• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BAHAN DAN METODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III BAHAN DAN METODE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BAHAN DAN METODE 3.1. BAHAN

Sampel penelitian bersumber dari basis data dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Pusat Pertamina. Periode pengambilan data dari tanggal 1 oktober 2004 sampai dengan 31 Desember 2005. Data tersebut meliputi:

1. Data pasien yang diduga menderita penyakit diabetes berjumlah 9.919 pasien. Pasien yang dipilih adalah pasien dengan minimal satu kali kunjungannya didiagnosa diabetes, pasien yang melahirkan bayi di atas 4.000 gr, pasien dengan tekanan darah tinggi, pasien dengan berat badan yang termasuk ke dalam kategori obesitas.

2. Data terapi obat serta hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada pasien selama periode 01 Oktober 2004 sampai dengan 31 Desember 2005 baik yang berasal dari rawat jalan maupun rawat inap dikumpulkan.

Persyaratan catatan medis yang dijadikan sampel mengacu pada international classification of deseases tenth revision (ICD 10 ) dimana penyakit diabetes melitus diberi kode E.10 Insulin -dependent diabetes mellitus, E.11 Non-insulin -dependent diabetes mellitus, E.12 Malnutrition-related diabetes mellitus, E.13 Other specified diabetes mellitus dan E.14 Unspecified diabetes mellitus.

Dari 9.919 pasien yang diduga menderita penyakit diabetes didapat 159.476 record terapi obat dan 211.694 hasil laboratorium. Untuk membentuk data training dan testing, diambil 10 jenis data pemeriksaan hasil laboratorium yang paling banyak dilakukan yaitu Kolesterol Total (CHOL), Trigliserida (TG), Glukosa Urin Puasa (URN), Aseton Urin Puasa (ACTN), Glukosa Darah Puasa

(2)

Banyaknya pasien yang mempunyai catatan medis lengkap adalah 1.386 orang. Rata-rata umur ± standar deviasi (SD) dari data tersebut adalah 59.29 ± 10.25 tahun. Dari data tersebut diperoleh rasio laki-laki : perempuan adalah 4 : 6. Karakteristik umum data yang ditambang dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan rata-rata variabel hasil pemeriksaan laboratorium dapat dilihat pada Tabel 3. Tab el 2 Karakteristik umum data pasien

Data Sex Jumlah

Baris

Prosentase

Setiap Kelas Umur ± SD

Diabetes Laki-laki 121 7.37 59.88 ± 8.31

Perempuan 283 17.24 60.49 ± 8.71

Bukan Daibetes Laki-laki 469 28.56 59.20 ± 10.69

Perempuan 769 46.83 58.81 ± 10.72

Tabel 3 Rata-rata variabel pemeriksaan laboratorium

Variabel Mean ± SD

Glukosa Darah Puasa (mg/dl) 125.33 ± 55.59 Glukosa Darah 2 jam PP (mg/dl) 171.19 ± 86.50 Glukosa Urin 2 jam PP 0.74 ± 1.21

Aseton Urin Puasa 0.03 ± 0.23

Glukosa Urin Puasa 0.27 ± 0.80

Aseton Urin 2 jam PP 0.01 ± 0.16 Kolesterol LDL (mg/dl) 129.37 ± 38.66 Kolesterol HDL (mg/dl) 47.26 ± 12.61 Kolesterol Total (mg/dl) 207.82 ± 45.21 Trigliserida (mg/dl) 159.40 ± 100.58

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini selain dari basis data yang sudah tersedia juga berasal dari isian pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan ke pasien terdiri dari pemeriksaan fisik meliputi tinggi badan, berat badan dan tekanan darah, serta riwayat diabetes. Riwayat diabetes meliputi awal diagnosis diabetes ditetapkan, riwayat keluarga diabetes, riwayat merokok, riwayat kehamilan, dan pengobatan diabetes yang dilakukan.

(3)

3.2. METODE

3.2.1. Kerangka Pemikiran

Meningkatnya penderita penyakit diabetes melitus di beberapa negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di negara bersangkutan, akhir -akhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar, menyebabkan peningkatan prevalansi penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, hipertensi, hiperlipidemia, diabetes dan lain-lain. Menghadapi jumlah pasien diabetes melitus yang semakin meningkat, diperlukan peningkatan peran semua tingkat pelayanan kesehatan. Penanggulangan diabetes melitus perlu dilakukan secara tepat dan berkesinambungan dengan keterlibatan program dan sektor terkait.

Atas dasar pemikiran di atas, perlu kiranya dilakukan upaya-upaya penanganan agar dampak negatif penyakit ini dapat diminimalkan, dengan membuat dan menerapkan suatu sistem yang dapat memprediksi timbulnya penyakit diabetes melitus dalam upaya peringatan dini bagi pasien.

Sebagai langkah awal maka perlu adanya studi pustaka berkenaan dengan penyakit diabetes melitus untuk lebih mengenal dan memahami permasalahan penyakit ini. Kemudian dilakukan identifikasi dari permasalahan yang akan diteliti untuk memperjelas permasalahan dan penentuan alternatif solusi. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data untuk menentukan parameter-parameter yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit diabetes melitus. Sumber data yang dikumpulkan pada penelitian nanti barasal dari SIM RSPP dan LIS RSPP. Data tersebut kemudian akan disimpan dalam suatu data warehouse, yang selanjutnya dibuat suatu model menggunakan teknik classification based association untuk mengetahui keterkaitan antara parameter-parameter yang diduga sebagai penyebab timbulnya gejala penyakit diabetes. Gambar 9 menunjukkan garis besar

(4)

Mulai

Identifikasi Masalah

Pengumpulan Data

Pembuatan Clinical Data Warehouse dengan Star Schema

Pembuatan Model Prediksi Penyakit

Diabetes Melitus

Pembuatan Program Aplikasi

Sesuai Harapan Kelayakan Penerapan Selesai Ya Tidak Pengujian

(5)

3.2.2. Tata Laksana

Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan utama, yaitu proses pembentukan model klasifikasi dan pembuatan program aplikasi untuk mendeteksi penyakit diabetes. Proses pembentukan model klasifikasi dilakukan berdasarkan urutan proses pada Gambar 12. Proses dimulai dengan pendefinisian masalah serta mempelajari bisnis proses dari sistem yang sedang berjalan. Pada tahap kedua yaitu pembentukan data warehouse diabetes dilakukan melalui dua tahapan yaitu membuat rancangan logik dan rancangan fisik serta melakukan proses Extraction, Transformation, Loading (ETL).

Membuat rancangan logik dan rancangan fisik

Pembuatan rancangan logik dilakukan dengan menentukan jenis in formasi yang dibutuhkan. Salah satu tekniknya adalah dengan menggunakan entity relationship modelling. Perancangan fisik dilakukan dengan menggunakan Structure Query Language (SQL).

Extraction, Transformation, Loading (ETL)

Setelah membuat basis data, langkah selanjutnya adalah melakukan proses Extraction Transformation dan Loading (ETL). Ekstraksi adalah operasi mengekstrak data dari sistem sumber untuk selanjutnya digunakan dalam lingkungan data warehouse. Setelah ekstraksi, data tersebut ditransformasi dan dimuat kedalam data warehouse. Metode ekstraksi yang dipilih adalah full extraction yaitu dengan mengekstrak seluruh data yang ada pada sistem sumber menggunakan export file.

Gambar 11 Kerangka pemikiran pembuatan aplikasi data mining untuk diagnosis penyakit diabetes

Data Warehouse Diabetes

(6)

Gambar 12 Tahapan proses data mining Data mining

Metodologi data mining didasarkan pada tiga tahapan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit diabetes. Ketiga tahapan tersebut adalah a) menangani data yang tidak lengkap melalui ekstraksi, b) merubah data yang bernilai kontinyu menjadi data yang bernilai diskrit serta c) rule mining dan klasifikasi. Pada tahap pertama, pemrosesan awal data diabetes dilakukan untuk menghapus data yang tidak lengkap dan mengekstrak data yang akan digunakan untuk mengelompokkan penyakit diabetes atau bukan. Pada tahap kedua setiap data yang bernilai kontinyu didiskritkan.. Hasil dari tahap pertama dan kedua diatas disimpan dalam working database. Pada tahap ketiga, algoritme association rule mining digunakan untuk menghasilkan aturan-aturan, yang berguna untuk mendeteksi penyakit diabetes atau bukan.

Merubah Data Kontinyu Menjadi Data Diskrit

Data sampel yang digunakan pada penelitian ini mempunyai atribut yang nilainya numerik, sedangkan algoritme CPAR bekerja dengan atribut-atribut yang nilainya nominal. Untuk menggunakan algoritme tersebut atribute yang bernilai numerik tersebut diganti dengan atribute yang bernilai nominal yang menunjukkan interval nilai dengan nilai-nilai diskrit. Proses ini dikenal sebagai diskritisasi dan berisi transformasi dari variabel quantitatif ke dalam variabel kualitatif.

Asimilasi Pengetahuan

Gambar

Tabel 3 Rata-rata variabel pemeriksaan laboratorium
Gambar 11  Kerangka  pemikiran pembuatan aplikasi  data mining                     untuk diagnosis  penyakit diabetes

Referensi

Dokumen terkait

Kepala asrama, agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda ( cocos

Oleh karena itu, yang terpenting dalam sistem representasi ini pun adalah bahwa kelompok yag dapat berproduksi dan bertukar makna dengan baik adalah kelompok

BANK berhak dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh BANK untuk menjual dan/atau mengalihkan sebagian atau seluruh hak tagih BANK, baik pokok maupun bunga,

Judul : Relevansi Pemikiran Abu A’la Al-Maududi Terhadap Penerapan Sistem Presidential Threshold Di Indonesia (Analisis UU No. 7 Tahun 2017)”, Pertama, setelah

Kartu Peserta Ujian dapat dicetak oleh peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Solok Tahun 2018 melalui laman

Variasi maltodekstrin berpengaruh terhadap kadar abu, total fenolik, aktivitas antioksidan, waktu larut, dan uji ALT serta tidak berpengaruh terhadap kadar air minuman

Diharapkan penelitian ini akan mem memberikan manfaat bagi pebisnis, yakni komunikasi wom mampu dijadikan suatu alat promosi yang jitu bagi suatu usaha berskala kecil, dengan wom

Indikasi metformin adalah untuk DM yang baru terdiagnosis setelah dewasa dan bila diet tidak berhasil, sebagai kombinasi terapi pada penderita yang tidak