• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS VI SEKOLAH DASAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM PADA PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 DI KELAS VI SEKOLAH DASAR SKRIPSI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH: IMA FEBRIANTI

A1D117091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(2)

i SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Jambi

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Ima Febrianti

A1D117091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(3)
(4)
(5)

iv Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Ima Febrianti

NIM : A1D117091

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar – benar karya sendiri dan bukan jiplak hasil dari penelitian pihak lain. Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedia menerima sanksi dicabut gelar dan ditarik ijazah.

Demikian pernyataan ini dibuuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Muara Bulian, Januari 2020 Yang membuat pernyataan

Ima Febrianti NIM. A1D117091

(6)

v

“Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan lewat usaha dan kegigihan”

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”

(Qs. Al-Insyirah ayat 5)

Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmatNya saya bisa menyelesaikan skriprisi ini dan saya dapat mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya Bapak Fadli dan Ibu Yui Herawati serta adik – adik tercinta yang telah memberikan do’a, memberi dukungan, dan selalu menjadi penyemangat bagi penulis. Dan tak lupa pula teruntuk Anggota Asrama Putra Putri PGSD Universitas Jambi dan Mahasiswa/I yang telah memberikan motivasi,

(7)
(8)

vii

Febrianti, Ima. 2021. Implmentasi Penggunaan Google Classroom pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 di kelas VI Sekolah Dasar: Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing I Ahmad Hariandi S,Pd.I., M.Ag. Pembimbing II Alirmansyah, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci : Implementasi, Penggunaan Google Classroom, dan Pandemi

Covid-19

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas VIE Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi, dengan pendekatan penelitian berupa deskriptif.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik model Miles dan Hubberman dengan menggunakan 3 tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa implementasi penggunaan Google Classrooom pada pembelajaran daring masa pendemi Covid-19 ini adalah: (1) Perencanaan dalam implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring yaitu menyiapkan suatu Rencana Perencanaan Pembelajaran dan juga menyiapkan sutu media pembelajaran. (2) Pelaksanaan Pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom yaitu penyampaian materi, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan strategi pembelajaran. (3) Evaluasi pembelajaran seperti biasa ada penilaian kognitif, penilaian afektif, dan penilaian psikomotor.

Simpulan dari penelitian ini adalah dalam perncanaan guru menyiapkan suatu rancangan perencaan pembelajaran (RPP), silabus, LKPD dan menyiapkan suatu media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. Pelaksanaan pada pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom pada pembelajaran daring strategi yang digunakan guru untuk menyampaikan materi ajar dan juga dalam pembelajaran guru menyiapkan media pembelajaran.

(9)

viii

Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah S.W.T karena berkat rahmat dan karuia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Implementasi Penggunaan Google Classroom Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19 di kelas VI Sekolah Dasar.

Secara khusus dan yang utama, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Fadli dan Ibu Yuni Herawati yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan dan motivasi yang sangat besar kepada penulis selama ini. Semoga Allah S.W.T selalu meberikan kesehatan dan limpahan rahmat-Nya kepada mereka. Dan juga ibu angkat saya ibu Lian Firmadora Musya S.Pd yang selalu mendo’a kan, dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menulis skripsi. Karena penulis sadar bahwa tanpa beliau penulis tidak akan bisa sampai sejauh ini.

Kemudian, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu dalam penyusunan skripsi ini, terutama kepada Bapak Ahmad Hariandi, S.Pd.I, M.Ag selaku Pembimbing I sekaligus Sekretaris Prodi PGSD FKIP Universitas Jambi, yang dengan ketelitian, kesabararan, keikhlasan dan selalu yang membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Begitu juga Bapak Alirmansyah, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II yang dengan dengan penuh keikhlasan dan kesabarannya memberikan arahan, bimbingan dan nasehat kepada penulis untuk tidak menyerah memperbaiki kesalahan atau kekeliruan yang muncul dalam menyusun skripsi ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Andi Suhandi, S.Pd., M.Pd.I selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis

(10)

viii

selama kuliah. Bapak Drs. Faizal Chan, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bapak Dr. Yantoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan Dasar, dan Bapak Ahmad Hariandi, S.Pd.I, M.Ag selaku Skretaris Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Bapak Drs. Syahrial, M.Ed., Ph.D selaku wakil dekan 1 yang selalu memberikan yang terbaik untuk mahsiswanya. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. Asrial, M.Si selaku dekan FKIP Universitas Jambi, dan Bapak/Ibu Dosen Program Studi PGSD FKIP Universitas Jambi, kepada kepala sekolah, guru dan siswa Sekolah Dasar 47/IV Kota Jambi yang telah bekerja sama dalam penelitian ini, dan juga yang telah banyak memberikan ilmunya dengan penuh keikhlasan selama ini, dan tak lupa pula teruntuk anggota Asrama Putra/i PGSD Universitas Jambi dan para teman dekat seperjuanganku, teman-teman yang tidak bisa aku sebut satu persatu, yakni teman-temanku dari R003 Angkatan 2017 yang telah memberikan semangat, krtik dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Meskipun telah berusaha menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa skripsi ini terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritikan yang membangun sebagai bahan masukan bagi penlis agar dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.

Muara Bulian, Januari 2021

(11)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 6

2.1 Kajian Teori ... 6

2.1.1 Google Classroom ... 6

2.1.1.1 Pengertian Google Classroom ... 6

2.1.1.2 Cara menggunakan Google Classroom ... 7

2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom ... 8

2.1.2 Pengertian Pembelajaran ... 9

2.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran ... 10

2.1.4 Pembelajaran Daring ... 12

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Daring ... 12

2.1.4.2 Manfaat Pembelajaran Daring ... 13

2.1.5 Media Pembelajaran ... 14

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 14

2.1.5.2 Kegunaan Media Pembelajaran... 16

2.1.6 Virus Corona (Covid-19) ... 17

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 18

(12)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 22

3.3 Data dan Sumber Data ... 23

3.4 Subjek Penelitian ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5.1 Observasi... 24

3.5.2 Wawancara ... 25

3.5.3 Dokumentasi ... 26

3.6 Teknik Uji Validitas Data ... 26

3.7 Teknik Analisis Data... 27

3.8 Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Deskripsi Lokasi / Objek Penelitian ... 30

4.1.1 Identitas Sekolah ... 30

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 32

4.1.2.1 Visi Sekolah ... 32

4.1.2.2 Misi Sekolah ... 32

4.1.2.3 Tujuan Sekolah... 32

4.1.3 Struktur Organisasi ... 33

4.1.4 Tenaga Pendidik dan Jumlah Siswa ... 34

4.1.4.1 Keadaan Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi ... 34

4.1.4.2 Keadaan Siswa SD Negeri 47/IV Kota Jambi ... 36

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian ... 36

4.2.1 Perencanaan dalam implementasi penggunaan google classroom ... 37

4.2.2 Pelaksanaan dalam penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring ... 41

4.2.3 Evaluasi dari implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring ... . 46

4.3 Pembahasan... 50

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 56

5.1 Simpulan ... 56 5.2 Implikasi ... 57 5.3 Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA ... 58 DAFTAR LAMPIRAN ... 60 RIWAYAT HIDUP ... 86

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-Kisi Pedoman Observasi ... 25

3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ... 26

4.1 Profil SD Negeri 47/IV Kota Jambi ... 31

4.2 Data Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi ... 34

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir... 21 3.1 Prosedur Penelitian... 29 4.1 Struktur Organisasi SDN 47/IV Kota Jambi ... 33

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Catatan Observasi Guru Kelas VIE ... 61

Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru dan Siswa ... 63

Lampiran 3 Dokumentasi Observasi ... 68

Lampiran 4 Rencana Pelaksaan Pembelajaran ... 76

Lampiran 5 Dokumentasi Wawancara ... 80

Lampiran 6 Bukti Surat Selesai Penelitian... 82

Lampiran 7 Bukti Surat Penunjukkan Pembimbing 1 dan 2 ... 83

Lampiran 8 Bukti Surat Penunjukkan Tim Evaluator Penelitian ... 84

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini mengharuskan dunia pendidikan untuk selalu meningkatkan peningkatan dalam segala bidang. Oleh karena itu upaya peningkatan mutu pendidikan sudah merupakan kesepakatan nasional seperti yang tertuang dalam Undang – uandang Sisdiknas No 20 tahun 2003 dan undang – undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradap berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar tahun 1945.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah dampak

pandemi Covid-19 yang kini mulai merambah ke dunia penidikan, sehingga pemerintah berupaya untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan. Selain itu pemerintah juga membatasi aktivitas manuasi di luar rumah upaya membatasi antar banyak orang hal itu bertujuan untuk emutus rantai penyebaran Covid-19.

Dengan adanya kebijakan tersebut sekolah menerapkan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau pembelajaran daring.

Sesuai petunjuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan pada

(17)

tanggal 24 Maret 2020. Seperti yang telah dijalankan saat ini, pembelajaran dilakukan secara daring atau dari rumah untuk seluruh siswa hingga mahasiswa karena adanya pembatasan sosial sebagai upaya untuk mengatasi atau setidaknya memperkecil angka penyebaran virus corona. Sering mengakibatkan proses pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran secara daring. Dengan adanya pembelajaran online guru – guru dan siswa harus bisa memanfaatkan teknologi untuk melangsungkan dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya.

Dilihat dari perkembangan zaman sekarang ini tidak lepas dari Teknologi Informasi (TI) yang juga semakin semakin berkembang. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi yang digunakan sebagai sarana informasi dan komunikasi antar individu (Miningsih, 2015:4). eSelain itu dengan adanya pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, pelaksanaan proses pembelajaran membutuhkan pembelajaran Daring. Guru yakni dituntut untuk menguasai teknologi supaya proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19.

Dewi, (2020:67) menjelasakan bahwa aplikasi yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran online antara lain melalui berbagai ruang diskusi seperti google classrom, whatsaap, kelas cerdas, zennius, quipper dan microsoft. Selama masa pandemi Covid-19 pelaksanaan pembelajaran dilakukan dirumah atau online menjadi solusi terbaik. Salah satu media pembelajaran daring yang saat ini sedang berkembang dan mulai digunakan adalah Google Classroom

adalah aplikasi khusus yang digunakan untuk pembelajaran darng yang dapat dilakukan dari jarak jauh sehingga memudahkan guru untuk membuat, mengelompokan dan membagikan tugas selain itu guru dan siswa bisa setiap saat

(18)

melakukan kegiatan pembelajaran melalui ruang kelas Google Classroom dan siswa nantinya juga dapat belajar, menyimak, membaca dan mengirim tugas dari jarak jauh.

Dalam penggunaan aplikasi Google Classroom berisi layanan dan layanan lainnya, salah satunya dalam penggunaan Google Classroom dapat mengirimkan tugas berbentuk dokumen, photo, dan video pembelajaran kepada siswa yang berkaitan dengan tema berapa yang dikerjakan. Melakukan setiap penilaian dari tugas apa yang telah diberikan oleh guru, interaksi yang lancar antara guru dan siswa didalam kolom komentar, siswa – siswa juga bisa melakukan absen setiap pembelajaran dimulai, dan siswa mengirimkan tugas yang telah selesai dilaksanakan dan itupun nanti tersimpan di Google Drive dan tersusun rapi. Hal ini dapat dijadikan sebagai media pembantu pembelajaran Daring, karena Google Classroom memiliki berbagai kelebihan dalam menciptakan pembelajaran yang mudah untuk digunakan dan untuk pengiriman tugasnya menjadi sistematis.

Adapun berdasarkan penelitian oleh Shampa Iftakhar (2016) toipiknya

Google Classroom: What works and How? Menyertakan Google Kelas membantu memantau pembelajaran siswa. Di Google Classroom, pengajar dapat melihat semua aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Interaksi antara guru dan siswa, dan interaksi antara siswa dan guru terekam dengan baik.Pelaksanaan penggunaan

Google Classroom dalam proses pembelajaran Daring di berbagai Sekolah Dasar, diperlukan kajian yang lebih mendalam tentang penggunaan Google Classroom

sebagai media pembelajaran. Salah satu implementasi penggunaan Google Classroom adalah SD N 47 / IV Kota Jambi.

(19)

Di SD Negeri 47/IV Kota Jambi merupakan suatu lembaga pendidikan yang telah menggunakan Aplikasi Google Classroom saat pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 ini, kegiatan pembelajaran daring pada masa pandemi

Covid-19 menggunakan media e-learning di sekolah tersebut menggunakan aplikasi Google Classroom. Dalam proses pembelajaran siswa diberi penugasan oleh guru dan mengirimkan hasil tugasnya ke aplikasi Google Classroom, terlihat bahwa guru mengirimkan tugas-tugas tema, mengirim video pembelajaran sebagai media pembelajaran kepada siswa sehingga siswa langsung dapat memahami materi yang diberikan guru melalui Google Clasroom tersebut. Selain itu siswa diberi penugasan dari guru dan mengirimkan hasil tugasnya ke Google Classroom. Google Clasroom menjadi salah satu alternatif untuk membagikan materi dan soal-soal tanpa memakai media cetak.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 kelas VI di Sekolah Dasar.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini,, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana implementasi dalam penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 kelas VIE di SD Negeri 47/IV Kota Jambi”?

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan Bagaimana implementasi dalam penggunaan Google Classroom

pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 kelas VIE di SD Negeri 47/IV Kota Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka manfaat penelitian ini adalah: 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat agar dapat memberikan suatu gambaran mengenai pelaksanaan Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi keilmuan serta dapat dijadikan referesi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian Implementasi penggunaan Google Classroom dalam proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini juga bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan inspirasi untuk implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Dan juga mampu mampu mengimplementasikan Google Classroom dalam proses kegiatan pembelajaran daring.

(21)

6 BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Google Classroom

2.1.1.1 Pengertian Google Classroom

Google Classroom atau dalam bahasa Indonesia yaitu ruang kelas google adalah sebuah serambi pembelajaran yang dapat diperuntukan terhadap ruang lingkup pendidikan yang dimaksudkan untuk membantu menemukan jalan keluar atas kesulitan yang dialami dalam membuat penugasan tanpa menggunakan kertas (paperless) (Iskandar dkk, 2020: 144).

Google Classroom merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan terciptanya ruang kelas di dunia maya. Selain itu, Google Classroom juga menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas bahkan menilai tugas-tugas yang dikumpulkan (Herman dalam Japar, 2020: 153).

Keefektifan pembelajaran dengan menggunakan Google Classroom dapat dilihat berdasarkan tingkat kesalahan yang dibuat oleh siswa saat menyelesaikan permaslahan yang diberikan, hal lain yang menjadi acuan keefektifan pembelajaran adalah pada saat guru memotivasi siswa untuk mempelajari materi yang telah diunggah ke dalam kelas Google Classroom (Iskandar dkk, 2020: 144). Dengan demikian aplikasi ini dapat membantu pendidik dalam dan siswa dalam melaksanakan proses belajar yang lebih mendalam.

Berdasarkan pada pendapat ahli di atas, bisa disimpulkan kalau aplikasi

(22)

pembelajaran yang lebih mendalam, baik buat mengantarkan modul, mengantarkan modul malalui video pembelajaran di Youtube, serta absensi sepanjang pandemi Covid- 19.

2.1.1.2 Cara menggunakan Google Classroom

Dalam memulai menggunakan Google Classroom kita terlebih dahulu masuk ke akun google dan kemudian mencari produk google tersebut, setelah masuk pada akun Google Classroom kita dihadapakan pada tiga menu utama yaitu, stream (aliran), classwork (aktivitas siswa), dan people (orang). Stream adalah fasilitas google class untuk membuat pengumuman, mendiskusikan gagasan, atau melihat aliran tugas, materi, quiz dari topik-topik yang diajarkan guru.

Classwork dapat digunakan guru untuk membuat soal tes, pretes, quiz, mengunggah materi, dan mengadakan refleksi. Pada menu people guru dapat mengundang siswa dengan kode akses yang telah tersedia pada bilah people, sedangkan untuk mengundang guru lain sebagai kolaborator cukup dengan mengundang guru melalui email masing-masing. Materi yang diunggah pada bilah classwork dapat berupa file word, exel, powerpoint, pdf maupun video. Hal ini dilakukan guru untuk mengakomodasi adanya perbedaan terhadap kecapatan berpikir, latar belakang pengetahuan awal, dan perbedaan pada learning style peserta didik (Millatana dalam Iskandar dkk, 2020: 143).

(23)

2.1.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom

Menurut Janzen M dan Marry dalam Iftakhar (2016:13) menyatakan bahwa kelebihan dari aplikasi Google Classroom antara lain yaitu:

a. Mudah digunakan kaena desain Google Classroom kelas sengaja menyederhanakan antarmuka instruksional dan opsi yang digunakan untuk tugas pengiriman dan pelacakan; komunikasi dengan keseluruhan kursus atau individu juga disederhanakan melalui pemberitahuan pengumuman dan email.

b. Menghemat waktu karena ruang kelas Google dirancang untuk menghemat waktu dengan mengitegrasiikan dan mengotomatisasi penggunaan aplikasi Google lainnya.

c. Berbasis cloud. Google Classroom menghadirkan teknologi yang lebih profesional dan otentik untuk digunakan dalam lingkungan belajar karena aplikasi Google mewakili sebagian besar alat komunikasi.

d. Fleksibel karena aplikasi ini mudah diakses dan dapat digunakan oleh infrastruktur dan siswa di lingkungan belajar tatap muka dan lingkungan

online sepenuhnya.

e. Gratis dikaenakan Google kelas sendiri sudah dapat digunakan aoleh siapapun untuk membuka kelas asalkan memilki akun gmail.

Berikut kekurangan dari aplikasi Google Classroom:

a. Google Classroom yang berbasis Web mengharuskan siswa dan guru untuk terkoneksi dengan jaringan internet.

b. Pembelajaran berupa individual sehingga mengurangi pembelajaran sosial siswa.

(24)

c. Apabila siswa tidak kritis dan terjadi kesalahan materi akan berdampak pada pengetahuannya.

d. Membutuhkan spesifikasi hardware, software dan jaringan internet yang tinggi.

Berdsarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Google Classroom

adalah suatu aplikasi yang dirancang untuk mempermudah interaksi guru dan siswa dalam dunia maya. Aplikasi ini memberikan kesempatan kepada guru untuk mengeksplorasi gagasan keilmuan yang dimilki oleh siswa. Guru memilki keleluasan waktu untuk membagikan kajian ilmuan dan memberikan tugas mandiri kepada siswa selain itu, guru dapat juga membuka ruang diskusi bagi para siswa secara online.

2.1.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Menurut Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu area belajar.

Menurut Trianto (2009:19) mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai. Dari uraiannya tersebut, maka terlihat jelas bahwa

(25)

pembelajaran itu adalah interaksi dua arah dari pendidik dan peserta didik, diantara keduanya terjadi komunikasi yang terarah menuju kepada target yang telah ditetapkan.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan didalamnya terdapat interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga terjadi aktivitas belajar.

2.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah – langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan (Sudjana, 2010:126). Menurut Bahri & Zain (2010:1) Pelaksanaan pembelajaran adalah salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.

Adapun Komponen dalam pelaksanaan Pembelajaran

Belajar dan mengajar sebagai suatu proses sudah tentu harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar. Keempat persoalan (tujuan, bhan, metode, dan alat serta penilaian). Menjadi komponen yang utama yang harus dipenuhi dalam proses belajar – mengajar.

(26)

Secara skematis keempat komponen tersebut sebagai berikut: a. Tujuan

Tujuan dalam proses belajar – mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan dalam proses pengajaran yang berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasrnya adalah rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki siswa setelah mereka menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses pengajaran (Sudjana, 2010:63)

b. Bahan

Tujuan yang jelas dan oprasional dapat ditetapkan bahan pelajaran yang harus menjadi isi kegiatn belajar – mengajar. Bahan pelajaran inilah yang diharapkan dapat mewarnai tujuan, mendukung tercapai tujuan dan tingkah laku yang diharapkan untuk dimiliki siswa (Sudjana, 2010:69). c. Metode

Metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan alat berfungsi sebagai jembatan atau media transformasi pelajaran terhadap tujuan yang ingin dicapai (Sudjana, 2010:77).

d. Alat

Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting untuk membantu membantu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Sebab adanya alat peraga, bahan yang akan disampaikan kepada siswa akan lebih mudah diterima dan dipahami (Sudjana, 2010:104).

(27)

e. Penilaian

Untuk menetapkan apakah tujuan belajar telah tercapai atau tidak maka penilaianlah yang harus memainkan peran dan fungsinya. Dengan perkatan lain bahwa penilaian berperan sebagai barometer untuk mengukur tercapai tidaknya tujuan pembelajaran (Sudjana, 2010:104) 2.1.4 Pembelajaran Daring

2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan Pembelajaran berlangsung di Internet, dan tidak ada komunikasi tatap muka antara

guru dan siswa. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat pandemi Covid-19, menjelaskan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan dirumah melalui pembelajaran daring (dalam jaringan) jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Menurut Dewi, (2020:56), pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan secara jarak jauh melalui bimbingan orang tua. Dengan adanya pembelajaran daring maka pserta didik memiliki waktu untuk belajar kapanpun dan dimanapun. Interaksi dapat dilakukan melalui aplikasi Google Classroom,

video converce, telfon dan WhatsApp. Adapun Menurut Thome pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan

video steaming online (Kuntarto,2017:101).

(Pohan, 2020:2) menjelaskan bahwa pembelajaran daring lebih dikenal dikalangan masyarakat sebagai pembelajaran online, dimana pembelajaran

(28)

dilaksanakan didalam lingkup jaringan (daring) sehingga pengajar dan yang diajar tidak bisa bertatap muka secara langsung. Pembelajaran daring merupakan kegiatan yang dimanfaatkan jaringan internet dalam setiap proses pembelajaran. Hal tersebut sependapat dengan yang dinyatakan oleh Dewi, (2020:67) yang mengatakan bahwa aplikasi yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran online melalui berbagai ruang diskusi seperti Google Classroom, whatsapp, kelas cerdas, zennius, quipper dan microsoft, lebih banyak lagi. Pohan, (2020:11) menyebutkan beberapa platform atau media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran daring diantaranya E-learning, Edmodo, Google Meet, V-Class, Webinar, Zoom, Skype, Webex, Facebook Live, Yootube Live, Schoology, What’s

Up, E-mail dan Messenger.

2.1.4.2 Manfaat Pembelajaran Daring

Kemajuan teknologi akan berdampak pada peradaban dan budaya manusia. Dalam dunia pendidikan, kebijakan penyelenggaraan pendidikan kadangkala dipengaruhi oleh dampak kemajuan teknologi. Adakalanya dengan kemajuan teknologi ini akan memudahkan untuk mencapai tujuan pendidikan itu.

Adapun manfaat pembelajaran daring menurut Pohan, (2020:8) adalah dapat membuat peserta didik lebih tertentang dengan hal – hal baru yang mereka baru ketahui, meliputi teknik interaksi dalam pembelajaran, penggunaan media pembelajaran yang beraneka ragam. Sehingga secara tidak langsung peserta didik dapat mempelajari materi ajar dengan cara mandir.

(29)

Manfaat kriteria pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara daring antara lain:

1. Membangun dan meciptakan pengetahuan secara mandiri.

2. Pemecahan masalah dapat di atasi karena dengan adanya pemahaman tentang bidang studi ilmu dalam membangun pengetahuan.

3. Dapat membentuk komunikasi pembelajaran yang intensif. 4. Pemanfaatan media sosial atau interaksi dapat lebih maksimal.

5. Lebih mudah dalam melakukan kegiatan interaksi, membangun kemandirian dan membangun jaringan yang lebih luas.

2.1.5 Media Pembelajaran

2.1.5.1 Pengertian Media Pembelajaran

Menurut KBBI (2019) “Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, perantara, penghubung, yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya)”. Kemudian menurut KBBI (2019) “Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan sebagai perantara dalam menyalurkan informasi/pesan pengetahuan seputar pembelajaran kepada peserta didik. Menurut Yuliana, dkk 2017: 136) menyatakan bahwa media pembelajaran berperan sebagai sarana komunikasi dalam rangkaian belajar, bertujuan untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran secara efektif dan efisien. Maka dari itu peran media sangat penting selama proses pembelajaran. Berbeda dengan pendapat Musfiroh Daraini Musfiroh (2017: 4) menyatakan bahwa penggunaan media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini

(30)

dikarenakan media dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Media adalah alat bantu proses belajar mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.

Setelah memahami pengertian dari “media” dan “pembelajaran” maka dapat disimpulkan media pembelajaran adalah segala bentuk sarana fisik baik berupa lingkungan, perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dapat dijadikan perantara atau penyalur informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Menurut Asyhar (2014:8) media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan para ahli di atas hingga bisa disimpulkan kalau media pembelajaran ialah sesuatu perlengkapan yang menolong proses pembelajaran serta bertujuan buat mempermudah dalam mengantarkan data kepada siswa.

Sedangkan media pembelajaran daring (Dalam Jaringan), merupakan media pembelajaran yang digunakan dalam memanfaatkan jaringan internet dalam penggunaannya. Media pembelajaran secara daring ini sendiri biasanya menggunakan aplikasi pada handphone android atau memanfaatkan website dalam prakteknya, semua penggunaan media pembelajaran ini mengharyuskan pemanfaatan internet, sehingga dapat dioperasikan.

Adapun untuk penggunaan media dalam pembelajaran daring, guru diberikan kebebasan dalam memilih. Beberapa platform atau media online yang

(31)

dapat digunakan seperti Edmodo, Google Meet, Google Classroom, Zoom Meeting Cloud, Skype, Whatsapp, Facebook, Youtube, E-mail, dan sebagainya.

2.1.5.2 Kegunaan Media Pembelajaran

Secara umum menurut Sumiharsono dan Hasanah (2017:10-11) media pembelajaran mempunyai kegunaan antara lain :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis (dalam bentuk tulisan katakata atau lisan belaka)

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.Misalnya, objek yang besar bisa dgantikan dengan gambar atau film bingkai. Gerak yang terlalu cepat atau lambat dapat dibantu dengan time elpse atau high-speed photografy dll.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa,

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Dengan adanya media pembelajaran memungkinkan siswa belajar sediri-sendiri menurut kemampuan dan sifatnya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan respon yang sama. Hal ini dapat mengatasi sifat siswa yang unik ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa.

(32)

2.1.6 Virus Corona (Covid-19)

Di awal tahun 2020, sempat dikejutkan dengan merebaknya virus jenis baru yaitu Coronavirus baru (SARS-CoV-2) yang disebut dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Sumber virus itu diketahui dari Wuhan, Cina. Itu ditemukan pada akhir 2019. Astini (2020:16) mengatakan dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat yaitu

Midde East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute

RespiratorySyndrome (SARS). Virus penyebab Covid -19 ini dinamakan Sars-CoV-2.

Pandemi adalah kondisi di mana penyakit menular menyebar dengan cepat dari manusia ke manusia di banyak tempat di dunia. Menurut WHO (World Health Organization), Organisasi Kesehatan Dunia, pandemik terjadi jika telah memenuhi tiga kondisi yakni, munculnya penyakit baru pada penduduk, menginfeksi manusia, menyebabkan penyakit berbahaya, dan penyakit dapat menyebar dengan mudah hingga berkelanjutan diantara manusia. Sejak Jumat (28/2/2020) WHO telah menaikkan status risiko dari virus corona ini ke level tertinggi karena penyebarannya yang cepat ke sejumlah negara (Ibadurrahman, 2020: 25).

Coranavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang terkait dengan infeksi pernapasan, merujuk pada virus yang menyerang dan berkembang biak di sel epitel saluran pernapasan yang dapat menyebabkan gejala pernapasan dan sistemik. Virus corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang tidak tersegmentasi. Virus-virus corona termasuk dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviriade, dan sub keluarga Orthocoronavirinae. Virus corona

(33)

termasuk dalam genus Coronavirus ini dinamai sesuai dengan tonjolan berbentuk karangan bunga di selubung virus. (Zhu et al, 2020: 18).

Dengan adanya penyebaran virus corona ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu yang awalnya guru sekolah dasar yang terbiasa melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara langsung, kondisi ini memunculkan tidakkesiapan persapan pembelaran. Perubahan yang terjadi terlalu cepat dan mendadak sebagai akibat penyebaran Covid-19 membuat untuk semua orang utuk tidak buta dalam menggunakan teknologi terutama guru dia harus melek akan teknologi.

Dengan pembelajaran jarak jauh atau yang disebut dengan pembelajaran daring. Dilaksanakannya pembelajaran daring pada masa pandemi ini seseorang peserta didik tetap mengasah pengetahuan, nilai, dan keterampilan siswa dalam mengikuti kegiatan pemebelajaran dengan jarak jauh. Akan tetapi dengan dilaksanakan pembelajaran daring ini akan menimbulkan kurangnya keefektifitas dalam belajar pada peserta didik.

2.2 Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan hasil – hasil yang diperoleh dari penelusuran yang telah dilakukan sama peneliti sebelumnya. Untuk menghindari adanya plagiarisasi/duplikasi, peneliti ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya.

Penelitian yang dilakukan oleh Anita Ningrum (2020) berjudul “Analisis Implementasi Pembelajaran Google Clasroom Siswa MTs Negri Salatiga VII dalam Materi Tata Surya Era Pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2019/2020”. Tujuannya adalah untuk mempelajari dan mengetahui proses pembelajaran siswa

(34)

kelas VII MT Negeri Salatiga materi tata surya era pandemi Covid-19 dalam penerapan Google Classroom, pandangan siswa dan pandangan guru.

Selain itu, Zedha Hammi (2017) melakukan penelitian yang berjudul "Implementasi Google Classroom di XI IPA MAN 2 KUDUS".Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses perencanaan implementasi Google Classroom

di XI IPA MAN 2 KUDUS telah terlaksana dengan baik.Untuk pelajar, penggunaan Google Classroom sebagai media pembelajaran masih kurang efektif karena Google Classroom belum dapat menuliskan rumus dan berisi gambar untuk tugas mapel Ilmu Pengetahuan Alam.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Siti Haniah (2019) yang berjudul “Menggunakan Google Classroom Sebagai Alat Pembelajaran untuk SMPN 7 BANDUNG dalam Pembelajaran IPS. Tujuan dilaksanakannya pembelajaran menggunakan Google Classroom adalah untuk membantu guru dan siswa penyedia fasilitas pembelajaran menggunakan sistem e-learning untuk pembelajaran IPS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana guru menggunakan Google Classroom sebagai alat pembelajaran untuk pembelajaran penelitian sosial.

Dari ketiga penelitian relevan yang telah dipaparkan di atas, bahwa penelitain tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun kesamaan dan perbedaan antara penelitian yang di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliiti terletak pada sasaran dan variable yang akan diteliti.

(35)

2.3 Kerangka Berfikir

Dalam Surat Edaran yang diterbitkan oleh Kemendikbud menjelaskan bahwasannya kegiatan belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran Daring akan memberikan pengalaman belajar yang baru bagi peserta didik selain itu pembelajaran daring juga memiliki hambatan dalam proses pelaksananya. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan dari jarak jauh dengan menggunakan alat komunikasi. Sedangkan menurut Isman (2016) pembelajaran daring adalah penggunaan internet dalam proses pembelajaran. Sekolah bisa memilih belajar secara online, karena pada masa pandemi ini, kebijakan pemerintah adalah melakukan kegiatan belajar jarak jauh. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran daring melibatkan guru.

Untuk memperjelas bagaiman pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom masa Pandemi Covid-19.

(36)

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Pembelajara Daring

Penggunaan Google Classroom

Implementasi Penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring

masa pandemi covid-19 dikelas VI Sekolah Dasar

(37)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi, yang berlokasi di Jl. RE. Martadinata No.38, Telanaipura, Kec.Telanaipura, Kota Jambi. Penelitian ini tentang Implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di SDN 47/IV Kota Jambi ini dilaksanakan pada semester ganjil dimulai pada 04 November – 08 Desember 2020.

Alasan peneliti mengambil penelitian di SDN 47/IV Kota Jambi, dikarenakan sekolah tersebut sudah menjalankan Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) dengan menggunakan Google Classroom.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif karena menyajikan data yang berupa kata-kata dan bahasa. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang menceritakan fenomena – fenomena yang lebih bersifat alamiah. Pengamatan lebih menekankan kepada kualitas, karakter dan keterkaitan antara satu dengan yang lain. Penelitian deskriptif kualitatif tidak mengubah adanya variabel – variabel yang diteliti akan tetapi lebih menceritakan tentang bagaimana Implementasi penggunaan Google Classroom dalam proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Dan didasarkan kepada kondisi dilapangan dan analisis dokumen beserta melalui wawancara.

(38)

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian fenomenologi. Fenomenologi adalah sebuah pendekatan yang menjelaskan atau mengungkapkan arti konsep dari suatu fenomena yang dikaji (Sukmawati, 2017:78). Penelitian ini dilaksanakan untuk mempelajari tentang fenomena dan realitas, Fenomena dan realitas seakan-akan memiliki dua makna yaitu filsafat ilmu dan metode penelitian.

3.3 Data dan Sumber Data

Data merupakan sekumpulan fakta yang digunakan untuk men jawab pertanyaan yang dibutuhkan dalam penelitian. Data deskripsi erupakan pendeskripsian atas data yang diperoleh peneliti (Juliandi, 2014:118). Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskripsi teks dan terkait dengan implementasi Google Classroom yang digunakan dalam pembelajaran daring pada saat pandemi Covid-19. Data yang diperoleh berupa dokumen dan data lain yang digunakan sebagai data pendukung.

Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan oleh informan dalam penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi di Sekolah Dasar. Sumber data yang diperoleh dari guru kelas VIE.

3.4 Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memilih informan yang dianggap relevan dengan tujuan dari penelitian, agar diperoleh informasi yang tepat dan akurat. Hal tersebutlah dilatarbelakangi atas pengamatan yang dilakukan mengenai impelementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas VIE Sekolah Dasar. Informan yang dipilih dalam

(39)

peneliitian ini yaitu Guru wali kelas VI E dan Peserta tiga Didik Kelas VIE SDN 47/IV Kota Jambi.

3.5 Tekni Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana mestinya, instrumen penelitian kualitatif adalah indera sendiri. Untuk membantu peneliti, digunakan instrumen pembantu yang sesuai dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi.

3.5.1 Observasi

Observasi merupakan cara dalam pengumpulan data pada saat melakukan peneltian melalui pengamatan secara langsung ataupun nelihat dari apa yang diteliti. Pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif. Dalam penelitian menggunakan observasi non partisipatif, yaitu observasi yang dilakukan oleh peneliti yang tidak mengikuti dalam kegiatan tersebut. Menurut (Sugiyono, 2014: 204), dalam observasi non partisipan peneliti tidak berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan, tetapi hanya berperan sebagai pengamat independen.

(40)

Tabel 3.1 Kisi –kisi Pedoman Observasi Komponen Aspek yang diamati Deskrispi

Implementasi Penggunaan

Google Classroom Pada Pembelajaran Daring Masa

Pandemi Covid-19 di Kelas

VIE Sekolah Dasar

Perencanaan Implementasi

Penggunaan Google

Classroom

Pelaksanaan Implementasi

Kegiatan Pembelajaran Daring

dengan Menggunakan Google

Classroom Masa Pandemi

Covid-19.

Evaluasi Implementasi Kegiatan Pembelajaran Daring

dengan Menggunakan Google

Classroom Masa Pandemi

Covid-19.

3.5.2 Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi-struktur yaitu untuk mempermudah peneliti mendapatkan data yang mendalam dan terperinci dengan mengembangkan pertanyaan tentang implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19. Teknik wawancara semi-struktur merupakan serangkaian pertanyaan yang dirancang dan disusun dalam bentuk pedoman wawancara, dan daftar pertanyaan tersebut digunakan untuk mengarahkan alur pembicaraan agar sampai pada tujuan hasil data yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan data yang berasal dari informan yaitu Guru kelas VIE SD Negeri 47/IV Kota Jambi dan tiga Peserta didik kelas VIE.

(41)

Tabel 3.2 Kisi –kisi Pedoman Wawancara Tema Sumber

Data

Kisi – Kisi Pertanyaan

Implementasi Penggunaan Google Classroom Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19

1. Guru 1. Perencanaan Penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring masa pandemi Covid-19

2. Pelaksanaan penggunaan Google Classroom pada

pembelajaran daring masa pandemi Covid-19

3. Evaluasi pembelajaran daring dengan menggunakan

Google Classroom pada masa pandemi Covid-19.

2. Peserta

didik

Penggunaan dan partisipasi peserta didik dalam

penggunaan Google Classroom

3.5.3 Dokumentasi

Sugiono, (2013:240) menjelasakan bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang, dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Adapun teknik dokumentasi ini dilakukan untuk mendukung data yang diperoleh dari teknik observasi dan teknik wawancara yang dilakukan, dan dokumntasinya yang berkaitan dengan pembelajaran daring. Setelah itu data – data lainnya yang diperoleh dari peneliti dari hasil dokumentasi berupa foto dan lain-lainnya yang mendukung data penelitian.

3.6 Teknik Uji Validasi Data

Dalam penelitian ini pengecekan (pemeriksaan) keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Keabsahan data merupakan hal yang paling penting dalam diperbaruhi dari kebenaran (validitas) dan terpercaya (reabilitas). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini dalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Artinya data yang diperoleh diuji keberannya (validitas) dengan cara menggunakan data hasil observasi (pengamatan) dengan

(42)

data hasil dari wawancara, atau dengan cara memperpadukan data hasil wawancara dengan dokumentasi.

Triangulasi teknik merupakan uji kredibilitas data yang dilaksanakan dengan cara menguji data yang sumbernya sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi teknik yang digunakan peneliti ialah menguji hasil wawancara yang diperoleh dengan hasil observasi serta dokumentasi.

Triangulasi sumber merupakan uji kredibilitas data yang dilaksanakan dengan cara menguji data yang diperoleh dari beberapa sumber. Triangulasi sumber yang digunakan peneliti ialah menguji data yang diperoleh dari guru kelas VIE dan peserta didik.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mencari, meringkas dan mengelompokkan semua data yang diperoleh peneliti dari observasi wawancara dan dokumentasi yang kemudian akan dilakukan analisis data. Model Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2019:369-374) menyatakan bahwa, analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan pengumpulan data pada eriode tertentu.

Sugiyono (2014:338) mengemukakan ada 3 tahap dalam menganalisis, yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data berarti meringkas, memilih hal-hal pokok, fokus pada hal – hal yang penting, kemudian menemukan tema dan pola serta menghilangkan hal yang tidak perlu. Data yang berkurang akan

(43)

memberikan gambar yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Penyajian Data

Data tersebut direpresentasikan dalam bentuk grafik, deskripsi singkat, dan hubungan antar kategori.

3. Verifikasi

Kesimpulan yang diperoleh dari verifikasi bersifat sementara. 3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti yaitu mengikuti langkah – langkah atau tahapan awal untuk mencapai keberhasilan didalam penelitian. Prosedur penelitian dirancang untuk mendapatkan data yang valid agar dapat mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian. Pada bagian ini akan menjelaskan penelitian dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap penyelesaian, sampai tahap penulisan laporan.

(44)

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Topik Fokus Permasalahan Pengumpulan Data Observasi Wawancara Dokumentasi Analisis Data Data Miles & Huberman Penulisan Laporan Interprestasi Data

(45)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian 4.1.1 Identitas Sekolah

Sekolah Dasar Negeri 47/IV terletak di jalan RE.Martadinata Telanaipura, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Berdiri pada tahun 1972. Telp (0741) 65544. Jumlah tenaga Pendidikan dan Kependidikan SDN 47 Jambi 68 orang. Tingkat pendidikan para pengajar Sarjana 48 orang, S2 3 orang.

Misinya adalah melaksanakan pendidikan agama seutuhnya guna membentuk siswa yang bertaqwa, berakhlak mulia sejak usia dini, menjadikan SDN 47 Kota Jambi sebagai pusat perubahan dan pembaharuan pendidikan di Provinsi Jambi, mencerdaskan siswa, membekali keterampilan dan mengusai IPTEK serta mengembangkan mutu sumber daya manusia. Memotivasi guru dan siswa agar kreatif, inovatif, dan kritis, menciptakan iklim pendidikan yang demokratis, bermutu bagi guru dan siswa, membentuk siswa yang berwawasan kebangsaan, berbudaya sehat, disiplin, dan tanggungjawab bagi guru dan siswa.

Dalam proses pembelajaran kelas I sampai kelas VI menggunakan kurikulum 2013. Tahun Pelajaran 2020/2021 ini, siswa SDN 47 berjumlah 1.059 orang. Untuk Tahun pelajaran 2020/2021, proses pembelajaran di SD Negeri 47 melaksanakan 5 hari kerja dengan menerapkan Program Penguatan Karakter, pelaksanaan kegiatan pembelajaran pun dilaksanakan sampai pukul 15.00.

(46)

Tabel 4.1 Profil SD Negeri 47/IV Kota Jambi

No Data Sekolah

1. Nama Sekolah SD Negeri 47/IV Kota Jambi

2. NPSN 10504908

3. Jenjang Pendidikan SD

4. Status Sekolah Negeri

5. Alamat Sekolah RE. Marthadinata

Jalan RE. Marthadinata

Desa/Kelurahan Telaipura Kecamatan Telaipura Kabupaten Jambi Provinsi Jambi Kode Pos 36122 Telp/HP 074165544 6. Mulai Operasional 1962 7. Luas Tanah/Lahan 6.000 m22 8. Luas Banguna 3.000 m2

9. Status Tanah Milik Sendiri

10. Surat IMB Nomor :- Tanggal:-

(47)

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah 4.1.2.1 Visi Sekolah

“Beriman, Bermutu dan Berbudaya Lingkungan”. 4.1.2.2 Misi Sekolah

1. Melaksanakan pendidikan agama seutuhnya guna membentuk siswa yang bertakwa, berahlak mulia sejak usia dini.

2. Menjadikan SDN 47 Kota Jambi sebagai pusat perubahan dan pembaharuan pendidikan di Provinsi Jambi.

3. Mencerdaskan siswa, membekali keterampilan dan menguasai IPTEK serta mengembangkan mutu sumber daya manusia.

4. Membentuk guru dan siswa yang berkarakter, berwawasan kebangsaan, berbudaya sehat, disiplin, dan Tanggung jawab.

5. Membudayakan sekolah bersih, sehat dan hijau dalam upaya mensukseskan ADIWIYATA.

4.1.2.3 Tujuan Sekolah

Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Lulusan memiliki keimanan dan ketakwaan 2. Meraih standar keputusan minimal 7,5

3. Terpenuhinya 8 standar Nasional Pendidikan secara maksimal. 4. Persentase lulusan 100 %.

5. Lebih 90% dari lulusan diterima di sekolah lanjutan unggulan

6. Kultur sekolah yang inovatif, kreatif, demokratis, terbuka, displin dan bertanggung

(48)

7. Lulusan menguasai IPTEK dan Nasionalisme yang tinggi. 8. Pencapaian prestasi OSN, cerdas cermat

9. Lingkungan sekolah yang asri, bersih dan tertata rapi. 10. Manajemen pengelolaan sekolah yang berbasis TIK 4.1.3 Struktur Organisasi

Stuktur Organisasi adalah suatu susunan komponen yang sangat penting di SD Negeri 47. Berikut Struktur organisasi yang ada di SD Negeri 47 Kota Jambi.

(49)

4.1.4 Tenaga Pendidik dan Jumlah Siswa

4.1.4.1 Keadaan guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi

SD Negeri 47 memiliki 66 Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Sekolah ini memiliki 30 Tenaga PNS dan 33 Tenaga Honorer baik itu guru maupun karyawan. Berikut Data Guru SD Negeri 47 Kota Jambi. Tenaga Pendidik yang professional sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. SD Negeri 47 Kota Jambi memiliki 66 Tenaga Pendidik yang terdiri dari 36 Guru Kelas, 4 Guru Pendidikan Agama Islam, 5 Guru PJOK dan 3 Guru Bahasa Inggris. Untuk meningkatkan kemampuan Guru, SD Negeri 47 melaksanakan Program Pengembangan SDM berupa Pelatihan dan Workshop.

Tabel 4.2 Data Guru SD Negeri 47/IV Kota Jambi No Nama Guru dan

Pegawai

NIP GOL Jabatan

1. Ansori,S.Pd.,M.Pd 197203041996031001 IV/A Kepsek 2. EllyYuliawati,S.Pd 1 196110291982042001 IV/A Gr.Kelas 3. Hj .Erita,S.Pd 196308181983032006 IV/B Gr.Kelas 4. Makhdalena 19620901983092002 IV/A Gr.Kelas 5. Gusmiati, S.Pd 196308261985072001 IV/B Gr.Kelas 6. Heni Maladewi, S.Pd 196510231986102002 IV/B Gr.Kelas 7. Syuryani, S.Pd 197601181997032001 IV/B Gr.Kelas 8. Hj.Dewi

Sutria,S.Pd.,M.Pd

197506052005012009 IV/A Gr.Kelas 9. Yunita,S.Pd.I 198306052006042008 III/D Gr.Kelas 10. M. Haris,S.Pd 197001012005011018 III/C Gr.Kelas 11. Apryanto,S.Pd 19710920200501006 III/C Gr.Kelas 12. Juliah,S.Pd 197807122005012007 III/C Gr.Kelas 13. Fitriyalis,S.Pd.I 198602282010012023 III/C Gr.Agm

14 Yelma Erni, S.Pd 197601112006042015 III/B Gr.Kelas 15. Fahrul Ahmad 198002092007011015 V Gr. Agm 16. Dia VatriSia, S.Pd 198105232006042019 III/B Gr.Kelas

17 Rahel Masnawati Tondang

196912312006042130 II/C Gr. Kris 18. Ade Putra S.Pd 198401012009031009 III Gr. Penjas 19. Mellyanti, S.Pd 198515112008032000 III/B Gr.Kelas 20. Desiyani,S.Pd 198012082006042007 III/C Gr.Penjas 21. MarniYuliaSari,S.Pd 198405202010012013 III/C Gr.Kelas

(50)

22. Nafsiah, S.Ag 196907012007012996 III/C Gr. Agm 23. Drs. Sarjono 196712312014071019 III/A Gr. Agm 24 Miftahurrohman, M.Pd 19810830200642000 III/A Gr. Kelas 25. Ismiarti Ningsih, S.Pd 198601232019031013 III/A Gr. Kelas 26. Vicky Darmawan, S.Pd 199005122019031013 III/A Gr. Kelas 27. Tri Utami Widayati,

S.Pd

199005122019032021 III/A Gr. Kelas 28. Rani Oktaviani, S.Pd 199010052019032013 III/A Gr. Kelas 29. R.Septa Kusuma, S.Pd 199309302019031012 III/A Gr. Kelas 30. Elsa Imenda, S.Pd 199504082019032016 III/A Gr. Kelas 31 Niniek Latifah, S.Pd 199611072019032006 III/A Gr. Kelas 32. Yulis Armawati, A.Md 197807312014072003 II/D Tata Usaha 33. Sulastri 198402102014072003 II/B Tata Usaha

34 Suhar 196810262012121001 II/B Penjaga Skl

35. Siti Mardiah - - Gr. TPA

36. Icha Khairyah, S.Pd.I - - Gr. Kelas

37. Pujiati, S.Pd - - Gr. Kelas

38. Ruslan, S.Pd - - Gr. Kelas

39. Esthi Putri Maisari.Z, S.Pd

- - Gr. Kelas

40. Elli Fattiah, S.Pd - - Gr. Kelas

41. Willy Nainggolan, S.S - - Gr. B.Ing

42. Haryanto, S.Pd.I - - Gr. Agm

43 Rahmadiah Syahputri, S.Pd

- - Gr. Penjas

44 Diah Retno Hasari, S.Pd - - Gr. Kelas

45 Isnaini Prilawati,S.Pd - - Gr. Kelas

46 Gigih Darma Permadi, S.Pd

- - Gr. Penjas

47 Nur Komalasari, S.Pd - - Gr. Kelas

48 Mariska, S.Pd - - Gr. Kelas

49 Indri Desfianti, S.Pd - - Gr. Penjas

50 Lisbet Marwati, S.Pd - - Gr. Kelas

51 Riri Suryati, S.Pd - - Gr. Kelas

52 Ruci Enris Jumaniar, S.Pd - - Gr. Kelas 53 Putri Widdyah Kisningrum, S.Pd - - Gr. B.Ingg 54 Maimunnah, S.Pd - - Gr. Kelas

55 Munfazilla, S.Kom - - Gr. B.Ing

56 Fitriyani, S.E - - Gr. TPA

57 Putri Yulianti - - Pustakawan

58 Vhinny Barriantry.W, S.Pd

- - Gr. B.Ingg

59 Sestrani - - Gr. TPA

60 Aji Tri Laksono - - Operator

(51)

62 Dahlan - - Satpam 63 Mugiati - - Cleaning Service 64 Nurbaiti - - Cleaning Service 65 Asrowiyah - - Cleaning Servuce

66 Very Ariandi - - Supir

Sumber data : Dokumentasi SD N 47/IV Kota Jambi

4.1.4.2 Keadaan siswa SD Negeri 47/IV Koja Jambi

Tabel 4.3 Data Siswa SD Negeri 47/IV Kota Jambi

Kelas 2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021 I 140 150 112 158 II 250 167 153 116 III 215 237 165 160 IV 229 216 242 160 V 209 223 223 241 VI 209 202 220 224 Jumlah 1252 1195 1115 1059

Sumber data : Dokumentasi SD N 47/IV Kota Jambi

4.2 Deskripsi Temuan Penelitian

Penelitiam ini dilakukan di SDN 47/IV Kota Jambi pada tanggal 04 November s/d 08 Desember 2020. Peneliti melakukan observasi terhadap proses implementasi penggunaan Google Classrom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 dikelas VI E SDN 47/IV Kota Jambi. Dalam pembelajaran peneliti mengamati secara langsung proses kegitan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi Google Classroom. Sedangkan tahap berikutnya wawancara, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa informan yang telah ditentukan sebelumnya yang dirasa dapat menjawab dan mendapatkan data

(52)

yang diinginkan diantaranya guru yang menggunakan aplikasi Google Classroom

pada pembelajaran daring pada kelas VIE dan tiga orang siswa.

Pada tahap dokumentasi peneliti mendokumentasikan hasil observasi dalam bentuk foto dan data – data file yang berkaitan dengan implementasi penggunaan

Google Classrom pada pembelajaran daring. Dengan tujuan sebagai penguat data wawancara dan observasi. Ada beberapa orang yang peneliti wawancara yaitu wali kelas VIE selaku informan utama, dan beberapa siswa-siswi kelas VIE yang merasakan pembelajaran secara daring dengan menggunakan aplikasi Google Classroom.

Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari informan, berikut ini dikemukakan data temuan lapangan yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

4.2.1 Perencanaan dalam implementasi penggunaan Google Classroom Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SDN 47/IV Kota Jambi mengenai implemntasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 di kelas VIE SDN 47/IV Kota Jambi diperoleh hasil sebagai berikut.

Pertama, Menyiapkan Rencana Peaksanaan Pembelajaran, Pembelajaran pada dasarnya perlu perencanaan terlebih dahulu sebelum ketahap proses kegiatan belajar. Terkait pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom

guru mempersiapkan pembelajaran. Untuk proses pembelajaran menyiapkan RPP daring tentunya, dan juga keterampilan yang dimiliki guru dalam pembelajaran ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom

(53)

Selain itu guru juga mengapload materi, memberi tugas yang bisa dilihat oleh siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak kalah penting juga memiliki koneksi internet untuk mengakses laman Google Classroom.Dalam penyampaian materi guru sebelumnya mempersiapkan media pembelajaran berupa video, gambar, dan menampilkan ataupun mengirimkan PowewPoint yang berisikan materi pembelajaran tentang magnet yang dibuat oleh guru guru dengan program

software berupa Microsoft Powerpoint.

Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom sebagai media pembelajarannya. Terlihat bahwa dalam perencanaan untuk mengimplementasikan penggunaan gooogle classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 ini bahwa perencanaan proses pembelajaran yang dibuat oleh guru dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring, mengapa demikian karena pada saat sedang melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) daring yang dibuat oleh guru setiap mengajar di kelas sebagai acuan atau landasan utama untuk melaksanakan suatu ke giatan pembelajaran. Dalam pembuatan RPP ini tentunya guru membutuhkan silabus sebagai acuan. Silabus pada Kurikulum 2013 sudah tersedia sehingga guru tidak membuatnya lagi.

Kemudian dalam perencanaan juga membahas tentang apa – apa saja yang dibutuhkan saat melangsungkan pembelajaran daring ini, seperti sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta bagaimana strategi atau pendekatan yang akan dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan penggunaan Google Classroom

(54)

hanya dengan guru, dengan wali murid juga disampaikan tentang hasil atau nilai yang diperoleh oleh siswa.

Kedua, menyiapkam media pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran daring denngan menggunakan Google Classroom ini, guru tentu harus menyiapkan sutu media pembelajaran untuk menyampaikan suatu pembelajaran di ruang Google Classroom. Adapun media yang digunakan guru pada saat melangsung kegiatan pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran berupa video pembelajaran, gambar dan juga PowerPoint (PPT). Dengan menggunakan media – media tersebut berupaya untuk menarik siswa untuk tidak bosan dalam melaksanakan pembelajaran daring masa pandemi

Covid-19 ini.

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru kelas VIE Ibu DVS mengenai kesiapan ibu dalam menghadapi pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom adalah sebagai berikut:

“Kesiapannya ia ada RPP daring, silabus, LKPD dan video pembelajaran yang disesuaikan denga materi ajarnya. Dan juga keterampilan dalam pembelajaran ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan. Selain itu guru juga mengapload materi, memberi tugas yang bisa dilihat oleh siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak kalah penting juga memiliki koneksi internet untuk mengakses laman Google Classroom”.(Wawancara Ibu DVS, 18 November 2020).

Dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom guru juga menyiapkan RPP sebagai panduan dalam mengajar, video pembelajaran, keterampilan dalam pembelajaran ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom

(55)

Adapun pendapat guru kelas VIE mengenai implementasi penggunaan

Google Classroom pada pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 : “Tanggapan saya terkait implementasi penggunaan Google Classroom pada pembelajaran daring yah, di Google Classroom ini bisa memantau kegiatan belajar siswa, baik itu pengiriman tugasnya yang terstruktur, dan absennya juga bisa kita pantau”.(Wawancara Ibu DVS, 16 November 2020).

Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan peneliti dengan siswa M.RDF, mengenai media pembelajaran adalah sebagai berikut:

“Bagus – bagus dan senang – senang aja kak, sama seperti WA sih kak, tapi Google Classroom ini lebih rapi untuk pengiriman tugasnya jadi efektif aja kak pembelajarannya”.(Wawancara siswa M.RDF, 18 November 2020).

Dalam wawancara tersebut, guru kelas VIE dan siswa menjelaskan dalam penggunaan aplikasi Google Classroom pada masa pandemi covid -19 sekarang ini. Walaupun sering terkendala oleh jaringan internet, sekolah menyiapkan wifi agar bisa melangsungkan kegiatan pembelajaran yang mengandalkan teknolgi informasi.

“Dibilang cocok atau tidaknya kan bisa dilihat dari lingkungan sekolahnya, nah kita jabarkan dahulu jika melakukan kegiatan pembelajaran daring dengan menggunakan Google Classroom apa saja yang harus disiapkan untuk pemberian materi Kesiapannya ia ada RPP daring, dan video pembelajaran yang disesuaikan denga materi ajarnya. Dan juga keterampilan dalam pembelajaran ini benar – benar harus bisa memahami ataupun menggunakan Google Classroom agar fungsi dan manfaat Google Classroom dapat dimaksimalkan. Selain itu guru juga mengapload materi, memberi tugas yang bisa dilihat oleh siswa atau yang bisa dibaca oleh siswa dan tidak kalah penting juga memiliki koneksi internet untuk mengakses laman Google Classroom.”(Wawancara Ibu DVS 16 November 2020).

Jawaban tersebut keseluruhan menjelaskan bahwa untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran daring bisa menggunakan aplikasi Google Classroom.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Pembelajara Daring
Tabel 3.1 Kisi –kisi Pedoman Observasi
Tabel 3.2 Kisi –kisi Pedoman Wawancara
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena keterbatasan fitur yang dimiliki google classroom yakni, tidak dapat berinteraksi secara langsung melalui (video call) maka, pelaksanaan diskusi melalui google

Hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis statistik terdapat pengaruh penggunaan google classroom sebagai media pembelajaran daring terhadap hasil

Kegiatan pembelajaran secara daring ini pada dasarnya sangat beragam, antara lain dapat dilaksanakan melalui google classroom, zoom, tv edukasi, belajar

Karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan Google Classroom dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 pada mahasiswa Program

Google classroom bisa dikatakan salah satu media pembelajaran yang berbasis metode pembelajaran inkuiri karena google classroom dapat melibatkan kemampuan siswa secara maksimal

Hal ini juga selaras dengan penelitian Nirfayanti & Nurbaeti (2019) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan media pembelajaran google classroom terhadap

Berdasarkan hasil kajian literatur pembelajaran daring pada siswa sekolah dasar dari 3 artikel yang terkait pada tahun 2019-2020 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

Pelaksanaan pembelajaran Google Classroom ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dalam 1 minggu, yaitu setiap pertemuan 2 jam (2x 40 menit) pada siswa SDIT Ibnu Khaldun.