• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Metabolisme Lipid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Metabolisme Lipid"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Metabolisme Lipid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil eter.

Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon .

Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupaatau mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis membuat makalah dengan judul “METABOLISME LIPID”.

B.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma ? 2. Apa definisi biosentisit lipid ?

3. Bagaimana metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak ?

4. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup ? 5. Apa saja fungsi lemak tak jenuh ?

6. Bagaimana metabolisme lipoprotein plasma ? 7. Apa peranan hati pada metabolisme lipid ?

8. Bagaimana proses xetogenesis dan terjadinya ketosis ? 9. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme lipid?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma 2. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid

3. Untuk mengetahui metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi lemak dan jaringan lemak

4. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup 5. Untuk mengetahui fungsi lemak tak jenuh

6. Untuk mengetahui metabolisme lipoprotein plasma 7. Untuk mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid

(2)

8. Untuk mengetahui proses xetogenesis dan terjadinya ketosis 9. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme lipid

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Definisi Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

B.

Proses Transport Lipid dalam Plasma

Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan enzim hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006).

Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan akan hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007). Kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe

(3)

dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).

C.

Biosentisit Lipid

Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid tertentu misalnya asam lemak esensial.

Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :

1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar payudara dan adiposa.

2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.

3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon ( gugus alkil) asam lemak.

Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan, karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di sitoplasma.

a. Biosintesis Asam Lemak Jenuh

Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai starter.Acetyl-CoA ini dapat berasal dari oksidasi asam lemak maupun dari piruvate hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate dehydrogenase.Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria ke sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam lemak.Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate (fosfoglukonat).

Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase.Gugus acetyl tersebut keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam lemak.Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion dan diubah kembali menjadi malate.Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat menghasilkan NADPH dan pyruvate.NADPH digunakan untuk reaksi reduksi dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks mitokondrion. Keuntungan tersebut antara lain:

1. Reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah,

2. Reaksi terjadi dalam satu garis koordinasi, dan

3. Lebih efisien karena konsentrasi substrat lokal yang tinggi, kehilangan karena difusi rendah. Enzim kompleks asam lemak synthase bekerja dalam bentuk dimer. Tiap monomernya secara kovalen dapat mengikat substrat sebagai tioester pada bagian gugus –SH.

(4)

b. Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh (Asam monoenoat)

Biosintesis asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap tunggal (asam monoenoat) dalam jaringan hewan dan tumbuhan berbeda. Dalam jaringan hewan asam palmitat dan asam stearat digunakan sebagau precursor untuk biosintesis asam lemak tak jenuh terutama, asam palmitoleat.

D.

Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak

Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin. Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah hormon pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan lipoprotein lipase( LPL).

E.

Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup

Tubuh mendapatkan sumber energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari.Kalori yang dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP. Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).

Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.

F.

Fungsi Lemak Tak Jenuh

Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi. Fungsi lemak tak jenuh ialah :

1. Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar . 2. Mencegah penyakit kardiovaskuler.

3. Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat. 4. Bahan baku hormon.

5. Membantu transport vit.larut lemak. 6. Sebagai bahan insulasi perubahan suhu. 7. Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.

Cara kerja lemak tak jenuh yaitu lemak jenuh (kolesterol jahat) LDL yang berasal dari hasil disalurkan ke bagian tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak. Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel). Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati.

G.

Metabolisme Lipoprotein Plasma

Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi berbagai kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan ester kolestrol. Di

(5)

samping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi ini yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma.

Ada 4 kelompok utama lipoprotein plasma yang sudah dikenal diantaranya: kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk dari pencernaan dan penyerapan, lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density lipoprotein ) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya.

Kilomikron dan VLDL pertama-tama di metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik. Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan lain lewat reseptor LDL.

H.

Peranan Hati pada Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.

Fungsi Utama Peran Hati Pada Metabolisme Lipid:

Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme lipid:

1. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.

2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.

3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis)

4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.

I.

Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis

a. Proses Ketogenesis

Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang menentukan : 1. Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.

2. Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli – KoA,yaitu asam lemak tersebut akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.

3. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus asam sitrat akan memasuki lintasan ketogenesis untuk membentuk badan keton.

Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang memanjang :

Terdapat badan keton dengan jumlah tinggi menunjukkan Ketonemia. Sementara peningkatan kadar badan dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin yang sederhana terjadi pada kelaparan. Tidak ada keadaan lain secara kualitatif. Bentuk ketosis nonpatologis dijumpai pada keadaan dengan diet tinggi lemak.

b. Terjadinya Ketosis

Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh

(6)

dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat metabolisme asam acetoacetic dan beta-hidroksibutirat. Aseton, yang menempatkan off bau tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan tersebut dalam keadaan ketotik. Semua zat ini adalah produk metabolisme normal 'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat tidak seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya adalah kegagalan hati.

c. Contoh Ketosis: a. Ketosis pada Sapi

Sejak 1990 ketosis muncul sebagai penyakit metabolik yang paling penting pada kelompok ternak sapi di US. Ketosis diderita oleh sapi yang berproduksi tinggi dan atau kekurangan pakan secara serius. Ketosis pada sapi diawali dengan gangguan metabolisme lemak, hingga terjadi hipoglikemia dan hiperketonuria. Ketosis terjadi pada sapi yang mengalami penurunan oksidasi karbohidrat dan diikuti oksidasi lemak. Selain itu, ketosis juga terjadi pada sapi yang bunting karena kurangnya ketersediaan energi yang sangat dibutuhkan pada bulan terakhir masa kebuntingan.

Untuk dapat menghentikan ketosis maka sering dianjurkan untuk menghentikan pemerahan dan bahkan dianjurkan pula untuk memompakan udara ke dalam kelenjar susu (under insufflation). Selain itu juga anjuran untuk memuasakan selama 3 hari pada penderita yang tidak gemuk. Sapi yang gemuk jangan dipuasakan karena akan menyebabkan timbulnya ketosis karena lapar namun diberikan saja senyawa lipotropik dan pemberian glukosa terus menerus sampai gejalanya benar-benar hilang. Dan yang perlu diingat bahwa penderita mungkin dapat mengalami kesembuhan secara spontan. (Subronto, 2004)

b. Ketosis pada Babi

Ketosis merupakan penyakit yang sering terjadi pada peternakan babi komersil. Ketosis dapat terjadi karena kelaparan (defisiensi insulin relative), diabetes melitus (defisiensi insulin absolute), atau terkadang disebabkan oleh diet yang banyak mengandung hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Ketosis juga dapat terjadi ketika babi banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak atau sedikit karbohidrat. Pada kondisi ini terjadi perubahan dari metabolisme karbohidrat menjadi metabolisme lemak.

Gejala ketosis yang tampak pada babi tidak jauh berbeda dengan kejadian ketosis pada sapi. Umumnya babi akan mengalami penurunan nafsu makan (anorexia) yang mengakibatkan penurunan berat badan dalam jangka panjang. Terjadi pula kelesuan, dehidrasi, kulit tampak kusam dan kurang elastis pada babi penderita serta kurang tanggap terhadap rangsang mekanis maupun suara. Namun, gejala yang paling khas adalah adanya bau aseton yang tercium dari nafas, susu (ketolaktia), dan urine (ketonuria). Gejala ketosis yang lain yaitu rendahnya produksi susu. Apabila dilakukan uji kandungan air susu, maka akan terlihat menurunnya kandungan lemak, lactosa dan casein dalam susu. Selain itu, terjadi peningkatan kadar enzim hati dan adanya kerusakan jaringan hati serta kelenjar endokrin. c. Ketosis pada Manusia

Ketosis merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh abnormalitas peningkatan konsentrasi benda-benda keton yaitu asam asetoasetat (Acetoactic acid/AcAc), aseton (AcetonAc), dan asam β-hidroxibutirat (BHB) dalam jaringan dan cairan tubuh (Smith, 2002). Benda keton dapat tertimbun di dalam kemih (ketonuria), darah (ketonemia), dan air susu (ketolaksia) (Subronto, 2007).

J. Penyakit Akibat Gangguan Metabolisme Lipid 1. Wolman

Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak

(7)

(steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.

2. Cerebrotendinous xanthomatosis

Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.

3. Sitosterolemia

Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).

4. Gaucher’s

Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.

5. Refsun

Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.

6. Tay-Sachs

Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.

7. Niemann-Pick

Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunyai beberapa bentuk, tergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis. 8. Fabry

Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh.

BAB III

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Jadi, metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol

(8)

masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

B.

Saran

Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak akan baik untuk tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Gilvery, Mc. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi ketiga. Airlangga University Press. Surabaya.

Martoharsono, S. 1988. Biokimia Jilid II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Montgomery, R. 1993. Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Philip, W.K. and Gregory, B. R. 2006. Schaum’s Easy Outlines Biokimia. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Poedjiadi, A. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta Rusdiana, 2004. Metabolisme Asam Lemak. Program Studi BiokimiaFakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara. Digitized by USU digital library

Smith and Wood. 1992. Biosynthesis. Molecular and Cell Biochemistry. Chapman & Hall. Hongkong

Stryer, L. 2000. Biokimia Vol 2 Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta. Wohlgemuth, R. 2010. Lipid Metabolism. Biofilesonline Sigma life Science. Vol 5.

(9)

MAKALAH BIOLOGI DASAR

“METABOLISME LIPID”

Dosen Pembimbing : Iit Ernawati, S.Kep.,M.Kes

Di Susun Oleh kelompok 4

Dewi Arista (15401.06.13009)

Sapti Wulan Afit Priliana (15401.06.13040)

Solehati Nur Fadilah (15401.06.13046)

Suci Afika Indraheni (15401.06.13047)

Tutik Dyah Ayu Wulan Dari (15401.06.13049)

DIII KEBIDANAN

STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO 2013/2014

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan hidayah – Nya, maka penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah dalam mata kuliah Biologi Dasar yang berjudul “LIPID” dapat selesai dengan tepat waktu.

Dalam makalah yang berjudul “LIPID” ini, penyusun kurang lebih membahas tentang lipid dan asam lemak, serta contoh penyakit yang berhubungan dengan lipid, agar dapat tertangani dengan tepat oleh penderita yang disebabkan oleh lipid.

Tak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada para pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan disini satu per satu, yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah ini hingga mencapai titik akhir maksimal yang dapat penyusun sajikan.

Penyusun sangat menyadari sepenuhnya, bahwa makalah yang berjudul “LIPID” ini, sangat jauh dari sempurna. Penyusun sangat membutuhkan segala kritik dan saran yang membangun guna menghasilkan tugas makalah yang jauh lebih baik lagi dari yang sekarang.

Sekian goresan pena dari penyusun. Penyusun mohon maaf yang sebesar – besarnya apabaila dalam makalah ini terdapat kata – kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Billahi taufik wal hidayah.

Wassalamu’alaikum Wr,. Wb.

(11)

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...4 1.3 Tujuan... 5 1.4 Manfat ... 5 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Definisi metabolism Lipid...6

(12)

2.3 Transport Lipid dalam Plasma...9

2.4 Biosintesis Lipid...10

2.5 Metabolisme jaringan lemak...12

2.6 Lemak sebagai sumber energy untuk proses hidup...15

2.7 Fungsi lemak tidak jenuh...19

2.7.1 Oksidasi asam lemak tidak jenuh...20

2.8 Metabolisme Lipoprotein plasma...21

2.9 Peranan hati pada metabolism Lipid...24

2.10 Proses ketogenesis dan terjadinya ketosis metabolism kolesterol 24 BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan...29 3.2 Saran...29 DAFTAR PUSTAKA...30 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam

(13)

kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).

Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik. Pelarut organik yang dimaksud adalah pelarut organik nonpolar, seperti benzen, pentana, dietil eter, dan karbon tetraklorida. Dengan pelarut-pelarut tersebut lipid dapat diekstraksi dari sel dan jaringan tumbuhan ataupun hewan. Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diekstrak dari organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut non polar. Definisi ini berdasarkan atas sifat fisik, berlawanan dengan definisi protein, karbohidrat, maupun asam nukleat yang berdasarkan atas struktur kimianya. Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya. Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan per gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori (kal).Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak heterogen yang sebagian besar terdiri dari trigliserida. Triglesirida disebut lemak jika pada suhu ruang berbentuk padatan, dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk cairan. Triglesirida merupakan campuran asam-asam lemak, biasanya dengan panjang rantai karbon sebanyak 12-22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0-4. Dalam lemak makanan juga terdapat sejumlah kecil fosfolipid, sfingolipid, kolesterol, dan fitosterol. Lemak yang akan dibicarakan disini adalah lemak netral yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Gliserol mempunyai 3 gugusan hidroksil dimana masing-masing akan mengikat 1 molekul asam lemak yang disebut trigliserol. Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, seperti alkohol, eter, atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid diantaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.

Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme

secara keseluruhan dengan zat antara suatusel atau organisme secara keseluruhan dengan lingkungannya.Metabolisme berasal dari kata Yunani

“Metabole” ynisme hang berarti perubahan. Metabolisme kadang juga diartikan

pertukaran zat antaara satu sel atau secara keseluruhan dengan lingkungannya. Salah satu aktivitas protoplasma yang penting adalah pembentukan sel baru

(14)

dengan cara pembelahan. Sebelum sel melakukan pembelahan, maka protoplasma akan aktif mengumpulkan serta mensintesa karbohidrat, protein, lemak dan banyak lagi senyawa kompleks yang merupakan bagian dari protoplasma dan dinding sel. Bahan dasar untuk sintesa senyawa organic tersebut adalah unsure-unsur aorganic yang diserap oleh akar dan gula yang dibentuk dari karbon dioksida dan air pada proses fotosintesa (asimilasi karbon).

Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabollisme adalah perenannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.

Proses metabolisme yang terjadi didalam sel merupakan aktivitas yang sangat terkoordinasi, melibatkan kerjasama berbagai system enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi secara bertahap dan memerlukan pengaturan metabolic untuk mengendalikan mekanisme reaaksinya.

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa

senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia atau molekul kompleks Proses ini membutuhkan energy dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.

Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat.

(15)

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.

Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil tersebut misalnya glikogen dan protein sebagai bahan bakar dalam tubuh, asam nukleat. untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid, dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup baik intraselular maupun ekstraselular. Bila sintesis bahan-bahan ini lebih cepat dari perombakannya, maka organisme akan tumbuh.

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.

Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + 688KKal. (glukosa)

Contoh Fermentasi :C6H1206 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.

(glukosa) (etanol) Respirasi

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Contoh:

Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:

C6H,206 + 6 02 6 H2O + 6 CO2 + Energi

(gluLosa)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Metabolisme lipid ?

2. Bagaimana transport lipid dalam plasma ?

3. Bagaimana biosentesit lipid ?

4. Bagaimana metabolisme jaringan lemak ?

5. Bagaimana lemak sebagai sumber energy untuk proses hidup ?

(16)

7. Bagaimana metabolisme lipopprotein plasma ?

8. Bagaimana peranan hati pada metabolisme lipid ?

9. Bagaimana etogenesis danterjadinya ketosis metabolisme kolesterol ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan-tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain : 1. Mengetahui definisi metabolisme lipid.

2. Mengetahui transport lipid dalam plasma.

3. Menegetahui biosentesit lipid.

4. Mengetahui metabolisme jaringan lemak.

5. Mengetahui sebagai sumber energy untuk proses hidup.

6. Mengetahui fungsi lemak tak jenuh.

7. Mengetahui metabolisme lipopprotein plasma.

8. Mengetahui peranan hati pada metabolisme lipid.

9. Mengetahui etogenesis danterjadinya ketosis metabolism kolesterol.

1.4. Manfaat

Memberikan pengetahuan tentang lipid dan beberapa hal yang menyangkut hal-hal tentang lipid kepada pembaca makalah ini.

(17)

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Metabolisme Lipid

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air

akan tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

Lipid adalah suatu senyawa yang bersifat hidrofobik, terdapat dalam

semua bagian tubuh serta dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut non polar seperti kloroform, benzena dan etil eter. (Murray dkk, 2003)

Lipid merupakan kelompok heterogen dari senyawa yang lebih

berkerabat karena sifat fisiknya disbanding sifat kimianya. Kelompok ini mempunyai sifat umum, yaitu :

1. Relatif tidak larut dalam air.

2. Larut di dalam pelarut non polar, seperti eter, kloroform, serta benzene.

Dengan demikian, kelompok lipid mencakup lemak, minyak, mala (wax) dan senyawa-senyawa lain yang berhubungan.

Klasifikasi lipid berikut ini merupakan hasil modifikasi klasifikasi Bloor : 1. Lipid Sederhana : Ester asam lemak dengan berbagai alkohol

a. Lemak : Ester asam lemak dengan gliserol. Lemak dalam keadaan cair dikenal

dengan minyak.

b. Malam : Ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berbobot molekul lebih

tinggi.

2. Lipid Kompleks : Ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus lain di

samping alkohol dan asam lemak. a. Fosfolipid

Kelompok lipid, yang selain mengandung asam lemak dan alkohol, juga mengandung residu asam fosfat. Lipid ini sering mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan subtituen lain, misal pada gliserofosfolipid, alkohol

(18)

yang dimilikinya adalah gliserol, dan alcohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin.

b. Glikolipid (glikosfingolipid)

kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin dan karbohidrat.

c. Lipid kompleks lain

lipid seperti sulfolipid dan amino-lipid. Lipoprotein juga dapat dimasukkan ke dalam kategori ini.

3. Prekusor dan derivate lipid

kelompok ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid, senyawa alkohol selain gliserol serta sterol, aldehid lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut-lemak, serta berbagai hormon. Karena tidak bermuatan, agliserol (gliserida), kolestrol dan ester kolestril dinamakan lipid netral.

2.2. Siklus Kreb

Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.

Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk

asam sitrat. Setelah “mengantar” asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A

memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk

asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion

H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha

ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu

molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil

(19)

ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam

suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat

menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi

asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan

satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan

asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan

kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.

Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6

NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang

terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

2.3. Transport Lipid dalam Plasma

Pada umumnya 2,5 hingga 3 jam setelah orang makan-makanan yang mengandung banyak lemak, kadar lemak dalam darah akan kembali normal. Dalam darah lemak diangkut dalam tiga bentuk, yaitu berbentuk kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil, dan bentuk asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas lemak 81-82%, protein 2%, fosfolipid 7% dan kolesterol 9%. Kekeruhan akan hilang dan darah menjadi jernih kembali apabila darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan, karena terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase.lipoprotein lipase terdapat dalam sebagian besar jaringan, dan terdpat dalam jumlah banyak pada jaringan adipose dan otot jantung. Sebagian besar lemak yang diabsorbsi diangkut ke hati. Di sini lemak diubah menjadi fosfolipid yang kemudian di angkut ke organ-organ maupun jaringan-jaringan tubuh.

Asam lemak dan transportasi kolesterol dalam lipoprotein plasma berkembang dalam konteks sistem peredaran darah terbuka di mana partikel lipoprotein disekresikan langsung ke dalam darah dan memiliki akses siap untuk

(20)

sel-sel di berbagai jaringan. Pada vertebrata yang lebih tinggi dengan tempat tidur kapiler tertutup, hidrolisis trigliserida pada permukaan kapiler diperlukan untuk penyerapan asam efisien komponen lemak mereka ke dalam sel. Demikian juga, hidrolisis dari trigliserida seluler dalam sel-sel jaringan adiposa mendahului mobilisasi asam lemak dan memungkinkan jumlah besar untuk diangkut dalam darah. Namun, di semua lipoprotein Metazoa terutama disekresikan dari sel yang berdekatan dengan tempat tidur mikrovaskuler terbuka. Serapan partikel lipoprotein seperti ke dalam sel terjadi dalam invertebrata dan vertebrata sama, difasilitasi dengan mengikat reseptor afinitas tinggi pada permukaan sel. Pada vertebrata, gradien konsentrasi yang dibuat antara kolesterol dalam sel dan lipoprotein oleh enzim kolesterol esterifying yang bekerja pada lipoprotein kolesterol mempromosikan gerakan ke dalam kompartemen plasma. Dengan demikian strategi untuk transportasi buruk larut lipid mencakup reaksi enzimatik pada permukaan sel dan dalam plasma darah serta proses eksositosis dan endositosis.

2.4. Biosintesis Lipid

Pada biosintesis asam lemak diperlukan tiga karbon intermediet, yaitu malonil CoA. Pembentukan malonil-CoA berasal dari asetil-CoA dan bikarbonat yang dikatalisis oleh enzim asetil-CoA karboksilase.

Sintesis asam lemak dimulai dengan transfer asetil-CoA pada gugus cys-SH enzim ketoacyl-ACP synthase (KS). Proses transfer ini dikatalisis oleh enzim

acetyl-CoA–ACP transacetylase (AT). Sedangkan malonil CoA ditransfer pada

gugus ser-SH acyl carrier protein (ACP) melalui ikatan kovalen tioester. Proses transfer ini dikatalisis olehe enzim malonyl-CoA–ACP transferase (MT). ACP

adalah molekul protein kecil yang memiliki gugus prostetik

4’-phosphopantetheine dan terdapat gugus tiol (SH) pada ujungnya. Gugus

prostetik 4’-phosphopantetheine pada ACP memiliki lengan yang lentur sehingga memudahkan asam lemak intermediet berinteraksi dengan gugus asil ketika terjadi perpanjangan rantai asam lemak.

Selanjutnya, gugus malonil dan gugus asil yang teraktifasi melakukan reaksi kondensasi menghasilkan satu molekul CO2 dan acetoacetyl-ACP. Reaksi kondensasi ini dikatalisis oleh enzim ketoacyl-ACP synthase (KS).

(21)

Acetoacetyl-ACP yang terbentuk pada tahap kondensasi kemudian

mengalami reaksi reduksi gugus karbonil pada karbon C-3 membentuk

D-β-hydroxybutyryl-ACP. Reaksi ini dikatalis oleh

ketoacyl-ACP reductase (KR), dan yang berperan sebagai donor elektron

adalah NADPH.

Tahap selanjutnya adalah reaksi dehidrasi. Pada tahap ini satu molekul air dilepaskan dari karbon C-2 dan C-3 D-β-hydroxybutyryl-ACP membentuk ikatan

ganda pada produknya trans-Δ2- butenoyl-ACP. Enzim yang mengkatalis reaksi

dehidrasi adalah hydroxyacyl-ACP dehydratase (HD).

Tahap terakhir biosintesis asam lemak adalah reaksi reduksi ikatan ganda

trans-Δ2- butenoyl-ACP membentuk butyryl-ACP. Reaksi reduksi ini dikatalisis

oleh enzim enoyl-ACP reductase (ER). NADPH berperan sebagai donor elektron pada reaksi reduksi ini.

Pada hewan, bila ada kelebihan pasokan karbohidrat makanan, kelebihan karbohidrat diubah menjadi triacylglycerol. Hal ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak dalam produksi triacylglycerol, proses yang disebut lipogenesis. Asam lemak yang dibuat oleh synthases asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mengurangi asetil-KoA unit. Rantai asil dalam asam lemak diperluas oleh siklus reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, dehidrasi untuk kelompok alkena dan kemudian mengurangi lagi untuk kelompok alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi menjadi dua kelompok, pada hewan dan jamur semua reaksi asam lemak sintase dilakukan oleh protein tunggal multifungsi, sementara di plastida tanaman dan bakteri enzim yang terpisah melakukan setiap langkah dalam jalur tersebut. Asam lemak dapat selanjutnya dikonversi ke triacylglycerols yang dikemas dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.

Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturation, dimana ikatan ganda diperkenalkan ke dalam rantai asil lemak. Sebagai contoh, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh stearoil-CoA desaturase-1 menghasilkan asam oleat. Asam tak jenuh ganda-asam linoleat lemak serta asam linolenat triply-tak jenuh tidak dapat disintesis dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.

(22)

Sintesis Triacylglycerol terjadi dalam retikulum endoplasma oleh jalur metabolik di mana gugus asil lemak asil-di COA akan ditransfer ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.

Terpene dan isoprenoidnya, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi unit isoprena disumbangkan dari prekursor isopentenil pirofosfat reaktif dan pirofosfat dimethylallyl. Prekursor ini dapat dibuat dalam cara yang berbeda. Pada hewan dan archaea, jalur mevalonate menghasilkan senyawa ini

dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri non-jalur mevalonate

menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substrat. Salah satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena ini diaktifkan biosintesis steroid. Di sini, unit isoprena bergabung bersama untuk membuat squalene dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi satu set cincin untuk membuat lanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid lain seperti kolesterol dan ergosterol.

2.5. Metabolisme Jaringan Lemak

Proses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya, dan dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan didalam esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah terbatas. lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu dari kontong empedu mengemulsi lemak. anzim lipase yang ebrasal dari pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak. fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. kolesteorolesterase berasal dari pankreas menghidrolisis ester kolesterol. lalu pencernaan masih berlanjur ke dalam usus besar, sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses.dan dari usus halus lemak yang telah mengalami proses hidrolisi alan masuk ke dalam proses metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar diatas.

(23)

Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. sebagai cadangan energi, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel.

jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskan ke dalam pembuluh darah. pada sel yang membutuhkan, komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O. pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan ketosis.

Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak juga.

a. Biosintesis asam lemak lignoserat CH3(CH2)22COOH

Tahap yang dilalui dalam metababolisme asam lemak adalah setelah masuk ke mitokondria oksidasi pada asam lemak terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama dalam metabolime asam lemak adalah asam lemak mengalami pelepasan unit 2-karbon berturut- turut secara oksidatif, yang dimulai dari ujung karboksil rantai asam lemak, dengan berulang-ulang melewati rangkaian enzim yang melepaskan satu unit asetil-2 karbon pada sekali proses dalam membentuk asetil Co-A, sehingga pada asam lemak lignoserat yang memiliki 24 atom karbon mengalami 11 kali proses melewati enzim ini. Pada akhir kesebelas proses ini, unit 2-karbon yang terakhir dari asam lignoserat juga muncul sebagai asetil Co-A, sehingga keseluruhan membentuk 12 potongan 2-karbon dalam bentuk gugus asetil, yaitu gugus asetil A. Setiap pembentukan tiap molekul asetil Co-A memerlukan pelepasan empat atom hidrogen dari setiap asam lemak oleh kerja enzim dehidrogenase.

(24)

b. Keterkaiatn Asetil Co-A pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak

Keterkaitan Asetil Co-A pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak adalah bahwa semua proses metabolisme yang dilalui masing-masing zat menghasilkan asetil Co-A untuk masuk ke dalam s

2.6. Lemak Sebagai Sumber Energi Untuk Proses Untuk Proseas Hidup

Lemak sebagai sumber energi untuk proses hidup

Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.

Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh,

pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.

Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

A. Lipid sederhana :

o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida), o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

B. Lipid majemuk

o fosfolipid o lipoprotein

C. Lipid turunan

o asam lemak

o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)

Secara klinis, lemak yang penting adalah 1. Kolesterol

2. Trigliserida (lemak netral) 3. Fosfolipid

4. Asam Lemak

(25)

Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).

Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan

merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks

(contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).

Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.

Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).

Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.

Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain: o Kilomikron

o VLDL (Very Low Density Lipoprotein) o IDL (Intermediate Density Lipoprotein) o LDL (Low Density Lipoprotein)

(26)

o HDL (High Density Lipoprotein)

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:

o Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah

o Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen

1. Jalur eksogen

Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.

Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol

dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.

Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.

2. Jalur endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.

Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol

(27)

ke dalam tubuh.

Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.

Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.

2.7. Fungsi Lemak Tak Jenuh

Jumlah kolesterol baik dalam darah merupakan penandaan penting soal gangguan jantung, tanpa peduli berapa banyak kolesterol jahat yang di kurangi.

Fungsi lemak tak jenuh ialah :

a) Mengusir lemak jenuh yang menempel pada arteri sehingga aliran darah kembali lancar .

b)Mencegah penyakit kardiovaskuler.

c)Kekakuannya dapat mencegah terjadinya pengumpulan molekul lemak dekat menjadi padat.

d)Bahan baku hormon.

e)Membantu transport vit.larut lemak. f)Sebagai bahan insulasi perubahan suhu. g)Pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.

h) dapat membantu menurunkan LDL (kolesterol jahat) bila digunakan sebagai pengganti lemak jenuh.

i) dapat mempertahankan atau meningkatkan HDL (baik) kadar kolesterol.

Cara kerja lemak tak jenuh :

(28)

tubuh lain dan lama-lama menumpuk dan berkontribusi membentuk plak. b)Timbunan lemak (LDL) pada dinding arteri membentuk plak (kotoran menempel).

c)Lemak tak jenuh kolesterol baik (HDL) sifatnya stabil dan membawa sifat lemak jenuh menjauh arteri dan membawa kembali ke hati. Lemak tak jenuh tunggal dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak zaitun dan minyak canola, berbagai jenis kacang-kacangan, alpukat, selai kacang, dan ikan berlemak tinggi seperti salmon dan tuna. Lemak tak jenuh ganda dapat ditemukan pada ikan dan jenis minyak dari jagung, bunga matahari, biji kapas dan kedelai.

2.7.1. Oksidasi asam lemak tidak jenuh

Asam lemak tidak jenuh banyak dijumpai dalam alam dalam alam. Tiga diantaranya termasuk dalam golongan asam lemak esensial yaitu asam linoleat, asam linoleanat dan asam arakhidonat. Pemecahan asam lemak, lemak tersebut pada dasarnya tidak berbeda dari degradasi asam lemak jenuh yang telah diterangkan sebelumnya. Akan tetapi karena adanya ikatan ganda, yang pada umunya adalah sis, maka perlu ada cara khisus untuk menanganinya.

Dari tahapn reaksi oksidasi asam lemak jenuh dapat diketahui bahwa senyawa hasil antara pemecahan asam lemak ada satu yang berkaitan ganda.bentuk ikatan tersebut adalah trans. Oleh karena itu perlu ada enzim khusus yang dapat mengubah bentuk ikatan dari sis menjadi trans.

Pada asam lemak polienoat timbulsenyawa 3-hidroksi yang konfigurasinya adalah D. untuk inipun diperlukan enzim tambahan yang dapat mengubah bentuk D ke bentuk L. kedua jenis reaksi yang menimbulkan masalah diatas dapat dilihat pada reaksi pemecahan dibawah ini.

Pertama kali asam lemak tidak jenuh ada diluar mitochondria diaktifkan, di angkut oleh karnitin masuk kedalam organel tersebut. Bentuk asam lemk aktif setelah berada didalam asil-KoA (tak jenuh) yang kemudian didegrasi seperti halnya pemecahan asam lemak jenuh.

(29)

2.8. Metabolisme Lipop Protein Plasma

Lipoprotein adalah agregat kompleks lipid dan protein yang membuat lipid yang kompatibel dengan lingkungan berair dari cairan tubuh dan memungkinkan transportasi mereka di seluruh tubuh semua vertebrata dan serangga untuk jaringan di mana mereka diwajibkan. Karena pentingnya klinis mereka, proporsi yang sangat tinggi penelitian tentang penawaran lipoprotein dengan fungsi mereka pada manusia dalam hubungannya dengan kesehatan, dan diskusi yang mengikuti memiliki bias manusia. Lipoprotein disintesis terutama dalam hati dan usus. Dalam sirkulasi, agregat tersebut dalam keadaan fluks konstan, perubahan dalam komposisi dan struktur fisik sebagai jaringan perifer mengambil berbagai komponen sisa-sisa sebelum kembali ke hati. Konstituen lemak yang paling melimpah adalah triacylglycerols, bebas kolesterol, ester kolesterol dan fosfolipid (fosfatidilkolin dan sphingomyelin terutama), meskipun vitamin larut lemak dan anti-oksidan juga diangkut dengan cara ini. Gratis (tanpa esterifikasi) asam lemak dan lysophosphatidylcholine terikat pada protein albumin oleh kekuatan hidrofobik dalam plasma dan berlaku yang didetoksifikasi.

Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol ( 16% ), fosfolipid ( 30 % ), kolesterol ( 14 % ), dan esterkolesteril ( 36 % ), serta sedikit asam lemak rantai-panjang tak-teresterifikasi ( asam lemak bebas, FFA ) ( 4 % ). Fraksi yang terakhir ini, asam lemak bebas ( FFA), secara metabolic adalah lemak plasma yang paling aktif. (

Para lipoprotein beredar secara struktural dan metabolik berbeda dari

proteolipids yang mengandung asam lemak secara kovalen dihubungkan atau gugus lipid lainnya, yang dijelaskan pada halaman Web lain.

reseptor Idealnya, agregat lipoprotein harus dijelaskan dari segi komponen protein yang berbeda atau apoprotein (atau 'apolipoproteins'), karena ini menentukan struktur keseluruhan dan metabolisme, dan interaksi dengan molekul di hati dan jaringan perifer. Namun, metode praktis yang telah digunakan untuk memisahkan kelas lipoprotein berbeda telah menentukan tata nama. Dengan demikian, kelompok utama diklasifikasikan sebagai kilomikron (CM), sangat-low-density lipoprotein (VLDL), low-density lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL), berdasarkan kepadatan relatif agregat pada

(30)

ultrasentrifugasi. Namun, kelas-kelas ini dapat lebih disempurnakan dengan prosedur pemisahan yang lebih baik, dan intermediate density lipoprotein (IDL) dan subdivisi dari HDL (HDL misalnya 1, 2 HDL, HDL 3 dan sebagainya) sering didefinisikan. Densitas ditentukan oleh konsentrasi relatif triacylglycerols dan protein dan oleh diameter partikel luas bola, yang bervariasi dari sekitar 6000Â di CM untuk 100a atau kurang dalam HDL terkecil. Sebuah tata-nama alternatif ini didasarkan pada mobilitas relatif pada elektroforesis pada gel agarosa. Dengan demikian, α, β lipoprotein pra-dan β sesuai dengan HDL, VLDL dan LDL, masing-masing Lipoprot ein Sumber Garis teng ah (nm) Densit as (g/ mL) komposisi Kompone n lipid utama apolipoprot ein Protei n (%) Lipi d (%) Kilomikr on Usus 90-1000 <0,95 1-2 98-99 Triasilglisir ol I, II, A-IV1, B-48, I, II, C-III, E Sisa kilomikro m Kilomikr on 45-150 <1,00 6 6-8 92-94 Triasilglisir ol, fosfolipid, kolesterol B-48, E VLDL Hati (usus) 30-90 0,95-1,006 7-10 90-93 Triasilglisir ol B-100, C-I, C-II, C-II IDL VLDL 25-35 1,006-1,019 11 89 Triasilglisir ol, kolesterol B-100, E LDL VLDL 20-25 1,019-1,063 21 79 Kolesterol B-100 HDL HDL1 Hati, usus, VLDL, 20-25 1,019-1,063 32 68 Fosfolipid, kolesterol I, II, A-IV,C-I, C-II, C-III, D2,E

(31)

kilomikr on HDL2 10-20 1,063-1,125 33 67 HDL3 5-10 1,125-1,210 57 43 Praβ-HDL3 <5 >1,21 0 A-I Albumin / asam lemak bebas Jaringan adiposa >1,28 1 99 1 Asam lemak bebas

2.9. Peranan Hati Pada Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati. Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam

metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.

Hati melaksanakan fungsi - fungsi utama berikut ini dalam metabolisme lipid :

1. Hati mempermudah pencernaan dan penyerapan lipid dengan menghasilkan empedu yang mengandung kolesterol dan garam empedu yang disintesis dihati de novo atau dari penyerapan kolesterol lipoprotein (Bab 26 ). murray

2. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid (Bab 22 dan 23).

3. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS). (bab 22) 4. Hati memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolisme

(32)

2.10. Proses Ketogenesis dan Terjadinya Ketosis Metabolisme Kolesterol

Ketogenesis adalah proses dimana badan keton diproduksi sebagai hasil

dari pemecahan asam lemak .

A. Produksi

Badan keton yang dihasilkan terutama dalam mitokondria

dari hati sel. Sintesis terjadi dalam menanggapi rendah

karbohidrat tingkat dalam darah, dan setelah kelelahan toko

karbohidrat selular, seperti glikogen . Produksi badan keton ini

kemudian berinisiatif untuk membuat energi tersedia yang

disimpan sebagai asam lemak juga dikenal sebagai lipid . Asam

lemak enzimatik dipecah dalam β-oksidasi untuk membentuk

asetil-KoA . Biasanya, asetil-KoA selanjutnya teroksidasi dan

energinya ditransfer sebagai elektron untuk NADH , FADH 2 , dan

GTP dalam siklus asam sitrat (siklus TCA). Namun, jika jumlah

asetil-KoA yang dihasilkan dalam lemak-asam β-oksidasi tantangan kapasitas pengolahan dari siklus TCA atau jika aktivitas dalam siklus TCA rendah karena jumlah rendah

intermediet seperti oksaloasetat , asetil-KoA kemudian

digunakan bukan dalam biosintesis badan keton melalui

acetoacyl-KoA dan β-hidroksi-β-methylglutaryl-KoA ( HMG-CoA ).

Selain perannya dalam sintesis badan keton, HMG-CoA juga merupakan

antara dalam sintesis kolesterol .

B. Jenis badan keton

Tiga badan keton adalah:

 Asetoasetat , jika tidak teroksidasi untuk membentuk energi yang dapat

(33)

 Aseton ; tidak digunakan sebagai sumber energi, tetapi bukan dihembuskan

atau dikeluarkan sebagai limbah.

 B -hidroksibutirat , itu bukan teknis keton menurut IUPAC nomenklatur.

Masing-masing senyawa yang disintesis dari asetil-KoA molekul.

C. Peraturan

Ketogenesis mungkin atau tidak mungkin terjadi, tergantung pada tingkat karbohidrat yang tersedia dalam sel atau tubuh. Hal ini terkait erat dengan jalur dari asetil-KoA:

 Ketika tubuh memiliki cukup karbohidrat tersedia sebagai sumber energi, glukosa benar-benar dioksidasi menjadi CO 2 ; asetil-KoA terbentuk sebagai

perantara dalam proses ini, pertama memasuki siklus asam sitrat diikuti oleh

konversi lengkap dari energi kimia untuk ATP di phosporylation oksidatif .

 Ketika tubuh memiliki kelebihan karbohidrat yang tersedia, glukosa beberapa

sepenuhnya dimetabolisme, dan beberapa akan disimpan dengan menggunakan

asetil-KoA untuk membuat asam lemak . (CoA juga didaur ulang di sini.)

 Ketika tubuh tidak memiliki karbohidrat bebas yang tersedia, lemak harus

dipecah menjadi asetil-KoA untuk mendapatkan energi. Asetil-KoA tidak didaur ulang melalui siklus asam sitrat karena intermediet siklus asam sitrat telah habis

untuk memberi makan glukoneogenesis jalur, dan akumulasi yang dihasilkan dari

asetil-KoA mengaktifkan ketogenesis.

D. Patologi

Badan keton diciptakan pada tingkat yang moderat dalam tubuh setiap orang, seperti saat tidur dan lain kali bila tidak ada karbohidrat tersedia. Namun, ketika ketogenesis yang terjadi pada lebih tinggi dari tingkat normal, tubuh dikatakan

dalam keadaan ketosis . Tidak diketahui apakah ketosis memiliki negatif efek

jangka panjang atau tidak.

Kedua asetoasetat dan beta-hidroksibutirat adalah asam , dan, jika tingkat

badan-badan keton terlalu tinggi, pH dari tetes darah, sehingga ketoasidosis.

Hal ini sangat jarang, dan, secara umum, terjadi hanya dalam tipe yang tidak

diobati Saya diabetes (lihat diabetic ketoacidosis ) dan pecandu alkohol setelah

(34)

E.

PROSES KETOSIS

Ketosis adalah kata yang akan buah mulut banyak, tanpa pandang bulu dalam pandangan saya, dan itu salah dikutip menjadi penyebab utama sejumlah penyakit. Satu yang terlintas dalam pikiran, karena saya telah melihat istilah disebutkan beberapa kali akhir-akhir ini, adalah "Kehamilan Ketosis". Tidak ada hewan seperti itu! Ada kehamilan, yang merupakan salah satu kondisi, dan ada ketosis, yang merupakan kondisi yang sama sekali terpisah. Sementara dalam kondisi tertentu selama kehamilan atau laktasi ketosis dapat mengembangkan sebagai 'kondisi sekunder', adalah tidak terbatas pada kehamilan ataupun menyusui, dan dapat muncul pada setiap tahap dalam kehidupan seekor kambing. (Ketosis terjadi pada orang juga.)

Itu terjadi kepada saya bahwa arti sebenarnya dari Ketosis yang mungkin tidak dipahami dengan baik, jadi saya akan mencoba untuk menjelaskannya:

Penjelasan teknis dari proses adalah: Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik. Dalam istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh dan cairan. 'Tubuh Keton' adalah zat metabolisme asam acetoacetic dan beta-hidroksibutirat. Aseton, yang menempatkan off bau tertentu yang terkait dengan Ketosis, muncul dari asam acetoacetic, menjadi gejala ketika hewan tersebut dalam keadaan ketotik. Semua zat ini adalah produk metabolisme normal 'lemak' dalam hati. Ketika mereka menjadi sangat tidak seimbang akibat ketosis, hasil akhirnya adalah kegagalan hati.

(35)

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan makalah ini, Secara umum senyawa yang disebut lipid dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun dapat larut dalam pelarut organik, contohnya benzen, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu nama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein).

(36)

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dari penulis, diharapkan pembaca mencari referensi lain untuk menambah pengetahuan tentang materi lipid.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://dianhusadasilvia.blogspot.com/p/lemak-tak-jenuh.html 2. http://www.amazine.co/25655/apa-itu-asam-lemak-tak-jenuh-ganda-karakteristik-jenisnya/ 3. http://dianhusadasilvia.blogspot.com/p/metabolisme-lipoprotein-plasma.html 4. http://sriporwati.blogspot.com/p/metabolisme-lipoprotein-plasma.html 5. http://sriporwati.blogspot.com/p/peranan-hati-pada-metabolisme-lipid.html 6. http://dianhusadasilvia.blogspot.com/p/peranan-hati-pada-metabolisme-lipid.html

7. Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 27. EGC cetakan I: 2009

8. Martoharsono Soeharsono: Biokimia2. Gadjah Mada University Press: 2006

(37)

10. Murray Robert K, et al: Biokimia Harper Edisi 24. EGC, 1999

Diposkan oleh solehati nur fadilah di 02.21

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar: Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Loading... About Me

solehati nur fadilah Lihat profil lengkapku

Blog Archive

Gambar

Tabel 2. Beberapa komponen lipoprotein: VLDL(very low density lipoproteins), LDL  (low density), HDL (high density) dan kilomikron

Referensi

Dokumen terkait