• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA SEMINARI MENENGAH PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA SEMINARI MENENGAH PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED

READING COMPOSITION (CIRC) TERHADAP

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENEMUKAN IDE POKOK

PARAGRAF OLEH SISWA KELAS XI SMA SEMINARI

MENENGAH PEMATANG SIANTAR

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

BONIFASIUS F.P. PURBA

NIM 2102111006

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas XI SMA Seminari

Menengah Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2013/2014” telah diupayakan

secara maksimal, tetapi mungkin masih terdapat kesalahan. Untuk itu, diharapkan

saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih

kepada.

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Medan,

3. Drs. Syamsul Arif, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

4. Drs. Sanggup Barus, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan Bahasa Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia,

6. Dr. Mutsyuhito Solin, M. Pd, selaku Dosen pembimbing skripsi,

7. Drs. Sanggup Barus, M. Pd, selaku Dosen pembimbing akademik,

8. Drs. H. Sigalingging, M. Pd, selaku Dosen pengarah,

9. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd, selaku Dosen pengarah,

10. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas

Negeri Medan,

11. Romo Alboin Silalahi, Lic.IC, selaku Kepala SMA Seminari Menengah

(7)

iii

meluangkan waktu dan tenaganya dalam membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian,

12.Seluruh anggota kelas Reguler A 2010 FBS yang senantiasa memberikan

semangat dan dukungan yang luar biasa,

13.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

Bonifasius F.P. Purba

(8)

i ABSTRAK

Bonifasius F.P. Purba, NIM 2102111006, Pengaruh Model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Siswa Kelas XI SMA Seminari Menengah Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengaruh Model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Seminari Menengah dengan jumlah 80 siswa. Dikarenakan subjek penelitian kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah pilihan berganda.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Dari pengolahan data, diperoleh nilai rata-rata pre-test = 63,73, standar deviasi = 7,04, digolongkan pada kategori baik = 32,35%, kategori cukup = 58,52 %, kategori kurang = 8,82% dan kategori sangat kurang = 0%. Nilai rata-rata post-test = 79,29, standar deviasi = 8,21 dan dikategorikan pada kategori sangat baik = 38,32%, baik = 50%, cukup = 11,76 % dan kurang =0%. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-pre-test dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogeny. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka diketahui t0 sebesar 8,32. Selanjutnya t0 tersebut dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df= N-1= 31. Dari df 33 diperoleh taraf signifikansi 5%= 2,03. Dengan demikian thitung > ttabel, yakni 8,32 > 2,03 dengan demikian hipotesis alternative (Ha) diterima.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) berpengaruh positif terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf teks eksposisi pada siswa kelas XI SMA Seminari Menengah Pematangsiantar tahun pembelajaran 2013/2014.

(9)

iv

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C.Pembatasan Masalah... 9

D.Rumusan Masalah ... 10

1. Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf ... 8

2. Menemukan Ide Pokok Paragraf ... 17

3. Model Pembelajaran CIRC ... 27

a) Pengertian CIRC ... 29

b) Komponen-komponen Pembelajaran CIRC ... 31

c) Penerapan Model Pembelajaran CIRC ... 32

d) Kelebihan dan Kekurangan CIRC ... 33

B.Kerangka Konseptual ... 34

(10)

v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

1. Populasi Penelitian ... 37

2. Sampel Penelitian ... 38

C. Metode Penelitian ... 39

D. Desain Penelitian ... 39

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 40

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Organisasi Pengolahan Data ... 43

H. Jalannya Eksperimen ... 45

I. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Analisis Data Penelitian ... 52

1. Kemampuan Siswa Kelas X dalam Menemukan Ide Pokok

B. Uji Persyaratan Analisis Data ... 55

1. Uji Normalitas ... 55

a. Uji Normalitas Pre-test ... 56

b. Uji Normalitas Post-test ... 57

2. Uji Homogenitas ... 59

C. Uji Hipotesis ... 60

D. Rangkuman Hasil Penelitian ... 61

(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Simpulan ... 63

B. Saran ... 64

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 3.1 POPULASI SISWA KELAS X SMA SEMINARI ... 38

TABEL 3.2 DESAIN EKSPERIMEN ONE GROUP PRE-TEST DAN POST-TEST DESIGN ... 40

TABEL 3.3 KISI-KIS TES MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF ... 42

TABEL 3.4 JALANNYA EKSPERIMEN ONE GROUP PRE-TEST DAN POST-TEST DESIGN ... 45

TABEL 3.5 DISTRIBUSI FREKUENSI PRE-TEST ... 57

TABEL 3.6 IDENTIFIKASI KECENDERUNGAN HASIL PRE-TEST ... 58

TABEL 3.7 DISTRIBUSI FREKUENSI POST- TEST ... 60

TABEL 3.8 IDENTIFIKASI KECURANGAN HASIL POST-TEST ... 61

TABEL 3.9 UJI NORMALITAS HASIL PRE - TEST ... 63

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 SILABUS ... 65

LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ... 67

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENELITIAN ... 72

LAMPIRAN 4 LEMBAR JAWABAN ... 80

LAMPIRAN 5 KUNCI JAWABAN TES ... 81

LAMPIRAN 6 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS PRE TEST ... 82

LAMPIRAN 7 PERHITUNGAN UJI NORMALITAS POST TEST ... 84

LAMPIRAN 8 NILAI LILIEFORS ... 86

LAMPIRAN 9 NILAI “T” BERBAGAI DF ... 87

LAMPIRAN 10 TABEL HARGA DISTRIBUSI F ... 88

LAMPIRAN 11 TABEL WILAYAH LUAS DIBAWAH KURVA ... 89

LAMPIRAN 12 UJI VALIDITAS... 90

LAMPIRAN 13 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS TES ... 92

LAMPIRAN 14 UJI RELIABILITAS ... 94

LAMPIRAN 15 PERHITUNGAN RELIABILITAS TES ... 96

LAMPIRAN 16 TARAF KESUKARAN TES ... 97

(14)

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Bahasa memiliki peran yang sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pelajaran Bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi

dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.

Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan satra

Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik

untukmemahami dan merespon situasi lokal, regional, rasional, dan global. Sesuai

dengan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini, ruang

lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan

berbahasa dan kemampuan bersatra meliputi aspek-aspek: mendengarkan,

berbicara, membaca, danmenulis yang diuraikan melalui standar kompetensi yang

harus dicapai peserta didik. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai

peserta didik tingkat SMA adalah “Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

dan Buku”. Kemampuan untuk menemukan gagasan utama bagi siswa merupakan

kemampuan yang paling dasar agar siswa dapat menangkap apa isi sebuah artikel

(15)

3

Kemampuan menemukan gagasan tersebut bagi sebagian besar siswa masih

merupakan kegiatan yang tergolong sulit. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa

sering menghadapi soal-soal yang berkaitan dengan materi membaca artikel.

Metode Cooperative Integrted Reading And Composition (CIRC) menurut

Slavin (1995:5-11) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

khusus diterapkan pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah. Siswa

dibagi dalam kelompok berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam

kelompok tersebut mereka saling bertukar informasi mengenai bacaan yang

mereka baca, memprediksi bagaimana ending dari suatu cerita naratif, menuliskan

respon mengenai bacaan, dan sebagainya.

Setiap wacana mempunyai ide pokok, gagasan pokok, atau gagasan utama.

Ide pokok merupakan inti atau kesimpulan dari keseluruhan isi wacana. Dari ide

pokok wacana pembaca dapat menerka keseluruhan isi bacaan tersebut. Dari ide

pokok pula, pembaca dapat mengambil sikap apakah bacaan itu perlu dibaca

secara keseluruhan karena penting atau tidak perlu dilanjutkan karena isinya

sudah diketahui.

Menemukan ide pokok merupakan suatu kewajiban bagi pembaca ketika

mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Jika siswa mampu

menemukan ide pokok dengan baik, maka pemahamannya mengenai bacaan

tersebut akan baik pula.

(16)

4

pembaca juga harus menemukan ide pokok yang terdapat di setiap paragraf. Ide

pokok merupakan inti suatu bacaan dan pikiran utama dari suatu pemahaman.

Selain menemukan ide pokok, siswa dituntut untuk menemukan permasalahan

yang terdapat dalam suatu wacana untuk lebih memahami isi suatu wacana yang

kemudian ditulis kembali menjadi sebuah ringkasan dengan menggunakan kalimat

yang runtut. Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu

menemukan ide pokok dan membuat ringkasan bacaan dengan kalimat yang

runtut. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Budi ( 2011 : 3) yang menyatakan masih

banyak siswa yang belum mampu menemukan ide pokok dalam paragraf, hal ini

terlihat dari hasil tes menemukan ide pokok dalam paragraf yang dilakukannya

menunjukkan nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebanyak 64,60 dalam

menemukan ide pokok paragraf.

Berdasarkan pengalaman PPL dan wawancara dengan guru bidang studi

bahasa Indonesia di SMA Satria Dharma Sergei diperoleh fakta minimnya

kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok wacana. Hal itu terbukti dengan

siswa belum mampu membedakan gagasan utama dan gagasan penjelas, serta

siswa rata-rata hanya menjawab 60% benar soal wacana yang diberikan. Padahal

di dalam KTSP siswa kelas X telah mampu menemukan ide pokok wacana yang

dibacanya.

Tim Dosen dalam Modul Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas Tinggi (Erita,

2011 : 2) menyatakan ada beberapa masalah dan hambatan dalam menemukan ide

(17)

5

diperoleh, kurangnya minat baca siswa, minimnya pengetahuan baca siswa, dan

minimnya pengetahuan tentang cara membaca yang efektif.

Menurut Ayuningtyas ( 2011 : 2), rendahnya kemampuan siswa menemukan

ide pokok dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya kesiapan siswa

menerima pelajaran, kurangnya fasilitas belajar di sekolah, dan strategi

pembelajaran yang selama ini diterapkan guru tidak tepat sehingga perlu dicari

solusinya dengan mencari alternatif strategi pembelajaran yang lainnya. Selama

ini guru lebih aktif memberikan pelajaran dan siswa hanya cenderung menerima

pembelajaran dari guru. Strategi ini tentu kurang relevan dengan pendekatan

pembelajaran sekarang ini. Maka dari itu harus dicari strategi yang tepat dalam

pembelajaran menemukan ide pokok.

Salah satu cara yang paling mudah untuk dapat mengerti akan suatu

informasi adalah dengan membaca. Dengan membaca kita akan merangsang tiga

aspek kebahasaan yang lain akan berkembang. Dalam proses belajar dan

mengajar kemampuan dan minat baca siswa sangat menentukan prestasinya di

sekolah. Siswa mampu membaca bukan hanya karena kemauan awal dari dalam

dirinya, tetapi juga karena adanya motivasi dan teknik membaca yang diajari oleh

guru. Membaca memang merupakan kegiatan yang mudah dilakukan namun

tanpa pengetahuan dasar dan ketekunan yang memadai maka kegiatan membaca

akan menjadi sangat membosankan, karena membaca bukanlah kegiatan alamiah,

tetapi seperangkat komponen yang dikuasai secara pribadi dan bertahap, yang

(18)

6

kegiatan si pembaca dalam menerapkan sejumlah keterampilan mengolah tuturan

tertulis yang dibacanya dalam rangka memahami bacaan..

Dalam proses pembelajaran biasanya seorang pelajar merasakan

nikmatnya membaca bukan hanya sebagai peristiwa pemecahan kode, tetapi lebih

sebagai penerimaan pengetahuan dan kebahagiaan. Orang seperti ini akan tampil

tenang dan matang karena memiliki berbagai pengalaman tambahan seperti ia bisa

menikmati dari bukan hanya segi fiksi tapi juga non fiksi dari berbagai buku yang

dibacanya. Ditinjau dari segi anak kemungkinan mereka menemukan kegembiraan

tetapi sangat bergantung pada asuhan dan arahan orang tua dan guru.

Kegagalan yang sering terjadi ketika siswa mengikuti ujian nasional

khusus mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang tertulis dalam Media

Indonesia 06 Juni 2011 adalah budaya membaca di kalangan siswa menjadi

penyebab buruknya nilai bahasa Indonesia dalam ujian nasional. Mata pelajaran

bahasa Indonesia kembali menjadi momok dalam hasil ujian nasional (UN) tahun

ini. Data Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memperlihatkan nilai

akhir bahasa Indonesia hanya mencapai nilai minimum 0.8%. Penyebabnya tidak

lain karena nilai bahasa Indonesia mereka kurang dari 4.00, tidak adanya budaya

membaca siswa dan tidak terbiasanya menghadapi soal berbentuk cerita. Padahal,

tipe soal ini membutuhkan pemahaman, analisis, dan daya serap ( siswa terhadap

teks ). Data tersebut membuktikkan bahwa kemampuan siswa mengidentifikasi

ide pokok teks nonsastra masih sangat rendah. Rendahnya kemampuan siswa

dalam menemukan ide pokok dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kurangnya

(19)

7

strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan guru tidak tepat sehingga perlu

dicari solusinya. Selama ini, guru lebih aktif memberikan pelajaran dan siswa

hanya cenderung menerima pembelajaran dari guru. Strategi ini tentu kurang

relevan dengan pendekatan pembelajaran sekarang ini, sehingga ketika siswa

disodorkan dengan wacana yang lain dan diperintahkan guru untuk

menentukanide pokoknya, siswa pun tidak bisa menjawab.

Pengajaran ide pokok di sekolah hanya sebatas membaca buku teks lalu

melihat contoh ide pokok dalam buku teks kemudian berganti dengan pokok

bahasan yang baru. Hal inilah yang membuat siswa mengalami kesulitan dalam

menjawab soal –soal ujian terkait dengan ide pokok dalam wacana, padahal soal –

soal menentukan ide pokok dalam wacana kerap kali muncul pada ujian nasional.

Selain itu, Erita (2011:2) menyatakan bahwa beberapa masalah dan

hambatan dalam menemukan ide pokok, di antaranya adalah rendahnya tingkat

kecepatan membaca pemahaman yang diperoleh, kurangnya minat baca siswa,

minimnya pengetahuan baca siswa, dan minimnya pengetahuan tentang membaca

yang efektif.

Pembaca yang baik adalah pembaca yang mampu menemukan informasi

dalam bahan bacaan melalui ide pokok bacaan yang dibaca. Ide pokok merupakan

inti suatu bacaan dan pikiran utama dari suatu pemahaman. Selain menemukan

ide pokok, siswa dituntut untuk menemukan permasalahan yang terdapat dalam

suatu wacana untuk lebih memahami isi suatu wacana yang kemudian dituliskan

kembali menjadi sebuah paragraf dengan menggunakan kalimat efektif.

(20)

8

dari suatu topik yang dibahas tapi dalam kenyataannya masih banyak siswa yang

belum mampu menemukan ide pokok dan permasalahannya dalam setiap bacaan

secara baik. Tentu ada faktor-faktor yang memengaruhi seperti kurangnya

kesiapan siswa menerima pelajaran, kurangnya fasilitas belajar di sekolah, dan

strategi pembelajaran yang selama ini ditetapkan guru terhadap siswa tidak tepat

sehingga perlu dicari solusinya dengan mencari alternatif strategi pembelajaran

lainnya. Selama ini guru lebih aktif memberikan pelajaran dengan cara yang

konvensiobal dan siswa cenderung bersifar pasif. Strategi ini tentu kurang berguna

dengan perkembangan pengetahuan modern saat ini.

Seharusnya dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif, guru

dapat memilih salah satu model pembelajaran yaitu metode pembelajaran

kooperatif. Menurut Ibrahim, dkk (2006:16), “Salah satu aspek penting

pembelajaran kooperatif yaitu membantu mengembangkan tingkah laku

kooperatif dan menjalin hubungan yang lebih baik diantara siswa, pembelajaran

kooperatif siswa bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademis

mereka.”

Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan atas dasar teori bahwa

siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit

karena menerapkan pembeljaran secara berkelompok dan menekankan pentingnya

kerja sama.

Menurut Sharan, (2009: 357), “Dalam pembelajaran kooperatif ini tidak

ada dominasi kelompok oleh siswa tertentu atau memecahkan masalah secara

(21)

9

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti menawarkan model CIRC

yang merupakan bagian dari model kooperatif yang menurut berbagai penelitian,

metode ini sangat berpengaruh pada semua siswa tingkat kemampuan rendah,

sedang, dan tinggi.

Hal tersebut didukung oleh penelitian modern tahun 1986 yang

mengatakan “pengaruh program CIRC pada pencapaian siswa cukup positif.”

Selanjutnya, penelitian Stevens, dkk tahun 1987 memberikan hasil yang lebih

positif dibandingkan dengan yang pertama (dalam Sharan, 2009: 36). Penelitian

ini dilanjutkan kembali oleh Durrel. Dari hasil penelitiannya, pengaruh dari model

CIRC ini sangat tinggi berkisar 44%-64%. Namun, apakah model CIRC ini berlaku secara umum atau pada sekolah tertentu dalam pembelajaran siswa? Hal

ini membutuhkan penelitan lebih lanjut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul Pengaruh Model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Menemukan Ide Pokok Paragraf Oleh Kelas XI SMA Seminari Menengah Pematangsiantar Tahun pembelajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka sejumlah masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok masih rendah;

(22)

10

3. Model yang digunakan guru kurang bervariasi; dan

4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan menarik.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah serta

keterbatasan peneliti untuk meneliti seluruh permasalahan yang ada maka perlu

adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitan akan meneliti apakah ada

pengaruh model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap

kemampuan menemukan ide pokok pada paragraph oleh siswa kelas XI SMA

Seminari Menengah Pematangsiantar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dari identifikasi masalah di

atas, maka dalam penelitian dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana tingkat rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Seminari

Menengah dalam menemukan ide pokok paragraf sebelum menggunakan

model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)?

2. Bagaimana tingkat rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMA Seminari

Menengah Pematangsiantardalam menemukan ide pokok paragraf sesudah

menggunakan model Cooperative Integrated Reading Composition

(23)

11

3. Apakah ada pengaruh model CIRC dalam meningkatkan kemampuan

siswa kelas XI Seminari Menengah Pematangsiantar dalam menemukan

ide pokok paragraf?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.

1. untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok

paragraf sebelum dengan menggunakan Model CIRC.

2. untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok

paragraf sesudah menggunakan Model CIRC.

3. untuk mengetahui apakah model CIRC berpengaruh terhadap peningkatan

kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf.

F. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitan, maka diharapkan hasil penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah memperkaya

khazanah ilmu pengetahuan pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya

aspek model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dalam

pembelajaran menemukan ide pokok paragraf.

(24)

12

A. Bagi Siswa

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan

pengalaman belajar menemukan ide pokok paragraf.

b. Memberikan kesempatan kepada siswa berkreativitas dalam

menemukan ide pokok paragraf dengan model Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) 2. Bagi Guru

a. Menjadi pemahaman alternatif dalam pembelajaran menemukan ide

pokok paragraf.

b. Mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif.

c. Mengatasi permasalahan pembelajaran menemukan ide pokok

paragraf.

3. Bagi Peneliti

a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti.

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh dari analisis data penelitian dan pengujian

hipotesis ditemukan bahwa penerapan Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa dalam menemukan ide

pokok paragraf siswa Kelas XI SMA Seminari Menengah Pematangsiantar Tahun

Pembelajaran 2013/2014. Sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) lebih baik dan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dibandingkan dengan menemukan ide pokok

paragraf tanpa menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC).

2. Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan tanpa

menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) terhadap kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka untuk tindak lanjut penelitian ini perlu

(26)

1. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf perlu semakin ditingkatkan

dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif. Salah satu model yang

ditawarkan sebagai alternatif adalah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC).

2. Untuk menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) ini diperlukan pemahaman guru baik dari segi persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi agar harapan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menemukan ide pokok paragraf oleh siswa dapat tercapai.

3. Disarankan agar guru sebagai pendidik mampu memilih model pembelajaran yang sesuai

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, 2009. Model-Pembelajaran-Cooperative. http:adyajuz.blogspot.com/2009/ 03/html.

Akhaidah; dkk. 1989. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Alwi, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Amir, Utami Galih, Riyadi. 2012. “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Terhadap Kemampuan Membaca Intensif.

Arends, Richard, 2008. Learning to Teach (Terjemahan Soetjipto). Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta : Pustaka Utama.

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

---, 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta.

---, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Kosasih, H.R. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung : Yrama Widya.

Finoza, Laminuddin. 2007. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan Mulia.

Kusnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satu Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mulyana. Bahasa dan Sastra Dalam Kerangka Budaya. ( Yogyakarta: TIARA WACANA. 2008). hlm:62.

Nurul. 2007. Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CICR (Cooperative Integrated Reading and Composition) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII SMP Negeri 13.

Purwanti Titik Yustina. 2011. “Meningkatkan Kemampuan Siswa Menemukan Gagasan Utama Melalui Metode Cooperative Integrated Reading And Compositio”. 3: 8 -12.

Risnawati Zein Linda. 2013. “Pembelajaran Menemukan Ide Pokok Dalam Wacana Eksposisi Dengan Menggunakan Pendekatan Cooperative Integrated Reading And Composition di Kelas X SMA PASUNDAN 1 CIMAHI Tahun Pembelajaran 2011/2012”. V (2): 5 -10.

(28)

Slamet. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Bandung : Nusa Media.

Sudjono, Anas. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung : Tarsito Bandung.

Tampubolon. 1987. Kemampuan Teknik Membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa.

Tarigan, H.G. 1984. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.

Gambar

TABEL 3.1       POPULASI SISWA KELAS X SMA SEMINARI ....................  38 TABEL 3.2       DESAIN EKSPERIMEN ONE GROUP PRE-TEST

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan iklim

Dokumen-dokumen yang diserahkan ke PJM adalah Proposal, Rencana Implementasi Program (RIP) tahun 2012, Laporan Kemajuan Implementasi PHK (sesuai dengan panduan yang ada

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh latihan plyometrics terhadap hasil tolakan start dalam olahraga renang terutama pada block

Tidak ada perbedaan pengaruh penerapan gaya mengajar resiprokal dengan self check terhadap hasil belajar keterampilan bolavoli pada kemampuan gerak rendah siswa putra kelas

Aspek yang dikaji adalah ekspresi- ekspresi lingual yang terdapat pada tampilan iklan Olay Total Effects versi Annisa Pohan dan Anggun C.. Sasmi yang membentuk suatu citra

Untuk itu, pada pembuatan rangkaian alat Lampu Sein Variasi ini bertujuan untuk mempelajari cara kerja dari Lampu sein variasi dan dapat menghasilkan output dengan variasi yang

Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya..  Mengidentifikasi produk

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Rehabilitasi Rumah Jabatan Walikota, maka sebagai kelanjutan proses, kami mengundang