• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memahami Arti Kasih Karunia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Memahami Arti Kasih Karunia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: arti sikap estetis

(2)

2

Memahami Arti

Kasih Karunia

(Eksposisi Roma 3:1-8)

P

ada hari Sabtu, 16 Februari 2013, saya menonton

film “The Grace Card” bersama jemaat. Kami merasa perlu untuk menonton film tersebut terlebih dahulu sebelum menayangkannya bagi para tamu, pada keesokan harinya, sehingga kami dapat mem-fokuskan diri pada pelayanan.

Film karya David Evans tersebut sebenarnya telah pernah ditayangkan di HBO pada bulan yang lalu. Namun, selain karena tidak semua orang mempunyai TV kabel atau berlangganan, “The Grace Card” masih saja menarik untuk ditonton untuk yang kedua kalinya, bahkan, Yohan, salah seorang pelayan multimedia kami, sudah menonton film tersebut sebanyak enam kali.

Dari film “The Grace Card”, saya mendapatkan gambaran bahwa sesungguhnya, kasih karunia mempunyai kekuatan atau kuasa untuk mengubahkan hati atau moralitas seseorang. Orang-orang yang menerima kasih karunia merasakan dorongan yang besar untuk berubah sesuai dengan kehendak Allah. Mereka menyesal terhadap kesalahan yang telah mereka lakukan, mengakui

(3)

kesalahan-3

kesalahan tersebut, meminta maaf, dan bertekad dengan kesungguhan yang besar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Mereka merasakan kelegaan, sukacita, dan damai sejahtera yang besar karena keputusan yang telah mereka ambil, dan merasa sangat bersyukur akan pengampunan yang telah diberikan (band. Luk 15:11-24).

Orang-orang dalam film tersebut memberikan

gambaran bahwa mereka tidak mempunyai masalah terhadap pemahaman tentang kasih karunia. Mereka percaya dan menerapkannya dan memeroleh kekuatan dan kuasa untuk berubah dari hidup yang penuh dosa dan juga mengampuni orang lain yang melakukan kesalahan. Di sisi lain, mereka juga tidak menyalahkan-gunakan kasih karunia sebagai surat izin untuk berbuat dosa.

Antisipasi terhadap Pertanyaan yang Menyerang Kasih Karunia

Di pasal ketiga dari Surat Paulus kepada jemaat Roma, Paulus mengantisipasi adanya kemungkinan… pertanyaan-pertanyaan yang menyerang ajaran kasih karunia yang dia sampaikan. Serangan-serangan tersebut dapat saja berupa pertanyaan tentang kesetiaan Allah, kebenaran Allah, dan keadilan Allah

terhadap bangsa Yahudi. Mereka mungkin akan

memertanyakan… apakah kelebihan bangsa Yahudi, jika nasionalitas, posisi dan aktivitas sebagai penerima dan pengajar hukum Taurat, dan ritual sunat tidak menjamin keselamatan mereka.

(4)

4

Paulus mengantisipasi sanggahan yang seperti itu dan berkata bahwa orang Yahudi mempunyai banyak kelebihan dan di dalam segala hal, dan yang utama adalah bahwa kepada mereka telah dipercayakan firman Allah yang menuntun kepada keselamatan (band. 2 Tim 3:15).

Masalah dari kebanyakan orang Yahudi di abad pertama adalah bahwa mereka terjebak ke dalam kebanggaan akan nasionalitas, legalisme terhadap hukum Taurat, dan ritual, dan lain sebagainya, tanpa iman. Padahal, tanpa iman, tidak seorangpun berkenan di hadapan Allah (band. Ibr 11:6).

Paulus juga menekankan bahwa Tuhan tidak akan pernah tidak setia, tidak benar, atau tidak adil. Dan apa yang diajarkannya adalah berasal dari Allah, dan dia telah ditetapkan untuk menjadi pelayan dan saksi (band. Kisah 26:16-19). Manusialah yang cenderung atau seringkali menyimpang dari ajaran atau kehendak Dia (band. Rom 3:4).

Dua Sikap Ekstrim terhadap Kasih Karunia

Secara umum, ada dua sikap ekstrim yang dimiliki oleh orang banyak terhadap kasih karunia. Dua ekstrim tersebut adalah sikap yang tidak percaya terhadap kasih karunia, dan yang kedua adalah… bahwa kasih karunia dianggap surat izin untuk berbuat dosa.

Dua ekstrim ini tentu saja tidak sesuai dengan prinsip, ajaran atau doktrin daripada Alkitab. Mengapa dan apa alasannya? Alasannya adalah… jika keselamatan adalah karena usaha atau

(5)

5

kerja keras dari seseorang, maka orang tersebut patut untuk mendapatkan kemuliaan, bukan Tuhan (band. Rom 4:2). Alasan yang kedua adalah… jika keselamatan adalah karena usaha atau kerja keras dari seseorang, maka Kristus yang berkorban dan mati di kayu salib adalah sia-sia. Jika manusia dapat diselamatkan karena usaha dan kerja keras yang mereka lakukan, maka hal itu berarti bahwa Tuhan tidak perlu turun tangan. Dia tidak perlu datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Tidak Percaya terhadap Kasih Karunia… Murid-murid Yesus

dianggap sebagai para pengajar sesat oleh orang-orang Yahudi di abad pertama. Mereka dianggap sebagai orang-orang yang menghujat Musa, menghujat Allah, menghina Bait Allah, dan

menghina hukum Taurat (band. Kisah 6:11, 13; 21:28).1

Alasan mereka berpikir demikian adalah karena nabi Musa adalah orang yang telah mewariskan hukum Taurat yang berasal dari Allah, dan Bait Allah adalah tempat di mana mereka mengadakan ritual-ritual yang dipandang penting dan istimewa.

Ajaran atau tradisi Yudaisme percaya bahwa keselamatan dijamin atau diperoleh karena nasionalitas mereka sebagai

1

Stefanus mati martir karena tuduhan-tuduhan dan fitnahan-fitnahan yang seperti itu, demikian juga rasul Paulus, diburu dan diteror oleh sejumlah orang Yahudi dengan alasan-alasan yang serupa.

(6)

6

keturunan Abraham secara lahiriah, jabatan atau aktivitas mereka sebagai penerima dan pengajar hukum Taurat, dan ritual sunat dan lain sebagainya. Hal-hal itu dinilai sebagai modal atau jaminan yang dapat diandalkan untuk bebas dari penghakiman Tuhan dan beroleh keselamatan.

Tidak heran ketika Paulus menawarkan pemahaman tentang kasih karunia, banyak dari antara mereka yang menolak dan menuduh Paulus sebagai penghujat dan penyebar ajaran sesat (band. Kisah 21:28; 23:21).

Interpretasi dan Aplikasi yang Salah terhadap Firman Tuhan

Kristus sejak awal berkata bahwa Dia tidak sedang meniadakan hukum Taurat dan kitab para nabi, melainkan untuk menggenapinya. Paulus pun juga mengatakan hal yang demikian (band. Mat 5:17; Rom 3:31).

Melalui kitab Perjanjian Lama, orang Yahudi pun

sesungguhnya dapat mengenal Kristus atau Mesias dan keselamatan yang dijanjikan oleh Tuhan (band. Ibr 11:24-26). Di PB juga demikian… Simeon, Hanna, dan Yohanes Pembaptis, adalah contoh-contoh dari orang-orang yang mendapatkan informasi dari PL dan menantikan Dia yang akan datang (band. Luk 2:25-38).

Masalahnya, banyak dari antara para guru Yahudi termasuk Paulus dahulu, menginterpretasikan PL secara salah sehingga ketika Kristus datang ke dunia, mereka pun tidak dapat

(7)

7

mengenali-Nya (band. Yoh 1:11; 5:39). Padahal, ada lebih dari 300 nubuat dalam Perjanjian Lama yang digenapi oleh Yesus tetapi mereka tidak dapat memercayai dan menerima Dia. Interpretasi dan aplikasi yang salah akan menghasilkan out-put yang salah pula dalam hal standar moral – sikap, tindakan, dan perbuatan orang-orang yang melakukan dan mengamalkannya. Ajaran PL yang berpusat pada hati, pertobatan, dan perubahan hidup, diterjemahkan menjadi legalisme, aktivitas, dan ritualitas yang tidak berdampak pada kualitas moral (band. Ul

6:5; 1 Sam 16:7; Ams 4:23).2

Tidak heran, orang-orang Farisi menjadi orang-orang yang legalis, imam-imam besar menjadi materialis, orang-orang Esenes menjadi ritualis, dan orang-orang Zelot bergerilya melawan penjajah Romawi. Dari sana dapatlah dibayangkan seperti apakah pengaruh yang mereka berikan terhadap para pengikut mereka.

Surat Izin Berbuat Dosa… Sikap ekstrim yang lain terhadap

kasih karunia adalah… menggunakan kasih karunia sebagai surat izin untuk berbuat dosa (band. Yoh 4). Kasih karunia diterjemahkan secara salah oleh orang-orang yang tidak mau bertobat atau meninggalkan dosa. Hal ini sudah terjadi di abad

2

Yesus mengklarifikasi kesalahan-kesalahan interpretasi dari para pengajar hukum Taurat yang memengaruhi kualitas standar moral yang berpusat pada hati, pertobatan, dan perubahan hidup (band. Matius 5:17-48)

(8)

8

pertama dan Yudas saudara Yesus mengingatkan jemaat untuk waspada terhadap pemahaman dan ajaran yang keliru tersebut. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa pemahaman yang seperti ini adalah pemahaman yang keliru dan pelakunya layak mendapat hukuman dari Tuhan (band. Rom 3:8).

Hubungan antara Kasih Karunia, Iman, dan Pertobatan

Keselamatan adalah kasih karunia oleh iman, dan iman timbul dari pendengaran akan firman (band. Rom 10:17). Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa seseorang mempunyai iman dan telah memeroleh kasih karunia dari Allah adalah dari pertobatan orang tersebut.

Ketiga hal ini… kasih karunia, iman, dan pertobatan, saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Seseorang tidak dapat berkata bahwa dia telah memeroleh kasih karunia, jika dia tidak bertobat dan meninggalkan dosa-dosanya. Demikian juga, seseorang tidak dapat berkata bahwa dia beriman, jika pertobatan tidak tampak terefleksi dalam kehidupannya.

Kesimpulan

Keselamatan tidak dapat diperoleh tanpa kasih karunia Allah. Dia tidak dapat kita peroleh dengan cara-cara yang lain seperti nasionalisme, posisi, aktivitas, ritual, pekerjaan atau perbuatan baik. Kasih karunia Allah juga tidak dapat diperoleh tanpa

(9)

9

iman yang timbul dari pendengaran akan firman (band. Rom 10:17). Iman dan kasih karunia yang sejati akan direfleksikan atau diverifikasi oleh pertobatan, dan kasih karunia Allah bukanlah surat izin untuk berbuat dosa. Orang yang memahami dan mengajarkan kesalahan tersebut akan mendapat hukuman dari Tuhan.

(10)

10

Pesan untuk Pembaca

Jika Anda merasa diberkati dengan tulisan ini dan ingin

memberikan donasi untuk mendukung pelayanan

beritakanfirman.com, Anda dapat menyalurkannya melalui BCA 7660207371. Donasi Anda akan kami salurkan sepenuhnya untuk pelayanan, pengembangan, dan peningkatan beritakanfirman.com

(11)

11

Tentang Penulis

Naek R. Sijabat adalah Gembala Jemaat GKDI Jambi dan juga Dosen Pendidikan Agama Kristen di Universitas Jambi. Pernah bekerja dan melayani Tuhan di bidang multi media Kristen – menjadi editor sejumlah buku, menulis, dan menjadi manager dan produser sejumlah album rohani Kristen. Secara akademis pernah menyelesaikan study Alkitab dan meraih gelar Master di bidang Biblical Studies. Sudah menikah dan dikarunia dua orang anak.

(12)

12 Copyright ©2013. Copyright ©2013. Copyright ©2013.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun strategi pendidikan yang digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan kurikulum yang bersifat kokonsentris, serta memperhatikan keselarasan dan keseimbangan

Hasil analisis ragam yang ditunjukkan Tabel 1 menginformasikan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan kompos sampah kota pada polybag memberikan hasil luas daun

Peserta didik mengamati kawat yang dialiri arus listrik berada dalam pengaruh medan magnet.. Seperti dalam video “Animasi Pengenalan

Bagi Penyedia Jasa atau Pemilik Kapal yang sedang menjalani pemeriksaan oleh instansi yang terkait, antara lain pihak kepolisian, TNI, Bea Cukai, Perpajakan, atas

Judul penelitian “Hubungan Antara Kesengajaan Terhadap Pertanggung jawaban Pidana Dalam Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Yang Menyebabkan Hilangnya Nyawa Orang

Sementara itu masuknya arus globalisasi juga dibarengi dengan munculnya media elektronik sebagai dampak proses industrialisme seperti tape recorder, TV, video, VCD, DVD,

Dalam hal apabila wali menyebabkan kerugian pada si anak maka menurut ketentuan pasal 54 UU No.1 tahun 1974 menyatakan, wali yang telah menyebabkan kerugian pada harta benda anak

Pada  pengembangan aplikasi pengelolaan keuangan desa dengan arsitektur microservice, MySQL digunakan sebagai perangkat lunak untuk menyimpan dan mengelola data karena