• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 20 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 20 Agustus 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Setelah terjadi tekanan yang cukup dalam pekan lalu, peluang terjadi technical rebound bagi IHSG dalam pekan ini terbuka besar. Kendati dari perspektif teknikal konfirmasi positif terlihat dari indikator candle. Sementara itu, dari indikator MACD dan Stochastic berada dalam ruang jenuh jual..

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4484.242 -26.236 4,493.15 3,572.78

LQ-45 756.399 -5.186 1,088.54 2,367.79

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG pada perdagangan hari Rabu (19/08) kembali ditutup melemah sebesar 26,24 poin (0,58%) ke level 4.484,24. Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh tekanan global terutama spekulasi akan suku bunga acuan the Fed. Berita domestik datang dari Bank Indonesia (BI) yang berencana untuk memperketat aksi spekulasi valuta asing (valas). Bi akan memperketat lalu lintas transaksi dollar, dan di sisi lain memperbanyak instrumen yang bisa menarik dollar serta menahannya lebih lama di Indonesia. Salah satu upayanya, BI akan menurunkan nominal pembelian dollar AS yang wajib

menyertakan underlying transaction atau jaminan, serta tujuan

penggunaan dana. Nominal pembelian valas mulai dari USD25.000

harus memakai underlying transaction dan menyertakan nomor

NPWP. Sebagai perbandingan, aturan yang saat ini berlaku, yakni

PBI Nomor 16/16/PBI/2014 menyatakan, pembelian valas di atas

US$100.000 per bulan per nasabah wajib menggunakan underlying.

Bank Sentral punya alasan memperketat pembelian valas. Rupanya,

belakangan ini makin meningkat pembelian valas di bawah

USD100.000 tanpa underlying. Bahkan pembeliannya melebihi batas

kewajaran, BI berharap upaya ini bisa meredam kejatuhan rupiah lebih dalam lagi. Dari global, saham-saham AS ditutup melemah pada Selasa (18/08) setelah Wal-Mart melaporkan laba di bawah estimasi pasar dan pelemahan saham-saham komoditas akibat perlambatan ekonomi China. Dari regional, sentimen dari China dan Amerika Serikat membuat indeks bursa Jepang mengalami pelemahan terdalam dalam 6 pekan. Indeks Nikkei 225 hari ini ditutup anjlok 1,61% ke level 20.222,63. Kecemasan atas rapuhnya pasar di

emerging markets mendorong investor di bursa Jepang memilih

bersikap wait and see. Selain itu, gejolak di pasar saham Shanghai

kembali memicu spekulasi perlambatan ekonomi di Negeri Tiongkok. Selain itu, investor memilih menanti sinyal baru dari The Fed tentang tahapan normalisasi kebijakan moneter. Notulensi rapat FOMC bulan lalu rencananya akan dirilis dini hari nanti. Survei Bloomberg

menunjukkan 48% trader memperkirakan suku bunga The Fed mulai

dinaikkan pada September. Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 1,23% ke level 3.794,11. Sebaliknya, indeks Hang Seng

melemah 1,31%. Dari Eropa, saham-saham Eropa bergerak tentative

melemah dipengaruhi sentimen dari China.

Pasar saham global hingga Rabu kemarin masih diselimuti kekhawatiran tekanan yang terjadi pada bursa saham Cina. Bahkan jika tekanan yang terjadi pada pasar saham Cina berlanjut pada Kamis ini, maka diperkirakan koreksi indeks bursa saham global bisa kembali terjadi. Diperkirakan IHSG pun pada perdagangan saham hari ini, dapat dibayangi tekanan, akibat faktor ekternal tersebut. Meski, pelaku pasar memperkirakan bahwa devaluasi Yuan kemungkinan tidak akan berlanjut karena hal tersebut akan membuat investasi asing enggan berinvestasi pada bursa saham Cina. People's Bank of China (PBoC) menetapkan midpoint yuan pada 6.3963 per dollar sebelum pasar dibuka hari Rabu, sedikit lebih lemah dari level penutupan hari Selasa pada 6.3938. Harga spot yuan dibuka pada level 6.3949 per dolar dan diperdagangkan pada kisaran 6.3984 di awal sesi, sedikit lebih lemah dari level penutupan hari Selasa pada level 6.3938 per dollar. Yuan kembali melemah pada hari Rabu seiring pelemahan bursa saham Cina lebih dari 2% pada pembukaan. Dari sisi ekonominya, Cina berhasil menarik investasi langsung asing (FDI) sebanyak 471 miliar yuan dalam 7 bulan pertama tahun 2015, naik sebanyak 7.9% dari setahun lalu, FDI masuk di bulan Juli naik sebanyak 5.2% dari setahun sebelumnya menjadi 50.6 miliar yuan. FDI merupakan ukuran penting terhadap minat investasi asing di Cina, namun merupakan kontributor kecil bagi aliran modal secara keseluruhan dibandingkan dengan sektor ekspor. FDI masuk ke Cina naik sebanyak 1.7% di tahun 2014, laju paling lambat sejak 2012, sementara jumlahnya mencapai rekor US$119.6 miliar. Tahun lalu, Cina mencetak rekor tinggi FDI pada US$119.6 miliar, sementara outbound direct investment (ODI), yaitu perusahan domestik yang berekspansi ke luar negeri, naik sebanyak 14.1% menuju level tinggi baru pada 102.9 miliar dollar. Di bulan Juli, ODI oleh perusahaan non-keuangan turun sebanyak 18.6% dari setahun sebelumnya menjadi US$7.5 milyar, menurut data kementerian. ODI meningkat sebanyak 20.8% dalam 7 bulan pertama tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$63.5 miliar. Pemerintah telah mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di luar negeri untuk memperlambat kenaikan cadangan fiskal dan membantu perusahaan lokal untuk menjadi lebih kompetitif secara internasional. Sedangkan dari dalam negeri, pelaku pasar masih cemas atas pelemahan rupiah terhadap dolar akhir-akhir ini. Ditengah minimnya katalis positif bagi pasar, sementara sisi lain masih kuat sentimen negatif di pasar, maka IHSG rawan terjadi koreksi hari ini.

DAILY REPORT

20 Agustus 2015

•ANTM lanjutkan efisiensi melalui sinergi BUMN

•ANTM tengah mencari mitra untuk proyek SGA

•PTBA perkirakan serapan belanja modal tidak maksimal

•Restrukturisasi utang BRAU ditargetkan rampung di akhir 2015

•CKRA lakukan penawaran saham kembali pada Cokal Ltd

•MEDC tandatangani perjanjian kerja sama finansial di Oman

•ARTI siap ekspansi Rp 8,3 triliun

•ARTI akan diversifikasi usaha ke properti

•PWON memperoleh pendapatan prapenjualan Rp 2,16 triliun

•KPIG gandeng Trump kelola hotel

•PGLI kaji penerbitan obligasi valas

•Semen Tonasa, anak usaha SMGR, akan tambah 4 packing plant

•EXCL modernisasi jaringan hingga akhir Desember 2015

•GIAA targetkan penggunaan bio-avtur tahap awal capai 3%

•BMRI pacu bisnis mikro di NTB

•BDMN, BBCA & PT. RIntis kerja sama penggunaan e-money Flazz

•MLPT perkuat portofolio bisnis baru

•Kontribusi pendapatan Graha Teknologi Nusantara ditargetkan 5%

•VIVA segera peroleh pinjaman baru

•Cikarang Listrindo jajaki IPO hingga USD 500 juta

•Presiden Jokowi deregulasi sejumlah aturan, permudah investor

•Pemerintah berupaya tingkatkan kepercayaan investor

Support Level 4464/4443/4411

Resistance Level 4517/4550/4570

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

20 August 2015

20 August 2015

Aneka Tambang (ANTM) akan melanjutkan efisiensi, khususnya biaya operasional energi untuk memperbaiki kinerja keuangan tahun ini. Perseroan akan mendekati sejumlah BUMN untuk kerja sama jasa independent power producer (IPP) di sejumlah smelter baru. Biaya energi memiliki porsi 40% dari total biaya operasional per tahun sehingga ANTM memilih untuk melakukan sinergi dengan BUMN lain. Perseroan akan menurunkan biaya operasional, salah satunya dengan menyewa IPP milik BUMN lain, seperti milik Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) maupun PLN. Biaya produksi tunai feronikel tahun ini diperkirakan dapat turun menjadi USD 3,9 per pon dari USD 4,8 per pon.

Aneka Tambang (ANTM) bersama dengan Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) tengah mencari pihak ketiga untuk menggarap proyek smelter grade alumina (SGA) senilai USD 1,7-1,8 miliar di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Perseroan menargetkan dapat melakukan ground breaking SGA Mempawah pada kuartal II-2016 sehingga proses produksi diperkirakan terjadi pada awal 2019. Sesuai rencana, proyek pengolahan bijih bauksit menjadi SGA ini akan memiliki kapasitas hingga 2 juta ton per tahun.

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) memperkirakan serapan belanja modal tidak akan maksimal pada tahun ini menyusul kendala dalam proyek PLTU 2X620 MW atau Sumsel 8. Sebagian besar belanja modal pada tahun ini atau sekitar Rp 2 triliun, digunakan untuk keperluan proyek pembangkit listrik swasta tersebut. Salah satu kendala dalam proyek ini adalah mengenai transmisi. Pembangunan PLTU tersebut diperkirakan akan berlangsung pada awal 2016. Nilai proyek Sumsel 8 diperkirakan mencapai Rp 20,8 triliun.

Berau Coal Energy (BRAU) belum menentukan mekanisme atau skema untuk merestrukrisasi utangnya, sehubungan dengan kinerja keuangan dan operasional perseroan yang masih belum stabil. Seluruh utang total senilai USD 950 juta direstrukturisasi. Prospek kinerja dalam beberapa tahun ke depan dan kemampuan perseroan dalam membayar utang masih dilihat. Rencana restrukturisasi utang yang tengah dipertimbangkan perseroan diantaranya melalui penerbitan obligasi atau dari kas internal Sinar Mas selaku holding grup perseroan. Perseroan mengharapkan dapat menyelesaikan proses restrukturisasi tersebut sebelum awal tahun 2016.

Kelompok usaha Sinar Mas Grup menargetkan skema restrukturisasi utang Berau Coal Energy (BRAU) senilai USD 950 juta bisa rampung pada akhir tahun 2015. RUPSLB diselenggarakan atas permintaan Vallar Investment UK Ltd. selaku pemilik 84,74% saham Berau Coal Energy. Melalui Vallar, Asia Resource Minerals Plc (ARMS) mengendalikan saham Berau Coal Energy. Sebelumnya, sebanyak 74,7% pemegang saham ARMS menerima penawaran pembelian saham yang diajukan Grup Sinar Mas melalui Asia Coal Energy Ventures Ltd (ACE). Skema restrukturisasi tengah digodok bersama tim internal sambil melihat kemampuan kinerja perusahaan.

Cakra Mineral (CKRA) telah melakukan penawaran kembali kepada Cokal Limited pada 14 Agustus 2015, sehubungan dengan akuisisi semua saham milik Cokal Limited. Dexter Sjarif Putra. Cakra memberikan beberapa opsi kepada Cokal terkait proses akuisisi tersebut. Opsi pertama dengan transaksi tunai senilai A$ 0,16 per saham, atau transaksi saham dengan 10.327 saham Cakra untuk setiap 1 saham Cokal, atau kombinasi tunai dan saham. Namun penawaran tersebut tunduk kepada persetujuan dari regulasi di Indonesia. Perusahaan akan

melakukan penawaran umum yang nilainya kurang lebih USD 113 juta melalui skema rights issue. Manajemen Cokal akan meninjau bidder's statement yang telah ditawarkan oleh Cakra dan akan mengeluarkan pernyataan target's statement dalam menanggai penawaran ini. Pada Maret 2015 perseroan juga telah melakukan penawaran saham Cokal senilai A$ 70 juta atau A$ 0,15 per saham.

Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak perusahaannya Medco LLC (Oman) telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama finansial dengan Alizz Islamic Bank SAOG. Alizz Islamic Bank memberikan Bank Garansi kepada MEDC untuk mendukung kegiatan operasi Lapangan Karim Small Fields (KSF) di Oman.

Ratu Prabu Energi (ARTI) akan ekspansi di sektor energi dan properti senilai total Rp 8,3 triliun hingga lima tahun mendatang. Perseroan berencana membangun tiga proyek properti dan satu tangki elpiji. Perseroan akan membangun tangki untuk elpiji di Jawa Barat dan Jawa Timur senilai USD 250 juta. Proyek tersebut dibangun untuk mendukung kinerja Pertamina dalam pendistribusian elpiji untuk rumah tangga. Sementara itu, setelah Ratu Prabu 3 Residence selesai, ARTI akan melanjutkan ekspansi dengan membangun Ratu Prabu 4, 5 dan 6 dengan kebutuhan dana sebesar Rp 5 triliun.

Ratu Prabu (ARTI) akan melakukan diversifikasi usaha ke properti. Setelah Gedung Ratu Prabu 1 dan 2 berdiri, perusahaan akan melanjutkan pembangunanan gedung ketiga yang diberi nama Ratu Prabu 3 Residences. Perseroan optimis kontribusi dari bisnis properti dalam jangka waktu 5 tahun mendatang akan mencapai 50% dari total keseluruhan pendapatan perseroan. Saat ini kontribusi pendapatan properti perseroan baru sebesar 20% terhadap total pendapatan. Sedang sisanya sekitar 80% dihasilkan dari bisnis perseroan di sektor migas. Proyek pembangunan

gedung tersebut dilakukan perseroanmelalui entitas anak

usahanya yaitu PT Rabu Prabu Tiga. Ratu Prabu 3 residences memiliki 37 lantai, yang terdiri dari 108 kamar hotel, 61 unit strata title apartment, 40 unit serviced apartment dan 7 unit luxury suites dan akan dilengkapi retail arcade dengan total GFA (Gross Floor Area) keseluruhan seluas 82.011,60 meter persegi. Perseroan juga berencana membangun Prabu 4, 5 dan 6 untuk dijadikan kawasan residensial, komersial, hotel, apartemen dan pusat perbelanjaan atau yang lebih dikenal dengan superblok. Pembangunan superblok tersebut akan dilakukan di lahan seluas 4 ha yang berada kawasan Ratu Prabu 1.

Pakuwon Jati (PWON) memperoleh pendapatan prapenjualan sebesar Rp 2,16 triliun selama periode Januari-Juli 2015 atau sekitar 63% dari target sepanjang tahun ini senilai Rp 3,48 triliun. Perseroan masih belum memiliki niat mengubah proyeksi akhir tahun ini. Pendapatan prapenjualan tersebut berasal dari sejumlah proyek seperti perumahan tapak di Grand Pakuwon dan Pakuwon City.

MNC Land (KPIG) menggandeng Trump Hotel Collection untuk mengelola bangunan hotel yang tengah dikembangkan perseroan di dua lokasi. Saat ini, perseroan tengah mengembangkan hotel bintang 5 di Lido dan Bali. Di Lido, KPIG tengah membangun kawasan entertainment city. Kawasan resort bertaraf internasional juga sedang dikembangkan di Nirwana Bali Resort.

Pembangunan Graha Lestari Indah (PGLI) berencana mencari pendanaan melalui penerbitan surat utang valuta asing untuk memuluskan proyek pembangunan pembangkit listrik. Dana

(3)

     

           

 

 

20 August 2015

20 August 2015

tersebut akan digunakan untuk membangun PLTA dengan memanfaatkan air Sungai Sei Wampu. Adapun proyek pembangunan Sei Wampu terdiri dari dua proyek yakni Sei Wampu 1 dan Sei Wampu 2. Perseroan akan bekerja sama dengan Arcadia Energy Trading Pty Ltd untuk pembangunan Sei Wampu 1. Komposisi kepemilikan saham proyek Sei Wampu 1 dengan tenaga minihydro terdiri dari 35% milik PGLI dan 65% milik Arcadia. Investasi Sei Wampu 1 senilai Rp 200 miliar. Sementara itu, nilai proyek pembangunan Sei Wampu 2 diperkirakan mencapai Rp 210 miliar.

PT Semen Tonasa, anak usaha Semen Indonesia (SMGR), berencana menambah jumlah pabrik pengantongan semen atau packing plant di tiga daerah yaitu Gorontalo, Ternate Maluku Utara, dan Bontang Kalimantan Timur. Pembangunan ketiga unit pengantongan semen (UPS)/packing plant tersebut ditargetkan dapat dimulai pada awal tahun 2016, sehingga ketiga UPS ini bisa beroperasi pada 2018. Untuk merealisasikan rencana penambahan UPS, saat ini perusahaan tengah melakukan persiapan dan penghitungan anggaran. Rata-rata kebutuhan investasi untuk pembangunan UPS mencapai Rp 120 miliar. Selain itu terdapat satu tambahan unit packing plant Semen Tonasa di Timor Leste yang dibangun oleh agen penjualan Semen Tonasa di negara tersebut.

XL Axiata (EXCL) memperluas layanan 4G LTE di Surabaya dengan menambah infrastruktur pemancar/penerima sinyal atau Base Transceiver Station (BTS) menjadi 220 unit dibandingkan saat awal hanya 10 BTS. Upaya tersebut seiring komitmen menyediakan layanan 4G LTE di 8 area baik secara komersial maupun uji coba, antara lain di Medan, Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Mataram-Lombok. Perseroan terus melakukan modernisasi jaringan atau penggantian perangkat hingga akhir Desember 2015, khususnya agar performa akses data 4G XL menjadi lebih baik. Selain itu EXCL juga akan menambah jumlah infrastruktur 4G LTE di luar Surabaya, seperti di Denpasar dari 25 BTS ditingkatkan menjadi 258 BTS, di Lombok dari 14 BTS ditambah menjadi 40 BTS.

Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan penggunaan bahan bakar minyak ramah lingkungan pada tahun 2020 sebagai salah satu kontribusi maskapai penerbangan nasional itu menurunkan emisi gas buang. GIAA menargetkan tahap awal penggunaan bahan bakar minyak bio-avtur tersebut mencapai 3% untuk semua armada yang dimiliki. Perseroan berupaya melakukan sejumlah hal salah satunya melakukan peremajaan armada pesawat terbang dengan operasional yang lebih efisien. Dengan peremajaan armada pesawat menjadi lebih baru, maka rata-rata konsumsi bahan bakar juga lebih efisien yang ditargetkan berkurang sekitar 10%.

Bank Mandiri (BMRI) terus mengembangkan segmen micro banking guna membantu menggerakkan sektor riil di daerah-daerah. Seperti di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), jumlah nasabah kredit mikro perseroan pada akhir Juni 2015 mencapai 18.665 debitor dengan nilai pembiayaan Rp 919 miliar, tumbuh 35% dari Juni 2014 yang sebesar Rp 680 miliar. Adapun portofolio terbesar adalah sektor usaha perdagangan.

Bank Danamon Indonesia (BDMN) menjalin kerja sama dengan Bank Central Asia (BBCA) dan PT Rintis Sejahtera terkait penggunaan uang elektronik (e-money) Flazz dan pengembangan infrastruktur pendukungnya. Kemitraan antara Danamon dan BCA mencakup penerbitan kartu prabayar multiguna BCA, yaitu Flazz, oleh Danamon. Sedangkan kemitraan antara Danamon dan Rintis,

selaku pengelola jaringan PRIMA, meliputi pengembangan infrastruktur pengisian ulang saldo kartu Flazz melalui jaringan Danamon.

Multipolar Technology (MLPT) memperkuat portofolio bisnis baru, yakni data service 4 tier, yang ditargetkan beroperasi pada 2016. Perseroan juga mengembangkan bisnis IT dan field service melalui anak usahanya, Visionet Internasional (VisioNet). MLPT akan mulai menggarap konstruksi fisik data center 4 tier pada Oktober 2015. Perseroan juga memperkuat layanan total business process managed services yang dikembangkan VisioNet. Graha Teknologi Nusantara (GTN) diharapkan dapat berkontribusi 5% dari total pendapatan Multipolar Technology (MLPT) pada tahun depan, setelah beroperasi secara aktif pada kuartal II-2016. GTN merupakan anak usaha MLPT yang tengah mengembangkan Data Center Tier 4 Ready di Cikarang, melalui joint venture dengan Mitsui Knowledge Industry Co. Ltd. dan Mitsui & Co. Ltd.

Visi Media Asia (VIVA) segera memperoleh pinjaman rupiah dari perbankan dalam negeri untuk melunasi pinjaman dari Credit Suisse senilai USD 230 juta. Dengan depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS, perseroan memilih untuk meminjam dana dalam bentuk rupiah.

Cikarang Listrindo menyiapkan rencana IPO saham senilai USD 300-500 juta. Aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan pada tahun depan. Perseroan menunjuk UBS dan Citigroup untuk menangani IPO. Cikarang Listrindo memproduksi dan mendistribusikan listrik kepada lebih dari 1.650 pelanggan di kawasan industri Cikarang, Bekasi.

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk mengambil langkah deregulasi sejumlah aturan demi mempermudah investor masuk ke Indonesia. Presiden juga fokus terhadap serapan anggaran yang saat ini masih menjadi persoalan bukan hanya di kementerian/lembaga, tapi juga di BUMN. Hal itu dinilai penting mengingat serapan anggaran menjadi salah satu tumpuan bagi upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi akhir tahun 2015. Meski tidak memiliki kewenangan langsung untuk mengintervensi pasar modal, namun pemerintah akan berupaya meningkatkan kepercayaan investor di tengah tren pelemahan ekonomi domestik. Pemerintah tengah fokus memperbaiki sejumlah aspek terkait penyerapan Surat Utang Negara (SUN). Namun sejauh ini SUN masih mampu menciptakan capital inflow, sehingga pemerintah akan mengupayakan agar modal masuk dari SUN bisa tetap terjaga. Pada semester II 2015 pemerintah akan mendorong belanja negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

(4)

      

 

 

 

 

 

20 August 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 40,71 -0,09 TLKM (US) 41 14.348 69

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,71 -0,01 ANTM (GR) 0,03 369 -108

Gold (US$)/Ounce 1134,00 0,21

Nickel (US$)/MT 10420,00 60,00

Tin (US$)/MT 15350,00 205,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 58,85 -3,55

Coal (RB) (US$)/MT* 54,45 -8,91

CPO (ROTH) (US$)/MT 605,00 -2,50

CPO (MYR)/MT 1971,50 23,50

Rubber (MYR/Kg) 680,50 -4,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,45 -0,39

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17348,73 -0,93 -2,66 15,67 14,39 2,94 2,76 5.234,9

USA NASDAQ COMPOSITE 5019,05 -0,80 5,98 21,91 19,21 3,36 3,15 7.925,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6403,45 -1,88 -2,48 15,70 14,12 1,81 1,73 1.581,4

CHINA SHANGHAI SE A SH 3974,99 1,22 17,28 15,43 13,59 1,86 1,68 4.851,1

CHINA SHENZHEN SE A SH 2325,17 2,19 57,27 32,49 25,36 3,96 3,51 3.405,9

HONG KONG HANG SENG INDEX 23167,85 -1,31 -1,85 11,51 10,48 1,21 1,13 1.857,7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4484,24 -0,58 -14,21 14,50 12,38 2,27 2,02 310,4

JAPAN NIKKEI 225 20222,63 -1,61 15,88 19,14 17,32 1,74 1,62 3.036,4

MALAYSIA KLCI 1582,44 0,18 -10,15 14,81 13,57 1,72 1,62 226,1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3041,25 -0,28 -9,63 12,95 11,90 1,13 1,08 357,6

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.842,50 42,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0002

EUR/IDR 15.389,12 88,17 EUR / USD 1,11 -0,0003

JPY/IDR 111,71 0,29 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.873,18 11,26 SGD / USD 0,71 0,0006

AUD/IDR 10.179,84 -1,87 AUD / USD 0,74 0,0006

GBP/IDR 21.708,36 4,23 GBP / USD 1,57 0,0002

CNY/IDR 2.164,37 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.371,49 -9,21 MYR / USD 0,24 -0,0014

KRW/IDR 11,68 0,03 100 KRW / USD 0,08 0,0000

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.84

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

20 August 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description July-15 June-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.93 0.54

Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

20 Aug US Initial Jobless Claims Turun menjadi 270 ribu dari 274 ribu 20 Aug US Continuing Claims Turun menjadi 2265 ribu dari 2273 ribu 20 Aug US Existing Home Sales Turun menjadi 5.43 juta dari 5.49 juta 20 Aug US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -1.2% dari 3.2%

20 Aug US Leading Index Turun menjadi 0.2% dari 0.6%

25 Aug US New Home Sales Naik menjadi 514 ribu dari 482 ribu 25 Aug US New Home Sales MoM Naik menjadi 6.5% dari -6.8% 25 Aug US Consumer Confidence Index Naik menjadi 93.0 dari 90.9

26 Aug Indonesia Money Supply YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI IJ 9900 1.02 2.56 BBCA IJ 12700 -2.12 -7.04 BBNI IJ 4420 1.84 1.55 UNVR IJ 35925 -1.91 -5.60 ICBP IJ 12675 1.40 1.07 BMRI IJ 8700 -1.14 -2.42 SMRA IJ 1645 3.46 0.83 UNTR IJ 18600 -2.62 -1.96 DMAS IJ 190 9.20 0.81 LPPF IJ 16775 -3.03 -1.61 EXCL IJ 2955 2.60 0.67 PGAS IJ 3315 -1.78 -1.53 BSDE IJ 1680 1.82 0.61 KLBF IJ 1580 -1.86 -1.48 TLKM IJ 2880 0.17 0.53 JSMR IJ 5300 -3.20 -1.25 KRAS IJ 353 8.62 0.46 INTP IJ 17850 -1.38 -0.97 SRIL IJ 358 5.92 0.39 CPIN IJ 1915 -2.79 -0.95

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

20 August 2015

20 August 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

APII 5.94 Cash Dividend 25 Aug-15 26 Aug-15 28 Aug-15 09 Sep-15

CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRS TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRP TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15

 

25 Sep – 01 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15

 

05 Oct – 09 Oct’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

RIMO RUPSLB 20-Aug-15

MLBI RUPSLB 20-Aug-15

STAR RUPSLB 20-Aug-15

SUPR RUPSLB 20-Aug-15

SQMI RUPST/LB 21-Aug-15

SRAJ RUPSLB 24-Aug-15

BNII RUPSLB 24-Aug-15

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

BSWD RUPSLB 28-Aug-15

INVS RUPST/LB 31-Aug-15

BRNA RUPSLB 01-Sep-15

SRIL RUPSLB 02-Sep-15

DSNG RUPSLB 02-Sep-15

BBTN RUPSLB 02-Sep-15

TRIM RUPSLB 03-Sep-15

CTRA RUPSLB 08-Sep-15

CTRS RUPSLB 08-Sep-15

CTRP RUPSLB 08-Sep-15

BFIN RUPSLB 08-Sep-15

MDRN RUPSLB 10-Sep-15

(7)

      

 

 

 

 

 

20 August 2015

20 August 2015

TLKM

TRADING BUY

S1 2860 R1 2900 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 2820 R2 2940

Closing

Price 2880

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 2860-Rp 2940

•Entry Rp 2880, take Profit Rp 2940

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 37.99 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -12.33 Positif

Bollinger Band (Mid) 2884 Negatif

MA5 2851 Positif 2,580.0 2,640.0 2,700.0 2,760.0 2,820.0 2,880.0 2,940.0 3,000.0

February March April May Jun Jul August TLKM Upward Sloping Channel

2,880.39 2,880.39 2,880 2,880 2,880 2,851 2,785 2,884 2,889.38 2,956.34 2,970 2,973.6 2,973.6 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 38.60, Stochastic %K = 50.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.5969 38.5969 20 50.025 50.025 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = 1.11, Signal() = 4.67 1.10928 4.66741 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TLKM - TSI(3,5,3) = -12.33, Volume() = 62,106,400.00 -12.3277 -15.8077 0.00000 62,106,400 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TLKM - William's % R(14) = -48.65, Volume() = 62,106,400.00 -48.648662,106,400

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ASII

TRADING BUY

S1 6100 R1 6225 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 5975 R2 6350

Closing

Price 6175

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 6100-Rp 6350

•Entry Rp 6175, take Profit Rp 6350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 31.81 Negatif

MACD -55.24 Negatif

True Strength Index (TSI) -25.48 Positif

Bollinger Band (Mid) 6515 Negatif

MA5 6250 Negatif 6,000 6,500 7,000 7,500 8,000 8,500

February March April May Jun Jul August

ASII Downward Sloping Channel

6,250 6,175 6,175 6,175 5,950 5,813.64 5,813.64 6,308.33 6,308.33 6,315.63 6,515 6,875 6,973.99 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 44.10, Stochastic %K = 43.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.7917 43.7917 20 44.104 44.104 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 ASII - MACD (5,3) = 42.51, Signal() = 40.10

40.0996 42.508 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = -25.48, Volume() = 21,154,600.00

-25.4791 -25.9285 0.00000 21,154,600 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ASII - William's % R(14) = -75.68, Volume() = 21,154,600.00 -75.675721,154,600

(8)

      

 

 

 

 

 

20 August 2015

20 August 2015

SMRA

TRADING BUY

S1 1595 R1 1670 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1520 R2 1745

Closing

Price 1645

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 1595-Rp 1670

•Entry Rp 1645, take Profit Rp 1670

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 24.27 Positif

MACD -19.48 Negatif

True Strength Index (TSI) -45.96 Positif

Bollinger Band (Mid) 1733 Negatif

MA5 1642 Positif 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000

February March April May Jun Jul August SMRA Upward Sloping Channel

1,698.53 1,686.88 1,645 1,645 1,645 1,642 1,610 1,698.53 1,732.5 1,810 1,825.25 1,846 1,846 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 20.26, Stochastic %K = 20.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20.2607 20.2607 20 20.545 20.545 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 SMRA - MACD (5,3) = 15.02, Signal() = 18.59

15.0196 18.5943 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMRA - TSI(3,5,3) = -45.96, Volume() = 10,864,700.00

-45.9635 -47.2875 0.00000 10,864,700 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMRA - William's % R(14) = -72.55, Volume() = 10,864,700.00 -72.54910,864,700

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

TBIG

TRADING BUY

S1 6925 R1 7250 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6775 R2 7400

Closing

Price 7000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp 6925-Rp 7250

•Entry Rp 7000, take Profit Rp 7250

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 9.65 Positif

MACD -152.22 Positif

True Strength Index (TSI) -87.16 Positif

Bollinger Band (Mid) 7904 Negatif

MA5 7135 Negatif 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

February March April May Jun Jul August TBIG Downward Sloping Channel

8,210 7,903.75 7,265.63 7,135 7,000 7,000 7,000 8,210 8,210 8,325 8,396.05 8,650 8,876.67 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TBIG - Stochastic %D(6,3,3) = 18.45, Stochastic %K = 22.08, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 18.455 18.455 22.0833 22.0833 80 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 0.0 TBIG - MACD (5,3) = 96.04, Signal() = 106.04

96.0417 106.041 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 TBIG - TSI(3,5,3) = -87.16, Volume() = 7,321,500.00

-87.1642 -87.5315 0.00000 7,321,500 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TBIG - William's % R(14) = -85.71, Volume() = 7,321,500.00 -85.7143 7,321,500

(9)

      

 

 

 

 

 

20 August 2015

20 August 2015

KRAH

TRADING BUY

S1 2040 R1 2150 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1990 R2 2200

Closing

Price 2100

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 2055-Rp 2150

•Entry Rp 2100, take Profit Rp 2150

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 93.36 Positif

MACD 29.25 Negatif

True Strength Index (TSI) 42.38 Positif

Bollinger Band (Mid) 1911 Positif

MA5 2093 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

February March April May Jun Jul August KRAH Upward Sloping Channel

1,935 1,910.5 1,648.08 1,648.08 1,632 1,632 1,482.39 2,066.88 2,093 2,100 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 79.76, Stochastic %K = 69.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

69.8211 69.8211 20 79.7608 79.7608 80 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 KRAH - MACD (5,3) = -10.12, Signal() = -13.70

-13.7035 -10.1167 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAH - TSI(3,5,3) = 42.38, Volume() = 5,033,700.00

42.379 0.00000 49.7071 5,033,700 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KRAH - William's % R(14) = -9.76, Volume() = 5,033,700.00 -9.7561

5,033,700

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SRIL

TRADING BUY

S1 345 R1 375 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 310 R2 410

Closing

Price 358

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi •Trading range Rp 345-Rp 375

•Entry Rp 358, take Profit Rp 375

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 22.76 Negatif

MACD -9.08 Positif

True Strength Index (TSI) -17.80 Positif

Bollinger Band (Mid) 409 Negatif

MA5 352 Positif 200 300 400 500 600

2015 February March April May Jun Jul August SRIL Downward Sloping Channel

358 358 358 352 303 216 216 366.625 392.6 392.6 409.2 410 482.671 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SRIL - Stochastic %D(6,3,3) = 44.32, Stochastic %K = 45.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

44.3172 44.3172 20 45.1654 45.1654 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 SRIL - MACD (5,3) = 4.43, Signal() = 6.13

4.43334 6.12879 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SRIL - TSI(3,5,3) = -17.80, Volume() = 330,187,104.00

-17.799 -23.0275 0.00000 330,187,10 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SRIL - William's % R(14) = -71.65, Volume() = 330,187,104.00 -71.6495330,187,10

(10)

      

 

 

 

 

 

 

20 August 2015

20 August 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

19-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 18050 18050 17900 17500 17900 18300 18700 Negatif Negatif Negatif 26000 18150

LSIP Trading Sell 1040 1040 1020 970 1020 1070 1120 Negatif Negatif Negatif 1685 1050

SGRO Trading Sell 1635 1635 1615 1570 1615 1660 1705 Negatif Negatif Negatif 1760 1590

Mining

PTBA Trading Sell 5275 5275 5025 5025 5200 5375 5550 Negatif Negatif Positif 8475 5025

ADRO Trading Sell 486 486 480 464 480 496 510 Negatif Negatif Negatif 775 471

MEDC Trading Sell 2060 2060 2035 1965 2035 2105 2175 Negatif Negatif Negatif 2730 2030

INCO Trading Sell 1660 1660 1625 1530 1625 1720 1815 Negatif Negatif Negatif 2745 1735

ANTM Trading Buy 535 535 560 500 520 540 560 Positif Positif Positif 685 473

TINS Trading Buy 580 580 595 515 555 595 635 Positif Positif Positif 715 560

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 1035 1035 1065 1005 1025 1045 1065 Positif Positif Positif 1160 995

SMGR Trading Sell 8250 8250 8000 7550 8000 8450 8900 Negatif Negatif Negatif 12350 8225

INTP Trading Sell 17850 17850 17675 17200 17675 18150 18625 Negatif Negatif Negatif 22450 17975

SMCB Trading Buy 1075 1075 1095 1025 1060 1095 1130 Positif Positif Negatif 1610 1055

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6175 6175 6350 5975 6100 6225 6350 Positif Positif Negatif 7150 5950

GJTL Trading Sell 580 580 575 560 575 590 605 Negatif Negatif Negatif 890 580

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 5775 5775 5600 5600 5725 5850 5975 Negatif Negatif Negatif 6750 5600

GGRM Trading Buy 46600 46600 47325 45025 46175 47325 48475 Positif Positif Positif 54150 44775

UNVR Trading Sell 35925 35925 35625 34850 35625 36400 37175 Negatif Negatif Negatif 41375 35525

KLBF Trading Sell 1580 1580 1550 1550 1570 1590 1610 Negatif Negatif Positif 1745 1405

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1680 1680 1705 1585 1645 1705 1765 Positif Positif Positif 1885 1550

PTPP Trading Buy 3765 3765 3820 3650 3735 3820 3905 Positif Positif Negatif 4190 3440

WIKA Trading Buy 2715 2715 2740 2650 2695 2740 2785 Positif Positif Positif 3190 2435

ADHI Trading Sell 2080 2080 2045 1965 2045 2125 2205 Negatif Negatif Negatif 2795 2000

WSKT Trading Sell 1745 1745 1725 1680 1725 1770 1815 Negatif Negatif Negatif 1900 1515

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 3315 3315 3260 3130 3260 3390 3520 Negatif Negatif Negatif 4350 3155

JSMR Trading Sell 5300 5300 5100 5100 5250 5400 5550 Negatif Negatif Negatif 6075 5050

ISAT Trading Buy 4105 4105 4205 3855 4030 4205 4380 Positif Positif Negatif 4420 3975

TLKM Trading Buy 2880 2880 2940 2820 2860 2900 2940 Positif Positif Positif 2970 2785

Finance

BMRI Trading Sell 8700 8700 8600 8350 8600 8850 9100 Negatif Negatif Negatif 10400 8525

BBRI Trading Sell 9900 9900 9775 9500 9775 10050 10325 Negatif Negatif Negatif 10900 9300

BBNI Trading Buy 4420 4420 4490 4170 4330 4490 4650 Positif Positif Negatif 5675 4340

BBCA Trading Sell 12700 12700 12575 12275 12575 12875 13175 Negatif Negatif Negatif 13900 12650

BBTN Trading Buy 1130 1130 1150 1090 1120 1150 1180 Positif Positif Negatif 1255 1090

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 18600 18600 18275 17350 18275 19200 20125 Negatif Negatif Negatif 20750 17850

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

I : Gini, pemred yang sekarang itu satu – satunya pemred yang lahir dari dalam, dia (pemred) kan dulunya reporter, produser, bareng dengan saya (informan) di

Dari bagan kerangka berfikir diatas dapat dijelaskan bahwa Kondisi awal suatu kelas dimana aktivitas siswa masih kurang sehingga menyebabkan aktivitas siswa dan hasil

apalagi memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anaknya maka anak akan sangat sedih anak pun menjadi pemurung contohnya terjadi pada toni keluarga toni tidak hidup rukun

kelompok mencit yang diberi ekstrak Annona muricata dapat bertahan hidup lebih lama dari pada kelompok kontrol yang tidak diberi pengobatan apapun, Untuk rata rata

Ramadhania, Q., 2014, Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia Polyantha W) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans In Vitro, Naskah

Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data dapat diajukan saran sebagai berikut:.. 1) Secara umum perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik, tetapi jika

Penyimpangan hasil yang didapatkan kemungkinan disebabkan kelalaian praktikan seperti membiarkan media terlalu lama kontak dengan udara, sehingga mikroba-mikroba yang terdapat

“ Analisis Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Tanah Sawah Gadai untuk Penanaman Tembakau di Desa Bajur Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan”, (Skrips--UIN