• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Dalam penelitian ini akan mengambil sampel para pemilik SIM yang representatif di wilayah Kota Gorontalo. baik pemilik SIM A, SIM B, maupun SIM C.

4.1.1 Profil Satlantas Kota Gorontalo

Satlantas adalah unsur pelaksana pada tingkat Mapolres yang bertugas memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan fungsi lalu lintas di lingkungan Polres serta menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi tersebut yang bersifat terpusat pada tingkat wilayah/antar Polsek dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas operasional pasda tingkat Polres.

1. Dalam melaksanakan tugas, Satantas menyelenggarakan fungsi:

a. Memberikan bimbingan teknis atau pelaksanaan fungsi teknis Lalu Lintas pada tingkat Polres.

b. Menyelenggaraan administrasi registrasi /identifikasi kendaraan bermotor yang dipusatkan pada tingkat Mapolres.

c. Menyelenggarakan dan pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerjasama lintas sektoral, pendidikan masyarakat dan pengkajian masalah di bidang lalu lintas.

(2)

d. Penyelenggaraan operasi kepolisian di bidang lalu lintas dalam rangka penegakan hukum dan ketertiban lalu lintas.

e. Memberikan bantuan operasional atas pelaksanaan fungsi lalu lintas pada tingkat Polres termasuk dalam rangka pengungkapan kasus-kasus kecelakaan lalu lintas yang menonjol.

f. Menyelenggarakan administrasi operasi termasuk pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi baik yang berkenaan dengan aspek pembinaan maupun pelaksanaan fungsinya.

g. Satlantas Polres dipimpin oleh Kasat Lantas Polres yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kewajibannya kepada Kapolres dan pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kabag Ops maupun Wakapolres.

h. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Kasat Lantas dibantu oleh Kanit dan Kasubnit.

i. KBO Satlantas disingkat Kepala Urusan Pembinaan Operasi lantas yang bertanggung jawab kepada Kasatlantas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Kasat Lantas. KBO dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibantu oleh Kanit Patroli, Kanit Dikyasa dan Kanit Laka Lantas. KBO lantas membawai tentang urusan administrasi anggota dan ketatausahaan serta sejumlah unit.

2. Kasat Lantas dalam pelaksanaannya dibantu oleh:

a. KBO Sat Lantas disingkat Kepala Urusan Pembinaan Operasi lantas yang bertanggung jawab kepada Kasatlantas dalam pelaksanaan tugas

(3)

sehari-hari di bawah kendali Kasat Lantas. KBO dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dibantu oleh Kanit Patroli, Kanit Dikyasa dan Kanit Laka Lantas. KBO lantas membawai tentang urusan administrasi anggota dan ketatausahaan serta sejumlah unit.

b. Kanait patroli Sat Lantas disingkat Kepala Unit Patroli bertanggung jawab kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Satlantas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Kasat Lantas. kanit Patroli dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh Unit Patmor dan Unit Gaktur. kanit patroli membawai tentang urusan Unit Patmor dan Unit Gaktur serta administrasi.

c. Kanit Laka Lantas disingkat Kepala Unit Laka yang mebawahi tentang Unit Laka dan Administrasi Laka serta bertanggung jawab kepada Kasat Lntas dan dibawah naungak KBO Satlantas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Kasat Lntas. Kanit Laka dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibantu oleh Unit Laka.

d. Kanit Dikyasa disingkat Kepala Unit Dikyasa bertanggung jawab kepada Kasat Lantas dan dibawah naungan KBO Sat Lantas, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Kasat Lantas.

4.1.2. Visi dan Misi Polantas Gorontalo

Visi : Polantas yang mampu menjadi pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta sebagai aparat penegak hukum yang profesional dan proporsional yang selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan

(4)

hak azasi manusia, memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

Misi :

 Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada para pemakai jalan sehingga para pemakai jalan merasa aman selama dalam perjalanan dan selamat sampai tujuan.

 Memberikan bimbingan keselamatan berlalu lintas kepada masyarkat yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta kepatuhan kepada ketentuan peraturan lalu lintas.

 Menegakkan peraturan lalu lintas secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi dan ham.

 Memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan memperhatikan norma-norma dan nilai hukum yang berlaku.

 Meningkatkan upaya konsolidasi ke dalam sebagai upaya menyamakan misi polantas.

4.1.3 Prosedur Pembuatan SIM

Untuk membuat Surat Izin Mengemudi (SIM), hal-hal atau tahap-tahap yang harus dilalui yaitu sebagai berikut:

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon SIM yaitu:

(5)

2. Fotocopy KTP,

3. Surat Keterangan Dokter Sehat Jasmani Dan Rohani (psikolog). (Uu no. 22 tahun 2009 Pasal 61 (3)(4)) dan

4. Asuransi Kecelakaan (himbauan).

Setelah syarat-syarat di atas dipenuhi oleh pemohon maka tahap selanjutnya adalah sebagai berikut:

- Tahap pertama adalah pemohon SIM melakukan pembayaran di ATM, mini ATM, atau di teller bank yanng ada di kantor pelayanan penerbitan SIM (pp. no. 50 tahun 2010 tentang PNBP). Adapun biaya yang harus dikeluarkan di Bank ini yaitu, untuk SIM C baru sebesar Rp. 100.000, SIM A/B1 baru= Rp. 120.00, SIM C PERPANJANGAN = rp. 75.000, dan SIM A/B1 PERPANJANGAN = Rp 80.000

- Tahap kedua, pemohon melakukan registrasi yaitu meliputi pendaftaran mengisi formulir, sidik jari, foto, dan tanda tangan.

- Kemudian tahap yang ke tiga, pemohon melakukan ujian teori. kalau pemohon tidak lulus, maka pemohon bisa mengulang ujian paling lambat 14 hari atau ditunda selama 60 hari. dalam hal ini pemohon boleh memilih melanjutkan atau membatalkan pembuatan SIM. kemudian kalau pemohon lulus dalam ujian teori maka pemohon lanjut ke tahap berikutnya.

- Tahap ke empat, ujian praktek, dalam ujian praktek sama peraturannya dengan ujian teori jika tidak lulus, pemohon mengulang selama 14 hari atau ditunda selama 60 hari. dan jika lulus pemohon bisa mengikuti tahap selanjutnya.

(6)

- Dan tahap terakhir yaitu produksi SIM kemudian diserahkan kepada Pemohon dan untuk arsip di kantor penerbitan Surat Izin Mengemudi (SATPAS).

Untuk lebih jelasnya, mekanisme penerbitan atau pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dilihat pada lampiran 2.

4.1.4 Struktur Organisasi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Gorontalo Kota.

KASAT LANTAS

KAUR BIN OPSNAL

BAMIN

BANIT KAUR MINTU

BANIT

KANIT LAKA KANIT DIKYASA KANIT REGIDENT KANIT TURJAWALI

UR TILANG

BANIT BANIT

(7)

4.1.5 Identitas Responden

4.1.5.1 Identitas Responden Berdasarkan Usia

Gambar 4.1Jumlah Responden berdasarkan Usia

Dari gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian responden pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling banyak adalah responden yang berusia antara 17-21 tahun atau sebesar 33,8%. Sedangkan responden pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling sedikit adalah responden yang berusia antara 47 – 51 tahun dan usia antara 52-56 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 3,1%.

4.1.5.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan aspek yang penting untuk melihat bagaimana kondisi permintaan Surat Izin Mengemudi antara laki-laki dan perempuan di suatu daerah. untuk melihat kuantitas permintaan Surat Izin Mengemudi antara laki-laki dan perempuan di Kota Gorontalo, dapat kita dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini: 33 26 18 6 5 4 3 3 0 5 10 15 20 25 30 35 17 – 21 22 – 26 27 – 31 32 – 36 37 – 41 42 – 46 47 – 51 52 – 56

(8)

Gambar 4.2 Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling banyak dalam permintaan Surat Izin Mengemudi (SIM) di kantor Satlantas Polres Gorontalo Kota adalah jenis kelamin laki-laki dibanding dengan jenis kelamin perempuan. Dari hasil kuesioner yang dibagikan dapat diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 73 orang atau 74.5%. Sedangkan untuk responden Perempuan berjumlah 25 orang atau 25,5%.

Dari gambar diatas, terlihat bahwa responden atau masyarakat laki-laki lebih dominan yang memiliki Surat Izin Mengemudi dari pada responden yang atau masyarakat perempuan. Hal ini dimungkinkan karena laki-laki lebih banyak keluar rumah untuk bekerja dan urusan lain-lain.

73 25 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Laki-laki Perempuan

(9)

4.1.5.3 Identitas Responden Berdasarkan Per Kecamatan

Gambar 4.3 Jumlah Responden berdasarkan Kecamatan

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa persentase responden berdasarkan kecamatan tempat tinggal responden diketahui bahwa responden yang paling banyak terdapat di Kecamatan Kota Selatan yaitu sebesar 15 orang atau 15.1%. Sedangkan responden yang paling sedikit terdapat di Kecamatan Dumbo Raya yaitu sebesar 6 orang atau 6.1%.

4.1.5.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam hal pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya Surat Izin Mengemudi (SIM). pendidikan juga dapat digunakan untuk mengetahui seberapa jauh masyarakat memahami prosedur, penggunaan, dan pengetahuan tentang Surat Izin Mengemudi (SIM) di masyarakat Kota Gorontalo. untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan masyarakat atau tingkat pendidikan para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM), Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 98

6 11 11 15 10 11 14 10 10 0 2 4 6 8 10 12 14 16

(10)

responden, dapat diketahui bahwa identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti yang disajikan dalam diagram 4.4 dibawah ini:

Gambar 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dari tabel 4.4 ditas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah pada jenjang SLTA, yaitu berjumlah 70 orang atau 71.4%. Dan responden yang memiliki pendidikan paling sedikit adalah responden yang tidak tamat SD, yaitu berjumlah 1 orang atau 1%.

4.1.5.5 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui keadaan masyarakat yang mana yang paling banyak menggunakan kendaraan bermotor. dalam hal ini tentu tidak lepas dari peran Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai identitas dalam mengendarai kendaraan bermotor. Jadi, identitas responden berdasarkan pekerjaan sangat penting.

4 8 3 12 70 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80

Diploma S1 SD SLTP SLTA Tidak

(11)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa pekerjaan responden berdasarkan pekerjaan seperti yang disajikan dalam gambar 4.5 dbawah ini:

Gambar 4.5 Jumlah Responden berdasarkan Pekerjaan

Dari gambar 4.5 di atas dapat dilihat bahwa pemohon Surat Izin Mengemudi terbanyak adalah responden yang pekerjaan mahasiswa yaitu sebesar 37 orang atau sebanyak 37,7 %. Yang disusul dengan pegawai Swasta yang berjumlah 35 orang atau sebanyak 35,5%. Kemudian untuk pemohon yang paling sedikit yaitu yang berprofesi sebagai Purn. Tentara/Polisi, petani dan yang tidak bekerja yaitu masing-masing 1 orang atau sebanyak 1%.

4.1.5.6 Identitas Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Identitas responden berdasarkan suku bangsa digunakan untuk melihat bagaimana keadaan para peminta/pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di suatu daerah apakah lebih banyak penduduk asli dalam hal ini suku Gorontalo atau suku pendatang yang banyak dalam permintaan atau pemohon Surat Izin Mengemudi

1 4 4 4 35 6 1 5 37 1 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Petani Buruh/Tukang Pedagang Kecil PNS Wiraswasta Tukang Bentor Purn. Tentara/Polisi Ibu Rumah Tangga Mahasiswa/Sekolah Tidak Bekerja

(12)

(SIM). Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa suku bangsa responden berdasarkan suku bangsa seperti yang disajikan dalam tabel 4.6 dibawah ini:

Gambar 4.6 Jumlah Responden berdasarkan Suku Bangsa

Berdasarkan gambar 4.6 di atas dapat diketahui bahwa para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling banyak adalah Suku Gorontalo yaitu berjumlah 77 orang atau sebanyak 78,5%. Sedangkan suku yang paling sedikit adalah Suku Arab dan Suku Sangir Talaud yaitu masing-masing sebanyak 1 orang atau sebanyak 1%.

Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa Suku Gorontalo merupakan pemohon terbanyak yaitu berjumlah 74.5% dibanding suku pendatang yang kalau di jumlah semua berdasarkan 98 responden yang ada yaitu sekitar 25,5%.

77 1 5 3 5 3 1 3 0 20 40 60 80 100 Gorontalo Arab Bolaang Mongondow Bugis Jawa Minahasa Sangir Talaud Lainnya

(13)

4.1.5.7 Identitas Responden Berdasarkan Agama

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada 98 responden, dapat diketahui bahwa agama responden berdasarkan agama seperti yang disajikan dalam diagram dibawah ini:

Gambar 4.7 Jumlah Responden berdasarkan Agama

Data diolah 2013.

Berdasarkan gambar 4.7 di atas dapat diketahui bahwa, jumlah responden atau jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Kantor Satlantas Polres Gorontalo Kota yang paling banyak adalah yang beragama islam yaitu berjumlah 91 orang atau sebanyak 92,9%. Dan jumlah responden atau jumlah pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) yang paling paling sedikit adalah yang beragama Hindu yaitu 1 orang atau sebanyak 1%.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini secara dominan berusia antara 17-21 tahun berjenis kelamin laki-laki, yang tinggal di Kecamatan Kota Selatan dengan tingkat pendidikan akhir Sekolah

1 91 2 4 0 20 40 60 80 100 Hindu Islam Katolik Protestan

(14)

Lanjutan Tingkat Atas dan Sederajat (SLTA/Sederajat) dengan pekerjaan sebagai mahasiswa atau pelajar dan bersuku bangsa Gorontalo serta beragama Islam.

4.2 Hasil Karakteristik Jawaban Responden

Untuk mengetahui besaran jawaban masing-masing pertanyaan yang yang diberikan oleh responden dalam setiap variabel, dapat dilihat melalui distribusi frekusnsi. Hasil distribusi frekuensi masing-masing variabel persepsi masyarakat (X) dan kinerja pelayanan petugas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dapat dilihat dibawah ini.

4.2.1 Karakteristik Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel Persepsi Masyarakat (X)

Gambar 4.8 Pemahaman tentang Prosedur Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.8 di atas, tanggapan responden untuk pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman masyarakat tentang prosedur pembuatan SIM, dari 98 responden yang memberikan jawaban Sangat Paham sebanyak 10 orang atau 10.2%, Paham sebanyak 59 orang atau 60.2%, Cukup Paham 13 orang atau 13.3%, Kurang Paham 14 orang atau 14.3% dan 2 orang atau 2% responden yang menjawab sangat tidak paham tentang prosedur pembuatan SiM. Jadi berdasarkan data diatas,

2.00% 14.30%

13.30%

60.20% 10.20%

sangat tidak paham kurang paham cukup paham paham sangat paham

(15)

mayoritas responden sudah paham tentang prosedur untuk pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Gambar 4.9 Pemberian Sosialisasi tentang pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)

Berdasarkan Grafik 49 di atas, penilaian atau tanggapan responden untuk pertanyaan apakah petugas pernah memberikan sosialisasi tentang pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) kepada masyarakat, dari 98 responden yang memberikan jawaban sering berjumlah 6 orang atau 6.1%, yang menjawab pernah 44 orang atau 44.9%, yang menjawab jarang berjumlah 17 orang atau 17.3%, dan yang menjawab tidak pernah berjumlah 28 orang atau 28,6% serta yang menjawab tidak pernah sama sekali berjumlah 3 orang atau 3.1%. Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian sosialisasi kepada masyarakat tentang pembuatan Surat Izin Mengemudi sudah pernah dilakukan oleh petugas.

3.10%

28.60%

17.30% 44.90%

6.10%

Tidak Pernah Sama Sekali Tidak Pernah

Jarang pernah Sering

(16)

Gambar 4.10 Pemahaman Masyarakat Tentang Tahapan Pembuatan SIM

Berdasarkat Grafik 4.10 di atas, tanggapan responden untuk pertanyaan pemahaman masyarakat tentang tahapan-tahapan pembuatan Surat Izin Mengemudi, dari 98 responden, 5 orang atau 5.1% menjawab sangat paham, yang menjawab paham berjumlah 54 orang atau 55.1% . yang menjawab cukup paham mejawab berjumlah 17 orang atau 17,3% dan yang menjawab kurang paham berjumlah 21 orang atau 21.4% serta yang menjawab tidak paham sama sekali berjumlah 1 orang atau1%. berdasarkan jawaban responden diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat sudah paham tentang tahapan-tahapan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Gambar 4.11 Penilaian Masyarakat Mengenai Tahapan-Tahapan Pembuatan (SIM)

Berdasarkan Grafik 4.12 di atas, tanggapan masyarakat mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian masyarakat mengenai

tahapan-1.00%

21.40%

17.30% 55.10%

5.10%

Tidak Paham Sama Sekali Kurang Paham Cukup Paham Paham Sangat Paham 2% 49.00% 25.50% 19.40% 4.10%

Tidak Sulit Sama Sekali Tidak Sulit

Cukup Sulit Sulit Sangat Sulit

(17)

tahapan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), adalah yang menjawab sangat sulit berjumlah 4 orang atau 4.1%, yang menjawab sulit berjumlah 19 orang atau 19.4%, sedangkan yang menjawab cukup sulit berjumlah 25 orang atau 25.5% dan yang menjawab tidak sulit sama sekali berjumlah 48 orang atau 49% serta yang menjawab tidak sulit sama sekali berjumlah 2 orang atau 2%. Jika dilihat dari data di atas, setengah dari responden menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam pembuatan urat Izin Mengemudi tidak sulit.

Gambar 4.13 Penilaian Masyarakat Mengenai Ujian Teori SIM

Berdasarkan Grafik 4.13 di atas, tanggapan responden tentang pertanyaan mengenai penilaian masyarakat mengenai ujian teori dalam pembuatan SIM, dari 98 responden, yang menjawab sangat sulit berjumlah 6 orang atau 6.1%, yang menjawab sulit berjumlah 13 orang atau 13.3% sedangkan yang menjawab cukup sulit berjumlah 22 orang atau 22.4%, dan yang menjawab tidak sulit berjumlah 56 orang atau 57.1% serta yang menjawab tidak sulit sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa penilaian masyarakat mengenai ujian teori dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) tidaklah sulit.

1%

57.10% 22.40%

13.30% 6.10%

Tidak Sulit Sama Sekali Tidak Sulit

Cukup Sulit Sulit Sangat Sulit

(18)

Gambar 4.14 Penialaian Masyarakat Mengenai Ujian Praktek SIM

Data diolah 2013.

Berdasarkan Grafik 4.14 di atas, tanggapan masyarakat berkaitan dengan pertanyaan mengenai penialaian masyarakat mengenai ujian praktek dalam pembuatan SIM, dari 98 responden, yang menjawab sangat sulit berjumlah 10 orang atau 10.2%, yang menjawab sulit berjumlah 19 orang atau 19.4%, yang menjawab cukup sulit berjumlah 24 orang atau 24.5% dan yang menjawab tidak sulit berjumlah 42 orang atau 42.9% serta yang menjawab tidak sulit sama sekali berjumlah 3 orang atau 3.1%. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian masyarakat mengenai ujian pratek dalam pemuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) tidak sulit.

Gambar 4.15 Pengetahuan Masyarakat Mengenai Biaya Resmi Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.15 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan masyarakat mengenai biaya resmi

3.10% 42.90% 24.50%

19.40%

10.20%

Tidak Sulit Sama Sekali Tidak Sulit Cukup Sulit Sulit Sangat Sulit 5.10% 30.60% 8.20% 49.00% 7.10%

Tidak Tahu Sama Sekali Kurang Tahu

Cukup Tahu Tahu Sangat Tahu

(19)

dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat tahu berjumlah 7 orang atau 7.1%, yang menjawab tahu berjumlah 48 orang atau 49%, yang menjawab cukup tahu berjumlah 8 orang atau 8.2% dan yang menjawab kurang tahu berjumlah 30 orang atau 30.6% serta yang menjawab tidak tahu sama sekali berjumlah 5 orang atau 5.1%. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa pengetahuan masyarakat mengenai biaya resmi dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah tahu.

Gambar 4.16 Kesesuaian Biaya Resmi Dengan Biaya Yang Dikeluarkan Masyarakat Dalam Pembuatan SIM

Bedasarkan Grafik 4.16di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kesesuaian antara biaya resmi dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sesuai berjumlah 57 orang atau 58.2%, yang menjawab kurang sesuai berjumlah 26 orang atau 26.5% , yang menjawab tidak sesuai berjumlah 10 orang atau 10.2% dan yang menjawab tidak sesuai sama sekali berjumlah 5 orang atau 5.1%. Serta tidak ada responden yang menjawab sangat tidak sesuai. Dari jawaban responden di atas, dapat dilihat bahwa kesesuaian antara biaya resmi dan biaya yang harus dikeluarkan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah mayoritas responden menjawab sesuai.

5.10% 10.20%

26.50% 58.20%

Tidak Sesuai Sama Sekali Tidak Sesuai

Kurang Sesuai Sesuai

(20)

Gambar 4.17 Ketepatan Biaya Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.17 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat mengenai biaya pembuatan Surat Izin Mengemudi apakat sudah tepat dan sesuai, dari 98 responden, yang menjawab sangat sesuai berjumlah 7 orang atau 7.1%, yang menjawab sesuai berjumlah 56 orang atau 57.1%, yang menjawab kurang sesuai berjumlah 18 orang atau 18.4%, dan yang menjawab tidak sesuai berjumlah 13 orang atau 13.3% serta yang menjawab tidak sesuai sama sekali berjumlah 4 orang atau 4.1%. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa biaya pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sudah sesuai atau sudah tepat.

Gambar 4.18 Proses Pembuatan SIM 4.10% 13.30%

18.40% 57.10%

7.10%

Tidak sesuai Sama Sekali Tidak sesuai Kurang Sesuai Sesuai Sangat Sesuai 1% 8.20% 28.60% 51% 11.20%

Tidak puas Sama Sekali Tidak Puas

Cukup Puas Puas Sangat Puas

(21)

Berdasarkan Grafik 4.18 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembuatan SIM, dari 98 responden, yang menawab sangat puas berjumlah 11 orang atau 11.2%, yang menjawab puas berjumlah 50 orang atau 51%, yang menjawab cukup puas berjumlah 28 orang atau 28.6%, dan yang menjawab tidak puas berjumlah 8 orang atau 8.2% serta yang menjawab tidak puas sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari jawaban responden diatas, dapat dilihat bahwa penilaian responden mengenai proses pembuatan Surat Izin Mengemudi sudah puas.

Gambar 4.19 Waktu Yang Diperlukan Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.19 Di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan waktu dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi, dari 98 responden, yang menjawab sangat sesuai berjumlah 6 orang atau 6.1%, yang menjawab sesuai berjumlah 65 atau 66.3%, yang menjawab kurang sesuai berjumlah 20 orang atau 20.4% dan yang menjawab tidak sesuai berjumlah 5 orang atau 5.1% serta yang menjawab tidak sesuai sama sekali berjumlah 2 orang atau 2%. Dari tanggapan responden di atas, dapat dilihat bahwa waktu yang diperlukan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi Sudah sesuai atau sudah baik.

2% 5.10%

20.40% 66.30%

6.10%

Tidak Sesuai Sama Sekali Tidak Sesuai

Kurang Sesuai Sesuai Sangat Sesuai

(22)

Gambar 4.20 Jam Buka Tempat Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.20 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan jam buka tempat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat tepat waktu berjumlah 7 orang atau 7.1%, yang menjawab tepat waktu berjumlah 49 orang atau 50%, yang menjawab cukup tepat waktu berjumlah 23 orang atau 23.5%, dan yang menjawab kurang tepat waktu berjumlah 19 orang atau 19.4% serta tidak ada responden yang menjawab tidak tepat waktu sama sekali. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa jam buka di tempat pembuatan Surat Izim Mengemudi (SIM) sudah tepat waktu.

Gambar 4.21 Penilaian Pembuatan SIM Secara Keseluruhan

Berdasarkan Grafik 4.21 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan penilaian pembuatan Surat Izin Mengemudi

19.40%

23.50% 50%

7.10%

Kurang Tepat Waktu Cukup Tepat Waktu Tepat Waktu Sangat Tepat Waktu

3.10%

51% 24.50%

19.40% 2%

Tidak Susah Sama Sekali Tidak Susah

Cukup Susah Susah Sangat susah

(23)

(SIM) secara keseluruhan, dari 98 responden, yang menjawab sangat susah berjumlah 2 orang atau 2%, yang menjawab susah berjumlah 19 orang atau 19.4%, yang menjawab cukup susah berjumlah 24 orang atau 24.5% dan yang menjawab tidak susah berjumlah 50 orang atau 51% serta yang menjawab tidak susah sama sekali berjumlah 3 orang atau 3.1%. Dari Jawaban responden di atas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan pembuatan Surat Izin Mengemudi tidak susah.

Gambar 4.22 Kualitas Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.22 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kualitas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat puas berjumlah 10 orang atau 10.2%, yang menjawab puas berjumlah 40 orang atau 40.8%, yang menjawab cukup puas menjawab 31 orang atau 31.6%, yang menjawab kurang puas berjumlah 17 orang atau 17.3% dan tidak ada yang menjawab tidak puas sama sekali. Dari jawaban responden di atas dapat diketahui bahwa responden atau masyarakat sudah puas dengan kualitas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satlantas Gorontalo Kota.

17.30% 31.60% 40.80% 10.20% Kurang Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas

(24)

Dari keseluruhan pertanyaan yang ada dalam variabel X dapat disimpulkan bahwa responden sudah paham tentang prosedur pembuatan SIM, petugas sudah pernah memberikan sosialisasi tentang pembuatan SIM, responden paham tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pembuatan SIM, penilaian responden mengenai tahapan-tahapan pembuatan SIM tidak sulit, ujian praktek dalam pembuatan SIM tidak sulit, ujian praktek tidak sulit, Tahu mengenai biaya resmi pembuatan SIM, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat SIM sesuai dengan biaya resmi, biaya pembuatan SIM sudah sesuai/tepat, sudah puas dengan proses pembuatan SIM, waktu pembuatan SIM sudah baik/sesuai, jambuka tempat pembuatan SIM tepat waktu dan penilaian responden mengenai pembuatan SIM secara keseluruhan tidak susah serta kualitas pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) sudah puas.

4.2.2 Karakteristik Hasil Jawaban Responden Untuk Variabel Kinerja Pelayanan Petugas (Y)

Gambar 4.23 Waktu Pelayanan Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.23 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan mengenai waktu pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi

14.30% 35.70% 38.80% 11.20% Kurang Memuaskan Cukup Memuaskan Memuaskan sangat Memuaskan

(25)

(SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat memuaskan berjumlah 11 orang atau 11.2%, yang menjawab memuaskan berjumlah 38 orang atau 38.8%, yang menjawab cukup memuaskan berjumlah 35 orang atau 35.7%, yang menjawab kurang memuaskan berjumlah 14 orang atau 14.3% dan todak ada responden yang menjawab tidak memuaskan. Jadi dari jawaban responden di atas, waktu pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi di Satlantas Polres Gorontalo Kota adalah memuaskan.

Gambar 424 Kemampuan Petugas Dalam Memberikan Pelayanan Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.24 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat profesional berjumlah 15 orang atau 15.3%, yang menjawab profesional berjumlah 43 orang atau 43.9%, yang menjawab cukup profesional berjumlah 32 orang atau 32.7%, yang menjawab kurang profesional berjumlah 6 orang atau 6.1%, dan yang menjawab tidak profesional berjumlah 2 orang atau 2%. Dari Jawaban responden di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi sudah profesional.

2% 6.10% 32.70% 43.90% 15.30% Tidak Profesional Kurang Profesional Cukup Profesional Profesional Sangat Profesional

(26)

Gambar 4.25 Pelayanan Petugas yang diberikan Petugas dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Gambar 4.25 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat memuaskan berjumlah 13 orang atau 13.3%, yang menjawab memuaskan berjumlah 45 orang atau 45.9%, yang menjawab cukup memuaskan berjumlah 35 orang atau 35.7%, yang menjawab kurang memuaskan berjumlah 5 orang atau 5.1%, dan tidak ada yang menjawab tidak memuaskan. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas dalam pembuatan SIM sudah memuaskan.

Gambar 4.26 Penanganan Keluhan Masyarakat Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.26 di atas, tanggapan responden berkaitan dengan pertanyaan mengenai kesigapan petugas dalam menangani keluhan masyarakat dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang

5.10% 35.70% 45.90% 13.30% Kurang Memuaskan Cukup Memuaskan Memuaskan Sangat Memuaskan 1% 16.30% 24.50% 49% 9.20%

Tidak Puas Sama Sekali Kurang Puas

Cukup Puas Puas Sangat Puas

(27)

menjawab sangat puas berjumlah 9 orang atau 9.2%, yang menjawab puas berjumlah 48 orang atau 49%, yang menjawab cukup puas berjumlah 24 orang atau 24.5%, yang menjawab kurang puas berjumlah 16 orang atau 16.3%, dan yang menjawab tidak puas sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa tanggapan responden/masyarakat menngenai kesigaan petugas dalam menangani keluhan masyarakat dalam pembuatan SIM sudah puas atau sudah bagus.

Gambar 4.27 Ketanggapan Petugas Masyarakat Mengalami Kesulitan Dalam Pengurusan SIM

Berdasarkan Grafik 4.27 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan ketanggapan petugas pada saat masyarakat mengalami kesulitan dalam mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat tanggap berjumlah 17 orang atau 17.3%, yang menjawab tanggap berjumlah 43 orang atau 43.9%, yang menjawab cukup tanggap berjumlah 26 orang atau 26.5%, yang menjawab kurang tanggap berjumlah 12 orang atu 12.2%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak tanggap sama sekali. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab bahwa ketanggapan petugas pada saat masyarakat mengalami kesilitan dalam pembuatan SIM adalah tanggap.

12.20% 26.50% 43.90% 17.30% Kurang Tanggap Cukup Tanggap Tanggap Sangat Tanggap

(28)

Gambar 4.28 Sikap Dan Perilaku Petugas Dalam Memberikan Pelayanan Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.28 di atas, tanggapan responden berkaitan dengan pertanyaan mengenai sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan pembuatan Surat Izin mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat baik berjumlah 22 orang atau 22.4%, yang menjawab baik berjumlah 55 orang atau 56.1%, yang menjawab cukup baik berjumlah 20 orang atau 20.4%, yang menjawab kurang baik berjumlah 1 orang atau 1%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak baik sama sekali. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa penilaian responden mengenai sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah baik.

Gambar 4.29 Keramahan Petugas Dalam Memberikan Pelayanan Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.29 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan keramahan petugas dalam memberikan

1% 20.40% 56.10% 22.40% Kurang Baik Cukup Baiik Baik Sangat Baik 4.10% 24.50% 50% 21.40% Kurang Ramah Cukup Ramah Ramah Sangat ramah

(29)

pelayanan pembuatan SIM, dari 98 responden yang menjawab sangat ramah berjumlah 21 orang atau 21.4%, yang menjawab ramah berjumlah 49 orang atau 50%, yang menjawab cukup ramah berjumlah 24 orang atau 24.5%, yang menjawab kurang ramah berjumlah 4 orang atau 4.1%, dan tidak ada responden yang menjawab tidak ramah sama sekali. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa keramahan petugas dalam memberikan pelayanan pembuatan SIM adalah ramah.

Gambar 4.30 Kesopanan Petugas Dalam Memberikan Pelayanan Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.30 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden, yang menjawab sangat sopan berjumlah 13 orang atau 13.3%, yang menjawab sopan berjumlah 66 orang atau 67.3%, yang menjawab cukup soopan berjumlah 18 orang atau 18.4%, yang menjawab kurang sopan berjumlah 1 orang atau 1% dan tidak ada responden yang menjawab tidak sopan sama sekali. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan pembuatan SIM adalah Sopan.

1% 18.40% 67.30% 13.30% Kurang Sopan Cukup Sopan Sopan sangat Sopan

(30)

Gambar 4.31 Kemudahan Sistem Dan Prosedur Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Gambar 4.31 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kemudahan sistem dan prosedur dalam pembuatan SIM, dari 98 responden yang menjawab sangat mudah berjumlah 12 orang atau 12.2%, yang menjawab mudah berjumlah 42 orang atau 42.9%, yang menjawab cukup mudah berjumlah 36 orang atau 36.7%, yang menjawab sulit berjumlah 5 orang atau 5.1%, dan yang menjawab sulit sekali berjumlah 3 orang atau 3.1%. Dari uraian jawaban responden di atas, dapat diketahui bahwa kemudahan sistem dan prosedur dalam pembuatan SIM adalah mudah.

Gambar 4.32 Kemampuan Petugas Dalam Berkomunikasi Dengan Masyarakat Dalam Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.32 di atas, tanggapan responden menngenai pertanyaan yang berkaitan dengan kemampuan petugas dalam berkomunikasi dengan masyarakat dalam pembuatan SIM, dari 98 responden yang menjawab sangat bagus berjumlah 13 orang atau 13.3%, yang menjawab bagus berjumlah 61

3.10% 5.10% 36.70% 42.90% 12.20% Sulit Sekali Sulit Cukup Mudah Mudah Sangat Mudah 3.10% 21.40% 62.20% 13.30% Kurang Bagus Cukup Bagus Bagus Sangat Bagus

(31)

orang atau 62.2%, yang menjawab cukup bagus berjumlah 21 orang atau 21.4%, yang menjawab kurang bagus berjumlah 3 orang atau 3.1% dan tidak ada responden yang menjawab tidak bagus sama sekali. Dari jawaban responden di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan petugas dalam berkomunikasi dengan pemohon Surat Izin Mengemudi adalah bagus.

Gambar 4.33 Kondisi Bangunan Tempat Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.33 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi Bangunan tempat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat layak berjumlah 8 orang atau 8.2%, yang menjawab layak berjumlah 54 orang atau 55.1%, yang menjawab cukup layak berjumlah 21 orang atau 21.4%, yang menjawab kurang layan berjumlah 15 orang atau 15.3% dan tidak ada responden yang menjawab tidak layak sama sekali. Dari jawaban responden di atas, dapat diketahui bahwa bangunan tempat pembuatan SIM di Satlantas Kota Gorontalo adalah masih layak.

15.30% 21.40% 55.10% 8.20% Kurang Layak Cukup Layak Layak Sangat Layak

(32)

Gambar 4.34 Sarana Dan Prasarana Yang Ada Di Tempat Pembuatan SIM

Berdasarkan Grafik 4.34 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang ada di tempat pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat bagus berjumlah 7 orang atau 7.1%, yang menjawab bagus berjumlah 64 orang atau 65.3%, yang menjawab cukup bagus berjumlah 15 orang atau 15.3%, yang menjawab kurang bagus berjumlah 11 orang atau 11.2%, dan yang menjawab tidak bagus sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari jawaban responden di atas, dapat diketahui bahwa jawaban responden menyatakan bahwa sarana dan prasarana pembuatan SIM masih bagus.

Gambar 4.35 Kenyamanan Tempat Pembuatan SIM

Berdasarkan Gambar 4.35 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan berkaitan dengan kenyamanan tempat pembuatan Surat Izin Menngemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat nyaman berjumlah 13 orang atau 13.3%, yang menjawab nyaman berjumlah 56 orang atau 57.1%,

1% 11.20%

15.30%

65.30% 7.10%

Tidak Bagus Sama Sekali Kurang Bagus Cukup Bagus Bagus Sangat Bagus 1% 13.30% 15.30% 57.10% 13.30%

Tidak Nyaman Sama Sekali Kurang Nyaman Cukup Nyaman Nyaman Sangat Nyaman

(33)

yang menjawab cukup nyaman berjumlah 15 orang atau 15.3%, yang menjawab kurang nyaman berjumlah 13 orang atau 13.3% dan yang menjawab tidak nyaman sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari Jawaban responden di atas. dapat diketahui bahwa kenyamanan I tempat pembuatan SIM sudah nyaman.

Gambar 4.36 Penampilan Petugas Dalam Pelayanan Pembuatan SIM

Berdasarkan Gambar 4.36 di atas, tanggapan responden mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan penampilan petugas dalam pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), dari 98 responden yang menjawab sangat rapi berjumlah 29 orang atau 29.6%, yang menjawab rapi berjumlah 46 orang atau 46.9%, yang menjawab cukup rapi berjumlah 17 orang atau 17.3%, yang menjawab kurang rapi berjumlah 5 orang atau 5.1% dan yang menjawab sangat tidak rapi sama sekali berjumlah 1 orang atau 1%. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa penampilan petugas di tempat pembuatan SIM dalah rapi.

Dari jawaban responden di atas berkaitan dengan variabel kinerja pelayanan petugas dalam pembuatan Surat Izin Mengemudi Secara keseluruhan dapt disimpulkan bahwa waktu pelayanan SIM sudah memuaskan sesuai yang diharapkan, kemampuan petugas dalam pelayanan sudah profesional, pelayanan

1% 5.10%

17.30%

46.90% 29.60%

Sangat Tidak Rapi Sama Sekali Kurang Rapi

Cukup Rapi Rapi sangat Rapi

(34)

yang diberikan petugas sudah memuaskan, penilaian mengenai petugas dalam menangani keluhan sudah puas atau bagus, ketanggapan petugas pada saat ada masyarakat atau pemohon yang mengalami kesulitan juga tanggap, sikap dan perilaku petugas baik, keramahan petugas dalam memberikan pelayanan ramah, kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan sopan, kemudahan sistem dan prosedur dalam pembuatan SIM mudah, kemampuan petugas dalam berkomunikasi sudah bagus, kondisi bangunan tempat pembuatan SIM masih layak, sarana dan prasarana yang ada di tempat pembuatan SIM masih bagus, ruangan tempat pembutan SIM nyaman, dan penampilan petugas dalam melayani pemohon SIM rapi.

4.3 Analisis Data dan Pembahasan

4.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan data yang sesuai dengan apa yang diukur, sebelum dilakukan analisis data berdasarkan hasil data yang terkumpul terlebih dahulu dilakukan pengujian data melalui uji validitas dan reliabilitas data.

(35)

4.3.1.1 Hasil Uji Validitas

4.3.1.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Masyarakat Tentang Pembuatan SIM (X)

Kuesioner penelitian Variabel persepsi masyarakat tentang pembuatab SIM (X) terdiri atas 14 item. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor Variabel persepsi masyarakat tentang pembuatan SIM (X) dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Persepsi Masyarakat (X) Item

Pernyataan Korelasi Nilai Batas Kesimpulan

1 0,320 0,3 Valid 2 0,420 0,3 Valid 3 0,395 0,3 Valid 4 0,330 0,3 Valid 5 0,358 0,3 Valid 6 0,352 0,3 Valid 7 0,506 0,3 Valid 8 0,631 0,3 Valid 9 0,647 0,3 Valid 10 0,697 0,3 Valid 11 0,498 0,3 Valid 12 0,557 0,3 Valid 13 0,311 0,3 Valid 14 0,568 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2013

Hasil pengujian validitas item kuesioner menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam variabel persepsi masyarakat (X) memiliki nilai korelasi di bawah 0,3 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan

(36)

pada variabel persepsi masyarakat (X) dapat digunakan untuk mengukur varianel yang diteliti.

4.3.1.1.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pelayanan Petugas Dalam Pembuatan SIM (Y)

Kuesioner penelitian Variabel Kinerja Pelayanan (Y) terdiri atas 14 item. Hasil perhitungan korelasi untuk skor setiap butir pernyataan dengan total skor Variabel Kinerja Pelayanan (Y) dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Validitas Variabel Kinerja Pelayanan Petugas (Y) Item

Pernyataan Korelasi Nilai Batas Kesimpulan

1 0,721 0,3 Valid 2 0,721 0,3 Valid 3 0,644 0,3 Valid 4 0,618 0,3 Valid 5 0,669 0,3 Valid 6 0,554 0,3 Valid 7 0,590 0,3 Valid 8 0,758 0,3 Valid 9 0,582 0,3 Valid 10 0, 642 0,3 Valid 11 0,575 0,3 Valid 12 0,608 0,3 Valid 13 0,600 0,3 Valid 14 0,312 0,3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan data primer diolah, 2013

Hasil pengujian validitas item angket menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam setiap variabel kinerja pelayanan petugas dalam pembuatan SIM (Y) memiliki nilai korelasi di atas 0,3 sebagai nilai batas suatu item kuesioner penelitian dikatakan dapat digunakan (dapat diterima). Sehingga dapat dikatakan bahwa item angket variabel kinerja pelayanan petugas dalam

(37)

pembuatan SIM (Y) valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

4.3.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengukur tingkat kekonsistenan tanggapan responden terhadap item pernyataan angket berdasarkan pemahaman responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan. Uji Reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha. Hasil perhitungan koefisien reliabilitas untuk masing-masing variabel diberikan pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Reliabilitas

No Variabel Koefisien

Reliabilitas Keterangan 1 Persepsi Masyarakat (X) 0,721 Reliabel 4 Kinerja Pelayanan Dalam Pembuatan

SIM (Y)

0,869 Reliabel Sumber : Hasil Pengolahan Data Penelitian 2013

Nilai reliabilitas dilakukan dengan membandingkan antara nilai koefisien reliabilitas (r-hitung) dengan r-tabel sebagai berikut:

1. Apabila nilai alpha > rxy kritis, dengan df=n-2, (0,60) pada level convidence 95% (α= 0,05), maka instrumen tersebut dianggap reliabel. 2. Apabila nilai alpha < rxy kritis, dengan df=n-2 (0,60) pada level

convidence 95% (α = 0,05), maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Hasil uji keandalan instrumen penelitian variabel persepsi dalam pembuatan SIM menunjukkan koefisien realibility alpha (rhitung) 0.721 lebih besar dari (rkritis), 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa 14 item

(38)

instrumen penelitian yang mengukur variabel persepsi masyarakat

reliabel, sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

Hasil uji keandalan instrumen penelitian variabel kinerja pelayanan menunjukkan koefisien realibility alpha (rhitung) 0,869 lebih besar dari (rkritis), 0.60, sehingga dapat disimpulkan bahwa 14 item instrumen penelitian yang mengukur variabel kinerja pelayanan reliabel, sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

4.3.2 Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas residu dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi yang mensyaratkan residual nilai taksiran model regresi harus berdistribusi normal. Pada penelitian ini uji normalitas menggunakan Uji Kolmogorov- Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas residual dari persamaan taksiran yang diperoleh nilai Dhitung = 0,098 dengan p-value (nilai sig) sebesar 0,305. Diperoleh dari hasil penghitungan uji Normalitas untuk data nilai residual dari model signifikansi (p) adalah 0,305 berada di atas 0,05. Hasil pengujian normalitas model regresi menunjukkan bahwa nilai residual dari model berdistribusi normal.

Pengujian normalitas data juga dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

(39)

normalitas. Untuk mengetahui model berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 4.37 Uji Normalitas Data

Sumber: Pengolahan data 2013.

Dari grafik output SPSS di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk prediksi kinerja pelayanan berdasar masukan variabel independentnya.

4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana

Hipotesis yang diduga dalam penelitian ini berkaitan dengan

bagaimana pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam

(40)

pembuatan SIM. Untuk menguji hipotesis yang digunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi masuk dalam kelompok statistik parametrik yang mensyaratkan data yang digunakan memiliki skala pengukuran interval. Oleh karena data penelitian diperoleh melalui penyebaran angket kepada responden dangan skala pengukuran data kuesioner berupa data interval, maka untuk memenuhi syarat data yang digunakan dalam analisis regresi sederhana yang digunakan terlebih dahulu dilakukan transformasi data menjadi skala interval.

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM, dilakukan perhitungan analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan dengan menggunakan alat bantu SPSS V 16 diperoleh hasil penghitungan diperoleh koefisien regresi dan nilai konstanta seperti pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana

Model Koefisien

Regresi Nilai t Nilai p

1 Konstanta 24.047 5.272 0.001 Persepsi Masyarakat 0,615 6.198 0.000 R R Square F Sig. F 0.535 0.286 38.412 0.000 *) Signifikan secara statistik pada level α = 5%

Persamaan regresi yang menjelaskan pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan adalah:

(41)

Interprestasi hasil persamaan di atas sebagai berikut :

Nilai konstanta (a) sebesar 24.047 dengan asumsi menyatakan bahwa kinerja pelayanan sebesar 24.047. Dengan arti setiap ada kenaikan satu satuan skor variabel persepsi masyarakat konstan atau tetap.

Koefisien regresi variabel persepsi masyarakat (b1) sebesar 0,615 menyatakan bahwa setiap perubahan persepsi masyarakat akan meningkatkan kinerja pelayanan sebesar 0,615.

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan uji F dan pada tahap kedua dilakukan uji secara parsial untuk melihat kebermaknaan masing-masing variabel independen dalam model regresi yang diperoleh menggunakan uji t.

4.5.1 Pengujian Ketepatan Model (Uji Statistik F)

Uji F digunakan untuk pengujian koefisien regresi secara keseluruhan untuk menguji keberartian model yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian signifikansi persamaan regresi yang akan diperoleh dilakukan dengan menggunakan uji F.

Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.4 di atas diperoleh nilai F sebesar 38.412 dengan signifikansi p sebesar 0,000. Jika dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (sangat kecil) lebih kecil dari 0,05 adalah

(42)

signifikan pada α = 5%. Persamaan regresi dapat dinyatakan signifikan yang berarti bahwa secara bersama-sama persepsi masyarakat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan.

4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji Statistik t)

Setelah diketahui bahwa terdapat pengaruh secara simultan maka dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui variabel yang berpengaruh secara signifikan. Untuk keperluan itu dilakukan pengujian koefisien regresi secara parsial dengan menggunakan statistik Uji t. Penentuan hasil pengujian (penerimaan/ penolakan H0) dapat dilakukan dengan membandingkan t dengan nilai signifikansinya Pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dalam Pembuatan SIM.

Berdasarkan Uji t dalam tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil sebagai berikut, Tingkat signifikansi t untuk variabel persepsi masyarakat adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa persepsi masyarakat secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota, dengan tingkat signifikansi 5%. Hal ini disebabkan oleh kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM akan memberikan kepuasan kepada masyarakat Kota Gorontalo.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan. Hal ini dapat diinterpretasi

(43)

bahwa semakin baik persepsi masyarakat maka akan meningkatkan kinerja pelayanan.

4.5.3 Koefisien Determinan (R2)

Untuk mengetahui korelasi dan besarnya pengaruh secara bersama-sama persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dapat dilihat nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2).

Besarnya pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan dapat dilihat nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan menunjukkan pengaruh sebesar 0,286 (28,6%). Pengaruh yang diperoleh cukup kecil. Sedangkan 100% − 28,6% = 71.4% lainnya dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

Jika dilihat dari tingkat hubungan persepsi masyarakat dengan kinerja pelayanan, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,535 atau 53,5%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko Yogo Harsono, tahun 2012 yang berjudul Kualitas Pelayanan Perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) Di Unit Pelayanan SIM Keliling Satlantas Polrestabes Surabaya. Hasil dari penelitian ini adalah besarnya nilai Indeks Kepuasan Masyarakat pada penelitian ini yaitu 77,7275 masuk dalam kategori nilai persepsi 3, nilai interval IKM 2,51-3,25 dengan mutu pelayanan B sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja unit pelayanan

(44)

SIM Keliling Satlantas Polrestabes Surabaya Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Masuk dalam kategori BAIK. Penyelengaraan pelayanan perpanjangan SIM yang diberikan oleh unit Pelayanan SIM keliling Satlantas Polrestabes Surabaya hanya satu unsur yang mendapat penilaian sangat baik yaitu unsur prosedur pelayanan dengan nilai rata-rata 3,2667, sedangkan 13 unsur yang lain mendapat penilaian baik dan yang paling rendah adalah unsur kedua yaitu persyaratan pelayanan dengan nilai rata-rata 2,9733.

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dan setelah dilakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh baik secara simultan maupun parsial antara (variabel bebas) persepsi masyarakat terhadap (variabel terikat) kinerja pelayanan dalam pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota.

Berdasarkan hasil uji F tampak bahwa tingkat signifikansi F adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa persepsi masyarakat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan dalam Pembuatan SIM di Polres Gorontalo Kota dengan tingkat signifikansi 95%.

Besarnya pengaruh persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan adalah 28,6% (R2). Hal ini berarti bahwa kinerja pelayanan selain dipengaruhi oleh persepsi masyarakat 28,6%, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar faktor yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah 71,4%, sehingga dapat dikatakan bahwa petugas

(45)

dalam pembuatan SIM dalam menjalankan tugas-tugasnya diselesaikan dengan baik dan benar.

Berdasarkan Hasil pengujian hipotesis (X) menunjukkan bahwa persepsi masyarakat berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan, dengan tingkat signifikansi t untuk variabel persepsi masyarakat adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Pada tingkatan paling bawah proses persepsi membutuhkan kinerja pelayanan dalam menjalankan program yang telah ditetapkan di Polresta.

Berdasarkan uji determinan (R2) menunjukkan bahwa hubungan persepsi masyarakat terhadap kinerja pelayanan sangat kuat. Dengan tingkat hubungan persepsi masyarakat dengan kinerja pelayanan, masuk dalam kategori kuat (erat) dengan besar korelasi 0,535 atau 53,5%.

Jika dilihat dari tingkat pengaruh dan hubungan di atas, dapat dilihat bahwa pengaruh yang diperoleh sangat kecil dibanding dengan tingkat hubungannya. Kinerja pelayanan selain dipengaruhi oleh persepsi masyarakat 28,6%, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya diluar faktor yang diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah 71,4%, misalnya sikap, kepribadian, motivasi, sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain struktur dan lain-lain.

Gambar

Gambar  4.1Jumlah Responden berdasarkan Usia
Gambar 4.3 Jumlah Responden berdasarkan Kecamatan
Gambar 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 4.5 Jumlah Responden berdasarkan Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Memastikan jam pelaksanaan praktek kerja dilakukan secara proporsional dengan jam istirahat agar tidak menimbulkan kelelahan sangat yang dapat

Berdasarkan uraian di atas, menurut Pemerintah ketentuan Pasal 98 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pasal 99 ayat (1) dan ayat (2)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 × pertemuan, diharapkan keluarga paham tentang proses penyakit, diit dan pengobatan, keluarga mampu melaksanakan prosedur

berarti gulma tebu keprasan di lahan sistem reynoso dan lahan tegalan tidak terdapat spesies gulma yang mendominasi spesies lainnya dan struktur komunitas dalam

Dari hasil penelitian menggambarkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran bervariasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.Penerapan suatu metode pembelajaran

Berbeda dengan bahasa Indonesia yang dapat menyingkat kata dengan satu fonem saja, bahasa Jepang berangkat dari dua fonem yang terdiri dari vokal dan konsonan,

Kami juga meresmikan center baru Tangan Pengharapan di Kampung Baru (Sumba Timur), di mana ada 55 anak-anak pemulung asal Sumba Barat yang datang untuk makan dan belajar

Rosmadewi, A.N., 2010, Studi Kemampuan Adsorpsi Zeolit Alam Terimobilisasi Dithizon terhadap Ion Logam Cd(II) bersama-sama Ion Logam Mg(II) dan Cu(II), Skripsi, Jurusan