BAB 4
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS
DATA
4.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini dimulai pada tahun 3 maret 2002 dan sampai sekarang sudah berumur 8 tahun, perusahaan ini berdiri dengan dua pemegang saham. Dimana kedua pemegang saham ini memiliki ikatan persaudaraan.
Awal mula CV ini berdiri perusahaan hanya membuka bagian cutting saja dan proses produksi yang lainnya di jasakan ke tempat lain karena belum memiliki mesin jahit, sablon dan design sendiri, hal ini terjadi sekitar sampai tahun 2005.
Seiring berkembangnya perusahaan, perlahan – lahan mulai membuka divisi jahit sendiri dengan tujuan meminimasi biaya produksi, mempercepat produksi karena terkadang dalam menggunakan jasa diperlukan waktu pengiriman barang dan pemgambilan barang yang terkadang memakan waktu lama sehingga memperlambat pengiriman produk jadi dan mempermudah juga untuk mengontrol proses produksi sehingga kualitas menjadi lebih baik. Tidak lama kemudian perusahaan membuka tempat sablon sendiri yang bertujuan untuk meminimasi biaya dan mempercepat proses produksinya dan dapat mengatur tata pewarnaan pada t-shirt lebih baik dan hasil lebih terkontrol.
Setelah itu perusahaan juga membuat bagian research and development sendiri yang dahulunya bagian ini tenaga kerja menggunakan jasa freelance
worker namun terkadang jasa freelance pun tetap membantu untuk menambah ide
masukan bagi perusahaan dalam memenuhi pesanan dan mengembangakan produk lebih lagi.
Dan sampai sekarang perusahaan sudah dapat mengatur proses produksinya sendiri mulai dari proses cutting, jahit, packaging dan bagian research and
development. Sehingga waktu kerja lebih cepat dan juga hasil lebih terkontrol
dengan baik.
Struktur perusahaan ini juga tidak rumit karena divisi yang ada hanya beberapa saja. Adapun struktur perusahaan ini adalah:
(Sumber Arsip Perusahaan) • Direktur
Jabatan ini mempunyai fungsi yang sangat berpengaruh karena direktur menempati sebagai posisi yang menentukan jalannya perusahaan yang ditinjau dari segala aspek, baik itu modal, menentukan jalannya produksi, pemasaran dan manajemen perusahaan secara keseluruhan serta menentukan kebijakan dan membuat keputusan. Dan agar bisa berjalan dengan baik dalam hal ini, Direktur dibantu oleh divisi- divisi dan dari departemen-departemen yang ada di dalam perusahaan tersebut sehingga dapat berjalan lancar.
• Production Manager
Bagian ini berfunsi untuk merealisasikan planning produk dan konsep untuk dijadikan sebuah produk jadi yang akan dikeluarkan ke pasaran dan menyeleksi produk2 apa saja yang bias dijual. Bagian ini yang bertanggung jawab atas jalannya proses produksi yang harus dihasilkannya dengan memenuhi target
estimate-nya.
• Supervisor
Membantu production manager mengontrol masing – masing departemen akan kesesuaian produk dengan planning atau konsep yang sedang dijalankan , karena produk memiliki spesifikasi yang beragam.
• Cutting
Membuat pola dan memotong bahan baku sesuai dengan konsep dan planning yang berjalan menurut spesifikasi produk.
• Sablon
Mencetak pakaian (memberi warna sehingga menjadi gambar / design pada baju) sesuai dengan spesifikasi produk.
• Bordir
Membuat gambar atau design pada baju sesuai dengan spesifikasi produk. • Sewing
Menyatukan bahan yang sudah dipotong dan di cetak designnya sesuai dengan spesifikasi produk.
• Finishing
Melakukan fininshing seperti ironing, melipat, dan packaging. • Financial
Departemen Financial ini memiliki fungsi sebagai accounting . Kemudian bagian Financial berfungsi sebagai pemegang pengendalian data mencatat pengeluaran dan pemasukan , baik dalam hal penjualan maupun pembelian dan pemberian salary
• Purchasing
Bagian ini memiliki fungsi melakukan pembelian dan pemesanan bahan baku.. Bagian Purchasing yang melakukan pemesanan material yang dibutuhkan untuk keperluan produksi. Dan tentunya pembelian dan pemesanan yang dilakukan sesuai dengan yang dibutuhkan.
• Marketing
Marketing merupakan bagian yang menjalankan tugas untuk mencari order
bagi perusahaan dan memasarkan produk – produk yang telah dihasilkan terhadap konsumen serta mencari info baru mengenai spesifikasi barang yang beredar dipasar dan meningkatkan daya saing penjualan sehingga produk tetap
ter-update.
Bagian Marketing juga membuat suatu Production Estimate yang diberikan ke bagian Produksi. Yang sesuai dengan kapasitas produk dan banyak jumlah produk yang diestimasikan untuk diproduksi.
• Promotion
Mencari promosi-promosi dari berbagai lembaga-lembaga yang ingin membuat baju secara khusus. Seperti perusahaan tertentu yang memiliki acara atau promosi suatu barang yang memberikan hadiah kaos atau baju
• Advertising
Mengiklankan barang produksi yang dijual baik melalui media online atau offline sehingga pemasaran juga lebih cepat dan mampu menjangkau pasar lebih luas
• Logistic
Melakukan pengiriman barang jadi kepada konsumen atau reseller • Research & Development
Mencari info-info design yang terkini untuk membantu lancarnya produksi dan penjualan tetap terkini mengikuti zaman baik model maupun spesifikasi. • Internal Designer
Membuat design untuk diproduksi yang sesuai dengan kemauan R&D atau pilihan yang ditentukan dan mengembangakannya
• Freelance Designer
Membuat design untuk diproduksi yang sesuai dengan kemauan R&D atau pilihan yang ditentukan dan mengembangakannya, hanya saja bagia ini bersifat jasa bukan pekerja tetap berfungsi mensupport bagian R&D.
4.1.1 Letak geografis perusahaan
Perusahaan CV Daimaru Collection bergerak dibidang garment yang melayani pembuatan T-Shirt dan Collar Shirt . Perusahaan ini terletak di daerah Tangerang tepatnya di Jalan Perancis Raya, Perumahan Villa Taman
Bandara. Perusahaan ini memiliki dua tempat produksi yang berada di blok D3 no 12 dan Blok C2 no 10 .
Tempat produksi ini berdekatan sehingga meminimasi trasportasi barang yang sedang di produksi sehingga mempercepat proses produksi. Di blok D merupakan tempat cutting, jahit, packaging, storage, warehouse dan bagian research and development untuk design model baju t-shirt tersebut Sedangkan blok C merupakan tempat untuk sablon dan finishing.
Letak perusahaan ini bisa dibilang cukup strategis. Meskipun bukan dekat daerah perkotaan namun tempat ini dekat dengan jalan tol Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo sehingga memiliki akses yang mudah bagi perusahaan untuk melakukan pengiriman dan penerimaan bahan baku. Selain itu daerah ini juga tidak rawan macet karena daerah ini berada di daerah perbatasan antara Tangerang dan Jakarta sehingga memiliki banyak jalan alternative untuk membantu akses logistic nya dan pemasarannya juga tergolong mudah karena bisa mengkases daerah Tangerang dan Jakarta.
Di daerah ini juga tidak terlalu sulit untuk mencari tenaga kerja karena dekat daerah ini banyak juga yang berkeahlian untuk menjahit dan sablon yang sudah berpengalaman karena daerah ini dekat dengan komplek pergudangan dimana ada perusahaan garment lainnya juga yang telah menerima mereka sebagai pekerja.
Hal ini tidak membuat perusahaan kesulitan dalam mencari tenaga kerja. Dimana kita tahu bahwa banyak tenaga kerja yang menginginkan tempat kerja mereka yang berdekatan dengan rumahnya.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Perusahaan memiliki visi misi yang baik kedepannya dimana perusahaan akan mencoba menggembangkan merek sendiri agar dapat berjalan lebih lancer dan profit juga bertambah. Karena perusahaan belum memiliki outlet sendiri untuk produk sendiri. Adapun visi- misi perusahaan ini adalah
VISI
Menjadi perusahaan Garment yang mempu bersaing di Indonesia bahkan dengan produk luar negri dengan meraih pangsa pasar yang besar dan menjadi terdepan dalam produk t-shirt.
MISI
• Mengutamakan kepuasan konsumen agar konsumen loyal terhadap perusahaan.
• Produk baru yang diproduksi harus update sesuai model- model baru sehingga mampu bersaing dan dapat meraih pangsa pasar.
• Menghasilkan produk dengan kualitas terbaik dengan harga terjangkau • Mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan karyawan.
4.2 Hasil Observasi lapangan 4.2.1 Kinerja Perusahaan
Perusahaan mengunakan mesin jahit obras kam dan 1 mesin bis dimana setiap mesin diopertorkan oleh 1 operator saja, operator bekerja 8 jam yaitu mulai dari jam 09.00 sampai jam 17.00. Adapun kapasitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sekitar 25 lusin perharinya.
Karena system kerja nya berantai atau estafet dari mesin 1 ke mesin yang lainnya, dan karena mesin dioperasikan manual , ketelititan dan kerapihan pekerja harus diperhatikan dan dipantau karena dapat mengurangi kualitas produksi jika mereka melakukan kelalaian.
Perusahaan memiliki sertifikat tetentu seperti ISO, namun perusahaan tetap memperhatikan keadaan lingkungan dan tidak membuang limbah sembarangan, dimana limbah paling berbahaya ialah dari divisi sablon karena banyak mengadung zat pewarna dan kimia, namun kimia yang digunakan erupakan emulsi dari zat cair sehingga mudah terurai.
Kegiatan produksi yang paling banyak dan padat adalah bulan-bulan produksi menjelang liburan lebaran, karena perusahaaan mendapat banyak order karena pada saat itulah penjualan baju paling meningkat pesat. Karena
customer pasti mempersiapkan stok barang bagi department store nya
dari home industry untuk mempercepat produksi untuk memenuhi pesanan barang yang mengalami kenaikan.
4.2.2 Proses Produksi
Aliran proses pembuatan barang dari bahan baku sampai produk jadi, aliran proses garment ada 4 secara garis besar dimana aliran tersebut dimulai dari cutting, sablon, bordir jika diperlukan, jahit dan kemudian
finishing
* Cutting
Proses Produksi dimulai dari cutting bahan baku yang disusun pertama-tama, dalam proses cutting ini hal yang pertama ialah mengukur atau membuat pola perkiraan, dengan tujuan untuk meminimasi pembuangan bahan yang berlebihan ketika pemotongan berlangsung. Bahan baku disusun sampai ketebalan maximum ialah 15 cm dengan setting bahan baku umumnya 36 inch sama dengan 90 cm.
Penyusunan bahan baku ini berlangsung sangat lama, karena setiap bahan baku di gelar 1 per satu sehingga operator harus bergerak bolak balik berkali-kali sampai ratusan tumpukan.
Fatigue yang dialami adalah berjalan bolak balik karena dikerjakan berulang-ulang terus-menerus. Tetapi hal ini dapat diminimasi dengan memperpanjang meja potong semakin pendek
meja potong maka semakin banyak juga operator bergerak, namun dijarak yang pendek,
Semakin panjang meja maka operator makin bergerak lebih banyak namun yang dihasilkan lebih banyak juga karena ada keterbatasan mesin potong yang mampu memotong sampai ketebalan sekitar 15cm saja.
Gambar 4.2 Mesin Cutting (Sumber : CV DAIMARU)
Gambar 4.3 Ketebalan Maksimum Mesin Cutting (Sumber : CV DAIMARU)
* Sablon
Setelah cutting selesai, bahan baku dirapihkan sesuai dengan kelompoknya masing-masing, setelah itu barang dibawa ke line produksi sablon, untuk dicetak. Proses penyablonan dimulai dari pembuatan cetakan sesuai design atau film master yang dibuat oleh
designer yang sudah terlebih dahulu ditentukan oleh bagian research
and development model dari design tersebut.
Screen yang telah diberikan bahan kimia dicetak dengan cara
disinari oleh cahaya lampu dengan letak master dibawah screen, proses ini dinamakan afdruk. Setelah disinari, screen disiram dengan air bersih terlebih dahulu, dipastikan tidak ada kotoran debu / batu
kecil yang jika disemprot akan merusak, bukan hanya gambar yang sudah dipindahkan tetapi kain screen bisa rusak/robek. Juga fungsinya untuk melunakkan lapisan kimia yang tidak terkena sinar. Semprotkan air dengan panduan gambar yang telah diprint, maksudnya agar detail-detail gambar yang sangat kecil mudah terbaca. Setelah kering diberikan obat penguat agar ketika digunakan bahan kimian yang telah kering tidak “rontok” dari screen. Setelah itu proses sablon baru bisa dimulai. Teknik sablon yang dipakai adalah sablon ‘catok’
Dalam penyablonan ini operator terus berdiri hal ini yang menimbulkan fatigue bagi operator, dan kesulitan pengadukan cat agar hasil cat yang diaduk mirip atau sesuai dengan warna yang tertera pada design dan terkadang juga operator perlu improvisasai warna sendiri untuk menentukan tata warna apabila tidak diberikan oleh designernya.
Dalam 1 hari kapasitas produksi tergantung tingkat kesulitan dari
design tersebut, semakin banyak warna maka semakin lama pula
prosesnya penyablonan berlangsumg karena sablon manual mencetak warna-warna satu per satu sesuai design yang sudah ditentukan. Adapun Tahapan Penyablonan ada 3 dan dapat diringkas sebagai berikut:
• Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.
Gambar 4.4 Klise Film Sablon (Sumber : CV DAIMARU)
• Proses Stencil / Afdruk
Setelah memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.
Gambar 4.5 Meja Afdruk (Sumber : CV DAIMARU) • Persiapkan Meja Kerja
Ini sangat penting sebelum memulai proses pencetakan, sehingga saat sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang digunakan habis, atau lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.
Gambar 4.6 Meja Sablon (Sumber : CV DAIMARU)
2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu di perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang digunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, bisaanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, operator perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Gambar 4.8 Cetakan Sablon Setelah Digunakan (Sumber : CV DAIMARU)
3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang bisaanya perlu di lakukan setelah selesai melakukan pencetakan, yaitu :
1. Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila memegang tinta tersebut dan permukaannya telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang gunakan. Untuk proses ini dapat dilakukannya dengan melalui proses alami (
penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).
2. Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), bisaanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
* Bordir
Departemen ini hanya aktif jika ada design atau spesifikasi yang dibutuhkan karena tidak semua kaos atau t-shirt memiliki bordiran pada baju, bisaanya perusahaan ini memilih sablon, dalam departemen ini, perusahaan melempar jasa kepada supplier lain karena belum memiliki mesin bordir sendiri. Adapun tahap- tahap yang dilakukan adalah
1. Menyediakan dan menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam bordir baju, pakaian, dsb.
2. Menyiapkan dan membuat desain motif.
3. Memindah atau menjiplak desain motif pada kain yang hendak dibordir.
4. Memasang kain keras yang sudah diberi motif pada ring.
5. Memilih, menentukan dan memasang benang bordir pada mesin bordir.
6. Menyiapkan, memeriksa dan menggerakkan mesin bordir yang hendak kita pakai dalam desain bordir baju, pakaian, dll.
7. Membuat bordiran sesuai dengan motif pada kain.
8. Membuat krawang dengan alat solder apabila krawang tidak dibuat langsung dengan mesin bordir.
9. Membersihkan sisa-sisa benang bordir yang melekat dibalik permukaan kain yang sudah dibordir.
10. Menyetrika hasil bordiran (baju bordir, desain bordir) agar
kelihatan bagus dan mengkilap.
* Sewing
Bagian produksi ini bertugas menggabungkan part bahan baku yang telah dipotong karena pemotongan bahan baku terpisah mulai dari bagian depan, belakang, leher, dan tangan. Dan mesin yang digunakan adalah mesin jenis jahit, obras dan kam
Dalam departemen produksi ini pekerjaan dilakukan berantai atau estafet jadi satu orang operator hanya bertugas menyambungkan atau menggabungkan bagian tertentu saja, seperti bagian depan dengan belakang pada bahu kiri dan bahu kanan dan bagian lain seperti penggabungan tangan dengan pundak ini dilakukan oleh operator lain.
Hal ini bertujuan untuk mengefisiensi kan waktu kerja nya, karena jika seseorang melakukan perakitan sampai selesai oleh satu orang sendiri maka pekerjaannya pasti akan memakan waktu lebih lama dari pada bekerja estafet, karena harus menganti- ganti mesin dan juga harus berpindah- pindah oleh karena itu penjahit hanya khusus seperti bagian obras jahit, pemasangan kancing dan kam.
Pada proses sewing ini 1 hari 1 grup dapat mendapat 20 lusin perhari dimana baju merupakan ukuran, berbeda lagi keadaanya jika baju memiliki ukuran yang lebih kecil seperti anak-anak dan baju untuk balita.
Berbeda pula jika baju memiliki tambahan seperti kombinasi warna pada baju kombinasi strip pada baju, semakin sulit spesifikasi yang ada pada baju tersebut maka semakin sulit pula cara pengerjaan nya, karena pekerjaan dikerjakan manual oleh operator dan operator memiliki keterbatasan masing- masing yang berpengaruh pada tingkat produksinya.
Gambar 4.10 Mesin Obras (Sumber : CV Daimaru)
Gambar 4.11 Mesin Kam (Sumber : CV DAIMARU)
Gambar 4.12 Mesin Jahit
Gambar 4.13 Mesin jahit (Sumber : CV DAIMARU)
* Finishing
Departemen finishing ini memiliki kegiatan yang cukup banyak karena dari mulai jahitan selesai sampai ke packaging dilakukakan oleh departemen ini. Beberapa hal dalam finishing yaitu: 1. Pembersihan benang ‘buang benang’
Baju dibersihkan dari benang-benang yang lebih atau keluar-keluar dari pakaian agar lebih bersih dan rapi. Hal ini dilakukan perbaju satu persatu dibagian depan dan belakang bisaanya memakan waktu sekitar 1 menit kurang tergantung banyaknya benang yang
dibersihkan dan kecepatan operator membuang benang-benang tersebut.
Perlu berhati-hati dlam melakukan karena terkadang ketika menggunting benang jika tidak hati-hati maka akan merusak baju sehingga baju bisa berlubang.
2. Ironing
Setelah selesai dibersihkan baju ini disetrika dengan mesin uap, setrika ini dilakukan dua operator. Penyetrikaan bisa berlangsung cepat karena setrika uap cepat dan rapih. Dan dalam 1 hari setrika bisa mencapai 80 lusin baju. Jika operator setrika delay mereka melakukan pekerjaan lain seperti melipat atau membantu membersihkan benang.
Gambar 4.14 Mesin Setrika Uap (Sumber : CV DAIMARU)
Gambar 4.15 Mesin Setrika Uap 2 Setrika (Sumber : CV DAIMARU)
3. Melipat baju dan tagging
Baju yang telah disetrika dilipat satu per satu agar rapih. Setelah baju dilipat kemudian merek di tagging menggunakan tagging gun. Setelah itu baju dipackaging kedalam plastik.Hal ini dilakukan bertahap, jadi operator melipat dulu baju lalu di tumpuk sampai banyak, kemudian di tagging(masukkan label hang tag), lalu di masukkan kedalam plastik baik satu per satu atau per lusin tiap bajunya.
Gambar 4.16 Hand tagging (Sumber : CV DAIMARU)
4. Pursing
Memasukaan barang yang sudah di packaging kedalam plastik kemudian kedalam karung dalam 1 karung biasanya di pack 25 lusin. Lalu kemudian barang di ikat dengan mesin jahit karung dan ditulis kepada siapa barang dikirim dan dari mana barang dikirim. Setelah ini proses produksi telah selesai dan barang jadi siap untuk dikirim ke customer .
4.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.3.1 Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Adapun hal pertama yang harus dilakukan untuk merancang sebuah produk adalah membuat pernyataan misi, dimana pernyataan misi ini adalah perencanaan dari produk yg akan dibuat & dikembangkan oleh tim desainer, namun masih membutuhkan kesesuaian antara kebutuhan pelanggan yang akan diidentifikasi pada tahap selanjutnya. Berikut ini adalah pernyataan misi dari perusahaan.
Table 4.1 Pernyataan misi
Mission Statement Hoodie Casual Shirt Uraian Produk
Baju casual yang dapat dipakai sehari-hari tidak formal dan cocok dengan iklim yang panas di jakarta, dengan desain yang simple dan fashionabel, memiliki warna baju cerah seperti putih, merah , biru dll. Dan juga memiliki bahan yang mudah menyerap keringat sehingga membuat customer nyaman memakainya
Sasaran bisnis utama
1 Baju casual yang memiliki nilai tambah pada fashion nya dan mengikuti perkembangan
2 Memiliki variasi pada baju baik sablonan, kerah baju dll
3 Membuat pengguna nyaman akan produk ini dan juga memungkinkan dapat menghindari panas matahari
4 Diharapkan 50% menguasai pasar utama Pasar utama
1 Sasaran utama adalah remaja (15-24) yang senang menggunakan baju casual (tidak formal, santai)
Pasar Sekunder
1
Kalangan Dewasa (25-34) yang senang menggunakan baju casual (tidak formal, santai) karena baju ini dapat dipakai untuk kebiasaan sehari-hari bisa juga untuk berjalan-jalan karena memiliki model yang lebih dari baju kaos biasa
Asumsi - asumsi dan batasan
1 Memiliki 3 ukuran S/M ; M/L ; L/XL
2 Gambar dan warna akan terus berkembang sesuai dengan model –model terbaru
3 Menjadi trend setter dalam periode selama beberapa tahun setelah produk dikeluarkan
Stakeholder
1 Pembeli dan Pengguna
2 Toko – toko dan pasar swalayan
3 Produsen Baju
Setelah membuat pernyataan misi, barulah mencari tahu apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan akan suatu produk yang akan dibuat tersebut. Karena itu pihak perusahaan baju ini, akan mencoba untuk mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan khususnya disekitar daerah Jakarta barat agar perusahaan dapat mengetahui gambaran baju casual (kaos) seperti apa yang diinginkan customer .
Adapun hal-hal yang akan dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan tersebut dapat dilakukan dengan banyak cara, yaitu wawancara langsung kepada customer , penyebaran kuisioner, dan observasi langsung terhadap pasar dimana perusahaan memasarkan produknya. Namun hal pertama yang dilakukan dari ketiga cara diatas tersebut, adalah wawancara langsung terhadap customer . Tujuan utama dari wawancara ini adalah untuk mengetahui secara langsung pernyataan pelanggan akan baju seperti apa yang mereka sukai. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tersebut:
1.Gambaran baju seperti apa yang anda sukai? 2.Apa yang anda sukai dari baju yang ada saat ini?
3.Apa yang anda tidak sukai dari baju yang ada saat ini?
4.Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju? Berikut ini adalah beberapa contoh hasil wawancara terhadap beberapa responden
Tabel 4.2 Contoh hasil wawancara 1
Nama : Elia Winardi Pewawancara : denyawan status : Pelajar Sma Ketapang 2 XI Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08989965473 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
1 Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
standart, tidak panas dan nyerap
keringat, simpel, ada gambar dan tulisan yang bagus.
2 Apa yang anda sukai dari baju yang ada saat ini?
warnanya menarik, tidak polos, nyaman, lengan tidak terlalu pendek, harga tidak terlalu mahal.
3 Apa yang anda tidak sukai dari baju yang ada saat ini?
Bahan terlalu tipis, gampang basah jadi gampang bau, label kasar, lengan baju terlalu pendek
4 Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju?
Gambar dan kata-kata memberi pesan yang positif, lengan dibuat tidak terlalu pendek (+/- sepanjang siku)
Tabel 4.3 Contoh hasil wawancara 2 Nama
: Christhoper
Rachmat Pewawancara : denyawan status : Mahasiswa Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08995242844 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
1 Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
model standart, simpel, ada hoody nya, Gambarnya agak polos
2 Apa yang anda sukai dari baju yang ada saat ini?
Ada motif jahitan yang unik pada baju, Fashionabel Hoody
3 Apa yang anda tidak sukai dari baju
yang ada saat ini? bertangan panjang dan buntung 4 Usulan perbaikan apa yang ingin anda
sampaikan pada pengusaha baju?
bahan tidak panas dan nyerap keringat tetapi jangan terlalu tipis bahannya.
Tabel 4.4 Contoh hasil wawancara 3
Nama : Darmawan Pewawancara : denyawan status : Karyawan Maruni Glass Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08999332811 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
1 Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
Bahan elastis, bodyfit, model standar, tidak panas dan Gambar agak polos 2 Apa yang anda sukai dari baju yang
ada saat ini? Model standart, harga pas sesuai model. 3 Apa yang anda tidak sukai dari baju
yang ada saat ini?
Jahitan gampang robek, tidak nyerap keringat, dan tidak elastis.
4
Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju?
Diusahakan menggunakan bahan yang agak elastis, untuk benangnya jangan keluar-keluar, bahan dibuat jangan terlalu tebal.
Wawancara ini dilakukan terhadap 30 orang responden secara acak dimana, responden yang diwawancarai tersebut berasal dari 2 lokasi yang berbeda yaitu daerah tangerang dan disekitar daerah Jakarta seperti meruya, tanjung duren, daan mogot,dan sekitarnya. Wawancara ini dilakukan dilokasi tersebut karena lokasi-lokasi tersebut cukup memungkinkan berdekatan dengan pasar yang dimana produk CV. Daimaru ini memasarkan produknya. CV. Daimaru pada umumnya memasarkan produknya di toko sabar subur tangerang, daerah dadap, dan tanah abang jakarta pusat.
Sampling yang digunakan dalam pelaksanaan wawancara ini adalah sample aksidental dimana sampel yang diambil berasal dari siapa saja yang kebetulan ada, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti secara langsung.
Setelah didapat pernyataan pelanggan tersebut, maka hasil dari pernyataan pelanggan tersebut akan di intepretasikan agar lebih terperinci akan kebutuhan pelanggan tersebut.
4.3.2 Intepretasi Pernyataan Pelanggan
Dari hasil wawancara yang telah didapatkan, pernyataan-pernyataan pelanggan tersebut akan di intepretasikan atau disederhanakan dalam bentuk poin-poin, guna supaya dapat mempermudah dan memperincikan apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan akan suatu produk baju yang diharapkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh hasil wawancara yang diintepretasikan kebutuhan pelanggan tersebut:
Tabel 4.5 Intepretasi dari hasil wawancara 1
Nama : Christhoper Rachmat Pewawancara : denyawan status : Mahasiswa Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08995242844 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
Intepretasi kebutuhan pelanggan
1
Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
model standart dan ada hoody nya
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
Gambarnya agak polos
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
2
Apa yang anda sukai dari baju yang ada saat ini?
Ada motif jahitan yang unik pada baju,
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
Fashionabel Hoody
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju) 3
Apa yang anda tidak sukai dari baju yang ada saat ini?
bertangan panjang dan bunting
Kaos berlengan pendek normal
4
Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju?
Bertangan panjang dan
Tabel 4.6 Intepretasi dari hasil wawancara 2
Nama : Elia Winardi Pewawancara : denyawan
status : Pelajar Sma Ketapang 2 XI Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08989965473 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan
Intepretasi kebutuhan pelanggan
1
Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
Simple Baju berpola normal
Ada gambar dan tulisan yang bagus
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik) Menyerap keringat Bahan mudah menyerap keringat Tidak panas Bahan baju tidak telalu tebal
2
Apa yang anda sukai dari baju yang ada
saat ini?
Warnanya menarik
Gambar pada baju memiliki banyak warna (minimal 4 warna atau lebih pada gambar tersebut) Harga pas tidak terlalu
mahal Harga terjangkau
Nyaman (Lembut)
dipakai Bahan baju lembut
Tidak Polos
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik) Lengan tidak terlalu
pendek Kaos berlengan pendek normal
3
Apa yang anda tidak sukai dari baju yang ada saat ini?
Bahan terlalu tipis Bahan baju tidak telalu tebal Tidak nyerap keringat Bahan mudah menyerap keringat Label kasar Label terbuat dari bahan yang
halus yang tidak membuat gatal Lengan baju terlalu
pendek Kaos berlengan pendek normal
4
Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju?
Gambar dan kata-kata memberi pesan yang positif
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
Lengan dibuat tidak terlalu pendek (+/-
sepanjang siku) Kaos berlengan pendek normal
Tabel 4.7 Intepretasi dari hasil wawancara 3
Nama : Darmawan Pewawancara : denyawan
status : Karyawan Maruni Glass Tanggal : 7 juni 2011 No
telp : 08999332811 Jenis kelamin : Pria
No Pertanyaan Pernyataan Pelanggan Intepretasi kebutuhan pelanggan 1 Gambaran baju seperti apa yang anda sukai?
Bahan elastic Baju kaos memiliki bahan yang elastis
Gambarnya agak polos
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik) Model standar bodyfit
Baju kaos memiliki pola yang body fit
Tidak panas Bahan baju tidak telalu tebal
2
Apa yang anda sukai dari baju yang ada saat ini?
Model standar bodyfit Baju kaos memiliki pola yang body fit
Harga pas tidak terlalu
mahal Harga terjangkau
3
Apa yang anda tidak sukai dari baju yang ada saat ini?
Jahitan gampang robek Jahitan rapih dan kuat
Tidak nyerap keringat Bahan mudah menyerap keringat Tidak elastic
Baju kaos memiliki bahan yang elastis
4
Usulan perbaikan apa yang ingin anda sampaikan pada pengusaha baju?
Diusahakan
menggunakan bahan yang agak elastis
Baju kaos memiliki bahan yang elastis
benangnya jangan
keluar-keluar Jahitan rapih dan kuat bahan dibuat jangan
Karena wawancara pertama kali dilakukan terhadap 30 responden, maka pernyataan pelangggan tersebut akan diintepretasikan juga sebanyak 30 kali sesuai dengan banyaknya data yang diperoleh pada saat wawancara. Sehingga dari hasil intepretasi tersebut, maka didapat pernyataan pelanggan secara terperinci. Berikut ini adalah hasil dari intepretasi kebutuhan pelanggan tersebut:
Tabel 4.8 Hasil Intepretasi kebutuhan pelanggan No Hasil Intepretasi kebutuhan pelanggan / Pernyatan Pelanggan
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 2 Baju kaos memiliki bahan yang tebal 3 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 4 Bahan baju lembut
5 Bahan mudah menyerap keringat
6 Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat 7 Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal 8 Warna dasar baju tidak mudah luntur
9
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
10 Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih) 11 Jahitan rapih dan kuat
12 Baju kaos memiliki pola yang body fit 13
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
14 Baju kaos berlengan panjang 15 Baju kaos berlengan bunting
16 Baju kaos bermodel berkerah v (v-neck) 17 Baju kaos memiliki kerah wangki
18 Terdapat karet pada bagian akhir lengan baju
19
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
20
Gambar pada baju memiliki banyak warna (minimal 4 warna atau lebih pada gambar tersebut)
21
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
22 Baju memiliki desain tambahan seperti aksesoris bordiran 23 Harga terjangkau
Hasil intepretasi yang dibuat diatas merupakan kebutuhan pelanggan yang diluar dari gambaran baju casual (baju kaos) pada umumnya. Karena itu pernyataan-pernyataan seperti “baju berpola normal” , “kaos berlengan pendek normal”, dan “baju tidak terlalu tebal” tidak dimasukan kedalam pernyataan pelanggan. Adapun yang menjadi alasan dalam pengintepretasian kebutuhan pelanggan tersebut tidak memasukan pernyataan yang normal tersebut adalah karena pihak perusahaan merasa sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan akan baju yang normal, karena itu dalam mengintepretasikan kebutuhan pelanggan tersebut, segala kebutuhan pelanggan yang standart tidak dimasukkan kedalam intepretasi kebutuhan pelanggan (customer need).
4.3.3 PenyusunanKuisioner
Dari hasil intepretasi kebutuhan pelanggan diatas dapat dilihat, bahwa kebutuhan pelanggan akan suatu produk baju kaos begitu banyak dan bervariasi antaran orang yang satu dengan orang yang lainnya. Oleh karena
itu, untuk menentukan kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya dengan menggunakan tehnik wawancara masih dianggap belum memberikan informasi yang jelas akan gambaran sebuah baju kaos yang diinginkan para pelanggan tersebut. Karena itu, dari hasil intepretasi kebutuhan pelanggan yang telah didapatkan tersebut akan disusun menjadi sebuah kuisioner yang nantinya akan disebarkan untuk mendapatkan data ordinal melalui kuisioner ini.
Untuk mendapatkan data ordinal ini, kuisoner yang akan disebarkan tersebut adalah kuisioner skala likert yang dimana responden akan menentukan tingkat kepentingan mereka terhadap suatu pernyataan pelanggan yang telah di intepretasikan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia
Berikut ini adalah kuisioner kebutuhan pelanggan yang akan disebarkan:
Tabel 4.9 Kuesioner Baju Casual
Pelanggan: Pewawancara:
Alamat: Tanggal:
Telepon:
Untuk setiap karakteristik dari baju casual berikut ini, berikan penilaian anda mengenai seberapa penting karakteristik tersebut dengan memilih skala 1-5.
Derajat Kepenti
ngan
Keterangan
1 Karakteristik ini sangat tidak penting dan saya tidak pernah memikirkan baju dengan karakteristik seperti ini
2 Karakteristik ini tidak penting, dan saya tidak akan mempertimbangkan baju dengan karakteristik seperti ini
3 Karakteristik ini bagus jika dimiliki namun tidak terlalu penting
4 Karakteristik ini Penting, namun saya akan mempertimbangkan jika baju tidak mempunyai karakteristik ini
5 Karakteristik ini sangat penting dan saya sangat membutuhkan baju dengan karakteristik seperti ini
No Kategori Karakteristik baju casual Derajat
Kepentingan 1
Bahan
Baju kaos memiliki bahan yang elastis 1 2 3 4 5
2 Baju kaos memiliki bahan yang tebal 1 2 3 4 5
3 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 1 2 3 4 5
4 Bahan baju lembut 1 2 3 4 5
5 Bahan mudah menyerap keringat 1 2 3 4 5
6 Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat 1 2 3 4 5 7 Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal 1 2 3 4 5
8 Warna dasar baju tidak mudah luntur 1 2 3 4 5
9 Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah) 1 2 3 4 5 10
Jahitan
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam
dan jahitan putih) 1 2 3 4 5
12
Bentuk fisik
Baju kaos memiliki pola yang body fit 1 2 3 4 5 13
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
1 2 3 4 5
14 Baju kaos berlengan panjang 1 2 3 4 5
15 Baju kaos berlengan buntung 1 2 3 4 5
16 Baju kaos bermodel berkerah v (v-neck) 1 2 3 4 5
17 Baju kaos memiliki kerah wangki 1 2 3 4 5
18 Terdapat karet pada bagian akhir lengan baju 1 2 3 4 5 19
Desain
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
1 2 3 4 5
20 Gambar pada baju memiliki banyak warna (minimal 4
warna atau lebih pada gambar tersebut) 1 2 3 4 5 21 Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll 1 2 3 4 5 22 Baju memiliki desain tambahan seperti aksesoris
bordiran 1 2 3 4 5
23
Harga Harga terjangkau 1 2 3 4 5
Terima kasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini
Kuisioner inilah yang nantinya akan disebarkan kepada responden sesuai jumlah sampel yang dibutuhkan. Karena itu untuk mengetahui berapa banyak sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan suatu perhitungan sampel penyebaran kuisioner. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang perhitungan sampel.
4.3.4 Perhitungan Jumlah sampel
Untuk menghitung jumlah sampel yang diperlukan dalam melakukan penyebaran kuesioner, maka dalam penelitian ini digunakan Rumus Slovin. Berikut ini adalah rumus slovin yang digunakan:
⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + = N N n 2 1 α Keterangan:
n = jumlah sampel yang dibutuhkan N = jumlah Populasi
α = tingkat kesalahan
Nilai dari N merupakan jumlah populasi. Dalam hal ini dilakukan penyebaran kuesioner di wilayah DKI Jakarta yang memiliki populasi sejumlah 8.525.062 jiwa (sumber: Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi), sehingga N = 8.525.062. Kemudian nilai α ditetapkan sebesar 10%, sehingga dari data tersebut diperoleh perhitungan sebagai berikut:
100 9988 . 99 .8525062 2 1 . 0 1 8525062 ≈ = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + = n
Dari hasil perhitungan jumlah sampel yang telah dilakukan maka didapat jumlah sampel yang diperlukan pada penyebaran kuisioner adalah sebanyak 100 responden. Namun perlu diperhatikan juga bahwa populasi
dalam penyebaran kuisioner ini adalah kalangan remaja seperti anak-anak sekolah tingkat menengah atas (SMA), mahasiswa, dan orang-orang yang sudah bekerja sekitar 25-30 tahunan, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk usia diatas 30 untuk menjadi responden.
Sebelum dilakukannya penyebaran kuisioner terhadap 100 responden, maka perlu dilakukan suatu pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuisioner yang telah dibuat tersebut guna supaya dapat mengetahui apakah pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuisioner tersebut dapat dijadikan sebagi alat penelitian atau tidak.
4.3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada pengujian validitas dan reliabilitas, digunakan suatu alat bantu sebuah software yaitu software SPSS (statistical product anda service
solution). Software ini adalah sebuah program komputer yang digunakan
untuk membuat analisis statistika. Pada pengujiannya, untuk pengujian validitas menggunakan koefisien kolerasi corrected item delete, yang dimana hasil dari perhitungan dari software spss ini nilai corrected item delete tiap – tiap atributnya akan diuji menggunakan uji signifikan antar satu variable dengan variable bobot total variabelnya.
Sedangkan untuk pengujian reliabilitasnya, mengacu kepada koefisien reliabilitas, dimana tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. secara teoritis, besarnya
koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 – 1,00. Oleh karena itu semakin mendekati 1 suatu nilai koefisien yang dihasilkan dalam perhitungan SPSS tersebut, maka akan semakin reliable data tersebut.
Pada penelitian ini, untuk meelakukan pengujian validitas dan reliabilitasnya, dibutuhkan sejumlah data hasil kuisioner yang telah dibuat tersebut. Oleh karena itu dilakukan penyebaran kuisioner terlebih dahulu sebanyak 50 responden untuk dijadikan suatu sampel dalam pengujian validitas dan reliabilitasnya. Sampel yang diambil sebanyak 50 responden dikarenakan sampel ini hanya bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas, sehingga diambilah 50% dari sampel sebenarnya yaitu 100 responden.
Berikut hasil penyebaran kuisioner terhadap 50 responden: Tabel 4.10 hasil pengisian kuisioner 50 responden
Re s Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 5 Q 6 Q 7 Q 8 Q 9 Q 10 Q 11 Q 12 Q 13 Q 14 Q 15 Q 16 Q 17 Q 18 Q 19 Q 20 Q 21 Q 22 Q 23 1 4 1 2 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 1 1 1 1 3 1 1 4 5 5 2 3 2 2 5 5 5 3 4 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 4 2 1 2 5 3 3 2 3 5 5 5 5 4 2 4 4 2 3 1 2 1 1 3 3 2 2 2 5 4 5 1 1 5 5 5 5 5 1 2 5 3 1 1 1 1 3 1 4 2 1 1 3 5 3 1 4 5 5 5 5 4 5 3 3 3 4 3 1 2 4 1 5 4 4 3 4 6 4 1 1 5 5 5 5 5 5 3 5 2 1 1 2 2 2 3 4 2 1 3 5 7 3 2 2 5 5 5 4 5 4 4 5 3 4 1 2 3 2 3 5 3 3 3 5 8 2 3 1 5 5 4 5 2 4 3 5 3 5 2 1 4 3 2 5 5 2 4 5 9 4 3 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 1 5 4 3 5 4 4 3 5 10 3 2 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 1 1 3 3 4 1 3 5 4 11 4 1 3 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 12 3 2 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 1 1 2 3 3 4 3 3 4 5
13 3 4 1 4 4 4 4 4 2 3 5 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 5 14 5 4 4 5 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 3 4 1 3 3 1 2 4 15 5 2 2 5 5 5 5 5 1 1 5 1 3 1 1 1 1 1 5 4 4 1 5 16 5 1 4 5 5 5 4 4 3 2 5 5 4 1 3 3 2 4 4 3 3 3 4 17 5 2 4 5 5 5 5 4 1 3 4 4 3 1 4 5 3 1 1 1 5 3 3 18 4 2 3 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 2 1 3 3 4 4 5 4 5 19 4 2 3 5 5 5 4 5 5 3 5 3 4 1 1 2 2 3 5 4 3 3 5 20 5 2 4 5 4 5 4 5 4 3 5 3 5 2 1 3 3 3 5 4 4 4 4 21 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 2 5 22 3 4 2 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 1 3 3 4 4 2 3 3 5 23 1 4 4 3 5 5 4 5 3 3 5 4 4 3 2 2 3 4 4 1 4 4 5 24 2 3 3 5 5 5 3 5 2 2 5 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 5 25 5 2 4 4 5 5 2 4 4 5 5 3 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 5 26 3 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 3 4 3 2 3 5 4 3 4 27 4 4 3 3 5 5 3 5 2 2 4 4 5 1 2 3 4 4 4 3 5 2 5 28 4 2 4 3 5 5 2 5 3 3 5 3 2 4 3 5 3 3 5 4 3 1 5 29 3 3 3 3 5 5 1 5 3 2 5 5 4 3 4 3 3 5 2 3 4 3 4 30 4 4 3 5 5 5 3 5 4 4 5 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 5 31 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 32 2 1 1 5 5 5 5 5 2 2 5 2 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 5 33 5 4 3 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 34 3 4 3 4 4 4 4 5 4 2 5 3 2 4 4 2 3 3 5 2 4 2 5 35 5 4 4 4 4 5 3 4 2 2 5 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 5 36 5 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 37 3 2 2 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 2 1 5 2 2 1 1 4 2 5 38 5 2 2 4 5 5 1 4 3 1 5 4 3 1 1 1 2 1 3 1 1 1 5 39 3 2 4 4 5 4 5 4 2 2 4 5 5 2 3 5 3 4 3 2 3 2 4 40 3 2 3 4 3 1 3 3 4 1 4 4 4 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 41 4 3 3 4 3 4 5 5 5 3 5 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 42 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 2 2 3 1 1 4 3 3 3 4 43 3 2 4 3 4 5 4 5 2 2 5 4 2 4 2 4 3 2 4 2 2 3 5 44 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 45 3 2 5 5 4 4 4 5 3 3 5 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 5 46 4 3 3 5 5 5 2 5 5 2 5 4 3 3 3 4 3 1 3 2 2 2 5 47 5 4 4 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 2 2 4 2 2 5 1 1 1 5 48 3 1 2 4 4 5 1 4 5 3 5 3 2 2 5 5 1 1 2 4 3 3 5 49 3 3 3 4 5 5 1 4 2 3 3 4 5 4 3 3 3 2 4 3 2 3 5 50 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 4 4 4 3 3 3 5
Dari data tersebut maka uji validitas dan reliabikitas dapat dilakukan. Berikut ini adalah langkah – langkah pengunaah software SPSS tersebut: • Pada bagian toolbar, klik Analyse => Scale => reliability analysis
Gambar 4.17 pengunaan SPSS langkah pertama • Pilih variable yang akan dimasukan kedalam kolom item
Gambar 4.18 pengunaan SPSS langkah ke- 2
• Lalu pilih statistics, dan pada sub menu “descriptive for” klik “ scale item if delete”, lalu klik continue
Gambar 4.19 pengunaan SPSS langkah ke-3 • Pada pilihan “model”, klik alpha lalu klik ok
Gambar 4.20 pengunaan SPSS langkah ke-4
Setelah mengikuti langkah diatas maka akan keluar hasil perhitungan SPSS sebagai berikut:
Gambar 4.21 hasil SPSS percobaan 1
Dari hasil perhitungan SPSS tersebut didapat pernyataan yang valid adalah Q2, Q3, Q9, Q10, Q13, Q14, Q17, Q18, Q20, Q21, Q22. Pernyataan yang valid tersebut dapat terpilih karena dari hasil perhitungan validitasnya, nilai corrected item delete tersebut disesuaikan dengan nilai r-tabelnya, sesuai dengan jumlah sampel yaitu 50 responden. Nilai r-tabel tersebut dijadikan standart pernyataan valid yaitu sebesar 0.279. Sehingga nilai
corrected item delete yang dibawah nilai r-tabelnya, dianggap tidak
validitas.
Sedangkan untuk tingkat reliabelnya, kuisioner ini sudah cukup dianggap reliable, karena nilai cronbach’s alpha yang dihasilkan dalam perhitung software SPSS tersebut adalah sebesar 0.730. nilai tersebut dinyatakan valid karena hasilnya mendekati angka koefisien reliabilitas yaitu 1. Sehingga pernyataan tersebut dianggap reliabel. Berikut ini adalah standart untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), sebagai berikut :
1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)
3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)
5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sempurna
Dari hasil perhitungan validitas dan reliabilitas tersebut, diketahui kuisioner tersebut reliable dan terdapat 11 pernyataan yang valid. Oleh karena itu, hasil yang valid tersebut akan diuji sekali lagi untuk memastikan bahwa variable tersebut benar-benar valid. Berikut ini adalah hasil perhitungan SPSS nya
Uji Reliabilitas dan Validitas 2
Gambar 4.22 Hasil perhitungan SPSS ke 2
Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas ke 2 kalinya, didapat 11 pernyataan yang valid tersebut masih tetap valid di pengujian ke 2. Pernyataan tersebut dapat tetap valid dikarenakan 11 pernyataan tersebut, nilai corrected item delete lebih besar dari pada nilai r-tabel tersebut yaitu sebesar 0.279. sehingga 11 pernyataa tersebut dapat dinyatakan benar-benar valid.
Hasil pengujian inilah yang akan disebarkan ke jumlah sampel sebenarnya yaitu 100 responden. Namun, sebelum disebarkan hasil penyebaran kuisioner sementara sebanyak 50 responden tersebut akan ditentukan dirata-ratakan dan dilihat pernyataan mana yang masih
diinginkan customer . Jika hasil rata-rata kuisioner sementara tersebut bernilai 3 sampai 5, maka pernyataan-pernyataan tersebut akan tetap menjadi kuisioner bersama dengan 11 pernyataan yang valid. Jika ada nilai rata-rata yang dibawah 3 maka, pernyataan yang dibawah nilai 3 tersebut tidak akan dijadikan kuisioner, karena pernyataan tersebut dianggap tidak penting bagi customer . Untuk rata-rata hasil dari kuisioner 50 responden dapat dilihat dilampiran.
Dari hasil rata-rata tersebut, didapat 1 pernyataan yang tidak valid dan nilai rata –ratanya di bawah 3 sehingga pernyataan tersebut akan dibuang dan tidak akan disebarkan ke responden. Pernyataan yang tidak valid dan dibawah nilai 3 tersebut adalah pernyataan no 15 “Baju kaos berlengan buntung”, sehingga jumlah pernyataan yang ada dalam kuisioner yang akan di bagi kan kejumlah sampel sebenarnya adalah sebanyak 22 pernyataan. Berikut ini adalah kuisionernya:
Tabel 4.11 kuisioner untuk 100 responden
No Kategori Karakteristik baju casual
Derajat Kepentingan 1
Bahan
Baju kaos memiliki bahan yang elastis 1 2 3 4 5
2 Baju kaos memiliki bahan yang tebal 1 2 3 4 5
3 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 1 2 3 4 5
4 Bahan baju lembut 1 2 3 4 5
5 Bahan mudah menyerap keringat 1 2 3 4 5
6
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap
ketika berkeringat 1 2 3 4 5
7
Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak
8 Warna dasar baju tidak mudah luntur 1 2 3 4 5 9
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend
sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah) 1 2 3 4 5 10
Jahitan
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar
hitam dan jahitan putih) 1 2 3 4 5
11 Jahitan rapih dan kuat 1 2 3 4 5
12
Bentuk fisik
Baju kaos memiliki pola yang body fit 1 2 3 4 5
13
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju,
untaian tali di bagian neck baju) 1 2 3 4 5
14 Baju kaos berlengan panjang 1 2 3 4 5
15 Baju kaos bermodel berkerah v (v-neck) 1 2 3 4 5
16 Baju kaos memiliki kerah wangki 1 2 3 4 5
17 Terdapat karet pada bagian akhir lengan baju 1 2 3 4 5
18
Desain
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan
gambar-gambar yang unik) 1 2 3 4 5
19
Gambar pada baju memiliki banyak warna
(minimal 4 warna atau lebih pada gambar tersebut) 1 2 3 4 5 20
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti :
efek-efek bludru, sablon timbul, dll 1 2 3 4 5 21
Baju memiliki desain tambahan seperti aksesoris
bordiran 1 2 3 4 5
22 Harga Harga terjangkau 1 2 3 4 5
Kuisioner inilah yang akan disebarkan ke 100 responden dan nantinya hasil kuisioner tersebut akan diberikan penilaian lebih lanjut agar dapat diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan pelanggan saat ini.
4.3.6 Penentuan Customer Requirment
Setelah kuisioner yang sudah diseleksi tersebut telah disebarkan ke 100 responden, maka langka selanjutnya adalah melakukan penyeleksian
pernyataan pelanggan yang ada pada kuisioner menjadi customer requirement. Penyeleksian tersebut dilakukan dengan cara merata –ratakan hasil kuisioner tersebut dan melakukan penentuan ranking supaya dapat mengetahui dengan mudah pernyataan - pernyataan dari yang paling prioritas hingga yang tidak penting. Berikut ini adalah hasil pernyataan tersebut.
Tabel 4.12 Penentuan rangking
no Pernyataan rangking
hasil rata-rata
1 Bahan mudah menyerap keringat 1 4.69
2
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak
sedap ketika berkeringat 2 4.64
3 Jahitan rapih dan kuat 3 4.62
4 Harga terjangkau 4 4.61
5 Baju tidak mudah luntur 5 4.6
6 Bahan Baju Lembut 6 4.59
7
Label terbuat dari bahan yang halus yang
tidak membuat gatal 7 4.21
8
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody,
double baju, untaian tali di bagian neck baju) 8 3.68
9
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan
moral dan gambar-gambar yang unik) 9 3.64 10 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 9 3.64 11 Baju kaos memiliki pola yang body fit 10 3.5
12
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar
baju cerah) 11 3.32
14
Baju memiliki inovasi sablon yang baru
seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll 13 3.07 15
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar
hitam dan jahitan putih) 14 3.05
16 Baju kaos bermodel berkerah v (v-neck) 15 3.01 17 Baju memiliki desain tambahan seperti aksesoris bordiran 16 2.78 18 Baju kaos memiliki kerah wangki 17 2.77
19
Gambar pada baju memiliki banyak warna (minimal 4 warna atau lebih pada gambar
tersebut) 17 2.77
20 Baju kaos berlengan panjang 18 2.48
21 Baju kaos memiliki bahan yang tebal 19 2.39 22 Terdapat karet pada bagian akhir lengan baju 20 2.32
Untuk hasil kuisioner dan perhitungan nilai rata –ratanya dapat dilihat pada lampiran. Dari hasil peenentuan rangking tersebut, dapat terlihat bahwa ada 6 pernyataan yang nilainya 3, yaitu sebagai berikut
Tabel 4.13 pernyataan yang dieliminasi
no Pernyataan rangking
hasil rata-rata
17
Baju memiliki desain tambahan seperti
aksesoris bordiran 16 2.78
18 Baju kaos memiliki kerah wangki 17 2.77
19
Gambar pada baju memiliki banyak warna (minimal 4 warna atau lebih pada gambar
tersebut) 17 2.77
21 Baju kaos memiliki bahan yang tebal 19 2.39 22 Terdapat karet pada bagian akhir lengan baju 20 2.32
Pernyataan tersebut nantinya akan dibuang, karena dari hasil penilaian responden ternyata pernyataan tersebut tidak dianggap penting oleh
customer, sehingga pernyataan tersebut tidak dimasukan sebagai customer
requirement. Dari hasil penyeleksian tersebut, maka didapat hasil bahwa
customer requirement nya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Customer Requirment No Customer Requirment
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 2 Bahan Baju Lembut
3 Bahan mudah menyerap keringat
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
5 Baju tidak mudah luntur
6
Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
10 Jahitan rapih dan kuat
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
13 Kaos bermodel kerah V
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
16 Harga terjangkau
4.3.7 Penyusunan QFD (Quality Function Deployment)
Dari data customer requirement diatas, maka pihak perusahaan akan mulai mendapat gambaran singkat tentang spesifikasi produk baju yang diinginkan customer . Mungkin tidak sangat jelas, karena dalam customer requirement tersebut masih ada yang bersifat subjektif seperti gambar baju yang akan dibuat, pola motif yang fashionable, jahitan yang bervariasi, warna dasar baju yang mengikuti trend. Namun hal – hal tersebut akan dibahas lebih lagi didalam pada saat penyusunan konsep.
Dalam pemenuhan spesifikasinya pihak perusahaan harus mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk merancang produk baju tersebut agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan customer tersebut. Pernyataan pelanggan yang dianggap sulit bagi pihak perusahaan akan dicoba diatasi, namun jika tidak bisa ditangani, maka pernyataan tersebut akan dieliminasi
dari daftar customer requirement. Untuk menyusun spesifikasi produk secara rinci sesuai dengann kebutuhan customer dan kemampuan perusahaan digunakan metode QFD (Quality Function Deployment) yang berfungsi mengintegrasikan ‘suara konsumen’ ke dalam proses perancangannya. Dalam penyusunan QFD (Quality Function Deployment) tersebut ada beberapa tahap, antara lain:
• Menyiapkan daftar metrik
• Mengumpulkan informasi tentang pesaing • Menetapkan spesifikasi target
4.3.7.1 Menyiapkan daftar metrik
Dalam tahap ini hal yang akan dilakukan adalah mencari hubungan antara metrik produk dengan tiap-tiap pernyataan yang ada pada customer requirement. Dalam penyusunan daftar metriknya hal pertama yang harus dilakukan dalah membuat daftar kebutuhan metrik dari customer requirement yang telah didiskusikan dengan pihak perusahaan. Berikut ini adalah daftar metrik kebutuhan tersebut.
Tabel 4.15 daftar kebutuhan pelanggan No Kebutuhan
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 2 Bahan Baju Lembut
3 Bahan mudah menyerap keringat 4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
5 Baju tidak mudah luntur 6
Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
10 Jahitan rapih dan kuat
11 Baju kaos memiliki pola yang body fit
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
13 Kaos bermodel kerah V
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
16 Harga terjangkau
Daftar kebutuhan pelanggan tersebut adalah sebanyak 16 kebutuhan. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan merasa mampu memenuhi kebutuhan customer tersebut. Setelah dibuat metrik kebutuhan tersebut, maka barulah dapat dibuat daftar metrik
hubungan antara metrik produk dengan daftar kebutuhan pelanggan tersebut. Berikut ini adalah hasil dari daftar mmetrik tersebut.
Tabel 4.16 Daftar metrik hubungan
No Matrik (Technical Atribut) Kebutuhan pelanggan 1 Ketebalan Bahan Dasar (Gramasi) 1,3,7
2 Jenis Bahan Dasar 1,2,3,4,5,7,16 3 Pemilihan warna dasar bahan 4,5,7,8,16
4
Model jahitan (rantai, normal, ada
variasi warna) 9,10,12,16
5 Ukuran baju (panjang x lebar) 11,12
6
Model pola baju (hoddy, double baju,
tali di bagian neck) 7,12.16 7 Inovasi sablon (efek timbul, bludru) 5,12,14,15,16
8
Aksesoris tambahan (bordiran,
jahitan sablon,dll) 9,12,16
9
Jumlah warna (desain, berapa warna
QTY) 9,12,14,15,16
10
Jenis lengan (pendek berkaret,
pendek tak berkaret) 11,12 11 Model Label (sablon , tempel) 6,12 12 Model kerah (v-neck, wangky, biasa) 12,13
Setelah diketahui mana matrik apa saja yang berhubungan dengan teknikal atribut, barulah dibuat hubungannya. Berikut ini adalah hubungan tersebut.
Tabel 4. 17 Hubungan antara Customer requirement dengan
Technical atribut
Customer Requirement Technical Atribute Hubungan
1 Baju kaos memiliki bahan yang
elastis Jenis Bahan Dasar Kuat
Ketebalan Bahan Dasar
(Gramasi) Lemah
2 Bahan Baju Lembut Jenis Bahan Dasar Kuat
3 Bahan mudah menyerap keringat Jenis Bahan Dasar Kuat
Ketebalan Bahan Dasar
(Gramasi) Sedang
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika
berkeringat
Jenis Bahan Dasar Kuat
Pemilihan warna dasar bahan Lemah
5 Baju tidak mudah luntur Jenis Bahan Dasar Kuat
Pemilihan warna dasar bahan Kuat
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) Lemah
6 Label terbuat dari bahan yang
halus yang tidak membuat gatal Model Label (sablon , tempel) Kuat 7 Baju kaos memiliki bahan yang
tipis Jenis Bahan Dasar Lemah
Ketebalan Bahan Dasar
(Gramasi) Kuat
Model pola baju (hoddy, double
baju, tali di bagian neck) Sedang
Pemilihan warna dasar bahan Sedang
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
Pemilihan warna dasar bahan Kuat
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
Model jahitan (rantai, normal,
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) Sedang
Bordiran tambahan (pada lengan, punggung bawah kiri baju : LOKASi))
Lemah
10 Jahitan rapih dan kuat Model jahitan (rantai, normal,
ada variasi warna) Sedang 11 Baju kaos memiliki pola yang
body fit Ukuran baju (panjang x lebar) Kuat
Jenis lengan (pendek berkaret,
pendek tak berkaret) Lemah
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang
fashionable (hoodie, double baju,
untaian tali di bagian neck baju)
Model jahitan (rantai, normal,
ada variasi warna) Sedang
Model pola baju (hoddy, double
baju, tali di bagian neck) Kuat
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) Kuat
Aksesoris tambahan (bordiran,
jahitan sablon,dll) Sedang
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) Lemah
Jenis lengan (pendek berkaret,
pendek tak berkaret) Sedang
Model Label (sablon , tempel) Lemah
Model kerah (v-neck, wangky,
biasa) Kuat
Ukuran baju (panjang x lebar) Sedang
13 Kaos bermodel kerah V Model kerah (v-neck, wangky,
biasa) Kuat
13
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) Kuat
warna QTY) 14
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) Kuat
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) Kuat
15 Harga terjangkau Jenis Bahan Dasar Kuat
Ukuran baju (panjang x lebar) Sedang
Model pola baju (hoddy, double
baju, tali di bagian neck) Kuat
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) Kuat
Aksesoris tambahan (bordiran,
jahitan sablon,dll) Kuat
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) Sedang
Pemilihan warna dasar bahan Kuat
Selain dicarinya hubungan antara teknikal atribut dengan
customer requirement, Hubungan antara teknikal atribut pun juga
perlu dicari. Hal ini agar pihak perusahaan dapat mengetahui pengaruh antara teknikal atribut satu dengan teknikal atribut lainnya.berikut hubungan antara teknikal atribut.
Tabel 4. 18 Hubungan antara Technical atribut dengan
Technical atribut
1 Ketebalan Bahan Dasar (Gramasi) Pemilihan warna dasar bahan Positif
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) negatif
2 Jenis Bahan Dasar Model pola baju (hoddy, double baju, tali di bagian neck)
positif kuat
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) positif
3 Pemilihan warna dasar bahan Model jahitan (rantai, normal,
ada variasi warna) positif 4 Model jahitan (rantai, normal, ada
variasi warna)
Model pola baju (hoddy, double
baju, tali di bagian neck) positif
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) negatif
5 Ukuran baju (panjang x lebar) Model pola baju (hoddy, double
baju, tali di bagian neck) positif 6 Aksesoris baju (hoodie, double
baju, tali di bagian neck)
Inovasi sablon (efek timbul,
bludru) negatif
Aksesoris tambahan (bordiran,
jahitan sablon,dll) negatif
Jenis lengan (pendek berkaret,
pendek tak berkaret) negatif 7 Inovasi sablon (efek timbul,
bludru)
Aksesoris tambahan (bordiran,
jahitan sablon,dll) positif
Jumlah warna (desain, berapa
warna QTY) negatif
Hubungan - hubungan tersebutlah yang nantinya akan diaplikasi kan kedalam HOQ (House of Quality).
4.3.7.2 Mengumpulkan informasi tentang pesaing
Setelah mengetahui daftar metrik yang ada, maka tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan informasi tentang pesaing yang memproduksi baju kaos casual juga. Adapun tujuan pengumpulan informasi data pesaing tersebut adalah untuk dapat membandingkan kelebihan dan kekurang antara produk milik perusahaan yang sebelumnya dengan produk pesaing. Dengan membandingkan produk milik perusahaan dengan produk pesaing maka pihak perusahaan dapat melihat secara langsung apa saja yang menjadi kekurangan dari pihak perusahaan akan produknya. Sehingga pihak perusahaan dapat merencanakan perbaikan akan produk yang dibuat berikutnya. Berikut ini adalah gambaran dari produk milik perusahaan CV. Daimaru.
Gambar 4.23. Produk milik perusahaan Spesifikasi:
1. Warna dasar hitam
2. Bahan cotton cardet 20’s (menyerap keringat, elastis, dan lembut) 3. Model baju standart (tidak ada inovasi)
4. Sablon depan
5. Model kerah O neck standart 6. Model label standart
8. Jahitan standart 9. Ukuran all size M/L 10. Harga jual Rp 35.000,-
Dalam proses pengumpulan data pesaing, didapat dari 2 golongan, yaitu penilaian dari pihak perusahaan dan penilaian dari pihak customer . Penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan adalah penilaian yang dinilai dari teknikal atributnya. Sedangkan penilaian dari sisi customer adalah penilaian produk dari segi
customer Requirmentnya. Selain itu, adapun produk pesaing yang
diuji berasal dari 2 sumber yang berbeda, yang 1 adalah barang lokal bermerk Cantwo dan 1 produk china bermerk Bossini. Berikut ini adalah spesifikasi Produk pesaing lokal dan china.
• Produk Lokal Cantwo
Gambar 4.24 produk pesaing local
Spesifikasi:
11. Warna dasar putih
12. Bahan cotton combad 24’s (menyerap keringat, elastis, dan lembut)
13. Model baju standart (tidak ada inovasi) 14. Sablon depan
15. Model kerah Y neck standart 16. Model label standart