps.

Menu Akun

(21)

Jika anda menekan MENU akan muncul tampilan, berikut:

Gambar 2.3.5

Tampilan Menu Gema Aps.

Gambar 2.3.6

(22)

Kita dapat menyimpan halaman dan membagikannya kepada teman pada akun kita miliki. Dengan cara menekan bagian kanan atas dan akan muncul kotak dialog berikut, kemudian tekan download atau bagikan:

Pengguna serta beberapa teman di akun kita juga dapat menyukai serta memberikan komentar dengan cerita yang telah selesai dibaca. Serta halaman terakhir yang kita buka dapat dilihat pada bagian My Ge-Ma, sebagaimana berikut:

Beberapa gambar di atas merupakan hasil screenshotan dari penggunaan Gema Aps. di android. Melalui penjelasan di atas pengguna utamanya remaja dapat dengan mudah menggunakan Aplikasi ini, serta dapat memeplajari berbagai informasi sejarah, utamanya dari daerah kita sendiri yakni Bondowoso dan berbagai hal lainnya.

Gambar 2.3.7

Tampilan Untuk Mendownload

Gambar 2.3.8

Tampilan Komentar

Gambar 2.3.9

(23)

d. Menumbuhkan Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda Melalui Gema Aps.

1. Gema Aps. menumbuhkan spirit membaca

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini minat baca di negara kita masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Kebanyakan dari kita enggan membaca dikarenakan aktivitas yang sibuk atau karena asik bercengkrama dengan gadget. Untuk itu perlu adanya sebuah inovasi baru yang mampu merangsang tumbuhnya minat membaca pada masing-masing individu.

Maka dari itu Gema Aps. hadir sebagai sebuah aplikasi berbasis android, yang sesuai dengan selera generasi muda bangsa. Terdapat beberapa kelebihan yang membuat Aplikasi ini, dapat dijadikan sebagai perantara tumbuhnya minat membaca, yaitu:

a. Dapat diakses menggunakan android/gadget.

Pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini tidak dapat kita hindari, menuntut kita untuk tidak lepas dari hal-hal yang berbau teknologi, yang dapat bermuara minimnya rasa gemar membaca pada generasi muda. Oleh sebab itu penulis berinisiatif untuk membuat aplikasi ini berbasis android, yang dapat diakses dengan mudah menggunakan android/gadget yang mereka miliki.

b. Tema dan warna tampilan yang modern

Gema Aps. didukung oleh tampilan yang sesuai dengan selera remaja. Warna hijau cerah mendominasi aplikasi ini dan diimbangi dengan warna merah menyala. Warna hijau cerah mampu memberikan kesan ceria yang menggugah remaja untuk membaca sejarah yang tersedia di Gema Aps. warna yang ceria akan membuat pembaca tidak mudah bosan ketika menggunakan aplikasi ini. Penulis memberikan sentuhan warna merah pada aplikasi ini sebagai bentuk keberanian penulis dalam membuat aplikasi yang diharapkan dapat meningkatkan rasa gemar membaca pada remaja.

c. Dilengkapi dengan gambar menarik

Terdapat banyak penelitian yang membuktikan bahwa buku cerita bergambar serta komik mampu meningkatkan minat membaca siswa. Dengan sendirinya siswa akan menyukai untuk membaca buku-buku lainnya seperi buku pelajaran.

(24)

dengan adanya gambar yang berwarna dan menarik akan membuat pembaca tidak mudah bosan, karena hanya melihat barisan tulisan saja.

d. Adanya fitur-fitur yang menarik

Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan generasi muda dalam memahami sejarah. Maka dari itu, penulis memberikan fitur-fitur yang memudahkan pembaca dalam menggunakan aplikasi ini. Gema Aps memberikan fitur menu yang berisi home, populer, My Ge-Ma, dan

setting. Pengguna dapat mengakses cerita terbaru dengan memilih menu home. Menu populer menyediakan cerita terpopuler di kalangan pengguna Gema Aps.

Cerita dapat disimpan dengan mendownload cerita tersebut, sehingga pengguna tetap bisa membaca meski tidak terkoneksi internet. Cerita yang telah terdownload akan tersimpan di menu My Ge-Ma. Pengguna aplikasi ini juga dapat membagikan cerita sejarah yang ada dengan memilih bagikan pada kotak dialog di kanan atas.

Fitur-fitur yang disediakan pada aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pengguna sehingga pengguna tidak kebingungan dalam mengoperasikan aplikasi ini. Generasi muda dapat meningkatkan minat bacanya dengan cara yang lebih mudah dan sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Gema Aps. menumbuhkan nasionalisme generasi muda

Selain mampu menumbuhkan spirit membaca, aplikasi ini juga dapat dijadikan sebagai alat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda yang perlahan luntur di era global ini.

Terdapat beberapa aspek yang mampu membuat aplikasi ini dapat menumbuhkan semangat nasionalisme, diantaranya:

a. Mengetahui sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Dalam aplikasi ini pengguna disuguhkan dengan rentetan peristiwa perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dari pihak penjajah. Dalam hal ini khususnya di daerah Bondowoso. Salah satu peristiwa yang sangat menonjol adalah kejadian Gerbong Maut yang telah menewaskan banyak pejuang dari pihak Indonesia yakni warga Bondowoso.

(25)

spirit dari dalam diri mereka sendiri akan pentingnya menjaga, mempertahankan dan mencintai bangsanya atau lebih dikenal dengan istilah nasionalisme.

b. Merancang masa depan yang gemilang dengan mempelajari sejarah

Menurut Dr. Hambali Shafwa14Barang siapa melupakan

sejarah maka dia akan kehilangan cermin untuk merancang masa depan” Dari mengetahui sejarah berdirinya bangsa kita, dapat dengan mudah untuk merancang masa depan. Hal ini dikarenakan perjuangan para pejuang bangsa pada saat itu tidak hanya dengan bermalas-malasan saja namun dengan sangat gigih, berani dan bergerilya.

Untuk itu generasi muda saat ini yang hanya tinggal mengisi kemerdekaan haruslah memiliki semangat nasionalis yang tinggi pula untuk merancang masa depan, sama halnya semangat para pejuang terdahulu yang memperjuangkan tanah air demi merancang kemerdekaan Indonesia yang kita rasakan saat ini. Dengan adanya semangat nasionalis yang tinggi dari kalangan pemuda akan mudah bagi bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih maju di masa yang akan datang.

(26)

BAB III

TUJUAN PENULISAN

3.3 Simpulan

Dari pembahasan mengenai “Gema Aplikasi: Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda Berbasis Teknologi” di atas dapat kita tarik simpulan sebagai berikut:

a. Minat membaca di negara kita yakni Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara maju di dunia. Hal ini juga berdampak pada menurunnya rasa Nasionalisme atau rasa cinta terhadap bangsanya sendiri yang kian hari makin menurun. Pesatnya perkembangan teknologi dapat memengaruhi rasa Nasionalisme generasi muda jika setiap informasi yang masuk tidak disaring sesuai dengan kultur yang ada di Indonesia. Untuk itu perkembangan teknologi yang semakin modern haruslah diarahkan pada hal yang positif seperti untuk kegiatan membaca yang mampu menumbuhkan semangat Nasionalisme.

b. Sejarah panjang untuk mempertahankan kemerdakaan Indonesia di berbagai daerah di Indonesia, muncul berbagai perlawanan terhadap bangsa Belanda, yang ingin kembali menduduki Indonesia setelah sebelumnya pernah dijadikan negara jajahan selama 3,5 abad. Salah satu sejarah monumental yang terjadi di Kabupaten Bondowoso, dan masih bisa kita ketahui melalui sebuah monumen di pusat kota, adalah peristiwa Gerbong Maut, yang menjadi salah satu bukti betapa biadabnya perlakuan bangsa Belanda terhadap pribumi salah satunya para pejuang dari tanah Bodowoso.

(27)

3.4 Saran

Berdasarkan pembahasan mengenai “Gema Aplikasi: Internalisasi Spirit Membaca dan Nasionalisme Generasi Muda Berbasis Teknologi” di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

a. Untuk Masyarakat

Hendaknya masyarakat pada abad yang berbasis teknologi ini, dapat memanfaatkan teknologi yang ada secara optimal utamanya dalam hal yang positif. Karena jika masyarakat memanfaatkan teknologi dengan baik utamanya dalam meningkatkan minat membaca juga akan berdampak pada tumbuhnya semangat nasionalisme pada masyarakat.

b. Untuk Lembaga

Saran penulis bagi lembaga, dalam hal ini Perpustakaan Daerah Kabupaten Bondowoso adalah agar bisa membantu dalam mensosialisasikan aplikasi Gema ini kepada pengunjung, dengan adanya jaringan wi-fi di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bondowoso sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengaksesnya di sana.

c. Untuk Remaja/Siswa

Saran penulis bagi remaja atau siswa, hendaknya setiap siswa dapat memanfaatkan sebaik mungkin aplikasi ini secara optimal. Sehingga dengan sendirinya akan tumbuh kebiasaan membaca, yang dalam aplikasi ini sekaligus dapat menumbuhkan semangat nasionalisme.

d. Untuk Peneliti Selanjutnya

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Anggita, Poetri. 2013. Efektifitas Penggunaan Model Role Playing dengan Model Stor Telling dalam Pembelajaran PKn untuk Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa. Universitas Pendidikan Indonesia

Arifin, Samsul. 2015. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dengan Mempelajari Sejarah Indonesia. Diakses pada 14 April 2016, jam 12.00 WIB

http://www.kompasiana.com/lottee1/menumbuhkan-rasa-nasionalisme-dengan-m empelajari-sejarah-indonesia_54f90d3da3331100448b4a9b

Farida, Rahim. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

http://daerah.sindonews.com/read/785115/22/minat-baca-masyarakat-indonesia-ketiga-dari-bawah-1379586151. Diakses pada 18 April 2016, jam 08.45

WIB

http://www.android.com/about/ Diakses pada, 14 April 2016, jam 12:30 WIB .

Kholiati. 2011. Hubungan antara Frekuensi Kunjungan Perpustakaan Sekolah dengan Minat Baca Siswa Kelas IV di SD Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo.

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Mashoed, 2004. Sejarah dan Budaya Bondowoso. Surabaya: Papyrus

Shafwan, Muhammad Hambali. 2014. Intisari Sejarah Pendidikan Islam. Solo: Pustaka Arofah.

Soeatminah. 1991. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta : Kanisius

Sundusiyah, Aida. 2012. Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi.

Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(29)

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Pasukan Pejuang di Bawah Pimpinan Mayor Magenda

1) Kompi I di bawah pimpinan Kapten Untung

2) Kompi II di bawah pimpinan Kapten Sofian Hadi

3) Kompi III di bawah pimpinan Letda R. Soetedjo

4) Kompi IV di bawah pimpinan Letda RF. Moh. Saleh

5) Kompi V di bawah pimpinan Kapten Samsul Arifin

(30)

No

. Nama Usia Pekerjaan

1 Moehammad Alwi 21 Polisi

2 Soewandono 21 Polisi

10 Abdul Rachman 47 Pegawai BAPRA

11 Soewardi 24 ALRI

30 Koestidjo 29 Opas PG Prajekan

31 Oewi 28 TRI

38 Moegiman 33 Ajudan Inspektur Polisi

39 Sajidiman 28 Juru Tulis AW Curahdami

40 Sali 52 Guru Sekolah Pertanian

41 Wirjo Pranoto 50 Guru Sekolah Rakyat

42 Sahawi 24 Pedagang

Gambar

Gambar 2.3.3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain creative task performance akan dapat berkembang dengan baik jika organisasi memiliki iklim organisasi yang positif, yang dapat mengembangkan openness to

Tujuan dilaksanakan demplot yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani di bidang penguatan kelompok melalui kerjasama dan pengetahuan tentang

Dengan kata lain, orang Kristen perlu menyadari bahwa mayoritas dan minoritas sama-sama atau setara sebagai warga negara Indonesia yang tidak boleh

Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran bilangan thiobarbituric acid (TBA) pada tiga jenis produk ayam goreng broiler untuk mengetahui tingkat ketengikannya (ayam goreng

Karakter yang ditampilkan dengan semangat dan gairah dalam menjalani hidup, melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan mengangap hidup sebagai suatu petualangan. Individu

Penggunaan limbah susu bubuk afkir sebagai pakan tambahan ayam pedaging jantan sampai persentase 10% tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap persentase

Populasi adalah himpunan semua individu yang dapat atau yang mungkin akan memberikan data dan informasi untuk suatu penelitian. Dalam penelitian ini populasinya mencakup

Lukman Hakim SP juga memiliki sikap keterbukaan dengan masyarakat dalam memperoleh partisipasi masyarakat, serta melakukan kegiatan- kegiatan yang melibatkan