• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PUBLIC RELATIONS NORTH SULAWESI TOURISM BOARD UNTUK INDUSTI MICE (MEETING, INCENTIVE, CONFERENCE, EXHIBITON) DI MANADO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PUBLIC RELATIONS NORTH SULAWESI TOURISM BOARD UNTUK INDUSTI MICE (MEETING, INCENTIVE, CONFERENCE, EXHIBITON) DI MANADO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PUBLIC RELATIONS NORTH

SULAWESI TOURISM BOARD UNTUK

INDUSTI MICE (MEETING, INCENTIVE,

CONFERENCE, EXHIBITON) DI MANADO

Andhika Putri Lynka Gatari

Jurusan Marketing Communication, School of Communication, Bina Nusantara University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.

Telp. (62-21) 534 5830 Email penulis :lynkagatari@gmail.com Nama Mahasiswa : Andhika Putri Lynka Gatari Nama Dosen Pembimbing : D3665- Amia Luthfia, S.P., M.SI

ABSTRACT

RESEARCH GOAL, knowing how public relations strategies undertaken by the North Sulawesi

Tourism Board especially public relations strategy in maintaining good relations with stakeholders and publicity. RESEARCH METHODS, research method used in this research is descriptive qualitative. Methods of data collection by observation and in-depth interviews, informant selection techniques with purposive sampling method in this research there are four sources . ANALYSIS, starting with the analysis of the data obtained in the field, then the data are classified, and compared with the theory of meaning. RESULTS ACHIEVED, North Sulawesi Tourism Board to created a support sysytem network to encourage and support MICE activities and also create training and education to improve services. CONCLUSION, North Sulawesi Tourism Board has done publicity strategies and maintain good relations with stakeholders and two new discoveries that North Sulawesi Tourism Board create a network that can make a support system for MICE activities. It conducts training and education for stakeholders especially local SMEs and for people in North Sulawesi to maintain service quality so as to improve the profitability of North Sulawesi. (APLG)

Key Word :

MICE, Maintain good relations, North Sulawesi Tourism Board, Publicity, Tourism.

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, untuk mengetahui bagaimana strategi public relations yang dilakukan

oleh North Sulawesi Tourism Board khususnya strategi public relations dalam menjaga hubungan baik dengan stakeholders dan publisitas. METODE PENELITIAN, Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara mendalam, tehnik pemilihan informan dengan metode purposive sampling yang dimana dalam penelitian ini terdapat 4 narasumber yakni 3 narasumber dari pihak Prominent public relations dan 1 narasumber dari officer North Sulawesi Tourism Board di Manado.

(2)

pemaknaan data lalu membandingkan dengan teori. HASIL YANG DICAPAI, North Sulawesi Tourism Board menciptakan sebuah jaringan untuk membangun sistem pendukung sebagai pendukung kegiatan MICE dan juga menciptakan pelatihan dan edukasi untuk meningkatkan pelayanan. SIMPULAN, North Sulawesi Tourism Board telah melakukan Strategi publisitas dan menjaga hubungan baik dengan baik dan dua penemuan baru yang di dapatkan bahwa North Sulawesi Tourism Board menciptakan sebuah jaringan yang dapat menciptakan sebuah sistem pendukung kegiatan-kegiatan MICE. North Sulawesi Tourism Board juga mengadakan pelatihan dan edukasi terhadap stakeholdersnya, khususnya untuk UKM Lokal dan masyarakat Sulawesi Utara untuk mempertahankan kualitas pelayanan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas Sulawesi Utara.(APLG)

Kata Kunci

MICE, Menjaga hubungan baik, North Sulawesi Tourism Board, Pariwisata, Publisitas.

PENDAHULUAN

Untuk membantu pariwisata Indonesia pihak pemerintahan atau lembaga non pemerintah harus dapat membuat & menemukan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan daya pikat pariwisata Indonesia, untuk menemukan strategi yang tepat maka dibutuhkan seorang public

relations, seorang public relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan

menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005).

Dan tentu saja untuk membantu meningkatkan pariwisata provinsi Sulawesi Utara khusunya di Manado, Manado adalah ibu kota dari Sulawesi Utara dimana provinsi ini memiliki berbagai macam situs pariwisata kebaharian yang sangat menarik oleh sebab itu di bentuklah lembaga nonprofit bernama North Sulawesi Tourism Board yang dapat membantu meningkatkan pendapatan pemerintah dan masyarakat secara langsung keindahan Sulawesi Utara khususnya Manado.

Kegiatan MICE yang sukses dapat meningkatkan ekonomi lokal yang pesat, dalam jurnal

International Journal of Contemporary Hospitality Management yang meneliti tentang industri

MICE di Las Vegas (Yang,Gu, 2012, 24 (2). 335-349), “In the study on the economic impact of the

MICE industry on Orlando, Florida, Braun (1992) identified 32 sectors related to MICE and estimated the impact of 1.67 million delegates in 1989 to be more than 65,000 jobs, $457 million in wages, $2.28 billion in output, $88 million in local taxes, and $15million in state taxes.”.

Kegiatan MICE selain menciptakan perubahan ekonomi, kegiatan MICE juga dapat menciptakan perkembangan ekonomi yang sangat cepat dan juga menciptakan lapangan pekerjaan dalam jurnal Meeting, Incentives, Convention and Exhibition (MICE) industry in the global context (Daniela,Patricia,2011: 11 (2), 437-442). “ MICE (meetings, incentives, conferences and exhibitions)

segment represents one of the fastest growing sectors within the travel and tourism industry generating important revenues for all the cities and countries which became MICE destinations“.

Di penelitian ini mempunyai peranan dalam menangani strategi public relations melalui publisitas dan membina hubungan baik dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pariwisata di kawasan Sulawesi Utara khususnya Manado, meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara. Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya berfokus kepada strategi public relations yang tertuju pada kegiatan publisitas dan juga menjaga hubungan baik dengan para stakeholders North Sulawesi Tourism Board.

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan, penulis membatasi pada masalah yakni Bagaimana strategi public relations North Sulawesi Tourism Board untuk industri MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) yang di fokuskan kepada strategi menjaga hubungan baik dengan stakeholders MICE & strategi publikasi kegiatan-kegiatan MICE di Manado?

(3)

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi public relations yang dilakukan oleh North Sulawesi

Tourism Board khususnya strategi public relations dalam menjaga hubungan baik dengan stakeholders dan publisitas.

2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan industri MICE (meeting,incentive, conference,

exhibition) di Manado, Sulawesi Utara.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara mendalam, tehnik pemilihan informan dengan metode purposive sampling yang dimana dalam penelitian ini terdapat 4 narasumber yakni 3 narasumber dari pihak Prominent public relations dan 1 narasumber dari officer North Sulawesi

Tourism Board di Manado

Sedangkan untuk observasi penulis akan mengobservasi kegiatan-kegiatan strategi public

relations yang dilakukan untuk mempublisitaskan dan menjaga hubungan baik dengan para Stakeholders, observasi yang dilakukan di Prominent Public Relations, Jakarta.

Dan dari penelitian ini membutuhkan beberapa instrumen mengenai strategi public relations

North Sulawesi Tourism Board dalam menjaga hubungan baik dengan stakeholders dan publikasi,

setelah dilakukan analisa kembali penulis menemukan dalam penelitian ini bahwa pentingnya unsur

lobbying, pelatihan dan edukasi sehingga penulis mengklasifikasikan pengumpulan data menjaga

hubungan baik dengan stakeholders yakni dengan dua hal lobbying serta pelatihan dan edukasi. Sedangkan untuk publisitas dari analisa yang penulis dapat bahwa adanya jenis-jenis publikasi yang dilakukan dan keistimewaan strategi publikasi yang penulis temukan dalam publikasi North

Sulawesi Tourism Board. Setelah penulis telah mendapatkan data yang telah dibutuhkan, maka

penulis akan melakukan analisis dan penafsiran data dengan sistematis berikut yang penulis adaptasi dari buku Teknik Praktis : Riset Komunikasi (Kriyantono, 2012:196)

1. Dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan periset di lapangan, data tersebut terkumpul baik melalui observasi dan wawancara mendalam.

2. Kemudian data diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu, pengklasifikasian atau pengkategorian ini harus mempertimbangkan keabsahan data, dengan memerhatikan kompetensi subjek penelitian, tingkat autentisitasnya .

3. lalu melakukan pemaknaan data, setelah itu makna data yang ada dibandingkan dengan teori yang ada untuk membantu penulis menentukan hasil penelitian.

Untuk authenticity kompetensi narasumber yang penulis tentukan merupakan narasumber yang terlibat langsung dengan penyusunan strategi PR NSTB. Penulis akan memakai Triangulasi Sumber yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda dan juga Triangulasi Metode untuk mengecek keabsahan data sekunder yakni bahan presentasi promosi kegiatan MICE di Manado yang telah disusun oleh NSTB dan Prominent Public Relations.

HASIL DAN BAHASAN

Penulis akan memfokuskan pada kegiatan atau aktivitas PR pada bagian publisitas dan menjaga hubungan baik dengan stakeholders atau public affairs, public diplomacy, community

relations, internal relations dan kegiatan relations lainnya.

Strategi Public Relations dilakukan berdasarkan kegiatan dan aktivitas PR yang dilakukan, berikut kegiatan atau aktivitas PR (Hubeis, 2012: 152), yakni :

“Public Affairs/Lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi, perangkat pemerintah yang berperan menentukan kebijakan, dan undang-undang untuk mempertahankan status quo atau mengubahnya.

Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dan

(4)

Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang-orang yag

berada dan memiliki hubungan di dalam organisasi.

Publicity Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka jalur

perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar Negara.”

Kegiatan Public Relations North Sulawesi Tourism Board dibawah supervisi divisi promosi dan pemasaran. Tujuan promosi North Sulawesi Tourism Board adalah sebuah rencana komunikasi dan iklan yang akan menciptakan kesadaran dan menaikan profil publik dari BPPSU (NSTB) dan meningkatkan peluang-peluang untuk industri pariwisata dengan cara menyediakan informasi dan iklan yang akurat dan dapat dipercaya.

Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition, NSTB membuat sebuah rencana jaringan yang berisikan tentang sebuah rencana jaringan yang mengidentifikasi hubungan pasar dan event yang menarik perhatian program dan masyarakat untuk mendukung dan memperluas pengembagan pariwisata di Sulawesi Utara.

Dalam proses membangun hubungan baik dengan para stakeholders NSTB adalah dengan menggunakan cara lobbying, pelatihan dan edukasi. Kegiatan lobbying yang dilakukan adalah melalui face to face interaction dan direct approach kepada Stakeholders kegiatan MICE North

Sualwesi Tourism Board yang dapat membangun kepercayaan dalam hubungan baik. Untuk

membantu kegiatan lobbying dan approaching NSTB melakukan kegiatan presentasi terhadap calon

stakeholdersnya dengan tools matang seperti materi presentasi yang berisikan tentang Coorporate Meeting Package yang di tawarkan oleh Sulawesi Utara dan juga tentang keindahan Sulawesi Utara.

Untuk melakukan lobbying, pelatihan dan edukasi tentu saja North Sulawesi Tourism Board harus mengetahui target dari kegiatannya untuk seperti Perusahaan dalam dan luar negeri, departemen pemerintahan, Hotel, UKM Lokal (Usaha Kecil Menengah) sampai Agen Tur Pariwisata. Untuk kegiatan lobbying yang dilakukan North Sulawesi Tourism Board menggunakan pendekatan face to face interaction atau direct approach dimana dalam hasil diatas jenis komunikasi seperti ini memiliki karakteristik sebagai berikut, Karakteristik komunikasi dalam penelitian ini memfokuskan hanya kepada karakteristik antarpribadi karena dalam hasil yang di dapatkan dalam Menjaga Hubungan Baik North Sulawesi Tourism Board menggunakan face to face interaction atau

direct approach karena di dalam komunikasi antarpribadi terdapat tingkat interaktif yang tinggi dan

juga emosi sosial versus task related content yang mempengaruhi bahwa adanya ketertarikan lawan bicara akan adanya kesamaan dalam konten pembicaraan sehingga dapat menstimulus terciptanya

feedback dan memperluas jaringan komunikasi North Sulawesi Tourism Board (Wiryanto, 2008:22).

Pelatihan dan edukasi adalah sesuatu yang merupakan unsur penting dari sebuah kegiatan MICE, dengan adanya pelatihan dan edukasi akan tercipta kepuasan dalam kenyamanan dan juga mendatangkan banyak wisatawan yang datang ke Sulawesi Utara.

Pelatihan yang diberikan dimulai dengan mengidentifikasi adanya kesenjangan antara kebutuhan dan harapan, menurut (Noor, 2007;74) mengatakan kesenjangan ini di dapat dari :

“Penilaian terhadap staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang dibutuhkan oleh staf dan sukarelawan).

Analisa job requirement (keterampilan apa yang dibutuhkan dalam job description).

Survey pada staf dan sukarelawan (keterampilan dasar apa yang perlu dibutuhkan). Setiap

pelatihan yang akan diselenggarakan harus efektif dan terstruktur.“

Dari teori di atas dapat di aplikasikan baik kepada stakeholders hotel, UKM lokal dan biro perjalanan wisata, apabila dari teori di atas di korelasikan fakta yang ada, sehingga menciptakan pelatihan dan edukasi yang efektif.

Penilaian terhadap staf dan sukarelawan, perlu adanya penilaian sehingga tercipta peningkatan dan perbaikan pelayanan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai standarisasi kegiatan MICE yang sudah di adaptasikan di Negara dan kota MICE yang sudah berkembang.

(5)

Analisa job requirement, dengan menganalisis job requirement sehingga menciptakan program pelatihan dan edukasi yang efektif untuk setiap stakeholders.

Survey pada staf dan sukarelawan, tentu saja kita perlu melakukan analisa dengan terjun

langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan para stakeholders sehingga tercipta gambaran akan bagaimana hasil yang ingin diciptakan dari pelatihan dan edukasi tersebut.

Dalam kegiatan Publisitas terdiri dari tujuh unsur yang harus dilengkapi yakni terdiri dari, (Suhandang, 2012:27)

1. Sumber, yaitu segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Baik itu berupa data, fakta, maupun peristiwa yang terjadi.

2. Komunikator, yaitu orang atau orang-orang yang menyampaikan pernyataan atau pendapat, gagasan, dan buah pikirnya.

3. Pesan atau pernyataan, yaitu pendapat atau pesan komunikator terhadap sumber yang dilihat, didengar, atau dialaminya. Dengan kata lain, pesan dimaksud merupakan hasil produksi atau pengolahan terhadap sumber yang dilakukan oleh otak komunikator. 4. Media, yaitu saran yang dipergunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan tadi. 5. Tujuan, yaitu sasaran yang hendak dicapai oleh oleh komunikator. Tujuan merupakan cita-cita atau keinginan komunikator dalam hal menyampaikan pesan atau pendapatnya itu.

6. Komunikan, yaitu orang, banyak orang, atau lembaga yang menerima pernyataan atau pesan yang disampaikan komunikator tadi.

7. Efek atau akibat yang timbul pada diri komunikan atas tujuan komunikasi yang dilancarkan komunikator itu. ”

Dari teori di atas penulis mencoba untuk memeriksa kegiatan Publisitas North Sulawesi

Tourism Board sesuai dengan tujuh unsur yang harus dimiliki oleh suatu publisitas.

1. Sumber, baik berupa data, fakta dan peristiwa yang terjadi dari alam semesta, fakta dalam publisitas kegiatan Meeting, Incentive, Conference, Exhibition di Manado adalah kesiapan Sulawesi Utara khususnya di kota Manado dalam menyelenggarakan MICE dan juga keindahan bahari kota Manado yang sangat Indah merupakan daya tarik Sulawesi Utara dan juga adanya kegiatan-kegiatan MICE yag dilakukan di Manado serta dari fakta dan data yang ada pihak North Sulawesi Tourism Board mengolah sebagai sebuah informasi yang memiliki nilai tersendiri untuk masyarakat.

2. Komunikator, sebagai yang menyampaikan penyataan, pendapat, gagasan dan pikirannya dalam suatu isu atau berita. Dalam publisitas yang menjadi komunikator adalah wartawan dan reporter media dimana dalam publisitas seorang publisis yang memberikan dan menyampaikan berita kepada media dan masyakat luas sedangkan publisitas adalah sebuah keinginan wartawan dan reporter untuk menuliskan berita dan mempublikasikannya tanpa ada paksaan dari pihak publisis. Sehingga yang menjadi komunikator dalam hal ini adalah wartawan dan reporter media.

3. Pesan atau pernyataan, dari seorang wartawan atau reporter yang mendapat informasi dan pengalaman tersendiri akan fasilitas kegiatan MICE yang dimiliki Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara, mereka akan kembali menceritakan kepada masyarakat apa yang mereka dapatkan dari informasi dan pengalaman yang mereka rasakan.

4. Media, adalah sebagai suatu bentuk penyaluran informasi dan pengalaman yang dirasakan oleh komunikator yakni wartawan dan reporter media. Tentu saja dalam penelitian ini media yang kebanyakan digunakan oleh North Sulawesi Tourism Board adalah media Online, Cetak dan Radio.

5. Tujuan, tujuan seorang wartawan dan repoter dalam penelitian ini adalah untuk menginformasikan bahwa Manado sudah siap untuk menjadi salah satu kota yang mengusung kota MICE dan North Sulawesi Tourism Board siap untuk membantu kegiatan tersebut dan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan dan tidak hanya itu saja tentu saja tidak kalah indah kota Manado dengan kota pengusung MICE lainnya.

(6)

6. Komunikan, dalam penelitian ini yaitu orang mendapatkan infomasi adalah masyarakat Indonesia dan luar negeri serta lembaga-lembaga, instansi-instansi serta perusahaan-perusahaan yang dapat menjadikan informasi ini sebagai referensi pertimbangan dalam memilih tempat dalam melaksanakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition).

7. Efek yang akan timbul dari kegiatan mengenai kegiatan Publisitas di atas akan menimbulkan sebuah rasa keinginan untuk mengetahui Manado lebih dalam lagi baik dalam segi budaya, kegiatan & pendukung MICE (Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition), keindahan Manado dan provinsi Sulawesi Utara yang tentu saja dapat

meningkatkan kehadiran wisatawan ke Manado dan Sulawesi Utara dana juga akan memberikan efek terhadap meningkatnya perekonomian Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara.

Dan dalam kegiatan ITB (Internationale Tourismus Borse) di Berlin 2013 yang telah dilakukan menjadikan salah satu situs menyelam yang terkenal di Indonesia yang terletak di Manado, Sulawesi Utara yakni Bunaken sebagai salah satu tujuan utama yang di angkat dalam tema Booth Indonesia di ITB Berlin 2013.

Menjadikan Bunaken sebagai salah satu situs pariwisata yang di unggulkan dalam ITB Berlin menciptakan sebuah persepsi baru tentang Sulawesi Utara yang menciptakan keingintahuan masyarakat luas akan adanya keindahan Sulawesi Utara yang tidak kalah indah dengan situs pariwisata lain yang ada di Indonesia.

Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak menemukan adanya Fakta mengenai kegiatan publisitas yang secara langsung disusun dan direncanakan oleh North Sulawesi Tourism Board melalui kegiatan-kegiatan Event MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

Penulis hanya menemukan ulasan mengenai sedikit ulasan dan wawancara dengan Direktur Eksekutif mengenai profile North Sulawesi Tourism Board yang dimuat di salah satu koran lokal di Manado dan salah satu bukti kerjasama pemuatan informasi salah satu event MICE yang di adakan di Manado dengan salah satu majalah in flight maskapai penerbangan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Strategi Public Relations yang digunakan yakni menjaga hubungan baik dan publisitas dilaksanakan dengan baik, hingga kini untuk eksistensi Kota Manado menjadi Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) tidak kalah baik dari Kota MICE lainnya.

North Sulawesi Tourism Board menciptakan sebuah jaringan yang dapat menciptakan

sebuah sistem pendukung kegiatan-kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition) sehingga menjadikan North Sulawesi Tourism Board menjadi lebih kuat dalam

mempromosikan dan memasarkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference,

Exhibition) di Manado. Dalam tujuan meningkatkan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Manado North Sulawesi Tourism Board juga mengadakan

pelatihan dan edukasi terhadap Stakeholdersnya khususnya untuk UKM Lokal dan juga Masyarakat Sulawesi Utara untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan kecapakan sehingga dapat meningkatkan profitabilitas Sulawesi Utara. Dalam Penelitian ini penulis tidak menemukan fakta bahwa North Sulawesi Tourism Board melakukan publikasi menggunakan event-event tertentu.

2. Untuk perkembangan industri MICE di Manado, Sulawesi Utara dapat dilihat bahwa perkembangan cukup pesat dan baik dalam kurun waktu empat tahun North Sulawwesi

Tourism Board berdiri sudah menaungi setidaknya tiga event berskala internasional dan

besar seperti world ocean conference, coral triangle initiative dan asia media summit.

(7)

1. Untuk penelitian berikutnya diharapkan dapat lebih dalam lagi mengkaji tentang peranan praktisi public relations dalam menciptakan strategi promosi dan pemasaran pariwisata Indonesia khususnya Sulawesi Utara

2. Diharapkan untuk penelitian berikutnya peneliti dapat melakukan penelitian mengenai industri MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) lebih dalam lagi.

Saran Praktris :

1. Untuk menambahkan dan memperbaiki lagi situs North Sulawesi Tourism Board karena sangat penting untuk memberikan sebuah informasi untuk masyarakat mengenai kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) di Manado.

2. Untuk kedepannya dapat menjadikan event-event seperti ITB Berlin sebagai salah satu media publikasi dan terus melakukan koordinasi dengan kementriaan budaya dan pariwisata guna untuk mendapatkan informasi yang terbaru mengenai kegiatan yang berkaitan dengan promosi dan pemasaran pariwisata.

3. Memperkuat peranan public relations dalam berlangsungnya promosi, pemasaran serta penyebaran informasi mengenai pariwisata Indonesia.

REFERENSI

Referensi dari Buku :

Butterick, Keith (2012). Pengantar Public Relations: teori dan praktik, Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Goeldner, Charles R. (2008). Tourism: Priciples, Practices, Philosophies, Amerika: John Wiley & Sons Inc.

Hubeis, Musa (2012). Komunikasi Profesional:Perangkat Pengembangan. Bogor: IPB Press. Kesrul, M (2004), Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition, Yogyakarta: Graha Ilmu. Kriyantono, Rachmat (2012). Teknik Praktis: Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media. Oliver, Sandra (2007). Strategi Public Relations, Jakarta: Erlangga.

Ruslan, Rosady (2005). Kiat dan Strategi: Kampanye Public Relations, Jakarta: Rajagrafindo Persada

Suhandang, Kustadi (2012). Studi dan Penerapan Public Relations, Bandung: Nuansa Cendikia. Suwantoro, Gamal (2004). Dasar-dasar Pariwisata, Yogyakarta: Andi Offset.

Wilcox, Dennis L (2006). Jilid Dua: Public Relations, Strategi dan taktik, Batam: Interaksa. Wilcox, Dennis L (2006). Jilid Satu: Public Relations, Strategi dan taktik, Batam: Interaksa. Wiryanto,(2008). Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Grasindo.

Referensi dari Lembaga :

Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. (2005). Teknis Partisipasi pada Event Pariwisata, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

(8)

Referensi dari Jurnal :

Agustini K, Ni Luh Putu (2011). Meningkatkan MICE Melalui Pendekatan Marketing in Venus dan Horizontal Marketing. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, 1 (2), 1-17.

Daniela, Firoiu. Patricia, Dodu Silvia. Cristiana, Patrichi Ioana (2011). Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (Mice) Industry in the Global Context, ECONOMIC SCIENCES

SERIE, 11 (2), 437-442

Mohmadi, Anahita Malek. Mohamed, Badaruddin (2010). Convention Decision Making Modeling,

International Journal of Trade, Economics and Finance, 1 (1). 54-56.

Monge, Filippo. Brandimarte, Paolo (2011). MICE Tourism in Piedmont: Economic Perspective and Quantitative Analysis of Customer, Tourimos: An International Multidisclipnary Journal of

Tourism, 6 (1). 213-220.

Yang, Li-Ting, Gu, Zheng (2012). Capacity optimization analysis for the MICE Industry in Las Vegas, International Journal of Contemporary Hospitality Management, 24 (2). 335-349.

Referensi dari Situs/Website :

Harahap, Aswin Rizal. 11 Desember, (2012). Pariwisata Manado Maju Pesat. Kompas.com. http://nasional.kompas.com/read/2012/12/11/19120144/Pariwisata.Manado.Maju.Pesat Rizki, Abror. 6 Maret, (2013). Presiden Promosikan Pariwisata Indonesia di Berlin. Kompas.com.

http://travel.kompas.com/read/2013/03/06/09232664/Presiden.Promosikan.Pariwisata.Indone sia.di.Berlin

Setiyawan, Iwan. 12 Febuari, (2013). Kemenparekraf Akan Pamerkan 16 Destinasi di Berlin.

Kompas.com.

http://travel.kompas.com/read/2013/02/12/09225740/Kemenparekraf.Akan.Pamerkan.16.Desti nasi.di.Berlin

RIWAYAT PENULIS

Andhika Putri Lynka Gatari lahir di kota Jakarta pada 30 Oktober 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan public relations pada tahun 2013

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya dipipet larutan tersebut sebanyak 5 mL, dan dimasukkan kedalam abu ukur kedua dan dicukupkan air suling hingga volumenya mencapai 100 mL, lalu dipipet lagi larutan pada

Berdasarkan tabel 1.4 menunjukan bahwa hasil survei awal kepada 30 pengunjung yang melakukan kunjungan pada tempat wisata Imah Seniman Lembang Bandung di dapat

Studi banding yang dilakukan adalah pengukuran suhu di dalam salah satu unit apartemen dengan 2 perilaku yang berbeda yaitu perilaku pertama pengukuran suhu

pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih

Analisis ragam kadar lemak kue pia menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan margarin dengan minyak babi berpengaruh tidak nyata (P<0,01) terhadap kadar

Kandungan logam berat Cd, Cu, Pb, dan Hg pada air di perairan Socah dan Kwanyar masih dibawah ambang batas baku mutu air laut, sedangkan kandungan logam berat di

Sebelumnya dari hasil pengujian kandungan total fenolik dari kedua sampel didapat bahwa patikan emas memiliki kandungan total fenolik yang lebih baik, hal itu

CV Rona Muda akan didirikan oleh 3 orang dengan latar belakang MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), para pendiri melihat peluang yang muncul