1. Quality of the user interface
4.4 Analisis Hasil Pengolahan Data
4.4.1 Analisis Matriks Perencanaan HOQ
Menurut Cohen (1995) menjelakan bahwa matriks perencanaan merupakan alat yang dapat membantu tim pengembangan untuk memprioritaskan kebutuhan pelanggan. Matriks ini mencatat seberapa penting masing-masing kebutuhan atau keuntungan dari produk atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan berdasarkan interpretasi tim pengembang dan data hasil penelitian. Bagian-bagian yang termasuk matriks perencanaan ini adalah:
A. Tingkat kepentingan pelanggan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner derajat kepentingan kebutuhan pelanggan terhadap produk baju, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.70 Derajat Kepentingan
No Customer Requirement Customer Importance
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 4.00
2 Bahan Baju Lembut 5.00
3 Bahan mudah menyerap keringat 5.00
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
5.00
5 Baju tidak mudah luntur 5.00
6
Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 3.00
8 Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
3.00
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
3.00
10 Jahitan rapih dan kuat 5.00
11 Baju kaos memiliki pola yang body fit 4.00
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
4.00
13 Kaos bermodel kerah V 3.00
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
4.00
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
3.00
16 Harga terjangkau 5.00
Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner derajat kepentingan kebutuhan, maka kebutuhan yang dianggap sangat penting oleh konsumen adalah: kelembutan bahan, kemudahan bahan menyerap keringat, bahan tidak
bau saat terkena keringat, warna baju tidak luntur, jahitan rapi dan kuat, dan harga yang terjangkau.
B. Tingkat kepuasan pelanggan
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepuasan pelanggan terhadap produk Active dan produk pesaing maka akan diperoleh data ordinalnya. Untuk data ordinalnya, dapat dilihat pada tabel lampiran hasil kuisioner kepuasan pelanggan.
C. Goal
Goal merupakan target kepuasan pelanggan yang ingin dicapai
oleh perusahaan berdasarkan kondisi tingkat kepuasan sebenarnya. Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak perusahaan maka Goal yang ingin dicapai dalam waktu satu tahun ke depan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.71 Goal
No Customer Requirement Goal
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 4.00
2 Bahan Baju Lembut 5.00
3 Bahan mudah menyerap keringat 5.00
4 Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat 5.00
6 Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal 4.00
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 4.00
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah
jadi warna dasar baju cerah) 4.00
9 Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih) 4.00
10 Jahitan rapih dan kuat 5.00
11 Baju kaos memiliki pola yang body fit 4.00
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang
fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
4.00
13 Kaos bermodel kerah V 4.00
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi
(kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik) 4.00
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
4.00
D. Improvement Ratio
Improvement Ratio merupakan rasio peningkatan yang harus
dilakukan oleh perusahaan agar dapat mencapai Goal yang telah ditetapkan.
Tabel 4.72 Improvement Ratio
No Customer Requirement
Improvement Ratio
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 1.33
2 Bahan Baju Lembut 1.67
3 Bahan mudah menyerap keringat 1.25
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
1.25
5 Baju tidak mudah luntur 1.25
6 Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal 2.00
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 2.00
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
2.00
9 Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
2.00
10 Jahitan rapih dan kuat 1.67
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang
fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck
baju)
2.00
13 Kaos bermodel kerah V 4.00
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
1.33
15 Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
2.00
16 Harga terjangkau 1.25
E. Sales Point
Sales point merupakan daya jual yang dimiliki oleh sebuah produk
berdasarkan seberapa baik kebutuhan pelanggan terpenuhi. Tabel 4.73 Sales Point
No Customer Requirement Sales Point
1 Baju kaos memiliki bahan yang elastis 1.20
2 Bahan Baju Lembut 1.20
3 Bahan mudah menyerap keringat 1.50
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
5 Baju tidak mudah luntur 1.50 6 Label terbuat dari bahan yang halus yang tidak membuat gatal 1.00
7 Baju kaos memiliki bahan yang tipis 1.00
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna
cerah jadi warna dasar baju cerah) 1.00
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
1.00
10 Jahitan rapih dan kuat 1.20
11 Baju kaos memiliki pola yang body fit 1.00
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang
fashionable (hoody, double baju, untaian tali di bagian neck baju)
1.00
13 Kaos bermodel kerah V 1.00
14 Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
1.20
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru,
sablon timbul, dll 1.00
16 Harga terjangkau 1.50
Berdasarkan daya jual dari setiap atribut diatas, maka atribut yang harus menjadi fokus perhatian perusahaan untuk diperbaiki agar meningkat daya jualnya adalah: bahan label, ketebalan bahan baju, warna dasar baju,
variasi jahitan, pola ukuran baju, pola dan motif yang fashionable, model kerah dan inovasi sablon.
F. Raw weight & Normalized raw weight
Raw weight merupakan bobot dari setiap kebutuhan konsumen,
dimana bobot ini dipengaruhi oleh nilai derajat kepentingan pelanggan,
improvement ratio dan sales point.
Tabel 4.74 Raw Weight
No Customer Requirement Raw Weight Normalized raw weight (%)
1
Baju kaos memiliki bahan yang elastis
6.40 4.91
2 Bahan Baju Lembut 10.00 7.67
3 Bahan mudah menyerap keringat 9.38 7.19
4
Pakaian tidak menimbulkan bau yang tidak sedap ketika berkeringat
9.38 7.19
5 Baju tidak mudah luntur 9.38 7.19
6
Label terbuat dari bahan yang halus
yang tidak membuat gatal 8.00 6.14
7
Baju kaos memiliki bahan yang tipis
8
Warna dasar baju mengikuti trend (contoh: trend sekarang warna cerah jadi warna dasar baju cerah)
6.00 4.60
9
Jahitan memiliki variasi (baju memiliki dasar hitam dan jahitan putih)
6.00 4.60
10 Jahitan rapih dan kuat 10.00 7.67
11 Baju kaos memiliki pola yang body
fit
8.00 6.14
12
Baju kaos memiliki kombinasi-kombinasi pola dan motif yang
fashionable (hoody, double baju,
untaian tali di bagian neck baju)
8.00 6.14
13 Kaos bermodel kerah V 12.00 9.21
14
Baju kaos memiliki gambar dan tulisan yang unik dan bervariasi (kata-kata lucu,pesan moral dan gambar-gambar yang unik)
6.40 4.91
15
Baju memiliki inovasi sablon yang baru seperti : efek-efek bludru, sablon timbul, dll
16 Harga terjangkau 9.38 7.19
Total 130.3 100
Kebutuhan konsumen yang memiliki nilai raw weight terbesar dan harus ditingkatkan kualitasnya adalah: kaos bermodel kerah V dengan nilai 12.00, jahitan yang rapi dan kuat dengan nilai 10.00 dan kelembutan bahan baju dengan nilai 10.00
4.4.2 Analisis Hubungan antara Customer Requirement dengan Technical