PENGARUH SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN AIR KELAPA MUDA (COCOS NUCIFERA LINN) TERHADAP TEKANAN DARAH MAHASISWA PREHIPERTENSI
DI ASRAMA YOSEP UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Gavrila Watba
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi hasil penelitian ilmiah Organisasi Pangan Dunia (FAO) pada tahun 2011 yang menjelaskan bahwa tekanan darah pasien yang memiliki tekanan darah tinggi yang rutin mengonsumsi air kelapa turun hingga 71 persen. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia. Metode penelitian ini menggunakan pra eksperimental. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 mahasiswa dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia. Data yang diperoleh adalah pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum air kelapa muda selama 7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah prehipertensi. Sesudah pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah normal. Ada pengaruh tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda.
Saran untuk kepala asrama hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan agar memberikan seminar untuk memotivasi para mahasiswa untuk mengkonsumsi air kelapa untuk menurunkan tekanan darah. Untuk bidang penelitian diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikutnya seperti hubungan antara keteraturan mengkonsumsi air kelapa dengan penurunan tekanan darah.
ABSTRACT
Thesis was based on the results of scientific research Food and Agriculture Organization (FAO) in 2011, which explains that the blood pressure of patients who have high blood pressure who regularly consume coconut water dropped to 71 percent. The purpose of this research was to determine the effect before and after the administration of coconut milk (cocos nucifera linn) on blood pressure in the prehypertension student dormitory Joseph Indonesian Adventist University. This method uses pre-experimental research. The population used in this study were 300 students using a purposive sampling method. The sample used in this study were 15 students in the dormitory Joseph prehypertension Indonesian Adventist University. The data obtained are measuring systolic and diastolic blood pressure before and after drinking coconut water for 7 days. The results showed that coconut water before giving students in dorms Joseph had blood pressure prehypertension. After the administration of coconut water in student dormitories Joseph had normal blood pressure. There is the influence of systolic and diastolic blood pressure before and after the administration of coconut water.
Suggestions for the matron results of this study are expected to be input and information material to work with health professionals to provide seminars to motivate the students to consume coconut water to lower blood pressure. For the research of this study are expected to be used as a baseline for subsequent studies such as relationships develop between regularity consuming coconut water with blood pressure reduction.
PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu masyarakat sekarang lebih jarang dalam memperhatikan kesehatannya. Perubahan gaya hidup adalah hal yang tidak asing lagi untuk didengar. Pola makan yang tidak baik, kurang berolahraga, kebiasaan merokok dan minuman keras adalah hal yang biasa di jumpai dewasa ini.
Latar Belakang Masalah
World Health Organization (2003:21) mengatakan, penderita yang mengalami penyakit hipertensi saat ini sebanyak 600 juta di seluruh dunia. Setiap tahun di antaranya meninggal dunia sebanyak tiga juta penderita. Tujuh dari sepuluh penderita tersebut tidak mendapatkan perawatan medis yang maksimal.
Bimantoro (2012) dari Fakultas Keperawatan Universitas Brawijaya mengadakan penelitian pada pasien rawat jalan salah satu rumah sakit swasta tentang manfaat air kelapa muda untuk menurunkan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air kelapa muda mempunyai kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pasien rawat jalan yang mengalami hipertensi murni, minum air kelapa muda sebanyak dua gelas belimbing setiap pagi dan sore dapat menurunkan tekanan darah sebesar 10-20 mmHg dibandingkan dengan tekanan darah awal sebelum terapi.
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2004, penderita hipertensi yang tertinggi adalah di kota Semarang yaitu sebanyak 67.101 kasus hipertensi atau 19,56%. Kasus hipertensi yang kedua adalah di Kabupaten Klaten sebanyak 36.002 kasus (10,49%). Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.
Kegunaan Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:
1. Kepala asrama, agar hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.
2. Bidang penelitian, digunakan sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya. Tinjauan Teoritis
Tinjauan Pustaka adalah landasan teori yang digunakan untuk mendukung hasil-hasil dari penelitian. Untuk mendapatkan pemahaman teori yang efektif dan maksimal mengenai hal yang akan diteliti, maka peneliti melakukan studi kepustakaan melalui buku-buku dan media elektronik. Menurut Brink dan Wood (2002:47), tinjauan teoritis adalah serangkaian kumpulan dari referensi-referensi yang memperkuat adanya sebuah penelitian. Pada bab ini dibahas mengenai konsep dasar hipertensi, konsep dasar kelapa muda dan definisi istilah.
Pengertian Hipertensi
Menurut Corwin (2005), tekanan sistolik adalah tingginya tekanan arteri apabila jantung sedang berkontraksi dan tekanan diastolik adalah tekanan arteri saat jantung sedang relaksasi atau beristirahat. Dari hasil pengukuran terdapatlah tekanan sistolik lebih besar daripada tekanan diastolik.
Menurut Sheps (2005:9) hipertensi adalah tekanan darah dimana tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan diastolnya di atas 90 mmHg. Pada penderita yang usia lanjut tekanan sistolik bisa sampai di atas 160 mmHg dan diastol mencapai 90 mmHg.
Hipertensi menurut Faqih (2006) adalah suatu keadaan tanpa adanya gejala. Tekanan tinggi dari arteri dapat mengakibatkan meningkatnya risiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan pada ginjal.
Penyebab Hipertensi
Menurut Setiawati dan Bustami, dalam farmakologi dan terapi (2005) mengatakan, hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi esensial dan hipertensi sekunder:
1. Hipertensi esensial sering juga disebut dengan hipertensi primer penyebabnya belum diketahui pasti. Hampir 90% dari kasus hipertensi berasal dari hipertensi ini. Penyebab dari hipertensi ini biasanya berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan biasanya dapat dilihat dari riwayat dalam keluarga seperti penyakit kardiovaskular, dan faktor lingkungan misalnya seperti kebanyakan mengkonsumsi garam yang kaya natrium, stres dan obesitas.
2. Hipertensi Sekunder. Prevelansi dari penderita hipertensi sekunder sekitar 5-8%. Hipertensi ini penyebabnya adalah karena adanya penyakit ginjal pada seseorang, atau penyakit endokrin, obat dan lain sebagainya.
Tanda dan gejala Hipertensi
Menurut Sylvia Anderson (2005) tanda dan gejala penyakit hipertensi adalah sakit kepala pada bagian belakang, dada berdebar kencang, susah untuk tidur, ansietas dan sering merasa pusing, lemas, sesak dan mudah berkeringat.
Menurut Utomo (2005) gejala dari hipertensi biasanya jarang ada yang menimbulkan komplikasi. Gejalanya seperti sakit kepala, pusing, sering merasa pegal, kepala terasa berputar-putar, dada berdebar kencang, dan terkadang telinga berdenging.
Klasifikasi Hipertensi
Menurut World Health Organization dan International Society of Hypertension Working Group (2003:21) hipertensi dibagi beberapa kelompok yaitu klasifikasi optimal, normal, normal-tinggi, hipertensi ringan, hipertensi sedang, dan hipertensi berat. Klasifikasi tersebut dirangkum dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO
Kategori Tekanan darah sistol
(mmHg)
Tekanan darah diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Tingkat 1 (Hipertensi Ringan) 140-159 90-99
Subgroup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (Hipertensi Sedang) 160-179 100-109
Tingkat 3 (Hipertensi Berat) >180 >110
Hipertensi sistol terisolasi >140 <90
Sub group : Perbatasan 140-149 <90
Kandungan yang Terdapat Dalam Air Kelapa
Bimantoro (2010:2) menjelaskan bahwa air kepala muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Air kelapa muda ini mempunyai kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada pasien hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tidak terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komplikasi hipertensi dengan gagal ginjal tidak diperbolehkan tinggi asupan kalium karena akan memperparah keadaan). Selain itu air kelapa terdiri dari air (94 persen) dan rendah
kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium, enzim, dan asam amino serta memiliki efek antioksidan dalam tubuh.
Pengaruh Air Kelapa Muda terhadap Tekanan Darah
Menurut Bimantaro (2010) kesehatan dari tubuh manusia karena adanya keseimbangan tubuh yang mengatur beberapa fungsi tubuh, salah satu yang penting adalah kebutuhan akan mineral, kalium dan natrium. Kalium dan natrium banyak terdapat pada air kepala muda. Peran dari natrium tersebut adalah untuk menaikan tekanan darah dan kalium adalah untuk menurunkan tekanan darah. Agar tubuh tetap sehat perlu adanya keseimbangan dari asupan kalium dan juga natrium tersebut.
Kebanyakan dari masyarakat sekarang adalah terbiasa makan makanan yang tinggi akan natrium, contohnya adalah makanan yang banyak mengandung pengawet, daging, susu, roti, dan makanan siap saji lainnya. Hal tersebut dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi dikarenakan natrium yang lebih besar daripada kalium. Makanan yang mengandung kalium banyak dapat kita jumpai pada buah-buahan dan sayur-sayuran.
Menurut Bimantaro (2010) air kelapa memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi dapat untuk menyeimbangkan asupan natrium yang tinggi dengan kalium yang terdapat dalam air kelapa. Air kelapa mengandung Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Kalium adalah ion utama dalam intraseluler dan memiliki peranan yang cukup penting dalam pengaturan keseimbangan dari tekanan darah. Menurut Ganong (2008:565), kalium dapat menghambat pengeluaran renin disebabkan oleh karena adanya sekresi renin dari sel ginjal yang berbanding terbalik dengan peningkatan dari kadar ion kalium yang ada di dalam plasma. Pemberian campuran kalium dan sodium klorida terhadap setiap perubahan tekanan daerah yang dihasilkan oleh peningkatan asupan sodium klorida. Campuran 5 gram dari masing-masing sodium klorida dan kalium klorida yang diberikan selama dua pekan kepada lima pasien yang mengalami hipertensi arterial sistemik, terkontrol, ringan dan hipokalemia yang ditimbulkan thiazida tidak memiliki efek terhadap tekanan daerah dari empat pasien; pada salah satu pasien tekanan diastolik meningkat. Pada dua pasien hypokalemia disembuhkan dengan campuran garam tanpa mempengaruhi tekanan darah
Menurut Guyton & Hall (2008:268), kalium memiliki kemampuan dalam menghambat kontraksi dari otot polos dan dapat mengurangi respons dari vasokonstriktor endogen, sehingga kalium memiliki peran yang sangat penting dalam vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah).
Jika ion kalium yang berasal dalam cairan ekstraseluler berlebihan maka jantung akan menjadi sangat mengembang dan menjadi lemah hal tersebut dapat membuat frekuensi dari denyut jantungpun melambat. Ion kalium yang terlalu besar juga akan menghambat penjalaran dari impuls jantung dari atrium ke ventrikel. Konsentrasi dari ion kalium yang tinggi membuat menurunnya potensial dari membran istirahat dari otot jantung, hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya pula frekuensi denyut jantung, Guyton & Hall (2008:285).
Ginjal dan otak memiliki peran dalam pengaturan pengeluaran air dalam tubuh, caranya dengan merangsang kelenjar hipopituitari yang mengeluarkan hormon ADH (antidiuretika). ADH akan dikeluarkan jika tekanan darah dan volume darah terlalu rendah. Hormon ADH merangsang ginjal dalam penyerapan air lalu mengeluarkannya kembali ke dalam tubuh. Bila air yang dikeluarkan dalam tubuh banyak maka volume darah dan tekanan darahpun akan turun. Enzim renin dikeluarkan dari sel-sel di ginjal, renin dapat mengaktifkan protein yang ada di dalam darah yang sering disebut dengan angiotensinogen. Angiotensin tidak dapat berubah menjadi angiotensin I, jika sekresi dari renin mengalami pengurangan. Jika terjadi demikian maka kadar dari angiotensin II pun dapat menurun juga. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi dari angiotensin II dan juga akan mempengaruhi pengeluaran dari hormon aldosteron yang mengalami pengurangan dalam reabsorpsi natrium dan air. Hal tersebut juga dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal yang dapat menyebabkan tekanan darah seseorang dapat menurun (Guyton & Hall, 2008:287).
Metodologi Penelitian Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimental. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 300 mahasiswa di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 mahasiswa prehipertensi yang memiliki tekanan darah sistol 120-139 mmHg dan diastol 80-89 mmHg yang dipilih secara purposive sampling berdasarkan dari tekanan darah yang tidak normal, dari riwayat kesehatan keluarga (hipertensi), data demografi (usia, jenis kelamin, serta pernyataan bukti tertulis kesediaan menjadi partisipan penelitian). Partisipan penelitian juga diberikan penjelasan tentang alur penelitian dan etika penelitian.
Kriteria Memilih Sampel
Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sampel pada penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa dengan prehipertensi yang memiliki tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan diastolik 80-89 mmHg di asrama Yosep UNAI Bandung.
2. Mahasiswa dengan prehipertensi di UNAI Bandung yang memiliki riwayat hipertensi pada keluarga.
3. Mahasiswa dengan prehipertensi di UNAI Bandung yang memiliki umur rata-rata 18-23 tahun. 4. Mahasiswa bersedia menjadi subyek penelitian.
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari alat dan bahan. Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas berukuran 300 cc, spigmomanometer, stetoskop.
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air kelapa muda sebanyak 300 cc.
Hasil Dan Pembahasan
Identifikasi Masalah Pertama: Pengaruh Sebelum Pemberian Air Kelapa Muda terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Prehipertensi
Identifikasi masalah pertama yaitu: “Sampai sejauh manakah pengaruh sebelum pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia?” akan dijawab dengan menghitung nilai mean atau rata-rata partisipan dengan menggunakan rumus rerata.
Tekanan darah sistolik sebelum pemberian air kelapa muda adalah:
n x Me
i 73 . 127 15 1916 MeTekanan darah diastolik sebelum pemberian air kelapa muda adalah:
n x Me
i8 . 84 15 1272 Me Analisis Data.
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistolik sebelum minum air kelapa muda adalah 127.73. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori prehipertensi. Nilai rata-rata tekanan darah diastolik sebelum minum air kelapa muda adalah 84.8. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori prehipertensi.
Interpretasi Data
Analisis data di atas menunjukkan bahwa sebelum minum air kelapa muda para mahasiswa memiliki tekanan darah prehipertensi. Prehipertensi juga berbahaya karena memiliki risiko besar timbulnya hipertensi. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan mahasiswa itu sendiri.
Hal ini sesuai dengan pendapat Pletcher (2008), mengatakan bahwa prehipertensi juga berbahaya bukan hanya karena risiko terbesar timbulnya hipertensi namun juga karena risiko terbesar timbulnya penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke yang disebabkan oleh karena banyaknya kalsium di dalam arteri koroner. Hal tersebut dapat dicegah dengan menjaga tekanan darah seseorang dari muda.
Menurut Setiawati dan Bustami, dalam farmakologi dan terapi (2005) mengatakan bahwa penyebab dari hipertensi ini biasanya berasal dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan biasanya dapat dilihat dari riwayat dalam keluarga seperti penyakit kardiovaskular, dan faktor lingkungan misalnya seperti kebanyakan mengkonsumsi garam yang kaya natrium, stres dan obesitas.
Identifikasi Masalah Kedua: Pengaruh Sesudah Pemberian Air Kelapa Muda terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Prehipertensi
Untuk menjawab identifikasi masalah kedua yaitu: ” Sampai sejauh manakah pengaruh sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia?” Maka nilai rata-rata partisipan akan dihitung dengan rumus yang sama dengan identifikasi pertama yaitu menurut Sugiyono (2008:49). Tekanan darah sistolik sesudah pemberian air kelapa muda adalah:
n x Me
i 67 . 106 15 1600 MeTekanan darah diastolik sesudah pemberian air kelapa muda adalah:
n x Me
i 07 . 73 15 1096 Me Analisis DataDari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata tekanan darah sistolik sesudah minum air kelapa muda adalah 106.67. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori normal. Nilai rata-rata tekanan darah diastolik sesudah minum air kelapa muda adalah 73.07. Berdasarkan tabel 3.1 termasuk kategori normal.
Interpretasi Data
Analisis data di atas menunjukkan bahwa sesudah meminum air kelapa muda terjadi penurunan menjadi tekanan darah yang normal. Air kelapa muda mengandung kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Selain itu air kelapa terdiri dari air dan rendah kalori.
Hal ini sesuai dengan pendapat Bimantoro (2010:2) menjelaskan bahwa air kepala muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menambah asupan Kalium agar dapat menyeimbangi kadar Natrium sehingga tekanan darah terjaga. Air kelapa muda ini mempunyai kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada pasien hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tidak terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komplikasi hipertensi dengan gagal ginjal tidak diperbolehkan tinggi asupan kalium karena akan memperparah keadaan). Selain itu air kelapa terdiri dari air (94%) dan rendah kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium, enzim, dan asam amino serta memiliki efek antioksidan dalam tubuh.
Identifikasi Masalah Ketiga: Pengaruh Sebelum dan Sesudah Pemberian Air Kelapa Muda terhadap Tekanan Darah Mahasiswa Prehipertensi
Untuk menjawab identifikasi masalah nomor tiga yaitu: “Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia?” maka rumus yang digunakan yaitu uji hipotesa dengan uji-t test dengan, menggunakan rumus menurut Sugiyono (2008:122).
Tabel 4.3
Hasil Pengolahan Data Uji Hipotesa Tekanan Darah Responden Tekanan Darah Sistolik
Sebelum Minum Air Kelapa Muda
Tekanan Darah Sistolik Sesudah Minum Air Kelapa Muda
1 120 110 2 120 100 3 120 100 4 139 110 5 120 110 6 130 110 7 120 100 8 130 110 9 139 110 10 130 110 11 130 100 12 120 100 13 139 110 14 139 110 15 120 110 .Jumlah 1916 1600 Rata-rata 1 x 127.73 x2106.67 Varians 2 1 s 67.63 s22 23.80 Standard deviasi s1 = 8.22 s2 = 4.87 Korelasi r = 0.51
Dari perhitungan di atas berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan harga uji t adalah: 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 n S n S r n S n S X X t 15 87 . 4 15 22 . 8 51 . 0 2 15 80 . 23 15 63 . 67 67 . 106 73 . 127 x t 87 . 3 87 . 4 87 . 3 22 . 8 02 . 1 58 . 1 50 . 4 06 . 21 t
1.25 ] 12 . 2 [ 02 . 1 08 . 6 06 . 21 t 70 . 2 08 . 6 06 . 21 t 38 . 3 06 . 21 t 50 . 11 83 . 1 06 . 21 t Analisis DataBerdasarkan hasil olah data tekanan darah sistolik, diketahui bahwa hasil thitung 11.50 dan
ttabel 2.048. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila thitung > ttabel maka
H0 ditolak dan harga thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (−), dengan demikian,
11.50 > 2.048, maka thitung > ttabel. Berarti nilai H0 ditolak dan nilai Ha diterima dengan signifikansi
pada taraf kepercayaan 95%, nilai α = 0,05, dk = 15 + 15 – 2 = 28.
Berdasarkan hasil olah data tekanan darah diastolik, diketahui bahwa hasil thitung 8.47 dan
ttabel 2.048. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak, bila thitung > ttabel maka
H0 ditolak dan harga thitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (−), dengan demikian,
8.47 > 2.048, maka thitung > ttabel. Berarti nilai H0 ditolak dan nilai Ha diterima dengan signifikansi
pada taraf kepercayaan 95%, nilai α = 0,05, dk = 15 + 15 – 2 = 28. Interpretasi Data
Analisis di atas menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep UNAI. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi air kelapa muda selama 7 hari dapat menurunkan tekanan darah. Air kelapa muda mengandung kalium yang berperan untuk menurunkan tekanan darah dan tubuh tetap sehat.
Hal ini didukung oleh Bimantaro (2010) yang menjelaskan bahwa kesehatan dari tubuh manusia karena adanya keseimbangan tubuh yang mengatur beberapa fungsi tubuh, salah satu yang penting adalah kebutuhan akan mineral, kalium dan natrium. Kalium banyak terdapat pada air kepala muda. Peran dari natrium tersebut adalah untuk menaikan tekanan darah dan kalium adalah untuk menurunkan tekanan darah. Agar tubuh tetap sehat perlu adanya keseimbangan dari asupan kalium dan juga natrium tersebut.
Depkes RI (2010) menjelaskan bahwa air kelapa muda ini mempunyai kandungan Kalium sebesar 290 mg per 100 ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga dapat digunakan sebagai terapi pada pasien hipertensi untuk mengontrol tekanan darahnya agar tidak terlalu tinggi (kecuali pada orang yang mempunyai komplikasi hipertensi dengan gagal ginjal tidak diperbolehkan tinggi asupan kalium karena akan memperparah keadaan). Selain itu air kelapa terdiri dari air (94 persen)
dan rendah kalori. Air kelapa juga merupakan sumber vitamin B, potasium, enzim, dan asam amino serta memiliki efek antioksidan dalam tubuh.
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda (cocos nucifera linn) terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia, maka diambil dua kesimpulan. Selain itu juga diberikan saran-saran bagi kepala asrama dan penelitian berikutnya.
Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebelum pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah prehipertensi.
2. Sesudah pemberian air kelapa muda mahasiswa di asrama Yosep memiliki tekanan darah normal.
3. Ada pengaruh sebelum dan sesudah pemberian air kelapa muda terhadap tekanan darah mahasiswa prehipertensi di asrama Yosep Universitas Advent Indonesia.
Saran
Kepala Asrama
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan informasi untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan agar memberikan seminar untuk memotivasi para mahasiswa untuk mengkonsumsi air kelapa untuk menurunkan tekanan darah.
Bidang Penelitian lain
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian berikutnya seperti hubungan antara keteraturan mengkonsumsi air kelapa dengan penurunan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, S. 2005. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2.Jakarta. EGC.
Bimantoro, Y. 2011. http://rohis-facebook.blogspot.com/2011/05/air-kelapa-muda-turunkan-tekanan-darah.html
Braverman, E.R., D. 2009. Dua Penyebab Penyakit jantung Tekanan Darah Tinggi dan Kenaikan Kadar Kolesterol. Bandung: Gramedia.
Brink, J. P dan Wood, J. M. 2006. Langkah dasar dalam perencanaan riset keperawatan. Jakarta: EGC.
Corwin. 2005. Tekanan darah tinggi. Jakarta : Erlangga
Departemen Kesehatan. 2004. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Effendi. 2004. Hipertensi [online]. Available: http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/16/ [2 Februari 2013].
Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Faqih. 2006. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2282617-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hipertensi/#ixzz2Mj99hSyN
Fazidah. 2006. Menakmukan Hipertensi dan Diabetes. Jogyakarta: Sakkhasukma. Ganong W.F.2003. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Ed.20. Jakarta: EGC.
Guyton dan Hall. 2008. Textbook of Medical Physiology. 11 th ed. Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders
Hayens. 2003. Sistem Sirkulasi Darah Dalam Tubuh Manusia Dan Cara Memeriksa (Mengukur) Tekanan Darah Anda Sendiri. [online]. Available: http://www.facebook.com/note.php [2
Februari 2013].
Helmi, A. 2011. http://health.kompas.com/read /2011/08
/06/10025118/Air.Kelapa.Turunkan.Tekanan.Darah
Hidayat. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data. Jakarta: Salemba Medika. Juckett, G. 2004. Herbal medicine in modern pharmacology with Clinical Aplication (Craig,
CR & Stitzel, RE : Editors). 6 th edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. Nursalam. 2008. Proses dan dokumentasi keperawatan konsep dan praktek. Jakarta: Salemba. Nurse Media. 2008. Waspadai Hipertensi, Si Pemicu Penyakit Kelas Berat.
http://nursemedia.info/waspadai-hipertensi-si-pemicu-penyakit-kelas-berat/ 26 Februari 2008. Palmer dan Williams. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga
Patricia. A. 2005. Fundamental of nursing: concept, process, and practice (Edisi 4, volume 1) :794)
Pearce, E. C. 2006. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Plantamor . 2010. Kelapa. www.plantamor.com. 14 Oktober 2010.
Plecher. 2008. Hipertensi [online]. Available:
http://perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/RINAWANG%20JADI.pdf [2 Februari 2013]. Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Rusdi dan Nurlaela. 2009. Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia. Jakarta : Medika no. 7
Setiawati dan Bustami. 2005. Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus Sheps, S.G. 2005. Mayo clinic Hipertensi. Jakarta: PT Intisari Mediatama
Sugiyono. 2008. Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuatitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutanto. 2010. Awas 7 penyakit degeneratif. Yogyakarta : paradigma Indonesia
Tjokronegoro, A dan Utama, H. 2009. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran.
Utomo. 2005. Komplikasi hipertensi. [online]. Available:
http://eprints.undip.ac.id/26205/1/31_Eviyanti__Yuli_Rianto_G2C203063_A.pdf [2 Februari 2013].
Wijaya, A. M 2009. Besar sampel cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta : salemba medika