• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Raya Indo Fortuna adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa service maintenance untuk industrial truck bertenaga battery khususnya electric forklift, pengadaan spare parts dan pengadaan unit forklift jenis handpallet dengan merk “Apollo”. Berdiri pada tahun 2004 dengan bisnis inti service maintenance, kini PT. Raya Indo Fortuna berkembang bergerak dibidang pengadaan accessories dan safety device untuk forklift dimana PT. Raya Indo Fortuna merupakan agen tunggal pemasaran safety device kamera forklift untuk merk Motec Gmbh lisensi Jerman untuk wilayah negara Indonesia. PT. Raya Indo Fortuna juga menjalin rekanan dengan berbagai agent supplier dalam dan luar negeri dalam hal pengadaan spare parts untuk menunjang jalannya service maintenance.

PT. Raya Indo Fortuna memiliki akses langsung ke pabrikan di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, China, dan beberapa negara Eropa. PT. Raya Indo Fortuna juga menjalin kerjasama dengan pabrikan roda industrial truck dengan merk

(2)

Rader-Vogel, dimana roda dengan merk tersebut dapat diaplikasikan ke semua produk industrial truck produksi Eropa.

Lokasi kantor PT. Raya Indo Fortuna :

1. PT. Raya Indo Fortuna ( Head Office ) : Jln. Raya Pos Pengumben No. 39 B, Srengseng, Jakarta Barat 11630.

2. PT. Raya Indo Fortuna – Bekasi ( Branch Office ) : Jln. Jatimekar No. 25C, Jatiasih, Bekasi.

3. PT. Raya Indo Fortuna - Surabaya ( Branch Office ) : Jln. Raya Graha Tirta No. 02, Waru Sidoarjo.

Pemilihan wilayah cabang di lokasi-lokasi tersebut dilakukan untuk mempermudah operasional perusahaan dimana wilayah Bekasi dan Surabaya dipilih karena mendekati wilayah kawasan industri yang akan mempermudah dalam jangkauan pelayanan service maintenance.

4.1.2 Kebijakan Mutu Perusahaan ( Visi Perusahaan )

Dalam melaksanakan proses kerja nya, PT Raya Indo Fortuna mempunyai visi menjadi suatu perusahaan yang unggul di bidang service maintenance, penyediaan suku cadang, penyewaan Industrial Truck tenaga battery yang kompetitif, berkompenten dan berkualitas.

(3)

4.1.3 Tujuan Mutu Perusahaan ( Misi Perusahaan )

Manajemen PT. Raya Indo Fortuna secara terus menerus bertekad untuk memperbaiki standar mutu jasa maupun produk yang disupply kepada pelanggan, untuk itu PT. Raya Indo Fortuna secara konsisten menetapkan misi perusahaan sebagai berikut :

1. Slogan “to keep it running” membawa PT. Raya Indo Fortuna untuk selalu konsisten dalam menjalankan peran service maintenance sehingga availability peralatan dapat terjaga.

2. Penyediaan suku cadang original maupun OEM dengan kualitas terbaik dan di datangkan langsung dari principal baik dari dalam maupun luar negeri dengan ketepatan waktu pendistribusian spare parts, kesesuaian spare parts dengan customer requirement, harga kompetitif dan garansi produk.

3. Menjalin hubungan yang baik dengan mitra bisnis untuk mewujudkan kepercayaan dan keberlangsungan kerjasama.

4. Melayani konsumen dengan mengedepankan konsep customer satisfaction

4.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur Organisasi menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang memikul tugas dalam menyelesaikan pekerjaan yang saling berhubungan.

Semua perusahaan dapat maju dan berkembang dengan baik bila semua elemen-elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut berfungsi dengan baik, dapat saling

(4)

bekerja sama antara satu bagian atau departemen yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang ideal agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan hal yang telah ditentukan.

Selain struktur organisasi yang ideal, organisasi perusahaan juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang baik yaitu dengan menempatkan tenaga kerja yang profesional. Untuk itulah struktur organisasi sangat menentukan di dalam membantu kelancaran pengelolaan suatu perusahaan. Berikut ini adalah uraian mengenai struktur organisasi yang ada di PT. Raya Indo Fortuna :

1) Management

Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan secara keseluruhan. Management inti tidak termasuk di dalam bagian/departemen tetapi masuk dalam struktur organisasi.

2) HRD & Finance

a) HRD (Human Resource Departement)

Bertangung jawab terhadap pengembangan sumber daya manusia dan administrasi karyawan seperti absensi, data karyawan.

b) Accounting

Bertanggung jawab atas laporan akuntansi di dalam perusahaan. c) Finance

Bertanggung jawab atas pengaturan dan pencatatan arus cashflow perusahaan. 3) EXIM

(5)

Bertanggung jawab mengenai pengurusan pajak perusahaan. b) Export – Import

Bertanggung jawab mengenai jalannya barang export dan import dan pengurusan dokumen kepabean.

4) Bussiness Development

a) Bussiness Administration

Bertanggung jawab mengenai administrasi penjualan, administrasi umum. b) IT Development

Bertanggung jawab mengenai pengembangan bisnis melalui media e commerce, internet marketing

5) Service & Technical a) Maintenance

Bertanggung jawab dalam melakukan pemeliharaan peralatan sebagai main business perusahaan.

b) Bengkel

Bertanggung jawab dalam melakukan perbaikan spareparts. 6) General Affair ( GA )

a) Purchasing

Bertanggung jawab untuk pemesanan parts dan loading order kepada principal luar negeri maupun supplier local.

(6)

Bertanggung jawab atas penjadwalan untuk pendistribusian barang, pembuatan kelengkapan dokumen pengiriman seperti surat jalan dan lain-lain.

c) Distribution

Bertanggung jawab untuk melakukan pendistribusian spare parts berdasarkan order customer dan disesuaikan dengan jadwal.

d) Warehouse

Bertanggung jawab untuk melakukan pencatatan dan pengecekan stock e) Office Boy

Bertanggung jawab untuk melakukan pemeliharaan kantor meliputi kebersihan kantor, kerapihan kantor dll

4.2 Pengenalan Electric Forklift

Electric forklift adalah salah satu unit kendaraan yang berfungsi sebagai alat pemindah material dengan tenaga penggerak electric / battery. Forklift sendiri dibagi dalam berbagai macam dan tipe, tergantung dari kapasitas mengangkat beban, jangkauan dan fungsi dari unit forklift tersebut. Secara garis besar, electric forklift dibagi menjadi beberapa tipe yaitu, Reach Truck, Counter Balance, dan Power Stacker. Pada umumnya reach truck memiliki jumlah working hours yang lebih tinggi daripada unit type lain karena reach truck memiliki jangkauan paling tinggi dalam mengangkat beban. Penggunaan unit dengan working hour atau jam kerja yang lebih

(7)

tinggi dibandingkan dengan unit lain seharusnya membutuhkan perhatian lebih untuk maintenance unit nya agar dapat beroperasi secara maksimal.

Berikut ini adalah model dan spesifikasi dari unit electric forklift :

1. Reach Truck

Gambar 4.1 Unit Electric Forklift Reach Truck Spesifikasi Unit :

- Lift ( Standar Mast ) : 5300 mm

- Kapasitas : 1.000 – 1.200 kg

- Electric 180 steering

- Optimised vehicle geometry saves space

- Sensitive hydraulic operation with SOLO-PILOT control lever

(8)

2. Counter Balance

Gambar 4.2 Unit Electric Forklift Counter Balance

Spesifikasi Unit :

- Lift ( Standard Mast ) : 3000 mm

- Kapasitas : 1.000 – 1.5000 kg

- Processor-controlled AC electronics which can be updated

- Solo or Multi-Pilot control lever ( optional )

3. Power Stacker

Gambar 4.3 Unit Electric Forklift Power Stacker Spesifikasi Unit :

(9)

- Kapasitas : 1.000 kg

- Outstanding ergonomics with multifunction tiller head

- Compact and manoeuvrable

- Easy charging at the mains with the integrated charger

4.3 Objek Penelitian

PT. Raya Indo Fortuna merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa maintenance unit electric forklift. Secara lebih rinci dalam hal ini, PT. Raya Indo Fortuna berlaku sebagai sub pelaksana maintenance dari PT. XYZ, perusahaan manufaktur yang memproduksi obat-obatan. Dimana peralatan forklift yang ada di gudang PT. XYZ menjadi tanggung jawab dari PT. Raya Indo Fortuna untuk maintenance dari unit electric forklift nya dan memastikan ketersediaan dari peralatan untuk menjamin produktivitas unit.

Peralatan electric forklift yang akan menjadi objek pembahasan dalam penelitian ini adalah electric forklift Reach Truck ETV 112, dengan kapasitas loading 1.000 – 1.200 kg. Unit ini berada pada gudang raw material, dimana material yang di muat dalam proses loading adalah bahan baku pembuatan obat. Unit electric forklift Reach Truck ETV 112 merupakan peralatan yang berfungsi untuk unloading raw material yang datang dari supplier, menempatkannya dalam rak-rak penyimpanan dalam gudang dan selanjutnya mendistribusikan material hingga line produksi sesuai dengan kebutuhan.

(10)

Gambar 4.4 Electric Forklift Reach Truck ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna )

4.4 Area Proses Perpindahan Material Unit Electric Forklift Reach Truck

ETV 112

Fungsi unit electric forklift reach truck ETV 112 adalah untuk melakukan perpindahan material bahan baku produksi, dimana proses dimulai dari inspeksi kedatangan material kemudian dilanjutkan dengan unloading material, penempatan pada masing-masing rak penyimpanan, hingga mendistribusikan ke line produksi sesuai dengan kebutuhan. Flow chart proses kerja unit electric forklift reach truck ETV 112 dapat terlihat pada gambar dibawah ini.

(11)

Gambar 4.5 Flow proses kerja unit electric forklift unit Reach Truck ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna )

4.5 Data Operasi Unit

Data operasi unit yang ditunjukkan dibawah ini merupakan data yang dimiliki oleh unit dalam operasi nya untuk periode bulan November 2012 – April 2013.

4.5.1 Perhitungan Availability Ratio

Untuk mengaplikasikan perhitungan keefektifan peralatan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu mengenai Overall Equipment Efectiveness (OEE), maka diperlukan hasil perhitungan dari availability. Untuk mendapatkan availability, maka dibutuhkan hasil dari perhitungan waktu kerja, waktu set-up, waktu adjustment, waktu breakdown, waktu loading, dan waktu operasi.

(12)

Untuk menghitung availability digunakan rumus sebagai berikut :

Availability = Net Available Time – Downtime Losses x 100 % Net Available Time

dimana

Net Available Time = total availability time – scheduled downtime Operating Time = Net Available Time – Downtime Losses

Net available time adalah waktu yang tersedia per bulan dikurangi dengan waktu downtime yang telah ditetapkan oleh perusahaan (scheduled downtime), sedangkan operating time adalah net available time yang dikurangi downtime losses.

Tabel 4.1 Data Total Time dan Downtime Losses ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna )

Item Description Time ( second / month )

Total Availability Time 24 hours / day x 30 days / month 2.592.000 Scheduled Maintenance 1 day 86.400 Setup 0,5 hours / shift 162.000 Adjustment 2 hours / month 7.200

- Total Time adalah waktu yang tersedia dalam satu bulan unit beroperasi

- Scheduled Maintenance adalah waktu yang disediakan untuk dilakukan

maintenance pada unit setiap bulannya dan sudah dijadwalkan secara pasti

- Setup adalah waktu yang digunakan untuk persiapan unit sebelum di

(13)

- Adjustment adalah waktu dimana unit memerlukan re-setting atau kalibrasi

(14)

Maka perhitungan availability unit electric forklift Reach Truck ETV 112 untuk periode bulan November 2012 – Januari 2013 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Perhitungan Availability Unit Reach Truck ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Total Time (second/month) Planned Downtime (second/month) Downtime Losses Operating Time (second/month) Availability ( % ) Set Up (second/ month) Adjustment (second/month) Breakdown (second/month) November 2.592.000 86.400 162.000 7.200 246.000 2.090.400 80,65% December 2.592.000 86.400 162.000 7.200 341.000 1.995.400 76,98% January 2.592.000 86.400 162.000 7.200 328.000 2.008.400 77,48% February 2.592.000 86.400 162.000 7.200 267.000 2.069.400 79,84% March 2.592.000 86.400 162.000 7.200 300.000 2.036.400 78,56% April 2.592.000 86.400 162.000 7.200 254.000 2.082.400 80,36% 54

(15)

Grafik 4.1 Kecenderungan Nilai Availability periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

(16)

4.5.2 Perhitungan Performance Efficiency

Performance masuk dalam kategori “ speed loss “ dimana faktor-faktor yang dipertimbangkan adalah hal-hal yang menyebabkan peralatan beroperasi kurang dari kecepatan maksimal yang seharusnya. Kondisi ini dapat di sebabkan oleh beberapa hal antara lain, material, pengoperasian dari operator, dan lain-lain. Sehingga, performance rate dapat dirumuskan sebagai berikut :

Performance Rate = Operating Time – Speed Losses x 100 % Operating Time

dimana

Operating Time = Net Available Time – Downtime Losses

Maka perhitungan speed losses untuk unit Reach Truck ETV 112 periode November 2012 – April 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perhitungan Speed Losses Unit Reach Truck ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode

Idling and Minor Stoppages (second/month) Propel Time (second/month) Total Speed Losses (second/month) November 25.200 18.720 43.920 December 24.480 16.920 41.400 January 23.400 21.600 45.000 February 28.800 32.400 61.200 March 27.000 21.600 48.600 April 27.000 31.320 58.320

- Idling and Minor stoppaged adalah keadaan dimana unit dalam keadaan

menunggu tanpa dioperasikan karena tidak ada nya operator, misalnya karena break makan siang, penggantian battery pada unit.

(17)

- Propel Time adalah keadaan dimana unit berpindah ke titik loading yang lain.

Maka perhitungan performace efficiency untuk unit Reach Truck ETV 112 periode November 2012 – April 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Perhitungan Performance Efficiency Unit Reach Truck ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Idling and Minor Stoppages (second/month) Propel Time (second/ month) Total Speed Losses (second/ month) Operating Time (second/month) Performance Efficiency ( % ) November 25.200 18.720 43.920 1.994.400 97,80% December 24.480 16.920 41.400 1.958.400 97,89% January 23.400 21.600 45.000 2.030.400 97,78% February 28.800 32.400 61.200 1.940.400 96,85% March 27.000 21.600 48.600 1.980.000 97,55% April 27.000 31.320 58.320 2.012.400 97,10%

Grafik 4.2 Kecenderungan Nilai Performance Efficiency periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

(18)

4.5.3 Perhitungan Rate of Quality

Untuk menghitung Rate of Quality di gunakan rumus sebagai berikut : Rate of Quality = Good Output x 100 %

Actual Output

Tabel 4.5 Perhitungan Rate of Quality Unit Reach Truck ETV 112periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Process amount

(unit/month) Produk defect ( unit / month ) Rate of Quality ( % ) November 3.650 48 98,68% December 3.725 39 98,95% January 3.700 45 98,78% February 3.850 43 98,88% March 3.675 44 98,80% April 3.770 40 98,94%

Grafik 4.3 Kecenderungan Nilai Rate of Quality periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

(19)

4.5.4 Perhitungan Overall Equipment Effectiveness ( OEE )

Untuk dapat menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) digunakan rumus sebagai berikut :

OEE % = Availability Rate x Performace Efficiency x Rate of Quality x 100% Perhitungan OEE untuk bulan November 2012 adalah sebagai berikut :

OEE = 76,94 % x 97,80% x 98,68% x 100% = 74,62%

Dengan cara yang sama maka perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) untuk bulan November 2012 – April 2013 disajikan dalam table berikut ini :

Tabel 4.6 Perhitungan nilai OEE unit Reach Truck ETV 112 periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode AR PE ROQ OEE

(%) (%) (%) (%) November 80,65% 97,90% 98,68% 77,92% December 76,98% 97,93% 98,95% 74,60% January 77,48% 97,76% 98,78% 74,83% February 79,84% 97,04% 98,88% 76,61% March 78,56% 97,61% 98,80% 75,77% April 80,34% 97,20% 98,94% 77,26%

Grafik 4.4 Kecenderungan Nilai OEE periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

(20)

4.6 Perhitungan OEE Six Big Losses

4.6.1 Perhitungan Downtime Losses

Dalam perhitungan OEE dari masing-masing faktor six big losses, yang termasuk dalam Downtime Losses terdiri dari breakdown dan setup and adjustment losses.

a. Breakdown Losses

Besarnya efektifitas mesin yang hilang akibat breakdown dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Breakdown Losses = Total Breakdown Time x 100% Net Available Time

Untuk data perhitungan breakdown losses disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.7Perhitungan total breakdown unit Reach Truck ETV 112 periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Breakdown (second/month) Net Available Time (second/month) Breakdown Losses ( % ) November 246.000 2.505.600 9,82% December 341.000 2.505.600 13,61% January 328.000 2.505.600 13,09% February 267.000 2.505.600 10,66% March 300.000 2.505.600 11,97% April 254.000 2.505.600 10,14% Total 1.736.000

(21)

b. Set Up and Adjustment Losses

Untuk menghitung set up and adjustment losses digunakan rumus sebagai berikut :

Set up and adjustment losses = Total Set Up and Adjustment Losses x 100% Net Available Time

Perhitungan setup and adjustment untuk bulan November 2012 – April 2013 disajikan dalam tabel 4.6

Tabel 4.8 Perhitungan total set up and adjustment periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode

Total Set Up and Adjustment ( second/ month ) Net Available Time (second/month) Set Up & Adjustment Losses ( % ) November 169.200 2.505.600 6,75% December 169.200 2.505.600 6,75% January 169.200 2.505.600 6,75% February 169.200 2.505.600 6,75% March 169.200 2.505.600 6,75% April 169.200 2.505.600 6,75% Total 1.015.200

4.6.2 Perhitungan Speed Losses

Faktor-faktor yang dikategorikan dalam Speed Losses terdiri dari idling and minor stopages dan reduce speed.

a. Idling and Minor Stoppages Losses

Untuk menghitung nilai idling and minor stoppages losses di gunakan rumus sebagai berikut :

Idling and Minor Stopages Losses = Total Idling and Minor Stopages Losses x 100% Net Available Time

(22)

Berdasarkan data yang telah ada, berikut adalah perhitungan total idling and minor stopages atau biasa disebut dengan non productive time.

Tabel 4.9 Perhitungan total idling and minor stopages periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Idling and Minor Stoppages (second/month) Net Available Time (second/month)

Idling and Minor Stoppages ( % ) November 25.200 2.505.600 1,01% December 24.480 2.505.600 0,98% January 23.400 2.505.600 0,93% February 28.800 2.505.600 1,15% March 27.000 2.505.600 1,08% April 27.000 2.505.600 1,08% Total 155.880

b. Reduce Speed Losses

Untuk menghitung nilai reduce speed losses digunakan rumus sebagai berikut : Reduce Speed Losses =

( Operation Time – (Ideal Cycle Time x Total Actual Product )) x 100% Net Available Time

Perhitungan reduce speed losses untuk bulan November 2012 adalah sebagai berikut :

Reduce Speed Losses = (2.090.400 – ( 560,68 x 3.650 )) x 100% 2.505.600

= 1,75%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan reduce speed losses untuk bulan-bulan berikutnya disajikan dalam tabel berikut ini :

(23)

Tabel 4.10 Perhitungan Reduce Speed Losses periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

4.6.3 Perhitungan Defect Losses

Faktor yang dikategorikan dalam Defect Losses terdiri dari Rework Losses dan Reject Losses.

a. Rework Losses

Untuk menghitung nilai rework losses digunakan rumus sebagai berikut : Rework Losses = ( Ideal Cycle Time x Rework ) x 100%

Net Available Time

Perhitungan rework losses untuk bulan November 2012 adalah sebagai berikut:

Rework Losses = (560,68 x 40 ) x100% 2.505.600

= 0,90 %

Dengan cara yang sama, maka perhitungan rework losses untuk bulan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut ini.

Periode Operating Time (second/ month) Ideal Cycle Time (second/ unit) Process amount (unit/ month) Net Available Time (second/ month) Reduce Speed Losses Time ( second ) Reduce Speed Losses ( % ) November 2.090.400 560,68 3.650 2.505.600 43.920 1,75% December 1.995.400 524,56 3.725 2.505.600 41.400 1,65% January 2.008.400 530,65 3.700 2.505.600 45.000 1,80% February 2.069.400 521,61 3.850 2.505.600 61.200 2,44% March 2.036.400 540,90 3.675 2.505.600 48.600 1,94% April 2.082.400 536,89 3.770 2.505.600 58.320 2,33% Total 298.440

(24)

Tabel 4.11 Perhitungan Rework Losses periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Net Available Time (second/ month) Ideal Cycle Time (second/ unit) Total Rework ( unit ) Rework Time ( second ) Rework Losses ( % ) November 2.505.600 560,68 40 0,00001596 0,90% December 2.505.600 524,56 33 0,00001317 0,69% January 2.505.600 530,65 37 0,00001477 0,78% February 2.505.600 521,61 34 0,00001357 0,71% March 2.505.600 540,90 40 0,00001596 0,86% April 2.505.600 536,89 33 0,00001317 0,71% Total 0,00008661 b. Reject Losses

Untuk menghitung nilai rework losses digunakan rumus sebagai berikut :

Reject Losses = ( Ideal Cycle Time x Reject ) x 100% Net Available Time

Perhitungan rework losses untuk bulan November 2012 adalah sebagai berikut:

Reject Losses = (560,68 x 8 ) x100% 2.505.600

= 0,18 %

Dengan cara yang sama, maka perhitungan rework losses untuk bulan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut ini :

(25)

Tabel 4.12 Perhitungan Reject Losses periode November 2012 – April 2013 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Periode Net Available Time (second/ month) Ideal Cycle Time (second/ unit) Total Reject ( unit ) Reject Time ( second ) Reject Losses ( % ) November 2.505.600 560,68 8 0,00000319 0,18% December 2.505.600 524,56 6 0,00000239 0,13% January 2.505.600 530,65 8 0,00000319 0,17% February 2.505.600 521,61 9 0,00000359 0,19% March 2.505.600 540,90 4 0,00000160 0,09% April 2.505.600 536,89 7 0,00000279 0,15% Total 0,00001676

4.6.4 Pengaruh Six Big Losses

Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektifitas peralatan, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing-masing faktor dalam six big losses tersebut seperti terlihat pada hasil perhitungan di tabel 4.13

(26)

Tabel 4.13 Persentase Faktor Six Big Losses Unit Electric Forklift ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

No Six Big Losses Total Time Loss

( second )

Persentase ( % )

1 Breakdown Losses 1.736.000 54,16%

2 Set up and adjustment Loss 1.015.200 31,67%

3 Idling and Minor Stoppages 155.880 4,86%

4 Reduce Speed Loss 298.440 9,31%

5 Rework Loss 0,00008661 0

6 Reject Loss 0,00001676 0

Total 3.205.520

Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi diperlihatkan dalam bentuk histogram yang terlihat pada gambar berikut.

Grafik 4.5 Histogram Presentase Faktor Six Big Losses Unit Electric Forklift ETV 112 ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna yang telah diolah )

Gambar

Gambar 4.1 Unit Electric Forklift Reach Truck
Gambar 4.3 Unit Electric Forklift Power Stacker
Gambar 4.4 Electric Forklift Reach Truck ETV 112  ( Sumber : PT. Raya Indo Fortuna )
Gambar 4.5 Flow proses kerja unit electric forklift unit Reach Truck ETV 112  ( Sumber : PT
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitiannya mengenai pemetaan potensi biogas dan pupuk organik menyebutkan bahwa perlu dikembangkan wisata Jeruk Pamelo serta wisata mandiri energi dan pupuk

[r]

Degree : Sarjana Hukum (Bachelor of Law) Campus Location : Depok Campus Lecture Schedule : Morning/Daytime Length of Study : 8 Semesters Language : Indonesian Accreditation :

[r]

Hal ini yang dipilih mengingat kondisi geografis Indonesia yang terletak di daerah gempa dan fungsi sekolah sebagai hunian sementara (huntara) bagi masyarakat yang mengungsi

Hasil penelitian berdasarkan waktu konsumsi alkohol, terdapat 36 responden (72%) yang mengonsumsi minuman beralkohol di waktu malam hari memiliki status karies

&pa yang akan terjadi jika nomor telepon pelanggan atau saldo rekening nasabah tidak  dicatat dengan benar( &pakah dampaknya jika database memiliki harga

Oleh karena itu salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tersebut dengan membandingkan virtual source pada data lapangan