• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Pendingin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Pendingin"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015 BAB IV

PENGOLAHAN DATA

4.1 Perhitungan

Dari perhitungan didapatkan data sebagai berikut:

Tekanan refrigerant keluar evaporator P1 = 350kN/m2

Tekanan refrigerant keluar kondensor P3 = 1866,7kN/m2

 Inclined manometer Pd = 0,85 mmH2O

Temperatur refrigerant keluar evaporator T1 = 24,3 ˚C

Temperatur refrigerant keluar kondensor T3 = 49˚C

Temperatur refrigerant masuk evaporator T4 = -3 ˚C

 Temperatur kondensasi Tcon = 24,3 ˚C

 Temperatur bola basah udara TWA = 32,7 ˚C

TWB = 48,3 ˚C TWC = 23,9˚C

TWD = 33˚C

 Temperatur ruangan bola basah TWb = 24 ˚C

 Temperatur bola kering udara TDA = 33 ˚C

TDB = 53.3˚C TDC = 28,7˚C

TDD = 38˚C

 Temperatur ruangan bola kering Tdb = 27 ˚C

 Debit air masuk ketel Q1 = 33,3ml /10 mnt

 Debit air kondensasi Q2 = 153,3 ml /10 mnt

 Kelembabanrelatif RH = 73 %

Regavolt Rv = 30

Daya Preheater H1 = 1 kW

Daya Reheater H2 = 0,5 kW

Daya boiler B = 1 kW

(2)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

Perhitungan-perhitungan sebagai berikut: 1. Tekananudaraatmosfer ( Po ) Po = 731 mmHg = 731 x 101,325 760 = 97,459[kN.m-2] = 0.097459 Mpa 2. Tekananrefrigerantkeluar evaporator (P1=P4) P1atm = P1 gauge + Po = (350+97,459) kN/m2 = 447,459kN/m2 = 0,447459 MPa 3. Tekananrefrigerantkeluarkondensor P3 = P3 + Po = 1866.7 [kN.m-2] + 97.459 [kN.m-2] = 1964.159[kN.m-2] =1.964159Mpa

4. Temperatur refrigerant keluar evaporator

T1 = 24.3˚C + 273 = 297.3 K 5. Temperaturrefrigerantkeluarkondensor T3 = 49˚C + 273 = 322 K 6. Temperaturrefrigerantmasuk evaporator T4 = -3˚C + 273 = 270 K

7. Temperatur air kondensasi

Tcon = 24.3 ˚C + 273

= 297.3 K

8. Kondisi udara pada air duct berdasarkan temperatur bola kering dan temperatur bola basah berdasarkan diagram Psychometry:

(3)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

hA = 116 [kJ.kg-1] hB = 128.15 [kJ.kg-1] hC = 73 [kJ.kg-1] hD = 117 [kJ.kg-1]

9. Volume spesesifik udara pada penampang di C-D (Vd) VD = 0,92 [m3.kg-1]

A. Antara penampang C-D

Gambar4.1 :Penampang C-D Air Flow Duct

Sumber :BukuPetunjukPraktikumPengujianMesinPendinginan  Kesetimbanganenergi antara C-D : ( c o m .hc ) – ( D o m .hD )= - PH2 + H1 C-D  Kekekalan Massa Aliran Fluida

c o m = D o m = o o m , dimana o o m = massa alir Udara lewat Oriface pada ujung duct

= 0,0504√0.850,92 = 0,0484 [kg.s-1] D o o V z m 0.0504

(4)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

 Kalor yang hilang antara C-D : H1 C-D = PH2 + ( c o m .hc ) – ( D o m .hD ) H1 C-D = 0.5 + (0,0484 . 73) – (0.0484 . 117) H1 C-D = - 1.6296 [kJ.s-1]

 Dengan mengabaikan losses pada jenis Cp adalah :

B. Antara penampang B-C

Gambar4.2 :Penampang B-C

Sumber :BukuPetunjuk Praktikum Pengujian Mesin Pendinginan  Enthalpy pada masing-masing titik

Dari grafik thermodinamicproperties ofrefrigerant 22 dan berdasarkan harga satuan tekanan dan temperatur didapatkan :

h1 =640[kJ.kg-1] h2 = 660[kJ.kg-1] h3 = h4= 482[kJ.kg-1]  Beban Pendinginan (Qrev)

Wcomp = 1760 W = 1,76 kW 1 2 . h h w mref comp o    640 660 84 . 0 . 76 , 1   ref o m C kg Kj Cp Cp T m PH Cp o D o . / 11 . 1 ) 7 . 28 38 ( 1 . 0484 . 0 5 . 0 1 . 2     

(5)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015 s kg mref o / 07392 , 0  ) .(h1 h4 m Q ref o ref   ) 120 640 .( 07392 , 0   ref Q Kw Qref 3.84

 Laju aliran massa air kondensasi A V mcon o . .   2 .Q mcon o   = 1𝑔𝑟 𝑐𝑚3. 153.3 𝑚𝑙 10𝑚𝑛𝑡 = 10−3𝑑𝑚.153.3 600k = 2,5x 10-4[kg.s-1]

dimana Q2 = debit air kondensasi  Kekekalan Massa B o m = C o m + con o m B o m = 0.0484[kg.s-1]+ 2,5 x 10-4[kg.s-1] B o m = 0.04865[kg.s-1]

 Enthalpy air kondensasi hCON pada TCON menurut dengan melihat table A-1 air.

TCON = 24,3OC didapatkanhCON =101,844[kJ.kg-1]  Kesetimbangan energi ( B o m .hB ) – ( C o m .hC ) = Qref + CON o m . hCON + H1 B-C (6.25) – (3,5332) = 2,69 + 0,02546 + H1 B-C H1 B-C = -1,83866[kJ.s-1]

(6)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

Gambar 4.3 : Penampang A-B Air Flow Duct

Sumber : Buku petunjuk praktikum pengujian mesin pendinginan

 Kesetimbangan energi: ( A o m .hA ) – ( B o m .hB ) = PM - ( s o m .hS ) – PA + H1 A-B  Kekekalan massa B o m = A o m + s o m s o

m = Q1.ρ dimana Q1 = debit air pengisi bolier ρ = massa jenis air

s o m = 33,33 600.10 −3 s o m = 5,5x 10−5[kg.s-1] B o m = A o m + s o m 0,04865[Kg.s-1] = A o m + 0,000055[Kg.s-1] A o m = 0.048595 [kg.s-1]

Daya motor penggerak blower PM = V . I . Rv

= 220 V. 5,5A. 30% = 363 W = 0.363 Kw

 Dari tabel A-1 Air : Sifat-sifat cairan dan uap jenuh, Refrigerasi dan pengkondisian udara.

(7)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015 P hs 94,30 410.63 97,49 x 101,33 419.06 94.30−97,49 94,30−101,33 = 410,63 −𝑥 410,63−419,06 X = 414,455

 Energi yang hilang Hl-A-B H1 A-B = ( A o m .hA ) – ( B o m .hB) + ( s o m .hS ) – PM+ PP H1 A-B =(0.048595 . 117)–(6.25)+( 0.0228) - 0.363 +1 = -1.1782[kJ.s-1]  Efisiensi bolier : = 0.0228 100% = 2.28%  COP aktual COP aktual = 𝑄1 𝑊𝑐𝑜𝑚𝑝.80% COP aktual = 𝑄1 𝑊𝑐𝑜𝑚𝑝.80% COP aktual = B o m .hB – ( C o m .hC+ CON o m .hCON) 1,12.80% COP aktual =0,04865 .128,5 –(0,0484 .73 + 2,5x10 −4.101,844) 1.76 0.84 COP aktual = 2,69 / 1,76 . 0,84 = 1.819  COP ideal COP ideal =ℎ1−ℎ4 ℎ2−ℎ1 COP ideal =270−120 319−270 % 100 . . 0 K s s K K K P h m P Q   

(8)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

COP ideal = 3,061

4.2. Pembahasan

A. Pembakaran pada tiap – tiap segmen penampang - Pada penampang C-D

Aliranfluidabermassa0,0484[kg.s

-1]mengalamipemanasankembaliolehreheaterkarena berdaya 0.5 kW setelahitufluidabermassa0,0484[kg.s-1]

tersebutkeluardarimesinpendinginmelewatisaluranpenyempitanyaituoriface. Selama proses berlangsungterjadienergilossessebesar- 1.6296 [kJ.s-1]. Hal ini terjadi kemungkinan karena beberapa hal antara lain :

1. Kerugian karena tahanan gesek antara fluida dengan dinding saluran. 2. Kerugian karena tahanan aliran lokal yaitu karena adanya penyempitan

saluran.

3. Tingkat ketelitian dan kesalahan dalam pembacaan alat ukur dan diagram juga berpengaruh terhadap perhitungan losses yang terjadi.

- Pada penampang B-C

Aliranfluidabermassa0.04865 [kg.s-1] kemudiandidinginkanoleh

evaporator.Sebagianfluidaberubahmenjadi air kondensasi yang

bermassa2,5.10−4[kg.s-1] dansebagianfluida lain terusmengalirdalambentuk

gas yang bermassa0.04865[kg.s-1].Selama proses

berlangsungterjadienergilossessebesar(-1,83866)Kj/s, haliniterjadikemungkinanbeberapahal :

1.Kerugian karena tahanan gesek antara fluida udara dengan uap air dengan dinding duct

2.Sebagian massa dari udara dan uap menjadi air kondensasi sehingga terjadi

losses tinggi

3.Tingkat ketelitian dan kesalahan dalam pembacaan alat ukur

- Pada penampang A-B

Motor penggerakblowermenghisapfluidabemassa0,048595[kg.s-1] kedalammesinpendinginhinggamenumbukuapbermassa2,5.10−4[kg.s-1] yang

(9)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

dihasilkan oleh bolier berdaya 1 KW. Kemudian fluida campuran tersebut mengalir dan dipanasi oleh preheater berdaya 1 KW. Selama proses berlangsung, terjadilossesenergisebesar-1,1782[kJ.s-1]. Kemungkinan terjadinya losses dikarenakan beberapa hal yaitu :

1. Kerugian karena tahanan gesek antara fluida dengan dinding-dindingsaluran.

2. Kerugian antara fluida udara dengan uap saat memasuki blower yang menghasilkan gesekan antara fluida tersebut

3.kalor panas yang kurang sempurna sehingga terjadi perpindahan panas dari dalam atau keluar sistem

4.Tingkat ketelitian dan kesalahan dalam pembacaan alat ukur

B. Secara keseluruhan

Dari hasilperhitungandiperolehperbedaan COP

padamesinpendinginkompresiuapsecaramekaniksebesar : COP aktual = 1.819dan COP ideal = 3,061. Hal ini disebabkan karena pada siklus mesin pendingin kompresi uap ideal dianggap tidak mengalami perubahan tekanan pada kondensor dan evaporator (isobarik) sedangkan pada siklus mesin pendingin kompresi uap aktual terjadi pressure drop pada kondensor maupun evaporator, dimana kompresor harus mengkompresi uap refrigerant dari tekanan hisap yang rendah, menyebabkan daya kompresor yang dibutuhkan meningkat. Selain itu mesin pendingin kompresi uap aktual terjadi :

Superheating pada evaporator karena penguapan yang berlebihan, hal ini disebabkan oleh beban pendinginan yang berlebihan sehingga penguapan melewati garis saturated vapour.

Subcolling dari cairan refrigerant saat meninggalkan kondensor akibat beban pendinginan yang terlalu besar, sehingga refrigerant melewati garis saturated liquid untuk melepaskan kalor dari kondensor.

 Berdasarkan peredaan hasil perhitungan COP, disebabkan oleh beberapa hal :

(10)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

Semakinbesarregavoltmakakapasitasaliranudarameningkat,sehinggame ningkatkankapasitaspendinginanpadaevaporator,

mengakibatkanCOPmenurun. -Preheater

Preheater akan memanaskan udara yang mengalir sebelum masuk ke

evaporator, pada preheater udara yang ditiupkan akan menambah kapasitas pendinginan mengakibatkan kalor yang dibutuhkan untuk mendinginkan udara sekitarnya lebih besar.

-Reheater

Reheater akan memanaskan udara yang mengalir setelah keluar dari

evaporator, hal ini disebabkan temperatur udara menurun setelah melewati evaporator karena terjadi perpindahan panas dari udara ke

refrigerant pada evaporator. Oleh karena itu, udara yang mengalir dari

evaporator perlu pemanasan ulang pada reheateruntuk mengatur kelembaban udara yang sesuai.

-Evaporator

Di dalam evaporator terjadi perpindahan panas dari udara ke refrigerat, sehiingga temperatur udara setelah lewat evaporator lebih rendah dibanding sebelum masuk evaporator ada yang berubah fasa menjadi air kondensasi karena menurunnya temperatur. Massa aliran udara sebelum masuk evaporator sama dengan jumah massa aliran udara di setelah evaporator dan massa aliran air kondensat.

(11)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan pada instalasi mesin pendingin maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1). Enthalpy setiap titik pada diagram psikometri mesin pendingin berdasarkan data pengujian

ha = 117[kJ.kg-1] hb = 128.5[kJ.kg-1] hc = 73 [kJ.kg-1] hd = 117 [kJ.kg-1]

2). Kapasitas pendinginan (refrigerantcapacity) Qref = 4,53 Kw

3). Debit udara antar penampang air flow duct

- debit udara antar penampang C – D pada air flow duct mC = mD = 0,0484[kg.s-1]

- debit udara antar penampang B – C pada air flow duct mB =0.04865[kg.s-1]

- debit udara antar penampang A – B pada air flow duct mA = 0,048595[kg.s-1]

4). Energi hilang pada setiap potongan duct

- energihilangpadapotongan C – D = - 1.6296 [kJ.s-1] - energihilangpadapotongan B – C =-1,83866[kJ.s-1] - energihilangpadapotongan A – B = - 1.1782 [kJ.s-1]

5). COP ideal dan COP aktual dari seluruh instalasi mesin pendingin

COP ideal =3,061 ; COPaktual =1,819

6). Efisiensi bolier sebagai komponen pelengkap instalasi P.A HILTON ηbolier = 2,28 %

(12)

LaporanPraktikumMesinPendingin Semester Ganjil 2014/2015

1). Dalam pengambilan data dan pembacaan pada diagram / tabel hendaknya dilakukan dengan sangat teliti oleh praktikan.

2). Asisten yang bersangkutan bisa menjadi pembibing kelompok yang dibimbing ketika pelaksanaan praktikum.

3). Pada saat praktikum seharusnya mesin yang digunakan saat praktikum sudah siap digunakan agar tidak terjadi masalah dengan mesin saat praktikum.

Referensi

Dokumen terkait

maupun Daerah dengan mitra swasta dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat. Kedua belah pihak tersebut saling berbagi aset dan keahlian serta berbagi manfaat

20 Berbeda dengan al-Qur’an, penjelasan kisah Yusuf yang terkandung dalam Perjanjian Lama pemaparan kisahnya sangat mendetail tapi tidak terkumpul dalam satu surat atau kitab

Alhamdulillahirobbil’alamin , segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua dan senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga

budidaya tanaman perkebunan dengan luasan tanah tertentu dan/atau usaha industri pengolahan hasil perkebunan dengan kapasitas tertentu tidak memiliki izin usaha

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan daya tarik isi pesan website “Turn Back Hoax” yang meliputi daya tarik rasional, emosional dan

Bagi guru,pentingnya proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika Berdasarkan Adversity Quotient (AQ) siswa untuk mengenali dan memahami bakat

Warna : Net harus berwarna gelap, kecuali bibir net harus berwarna putih dengan ketebalan bibir net 66 mm dilengkapi tali nylon 0.5cm untuk mengikat pada bagian atas dan bawah

yang bisa disebut dengan Quality Satisfaction Score (QSS), kepuasan terhadap harga yang mereka bayar atau disebut dengan Value Satisfaction Score (VSS), dan Perceived Best (PB)