Click to edit Master subtitle style
Click to edit Master subtitle style
DAMP
DAMP
AK
AK
PENAMB
PENAMB
ANGAN
ANGAN
TERHADAP
TERHADAP
SIF
SIF
A
A
T FISIK DAN
T FISIK DAN
KIMIA TANAH
Sifat fisika tanah
Sifat fisika tanah
1. 1. T Teksturekstur 2. 2. StrukturStruktur 3. 3. KonsistensiKonsistensi 4.
4. Bobot tanahBobot tanah
5.
5. PorositasPorositas
6.
1.
1.
TEK
TEK
STUR
STUR
T
T
ANAH
ANAH
P
Partikel tanah dibagi artikel tanah dibagi kke dalam e dalam grup ataugrup atau kelompok berdasarkan ukuran
kelompok berdasarkan ukuran diameternya, yang disebut
diameternya, yang disebut separateseparate tanah.tanah.
Berdasarkan ukuran diameternya, fraksiBerdasarkan ukuran diameternya, fraksi
tanah dibagi menjadi fraksi pasir (
tanah dibagi menjadi fraksi pasir (sandsand)) berukuran diameter
berukuran diameter 2,00-0,20 mm (2.000-2,00-0,20 mm (2.000-200 µm), debu (silt) berdiameter
200 µm), debu (silt) berdiameter 0,20- 0,20-0,002 mm atau 200-2 µm dan liat (clay) 0,002 mm atau 200-2 µm dan liat (clay) berdiameter < 2 µm.
berdiameter < 2 µm.
T Tekstur tanah adalah perekstur tanah adalah perbandingan relatif bandingan relatif
(dalam persen) fraksi-fraksi pasir, debu dan (dalam persen) fraksi-fraksi pasir, debu dan liat dalam suatu massa tanah.
KELAS TEKSTUR TANAH
KELAS TEKSTUR TANAH
N
Noo KKeellaas s TTeekkssttuur r TTaannaahh Proporsi (%) Tekstur TanahProporsi (%) Tekstur Tanah P
Paassiirr DDeebbuu LLiiaatt 1
1 PPaassiir r ((SSaannddyy)) >>8855 <<1155 <<1100 2
2 PPaassiir r bbeerrlleemmppuunng g ((LLooaam m ssaannddyy)) 7700--9900 <<3300 <<1155 3
3 LLeemmppuunng g bbeerrppaassiir r ((ssaannddy y llooaamm)) 4400--8877,,55 <<5500 <<2200 4
4 LLeemmppuunng g ((LLooaamm)) 2222,,55--5522,,55 3300--5500 1100--3300 5
5 LLeemmppunung g liliat at beberprpasasir ir ((((sasandndyy clay loam)
clay loam)
4
455--8800 <<3300 2200--3377,,55 6
6 LLeemmppunung g liliat at beberdrdeebu bu (s(sananddy- y-silt loam)
silt loam)
<
<2200 4400--7700 2277,,55--4400 7
8/26/12
2. Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.
Gumpalan struktur tanah ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh
suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi, dan lain-lain.
Gumpalan-gumpalan kecil (struktur tanah) ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.
Struktur tanah adalah kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer tanah (pasir, debu dan liat secara individu) hingga partikel-partikel
sekunder (gabungan partikel primer yang disebut ped) yang membentuk agregat (bongkahan).
Deskipsi Struktur Tanah di
Lapangan
Deskripsi menurut tipe, indikator bentuk dan susunan ped, yaitu bulat, lempeng, balok dan prisma.
Deskripsi menurut kelas, indikator bentuk
struktur yang terbentuk dari ped-ped
penyusunnya, menghasilkan 7 tipe struktur tanah, yaitu granular, remah, lempeng,
balok berstruktur, balok bersegi, prisma dan kolumnar.
3.Konsistensi Tanah
Konsistensi merupakan ketahanan tanah
terhadaptekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indikator derajat manifestasi
kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah
sesuai dengan tingkat kejenuhan airnya.
Penurunan kadar air tanah menyebabkan
tanah kehilangan sifat lekat dan lentur
8/26/12
Konsistensi Tanah pada 3
Kadar air
1. Konsistensi basah (pada k.a. kapasitas
lapang) untuk menilai (a) derajat
kelekatan tanah terhadap benda yang menempelinya (tidak lekat, agak lekat, lekat, sangat lekat), dan (b) derajat
kelenturan tanah terhadap perubahan bentuk (non plastis/kaku, agak plastis, plastis, sangat plastis)
2. Konsistensi lembab (k.a. antara kapasitas
lapang dan kering udara) untuk melihat derajat kegemburan tanah (lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, ekstrim teguh)
4. Bobot tanah
Bobot tanah merupakan kerapatan tanah per satuan volume
Dibagi menjadi:
1. Kerapatan partikel (bobot partikel/BP)
adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah
2. Kerapatan massa (Bobot isi/BI/Bulk
density/BD) adalah bobot massa tanah dalam kondisi lapang yang
dikering-ovenkan per satuan volume. Satuan BI gr/cm3
5. Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam
satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara.
Porositas merupakan indikator kondisi
Kelas Porositas Tanah
Berdasarkan diameter porinya, porositas dibagi 3 kelas, yaitu:
1. Makropori, diameter ≥ 90 µm 2. Mesopori, diameter 90-30 µm 3. Mikropori, diamter < 30 µm
Kelas porositas berdasarkan pengaruh terhadap air:
1. Pori pengikat, diameter < 0,005 µm 2. Pori residual, diameter 0,005-0,1 µm 3. Pori penyimpan, diameter 0,1-50 µm 4. Pori transmsi, diameter 50-500 µm 5. Celah, diameter > 500 µm
6. Aerasi Tanah
Aerasi tanah merupakan istilah yang
mengindikasikan kondisi tata udara dalam tanah.
Aerasi tanah merupakan suatu proses
dimana udara di dalam tanah digantikan oleh udara dari atmosfer.
Dalam tanah yang teraerasi dengan baik, udara tanah mempunyai komposisi yang sama dengan atmosfer di atasnya. Tanah-tanah beraerasi buruk biasanya
mengandung persentase CO2 yang lebih banyak dan tentunya persentase O2 yang
7. Temperatur Tanah
Temperatur tanah adalah istilah untuk menyatkan intensitas atau level panas
yang berfungsi sebagai indikator level atau derajat aktivitas molekuler dalam tanah
Temperatur tanah ditentukan oleh interaksi
antara dua sumber panas, yaitu radiasi
sinar matahari serta konduksi antar partikel tanah
8. Warna Tanah
Warna tanah lebih banyak digunakan untuk mendeskripsikan karakter tanah.
Warna tanah mempunyai efek tidak
langsung terhadap temperatur dan kelembaban tanah.
Warna tanah merupakan komposit dari
warna-warna komposisi penyusunnya (besi oksida berwarna merah, coklat karatan
atau kuning, besi tereduksi berwarna biru-hijau, kuarsa berwarna putih, kelabu, liat berwarna kelabu putih atau merah.
Klasifikasi Warna
Pengklasifikasian warna tanah menggunakan Sistem Munsell
Menurut sistem ini, warna tanah dibedakan
berdasarkan tiga faktor basal berupa komponen warna yaitu Hue, Value, dan Chroma.
Hue menunjukkan kualitas warna yang dominan. Warna dibagi menjadi 10 yaitu yellow, yelllow-red, red, red-purple, purple,
Click to edit Master subtitle style
8/26/12
Penggolongan air
berdasarkan tingkat
ketersediaan
1. Air Berlebihan, umumnya berupa air bebas
pada kelembaban tanah lebih dari kapasitas lapang. Air ini tidak berguna bagi tumbuhan karena berpengaruh buruk, antara lain
mengakibatkan buruknya aerasi, pencucian unsur hara
2. Air Tersedia, sebagian besar berupa air
kapiler yang ditahan tanah pada
kelembaban antara kapasitas lapang dan titik layu permanen.
3. Air Tidak Tersedia, ditahan pada kelembaban
SIFAT KIMIA TANAH
pH Tanah
Kapasitas Tukar Kation Kejenuhan Basa
Bahan Organik Tanah Unsur hara
1. PH Tanah
Tanah masam : tanah dengan pH rendah
karena [H+] tinggi. Timbulnya
kemasaman tanah di alam, proses ini
berlangsung bersamaan dengan proses
pembentukan dan penuaan
Tanah masam : Kelarutan Al, Mn, Fe tinggi
–bersifat racun Fosfor kurang tersedia
Bahan organik adalah bahan-bahan yang berasal dari limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang, jerami padi yang dikomposkan atau residu tanaman lainnya, bungkil, pupuk hijau dan potongan-potongan
tanaman lainnya.
Bahan organik tanah adalah sisa-sisa tanaman
atau hewan yang telah mati yang
sebagian/seluruhnya telah didekomposisi oleh MO
2. Bahan Organik
Tanah
8/26/12
3. Kapasitas Tukar Kation (KTK)
KTK adalah sebagai suatu kemampuan koloid tanah menjerap dan mempertukarkan kation. Besarnya KTK tanah dipengaruhi oleh sifat
dan ciri tanah itu sendiri antara lain adalah : 1. Reaksi tanah/pH
2. Tekstur tanah jumlah liat 3. Jenis mineral tanah
4. Bahan organik
Kation adalah ion yang bermuatan positif Seperti :
- Ca
2+
, Mg2+
, Na+
, NH4+
, H+
, Al3+Di dalam tanah kation-kation tersebut terlarut di dalam air tanah atau terjerap oleh koloid-koloid tanah
Banyaknya kation (dalam miliekivalen) yang dapat dijerap oleh tanah per satuan berat tanah (per 100
4. KEJENUHAN BASA (KB)
Kejenuhan basa menunjukkan
perbandingan antara jumlah kation-kation basa dengan semua kation (kation basa dan kation asam) yang terdapat dalam
kompleks jerapan tanah. Jumlah maksimum kation yang dapat dijerap tanah
menunjukan besarnya nilai kapasitas tukar kation tanah tersebut.
5. Unsur Hara
Unsur Hara Makro:
1. Karbon (C )
2. Hidrogen (H)
3. Oksigen (O)
4. Nitrogen (N)
5. Fospor (P)
6. Kalium/Potasium (K)
Unsur Hara Mikro
1. Clor (Cl)
2. Boron (B)
3. Cuprum/Tembaga (Cu)
4. Mangan (Mn)
5. Ferum/Besi (Fe)
6. Zinkum/Seng (Zn)
7. Molibdenum (Mo)
Dampak Penambangan
Dampak penambangan terhadap sifat fisik kimia lahan sangat tergantung kepada jenis bahan yang ditambang dan metode
8/26/12
Jenis Usaha Pertambangan
1.
Pertambangan mineral
a. Mineral radioaktif
b. Mineral logam
c. Mineral bukan logam’
d. Batuan
2. Pertambangan batubara
3. Pertambangan minyak dan
gas
Penambangan tanah. batu dan pasir:
penggalian merusak bentuk muka lahan
menjadi bercekung-cekung. Dapat
menyebabkan persoalan tata air pada
musim hujan. Penambagan batu dan pasir
dengan mengeruk kaki bukit akan
mengganggu konsitensi tanah dan
memacu erosi tanah.
Penambangan pasir besi menghasilkan
tailing berupa pasir kasar.
8/26/12
Metode Penambangan
1.
Underground mining
2. Surface/strip mining
a. Area Strip mining
b. Conventional Countur Strip
Mining
c. Open pit mining
d. Mountaintop removal
mining
Surface Mining
Tahap Kegiatan Dampak terhadap Tanah 1. Pembersihan dan pembukaan
lahan
1. Lahan terbuka menyebabkan laju aliran permukaan dan erosi meningkat 2. Penggunaan alat berat
menyebabkan pemadatan tanah, gangguan terhadap aerasi dan drainase tanah.
2. Pembuangan Top Soil 1. Kehilangan bahan organik
tanah/humus -> penurunan kesuburan 3. Pembuangan Overburden 1. Kehilangan lapisan sub soil
A r a h K e m a j u a n T a m b a n g B a c k F i l l i n g Operasi Pertambangan Batubara Di Kalsel
Tailing tambang emas di PT FI
Papua
Tailing
Tailing didefinisikan sebagai produk sisa padat dari penambangan dan proses
pencucian/konsentrasi mineral.
Tailing tambang merupakan material
batuan halus di permukaan dimana mineral yang berharga telah diekstrak selama proses konsentrsi (pencucian)
(Veith dan Norland, 1992 dalam Richmond, 2000).
Tailing biasanya mempunyai mineralisasi
yang sama dengan batuan asalnya dan kadang-kadang mengandung residu dari
Sifat Fisik Tailing
Sifat fisik tailing bervariasi berdasarkan mineral yang diproses, bentuk bijih logam asal, dan proses yang digunakan untuk
konsentrasi mineral.
Sifat fisik berupa tekstur yang didominasi
fraksi pasir, sementara debu dan liat sangat rendah.
Sifat Kimia Tailing
pH tanah sangat masam sampai masam
Kandungan bahan organik sangat rendah Kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa
sangat rendah
Kandungan unsur hara makro dan mikro
sangat rendah karena telah mengalami pencucian
Tipe Tailing Lokasi
Distribusi ukuran
partikel (%) Tekstur
pasir debu liat
Pasir2 UPM 88,4 6,8 4,4 Pasir
Pasir2 Dengkil 90,2 5,0 4,7 Pasir
Pasir1 Ipoh 94,2 1,5 1,9 Pasir
Slime2 UPM 48,1 21,9 30,0 Lempung liat berpasir
Slime2 Dengkil 22,9 22,7 54,3 Liat
Slime1 Ipoh 11,8 43,4 44,6 Liat
Campuran2 UPM 68,3 21,0 10,2 Lempung berpasir
Campuran1 Ipoh 64,8 17,4 16,8 Lempung berpasir
Tabel Hasil analisis tekstur tailing timah di Semenanjung Malaysia.
Distribusi Fraksi (%) Lokasi Lahan Kedangkal VI PT Koba Tin Kab.Bangka Tengah1)
TB 1.9. PT. Timah Desa Riding Panjang Kabupaten Bangka2)
TB 1.9. PT. Timah Desa Riding Panjang Kabupaten
Bangka3)
Tailing pasir
Over-burden Tailing pasir Humic
Tailing pasir
Pasir 90,94 76,55 84,00 41,00 94
Debu 2,00 10,18 11,00 45,00 4
Liat 7,06 13,27 5,00 14,00 3
Tabel. Tekstur lahan bekas tambang di beberapa lokasi bekas tambang di Pulau Bangka (Sumber: 1) Santi (2005), 2) Hanura (2005), 3) Nurtjahya (2003)
Sifat kimia Satuan
Kedangkal VI PT Koba Tin
Tengah1)
TB 1.9. PT. Timah Desa Riding Panjang Kabupaten Bangka2)
TB 1.9. PT. Timah Desa Riding Panjang Kabupaten
Bangka3) Tailing pasir Tailing pasir Humic Tailing Tailing pasir
pH H2O (1:1) - 4,75 3,80 2,70 -C-organik % 0,27 7,2 25,6 0,29 N-total % 0,03 0,5 1,7 0,02 P-Bray I μg g-1 8,25 6,60 4,20 -K-dd C mol (+) kg-1 0,32 0,00 0,00 0,01 Na-dd C mol (+) kg-1 0,44 0,02 0,21 0,06 Ca-dd C mol (+) kg-1 0,25 0,15 0,39 0,09 Mg-dd C mol (+) kg-1 0,06 0,05 0,53 0,05
Tabel 3. Karakteristik kimia tailing di beberapa lokasi lahan bekas penambangan timah di Pulau Bangka (Sumber: 1) Santi (2005), 2) Hanura (2005), 3) Nurtjahya (2003)
Sifat fisik dan Kimia Tailing
Timah
Parameter TailingPasir
Besaran Kriteria*) Tekstur Pasir (%) Debu (%) Liat (%) 92 2 6 Tekstur: pasir ( sand ) pH–H2O (1:1) 4,64 masam
pH–HCI (1:1) 3,84 sangat masam
C-organik(%) 0,29 sangatrendah
N-total (%) 0,03 sangat rendah
P-Bray I (mg.kg-1) 0,75 sangat rendah
Pb(mg.kg-1) 12,90
-K-dd (Cmol (+) kg-1) 0,06 sangat rendah
Na (Cmol (+) kg-1) 0,65 sedang
Ca(Cmol(+)kg-1) 0,20 sangatrendah
Mg (Cmol (+) kg-1) 0,15 sangat rendah
KTK(Cmol(+)kg-1) 6,61 rendah
Al-dd(Cmol(+)kg-1) 0,52
-H-dd(Cmol(+)kg-1) 0,07
-Kejenuhan basa (%) 16,04 sangat rendah
Sumber: