29
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. United Can Co. Ltd adalah sebuah perusahaan yag bergerak dalam
bidang industri kemasan logam. Sejarah dari PT. United Can Co.Ltd. berawal dari
didirikannya sebuah pabrik kaleng dengan nama China Can Company pada tahun
1952 di jalan Jembatan Lima nomor 11 Jakarta. Kemudian pada tahun 1958, China
Can Company berganti nama menjadi PERKALIN yang merupakan kepanjangan
dari Perusahaan Kaleng Indonesia Indah. Untuk bisa mengambangkan usahanya
dengan lebih baik, PERKALIN bekerja sama dengan tiga perusahaan di luar negeri.
Perusahaan-perusahaan tersebut adalah :
a. Davlin Steel Corporation dari Hongkong
b. Toyo Seikan Kaisha Ltd. dari Jepang
c. Continental Can Company dari Amerika Serikat
PERKALIN bersama tiga perusahaan asing tersebut membentuk sebuah
badan usaha dengan status PMA pada tahun 1968 yang bernama PT. United Can Co.
Karena permintaan pasar yang terus meningkat dan perkembangan ekonomi
dan industri Indonesia yang semakin membaik, maka perlu adanya perluasan pabrik.
Untuk merespon hal tersebut pada tahun 1975 pabrik United Can Co. Ltd.
dipindahkan ke lokasi baru yaitu jalan Daan Mogot KM.17 Kalideres, Jakarta Barat.
Akan tetapi , kantor pusat masih tetap berada di jalan Jembatan Lima dan baru tahun
1985 dipindahkan ke tempat yang dinilai lebih strategis yaitu di jalan Abdul Muis
Nomor 12.
Dalam upayanya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan (customer),
PT United Can Co. Ltd. mulai merintis untuk mendirikan cabang-cabang antara lain :
a. Pada tahun 1973, mendirikan cabang di Yogyakarta untuk pengalengan
susu bubuk.
b. Pada tahun 1978, mendirikan cabang di Negara, Bali untuk pengalengan
ikan sardine dan mackarel.
c. Pada tahun 1980, mendirikan cabang di Ungaran, Jawa Tengah untuk
melayani pelanggan biscuit kalengan.
d. Pada tahun 1982, mendirikan cabang di Bitung Manado, Sulawesi Utara
untuk melayani industri pengalengan sardine dan ikan tuna.
e. Pada tahun 1983, mendirikan cabang di Tanjung Morawa Medan untuk
melayani industri pengalengan buah-buahan dan hasil laut.
f. Pada tahun 1986, mendirikan cabang di Biak Irian Jaya untuk memenuhi
permintaan pelanggan yang bergerak di bidang pengalengan ikan tuna.
g. Pada tahun 1991, mendirikan cabang di Pekalongan, Jawa Tengah.
h. Pada tahun 1993, berdiri cabang di Pasuruan, Jawa Timur untuk
i. Pada tahun 1994, mendirikan cabang di Sorong, Irian Jaya untuk melayani
pelanggan kaleng ikan tuna.
j. Pada tahun 1996, mendirikan cabang di Madang, Papua New Guinea.
k. Pada tahun 1997, mendirikan cabang di General Santos untuk melayani
industri pengalengan ikan tuna.
Pada tahun 1991, karena banyaknya permintaan pelanggan dalam pemenuhan
kebutuhan kaleng untuk minuman ringan dan bir, didirikanlah departemen 2PC. Pada
awalnya departemen ini hanya memiliki satu line produksi, dan baru pada tahun 1998
berdiri line ke dua untuk memenuhi permintaan akan kaleng minuman yang semakin
meningkat. Pada awal tahun 2000, didirikan juga End Line yaitu SOT Stolle di
Departemen 2Pc. Line ini untuk memproduksi tutup atas / can end. Karena
perkembangan PT.United Can Co.Ltd. semakin pesat dan tenaga ahli yang dibutukan
juga banyak didirikanlah training center pada tahun 1997 yang sampai saat ini di
kenal dengan nama Puslatek United Can.
4.1.2. Struktur Organisasi
Berikut adalah struktur organisasi PT. United Can Company di departemen
2Pc :
a. Direktur & Owner : Mr. John Shang
b. Plant Manager : Mr. Bambang Christianto
c. Production Manager : Mr. Teddy K.
d. PPIC & Deliv. Manager : Mr. Sutjipto
e. Engineering Manager : Mr. Zaenal M.
Berikut adalah gambaran organitation chart di departemen 2Pc PT United
Can Company :
Dibawah ini sekilas dijelaskan fungsi dari masing-masing peranan adalah
sebagai berikut :
a. Direktur & Owner
Sebagai pemilik perusahaan tugas utamanya adalah menentukan kebijakan tertinggi perusahaan. Dengan kebijakan tersebut akan menentukan keuntungan atau kerugian yang akan didapat perusahaan, sehingga perlu memperhatikan serta memelihara dan mengawasi kekayaan dari perusahaan tersebut. Selain itu tugasnya adalah mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian-perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas personalia yang bekerja pada perusahaan. Tugas owner atau pimpinan perusahaan haruslah melakukan hal-hal yang lebih strategis, membuat, mengontrol dan memastikan sistem berjalan dengan baik sambil melakukan pengembangan usaha.
b. Plant Manager
Manajer yang memiliki tanggung jawab pada seluruh bagian / fungsional
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager
fungsional.
c. Manager
Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari; merencanakan,
d. Superintendent
Sesuai dengan artinya superintendent yaitu pengawas, peminpin atau
inspektur yang tingkatannya lebih tinggi dari Supervisor tapi dibawah
Manager.
e. Supervisor
Sebagai penghuubung antara staff dan manager serta menyelesaikan
masalah tanpa harus atasan atau manager yang menanganinya dan juga
bertanggung jawab atas hasil kerja bawahannya (staff).
f. Staff
Menelaah problem, merencanakan, menasihati, mengamati serta
memberikan usulan bagi atasan atau manager.
g. Leader
Mengkoordinasi bawahan(operator) dan memotivasi serta memberikan
laporan kepada atasan (Staff).
h. Operator
Mengerti tentang prinsip kerja seorang operator dari pada alat yang akan di
operasikannya. Hal ini sangat penting sehingga dapat membantu operator untuk
meningkatkan faktor keselamatan, efisiensi, dan menambah produktifitas atau
memperbesar keuntungan bagi operator, alat maupun perusahaan dimana ia
4.1.3. Produk – Produk Yang Dihasilkan
Aktivitas PT United Can Co. Ltd. sehari-hari adalah memproduksi
kaleng-kaleng kosong untuk industri-industri makanan, minuman, obat-obatan serta
produk-produk yang lain. Produk-produk tersebut antara lain :
a. Three piece can, disebut demikian karena kaleng ini terdiri dari tiga bagian
komponen yaitu :
1) Top end yaitu tutup bagian atas
2) Can body yaitu badan kaleng
3) Bottom end yaitu tutup bagian bawah
b. Two piece can biasa digunakan untuk jenis minuman ringan atau bir.
kaleng ini hanya terdiri dari dua komponen, yaitu :
1) Can body, yaitu bagian kaleng yang terdiri alas dan body, dihasilkan
oleh proses drawn wall ironing yaitu proses penarikan dan penipisan
pada dinding kaleng.
2) Stay On Tab ( SOT ) yaitu tutup atas kaleng.
c. Drawn can, yaitu kaleng untuk mengemas ikan. Drawn can dihasilkan
oleh proses drawing baik itu single draw, draw redraw maupun draw
reverse draw.
d. Metal Battery jacket, yaitu selongsong batu baterai kering.
e. Pilfer proof cap, yaitu tutup botol obat, botol minuman dan kosmetik anti
pemalsuan.
4.1.4. Distribusi Dan Pemasaran
PT. United Can Co.Ltd. adalah perusahaan yang memiliki produk yang
dipasarkan di dalam maupun luar negeri. Beberapa tempat tujuan expor tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Vietnam, terutama untuk melayani kebutuhan minuman kaleng bir.
b. China, melayani kebutuhan kaleng insektisida.
c. Hongkong, melayani kebutuhan kaleng insektisida dan gas.
d. Philipina, melayani kebutuhan kaleng bir, kaleng untuk bola tenis dan
kaleng ikan tuna.
e. Papua New Guinea, melayani kebutuhan kaleng ikan tuna dan kaleng
two piece untuk bir.
f. Singapura, melayani kebutuhan kaleng two piece untuk soft drink dan
kaleng three piece untuk pengalengan jus.
g. Malaysia, melayani kebutuhan kaleng two piece untuk minuman ringan
dan bir.
h. Mauritius, melayani kebutuhan kaleng two piece dan kaleng ikan tuna.
i. Seychelese, melayani kebutuhan kaleng ikan tuna.
j. Inggris, melayani kebutuhan kaleng bola tenis.
Gambar 4.2 Peta Tujuan Ekspor Produk PT United Can Co.Ltd.
4.2. Teknologi Proses Produksi
4.2.1. Pengenalan Departemen Dan Bahan Baku
Departemen 2 PC terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Front end meliputi: coil handling, lubricator, cupper, body maker, trimmer, washer,dan pall / depall.
b. Back end meliputi: base coater, pin oven, decorator, pin oven, LSM (Lacquer Spray Machine), IBO (Inner Bake Oven, waxer, necker – necker, SNF (Spin Necker Flanger), light tester, interogator, palletizer, strapper, wrapper, labeller.
c. End Line meliputi: rescroll, shell press, liner, convertion press dan packing
Untuk memproduksi kaleng 2 PC memerlukan bahan baku dan peralatan
serta bahan penunjang. Bahan baku ini terbagi menjadi dua macam yaitu :
Bahan baku langsung adalah bahan yang langsung digunakan dalam proses
produksi dan mempunyai nilai biaya yang paling tinggi dibanding dengan
biaya-biaya lainnya dalam manufacturing cost. Atau dengan kata lain bahan
baku langsung adalah bahan yang masih tertinggal pada produknya. Bahan
baku langsung ini adalah alumunium coil, base coating, decorating ink, over
varnish, internal caoting, bottom rim coating. Keuntungan bahan aluminium adalah :
1) Ringan
2) Proses pembuatannya lebih mudah.
3) Dapat didaur ulang ( recycleable ).
4) Tahan karat.
b. Bahan baku tidak langsung
Bahan baku tidak langsung adalah semua bahan yang digunakan didalam
proses pembuatan kaleng. Yang termasuk bahan baku tidak langsung seperti
lubricant, coolant, coolant filter media, washer chemical, applicator roll, printing blanket, printing plate, neck lube, packaging material ( pallet kayu atau plastik, top frame kayu atau plastik, plastik straping stretch wrapping ),
tooling serta bahan kimia untuk waste water treatment, compound ( latek ).
Untuk peralatan penunjang meliputi: alat klem untuk pelat, lorry, drum
sampah material coil, kain lap untuk sanitasi, keranjang untuk packing SOT.
Untuk bahan baku memerlukan penanganan yang sangat serius, karena bahan
4.2.2. Urutan Proses Pembuatan Kaleng Two Piece
Berikut dibawah ini akan dijelaskan alur proses dari pembuatan kaleng Two
Piece dari bahan baku yang berupa alumunium coil atau gulungan sampai menjadi sebuah badan / body kaleng berdasarkan mesin-mesin yang digunakan.
a. Coil Handling Unit
Coil handling unit berfungsi untuk menyuplai alumunium coil ke mesin coil stock lubricator.
Gambar 4.4 Coil Handling Unit-2
b. Coil Stock Lubricator
Berfungsi untuk memberikan lapisan pelumasan (lubrication) ke
permukaan atas dan bawah alumunium coil dari bahan baku sebagai pelumas
pada saat proses di mesin cupper.
c. Cupper
Kemudian masuk ke mesin cupper berfungsi untuk membentuk lembaran
aluminium coil menjadi blank dan cup dalam sekali proses. Pada mesin Cupper ini terdiri dari blank dan draw die-set assembly yang dipasang secara vertical pada mesin double action press. Double action adalah dua proses
secara lengkap dalam satu langkah (stroke), proses pertama adalah
pemotongan blank disc kemudian dilanjutkan dengan proses drawing untuk
pembuatan cup. Blank ram digunakan untuk memotong blank disc lalu draw
ram (draw disc) untuk menjadikan cup.
d. Bodymaker
Mesin body maker secara umum adalah untuk membuat cup menjadi
bentuk body/badan kaleng, tetapi dalam pembentukan body terdapat tiga urutan
proses, yaitu :
1) Redraw cup
2) Penipisan dinding kaleng dengan mendorong cup melewati urutan ring
yang makin mengecil (ironing process).
3) Membentuk alas (dome) pada akhir stroke, terbentuk melalui pukulan
punch dengan kaleng pada extractor dan doming die.
e. Trimmer
Mesin trimmer berfungsi untuk memotong dan meratakan ketinggian
kaleng pada bagian open end sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Kecepatan mesin ini harus lebih cepat sedikit dari mesin body maker untuk
menjaga kelangsungan proses produksi dari body maker, produk yang telah
melalui proses trimmer ditransfer menuju mesin washer dengan posisi dome
berada diatas (posisi kaleng tengkurap).
f. Washer dan Dryer
Mesin washer berfungsi untuk mencuci bagian luar dan dalam kaleng dari
kotoran alumunium fine, coolant, lubricant, tramp oil serta memberikan lapisan
treatment pada permukaan kaleng. Maka dari itu saat masuk proses ini kaleng diposisikan tengkurap agar air tidak tertampung didalam kaleng saat air
treatment disemprotkan pada bagian bawah dan atas kaleng.
Kaleng yang sudah dicuci dan dikeringkan, biasanya disebut dengan istilah
bright cans, lalu kaleng tersebut ditransfer menuju base coater atau decorator. Beberapa can line dilengkapi dengan palletizer / depalletizer untuk keperluan
menyimpan bright cans, apabila pada mesin base coater atau decorator
mengalami kerusakan.
g. Paldepal
Fungsi dari mesin paldepal adalah untuk suplay dan consume bright cans
pada conveying system antara discharge washer dan base coater ataupun
decorator (bisa secara manual ataupun otomatis).
h. Basecoater
Fungsi dari mesin base coater adalah untuk mengaplikasikan base coating
yang berwarna putih ke bagian luar body kaleng.
i. Decorator
Mesin decorator berfungsi untuk mengaplikasikan dekorasi warna pada
kaleng dengan memakai tinta dan clear over varnish.
j. Oven Base/Deco
Mesin oven base/deco berfungsi untuk mengeringkan aplikasi basecoating
ataupun aplikasi decorating pada kaleng.
k. LSM (Lacquer Spray Machine)
Mesin Lacquer Spray Machine (LSM) berfungsi untuk memberi lapisan
lacquer pada bagian dalam kaleng agar produk yang dikemas tidak mengalami
kontak langsung dengan kaleng sehingga produk yang dikemas tidak
terkontaminasi sehingga aroma, warna dan rasanya tetap terjaga dengan baik.
Gambar 4.13 Lacquer Spray Machine
l. IBO (Internal Brake Oven)
Internal bake oven berfungsi untuk mengeringkan inside lacquer yang
diaplikasikan ke kaleng. Kaleng-kaleng dari LSM dibawa oleh flat belt
conveyor dalam posisi horizontal sehingga kaleng akan tetap berputar untuk menjaga agar aplikasi lacquer tetap merata selama perjalanan menuju IBO.
m. Waxer
Mesin waxer berfungsi untuk aplikasi lapisan lilin tipis di sekeliling ujung
kaleng, lapisan lilin ini berfungsi untuk mempermudah proses necking dan
mencegah agar tooling dan kaleng tidak scratch. Proses aplikasi lapisan lilin
tersebut lebar maksimalnya 1 mm. Dan untuk proses pengecheckan aplikasi
lilin tersebut dapat menggunakan bedak (powder).
n. BNN (Body Necker-Necker)
Mesin BNN berfungsi untuk memperkecil ukuran diameter bagian atas
kaleng dari 211 (diameter body) ke 209, dari 209 kaleng diperkecil lagi
menjadi 207,5. Proses ini difungsikan untuk mempermudah proses
selanjutnya, yaitu proses necking dengan 206 dan flange pada mesin SNF
(Spin Necking Flanging).
o. SNF (Spin Necking Flanging)
SNF berfungsi untuk membentuk necker dan flange, necker yang dibentuk
di mesin SNF berukuran 206 yang merupakan hasil akhir. Mesin SNF
bekerja untuk merapikan bentukan necker yang sudah terbentuk sebelumnya di
mesin necker – necker.
p. Light Tester
Mesin light tester berfungsi untuk mendeteksi adanya kebocoran pada
kaleng, kebocoran ini bisa terjadi karena ada kaleng yang berlubang (pin hole)
Gambar 4.14 Light Tester
q. Interogator
Mesin interogator berfungsi untuk mengecek kaleng secara visual,
pengecekan ini berdasar atas setingan yang telah diseting di video monitor
yang bekerja dengan prinsip perbedaan warna.
Gambar 4.15 Interogator
r. Palletizer
Mesin palletizer berfungsi untuk menyusun dan merapikan kaleng hasil
produksi dalam suatu pallet sesuai dengan standart packaging yang sudah
ditentukan, agar kaleng dapat tersusun dengan rapi maka diperlukan layer
Gambar 4.16 Palletizer
s. Strapper
Mesin strapping berfungsi untuk mengikat kaleng-kaleng yang sudah
tersusun di pallet (proses kelam) agar tidak berantakan dan tetap tegar pada
saat proses wrapping.
t. Wrapper
Berfungsi untuk membungkus kaleng yang sudah di strapping pada pallet.
Pembungkusnya adalah plastik yang dililitkan ke sekeliling pallet. Guna dari
wrapping adalah untuk mencegah kontaminasi kaleng dari debu, kotoran dan
juga sebagai penahan kaleng agar tidak berjatuhan pada saat kaleng dibawa ke
Gambar 4.17 Wrapper
u. Labeller
Setelah kaleng dibungkus dengan plastik wrapping maka pallet diberi
label sebagai tanda identifikasi agar pada saat terjadi masalah dapat terlacak
dengan cepat.
4.3 Pengumpulan Data
1. Data Hasil Produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013
a. Bulan Maret 2013
Total Finish Good : 37.876.426 pcs
Total Defect : 1.419.113 pcs
Total Production : 39.295.539 pcs
b. Bulan April 2013
Total Finish Good : 37.779.931 pcs
Total Defect : 1.420.536 pcs
Total Production : 39.200.467 pcs
c. Bulan Mei 2013
Total Finish Good : 34.312.658 pcs
Total Defect : 1.536.055 pcs
2. Data Defect Produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013
a. Bulan Maret 2013
Tabel 4.1 Data Defect Bulan Maret 2013
DEFECT ON MARET 2013
PROBLEM QTY % ROOT CAUSE
Tip Can 310.865 0,79% Guide, Conveyor
Start up 196.093 0,50% Start up
Dome crack 152.632 0,39% Meterial coil
Outside body scratch 147.887 0,38% Bottom from DC
Warna muda 67.122 0,17% Too thick or too thin inking
aplication
ME high 54.460 0,14%
Dome wrinkle BM #14 43.659 0,11%
Can gosong 41.339 0,11%
Kotor tinta 40.508 0,10%
Dome penyok mandrel BC 37.422 0,10%
Void varnish 35.801 0,09%
Over etching 35.549 0,09%
Void oil 31.185 0,08%
Body kasar 24.948 0,06%
Top margin lebar BC 24.948 0,06%
Varnish splash 24.948 0,06% Void pressure 24.948 0,06% Warna tua 24.948 0,06% Warna variasi 18.711 0,05% Scratch blanket 14.004 0,04% Kotor plate 13.720 0,03% Varnish smearing 7.391 0,02%
White base belang 7.002 0,02%
White base bubble 7.002 0,02%
White base eye holes 6.237 0,02%
Inside kotor karbon 5.940 0,02%
Void washer 5.940 0,02%
Can no lacquer 5.346 0,01%
Cam over bake 4.668 0,01%
Can keputihan 3.890 0,01%
TOTAL 1.419.113 3,61%
b. Bulan April 2013
Tabel 4.2 Data Defect Bulan April 2013
DEFECT ON APRIL 2013
PROBLEM QTY % ROOT CAUSE
Tip Can 315.543 0,80% Guide, Conveyor
ME high 201.888 0,52% Pin chain BC
Start up 174.636 0,45% Start up
White base bubble 99.688 0,25% Prespin kendor
Peel off neck 86.384 0,22% Ink wrong
Void oli 51.426 0,13%
Inside kotor whitebase 49.896 0,13%
Warna variasi 49.014 0,13%
Can blow off lolos 45.676 0,12%
Warna muda 42.876 0,11%
Kotor blanket 37.422 0,10%
Warna tua 36.922 0,09%
BRC tidak rata 34.256 0,09%
Outside dome kotor white base 28.948 0,07%
Void pressure 20.756 0,05% Kotor plate 19.278 0,05% Varnish buram 17.694 0,05% Can gosong 15.134 0,04% Dome crack 14.567 0,04% Varnish void 12.474 0,03% Bodu kerut BM #15 9.738 0,02% Plate gompal 9.738 0,02% Ink splash 9.638 0,02% Tek renggang 7.002 0,02% Varnish splash 6.988 0,02% Dome wrinkle BM #15 6.237 0,02%
Outside body kasar 6.237 0,02%
No varnish 5.240 0,01%
Scratch blanket 5.240 0,01%
TOTAL 1.420.536 3,62%
c. Bulan Mei 2013
Tabel 4.3 Data Defect Bulan Mei 2013
DEFECT ON MEI 2013
PROBLEM QTY % ROOT CAUSE
Tip can 316.072 0,88% Guide, Conveyor
Kotor blanket 224.532 0,63% Kotoran nempel di
blanket
Outside dome kotor white base 192.058 0,54% White base coat
splash Start up 135.350 0,38% Start up Ghosting 94.203 0,26% Void pressure 78.669 0,22% Varnish smearing 68.607 0,19% Warna tua 62.073 0,17%
Body dented oven DC 59.400 0,17%
Body dented BM #17, 13 50.083 0,14%
Warna muda 45.194 0,13%
Scratch blanket 31.059 0,09%
White base belang 24.775 0,07%
Warna variasi 20.463 0,06%
Dome crack BM #17, 14 18.711 0,05%
Inside kotor karbon 16.209 0,05%
Inside scratch BM #13 15.560 0,04%
Can gosong 12.942 0,04%
Body kasar 12.474 0,03%
Over etching 10.692 0,03%
Regutrasi renggang 8.246 0,02%
Outside body scratch 7.002 0,02%
Tinta kontaminasi 7.002 0,02%
Kaleng nyampur 6.237 0,02%
Outside kotor melingkar 6.237 0,02%
White base gosong 5.049 0,01%
White base kotor melingkar 3.578 0,01%
Scratch aplicator varnish 3.578 0,01%
TOTAL 1.536.055 4,28%
3. Diagram Pareto Defect produksi bulan Maret 2013 – Mei 2013
4.4 Pengolahan Data
Berdasarkan data laporan produksi mengenai defect yang terjadi dari bulan
Maret 2013 – Mei 2013 dapat dilihat bahwa yang menjadi defect terbanyak adalah
Tip can defect.
1. Prosentase defect terhadap output produksi bulan Maret 2013 – Mei
2013 a. Bulan Maret 2013 TOTAL PRODUCTION = 37.876.426 TOTAL DEFECT = 1.419.113 PERCENTAGE OF DEFECT = 1.419.113 39.259.539 = 3,61% b. Bulan April 2013 TOTAL PRODUCTION = 37.779.931 TOTAL DEFECT = 1.420.536 PERCENTAGE OF DEFECT = 1.420.536 39.200.467 = 3,62% c. Bulan Mei 2013 TOTAL PRODUCTION = 34.312.658 TOTAL DEFECT = 1.536.055 PERCENTAGE OF DEFECT = 1.536.055 35.848.713 = 4,28% x 100% x 100% x 100%
2. Prosentase tip can terhadap defect produksi bulan Maret 2013 – Mei
2013
a. Bulan Maret 2013
Tabel 4.4 Jumlah Defect tip can bulan Maret
PROBLEM Qty.
Tip Can 310.865
Start up 196.093
Dome crack 152.632
Outside body scratch 147.887
Warna muda 67.122
ME high 54.460
Another defect 490.054
Total Defect 1.419.113
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
b. Bulan April 2013
Tabel 4.5 Jumlah Defect tip can bulan April
PROBLEM Qty.
Tip Can 315.543
ME high 201.888
Start up 174.636
White base bubble 99.688
Peel off neck 86.384
Void oli 51.426
Another Defect 490.971
Total Defect 1.420.536
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.
c. Bulan Mei 2013
Tabel 4.6 Jumlah Defect tip can bulan Mei
PROBLEM Qty.
Tip can 316.072
Kotor blanket 224.532
Outside dome kotor white base 192.058
Start up 135.350
Ghosting 94.203
Void pressure 78.669
Another Defect 495.171
Total Defect 1.536.055
Sumber Data : PT United Can Company Ltd.