• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERENCANAAN INTERIOR

4.1 Ide/ Gagasan konsep

Modern City Sebagai Tema

Di zaman metropolitan sekarang ini banyak hal yang bisa menjadi inspirasi bagi semua orang. Membuat peluang bisnis, mencari kerja, mencari kesenangan atau mencari peluang atau kesenangan lainnya ada beberapa contoh lain dari berapa kota metropolitan ini begitu banyak menjanjikan kesenangan. Tiada kata kota mati bagi modern city sekarang seperti: Singapura, Hongkong, Shanghai, dan yang baru mau menuju modern city ialah Jakarta. Dari sinilah mengapa Modern City dirasa tepat diangkat sebagai tema dalam desain. Baik siang atau malam Modern City banyak menjanjikan banyak sensasi yang tak terbanyangkan, mulai dari gedung-gedung bertingkat, kemacetan, kesibukkan orang didalamnya, hiburan malam, lampu-lampu malam yang indah.

(2)

Gambar 4.2 gedung bertingkat, sumber (www.deviantart.com/arsitektur)

Gambar 4.3 kepadatan kota pada malam hari, sumber (www.danheller.com) Dari beberapa hal yang telah dipadarkan, kehidupan pada malam hari yang lebih banyak membuat inspirasi dan ide-gagasan yang lebih baik. Traffic light, lampu-lampu kota, dan lampu pertokoan merupakan ciri khas pada modern city. Kehidupan malam modern city yang menjadi ide dan diangkat sebagai tema dalam desain.

(3)

Gambar 4.4 lampu pertokoan, sumber (www.irdofstoc.com)

Gambar 4.5 kota Jakarta pada malam hari, sumber (www.dejakarta.com)

A. Konsep

Dari latar belakang permasalahan yang telah dibahas di atas, diperoleh beberapa pemikiran dan ide yang berkembang ke arah konsep. Tema Modern city yang merupakan kesamaan visi dari nightclub itu sendiri maka didapat konsep, dengan konsep “Dynamic atau dinamis” diharapkan dapat memecahkan permasalahan pada indentifikasi masalah.

(4)

B. Dynamic.

1. vigerous and purposeful: full of energy, enthusiasm, and a sense of purpose and able both to get thing going and to get thing done.

2. Relating to energy: involving or relating to energy and forces that produce motion.

3. Music relation to loudness in music: relating to or indicating variations in the loudness off musical sounds.

Konsep “dynamic” dengan mengangkat kehidupan modern city, diaplikasikan pada perancangan untuk desain interior kali ini. Seluruh aspek yang mencerminkan Modern City. diaplikasikan secara modern dalam warna, pola, dan explorasi bentuk. Dynamic yang dipilih sebagai icon dari Modern City, dirasa mampu memberikan icon untuk desain night club.

Penerapan Modern City dalam desain interior merupakan suatu bentuk dari desain modern. Gaya modern yang muncul sejak abad 20, menggunakan bentuk yang stylist, namun cenderung minimalis dan geometris, tidak banyak mengunakan penambahan dekorasi yang rumit dan tidak bersifat fungsional. Konsep dynamic sangat kental pada gaya ini. Gaya modern dipilih karena mempresentasikan lifestyle clubbers pada umumnya yang berasal dari urban society yang berkebudayaan modern. Kehidupan Modern City yangsangat sarat akan kehidupan yang dynamic karena begitu padatnya aktifitas pada siang hari tetapi tetap saja germelapan malam tidak begitu saja dilewatkan. Dalam pengaplikasiannya pada interior, material yang cenderung digunakan adalah material hasil tekhnologi modern. Material alami sangat jarang digunakan. Selain itu, penggunaan tekhnologi modern juga mendominasi elemen-elemen penunjang interior, seperti penggunaan lighting yang dikendalikan secara digital.

(5)

Dynamic digambarkan menjadi suatu gambar atau penerapan pada interior seperti:

Gambar 4.6 Study image kesan alur

(6)

4.2 Citra Ruang

Pengertian citra (image) dalam pandangan psikologis adalah ”Apa yang dilihat orang dengan mata hatinya” (what people see in their mind’s eye) (Wardono, Prabu, tesis). Dalam pengertian yang lebih luas, citra adalah sesuatu yang dirasakan oleh seseorang dalam benaknya setelah melewati beberapa proses pemikiran dalam otaknya. Beberapa uraian tentang citra dapat berarti apapun, antara lain pengalaman yang telah terjadi di masa lalu, kejadian masa depan yang dibayangkan (imaginative), harapan dari pengalaman yang dibayangkan (experience), harapan dari pengalaman yang telah lalu (past experience) dan pengharapan di masa depan (future experience). Menurut seorang psikoanalis di New York Ernest Schachtel :

“ pengalaman perseptual yang biasa terjadi adalah suatu pengenalan sesuatu baik yang sudah lazim ataupun sesuatu yang secara cepat kita beri label dan ditempatkan di kategori yang sudah lazim. Hal itu tidak memperkaya si penerima tadi, tetapi hal itu mungkin menambah keyakinannya- biasanya di luar kesadarannya- bahwa segala sesuatunya “baik-baik saja”,…… dibandingkan dengan persepsi paling penuh terhadap suatu obyek……dikarakteristikkan oleh suatu kualitas yang tidak habishabisnya dan tak terlukiskan, dengan ketertarikan yang paling dalam pada obyek tersebut, dengan pengaruh yang memperkaya menyegarkan dan menghidupkan yang persepsi lakukan pada penerima tadi. Sebuah persepsi khususnya pada alam, orang lain, dan suatu karya seni selalu memecahkan dan melebihi batas-batas yang sudah lazim dan akrab, serta menetapkan hubungan dimana ada pertemuan langsung dengan obyek itu sendiri, bukannya sesuatu atau lebih dari aspek-aspek yang sudah lazim dan akrab yang mengambil tempat itu” (Samuel et.al. 1975)

(7)

4.3 Konsep Material

Kekurangan konsep Modern City pada material yang lebih banyak (boros bahan), dan tidak efisien pada saat pengerjaan karena waktu untuk pemrosesan lebih lama (boros tukang/tenaga) Material–material yang akan digunakan berupa material–material yang tahan lama, nyaman secara visual dan keamanan yang berupa, tidak berbau tajam, dan dapat memantulkan cahaya.1

4.4 Konsep Warna

Warna ekspos sebagai warna pokok bangunan dan merah sebagai penegas akan bentuk bangunan layaknya sebuah garis outline pada bangunan. Dan penggunaan warna asli dari warna material dinding beton ekspos. Warna pada tata luar menggunakan warna dasar yang Dynamic. Penggunaan warna yang Dynamic dalam ruangan akan digunakan pada ruang-ruang yang membutuhkan kenyamanan dan fokus akan Zona Publik misalnya dalam Area Bar yang cenderung menggunakan menggunakan warna-warna terang pada bagian dinding.

Gambar 4.8 Konsep Warna

(8)

4.5 Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan yang aka diterapkan adalah Modern city, yang dimana memaksimalkan pencahayaan buatan, yang dimana secara psikologis pencahayaan buatan merupakan sebuah keindahan yang di buat secara modern dan berkembang dengan menggunakan warna lampu-lampu yang beraneka ragam dengan jenis warna lampu yang beraneka ragam.

Gambar 4.9 Konsep Pencahayaan

4.6 Konsep Penghawaan

Penghawaan yang segar atau fresh merupakan konsep pengahwaan yang akan diterapkan, dengan cara meminimalkan penghawaan buatan (AC) dan memaksimalkan penghawaan alami yang dimana dapat meningkatkan kenyaman fisik. Dengan sirkulasi udara yang baik dan penghijauan yang dapat memberikan kontrol yang lebih baik terhadap hawa ruang dan proteksi natural pada udara, penghawaan pada dalam bangunan tidak akan terasa sesak dan pengap.

(9)

Gambar 4.10 Penghawaan alami Sumber : www.google.com 4.7 Konsep Furniture

Gambar 4.11 Contoh Furniture

Gaya Furniture Modern City bersifat dynamic, bentuk mebel dan desain interiornya berkesan “lugas ,lentur dan tegas” serta menonjolkan kemewahaan dan keanggunan. Gaya dinamic yang formal di terapkan pada ruang serbaguna yang sekaligus berfungsi sebagai tempat duduk, lemari dan

(10)

lain-lain. Area bar bergaya Dynamic ditata dengan finishing serta soft furnishing bernuansa ringan, dan enerjig misalnya warna off white untuk kain soffa, dan pop art untuk warna lampu. finsihing pupur untuk meja tamu kayu jati, dan finishing melamik fancy black untuk kursi tunggal bergaya Dynamic. Begitu pula dengan warna hiasan pada dinding.2

4.8 Konsep Signage

Signage dapat menarik perhatian pengunung untuk berhenti dan

mengamati display yang dipajang. Semua desain yang digambarkan mempunyai peranan penting dalam membangun image dan kepribadian galeri, bahkan ikut mempengaruhi posisi di pasar.

Semakin tinggi kualitas galeri, semakin sedikit sign yang digunakan. Jika bagian interiornya dirancang dengan baik dan terintergrasi dengan presentasi barangnya, maka karakter galeri akan terlihat secara spontan dan dramatis. Nama dan logo adalah tanda eksterior galeri yang dominan, symbol yang menyambut pengunjung. Penggunaan interior yang seimbang dan mewah akan menjadi asset tambahan.

Fungsi Signage:

– Menekankan identitas galeri

– Mengarahkan serta membantu pengunjung untuk singgah. Syarat penempatan signage:

– Papan nama harus cukup tinggi untuk dilihat dari jauh.

– Tidak tertutup oleh pengunjung lain yang berdiri di depan galeri. – Tidak menutupi pemandangan di dalam galeri.

(11)

4.9.Konsep Akustik Ruang

Sistem ini berkaitan dengan faktor kebisingan, bangunan akademi dan galeri memerlukan ketenangan pada zona-zona tertentu. Berdasarkan sumbernya kebisingan berasal dari:

1. Sumber suara dari dalam bangunan menggunakan beberapa konsep penanganan antara lain:

A. Bahan berpori seperti: serat kayu, plesteran lembut, mineral wool, dan selaput isolasi

B. Resonator rongga merupakan sejumlah udara tertutup yang dibatasi untuk dinding dan dihubungkan oleh lubang ke ruang sekitarnya. C. Penyerap panel atau penyerap selaput, misalnya panel kayu, hard

board, gypsum board.

2. Sumber suara dari luar bangunan

A. Vegetasi (menyerap dan dapat membelokkan kebisingan yang terjadi)

4.10 Zooning dan Grouping, Layout

Alternatif 3 (Terpilih) PRIVATE PUBLIK SERVICE SEMI PRIVATE SEMI PUBLIK

Gambar

Gambar 4.1 kepadatan lalu lintas, sumber (www.image.google.co.id)
Gambar 4.3 kepadatan kota pada malam hari, sumber (www.danheller.com)
Gambar 4.4 lampu pertokoan, sumber (www.irdofstoc.com)
Gambar 4.7 Study image dinamis
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bagian lain dari penelitian ini yang telah dipublikasikan sebelumnya mengenai pengaruh pelaksanaan TGM terhadap asupan gizi pasien di Rumah Sakit Umum Daerah

Tahapan penelitian ini dilakukan untuk menganalisis unit penangkapan ikan yang digunakan oleh armada sampel, agar dapat dipilih satu jenis alat tangkap tepat guna yang

Aquarius adalah pribadi yang suka menyendiri, perlu banyak waktu untuk mengenal mereka karena mereka hanya membuka diri pada orang yang mereka suka atau percaya,.. Asmara

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus dengan menerapkan model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, Share) pada materi

Hasil kuantitatif menujukkan bahwa ahli II dan ahli III memberi skor masing-masing 187 dan 168 (kriteria sangat baik). Jadi 75% validator menilai sangat baik modul IPA

Penyelenggaraan pelayanan umum menurut Lembaga Administrasi Negara (2014) dapat dilakukan dengan berbagai macam pola, yaitu (1) Pola Pelayanan fungsional, yaitu pola pelayanan

Perhitungan estimasi loading dengan menggunakan rumus perbaikan ini dilakukan terlebih dahulu pada tahun 2014 yang dapat dilihat pada Tabel 4. Angka S sendiri didapat

Ada beberapa metode metode non-farmakologi yang digunakan untuk  membantu penanganan nyeri paska pembedahan, seperti menggunakan terapi fisik  (dingin, panas) yang dapat