• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan senantiasa mengucapkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, dimana dengan limpahan rahmat dan nikmatnya jua kepada kita semua, penyusunan profil ini dapat terlaksana dengan baik.

Profil kesehatan kota Palembang tahun 2008 ini adalah merupakan sarana untuk memantau dan mengevaluasi serta gambaran situasi dan kondisi derajat kesehatan masyarakat di kota Palembang. Dengan dibuatnya profil kesehatan setiap tahun sehingga dapat digunakan sebagai acuan informasi secara merata pada setiap kecamatan yaitu sampai sejauh mana

pencapaian daya serap pelaksanaan pelayanan kesehatan di kota

Palembang.

Sistematika penyusunan profil ini adalah mengutamakan pengumpulan data-data hasil laporan bulanan maupun tahunan sehingga dengan data dan informasi tersebut dapat menggambarkan daya pencapaian pelayanan kesehatan dan sebagai acuan penyusunan profil tahun-tahun berikutnya.

Akhirnya dengan tekad dan kemauan sesuai dengan kemampuan, profil ini dapat disusun dan dibuat walaupun tidak begitu sempurna dengan kelengkapan data-data yang dibutuhkan. Mudah-mudahan dengan adanya profil tahun 2008 ini benar-benar dapat memberikan informasi yang akurat sebagai bahan perencanaan dan program kerja dinas kesehatan kota

Palembang dalam rangka mewujudkan dan mendukung tercapainya

Sumatera Selatan sehat dan Indonesia sehat 2010. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik tenaga, waktu dan pemikiran kami ucapkan banyak terima kasih.

Palembang, 2009

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang

Dr.Hj.Gema Asiani, M.Kes. NIP.140 240 958

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

B A B .I. ... : PENDAHULUAN 1

B A B.II ……… : GAMBARAN UMUM 5

B A B.III……… : PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH 13

A. TUJUAN 14

B. SASARAN 14

C. PROGRAM 16

B A B.IV………….. : PENCAPAIAN PEMB.KESEHATAN 17

A. DERAJAT KESEHATAN 17

B. PERILAKU MASYARAKAT 26

C. PELAYANAN KESEHATAN 29

B A B .V... : KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN 31

A. INDIKATOR KINERJA 31

B. SEKTOR TERKAIT 33

B A B.VI... : KESIMPULAN DAN SARAN. 34

A. KESIMPULAN 34

B. SARAN 37

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program pemerintah kota Palembang pada bidang kesehatan dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang diinginkan, yang sangat perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh pemerintah pada setiap lapisan masyarakat, yang tentunya tepat guna dan berhasil guna pada program pemerintah untuk mewujudkan rakyat sehat, cerdas, dan sumber daya manusia sehat sehingga tercipta embrio masyarakat yang produktif, bermutu tinggi dan berkompetensi.

Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di kota Palembang telah berkembang berbagai masalah dan tantangan yang semakin berat dan kompleks yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi hambatan proses pelayanan kesehatan secara aktif terhadap masyarakat.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, Departemen Kesehatan telah melakukan penyesuaian, rencana strategis dengan mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan tahun 2005-2009, di dalam rencana tersebut telah ditetapkan visi Departemen Kesehatan dalam rangka mencapai Indonesia sehat 2010 yaitu MASYARAKAT YANG MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT, dan untuk mewujudkan visi tersebut juga telah ditetapkan Misi Departemen Kesehatan yaitu MEMBUAT RAKYAT SEHAT, yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-N) melalui Perpres No.7 tahun 2005.

Dasar berikutnya yaitu Undang- undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan Bab.VI bagian ke enam pasal 67 yang menyatakan bahwa : 1. Pengelolaan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan masyarakat

diarahkan kepada pengembangan dan peningkatan, kemampuan agar upaya kesehatan dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna.

(5)

2. Pengelolaan tersebut meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian program serta sumber daya yang dapat menunjuk peningkatan upaya Kesehatan.

Selanjutnya penjelasan Undang- undang tersebut menyatakan bahwa

pengelolaan meliputi upaya Kesehatan pokok dan upaya Kesehatan pendukung yang berupa sumber daya Kesehatan yang dilakukan melalui Sistem Manajemen Kesehatan yang didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan.

Profil kesehatan Kota Palembang tahun 2008 ini merupakan salah satu bentuk sistem informasi kesehatan, yang memberikan gambaran situasi kesehatan dan pencapaian pembangunan kesehatan pada tahun 2008.

B. TUJUAN

Profil Kesehatan Kota Palembang tahun 2008 ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. TujuanUmum

Profil Kesehatan kota Palembang tahun 2008 ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan situasi kesehatan secara merata di dalam wilayah Kota Palembang guna meningkatkan kemampuan manajemen dalam pengelolaan operasional dilapangan dan pelayanan prima terhadap masyarakat dalam mengembangkan informasi sebagai bahan evaluasi untuk memberikan petunjuk dan pembuatan rencana strategis (Renstra) pembangunan kota Palembang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan secara khusus penyusunan profil kesehatan ini adalah :

a. Untuk memperoleh gambaran situasi kesehatan secara menyeluruh dan merata pada setiap kecamatan diwilayah kota Palembang.

b. Tersedianya bahan acuan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana hasil program/kegiatan yang telah dilaksanakan.

c. Tersedianya acuan dan rujukan dalam rangka pengumpulan data untuk penyusunan profil kesehatan tingkat propinsi Sumatera Selatan dan informasi tingkat nasional.

d. Tersedianya konsep yang jelas tentang keberadaan status kesehatan saat ini dan seberapa jauh tujuan yang akan dicapai kedepan.

(6)

e. Sebagai sarana untuk memantau keberhasilan tingkat kesehatan kota Palembang untuk acuan evaluasi tahunan terhadap kinerja kegiatan.

f. Adanya sarana informasi dan komunikasi tentang peta data, keadaan

pelayanan kesehatan masyarakat di kota Palembang.

g. Sebagai acuan pemantauan evaluasi program tahunan dan sebagai wadah yang strategis serta integral berbagai data yang dikumpulkan dalam sistim pencatatan pelaporan yang ada di puskesmas, rumah sakit, maupun di unit-unit kesehatan lainnya dan sekaligus sebagai bahan penyusunan profil kesehatan ditingkat propinsi dan nasional.

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih terperinci sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Palembang tahun 2008 ini terbagi atas VI bab yang terdiri dari :

Bab. I : PENDAHULUAN.

Berisi uraian singkat tentang pengertian derajat kesehatan masyarakat dan faktor- faktor yang mempengaruhinya, juga tentang maksud dan tujuan penyusunan Profil Kesehatan Kota Palembang tahun 2008 ini. Di samping itu juga diuraikan secara singkat tentang isi dan sistematika penyusunan.

Bab. II : GAMBARAN UMUM.

Seperti diketahui bahwa derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku masyarakat. Dalam bab ini gambaran demografi dikemukakan dengan memakai indikator seperti distribusi penduduk menurut golongan umur dan sex ratio, kepadatan penduduk serta pertumbuhan penduduk. Gambaran tentang lingkungan sosial ekonomi dikemukakan dengan memakai indikator yang berupa dependency ratio, besarnya keluarga, tingkat pendidikan, pendapatan perkapita, perilaku dan peran serta masyarakat. Sedangkan gambaran tentang lingkungan fisik dikemukakan dengan memakai indikator yang berupa keadaan rumah tinggal penduduk, sarana air minum dan jamban serta tempat- tempat umum.

(7)

BAB III. : PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH.

Bab IV. : PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN.

Berisi uraian singkat tentang situasi umum derajat kesehatan masyarakat di Kota Palembang yang teramati selama tahun 2008, dengan memakai indikator yang berupa angka kematian, pola penyakit dan keadaan gizi masyarakat.

Bab V : KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN.

Berisi tentang segala upaya kesehatan yang telah dilakukan selama

tahun 2008 dengan mengemukakan indikator seperti cakupan

pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan dan sistem rujukan. Sedangkan uraian tentang sumber daya dikemukakan berupa indikator tentang tersedianya fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan biaya kesehatan.

Bab. VI : KESIMPULAN DAN SARAN.

Berisi tentang kesimpulan dari uraian-uraian diatas dan tidak menutup kemungkinan mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya membangun demi sempurnanya penyusunan dan penulisan profil kesehatan kota Palembang tahun 2008 ini.

(8)

BAB II

G A M B A R A N U M U M

Kota Palembang adalah ibukota propinsi Sumatera Selatan yang mempunyai luas wilayah 400.61 km2dengan jumlah penduduk 1.417.047 jiwa, yang berarti setiap km2 dihuni oleh 3.537 jiwa. Kota Palembang dibelah oleh Sungai Musi menjadi dua daerah, yaitu Seberang Ilir dan Seberang Ulu. Sungai Musi ini bermuara ke Selat Bangka dengan jarak 105 Km. Oleh karena itu, perilaku air laut sangat berpengaruh yang dapat dilihat dari adanya pasang surut antara 3 – 5 meter.

Kota Palembang terletak antara 2052’ – 305’ LS dan 104037’ – 104052’ BT merupakan daerah tropis dengan angin lembab nisbi, suhu cukup panas antara 23, 4C - 31,7C dengan curah hujan terbanyak pada bulan April sebanyak 338 mm, minimal pada bulan September dengan curah hujan 10 mm. Struktur tanah pada umumnya berlapis alluvial liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang masih muda, banyak mengandung minyak bumi, dan juga dikenal dengan nama lembah Palembang – Jambi. Permukaan tanah relatif datar dengan tempat- tempat yang agak tinggi di bagian utara kota. Sebagian besar tanahnya selalu digenangi air pada saat atau sesudah hujan yang terus-menerus dengan ketinggian tanah permukaan rata-rata 8 m dari permukaan laut.

Kota Palembang berbatasan dengan daerah-daerah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan desa Pangkalan Benteng, desa Gasing, dan Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Bakung Kec. Inderalaya Kab. Ogan Komering Ilir dan Kec. Gelumbang Kab.Muara Enim.

 Sebelah Timur berbatasan dengan desa Balai Makmur Kec. Banyuasin I Kab. Banyuasin

 Sebelah Barat berbatasan dengan desa Sukajadi Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

Kota Palembang merupakan Ibu Kota Propinsi Sumatera Selatan, yang terdiri dari enam belas kecamatan, yaitu Kec. Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Barat I, Ilir Barat II,

(9)

Seberang Ulu I, Seberang Ulu II, Sukarame, Sako, Bukit Kecil, Gandus, Kemuning, Kalidoni, Plaju, Kertapati dan 2 kecamatan yang baru yaitu Kecamatan Alang-Alang Lebar dan Sematang Borang.

I. KEPENDUDUKAN

1. Pertumbuhan Penduduk

Tingkat pertumbuhan penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari angka pertumbuhan penduduk. Bila angka tersebut semakin tinggi berarti tingkat pertumbuhan penduduk semakin cepat.

Gambaran kependudukan di Kota Palembang selama adalah sebagai berikut :

Tabel. 1

Jumlah Penduduk Kota Palembang Tahun 2004 - 2008 .

2. Penyebaran Penduduk

Berdasarkan hasil pendataan oleh BPS Kota Palembang, maka terjadi sedikit peningkatan jumlah penduduk bila dibandingkan dengan tahun 2007. Penyebaran penduduk di wilayah Kota Palembang tidak begitu merata, bila dilihat dari jumlah penduduk per kecamatan dimana kecamatan yang terbanyak penduduknya adalah Kecamatan Ilir Timur II dengan jumlah penduduk 170.192 jiwa, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Sematang Borang dengan jumlah penduduk 33.418 jiwa.

Jumlah Kepadatan Penduduk No Tahun Penduduk (Jiwa/Km2) 1 2004 1.300.961 3.104 2 2005 1.312.551 3.271 3 2006 1.394.322 3.480 4 2007 1.405.720 3.509 5 2008 1.417.047 3.537

(10)

3. Kepadatan Penduduk

Kota Palembang mempunyai luas wilayah 400,61 Km2 dengan jumlah penduduk 1.417.047 jiwa yang berarti tiap km2 dihuni oleh 3.537 jiwa penduduk, bila dibandingkan dengan tahun lalu dimana angka kepadatan penduduk adalah 3.509 jiwa tiap km2, maka telah terjadi peningkatan kepadatan penduduk.

Tabel dibawah ini menunjukkan luas wilayah kecamatan, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk per kecamatan di wilayah Kota Palembang tahun 2008.

Tabel. 2

Luas Wilayah Kependudukan Per Kecamatan kota Palembang Tahun 2008

LUAS JUMLAH KEPADATAN

NO KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK PENDUDUK

(km2) (jiwa) /km2 1 Ilir Barat II 6.22 66,966 10.766 2 Gandus 68.78 52,973 770.18 3 Seberang Ulu I 17.44 157,933 9055.79 4 Kertapati 42.56 82,520 1938.91 5 Seberang Ulu II 10.69 91,933 8599.91 6 Plaju 15.17 85,464 5633.75 7 Ilir Barat I 19.77 118,671 6002.58 8 Bukit Kecil 9.92 49,522 4992.14 9 Ilir Timur I 6.50 83,409 12832.15 10 Kemuning 9.00 88,331 9814.56 11 Ilir Timur II 25.58 170,192 6653.32 12 Kalidoni 27.92 94,795 3395.24 13 Sako 18.04 64,126 3554.66 14 Sematang Borang 36.98 33,418 903.68 15 Sukarame 51.46 104,669 2034.03 16 Alang-Alang Lebar 34.58 72,125 2085.68 JUMLAH KOTA PLG 400.61 1,417,047 3537.22

(11)

Gambar 1

Distribusi Jumlah Penduduk Kota Palembang Per Kecamatan Tahun 2008 Persentase Jumlah Penduduk

IB II 5% SU I 11% Kertapati 6% SU II 6% Plaju 6% Bukit Kecil 3% IT II 13% Sako 5% Kalidoni 7% Kemuning 6% IT I 6% IB I 8% Alang Alang Lebar 5% Sukarame 7% Gandus 4% S Borang 2% Gambar 2

Persentase Luas Wilayah Per Kecamatan Tahun 2008

Persentase Luas Wilayah Kecamatan Tahun 2008

IB II 2% Gandus 16% SU I 4% Plaju 4% IB I 5% IT I 2% IT II6% Kalidoni 7% Sako 5% S Borang 9% Sukarame 13% Alang Alang Lebar

9% Kertapati 11% Bukit Kecil 2% SU II 3% Kemuning 2%

(12)

4. Kepadatan Hunian Rumah

Kepadatan Hunian Rumah merupakan salah satu ketentuan dari rumah sehat, selain dari faktor luas rumah, pencahayaan, ventilasi udara, kelembaban, sanitasi lingkungan rumah, dan sebagainya.

Rumah yang terlalu padat penghuninya menyebabkan semakin mudahnya penularan penyakit diantara penghuni rumah tersebut dan juga mengurangi privacy penghuni rumah, serta timbulnya perasaan kurang nyaman.

Untuk Kota Palembang angka kepadatan hunian rumah adalah 4,57 yang berarti bahwa setiap rumah dihuni oleh 4 - 5 orang. Angka tersebut sudah termasuk angka ideal.

5. Distribusi Penduduk menurut golongan umur dan sex ratio.

Bila Distribusi Penduduk dilihat menurut golongan umur maka jumlah penduduk yang terbesar adalah golongan umur 15 - 44 tahun, yaitu laki- laki 364.959 orang atau sebesar 26 % dan perempuan 388.497 orang atau sebesar 27 % dari jumlah penduduk.

Pada kelompok umur 0 - 4 tahun yang laki - laki 72.690 dan perempuan 71.576 orang, sedangkan kelompok umur 5 - 14 tahun yang laki-laki 121.953 orang dan perempuan 119.417 orang. Dengan demikian untuk kelompok umur dibawah 15 tahun jumlah laki- laki 14 % dan perempuan 13 % dari jumlah seluruh penduduk.

Untuk kelompok umur 45 - 64 tahun jumlah laki- laki adalah 115.682 atau sebesar 8,16 % dan perempuan 111.570 orang atau sebesar 7,87 % dari jumlah penduduk. Sedangkan untuk kelompok umur lebih dari 65 tahun jumlah laki- laki 22.397 atau sebesar 1,58 % dan perempuan 28.306 orang atau sebesar 2 % dari jumlah seluruh penduduk.

Angka Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah. Untuk Kota Palembang tahun 2008 angka sex ratio adalah 0,97 sama seperti tahun 2007

(13)

Gambar 3

Piramida Penduduk Kota Palembang Tahun 2008

Piramida Penduduk Kota Palembang Tahun 2008

13,949 58,741 60,481 61,472 67,564 75,380 71,002 59,450 48,866 42,697 39,756 34,419 25,425 16,082 10,095 6,467 5,835 57,271 60,005 59,412 66,489 78,676 77,762 66,775 53,271 45,524 40,982 32,842 23,071 14,675 10,364 7,849 10,093 14,305 LAKI-LAKI PEREMPUAN

II. KEADAAN LINGKUNGAN DAN EKONOMI

1. Sosial Ekonomi

Dilihat dari status sosial ekonomi masyarakat kota Palembang cenderung mengalami peningkatan kearah yang lebih baik yang berdasarkan sensus Sumatera Selatan tahun 2007. secara umum pengeluaran perkapita penduduk dikota Palembang dan propinsi Sumatera Selatan berkisar antara 500.000 - 1.000.000 rupiah perbulan yang berarti pendapatan perkapita masyarakat sekarang ini masih sangat rendah dengan mata pencaharian penduduk sebagian besar pedagang, nelayan, buruh, karyawan, wiraswasta dan sebagian kecil adalah PNS,TNI/Polri, pensiunan dan lain sebagainya,

(14)

oleh karena itu jumlah usia angkatan kerja sangat mempengaruhi angka beban tanggungan. Usia angkatan kerja dikota Palembang 53 % sedangkan ketenagakerjaan dimaksud masih kurang dalam kualitas pendidikan atau sumber daya manusia sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.

Sejalan dengan pesatnya kemajuan pembangunan di kota Palembang, tingkat pendidikan masyarakat juga semakin meningkat dan kualitas sumber daya manusia secara umum sudah mulai menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik.

2. Dependency Ratio

Angka ini dapat menunjukkan beban tanggungan ekonomi keluarga pada suatu daerah. Bila angka ini tinggi berarti sebagian besar penghasilan

yang diperoleh golongan penduduk usia produktif terpaksa harus

dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk usia non produktif, hal ini dapat menghambat tercapainya kesejahteraan rakyat.

Angka dependency ratio untuk Kota Palembang tahun 2008 belum tersedia dari Kantor Statistik Kota Palembang, sedangkan angka dependency

ratio untuk tahun 2006 adalah 0,57 % artinya setiap 100 penduduk usia

produktif secara ekonomi menanggung 57 orang penduduk usia non produktif.

3. Tingkat Pendidikan Penduduk

Tingkat pendidikan penduduk, dalam hal ini adalah angka melek huruf, masih dipakai sebagai indikator tingkat kesejahteraan keluarga dalam

kaitannya dengan kemampuan keluarga dalam meningkatkan

penghasilannya.

Untuk Kota Palembang, menurut data dari Dinas Pendidikan Nasional Kota Palembang Tahun 2008, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang tidak pernah sekolah berjumlah 282.698 orang; sedangkan yang tidak/belum tamat SD berjumlah 161.804 orang, yang tamat SD berjumlah 154.505 orang, SLTP 208.649 orang, SLTA 181.344 orang, diploma 53.455 orang, yang tamat perguruan tinggi 27.214 orang.

(15)

4. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Untuk mewujudkan derajat kesehatan di kota Palembang yang optimal, haruslah didukung oleh sumber daya manusia tenaga kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan, pembiayaan kesehatan yang memadai, serta kebijakan pembangunan kesehatan untuk melaksanakan berbagai program yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan terutama bagi lingkungan dan perilaku masyarakat. Agar dapat melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di kota Palembang, saat ini pemerintah telah melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yaitu : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari yang terletak di Seberang Ulu, dan rumah sakit swasta lainnya serta 38 unit Puskesmas dan 70 Puskesmas Pembantu.

Dengan keberadaan rumah sakit pemerintah dan swasta lainnya, masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan secara optimal.

(16)

BAB III

PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH

Palembang sehat adalah penduduk yang hidup di lingkungan yang sehat berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Dengan demikian peranan Kota Palembang sangatlah besar dalam menuju Palembang Sehat dan Indonesia Sehat yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Propinsi maupun Kota Palembang, sehingga Kota Palembang menjadi tumpuan masyarakat untuk pelayanan yang berkualitas dan handal, untuk mencapai tujuan tersebut Dinas Kesehatan Kota Palembang menetapkan VISI yaitu suatu gambaran masa depan yang menantang yang berisikan cita-cita yang ingin di capai yaitu :

“TERCAPAINYA PALEMBANG SEHAT”

Untuk dapat menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, perlu

dinyatakan dengan MISI dari suatu instansi pemerintah, sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh jajaran kesehatan dan pihak yang berkepentingan dapat lebih mengenal cara hidup sehat ditengah-tengah masyarakat; dan masyarakat tahu akan program-program kesehatan serta hasil yang akan dicapai pada masa yang akan datang.

Untuk mencapai visi tersebut diatas terdapat 4 MISI yang diemban : 1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat.

2. Meningkatkan profesional provider.

3. Memelihara dan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang prima. 4. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.

Keempat macam misi yang diemban tersebut tentunya ada tujuan dan ada sasaran yang akan dicapai yaitu :

(17)

A.TUJUAN

Langkah selanjutnya untuk mencapai VISI dan MISI yang telah ditetapkan adalah dengan merumuskannya dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional, yaitu penetapan tujuan organisasi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang merupakan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu atau satu sampai dengan lima tahun.

Tujuan Dinas Kesehatan Kota Palembang berdasarkan Misi-nya adalah sebagai berikut :

 Keterlibatan lintas sektor dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.  Ketersedianya sumber daya manusia yang berkualitas.

 Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan yang bermutu prima.  Terwujudnya eliminasi penyakit menular dan tidak menular.  Terwujudnya lingkungan yang sehat.

 Terwujudnya status gizi dan kesehatan ibu dan anak yang optimal.  Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.

B. S A S A R A N

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai dan yang dapat diukur berupa (indikator) sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemitraan pada lintas sektor dan masyarakat 2. Meningkatkan mutu tenaga kesehatan minimal D3.

3. Meningkatkan tenaga kesehatan yang terampil sesuai dgn kebutuhan. 4. Meningkatkan sarana kesehatan.

5. Meningkatkan prasarana kesehatan.

6. Meningkatkan pelayanan kesehatan khusus.

7. Meningkatkan pencegahan dan pemberantasan penyakit. 8. Meningkatkan kualitas lingkungan.

9. Meningkatkan status gizi masyarakat. 10. Meningkatkan kesehatan reproduksi. 11. Meningkatkan kesehatan usia lanjut. 12. Meningkatkan paradigma sehat.

(18)

Tabel. 3

INDIKATOR KEBERHASILAN KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

S/D TAHUN 2008 I N D I K A T O R T A H U N T A R G E T (T A H U N) NO K E B E R H A S I L A N 2008 2004 2005 2006 2007 2008 1 Posyandu mandiri 40% 15% 20% 35% 40% 40% 2 JPKM 80% 25% 35% 55% 68% 80% 3 Nakes D 3 50% 40% 45% 50% 80% 80%

4 Jumlah nakes sesuai kebutuhan 100% 56% 70% 84% 100% 100%

Sarana kesehatan :

- Ratio 1 Puskesmas : 30.000 Penduduk 40 Unit 36 Unit 37 Unit 38 Unit 38 Unit 38 Unit

- Ratio 1 Pustu : 5.000 Penduduk 71 Unit 63 Unit 65 Unit 67 Unit 67 Unit 70 Unit

- Ratio 1 Pusling : 1 Puskesmas 40 Unit 17 Unit 22 Unit 27 Unit 27 Unit 27 Unit

5

- Ratio 1 Sepeda motor : 1 Pustu 71 Unit 0 Unit 15 Unit 32 Unit 32 Unit 71 Unit

6 Prasarana kesehatan/obat dan US $ 0,5/ US $ US $ US $ US $ US $

Reagensia Penduduk 0,25 0,3 0,35 0,4 0,5

7 Pelayanan kesehatan khusus 80% 20% 35% 50% 60% 80%

8 UCI kelurahan 100% 93,6% 95,3% 98% 99% 99%

9 CDR TB.Paru >70 % 60% 70% 70% 70% 70%

10 Insiden Rate DBD (IR DBD) < 5/100.000 <50 <50 <50 <50 <50

Penduduk

11 Temuan HIV <1 % Risti <1% <1% <1% <1% <1%

12 Case Detection Rate (CDR) ISPA > 85 % 46,6% 56,2% 65,8% 66% 66%

13 Case Fatality Rate (CFR) diare balita < 1/1000 <1 < 1 < 1 < 1 < 1

14 TTU dibina 80% 57% 63% 70% 75% 80%

15 TPM dibina 80% 62% 65% 71% 76% 80%

16 Rumah sehat 80% 65% 69% 73% 76% 80%

17 Air bersih rumah tangga 80% 68% 72% 75% 78% 80%

18 MP-Asi gakin 100% 80% 90% 100% 100% 100%

19 Cakupan Fe Bumil 90% 85% 87,5% 90% 90% 90%

20 Cakupan Yodium rumah tangga 90% 95% 97,5% 100% 100% 100%

21 Cakupan Vit.A.bayi/balita 90% 85% 87,5% 90% 90% 90%

22 D/S 80% 70% 75% 80% 80% 80%

23 BGM balita < 15 % 10% 7% 5% 5% 5%

24 K4 Bumil 90% 85% 87,5% 90% 90% 90%

25 Persalinan nakes 90% 85% 87,5% 90% 90% 90%

26 Cakupan kesehatan remaja 80% 60% 70% 80% 80% 80%

27 Jumlah kunjungan BBL 90% 85% 87,5% 90% 90% 90%

28 Cakupan kesehatan Usila 70% 60% 65% 70% 70% 70%

29 KB.Aktif 80% 75% 77,5% 80% 80% 80%

30 PHBS 40% 25% 30% 35% 40% 40%

*) SESUAI DENGAN INDIKATOR RENSTRA WALIKOTA PALEMBANG 2004-2008 PERDA KOTA PALEMBANG NO.12 TAHUN 2004

(19)

C. PROGRAM

Merupakan strategi untuk mencapai tujuan sasaran maka Dinas Kesehatan Kota Palembang, mempunyai program sebagai berikut:

1. Pemberdayaan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas SDM secara formal dan informal. 3. Meningkatkan sarana kesehatan.

4. Meningkatkan prasarana kesehatan. 5. Pelayanan kesehatan khusus. 6. Imunisasi.

7. Pemberantasan penyakit DBD, Rabies, Kelamin, Diare, TB Paru, ISPA, Kusta.

8. Surveilans & Epidemiologi.

9. Penyehatan TTU, makanan & minuman, lingkungan, kualitas air 10. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).

11. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). 12. Kesehatan Ibu dan Anak.

13. Kesehatan USILA (Usia Lanjut). 14. Promosi Kesehatan.

(20)

BAB IV

PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pencapaian pembangunan kesehatan Kota Palembang selama tahun 2008 dapat diamati dengan memakai indikator yang berupa angka kematian, pola penyakit dan keadaan gizi masyarakat, namun angka kematian Kota Palembang masih menurut angka kematian nasional.

A. DERAJAT KESEHATAN

I. ANGKA KEMATIAN :

Beberapa indikator angka kematian adalah : 1.Angka Kematian Bayi (AKB).

Angka Kematian Bayi di Indonesia menurut hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT 1997) angka kematian bayi 145 / 1000 kelahiran hidup; sedangkan AKB di Kota Palembang tahun 2004, berdasarkan Laporan Indikator Database 2005 UNFPA 6th Country Programme, adalah

26,68 untuk laki-laki dan 20,02 untuk wanita per 1.000 kelahiran hidup. Data tahun 2008 tidak tersedia karena tidak dilakukan survey.

2. Angka Kematian Balita (AKABA).

Menurut batasan BPS yang dimaksud angka ini adalah jumlah kematian pada umur 0 – 4 tahun selama periode 1 tahun per 1.000 balita pada pertengahan tahun tertentu. Angka ini merupakan refleksi faktor lingkungan yang mempengaruhi kematian balita seperti gizi, sanitasi penyakit menular dan kecelakaan. Berdasarkan kondisi saat ini dan yang diharapkan, kematian balita pada saat ini adalah 8 / 1000 balita sedangkan yang diharapkan 5 / 1000 balita (Sumber data Dinkes Prop. Sum-Sel)

(21)

3. Angka Kematian Ibu (AKI).

Angka Kematian Ibu di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Pada tahun 1994, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 390 / 100.000 kelahiran hidup, tahun 1995 menurun menjadi 373 / 100.000 kelahiran hidup (SDKI). AKI Kota Palembang

berdasarkan Laporan Indikator Database 2005 UNFPA 6th Country

Programme adalah 317 per 100.000 kelahiran, lebih rendah dari AKI

Propinsi Sumsel sebesar 467 per 100.000 kelahiran. Jumlah kematian ibu tahun 2008 di Kota palembang sebanyak 15 orang dengan penyebabnya yaitu Eklamsia, HPP, Ca Pharing, Stroke, Gagal Ginjal, Placenta Acreta, Emboli Air Ketuban, Post SC, Kelainan Jantung dan Lain-lain. (sumber data Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Palembang, 2008).

Sedangkan yang diharapkan tahun 2010 adalah 125/100.000 kelahiran hidup (sumber data Depkes).

4. Umur Harapan Hidup (UHH)

Umur Harapan Hidup (UHH) digunakan untuk mengukur kemajuan pembangunan kesehatan, fisik, mental, sosial dan ekonomi suatu bangsa, dan juga dapat digunakan untuk melihat tingkat kelangsungan hidup penduduk. Peningkatan umur harapan hidup (UHH) akan meningkatkan kemampuan hidup anak balita dan tumbuh menjadi remaja sehat yang di harapkan dapat memperoduksi generasi baru yang sehat. Pada tahun 1990 angka harapan hidup penduduk Sumatera Selatan sebesar 59,83 meningkat menjadi 63,65 pada tahun 1995 (BPS Sum-Sel). Sedangkan menurut Laporan Indikator Database 2005 UNFPA 6thCountry Programme, UHH Sumsel sebesar 65,48

tahun (pria) dan 69,52 tahun (wanita); sedangkan Kota Palembang memiliki UHH sebesar 69,85 tahun (pria) dan 73,47 tahun (wanita).

II. Status Gizi.

Derajat kesehatan masyarakat dilihat dari status gizi masyarakat, memberikan gambaran keadaan kesehatan masyarakat adalah status gizi. Makin banyak ditemukan anggota masyarakat yang kurang gizi berarti keadaan kesehatan masyarakat semakin kurang.

(22)

Adapun target kegiatan gizi di Kota Palembang tahun 2008 adalah:

a. Cakupan program (K/S) : target 30.1 %

b. Kelangsungan program (D/K) : target 86.5 % c. Peran serta masyarakat (D/S) : target 78.0 % d. Hasil pencapaian program (N/S) : target 75.6 % Keterangan:

- S adalah jumlah balita

- K adalah jumlah balita yang mempunyai KMS - D adalah jumlah balita yang ditimbang

- N adalah jumlah balita yang ditimbang yang naik berat badannya.

III . ANGKA KESAKITAN.

Melalui pengamatan terhadap angka kesakitan dari tahun ke tahun dapat diketahui bahwa sepuluh penyakit terbanyak pada kunjungan rawat jalan puskesmas Kota Palembang masih didominasi penyakit infeksi dan penyakit menular. Dengan masa transisi saat ini kita masih mempunyai tiga beban (Triple Burden).

1. PENYAKIT INFEKSI KLASIK

a. PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Perkembangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2004 s/d 2008 tergambar dalam grafik berikut ini :

811 842 1,475 1,957 1,581 0 400 800 1,200 1,600 2,000 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah Penderita Demam Berdarah Dengue Tahun 2004 - 2008

(23)

Tabel. 4

Jumlah Kasus Penderita Demam Berdarah Kota Palembang Tahun 2004 – 2008 JUMLAH KASUS NO TAHUN PENDERITA MENINGGAL CASE FATALITY RATE 1 2004 811 17 2,10 2 2005 842 15 1,78 3 2006 1.475 2 0,13 4 2007 1.957 14 0,72 5 2008 1.581 7 0.44

Dari tabel diatas menunjukkan tidak ada kejadian luar biasa (KLB), dari data tersebut dapat dilihat jumlah penderita terendah pada tahun 2004 sebesar 811 dan tertinggi tahun 2007 sebesar 1957 (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

b. PENYAKIT TB. PARU

Perkembangan TB Paru yang di amati selama kurun waktu lima tahun dari tahun 2004 s/d 2008 adalah sebagai berikut sesuai dengan tabel di berikut ini :

Tabel. 5

Jumlah Kasus Penderita TB. Paru Kota Palembang Tahun 2004 - 2008

No Tahun Kasus Cure Rate Error Rate Konversi

1 2004 1.494 90 0,6 91

2 2005 1.382 86 1,3 90

3 2006 1.360 87 1,8 92

4 2007 1.197 85 1,1 89

(24)

1,494 1,382 1,360 1,197 1,233 0 400 800 1,200 1,600 2004 2005 2006 2007 2008

Penemuan Kasus TB Paru Tahun 2004 - 2008

Grafik di atas menunjukkan penderita TB Paru tertinggi tahun 2004 (1494 kasus) dan terendah tahun 2007 (1107 kasus). Penemuan kasus BTA+ dari tahun 2004 sampai dengan 2008 seluruhnya sudah diatas target 85 % (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

c. PENYAKIT ISPA

Tabel 6.

Jumlah Kasus Penderita ISPA (Pneumonia) Kota Palembang Tahun 2004-2008

JUMLAH KASUS

NO TAHUN

BERAT RINGAN NON

PNEU % CAKUPAN 1 2004 156 5.225 108.390 31,65 2 2005 347 7.181 103.624 43,80 3 2006 112 7.623 104.330 48,28 4 2007 116 7.207 112.905 51,0 5 2008 86 6.920 116.707 48.4

(25)

31.65

43.80 48.28

51.00 48.40

2004 2005 2006 2007 2008 Cakupan Penemuan Kasus ISPA

Tahun 2004 - 2008

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa cakupan penemuan kasus ISPA tertinggi tahun 2007 yaitu 51 % dari target dan terendah tahun 2004 yaitu 31,65 % dari target (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

d. PENYAKIT DIARE

Tabel 7.

Jumlah Kasus Penderita Diare Kota Palembang Tahun 2004 – 2008 JUMLAH KASUS NO TAHUN PENDERITA MENINGGAL % CAKUPAN 1 2004 43.842 0 57,9 2 2005 49.027 0 61,65 3 2006 53.429 0 66,5 4 2007 46.738 0 57,8 5 2008 53.854 0 58.7

(26)

Jumlah Penderita Diare Tahun 2004 - 2008 43,842 49,027 53,429 48,000 53,854 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2004 2005 2006 2007 2008

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa kasus diare tertinggi tahun 2006 yaitu 53.429 kasus dan terendah tahun 2004 yaitu 43.842 kasus (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

e. PENYAKIT KUSTA

Tabel 8.

Jumlah Kasus Penderita Kusta Kota Palembang Tahun 2004-2008 JUMLAH KASUS NO TAHUN PB MB TOTAL PREVALENSI. PER 100.000 PEND 1 2004 1 2 3 0,2 2 2005 1 11 13 0,9 3 2006 - 7 7 0,5 4 2007 4 10 14 0,9 5 2008 4 7 11 0.7

Dari tabel diatas terlihat bahwa penemuan penderita KUSTA tertinggi tahun 2007 dengan 14 kasus dan terendah tahun 2004 dengan jumlah 3 kasus (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

(27)

Prevalensi Penderita Kusta per 100.000 Pend Tahun 2004 - 2008 0.2 0.9 0.5 0.9 0.7 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 2004 2005 2006 2007 2008

f. ACUTE FLACCID PARALYSIS (AFP)

Tabel 9.

Jumlah Kasus AFP Kota Palembang Tahun 2004-2008

NO TAHUN TARGET PENCAPAIAN AFP RATE

1 2004 5 9 1,8

2 2005 10 10 1,00

3 2006 10 13 1,3

4 2007 10 10 1,00

5 2008 10 15 1,09

Tabel di atas menunjukkan bahwa penemuan kasus AFP rata-rata diatas target, penemuan tertinggi tahun 2008 yaitu 15 kasus (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

(28)

2. PENYAKIT INFEKSI CANGGIH.

Penyakit Infeksi Canggih adalah penyakit HIV / AIDS, penyakit tersebut telah terjadi perkembangan yaitu dari tahun 2004 s/d 2008 dapat di lihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 10.

Jumlah Kasus HIV(+)/AIDS Kota Palembang Tahun 2004-2008 H I V + V D R L + NO TAHUN JUMLAH SAMPLE F % F % 1 2004 845 11 1,30 40 4,73 2 2005 1.196 11 0,90 27 2,25 3 2006 526 6 1,14 20 3,80 4 2007 776 6 0,7 24 3,1 5 2008 1008 13 1.28 39 3,8

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kasus HIV(+) tertinggi pada tahun 2008 sebanyak 13 kasus dan terendah tahun 2006 dan 2007 sebanyak 6 kasus (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).

(29)

B. Perilaku Masyarakat (PHBS)

1. Perilaku masyarakat dapat dilihat dari pola hidup bersih dan sehat, tabel di bawah ini menunjukkan kelurahan yang dipantau PHBS adalah 2.680 rumah tangga, dan rumah tangga yang dipantau yang melaksanakan PHBS adalah 1393 rumah tangga (52,0 %).

Tabel 11.

Jumlah Rumah Tangga PHBS Per Kecamatan Kota Palembang Tahun 2008

JUMLAH DIPANTAU BER PHBS % 1 Ilir Barat II 150 76 50.7 2 Gandus 150 83 55.3 3 Seberang Ulu I 250 123 49.2 4 Kertapati 150 85 56.7 5 Seberang Ulu II 130 69 53.1 6 Plaju 150 85 56.7 7 Ilir Barat I 250 135 54.0 8 Bukit Kecil 150 74 49.3 9 Ilir Timur I 250 124 49.6 10 Kemuning 200 96 48.0 11 Ilir Timur II 300 148 49.3 12 Kalidoni 150 81 54.0 13 Sako 70 37 52.9 14 Sematang Borang 80 44 55.0 15 Sukarame 200 107 53.5

16 Alang Alang Lebar 50 26 52.0

JML KOTA PLG 2,680 1393 52.0

NO KECAMATAN

RUMAH TANGGA

(30)

2. Penduduk yang menggunakan sarana kesehatan puskesmas dan rumah sakit terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12.

Jumlah Kunjungan ke Sarana Kesehatan Kota Palembang Tahun 2008 1 Ilir Barat II 54,662 54,662 0 2 Gandus 77,724 77,724 0 3 Seberang Ulu I 190,262 190,262 0 4 Kertapati 128,539 128,539 0 5 Seberang Ulu II 26,035 26,035 0 6 Plaju 27,690 27,690 114,316 3,105 117,421 7 Ilir Barat I 108,600 108,600 114,480 10,779 125,259 8 Bukit Kecil 50,615 50,615 0 9 Ilir Timur I 79,318 79,318 391,270 41,546 432,816 10 Kemuning 72,291 72,291 0 11 Ilir Timur II 123,748 123,748 18,220 2,048 20,268 12 Kalidoni 65,648 65,648 39,396 27,064 66,460 13 Sako 126,108 126,108 0 1,196 1,196 14 Sukarame 115,238 115,238 52,257 11,561 63,818 1,246,478 0 1,246,478 729,939 97,299 827,238

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan JMLH KOTA PALEMBANG

KUNJUNGAN PUSKESMAS KUNJUNGAN RUMAH SAKIT

NO KECAMATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Masyarakat yg menggunakan sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah terbanyak di Kecamatan Seberang Ulu I dengan kunjungan rawat jalan 190.262 orang, sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Seberang Ulu II dengan jumlah kunjungan 26.035 orang. Sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan rumah sakit terbanyak di Kecamatan Ilir Timur I yaitu 391.270 orang, dan kunjungan rawat inap tertinggi adalah di Kecamatan Ilir Timur I yaitu 41.546 orang.

(31)

3. Kesehatan Lingkungan.

a. Persentase Rumah Sehat tahun 2008

Tabel 13.

Persentase Rumah Sehat Kota Palembang Tahun 2008

JML JML JML %

SELURUH DIPERIKSA SEHAT SEHAT

1 Ilir Barat II 14,360 11,220 9,356 83.39 2 Gandus 11,375 9,309 6,783 72.86 3 Seberang Ulu I 22,880 17,815 13,772 77.31 4 Kertapati 12,964 10,183 7,635 74.98 5 Seberang Ulu II 13,238 11,076 8,870 80.08 6 Plaju 14,985 11,865 9,935 83.73 7 Ilir Barat I 23,482 18,323 16,466 89.87 8 Bukit Kecil 9,926 8,011 7,044 87.93 9 Ilir Timur I 15,632 12,544 11,255 89.72 10 Kemuning 14,677 11,942 10,293 86.19 11 Ilir Timur II 28,596 22,653 19,153 84.55 12 Kalidoni 15,132 13,124 11,369 86.63 13 Sako 8,149 6,447 5,364 83.20 14 Sematang Borang 16,258 13,296 11,350 85.36 15 Sukarame 26,801 22,879 19,873 86.86

16 Alang Alang Lebar 8,675 6,931 5,884 84.89

257,130 207,618 174,402 84.00

Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Jumlah Kota Plg

NO KECAMATAN RUMAH

Persentase rumah sehat yg dihuni masyarakat kota Palembang sebesar 84,00 %.

(32)

b. Rumah Bebas Jentik tahun 2008 Tabel 14.

Persentase Rumah Bebas Jentik Nyamuk Kota Palembang Tahun 2008 RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH % JUMLAH % 1 Ilir Barat II 14,360 1,200 8.4 1,080 90.00 2 Gandus 11,375 1,200 10.5 714 59.50 3 Seberang Ulu I 22,880 3,512 15.3 3,014 85.82 4 Kertapati 12,964 1,800 13.9 1,654 91.89 5 Seberang Ulu II 13,238 2,368 17.9 2,030 85.73 6 Plaju 14,985 1,200 8.0 1,045 87.08 7 Ilir Barat I 23,482 2,211 9.4 1,917 86.70 8 Bukit Kecil 9,926 1,881 19.0 1,682 89.42 9 Ilir Timur I 15,632 2,906 18.6 2,638 90.78 10 Kemuning 14,677 2,400 16.4 1,954 81.42 11 Ilir Timur II 28,596 6,800 23.8 5,947 87.46 12 Kalidoni 15,132 2,200 14.5 1,768 80.36 13 Sako 8,149 800 9.8 616 77.00 14 Sematang Borang 16,258 1,800 11.1 1,687 93.72 15 Sukarame 26,801 3,630 13.5 3,262 89.86

16 Alang Alang Lebar 8,675 1,200 13.8 1,009 84.08

257,130 37,108 14.4 32,017 86.28

Sumber : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan JUMLAH RMH/BANGUNAN YANG ADA RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH KOTA PLG NO KECAMATAN

Dari data di atas Kecamatan Kertapati memiliki persentase rumah bebas jentik tertinggi yaitu 91,89 %.

C. Pelayanan Kesehatan

1. Pelayanan kesehatan dengan indikator rasio sarana kesehatan terhadap penduduk. Dengan adanya otonomi daerah maka terjadilah pemekaran kecamatan yang tadinya 8 kecamatan menjadi 16 kecamatan. Dimana kecamatan Ilir Barat II sarana kesehatannya hanya satu puskesmas, pada tahun 2008 melayani penduduk kecamatan tersebut sebanyak 66.966 orang; sedangkan menurut angka ideal satu puskesmas melayani 30.000 penduduk. Dari keterangan diatas maka kecamatan Ilir Barat II seharusnya menambah 2 unit pelayanan kesehatan masyarakat.

(33)

2. Persalinan.

Menurut data yang ada, di Kota Palembang, mayoritas persalinan telah ditolong oleh tenaga kesehatan yang tertinggi adalah Kecamatan Gandus sebanyak 98,9 % dari jumlah persalinan yang terdaftar, dan yang terendah Kecamatan Alang Alang Lebar sebanyak 28,4 % dari seluruh persalinan. Sedangkan persalinan di Kota Palembang tahun 2008 sebanyak 34.216 persalinan.

3. Imunisasi.

Tabel 15.

Persentase Pencapaian Imunisasi Kota Palembang Tahun 2004 - 2008

PENCAPAIAN IMUNISASI (%) BUMIL

NO TAHUN BCG DPT I POL 4 CAMPK HB 1 HB 3 TT I TT II 1 2004 93 93 88 86 - 80 95 86 2 2005 100,73 97,53 93,94 93,13 65,08 84,83 91,49 86,14 3 2006 102,7 90,9 94 95,3 - 87,3 95,43 88,96 4 2007 103,7 - 96,4 95,5 97,3 92,4 96,1 91 5 2008 97.9 93,1 95,9 90,4

Sumber data : Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

Tabel di atas menunjukkan persentase cakupan imunisasi BCG, Polio 4, Campak, HB 1, HB 3, TT I dan TT II pada Tahun 2007 mengalami peningkatan.

(34)

BAB V

KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

Kinerja pembangunan kesehatan menyajikan tentang kegiatan-kegiatan multi sektor yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Palembang Sehat, yang berisikan narasi terhadap indikator-indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Rumah Sakit seperti: persentase Tempat-tempat Umum, Anggaran (APBD), Bed

Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit, Net Death Rate (NDR) Rumah Sakit, Length Of Stay (LOS) Rumah Sakit, dan Gross Death Rate (GDR) Rumah Sakit.

Kinerja sektor terkait adalah: Frekuensi penyuluhan Keluarga Berencana (KB), pendidikan/agama. Dari uraian beberapa sektor tersebut di atas dapat dipersentasekan sebagai berikut :

A. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang.

a. Tempat-tempat umum yang diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang sebanyak 1.021 dengan jumlah 789 (77,3 %) termasuk kategori sehat. TTU diperiksa terbanyak di Kecamatan Plaju dengan jumlah 151 tempat dengan 119 (78,8 %) termasuk kategori sehat. TTU diperiksa paling sedikit pada Kecamatan Sako sebesar 4 TTU dengan 3 TTU (75,0 %) kategori sehat.

b. APBD Dinas Kesehatan tahun 2008

Alokasi anggaran kesehatan tahun 2008 adalah Rp. 60.511.063.636 (4,9 % dari total APBD Kota Palembang). Anggaran kesehatan Kota Palembang tersebut bersumber 93,6 % berasal dari APBD Kota dan 6,4 % dari APBN. Sedangkan anggaran kesehatan perkapita adalah Rp. 42.702,23.

c. Persentase BOR, NDR, LOS, GDR Rumah Sakit.

Rumah Sakit yang ada di Kota Palembang sebanyak 21 Rumah Sakit dan yang melapor ke Dinas Kesehatan Kota Palembang sebanyak 20 RS.

(35)

Indikator pelayanan di Rumah Sakit berdasarkan persentase :

1. BOR 80,5 % artinya persentase pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit di Kota Palembang sebesar 64,5 %. Nilai ini berada dalam angka ideal (50 – 85 %).

2. NDR 1,6 angka tersebut menunjukkan bahwa angka kematian diatas 48 jam setelah dirawat di Rumah Sakit untuk tiap-tiap 100 penderita (1,6/100) yang keluar dari Rumah Sakit, sedangkan idealnya adalah kurang dari 2,5/100. jadi untuk tahun 2008 masih baik.

3. LOS 7,61 artinya angka tersebut menunjukkan lama hari perawatan di Rumah Sakit sedangkan angka idealnya adalah 6 – 10 hari. Artinya rata-rata lama hari lama hari perawatan tersebut masih dalam angka ideal.

4. GDR 2,06 angka tersebut adalah angka kematian umum penderita keluar dari Rumah Sakit, sedangkan idealnya adalah kurang dari 4/100. Artinya rata-rata jumlah kematian pasien yang keluar dari Rumah Sakit adalah baik, jumlah kematian kurang dari angka ideal.

(36)

B. Sektor Terkait.

Sektor terkait terhadap indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Palembang adalah: 1. Keluarga Berencana (frekuensi penyuluhan KB) Tahun 2008 sbb:

Tabel 16.

Jumlah Peserta KB Kota Palembang Tahun 2008 PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH % 1 Ilir Barat II 11,307 2,170 19.2% 7,555 66.8% 2 Gandus 10,204 2,629 25.8% 10,133 99.3% 3 Seberang Ulu I 29,575 2,052 6.9% 26,683 90.2% 4 Kertapati 14,600 2,121 14.5% 12,639 86.6% 5 Seberang Ulu II 15,937 3,324 20.9% 13,471 84.5% 6 Plaju 14,675 5,615 38.3% 8,398 57.2% 7 Ilir Barat I 19,620 3,657 18.6% 14,542 74.1% 8 Bukit Kecil 7,115 1,922 27.0% 6,351 89.3% 9 Ilir Timur I 24,439 3,315 13.6% 22,804 93.3% 10 Kemuning 12,710 3,033 23.9% 12,356 97.2% 11 Ilir Timur II 25,877 4,567 17.6% 20,208 78.1% 12 Kalidoni 14,511 2,840 19.6% 11,058 76.2% 13 Sako 13,467 4,045 30.0% 9,949 73.9% 14 Sematang Borang 5,772 2,009 34.8% 4,887 84.7% 15 Sukarame 20,915 3,581 17.1% 15,282 73.1% 16 Alang-alang Lebar 8,964 3,272 36.5% 8,893 99.2% JUMLAH (KAB/KOTA) 249,688 50,152 20.1 205,209 82.2%

Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Palembang

PESERTA KB AKTIF

NO KECAMATAN JUMLAH PUS

Pasangan Usia Subur (PUS) yang tertinggi terdapat di wilayah Kecamatan Seberang Ulu I (29.575 PUS) dan yang terendah di Kecamatan Sematang Borang 5.772 PUS.

Peserta KB baru yang tertinggi di Kecamatan Plaju sebanyak 5.615 orang (38,3 %), yang terendah di Kecamatan Bukit Kecil sebanyak 1.922 orang (27,0 %). Peserta KB Aktif yang tertinggi di Kecamatan Seberang Ulu I sebanyak 26.683 orang (90,2 %), yang terendah di Kecamatan Sematang Borang sebanyak 4.887 (84,7 %).

(37)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pelaksanaan pembangunan di kota Palembang sampai sekarang ini sudah semakin meningkat dan telah menunjukkan hasil yang optimal. Secara umum derajat kesehatan masyarakat sudah mangalami peningkatan kearah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yang telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan.

Berdasarkan data profil kesehatan, pencapaian pada indikator telah mengalami peningkatan hasil yang cukup baik dan pencapaian beberapa indikator telah sesuai dengan target program, target SPM kesehatan, dan target Indonesia Sehat 2010, yang walaupun ada juga beberapa indikator tujuan pencapaiannya masih relatif rendah, jauh dari target dan bahkan menurun jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya.

Untuk menunjang pembangunan di bidang kesehatan yang telah menunjukkan keberhasilan haruslah diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu dengan melalui pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat, karena dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat akan lebih mudah untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat kearah perilaku hidup sehat.

Pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Palembang tahun 2008 ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Derajat kesehatan masyarakat yang diukur dengan indikator mortalitas/kematian (kematian ibu, bayi dan balita), usia harapan hidup (UHH) dan angka kesehatan dipengaruhi oleh indikator-indikator pelayanan kesehatan, indikator status gizi, kesehatan lingkungan dan sarana prasarana kesehatan, secara umum mengalami peningkatan dan sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.

2. Kematian ibu di Kota Palembang sudah menunjukkan lebih rendah dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Jika berdasarkan hasil pengumpulan data

(38)

profil, jumlah kematian ibu tahun 2008 adalah 0 kasus, sedangkan tahun 2007 adalah 11 kasus. Untuk jumlah kematian bayi pada tahun 2008 yaitu 95 kasus, meningkat dibandingkan tahun 2007 sebesar 62 kasus.

3. Angka kesakitan berbagai kasus penyakit menular seperti TB Paru dan Diare mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, Sedangkan kasus DBD, PMS dan HIV/AIDS cenderung mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Jumlah kasus Diare pada thun 2008 adalah 33.588 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kasus tahun 2007 yaitu sebesar 46.738 kasus, jumlah kasus diare pada balita tahun 2008 yaitu 26.891 kasus sedangkan kasus diare pada balita tahun 2007 sebesar 23.715 kasus.

4. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengalami penurunan, baik dari jumlah kasus maupun di wilayah penyebarannya. Jumlah penderita DBD tahun 2008 adalah 1.581 kasus sedangkan tahun 2007 yaitu 1.957 kasus.

5. Pencapaian program imunisasi telah sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu pencapaian desa UCI sebesar 99%. Dari hasil kegiatan surveilans AFP, berhasil ditemukan 15 kasus AFP (Accute Flacid Paralisys) walaupun dari hasil pemeriksaan laboratorium tidak ada positif polio.

6. Pencapaian keluarga yang memiliki akses air bersih pada tahun 2008 meningkat menjadi 80 % namun pencapaian indikator akses air bersih masih dibawah target yang ditetapkan (Indonesia Sehat 2010) yaitu 85%.

7. Beberapa indikator kesehatan lingkungan yang lain seperti rumah sehat, tempat-tempat umum sehat dan institusi yang dibina kesehatan lingkungan juga mengalami peningkatan dari tahun 2007, presentase rumah sehat telah mencapai 84%, sedangkan tahun 2007 yaitu 65.51%, presentase tempat-tempat umum sehat telah mencapai 77,3% meningkat dibandingkan tahun 2007 hanya 70.19%, walaupun mengalami peningkatan namun masih jauh jika dibandingkan dengan target nasional (Indonesia Sehat 2010) yaitu 80%. Demikian juga dengan

(39)

persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya yaitu 81.5% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 75%

8. Program kesehatan keluarga telah menunjukkan hasil yang signifikan dan mengalami peningkatan dari beberapa indikator. Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) pada tahun 2008 telah mencapai 86.3% lebih rendah dari tahun 2007 yaitu 96.1%, Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2008 sebesar 87.7% meningkat dibandingkan tahun 2007 sebesar 84.5%.

9. Pencapaian kunjungan neonatus mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 82.1%, sedangkan tahun 2007 sebesar 90.00%. Jumlah kunjungan bayi tahun 2008 sebesar 94.6% naik dari tahun 2007 yaitu 88%. Jumlah bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) hanya 0.6%. Pencapaian jumlah bayi yang diberi ASI ekslusif sebesar 80.3% dari jumlah bayi 30.817 menurun jika dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 84.4% dari 32.886 bayi.

10. Pencapaian Program Gizi tahun 2008 yaitu jumlah balita dengan status gizi baik (BB naik) yaitu 79.7% masih dibawah target SPM sebesar 80%. Persentase balita BGM tahun 2008 yaitu 1.1% meningkat dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu 0.68%. Pencapaian tersebut sesuai dengan target SPM yaitu balita BGM <5%. Jumlah balita gizi buruk pada tahun 2008 sebesar 27 menurun jika dibandingkan tahun 2007 sebesar 104 kasus namun semua kasus tersebut (100%) telah mendapat perawatan kesehatan secara optimal.

11. Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas tahun 2008 sebesar 1.486.408 meningkat dari tahun 2007 sebesar 1.246.478.

12. Sarana kesehatan dengan kemampuan gawat darurat tahun 2008 telah mencapai 70% sedangkan tahun 2007baru mencapai 74.75%. Jumlah dokter spesialis di Puskesmas sekarang ini telah terpenuhi untuk 3 pelayanan spesialistik dasar, yaitu spesialis kandungan, spesialis anak, spesialis penyakit dalam.

(40)

13. Presentase rumah tangga PHBS pada tahun 2008 adalah 50.67% meningkat dibandingkan tahun 2007 yaitu 33.70 tetapi masih dibawah target Indonesia Sehat 2010 (65%).

14. Tenaga Kesehatan yang berada di Kota Palembang cukup memadai, hanya kualitasnya perlu selalu ditingkatkan.

15. Lampiran-lampiran (Tabel)

Selain keberhasilan yang telah dicapai dari beberapa indikator atau program/kegiatan, masih ada beberapa permasalahan dibidang kesehatan yang belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hal ini tetap menjadi prioritas utama pada penyusunan program dan kegiatan pada masa yang akan datang, antara lain sumber daya tenaga kesehatan yang masih rendah baik jumlah ataupun kualitasnya, alokasi dana bidang kesehatan yang masih relatif kecil, masih banyak masyarakat di pinggiran Palembang yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan dan masih rendahnya persentase keluarga yang memiliki sarana sanitasi dasar.

Untuk itu diharapkan kepada semua komponen harus bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai visi dan misi membangun rakyat sehat di Kota Palembang, dan segenap jajaran pemerintah serta unsur-unsur terkait di Kota Palembang yang perlu meningkatkan kualitas diri agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur terutama dibidang kesehatan yang sekarang ini menjadi barometer kesejahteraan masyarakat.

B. Saran-saran

Untuk kelancaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Palembang, perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (tenaga kesehatan) dan perlu adanya bimbingan dan pengawasan terhadap petugas pelaksana program dan petugas dilapangan (tenaga di puskesmas). Selain itu perlu peningkatan kerja sama lintas sektor dan instansi terkait, sehingga tercapai kemajuan dan hasil yang lebih baik sesuai dengan target yang ditetapkan.

Pencapaian kegiatan selama satu tahun yang telah digambarkan didalam profil kesehatan ini, hendaknya dijadikan ukuran dan dimanfaatkan sebagai bahan untuk

(41)

mengevaluasi/memantau keberhasilan program kesehatan secara menyeluruh, kemudian hendaknya dijadikan bahan dalam perencanaan pembangunan kesehatan selanjutnya. Mengingat proses pengumpulan data profil ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama serta melibatkan berbagai unsur dan sektor terkait, hendaknya kelemahan dan keterlambatan dalam penyusunan profil ini dapat diterima dan dijadikan masukan dalam pelaksanaan penyusunan profil yang akan datang, sehingga profil kesehatan akan lebih baik dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

(42)

NO INDIKATOR No. Lampiran

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 400,61 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 107 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 1.417.047 Jiwa Tabel 1

4 Kepadatan Penduduk /Km2 3.537 Jiwa/Km2 Tabel 1 5 Jumlah Penduduk Laki-laki 697.681 Jiwa Tabel 2 6 Jumlah Penduduk Perempuan 719.366 Jiwa Tabel 2

7 Rasio Beban Tanggungan 44,49 Tabel 2

8 Rasio Jenis Kelamin 96,99 Tabel 2

9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 0 % Tabel 5

10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 0 % Tabel 5 11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 0 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian

12 Jumlah Lahir Hidup 30.225 Bayi Tabel 6

13 Jumlah Bayi Mati 95 Bayi Tabel 6

14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 3,14 Tabel 6

15 Jumlah Balita Mati 27 Balita Tabel 6

16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0,89 Tabel 6 17 Jumlah Kematian Ibu Maternal 15 Ibu Tabel 7 18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 49,63 Tabel 7

B.2 Angka Kesakitan

19 AFP Rate < 15 th 3,89 Tabel 9

20 TB Paru Sembuh 85,43 % Tabel 9

21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9

22 HIV/AIDS ditangani 100 % Tabel 10

23 Infeksi Menular Seksual ditangani 100 % Tabel 10

24 Angka Kesakitan DBD 111,57 Tabel 10

25 DBD ditangani 100 % Tabel 10

26 Angka Kesakitan Diare 23,68 Tabel 10

27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10

28 Angka Kesakitan Malaria 0,17 Tabel 11

29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 4 % Tabel 12 30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 100 % Tabel 12 31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 0 % Tabel 13

32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14

33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14

34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14

35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 3 Kasus Tabel 14

36 Jumlah Kasus Campak 375 Kasus Tabel 14

37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14

38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAI

TAHUN 2008 KOTA PALEMBANG

(43)

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

B.3 Status Gizi

39 Kunjungan Neonatus (KN2) 82,07 % Tabel 15

40 Kunjungan Bayi 94,55 % Tabel 15

41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,60 % Tabel 15

42 BBLR ditangani 94 % Tabel 15

43 Balita ditimbang 78,50 % Tabel 16

44 Balita BB Naik 79,70 % Tabel 16

45 BGM 1,10 % Tabel 16

46 Balita Gizi Buruk 0,04 % Tabel 16

C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan

47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 87,63 % Tabel 17

48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 86,30 % Tabel 17

49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 87,69 % Tabel 17 50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 69,22 % Tabel 18 51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 97,17 % Tabel 18 52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 86,06 % Tabel 18

53 Peserta KB Baru #REF! % Tabel 19

54 Peserta KB Aktif #REF! % Tabel 19

55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20 56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21

57 Desa/Kelurahan UCI 99 % Tabel 22

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 93,08 % Tabel 23 59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3,04 % Tabel 23

60 MP-ASI Bayi BGM 100 % Tabel 24

61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 94,65 % Tabel 24 62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 % Tabel 24 63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 93,67 % Tabel 25 64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 90,61 % Tabel 25

65 WUS dg imunisasi TT5 1,92 % Tabel 26

66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk 0% % Tabel 27 67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk 0% % Tabel 27

68 Bumil Risti/Komplikasi 0,44 % Tabel 28

69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 96,58 % Tabel 28

70 Neonatal Risti dirujuk 0,28 % Tabel 28

71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 98,77 % Tabel 28 72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 70,10 % Tabel 29 73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 30 74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 80,28 % Tabel 32 75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 100,00 % Tabel 33

76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap - % Tabel 34

77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 19,10 % Tabel 34 78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - % Tabel 34 79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar - % Tabel 36

80 Penduduk Miskin dicakup JPKM 0 % Tabel 37

81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 0 % Tabel 37 82 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 100,00 % Tabel 37

(44)

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

85 Sarkes yang memiliki Labkes 30,51 % Tabel 43

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

86 Rumah Tangga ber-PHBS 50,67 % Tabel 45

87 Posyandu Aktif 212,89 % Tabel 46

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 80,74 % Tabel 47

89 Rumah Sehat 84,00 % Tabel 47

90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 80,04 % Tabel 48 91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 80,04 % Tabel 48

92 KK memiliki Jamban 89,56 % Tabel 49

93 KK memiliki Jamban Sehat 85,60 % Tabel 49

94 KK memiliki Tempat Sampah 74,68 % Tabel 49

95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 78,44 % Tabel 49 96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 87,99 % Tabel 49 97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 84,26 % Tabel 49

98 TUPM Sehat 77,28 % Tabel 50

99 Institusi dibina Keslingnya 81,37 % Tabel 51 100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes 14,43 % Tabel 52 101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes 87,34 % Tabel 52

D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Tenaga Kesehatan

102 Jumlah Tenaga Medis 345 Orang Tabel 53

103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 1.282 Orang Tabel 53

104 Jumlah Tenaga Farmasi 151 Orang Tabel 53

105 Jumlah Tenaga Gizi 63 Orang Tabel 53

106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 110 Orang Tabel 53

107 Jumlah Tenaga Sanitasi 54 Orang Tabel 53

108 Jumlah Tenaga Kesmas 71 Orang Tabel 53

109 Jumlah Tenaga Kesehatan 2.065 Orang Tabel 53 110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 152 Orang Tabel 55 111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 144 Orang Tabel 55 112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 49 Orang Tabel 55

D.2 Pembiayaan Kesehatan

113 Total Anggaran Kesehatan 60.511.063.636 Rp. Tabel 60 114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4,89 % Tabel 60 115 Anggaran Kesehatan Perkapita 42.702,23 % Tabel 60

D.3 Sarana Kesehatan

116 Jumlah Desa Siaga 48 Desa Tabel 62

117 Jumlah Polindes - Polindes Tabel 62

(45)

TABEL 1

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA /km2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Ilir Barat II 6,22 - 7 7 66.966 13.541 4,95 10.766,24 2 Gandus 68,78 - 5 5 52.973 11.772 4,50 770,18 3 Seberang Ulu I 17,44 - 10 10 157.933 34.097 4,63 9055,79 4 Kertapati 42,56 - 6 6 82.520 18.130 4,55 1938,91 5 Seberang Ulu II 10,69 - 7 7 91.933 21.193 4,34 8599,91 6 Plaju 15,17 - 7 7 85.464 18.225 4,69 5633,75 7 Ilir Barat I 19,77 - 6 6 118.671 27.368 4,34 6002,58 8 Bukit Kecil 9,92 - 6 6 49.522 10.262 4,83 4992,14 9 Ilir Timur I 6,50 - 11 11 83.409 17.447 4,78 12832,15 10 Kemuning 9,00 - 6 6 88.331 21.546 4,10 9814,56 11 Ilir Timur II 25,58 - 12 12 170.192 33.788 5,04 6653,32 12 Kalidoni 27,92 - 5 5 94.795 23.217 4,08 3395,24 13 Sako 18,04 - 4 4 64.126 14.571 4,40 3554,66 14 Sematang Borang 36,98 - 4 4 33.418 5.925 5,64 903,68 15 Sukarame 51,46 - 7 7 104.669 24.968 4,19 2034,03

16 Alang Alang Lebar 34,58 - 4 4 72.125 14.115 5,11 2085,68

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA PALEMBANG TAHUN 2008

KELURAHAN DESA + KEL

JUMLAH

NO KECAMATAN

(46)

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)

<1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 Ilir Barat II 66.966 2 Gandus 52.973 3 Seberang Ulu I 157.933 4 Kertapati 82.520 5 Seberang Ulu II 91.933 6 Plaju 85.464 7 Ilir Barat I 118.671 8 Bukit Kecil 49.522 9 Ilir Timur I 83.409 10 Kemuning 88.331 11 Ilir Timur II 170.192 12 Kalidoni 94.795 13 Sako 64.126 14 Sematang Borang 33.418 15 Sukarame 104.669 16 Alang Alang Lebar 72.125

1.417.047 13.949 58.741 121.953 364.959 115.682 22.397 697.681 14.305 57.271 119.417 388.497 111.570 28.306 719.366 44,49 96,99 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palembang

Catatan : Jumlah kolom 10 + kolom 17 = kolom 3 JUMLAH KOTA PLG

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN

KOTA PALEMBANG TAHUN 2008 RASIO BEBAN TANGG UNGAN RASIO JENIS KELAM IN NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK

(47)

TABEL 3

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN

1 2 3 4 5 1 < 1 13.949 14.305 28.254 2 1 - 4 58.741 57.271 116.012 3 5 - 9 60.481 60.005 120.486 4 10 - 14 61.472 59.412 120.884 5 15 - 19 67.564 66.489 134.053 6 20 - 24 75.380 78.676 154.056 7 25 - 29 71.002 77.762 148.764 8 30 - 34 59.450 66.775 126.225 9 35 - 39 48.866 53.271 102.137 10 40 - 44 42.697 45.524 88.221 11 45 - 49 39.756 40.982 80.738 12 50 - 54 34.419 32.842 67.261 13 55 - 59 25.425 23.071 48.496 14 60 - 64 16.082 14.675 30.757 15 65 - 69 10.095 10.364 20.459 16 70 - 74 6.467 7.849 14.316 17 75+ 5.835 10.093 15.928 JUMLAH KOTA PLG 697.681 719.366 1.417.047

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Palembang

NO KELOMPOK UMUR

(TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA PALEMBANG

(48)

LAKI-LAKI PEREMPUAN TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ DIPLOMA UNIVERS ITAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD SD/MI SLTP/ MTs SLTA/ MA AK/ DIPLOMA UNIVERS ITAS JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 Ilir Barat II 10.144 5.706 3.390 5.742 6.451 2.041 921 34.395 9.979 5.918 3.246 6.715 6.405 2.042 958 35.263 2 Gandus 9.922 4.698 3.106 6.512 5.470 755 731 31.194 9.701 3.833 2.874 6.815 6.204 880 934 31.241 3 Seberang Ulu I 9.987 5.831 7.488 8.048 6.879 2.016 881 41.130 9.304 4.974 6.796 7.600 6.198 1.913 948 37.733 4 Kertapati 10.013 5.830 5.447 8.162 7.420 2.006 947 39.825 10.124 5.802 5.017 7.332 6.848 2.015 1.073 38.211 5 Seberang Ulu II 10.146 5.821 3.163 7.707 6.179 2.001 971 35.988 10.147 5.698 2.860 7.301 6.430 2.014 1.080 35.530 6 Plaju 10.557 5.823 5.625 7.972 6.875 1.973 925 39.750 10.414 5.934 5.168 7.835 6.643 2.044 1.038 39.076 7 Ilir Barat I 10.145 5.838 6.795 8.040 6.877 1.916 943 40.554 10.148 6.811 6.423 5.114 6.627 2.057 1.066 38.246 8 Bukit Kecil 10.116 6.926 3.748 7.748 7.349 1.874 957 38.718 10.119 5.822 3.454 7.925 6.511 1.957 1.098 36.886 9 Ilir Timur I 9.797 5.819 5.385 7.262 6.699 1.942 897 37.801 9.589 5.690 5.066 7.414 6.542 3.014 954 38.269 10 Kemuning 9.826 4.982 7.186 6.562 5.499 845 907 35.807 9.818 5.733 6.509 7.500 6.352 812 976 37.700 11 Ilir Timur II 10.002 5.810 7.900 7.947 6.020 1.977 947 40.603 10.676 6.819 7.241 7.380 6.241 2.106 1.069 41.532 12 Kalidoni 10.460 5.844 5.596 7.747 5.615 2.134 913 38.309 10.318 5.823 5.092 7.373 6.542 1.983 937 38.068 13 Sako 7.179 3.879 3.900 5.262 4.865 2.081 699 27.865 7.885 4.785 3.660 5.692 4.421 1.413 750 28.606 14 Sematang Borang 3.077 1.662 1.672 2.255 2.085 892 299 11.942 3.379 2.051 1.568 2.440 1.895 605 322 12.260 15 Sukarame 7.008 4.079 6.862 6.060 4.476 1.445 702 30.632 6.800 4.070 6.529 6.013 4.765 1.457 749 30.383 16 Alang Alang Lebar 3.004 1.748 2.941 2.597 1.919 620 301 13.130 2.914 1.745 2.798 2.577 2.042 625 321 13.022

JUMLAH KOTA PLG 141.383 80.296 80.204 105.623 90.678 26.518 12.941 537.643 141.315 81.508 74.301 103.026 90.666 26.937 14.273 532.026

Sumber: Dinas Pendidikan Nasional Kota Palembang

TABEL 4

NO KECAMATAN

PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

KOTA PALEMBANG TAHUN 2008

(49)

TABEL 5

PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF KOTA PALEMBANG TAHUN 2008 JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 PEREMPUAN JUMLAH NO KECAMATAN LAKI-LAKI 1 Ilir Barat II 2 Gandus 3 Seberang Ulu I 4 Kertapati 5 Seberang Ulu II 5 Seberang Ulu II 6 Plaju 7 Ilir Barat I 8 Bukit Kecil 9 Ilir Timur I 9 Ilir Timur I 10 Kemuning 11 Ilir Timur II 12 Kalidoni 13 Sako 13 Sako 14 Sematang Borang 15 Sukarame 16 Alang Alang Lebar JUMLAH KOTA PLG

(50)

TABEL 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ILIR BARAT II MAKRAYU 1.838 1 1.839 0,05 6 6.329 1

1.838 1 1.839 0,05 6 6.329 1

2 GANDUS GANDUS 1.376 0 1.376 0,00 7 514 0

1.376 0 1.376 0,00 7 514 0

3 SEBERANG ULU I 1 ULU 622 1 623 0,16 4 2.863 0

4 ULU 1.551 1 1.552 0,06 3 7.150 0 7 ULU 698 1 699 0,14 3 4.224 0 PEMBINA 340 0 340 0,00 1 1.408 0 OPI 459 0 459 0,00 2 1.604 1 3.670 3 3.673 0,08 13 17.249 1 4 KERTAPATI KERAMASAN 447 0 447 0,00 3 1.475 0 KERTAPATI 1.664 0 1.664 0,00 3 8.599 0 2.111 0 2.111 0,00 6 10.074 0

5 SEBERANG ULU II NAGASWIDAK 838 0 838 0,00 3 3.685 2

TAMAN BACAAN 805 0 805 0,00 3 4.502 1

1.643 0 1.643 0,00 6 8.187 3

6 PLAJU PLAJU 1.837 1 1.838 0,05 6 6.344 1

1.837 1 1.838 0,05 6 6.344 1

7 ILIR BARAT I KAMPUS 561 2 563 0,36 1 1.750 0

PAKJO 619 3 622 0,48 6 1.218 2

PADANG SELASA 765 0 765 0,00 5 2.499 3

SEI BAUNG 809 1 810 0,12 1 2.676 0

2.754 6 2.760 0,22 13 8.143 5

8 BUKIT KECIL 23 ILIR 494 0 494 0,00 5 2.271 1

MERDEKA 648 0 648 0,00 1 2.055 2

JUMLAH BALITA MATI JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN

KOTA PALEMBANG TAHUN 2008

% LAHIR MATI JUMLAH BAYI

MATI JUMLAH BALITA JUMLAH LAHIR MATI LAHIR HIDUP KECAMATAN

NO PUSKESMAS LAHIR HIDUP +

(51)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH BALITA MATI

% LAHIR MATI JUMLAH BAYI

MATI JUMLAH BALITA JUMLAH LAHIR MATI LAHIR HIDUP KECAMATAN

NO PUSKESMAS LAHIR HIDUP +

LAHIR MATI

9 ILIR TIMUR I ARIODILAH 624 3 627 0,48 2 1.604 0

DEMPO 311 0 311 0,00 5 1.325 0

TALANG RATU 395 0 395 0,00 0 1.014 1

1.330 3 1.333 0,23 7 3.943 1

10 KEMUNING BASUKI RAHMAT 956 0 956 0,00 1 2.850 1

SEKIP 845 1 846 0,12 2 10.680 2

1.801 1 1.802 0,06 3 13.530 3

11 ILIR TIMUR II 5 ILIR 657 0 657 0,00 1 2.846 1

11 ILIR 469 1 470 0,21 3 1.721 0

BOOM BARU 440 0 440 0,00 1 2.425 0

KENTEN 900 0 900 0,00 4 4.089 1

SABOKINGKING 888 1 889 0,11 1 4.751 0

3.354 2 3.356 0,06 10 15.832 2

12 KALIDONI BUKIT SANGKAL 713 0 713 0,00 4 1.391 0

KALIDONI 638 1 639 0,16 0 2.415 0

SEI SELINCAH 712 0 712 0,00 4 2.619 1

2.063 1 2.064 0,05 8 6.425 1

13 SAKO MULTI WAHANA 1.837 0 1.837 0,00 0 1.135 0

1.837 0 1.837 0,00 0 1.135 0

14 SEMATANG BORANG SAKO 812 1 813 0,12 0 2.706 2

812 1 813 0,12 0 2.706 2

15 SUKARAME SOSIAL 865 2 867 0,23 3 3.540 1

SUKARAMI 856 0 856 0,00 0 2.660 1

TALANG BETUTU 666 0 666 0,00 0 3.128 2

2.387 2 2.389 0,08 3 9.328 4

16 ALANG ALANG LEBAR PUNTI KAYU 270 1 271 0,37 1 3.278 0

270 1 271 0,37 1 3.278 0

30.225 22 30.247 0,07 95 117.343 27

3,14 0,89

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) JUMLAH KOTA PLG

Gambar

Tabel dibawah ini menunjukkan luas wilayah kecamatan, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk per kecamatan di wilayah Kota Palembang tahun 2008.
Grafik di atas menunjukkan penderita TB Paru tertinggi tahun 2004 (1494 kasus) dan terendah tahun 2007 (1107 kasus)
Tabel di atas menunjukkan bahwa penemuan kasus AFP rata-rata diatas target, penemuan tertinggi tahun 2008 yaitu 15 kasus (sumber data Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan).
TABEL 10 JML KASUS DI TANGANI % DI TANGAN I JML KASUS DI TANGANI % DITANGANI JML KASUS DI TANGANI % DI TANGANI JML KASUS JML DIAREPD BALITA DIARE PADABALITADITANGANI % DI TANGANI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian nilai CBR sebelum pencampuran Kapur Cangkang Kerang sebesar 4,6 %, dan setelah pencampuran kapur didapat nilai sebesar 9 %, maka disini terjadi kenaikan

Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang validitas skor stroke Siriraj dibandingkan CT scan kepala pada diagnosis jenis patologi stroke, dengan menggunakan pengukuran

Pemodelan regresi logistik multinomial secara serentak menunjukkan bahwa variabel domisili, pendidikan istri dan pendidikan suami berpengaruh signifikan terhadap

Apabila lingkungan kerja memungkinkan, maka para karyawan akan menjadikan tempat kerja sebagai suatu lingkungan yang menyenangkan dalam melaksanakan aktivitas

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah

(3) Bentuk usaha yang dilakukan oleh orang perseorangan sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas selaku perencana konstruksi atau pelaksana konstruksi

Berfokuskan pada teks berbahasa Indonesia dan berkonsepkan text mining, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang mengimplementasikan cosine

Dalam penelitian ini, kapal yang akan direncanak.an adalah k a pal penangkap ikan jenis longline dan gillneter yang sesuai untuk .fishing.. ground di daerah