• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Proses Pekerjaan Lapangan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menganalisis Persepsi mahasiswa terhadap rokok elektrik. Adapun Metode pengambilan data yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam (Indepth Interview) terhadap 6 orang perokok elektrik di Cafe Captain Jack di Kota Semarang. Sedangkan dalam pemilihan informasi sebagai triangulasi sumber dilakukan penelitian kepada teman dekat informan, penggelola cafe dan ketua komunitas perokok elektrik sebagai acuan dari sumber triangulasi. Pengumpulan data dari informasi ini dengan menggunakan tekhnik wawancara mendalam yakni berupa panduan wawancara dengan menggunakan instrumen pembantu alat perekam suara (handphone).

Pada proses awal yang dilakukan oleh peneliti adalah mengunjungi serta meminta ijin kepada penggelola Cafe Captain Jack yang berada di Jl. Singosari raya Kota Semarang untuk melakukan penelitian ditempat tersebut. Setelah mendapatkan ijin dari penggelola cafe tersebut, peneliti langsung mendatangi informan yang didapat. Kemudian peneliti memperkenalkan diri dan tujuan yang peneliti akan lakukan, setelah itu peneliti menanyakan kesediaan subyek peneliti untuk dilakukan wawancara dan bersedia untuk dilakukan perekaman suara. Jika subyek penelitian bersedia dan mau untuk dilakukan wawancara, maka peneliti dapat melakukan wawancara dengan menggunakan instrumen pembantu yakni tape recorder (alat perekam suara) dan dengan menggunakan catatan panduan wawancara yang dibantu oleh seseorang untuk kebutuhan dokumentasi.

(2)

Sedangkan wawancara dengan responden sebagai crosscheck dilakukan pada teman dekat informan ( teman kos atau teman main ) dari subyek penelitian, karena teman dekat dari subyek penelitian merupakan orang terdekat dari objek penelitian. Pada informan ini dapat diketahui informasi mengenai hal-hal yang dilakukan oleh perokok elektrik sehari-hari untuk membandingkan crosscheck jawaban dari penderita. Kemudian wawancara selanjutnya dilakukan dengan ketua komunitas dari perokok elektrik yang berhubungan dengan adanya komunitas pengguna rokok elektrik pada kalangan mahasiswa dan wawancara kepada penggelola cafe untuk dimintai keterangan terhadap ketersedian tempat bagi perokok elektrik di Cafe Captain Jack di Kota Semarang.

B. Gambaran Umum Cafe Captain Jack

1. Deskripsi Lingkungan

Cafe Captain Jack yang terletak di wilayah Semarang, tepatnya di Jl. Singosari raya 35C Pleburan Semarang. Setiap harinya dikunjungi pengunjung pengguna rokok elektrik kurang lebih 10 orang setiap hari, kebanyakan dari mereka datang hanya untuk membeli cairan liquid di store tersebut. Selain itu di cafe captain jack juga menyediakan tempat untuk berkumpul (nongkrong). Untuk jam oprasionalnya captain jack buka setiap hari mulai pukul 15.00 – 23.00 WIB. Tata ruang di cafe tersebut memang dikhususkan untuk area rokok elektrk ( vaping area ) tetapi bagi pengunjung lain yang bukan perokok mereka harus gabung dengan para perokok dan asap rokok yang tebal.

(3)

C. Hasil Wawancara Mendalam Subyek Penelitian

a. Karakteristik Subyek Penelitian

Wawancara mendalam dilakukan kepada 6 mahasiswa perokok elektrik di Cafe Captain Jack di Kota Semarang, Teman dekat dari informan ( teman kos atau teman main ), penggelola cafe captain jack, dan ketua komunitas dari perokok elektrik. Pengambilan subyek penelitian ( Mahasiswa Perokok Elektrik ) ini berdasarkan dari kriteria subyek lapangan yaitu mahasiswa perokok elektrik yang berkunjung di Cafe Captain Jack di Kota Semarang. Bersedia dan mampu berpartisipasi menjadi subyek penelitian, subyek tidak sedang dalam keadaan sakit ataupun tidak terganggu dengan kehadiran peneliti ( tidak sibuk ). Subyek yang di lakukan wawancara mendalam berjumlah 6 orang mahasiswa perokok elektrik yang berkunjung di cafe captain jack di Kota Semarang. Adapun karakteristik subyek penelitian meliputi Nama, Umur, Semester, Fakultas, Asal Kota, Lama Merokok Seperti pada tabel berikut ini .

Tabel 4.1

Karakteristik Subyek Penelitian

No Nama Usia Semester Fakultas Asal Kota Lama Merokok 1 SP 1 21 tahun 8 TIK/USM Juwana, Pati SMA 2 SP 2 20 tahun 7 FBSI/UPG RIS Jepara Baru 3 SP 3 22 tahun 7 Psikologi/ USM Pati 1 tahun

4 SP 4 23 tahun 7 FTIK/USM Pati SMA

5 SP 5 22 tahun 9 Bahasa/U NDIP

Semarang Baru 2 bulan

6 SP 6 20 tahun 8 Hukum/UN

DIP

(4)

Adapun untuk melihat batasan-batasan yang diberikan dalam penelitian yang dilakukan guna menganalisis data, antara lain sebagai berikut :

a. Sebagian besar = apabila ≥ 4 subyek penelitian menjawab sama b. Rata – rata = apabila 3 subyek penelitian menjawab sama c. Sebagian kecil = apabila ≤ 2 subyek penelitian menjawab sama

Dari Penelitian, didapatkan 6 subyek penelitian dengan berjenis kelamin laki-laki. Pendidikan kebanyakan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Semarang. Asal kota atau daerah tempat tinggal mereka juga berbeda-beda, walaupun 3 diantara mereka dari kota yang sama karena mereka satu daerah dan mereka juga berteman sudah lama. Dari 3 subyek yang didapatkan oleh peneliti 2 dari mereka merupakan perokok baru yang lama merokoknya 1-2 bulan mencoba untuk mengkonsumsi rokok elektrik.

Tabel 4.2

Tabel Identitas Crosscheck dari Teman Dekat informan perokok elektrik

No Inisial Informan Crosscheck Jenis Kelamin Usia Pendidikan Hubungan dengan Perokok Elektrik 1 IC1 ke 1 Laki-laki 22 tahun mahasiswa Teman dekat 2 IC1 ke 2 Perempuan 21 tahun mahasiswi pacar

3 IC1 ke 3 Laki-laki 20 tahun mahasiswa Teman dekat 4 IC1 ke 4 Laki-laki 22 tahun mahasiswa saudara 5 IC1 ke 5 Perempuan 21 tahun kerja Teman dekat

Dari 5 informan crosscheck 2 diantaranya berjenis kelamin perempuan dan status hubungan mereka kebanyakan sebagai teman dekat ( sahabat ) salah satunya ada yang sebagai pasangan ( pacar ). Dan pendidikannya 1 dari mereka sudah bekerja. Identitas crosscheckyang ditampilkan oleh peneliti hanya 5 informan,kenapa informan crosschecknya hanya 5 padahal jumlah subyek penelitian ada 6 responden. Karena 1

(5)

dari informan crosscheck tersebut tidak didapatkan oleh peneliti dengan alasan tertentu. Karena dari SP6 merupakan pengunjung baru yang datang ke Captain Jack hanya untuk membeli cairan liquidnya.

Tabel 4.3

Identitas Informan Crosscheck Penggelola Cafe Captain Jack

No Inisial Informan Crosscheck

Jenis Kelamin

Usia Pendidikan Alamat

1 IC2 Laki-laki 24

tahun

mahasiswa jogjakarta

Dari informan crosscheck ke 2 didapatkan informasi crosscheck dari Penggelola Cafe Captain Jack di Kota Semarang. Dengan status pendidikan masih mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Asal kota dari informan crosscheck tersebut berasal dari luar Kota Semarang.

Tabel 4.4

Identitas Informan Crosscheck dari Ketua Komunitas Perokok Elektrik No Inisial Informan

Crosscheck

Umur Jenis kelamin Alamat 1 IC3 ke 1 22 tahun Laki-laki Pati

Dari Informan Crosscheck ketua komunitas dari perokok elektrik, di dapatkan informasi crosscheck dengan usia 22 tahun dan sudah membentuk kurang lebih 2 tahun komunitas pecinta rokok elektrik.

(6)

b. Kerentanan penyakit akibat konsumsi rokok elektrik

Persepsi kerentanan adalah tingkat respon atau pendapat subyek tentang dirinya rentan atau tidak rentan terhadap penyakit akibat konsumsi rokok elektrik.

1. Apa yang dirasakan subyek saat mengkonsumsi rokok elektrik? “ ... enak. .”

Sebagian besar subyek penelitian memilih mengkonsumsi rokok elektrik karena rasannya yang enak dan membuat mereka merasakan ketagihan untuk mengkonsumsi rokok elektrik tersebut. Selain itu rokok elektrik juga menawarkan rasa yang beraneka ragam untuk penggunanya yang membuat perokok lebih banyak memilih menggunakan rokok elektrik karena rasa yang diberikan dari cairan liquid bermacam-macam, ada yang dari rasa buah-buahan, juice, mint, coffe, dan masih banyak lagi. Sedangkan sebagian kecil dari subyek penelitian mengatakan kalau mengkonsumsi rokok elektrik mereka merasakan tenggorokan kering

Kotak 1

“Suka mbak, itu loh karena ada rasanya. Ketimbang rokok tembakau.”

SP1 “Enak.”

SP3 “Enak. Ada rasanya bikin ketagihan.”

SP4 “Banyak rasanya yang bikin ketagihan.”

SP5 “Rasanya yang banyak, sama bau asapnya mbak.”

(7)

karena didalam cairan liquid yang mengandung Propylane Glycole Dan Glycerol sebagai zat adiktif pada makanan, kosmetik dan farmasi. Kedua zat tersebut sebagai alat angkut nikotin dan perasa serta menciptakan asap/uap layaknya asap rokok.

“ ...Tidak enak..”

Demikian juga menurut hasil wawancara dengan Informan Crosscheck yang membenarkan kalau yang dirasakan subyek saat mengkonsumsi rokok elektrik memang karena rasanya yang enak dan pilihan rasanya yang banyak yang membuat penggunanya ketagihan untuk mengkonsumsi rokok elektrik.

Sebagian besar dari informan crosscheck pertama yaitu kepada teman dekat membenarkan jika subyek suka dengan rasa dan bau dari uap rokok elektrik.

“Tenggorokan terasa kering dan tidak enak.”

SP2

“Katanya enak mbak, beda sama rokok biasa.”

IC1, IC3 “Ngomonge (ngomongnya) ketagihan karena ada rasa-rasanya. Beda dengan rokok biasa”

IC4, IC5

(8)

2. Alasan subyek penelitian mengkonsumsi rokok elektrik karena,,,” coba-coba..”

Sebagian besar subyek penelitian memilih menggunakan rokok elektrik dengan alasan coba-coba karena merasa rokok elektrik yang masih baru serta varian rasa yang ditawarkan dari cairan liquid tersebut membuat penasaran subyek untuk mencobanya. Sedangkan sebagian kecil subyek memilih rokok elektrik karena pergaulan dari teman mempengaruhi perilaku untuk melakukan sesuatu yang belom pernah mereka coba.

Kotak 2

“yaa, ikut-ikutan temen, disuruh cobain. Katanya rokok elektrik beda sama rokok tembakau. Wes to jajal sek ( sudah dicoba dulu )” kata teman saya.

SP1 “Saya hanya cobain mbak, tapi tidak lama saya berhenti.”

SP2 “Pengen coba saja penasaran sama rasa liquidnya.”

SP4 “Saya Cuma coba-coba saja mbk. Ternyata enak ya ketagihan sampe sekarang.”

SP5,SP6

“ katanya Cuma mau cobain aja mbak, lama-lama ya ketagihan.”

IC2 “ Karena coba-coba. Pengen tahu rasanya rokok elektrik.”

(9)

Sebagian besar hasil wawancara dengan informan crosscheck mengatakan kalau subyek penelitian menggunakan rokok elektrik karena pengaruh dari teman bahwa semakin banyak yang merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok.

3. Bahaya mana rokok elektrik dengan rokok biasa menurut anda? “...Rokok Biasa mbak..”

Kotak 3

“ tetep bahaya rokok tembakau lah mbak,, kan rokok tembakau ada Tar nya. Setau saya belom ada orang yang mengeluh akibat rokok elektrik,, jadi saya kira masih aman.”

SP1 “ ya pastinya lebih bahaya rokok biasa mbak.”

SP2 “ bahaya rokok biasa, soale (soalnya) yang dihirub bukan uap tapi asap.” Karena rokok biasa kan pembakaran mbak, yang dibakar kan tembakau dan cengkih sama ada tambahan apalah, saya gak tahu,, sedangkan rokok elektrik kan itu dari uap yang dikeluarkan dari pemanasan cairan liquidnya yang menggunakan batrai.”

SP3 “ bahaya rokok biasa soalnya rokok biasa menghasilkan asap bukan uap seperti rokok elektrik baunya juga enak.”

SP4 “ rokok biasa mbak.”

SP5 “ jelas bahayanya pada rokok biasa mbak. Kalau rokok elektrik saya kurang tahu.”

(10)

Sebagian besar subyek penelitian mengatakan kalau rokok biasa lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok tembakau karena rokok biasa sudah jelas dampak penyakitnya yaitu gangguan pernafasan, jantung dls. Karena didalam rokok biasa terdapat kandungan nikotin yang dapat memacu kerja jantung dan tekanan darah lebih tinggi, kandungan Tar dalam rokok biasa juga dapat menyebabkan kangker pada jalan nafas dan paru-paru.

4. Apa jenis penyakit akibat mengkonsumsi rokok elektrik? “...tidak tahu..”

Kotak 4

“ kurang tahu mbak, paling batuk-batuk sama sakit paru-paru.” SP1 “ saya kurang tahu begitu jelasnya, setau saya rokok elektrik tidak ada nikotinnya dan mungkin tidak menimbulkan penyakit.”

SP2 “ nggak tahu.”

SP3 “ tidak tahu saya mbak, setahu saya tidak ada penyakit yang ditimbulkan akibat rokok elektrik. Paling ya cuma tenggorokan terasa kering aja.”

SP4 “ kurang tahu mbak.”

SP5 “ gak tahu. Yang penting bikin ketagihan aja kalau sudah pakai rokok elektrik.”

(11)

Sebagian besar subyek penelitian mengatakan bahwa mereka tidak tahu jenis penyakit akibat rokok elektrik. Mereka hanya merasakan gejala setelah mengkonsumsi rokok elektrik yaitu mereka merasa batuki-batuk dan tenggorokan menjadi kering. Selain itu sebagian dari subyek penelitian juga menganggap bahwa rokok elektrik membuat mereka merasa ketagihan saat mengkonsumsinya karena bedanya rokok elektrik dengan rokok tembakau.

Sebagian besar informan Crosscheck membenarkan bahwa subyek memang tidak mengetahui jenis penyakit akibat rokok elektrik. Karena subyek tidak pernah mengeluh sakit dan subyek hanya bercerita kepada informan crosschekmengenai jenis liquid yang akan dibeli subyek. Sedangkan sebagian kecil informan crosscheckmengatakan kalau subyek sebenarnya tahu tapi tidak memperdulikan kesehatannya.

“ kayaknya belum tahu mbak.”

IC1 “ tidak tahu deh. Soalnya tidak pernah cerita ke saya.”

IC2 “ tidak tahu. Soalnya dia tidak pernah cari tahu. Hhe.”

IC3 “ tidak tahu, paling yang diobrolin Cuma jenis liquid yang mau dibeli.”

(12)

c. Keseriusan Penyakit Akibat Konsumsi Rokok Elektrik

Keseriusan kemungkinan yang terjadi akibat konsumsi rokok elektrik yang di rasakan subyek.

1. Apakah penyakit akibat rokok elektrik itu berbahaya? “....tidak berbahaya....”

Sebagian besar subyek penelitian mengatakan tidak berbahaya menggunakan rokok elektrik. Alasan mereka karena belom pernah mendengar bahaya dari rokok elektrik selain itu menurut mereka mereka juga menganggap tidak ada penelitian mengenai rokok elektrik. Padahal jika dilihat dan dipelajari lebih luas dan mendalam rokok elektrik

“ sebenarnya sih dia tahu mbak, tapi dia tidak perduli sama kesehatannya.”

IC4

Kotak 5

“ tidak bahaya kok mbak, soalnya belom pernah dengar bahaya karena rokok elektrik.”

SP1 “ gak bahaya. Kan belom ada penelitian tentang rokok elektrik ya,, jadi menurut saya masih aman digunakan.”

SP2 “ gimana ya, kayaknya masih aman. Tidak ada bahayanya.”

SP3 “ tidak bahaya tuh mbak, buktinya saya masih sehat. Hahaha “

(13)

sebenarnya berdampak pada kesehatan penggunanya. Sedangkan sebagian kecil dari subyek penelitian menjawab kalau rokok elektrik sama halnya dengan bahaya pada rokok tembakau.

Pernyataan tersebut juga dibenarkan oleh informan crosscheck yang mengatakan sebagian besar subyek penelitian memang menganggap jika penyakit akibat rokok elektrik itu tidak berbahaya bagi kesehatan subyek.

“ Bahaya. Karena semua rokok itu bahaya. Sama seperti rokok tembakau.”

SP5 “ koyok e podo bahayane koyok rokok biasa mbak.” ( sama bahayanya dengan rokok biasa )

SP6

“ ngomonge sih ora ono bahayane neg ngevape. tidak ada bahayanya kalau ngevape (istilah untuk rokok elektrik) .”

IC1 “ iya tidak bahaya.”

IC2 “ katanya sih enggak.”

(14)

d. Kepercayaan Terhadap Ancaman Yang Dirasakan Dari Rokok Elektrik 1. Apakah Rokok Elektrik mengancam kesehatan anda?

“...Tidak mengancam Kesehatan..”

Sebagian besar subyek penelitian mengatakan kepercayaannya terhadap ancaman rokok elektrik bagi kesehatannya menjawab bahwa mereka merasa belom terancam kesehatanya karena mereka masih percaya bahwa rokok elektrik masih aman untuk dikonsumsi sehingga belom ada dampak buruk bagi kesehatan.

Kotak 6

“ tidak, karena saya tidak merasakan apa-apa.”

SP1 “ saya kurang tahu lebih jelasnya mbak, karena saya belom merasakan apa-apa.”

SP2 “ untuk saat ini tidak ada yang saya rasakan. “

SP3 “ saya belom merasa terancam apa-apa sih mbak, palingan Cuma batuk ringan.”

SP4 “ tidak terancam mbak. Alhamdulilah masih sehat dan baik-baik saja.”

SP5 “ nggak mbak, biasa aja.”

(15)

Rata- rata dari informan crosscheck berpendapat berbeda mengenai kepercayaan rokok elektrik terhadap kesehatan subyek yang mengatkan bahwa rokok elektrik seharusnya berbahaya bagi penggunanya karena rokok elektrik sama halnya dengan rokok tembakau yang mempunnyai efek buruk bagi kesehatan dan gaya hidup yang tidak sehat. Sedangkan subagian kecil dari informan crosscheck tidak berbahaya karena yang dirasakan subyek saat mengkonsumsinya hanya batuk ringan tidak terlalu parah penyakitnya.

“ iya. Kalau dia merokok terus menerus dan tidak hidup sehat.” IC1 “ iya tentu saja mbak.”

IC2 “ saya kira iya. Karena merokok itu tidak sehat.”

IC3

“ tidak mbak karena dia paling mengeluh batuk ringan aja. Akibat tenggorokan yang kering, belum sakit parah.”

IC4 “ tidak mengancam apa-apa kok.”

(16)

2. Apakah anda percaya terhadap ancaman asap rokok elektrik bagi kesehatan orang disekitar anda?

“...Percaya..”

Sebagian besar dari subyek penelitian saat dilakukannya wawancara mendalam mereka menjawab bahwa mereka percaya terhadap ancaman yang dirasakan orang disekitar mereka saat mereka mengkonsumsi rokok elektrik. Orang-orang disekitar mereka terkadang suka terganggu dengan asap rokok elektrik yang tebal tetapi ada juga yang berpendapat bahwa asap rokok elektrik beda dengan rokok biasa karena asap rokok elektrik baunya berbeda dengan banyak rasa dan wangi.

Kotak 7

“ iya percaya mbak, soalnya menggangu. Apalagi asap rokok elektrik kan tebal dan banyak.”

SP1 “ percaya, karena asapnya yang tebal bisa menggangu orang lain.”

SP4 “ percaya. Kita kadang juga merasa tidak enak. Suka menjauh sendiri.”

SP5 “ percaya, tapi ada juga yang bilang kalau asapnya itu harum, enak gitu seperti ada rasa-rasanya.”

(17)

Sebagian besar dari informan crosscheck juga membenarkan bahwa subyek suka tidak enak seniri saat merokok di dekat orang lain yang terganggu dengan asapnya. Selain itu informan juga percaya bahwa subyek mengetahui kalau asap rokoknya menggangu orang lain.

3. Apakah anda percaya terhadap dampak perekonomian anda akibat menggunakan rokok elektrik terancam berkurang?

“... tidak terancam..”

“ iya paling orangnya pergi sendiri karena merasa terganggu.”

IC1, IC3 “ menghindar dari pengguna rokok.”

IC2 “ katanya iya merasa gak enak. Paling berhenti merokok dulu.”

IC5

Kotak 8

“ tidak, karena rokok elektrik hanya satu kali beli memang mahal bisa sampai 300 lebih. Tapi kalau rokok biasa tiap hari beli jadi lebih mahal rokok biasa.”

SP2 “ masih mahalan rokok biasa yang beli tiap hari. Kalau rokok elektrik Cuma satu kali beli jadi tidak terancam sama isi dompet saya.”

SP4 “ tidak ahh mbak, Cuma sekali beli doang yang mahal.”

(18)

Hasil wawancara dengan subyek penelitian rata-rata mereka mengatakan kalau rokok elektrik dibandingkan rokok biasa lebih mahal rokok biasa. Alasan mereka menjawab pertanyaan tersebut mengenai dampak perekonomian akibat menggunakan rokok elektrik karena alasan mereka menggunakan rokok elektrik memang karena lebih murah dibandingkan dengan rokok biasa sebab rokok elektrik hanya sekali beli memang agak mahal sedangkan untuk rokok tembakau sendiri setiap hari harus beli.

Sedangkan sebagian besar dari informan crosscheck mengatakan berbeda dengan subyek menurut mereka rokok elektrik memang berdampak bagi perekonomian subyek. Sebab subyek masih minta kepada orang tua untuk membeli cairan liquidnya dan harga rokok elektriknya yang mahal. Hal tersebut berbeda dengan pernyataan subyek. Sebab informan crosscheckhanya tahu saja karena tidak menggunakan atau menjadi perokok elektrik.

“ iya mbak, wong kadang ngresah gak ndue duit.” ( iya mbak, soalnya kadang mengeluh tidak punya uang)

IC2 “ iya karena sangat mahal.”

IC3, IC5 “ kayaknya iya, soalnya uangnya masih minta orang tua.”

(19)

e. Perilaku Mengkonsumsi Rokok Elektrik

1. Apa sebelumnya anda pernah menggunakan rokok tembakau? “... iya pernah...”

Hasil wawancara mendalam dengan subyek penelitian sebagian besar dari mereka mengaku bahwa sebelumnya mereka adalah perokok tembakau yang sebelumnya menggunakan rokok elektrik. Bahkan dari mereka mengatakan mengkonsumsi rokok tembakau sudah sejak SMA dan mereka menggunakan rokok tembakau dan rokok elektrik secara bergantian.

Kotak 9 “ iya pernah. Sejak SMA malah.”

SP1 “ iya saya memang perokok tembakau. Pakai vape ya baru-baru ini. Itu pun Cuma cobain aja.”

SP2 “ iya pernah.”

SP3, SP4 “ iya saya pernah pakai rokok tembakau. Sekarang pun masih. Di selingin aja mbak.” ( kadang tembakau kadang rokok elektrik )

(20)

Wawancara dengan informan crosscheckjuga membenarkan pernyataan dari subyek bahwa subyek sebelum menggunakan rokok elektrik subyek menggunakan rokok tembakau. Informasi ini di dapatkan dari informan crosscheck yaitu teman dekat dari subyek penelitian.

2. Apa keputusan anda menggunakan rokok elektrik yang sebelumnya anda adalah perokok tembakau?

“...coba-coba..”

“ iya mbak, teman saya itu memang perokok tembakau sebelumnya.”

IC1, IC4 “ iya memang dulu pakai rokok tembakau. Sekarang juga masih tapi jarang.”

IC2 “ iya mbak. Dulu pakai rokok tembakau.”

IC5

Kotak 10

“ ya itu mbak, saya coba-coba awalnya karena penasaran aja.” SP1 “ Cuma coba-coba awalnya. Terus ketagihan.”

SP2 “ awalnya Cuma cobain aja mbak, pengen tahu rasanya rokok elektrik sama penasaran dengan rasa liquidnya itu.”

(21)

Hasil wawancara dengan subyek penelitian rata-rata dari mereka mengatakan bahwa alasan mereka menggunakan rokok elektrik yang sebelumnya mereka adalah perokok tembakau adalah karena mereka memiliki rasa ingin tahu atau penasaran ingin mencoba rokok elektrik dan membandingkannya dengan rokok tembakau yang akhirnya membuat mereka ketagihan dengan rasa rokok elektrik. Sedangkan sebagian kecil dari mereka mengatakan alasan mereka mengkonsumsi rokok elektrik karena pengaruh dari media sosial seperti instagram, youtube, path dls.

3. Dimana biasanya anda menggunakan rokok elektrik? “...dikos atau nongkrong..”

“ kalau saya awalnya lihat teman di instagram. Keren gitu dia pake vape. Bisa mainin asapnya. “

SP3 “ dulu lihat medsos mbak, kan lagi Buming waktu itu orang-orang pada pake vape ( rokok elektrik ).”

SP6

Kotak 11

“ ya kadang diluar, kalau pas lagi kumpul sama teman-teman atau pas sama anak vape ( rokok elektrik ) yaa cari tempat nongkrong lah mbak.”

SP1 “ di kost kalau gak ya diluar pas nongkrong.”

SP3, SP5 “ dikos aja sih mbak lebih seringnya.”

SP2 “ waktu nongkrong sama anak vape ( rokok elektrik ).”

(22)

Menurut wawancara mendalam dengan subyek penelitian sebagian besar subyek mengatakan tentang perilaku mereka mengkonsumsi rokok elektrik mereka mengatakan sering mengkonsumsinya pada waktu kumpul dengan teman-teman (nongkrong) dan pada saat mereka dikost. Selain itu mereka menggunkan rokok elektrik juga bareng atau bersama teman yang sesama pengguna rokok elektrik atau bisa disebut dengan komunitas.

4. Darimana anda mendapatkan rokok elektrik? “....vapestore captain jack...”

Kotak 12

“ ya dari captain jack mbak, disini kan menyediakan.”

SP2 “ Dulu pertama saya beli di online. Tapi gak awet, terus dikasih tau sama temen kalau di CJ ( captain jack ) jual rokok elektrik. Terus saya kesini.”

SP3 “ di captain jack. Disini lengkap mau cari liquid atau mau beli vapenya disini ada banyak.”

(23)

Hasil wawancara dengan subyek penelitian bahwa rata-rata mereka mendapatkan rokok elektrik tersebut adalah dari captain jack itu sendiri yang menjual belikan rokok elektrik beserta cairan liquidnya untuk pengunjung captain jack.

Disini captain jack menyediakan (menjual) rokok elektrik beserta liquidnya dengan harga yang cukup terjangkau dari harga termurah sampai harga termahal untuk satu paket rokok elektrik.

5. Apakah liquid yang anda gunakan mengandung nikotin? “...ada nikotinnya..”

Sebagian kecil dari subyek penelitian menggunakan kandungan nikotin pada rokok elektrik bermacam-macam. Ada yang menggunakan 3% sampai 6% dan sebagian kecil lainnya subyek tidak menggunakan kadar nikotin. Penggunaan kadar nikotin pada

Kotak 13

“ saya biasanya suka yang rasa buah-buah, nikotinnya 3%-6% SP1 “ ada nikotinnya, cuma 3% aja sihh mbak.”

(24)

cairan liquid yang terkandung dalam rokok elektrik adalah sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan subyek itu sendiri.

Sebagian kecil dari informan crosscheck juga membenarkan bahwa subyek menggunakan rokok elektrik dan terdapat kandungan nikotin didalamnya.

6. Bagaimana dengan penggunaan rokok elektrik anda? Apakah anda menggunakannya secara bergantian dengan orang lain.

“...tidak..”

“ iya mbak, setau saya ada nikotinnya.’

IC1,IC2 “ kurang tahu kadar nikotinnya berapa. Soalnya sudah banyak liquid yang digunakan sampe banyak banget botol2nya di kost.

IC5

Kotak 14

“ kalau saya nggak mbak, pakai punya sendiri.”

SP1 “ tidak.”

SP2 “ nggak. Paling cuma pinjem mau bedain rasa liquidnya.”

SP4 “ nggak pernah. Saya jijik kalau mau minjemin apa mau pinjem punya orang. Soalnya kan bekas mulut yaa.”

SP5 “ Saya tidak suka kalau vape dipinjamkan.”

(25)

Sebagian besar dari subyek penelitian mereka mengatakan bahwa mereka tidak suka meminjamkan rokok elektrik atau pinjam rokok elektrik dengan orang lain. Karena merasa jijik ( tidak suka ) dengan alasan berpindahnya bakteri atau virus dari mulut ke mulut karena rokok elektrik cara penggunaannya dengan cara dihisap layaknya rokok tembakau. Bedanya dengan rokok elektrik masih dapat digunakan sewaktu-waktu dan hanya menganti atau menambahi cairan liquidnya yang habis.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Laboratorium Klinik Keperawatan merupakan bagian dari sistem yang ada di institusi pendidikan keperawatan, dimana dalam pembuatan aplikasi sistem

Radikal bebas ini ada yang berhasil mencapai ketinggian tempat bersemayamnya lapisan ozon sehingga begitu merasakan keberadaan ozon, langsung saja disambar sehingga molekul O 3

Komposisi Tenaga Volume Pekerjaan Waktu Pelaksana an Jumlah Bahan Dibutuhka n Bahan/Ha ri (A) (B) Komposisi Dibulatkan Komposisi Komposisi Dibulatkan Komposisi Koefisien

Seperti telah diketahui bersama, dalam kehidupan sehari-hari, untuk keperluan praktis pengukuran tekanan zat yang ada di dalam suatu sistem tertutup dibedakan

Tantangan dan Hambatan Wireless Broadband Tantangan dan Hambatan Wireless Broadband Perencanaan Strategis Penataan Spektrum Perencanaan Strategis Penataan Spektrum Kebutuhan

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah masyarakat, termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dan langsung

bahwa dalam rangka mewujudkan penegakan hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang yang menyangkut tindak pidana bidang penataan ruang, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Mitos apa saja yang dipercaya masyarakat terhadap kolam yang berada di Sendang Made. Setiap kolam yang berada di