• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Komposisi Beritanya sekarang seperti apa yah? Dan mengapa kebanyakkan komposisi di segmen tertentu?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "6. Komposisi Beritanya sekarang seperti apa yah? Dan mengapa kebanyakkan komposisi di segmen tertentu?"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN WAWANCARA I. INFORMAN

1. Profil Informan (usia, pendidikan) 2. Bagaimana awal karir di Metro TV ? 3. Jobdesc di Metro TV ?

II. KONSEP PROGRAM

A. PRA PRODUKSI PROGRAM “METRO SIANG” 1. Bagaimana konsep awal “Metro Siang”?

2. Apa yang membedakan konsep “Metro Siang” dengan program berita lainnya? 3. Siapa yang merancang ide program “Metro Siang” ?

4. Mengapa acara ini berdurasi 90 menit ?

5. Susunan organisasi pada metro siang seperti apa ya? Berserta tugasnya?

6. Komposisi Beritanya sekarang seperti apa yah? Dan mengapa kebanyakkan komposisi di segmen tertentu ? 7. Siapa target/ sasaran audiense?

(2)

8. Konsep penyiarnya mengapa berdua? Dan apa alasan pemilihan presenter tersebut? 9. Apa saja strategi untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas program?

B. PRODUKSI PROGRAM “METRO SIANG” 1. Apa yang dilakukan pada saat persiapan produksi?

2. Bagaimana cara menjaga kemasan program tetap menarik? 3. Apa saja hambatan yang dialami oleh tim “Metro Siang” ?

C. PASCA PRODUKSI PROGRAM “METRO SIANG” 1. Apa saja yang dibahas pada saat evaluasi program?

III. PENGARUH INDIVIDU

1. Apakah perbedaan sudut pandang mencari berita oleh para pencari berita?

2. Bagaimana pengaruh hasil peliputan berita maupun pengolahan berita dari redaksi maupun reporter terhadap hasil berita yang didapat? 3. Apakah latar belakang pendidikan pencari berita mempengaruhi hasil materi berita?

(3)

4. Adakah kesamaan materi berita yang dihasilkan dari seorang redaktur yang berasal dari tv sebelum ia pindah ke Metro TV yang mempengaruhi materi “Metro Siang” ?

IV. PENGARUH RUTINITAS MEDIA

1. Apakah isi berita yang disampaikan oleh “Metro Siang” menyesuaikan dengan segmentasi audiensenya?

2. Apakah isi materi berita “Metro Siang” dipengaruhi oleh lembaga/ organisasi yang bekerja sama dengan Metro TV? 3. Seperti apa pengaruh sumber berita Metro TV terhadap isi materi berita?

4. Bagaimana pengaruh pemimpin redaksi maupun redaksi Metro TV sendiri terhadap isi berita?

V. PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI

1. Adakah pengaruh pemilik media terhadap isi berita?

2. Bagian internal perusahaan mana saja yang dapat mempengaruhi isi materi berita? 3. Bagaimana menyikapi isi berita yang dipengaruhi oleh bagian internal perusahaan?

(4)

VI. PENGARUH EKSTRA MEDIA

1. Apakah tolak ukur berita yang berasal dari sumber berita (reporter, jurnalis Metro TV)? 2. Apakah ada pengaruh dari pemasang iklan maupun target audiense terhadap isi materi berita? 3. Bagaimana kontrol pemerintah terhadap tayangan “Metro Siang”?

4. Bagaimana strategi pemilihan berita dibandingkan stasiun tv lain? 5. Apakah peranan teknologi bagi “Metro Siang” ?

VII. PENGARUH IDEOLOGI

1. Apakah isi berita yang disajikan dipengaruhi oleh kebijakan pemilik media? 2. Apa saja faktor pembentuk ideologi dalam pemberitaan di “Metro Siang”? 3. Bagaimana memberikan ideologi yang baik bagi audiense?

VIII. PEMILIHAN BERITA

1. Berdasarkan apakah pemilihan berita untuk dinaikkan ,kasusnya kadang ada berita yang di-hold, dasar apa yang dijadikan landasan dalam menaikkan berita tersebut atau yang tidak di-hold ?

(5)

2. Mengapa keadaan rundown dari proyeksi materi berita H-1 siaran, prerundown, sampai rundown selalu berubah?

3. Mengapa berita kejadian yang sama di satu negara, tapi hanya beberapa daerah saja yang ditayangkan dalam satu negara? 4. Apa kendala selama melakukan pemilihan berita untuk ditayangkan di “Metro Siang”?

(6)

OPEN CODING Informan No. 1

PENELITI : Simon Nataneal

SUBYEK : Kabul Indrawan, Executive Producer “Metro Siang, Sisi Berita, Wideshot”

WAKTU : Tgl 30 April 2013; Pkl.13.55 WIB

TEMPAT : Depan Plaza Metro TV Lantai Dasar, Komplek Metro TV. Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya-Kebon Jeruk

SITUASI WAWANCARA : Ramai, cukup berisik di sekitar daerah wawancara karena di luar gedung Metro TV. Beliau menjawab pertanyaan saya dengan santai dan ramah walaupun sempat ada gangguan karena adanya beberapa kerabat yang menyapa beliau di sela – sela wawancara.

CATATAN LAPANGAN

KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWAB

INFORMAN Informan

Mencari duduk dan membeli makanan ringan serta minuman.

P : Halo mas, gimana sih konsep awal “Metro Siang” itu?

I : Halo, jadi “Metro Siang” itu dimulai tahun 1999 untuk berita yang sifatnya updating mulai dari pagi sampe siang sampe ketemu pagi lagi dan tayang di siang. Kebutuhan yang ada pada siang hari itu adalah ibu – ibu jadi kita mengakomodirkan kebutuhan mereka gimana caranya berita siang adalah berita yang cocok untuk kaum wanita dan kita bikinlah “Metro Siang”, kita itu ga mungkin membiarkan dari pagi ke malem atau sore sementara di siang ga ada berita, kita ini kan news channel jadi harus ada berita di siang hari bahkan kalau

(7)

Tertawa kecil.

Sambil memakan cemilan.

bisa 24 jem lanjut semuanya gitu.

P : Terus kalau yang membedakan konsep berita “Metro Siang” dengan yang lain apa?

I : Kalau “Metro Siang” itu beritanya fresh, pada awalny politik dengan adanya banyak kontributor jadi cukup banyak nusantara yang membuat berbeda lebih kepada pengemasan, pengemasan di “Metro Siang” tidak sama dengan yang lain lebih soft kaya susno dibuat beritanya lebih soft, kita beritanya lebih cenderung straight (hard) karena kita kan genrenya news station.

P : Yang merancang program “Metro Siang” siapa mas?

I : Kamu belum lahir waktu itu, yang membuat itu namanya tim kreatif yang sudah lama sekarang tidak ada lagi, itu diajukan kepada board direction disetujui Surya Paloh , saya tidak tau namanya karena saya hanya terima jadi, karena “Metro Siang” itu dibuat jauh sebelum tv ini siaran yang awalmya setengah jam, satu jam, lalu ke satu setengah jam.

P : Hehe, oh Kalau acaranya 90 menit kenapa mas?

I : Jadi gini kita punya slot setengah jam pertama, kita rasa kurang karena berita waktu itu berlimpah kita bikin jadi satu jam dan masih berlimpah, lalu kita bikinlah jadi satu setengah jam, tapi tidak sampai lah satu setengah jam paling bersihnya 65 – 70 menit kadangkan bisa 50 menit. Yah begitu jadinya mon. P : Hem, kalau konsepnya kenapa presenternya berdua?

I : Itulah salah satu ciri yang membedakan, kalau dulu yang namanya news itu selalu 1 orang; misal liputan 6 siang, seputar indonesia, metro bikin 2 karena kita ingin bikin beda, ternyata tv lain pada ngikutin. Itu lebih kepada variasi show tidak kepada konten. Yah kalau misal kita buat 4 juga bisa, namun apakah itu cukup? Jadi berdua saja sudah cukup begitu.

(8)

Membetulkan kacamata.

P : Kalau strategi untuk mempertahankan kualitas “Metro Siang”?

I : Yang pasti beritanya update, saya tidak bisa menceritakan strategi terlalu dalam karena rahasia dapur kalau untuk pengemasan itu kita masih belajar, tapi kalau detail harus mengamati.

P : Nah, kalau yang dilakukan pada saat persiapan produksi ?

I : yah kita melakukan order berita ke gathering/ tim peliput (desk), gathering menyerahkan beritanya seperti apa. Mereka (desk) meliput sesuai keinginan kita, besoknya kita yang sentralisir ada atau ga nanti mereka akan memproduksi sesuai keinginan kita sudah itu kita masukin ke rundown, di rundown kita masukin lagi tuh yang namanya perbaiki cg (character general), perbaikin struktur kata, desain shownya baru kita tayang. Jadi tim gathering yang banyak bermain di praproduksi sampai diproduksi. Arti dari gathering itu kan mencomot, mengumpulkan jadi yang diantaranya tim peliput itu.

P : Kalau hambatan selama produksi “Metro Siang” itu apa saja sih mas?

I : Kurang orang, akibatnya produser tidak bisa ngurusin konten atau show secara sepenuh hati karena mereka (produser) harus fokus di show harus fokus juga di naskah itu kan ga bener.

P : Terus apa saja yang dilakukan pada saat evaluasi program mas?

I : biasa kita lihat share and rating kita seminggu sekali, kalau yang daily itu yang dilakukan tim litbang, evaluasi yang dilakukan apa sih kesalahan – kesalahan yang tadi dilakukan prinsipil dalam tayangan saat on air, cg salahkah, kalimat salahkah, gambar ga sinkron.

P : Terus kalau menurut mas perbedaan latar belakang pendidikan itu mempengaruhi para pencari berita dalam menghasilkan materi berita kita (“Metro Siang”) ?

(9)

Menyapa kawan.

Membagikan cemilan kepada saya.

Berbincang dengan saya sambil melihat telepon genggam.

I : Ga berpengaruh dan tidak ada urusan, selama mereka banyak membaca dan mengikuti berita.

P : Kalau untuk sudut pandang individu gimana?

I : menurut saya begini yang namanya sarjana komunikasi itu ibarat dokter umum, dia bisa mengetahui berbagai penyakit, kalau sarjana pertanian, ekonomi, nuklir jadi wartawan itu spesialisasi (dokter spesialis), dia bisa tahu lebih detail tentang sebuah permasalahan di mana – mana kaya gitu.

P : Terus kalau redaksi atau desk mempengaruhi materi “Metro Siang” ga?

I : redaksi itu berpengaruh banget karena mereka yang menyediakan berita untuk Metro TV.

P : Kalau redaksi Metro TV yang dari tv luar itu mempengaruhi hasil berita kita (“Metro Siang”) ?

I : Ga lah, ga ada hubungannya tidak ada.

P : Dan kalau materi berita “Metro Siang” ini dipengaruhi dari lembaga yang bekerja sama dengan Metro TV?

I : Ga, ga ada pengaruh itu jika mewarnai iya tapi pengaruh ga, kalau itu mereka sekadar memberikan kita persepsi atau wawasan.

P : Sumber berita kita (aptn, reuters, antara, dsb) mempengaruhi ke “Metro Siang” ga?

I : Kalau itu iya, kalau itu kan source yah, kalau source pasti mempengaruhi bagaimana kita punya tayangan on air nanti post pro-nya itu seperti apa, kalau source-nya kita ga ada, aptn misalnya kita ga punya source aptn gimana kita mau mencari gambar dari luar negeri kita ga punya orang di luar negeri jadi kalau ditanya itu berpengaruh atau ga yah berpengaruh,seperti aptn, antara, sntv

(10)

Menenggak minuman.

pengaruh, cctv chinese itu pengaruh, bukan cctv ini yah gitu. P : Kalau pemimpin redaksi itu berpengaruh?

I : Iya dia news adjustment, policy editorial. P : Dan pengaruh pemilik media sendiri?

I : Iya itu policy editorial, pada beberapa hal dia berpengaruh tapi untuk secara keseluruhan bisa dikatakan paling 20 – 30%.

P : Kalau dari internal perusahaan itu ada yang mempengaruhi ga? I : Yah itu tadi pemred sama owner aja.

P : Kalau sales gitu gimana?

I : Oh ga, sales itu pengaruhnya pada gini kalau misalkan ada iklan yang dijual dan mereka minta blocking yang kita sediakan tempat karena tugas kita itu. Tapi kalau dia mempengaruhi arah pemberitaan berita itu ga, misalkan berita ada kebakaran di sini tolong jangan dibilang ada kebakaran yah karena dia itu klien kita itu ga. P : Lalu tolak ukur berita atau patokan yang layak dari hasil peliputan berita kepada “Metro Siang” gimana?

I : Yah itu standarnya standar ini aja bagaimana suatu berita itu layak ditayangkan jadi kita ga ada standar oh berita si a si b ini ga layak karena si a dan si b ini ga layak tayang orangnya ga ada urusan, kalau standarnya ga layak yah ngapain kita naekin kalau misalnya ada kebakaran tiba – tiba dia ngomong penyebab kebakaran karena ada korsleting gitu kita masukin kalau misalnya di dalam kebakaran terdapat porstitusi ga ada hubungannya. Dia (reporter) bergerak karena perintah kita, dia bergerak berdasarkan inisiatif dan kreatif dia juga, jadi dia punya insting bikin berita yang layak gitu mon.

(11)

Melihat telepon genggamnya.

P : Kontrol pemerintah terhadap “Metro Siang” ada ga? I : Ga ada

P : KPI mungkin ?

I : KPI itu dari standar penyiaran, dan standar pengawas, kalau misalkan ada anak yang dijadikan sebagai tersangka baru wajahnya kita munculkan KPI akan memberikan teguran itu berlaku bukan hanya “Metro Siang” semua program dan semua stasiun tv, tugas dia (KPI) emang seperti itu, tapi kalau dia mengontrol dan mengarahkan berita ga.

P : Terus kalau peranan teknologi bagi “Metro Siang” ?

I : Iya dong, kita dulu pakai sistem namanya INN, terus kita modernisasi pake yang namanya dalet. Yah misalkan dalet lambat (sistem) maka lambatlah kita show, nge-hang yah nge-hang-lah kita punya show, kita bergantung kepada IT yah sangat bergantung banget.

P : hem, kalau patokan redaktur ketika memberikan materi berita dalam rangka membentuk opini atau pemikiran pemirsa agar lebih baik?

I : Kita itu patokannya itu satu rating share yang kedua proximity kalau kita punya rating share yang bagus kalau proximity yah seberapa dekat kah dengan pemirsa. Jika mengenai audiense yah seperti ibu – ibu itu dipengaruhi oleh mereka karena ibu – ibu konsumen kita kan klien kita jadi mau ga mau yang kita harus tau keperluan mereka apa need mereka apa. Jadi tapi kalau kita membentuk, merubah main frame dia yah memang kita punya kewajiban mencerdaskan bukannya menggiring pada arah yang salah, misalkan kalau ngelihat dulu ada anak yang bisa menyembuhkan ponari namanya kita angkat fenomenanya tapi kita harus luruskan ponari itu cuma pake batu medis ga mungkin kita wawancara dokter juga artinya apa kita membentuk orang supaya cerdas jadi ngerti supaya ga gampang dibodoin apalagi dikibulin anak kecil, tapi kalau membentuk ideologi politik yah galah,

(12)

Menyapa kawan.

terlepas yang punyanya pemilik parpol.

P : Berdasarkan apakah pemilihan berita untuk dinaikkan ,kasusnya pada saat durasi sudah over, kadang ada berita yang dihold, dasar apa yang dijadikan landasan dalam menaikkan berita tersebut atau yang tidak dihold .

I : Yang pasti satu visualnya menarik ga, yang kedua beritanya menarik ga, kalau kita ngomong soal ada dua berita yang mau kita drop yang satu inggris mau perang, dengan malaysia yang lagi perang mana deh yang mau diturunkan? Yah inggris, kalau malaysia itu kan proximity dengan kita, dan jika beritanya kalau sama ga ada proximitynya yah dua - duanya ga penting terus balik lagi ke durasinya dilihat, gambarnya dilihat.

P : Terus mengapa berita kejadian yang sama di satu negara, tapi hanya beberapa daerah saja yang ditayangkan dalam satu negara?

I : ini yang pertama kita bicarakan soal gambar, yang kedua soal pilihan, kalau soal pilihan dasarnya kan sudah ada satu proximity yang kedua kita lihat gambar yang ketiga kita lihat seperti apa durasinya atau ceritanya seperti apa (kasusnya), dan kalau pun tidak ada kasusnya tidak kita naekin karena masalah durasi kecuali kita memang full temanya tentang UN yang pelaksanaannya di mana di mana, tapi kan kita bukan tv humas.

P : oh, kalau rundown kan kita sudah persiapkan hari ini proyeksi terus besok prerundown berbeda dengan proyeksi kemarin, dan pada saat prerundown kenapa berbeda juga dengan rundown?

I : Itu adjustment (penyesuaian, pengaturan) kalau barangnya tidak ada (karena gambar kurang, kualitasnya buruk, streaming-nya 30 detik; Yah kalau sampai last minute gambarnya belum ada kita mau ngapain?) yang meliput terlambat kita harus improvisasi kalau barangnya ada yah syukur .

(13)

Menggangguk.

Tersenyum kepada saya dan sama sama beranjak dari tempat duduk.

P : Solusi dalam hambatan yang ada mas?

I : Bagaimana yah, itu kalau yang namanya rundown itu perencanaannya harus kuat jadi seorang produser itu dituntut harus punya perencanaan yang kuat dia harus punya visi misi yang bagus, besok mau maen apa kalau misalnya besok belum dapet barangnya kira – kira apa yang dilakukan , kalau misalnya ga bagus barangnya yang sudah ada di prerundown dia ubah lagi kira – kira dengan apa gantinya jadi seorang produser itu harus berpikir cepat, taktis, yah kalau mengenai saran saya apa ya harus banyak membaca situasi gitu kan kalau memperbaiki rundown, rundown kan dinamis ga perlu diperbaiki juga mereka uda tau gitu. Kalau pemilihan berita itu temen – temen pasti sudah tau berita yang bagus mana yang kurang mana untuk besok , dan mereka sudah punya sistem untuk mensortir berita apa yang kuat jadi mereka buat proyeksi dari bikin proyeksi mereka bisa tau berapa barang yang tereksekusi, dari barang yang tereksekusi mereka bisa tau berapa barang yang berkualitas dari barang yang berkualitas mereka baru tau juga ternyata barang yang berkualitas itu ga semuanya bisa diproduksi jadi istilahnya temen – temen itu sudah punya visi ke depan kalau gw minta ini kira – kira dilakukan atau engga, dan temen – temen juga jangan sampe meminta sesuatu yang sulit dilaksanakan dalam waktu satu hari itu yang paling penting di luar dari itu sih ga ada masalah gitu mon.

P : Yah sudah selesai mas, terima kasih. I : Yah sama sama mon.

(14)

OPEN CODING Informan No. 2

PENELITI : Simon Nataneal

SUBYEK : Djan Djan, Senior Producer “Metro Siang”

WAKTU : Tgl 10 April 2013; Pkl. 13.40 WIB

TEMPAT : Ruang Meeting Redaksi Metro TV lantai 2, Gedung Metro TV. Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya-Kebon Jeruk

SITUASI WAWANCARA : Situasi sepi, kemudian beberapa saat tiba produser lain serta asisten staf produksi “Metro Siang”, televisi menyala dengan volume suara mati, nara sumber dan pewawancara duduk bersebelahan. Beliau lancar menjawab dan terbuka menjawab pertanyaan. Ada kalanya wawancara terganggu karena beberapa staf produksi yang menanyakan beberapa materi berita untuk proyeksi keesokan harinya.

CATATAN LAPANGAN

KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWAB

INFORMAN Informan

Mempersilahkan saya duduk

P : Oke pak saya sudah rekam, baik yang membedakan konsep program “Metro Siang” dengan berita lain apa pak?

I : Saya baru sejak 1 Januari kan di “Metro Siang”, yg saya tahu sih “Metro Siang” karena karakter penontonnya lebih banyak ke female jadi program kita disesuaikan dengan itu namun bukan berarti tidak ada male-nya yah tetep ada cuma mayoritas ke female. Seperti masalah – masalah sosial, hukum lebih mendominasi misal perkosaan, banjir, nenek yang dihukum karena mencuri kakao, gempa, pokoknya

(15)

yang deket – deket sama human terus ada lagi ke pendidikan, politik itu penonton kurang suka, nah itu yang saya tau selama 4 bulan ini. Dan yang penting juga penonton kita AB+ kan, berarti yang kelompok perempuan yang mapan, sadar berita, kantoranlah, pengusaha, ibu rumah tangga pun yang sadar berita.

P :Terus kenapa durasinya 90 menit yah?

I : Ga tau deh kalau soal itu, karena saya masuk uda jadi seperti itu senin – jumat 90 menit, kecuali senen selama 4 bulan ini 1 jam karena ada program yang memakai durasi program saya terus Sabtu – Minggu 1 jam.

P : Untuk pembagian tugasnya dalam program ?

I : Staf produksi itu menjalankan tugas – tugas untuk membantu produser demi kelancaran program ini, lebih bersifat teknis, siapin CG dan membuatnya atas arahan produser, kontak narsum atau reporter, runner (lari sana lari sini untuk mengerjakan dan mencari sesuatu)

Produser : taktis, strategis untuk kelancaran program ini. P : Lalu alasan pemilihan presenter gimana pak?

I : Kalau menurut saya kenapa alasannya karena yang membuat jadwal itu talent manager, dia yang tahu saya pun hanya mendapatkan seperti itu, seperti prabu dan gilang baru, kalau yang dulu kan ada Fessy, Ralph dan mungkin penjadwalan, semua presenter harus bisa semua program, misal : Gilang Ayunda yang dari Wideshot, Prabu yang sebelumnya 8-11 sekarang di sini, yah rolling gitu.

P : Apakah permasalahan selama Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi ?

I : Etos, visi Metro Siang tergantung pada paket yang dibuat oleh desk, jadi biarpun pasokan sudah direncanakan di rapat pagi, namun jika tidak sesuai yah itu yang membuat masalah,

(16)

Sambil berbicara mengenai program metro siang yang telah berlangsung dengan produser “Metro Siang yang lainnya.

Internal : acara belum dimulai

Produksi : ada ngehang komputernya (IT), TVU atau SNG tidak bisa naik (teknologi), CG tidak update,

Pasca produksi : evaluasi dari litbang metro tv, proyeksi ( berita apa yang akan dibagikan untuk kedepan).

P : Kalau strategi untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas program itu seperti apa pak?

I : Kualitas itu berkaitan dengan sdm, ini kan berita itu produk, setiap yang ada di desk harus memiliki kualitas yang baik untuk memberikan berita yang bagus. Fasilitas di perusahaa, suasana, sistem kerjanya, daya tangkap yang bagus, programming dalam menempatkan programnya yang tepat waktu.

P : Baik pak lanjut yah, pengaruh latar belakang pendidikan itu apakah mempengaruhi para pencari berita?

I : Ga ada, bidang pendidikan itu hanya menjadi supporting element saja, misalkan : saya yang mengerti mengenai pendidikan, otomatis saya lebih mengerti mengenai pendidikan, kurikulum, lalu di sini juga ada banyak jurusan selain jurnalistik, seperti pertanian. Lalu jika sudut pandang itu hanya kemampuan pencari berita yang berpikir secara sistematik pada saat liputan pasti pencari berita memiliki pemikiran untuk menaikkan sesuatu yang akan mereka liput kan. Serta saya tidak percaya dengan wartawan bisa sukses kalau pendidikan harus tinggi jika tidak ada basic data maka pencari berita itu tidak bisa. Sama halnya dengan wartawan tamatan SD yang ingin belajar tidak melalui pendidikan formal itu akan prakteknya bagus, dibandingkan dengan S3 yang baru belajar kemarin. Di sini pun pekerjaannya seperti hutan rimba. Latar belakang pendidikan itu bisa menolong jika meliput sesuatu yang sesuai dengan bidang kita, namun sudut pandang tidak berubah.

(17)

Mengangguk Membuka telepon genggamnya untuk mengecek sms. Sambil berbincang dengan asisten produksi untuk membicarakan proyeksi

P : Kalau dari desk atau redaksi apakah mempengaruhi hasil berita di “Metro Siang”?

I : Yah, masing – masing orang itu memiliki gayanya masing – masing yang penting akurasi berita, nama, tempat, 5 w + 1 h.

P : Kalau redaksi dari TV lain apakah mempengaruhi hasil berita “Metro Siang” yah pak?

I : Ga sih, dan tidak masalah, mungkin perbedaan sistem kerjanya.

P : Terus kalau berita kita (“Metro Siang”) apakah dipengaruhi oleh organisasi yang bekerja sama dengan kita yah?

I : Di setiap media itu memiliki interest tertentu, misalkan : media itu membela beberapa pihak, kalau di Indonesia masih malu – malu kalau di luar Indonesia blak – blakan di Amerika selalu membuat hal yang membunuh tv lawannya. Yah sepanjang media tidak berbohong dan mengelabui, tidak apa – apa media mendukung itu juga partisipan kok, beritanya tetap cover both side tapi tidak ada yang netral, sebenarnya soal ini kan masih debatable artinya berita itu masih berada di level tertentu yang kita belum tahu bener engganya, yah bisa saja misalkan kita naikan berita yang sepihak.

P : Sumber berita kita itu apakah mempengaruhi materi “Metro Siang”?

I : Ga terlalu, mungkin itu berita luar negeri, dari aptn, reuters, kalau yang lain ambil dari kontributor, reporter kita, paling dari sana saja untuk yang lain belum ada. Misal berita Inggris tadi kita ambil dari reporter sendiri.

P : Kalau pemimpin redaksi apakah mempengaruhi isi berita?

I : Iya otomatis dia kan salah satu bagian dari sistem ini, dia berkewajiban menurut sudut padangangnya, dan dia harus mengarahkan, tugasnya pemred membawahi semua program dan semua bidang, dia kan yang paling tinggi dan menyusun

(18)

Membuka telepon genggamnya.

Membetulkan kacamata sambil berbincang

semua program di semua bidang dan memiliki sudut pandang sendiri. P : Lalu materi berita apakah dipengaruhi oleh internal organisasi lainnya?

I : Bukan mempengaruhi kali, mungkin kerja sama yang ditampilkan seperti kerja sama apa yang misalkan gambarnya berjabat tangan dan itu dengan metro tv karena “ketiban” saja, yah masa kita kerja di sini berita tersebut tidak dinaikkan. P : Terus untuk campur tangan pemerintah, apakah ada pengaruh pak?

I : Ga, sekarang kan kita dijamin undang – undangkan, undang – undang pokok pers kita menjamin bahwa media itu independen sepanjang kita (media) memiliki tanggung jawab untuk itu (independensi), kalau misal di luarkan kita ada KPI kan dia yang akan menegur kita, KPI itu dijamin undang – undang dia (KPI) bisa menutup perusahaan media, KPI yang mengingatkan media, kan banyak tuh tapi kalau penutupan sih belum kan, yah kalau program kan kaya misalnya tukul kan sekarang bukan empat mata yang lama dihentikan yah itu kan ada polisinya yang akan mengawasi kalau gitu kan kita terlalu bebas, kalau di kpi kan ada aturannya kan undang – undangnya tentang penyelenggaraan penyiaran, seperti kalau anak kecil jadi korban pemerkosaan di blur.

P : Terus kalau isi berita kita dipengaruhi oleh kebijakan pemilik ga sih?

I : Iyalah otomatis, tapi secara umum sih ga, kalau hal – hal tertentu iya, kan tv ini berdirikan pemiliknya ada visi kan untuk tv ini,ya punya kepentingan.

P : Terus patokan redaksi ketika memberikan materi berita dalam rangka membentuk opini atau pemikiran pemirsa agar lebih baik?

I : Tidak bisa, jadi wartawan itu menyajikan berita dengan fakta jadi tidak bisa menetralkan, mungkin kadarnya bisa dikecilkan yang beberapa hal yang untuk mencegah kepanikan, yah paling juga kita hanya bisa mengurangi dampak dari berita tersebut diberitakan, contoh : berita percabulan, tidak mungkin diceritakan

(19)

secara detail, serta biarpun ada gambarnya tidak mungkin kita tayangkan, dan kode etik dan tanggung jawabnya, yah seperti kita tidak menampilkan darah kekerasan, jadi kita itu menayangkan berita dengan tanggung jawab.Dan kita tidak bisa menayangkan berita asal saja dan mengorbankan penonton demi rating.

P : Terus berita yang di-hold, nah itu apa pak alasannya?

I : Itu semata – mata karena durasi, itu kan di-hold berdasarkan news value kan, dicari yang paling penting sampai yang kurang penting (di bawah), sebenarnya penting semuanya cuman yang kadarnya kurang penting di bawah, jadi kalau pada saat kurang atau kelebihan berita di-hold dari bawah dulu, kalau beda kategorinya yah masing – masing kategori punya grade itu, misalnya sepak bola semua kan, bawah tinju, bawah lagi golf, kalau mau semua di-hold yang sepak bola di bawah, biar tinju masuk, yang lain masuk.

P : Mengapa keadaan rundown dari proyeksi materi berita H-1 siaran, prerundown, sampai rundown selalu berubah?

I : Yah ibarat ini aja, apa yang kita cita – citakan terkabul, sama saja dengan apa yang kita inginkan baik diproyeksi maupun prerundown faktanya pasti berubah, karena faktor eksternal, baik materi tidak tersedia atau peristiwa berubah misal : kasus susno yang tiba – tiba di eksekusi, naiklah ke segmen pertama itukan tidak diproyeksikan faktor materi, peristiwanya ada yang baru, intinya kita harus punya perencanaan supaya jelas supaya diproyeksi, dan besoknya visi kita disamakan dengan desk, pastikan di desk suka mengecek materinya, pas siangnya fleksibel bisa berubah, bisa tiba – tiba wapemred atau pemred yang mengganti berita gitu. P : Lalu mengapa berita kejadian yang sama di satu negara, tapi hanya beberapa daerah saja yang ditayangkan dalam satu negara?

I : Ya dilihat dari dampaknya, massive-nya, kadang kan kemampuan metro dalam menjangkau audiensenya.

(20)

Informan tersenyum kecil kepada saya

P : Untuk kendala dalam pemilihan berita gimana pak?

I : Etos visi “Metro Siang” tergantung pada paket yang dibuat oleh desk, jadi biarpun pasokan sudah direncanakan di rapat pagi, namun jika tidak sesuai yah itu yang membuat masalah, sdm,acaranya belum ada, beritanya telat, yah tergantung kepada kontri, reporter jakarta, kalau daerah yang kontri daerah. Ada internal: kontri malas,reporter tidak tepat waktu sampai pada lokasi kejadian. Lalu berita yang belum masuk , Eksternal: acara belum dimulai, atau nara sumber ga mau ngomong. Yah kalau ga ada materi berita kita ganti dengan berita lain.

P : Solusinya pak dalam pemilihan berita ?

I : Untuk desk sumber daya manusianya ditambah, (nusantara, megasosbud), aktif dalam mendekati narasumber supaya mudah untuk mencari berita. Ada lagi? P : Oke pak itu aja, terima kasih.

(21)

OPEN CODING Informan No. 3

PENELITI : Simon Nataneal

SUBYEK : Andi Setia Gunawan, Kepala Produksi Berita

WAKTU : Tgl 9 April 2013; Pkl. 13.40 WIB

TEMPAT : Ruang Kepala Produksi Berita lantai 2, Gedung Metro TV. Jl. Pilar Mas Raya Kav. A-D, Kedoya-Kebon Jeruk

SITUASI WAWANCARA : Situasi sepi, televisi menyala dengan volume minimum, nara sumber dan pewawancara duduk berhadapan dengan dipisahkan oleh meja kerja nara sumber. Beliau mudah menjawab pertanyaan walaupun banyak menerima panggilan pesan singkat.

CATATAN LAPANGAN

KODE TRANSKRIP DATA CATATAN

JAWAB INFORMAN Informan

Mencari tempat duduk bersama – sama agar nyaman dan mudah untuk berinteraksi.

P : Pak, saya mau tanya nih untuk latar belakang pendidikan bapak dari mana ni?

I : Saya S1 manajemen komunikasi FIKOM Unpad.

P : Oh Unpad, oke dari sini karir bapak masuknya dari tahun berapa dan jenjangnya gimana pak ?

(22)

Tertawa untuk sejenak, kemudian dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari saya. Melihat telepon genggamnya sejenak.

I : Saya masuk ke Metro tahun 2001 sebagai news writer, news writer itu penulis naskah itu levelnya staf produksi , kemudian 2003 saya menjadi asisten produser program talkshow tengah malam namanya Irak Underattack , 2004 jadi produser midnight live, itu live dari lapangan tengah malam , 2005 sampai 2007 jadi koordinator daerah pindah ke news gathering, 2008 di promosikan menjadi kepala seksi departemen litbang R & D , 2009 – 2010 senior produser metro malam sama metro hari ini, 2011 - 2012 jadi kepala desk nusantara itu levelnya eksekutif produser, kemudian 2013 menjadi deputi kepala peliputan merangkap kepala desk, terakhir beberapa minggu belakangan ini menjadi kepala produksi berita.

P : Wah, selamat yah pak, lalu tempat tanggal lahir di mana pak?

I : Iya, thank you. Saya lahir di Kuningan, Jawa Barat 20 April 1970, (43 tahun).

P : Oke pak, masih muda yah, lalu untuk program Metro Siang itu konsep sama ga yah dengan konsep berita yang ada di Metro TV ?

I : Haha, iya masih muda yah .. untuk metro siang berbeda dengan yang lain karakter beritanya adalah nusantara dan berita human interest itu biasa berita megasosbud (megapolitan, sosial dan budaya), misalnya berita anak diperkosa, tabrakan, pembunuhan, Jadi ada 2 tuh ada berita peristiwa sama perkotaan, karena “Metro Siang” segmennya Ibu – Ibu. Mengapa Nusantara karena lebih ke pragmatis saja, dan dari berita yang dicari dari pkl. 07.00 – 10.00 masih diliput disekitar Jakarta dan datang beritanya suka last minute, kalau nusantara sudah ada dari semalam atau subuh.

P : Oh begitu pak, oke, lalu apakah ada perbedaan sudut pandang pencari berita dalam mencari berita ?

(23)

Membetulkan

meliput, misalkan ada kejadian banjir atau longsor mengambil sudut pandang ke korbannya, bagaimana di pengungsian, proses evakuasinya. Tapi biasanya kita (desk/ redaksi) yang suruh untuk mencari angle tersebut. Tapi kalau kontributor itu berbeda, dia yang kirim langsung berita, memang ada kalanya kadang kontributor pernah di suruh mencari berita sesuai angle kita (desk/redaksi).

P : Yah, selanjutnya hasil peliputan berita itu dipengaruhi oleh redaksi/ desk ga pak?

I : Sebetulnya menurut sop (standar operasional prosedur) itu wajib, dari berita yang masuk diolah lagi oleh produser desk atau kalau di desk nusantara namanya korda.

P : Hem, apakah latar belakang pendidikan pencari berita mempengaruhi hasil materi berita?

I : Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap sedikit banyaknya berita yang tayang atau diliput. Ada perbedaan antara wartawan berstatus organik (reporter, campers, produser) dengan wartawan non organik/bukan karyawan (misalnya kontributor). Sedikit banyaknya berita yang dihasilkan organik, tergantung penugasan korlip/produser dan inisiatif mereka di lapangan dalam mengembangkan angle dan item liputan. Sedangkan utk wartawan non organik, alias bukan karyawan seperti kontributor, banyak sedikitnya berita yang tayang, lebih banyak dipengaruhi oleh kreativitas kontri, usulan dan angle angle liputan yang membuat korda atau produser tertarik untuk menayangkan. Namun, ada juga kontri yang mendapat penugasan atau order dari korda.

(24)

kacamata, kemudian memberikan

penjelasan dengan serius

Mengangguk

dihasilkan tetap sama atau gimana pak?

I : Oh, justru metro tv sengaja memasukan orang dari televisi lain, supaya beritanya bisa bervariatif, dengan maksud seperti kalau temen – temen (desk) yang sudah eksis (dari awal masuk) metro tv itu lebih cenderung fokus kepada konten, lebih serius, kalau misalkan Trans TV itu lebih ke show-nya, gimmick-nya, kalau seperti saya (informan) kan serius, bandingkan saja dengan berita yang sama di Trans TV dengan metro kemasannya berbeda, kalau di Trans TV kan lebih enak, nyantai, pendekatannya indepth (kelengkapan materi, lebih dalam), kalau kita di Metro TV ,sebagai ttv berita lebih mengandalkan kecepatan. Jadi ada pengaruh dari sana.

P : Ya, lalu Pak, apakah isi berita yang disampaikan oleh “Metro Siang” menyesuaikan dengan segmentasi audiensenya ?

I : Iya untuk “Metro Siang” diberikan tayangan untuk ibu – ibu (segmentasinya),yaitu yang sesuai dengan proximitas (kedekatan) ibu – ibu; harga – harga naik; solar langka, gas langka, sembako mahal. Yah disesuaikan dengan segmennya, sudah dipikirkan dulu untuk penayangan materi beritanya.

P : Hem, untuk sumber berita Metro TV itu dari apa aja pak?

I : Untuk sumber beritanya secara umum dari liputan sendiri, seperti reporter dan camera person, biro, maupun dari kontributor; ada juga dari wires, langganan dari kantor berita asing; ada reuters, aptn, bbc, cnn, voa. Kalau wires itu secara sistem gambarnya sudah ada otomatis ke sini (satelit operator); sudah di record. Kemudian kalau di Indonesia, ada berita antara, hanya berbentuk teks atau bentuk naskah saja.

P: Apakah dari semua sumber berita, ada pengaruh ke “Metro Siang”? I : Ga terlalu ada, itu hanya sebagai informasi saja, kalau antara lebih banyak

(25)

Menjawab sambil bercanda sedikit

dipakai untuk dotcom, dikomsumsi oleh koran.

P : Oh begitu okey, lalu pengaruh materi berita “Metro Siang” dipengaruhi sama lembaga organisasi yang bekerja sama ga sih?

I : Misalkan NTMC itu tidak ada hubungan dengan kasus korupsi, suap, tidak ada kaitanya. Mungkin jika ada kedekatan personal saja, misalkan Wakapolri menelpon ke kita (desk/redaksi), tapi itu tidak membawa nama institusi, dan kalaupun sampai terjadi itu dipertimbangkan juga oleh kita, tetap netral saja, seperti : polisi suka suap tilang (kasus turis ditilang di Bali), itu kan kasus yang semua orang sudah tau kok, yang salah juga yang ditilangkan, dia (yang ditilang) tidak mau ditilang tidak ingin ke pengadilan kan jadinya menyuap polisi (maen belakang).

P : Lalu ada pengaruh dari pimpinan redaksi Bapak PN (Putra Nababan) ga kepada isi berita ?

I : Gini, pemred yang sekarang itu satu – satunya pemred yang lahir dari dalam, dia (pemred) kan dulunya reporter, produser, bareng dengan saya (informan) di Metro TV, jadi dia (pemred) sangat detail, misalkan kemarin berita pelantikan 6 kapolda se-Indonesia kan ada kapolda DIY, Sumsel yang mundur karena mau nyalonin diri jadi gubernur, dia (pemred) langsung kasih tau ke kita (desk) “kenapa tidak pakai grafik, harusnya ada grafik dong, yang diganti siapa?”, dia sangat cerewet dan detail, karena dia juga lahir dari redaksi sini, dan kalau yang sebelum – sebelumnya itu sudah sesepuh dan tidak mengerti detail, hanya mengerti konten saja, misal hari ini kita fokus kepada peradilan kasus cebongan ngomongnya kisarannya saja, tapi kalau yang sekarang sampai yang detail, karena dia (pemred sekarang) lahirnya dari bawah, dan dia tahu persis keadaanya yang namanya audio ga clear, gambar scratch tuh dia tahu, lalu sering mengontak saya (telepon, sms), sms ke produser.

(26)

Sambil sedikit bergurau dan berinisiatif menanyakan saya untuk mengecek alat perekamnya apakah masih merekam wawancara kami.

P : Kalau untuk pemilihan berita metro siang, apakah ada pengaruh dari Surya Paloh selaku pemilih televisi?

I : Kalau secara langsung tidak ada, tapi keterkaitan pemilik (Surya Paloh) ketika dia menjadi ketua partai Nasdem, mau tidak mau kita (desk) harus memberitakan. Dulu sekitar 6 bulan lalu ke sana, begitu ada liputan soal Nasdem, yauda kita (desk) tayangkan, besok – besoknya Metro TV kena tegur oleh KPI; sekedar untuk informasi saja KPI itu memiliki data dalam sebulan Metro TV menyiarkan Nasdem misalkan 20 kali, partai lain; Golkar 6, dan lainnya 7. Sekarang pada saat Bapak Pemred (Putra Nababan) baru memimpin redaksi, baru wajib dalam segmen tersebut disertai oleh berita dari partai lain, dengan kata lain kita mengambil sikap adil; bahwa dalam durasi lebih banyak nasdem itu iya, itu berlaku juga pada saat ketua partai lain kunjungan ke mana, kita (Metro TV) tetap ikuti.

P : Oh begitu lalu apa patokan dalam pengambilan liputannya yah kebanyakan?

I : Patokannya tetap news value, misalkan Surya Paloh memberikan sumbangan korban longsor atau kejadian yang patut menjadi pemberitaan yah kita beritakan, toh jika yang lain BUMN menyumbang juga, kita (Metro TV) tetap liput, yang masih ada nilai beritanya (pendekatan news value), jika partai kegiatan Nasdem masih memiliki nilai berita, kita balik lagi akan mendampingkan berita dengan berita dari partai lain, supaya kita adil. Tapi kalau soal durasi mah lebih panjang, wong dia (Surya Paloh) yang punya. (informan dan pewawancara tertawa bersama). Ayo mau tanya apa lagi? P : Oya ada lagi pak, kalau untuk lembaga internal perusahaan apakah suka mempengaruhi berita kita ga?

I : Misal bagian sales untuk konten berita mereka yang atur, redaksi akan mengizinkan tetapi tidak di dalam segmen berita, misalkan “Metro Siang”

(27)

sudah selesai pada pukul 12.55 WIB, nah di saat itulah masuk program namanya Advertorial. Tetapi kalau misalkan mereka (sales) tidak mau seperti itu dan diserahkan ke kita (redaksi/ desk) kontennya redaksi yang urus, seperti Bank Jabar Banten ada RUPS, wajib diliput dan tayang kata sales, nah angle dan yang mau kita (redaksi) terserah kita, pendekatannya news value tadi.

P : Hem, lalu adakah lembaga internal yang lainnya pak?

I : Ga ada, kita (redaksi/ desk) kan sensitif soal yang begitu – gitu, jika misalkan ada yang ingin membuat blocking seperti menjual, jangan di program berita, dibikin saja ke program advertorial,blocking. Jadi masuk ke program itu sendiri (khusus). Yang mengurus dalam bidang tersebut (namanya media support).

P : Berarti kembali lagi pak untuk reporter atau jurnalis tv tuh untuk tolak ukur mencari berita berdasarkan news value ya?

I : iya, harus ada sumbernya, ga boleh katanya, seperti kasarnya ada sot (soundbite).

P : Baik, lalu untuk tayangan “Metro Siang” apakah ada pengaruh dari pemerintah pak?

I : Ga , justru kita itu mempengaruhi pemerintah, salah satu tugas media itu membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan, misalkan; soal harga bawang yang melambung gara – gara langka itu setiap hari kita beritakan karena impor bawangnya ditahan dan numpuk di pelabuhan Tanjung Perak akhirnya dikeluarkan ke pasar dan membuat harga turun.

P : Nah, kita sendiri pak dalam kaitanya program “Metro Siang” apakah strategi dalam pemberitaan berita dengan tv lain ?

(28)

I : Yah itu tadi pendekatannya pertama segmentasi penontonnya female, maka pendekatan dalam memenangkan rating itu yaitu berita yang ada kedekatan dengan penonton pada jam segitu; ibu – ibu, pembantu, adanya kedekatan dengan isu – isu soal wanita seperti harga sembako, kuliner, fashion, hukum dan kriminal (pencurian, pembunuhan), hiburan (film). P : Lanjut pak , ke masalah ideologi atau pemikiran audiense; jadi apa aja yang menjadi patokan redaksi ketika memberikan materi berita dalam rangka membentuk opini atau pemikiran pemirsa agar lebih baik?

I : Yah begini metro tv tidak asal memilih berita yang menguntungkan asal share rating saja, misal sorry yah kaya televisi Tra** yang memberitakan soal pembuatan bakso yang dicampur apa, shampo yang pakai bahan apa, itu sebenarnya di peraturan KPI itu tidak boleh disiarkan seperti hal tersebut. Yah diperagakan pembuatan sesuatu hal yang melanggar hukum itu tidak boleh; perakitan bom, pencampuran bahan – bahan kimia ke makanan, itu harus diblur, atau misal sabu, “bong” diperlihatkan bentuknya boleh kalau diperagakan tidak boleh. Dari pertanyaanmu jadi metro tetap berpegang pada peraturan, apakah KUHP, UU, KPI.

P : Terus berita yang dinaikkan kadang ada yang di-hold (ditunda tayang), dan apakah landasan dari materi berita yang ditayangkan?

I : Oh itu, pertama durasi, misal A durasinya 1 menit atau 30 detik, B durasinya 2 menit, C durasinya 10 detik. Di dalam MCR itu sudah ada waktu commbrek yang produser sudah hitung dan disesuaikan dengan durasi program, hanya murni durasi. Masalah dengan konten itu kalau dia (produser) tidak dikejar oleh durasi, supaya tidak under atau over juga untuk mengatur berita berdasarkan durasi.

(29)

prerundown, sampai rundown selalu berubah?

I : Oh begini, problem-nya apa yang produser minta untuk liputan dari malam, ternyata sampai jam 7 meeting redaksi belum ada, itu bisa jadi materinya ga ada, beritanya ga kekejar, atau bahkan tidak kekejar sama sekali, streaming beritanya bermasalah, jadi lebih dipengaruhi oleh delivery-nya; misalkan kalau kontributor dari warnet, liputannya belum selesai, kalau yang di Jakarta pakai messenger.

P : Baik , lalu mengapa berita kejadian yang sama di satu negara, tapi hanya beberapa daerah saja yang ditayangkan dalam satu negara?

I : Kebijakan redaksi dalam menayangkan berita serupa, dari beberapa berita yang dikirim kontributor, adalah dengan pendekatan: VISUAL YANG PALING MENARIK. Jika ada 5 berita serupa dari 5 daerah, produser bisa menayangkan ke-5 berita tersebut, atau karena keterbatasan durasi, maka hanya memilih 2 atau 3 saja yang paling menarik visualnya. Persoalan live Palembang seperti barusan, kenapa dari SMA 2, ini lebih ke alasan teknis izin dan kemudahan saja. dalam kasus UN, smua sekolah punya nilai berita yang sama, tapi metro tv harus memilih mau live darimana. ini pertimbangan izin, kemudahan daya jangkau sng dan lain lain.

P : Lalu untuk pencegahan perbedaan rundwown-nya gimana menurut pandangan bapak?

I : Yah itu proyeksikan adalah perencanaan, alangkah lebih bagusnya jangan mendadak, misal dulu metro siang rapat jam 7, terus baru minta jam segitu liputannya dengan kata lain perencanaan harus lebih dini, seperti metro siang sekarang selesai rapat evaluasi jam 3 sore, langsung korda bisa menyuruh untuk persiapan liputan langsung pada besok paginya begitu.

(30)

Berjabat tangan dan memberikan

senyuman dengan ramah kepada saya.

I : Masih ada lagi ga? Kalau sudah oke deh. P : Iya sudah pak, makasih banyak yah pak I : Oke sama sama mon.

(31)

AXIAL CODING

KONSEP PROGRAM KI DD ASG

P : Halo mas, gimana sih konsep awal “Metro Siang” itu?

I : Halo, jadi “Metro Siang” itu dimulai tahun 1999 untuk berita yang sifatnya updating mulai dari pagi sampe siang sampe ketemu pagi lagi dan tayang di siang. Kebutuhan yang ada pada siang hari itu adalah ibu – ibu jadi kita mengakomodirkan kebutuhan mereka gimana caranya berita siang adalah berita yang cocok untuk kaum wanita dan kita bikinlah “Metro Siang”, kita itu ga mungkin membiarkan dari pagi ke malem atau sore sementara di siang ga ada berita, kita ini kan news channel jadi harus ada berita di siang hari bahkan kalau bisa 24 jem lanjut semuanya gitu.

P : Oke pak saya sudah rekam, baik yang membedakan konsep program “Metro Siang” dengan berita lain apa pak?

I : Saya baru sejak 1 Januari kan di “Metro Siang”, yg saya tahu sih “Metro Siang” karena karakter penontonnya lebih banyak ke female jadi program kita disesuaikan dengan itu namun bukan berarti tidak ada male-nya yah tetep ada cuma mayoritas ke female. Seperti masalah – masalah sosial, hukum lebih mendominasi misal perkosaan, banjir, nenek yang dihukum karena mencuri kakao, gempa, pokoknya yang deket – deket sama human terus ada lagi ke pendidikan, politik itu penonton kurang suka, nah itu yang saya tau selama 4 bulan ini.

P : Oke pak, masih muda yah, lalu untuk program Metro Siang itu konsep sama ga yah dengan konsep berita yang ada di Metro TV ?

I : Haha, iya masih muda yah .. untuk metro siang berbeda dengan yang lain karakter beritanya adalah nusantara dan berita human

interest itu biasa berita

megasosbud (megapolitan, sosial dan budaya), misalnya berita anak diperkosa, tabrakan, pembunuhan, Jadi ada 2 tuh ada berita peristiwa sama perkotaan, karena “Metro Siang” segmennya Ibu – Ibu. Mengapa Nusantara karena lebih ke pragmatis saja, dan dari berita yang dicari dari pkl. 07.00 – 10.00 masih diliput disekitar Jakarta dan

(32)

P : Terus kalau yang membedakan konsep berita “Metro Siang” dengan yang lain apa?

I : Kalau “Metro Siang” itu beritanya fresh, pada awalny politik dengan adanya banyak kontributor jadi cukup banyak nusantara yang membuat berbeda lebih kepada pengemasan, pengemasan di “Metro Siang” tidak sama dengan yang lain lebih soft kaya susno dibuat beritanya lebih soft, kita beritanya lebih cenderung straight (hard) karena kita kan genrenya news station.

P : Yang merancang program “Metro Siang” siapa mas?

I : Kamu belum lahir waktu itu, yang membuat itu namanya tim kreatif yang sudah lama sekarang tidak ada lagi, itu

Dan yang penting juga penonton kita AB+ kan, berarti yang kelompok perempuan yang mapan, sadar berita, kantoranlah, pengusaha, ibu rumah tangga pun yang sadar berita.

datang beritanya suka last minute, kalau nusantara sudah ada dari semalam atau subuh.

(33)

diajukan kepada board direction disetujui Surya Paloh , saya tidak tau namanya karena saya hanya terima jadi, karena “Metro Siang” itu dibuat jauh sebelum tv ini siaran yang awalmya setengah jam, satu jam, lalu ke satu setengah jam.

P : Hehe, oh Kalau acaranya 90 menit kenapa mas?

I : Jadi gini kita punya slot setengah jam pertama, kita rasa kurang karena berita waktu itu berlimpah kita bikin jadi satu jam dan masih berlimpah, lalu kita bikinlah jadi satu setengah jam, tapi tidak sampai lah satu setengah jam paling bersihnya 65 – 70 menit kadangkan bisa 50 menit. Yah begitu jadinya mon.

P : Hem, kalau konsepnya kenapa

P :Terus kenapa durasinya 90 menit yah?

I : Ga tau deh kalau soal itu, karena saya masuk uda jadi seperti itu senin

(34)

presenternya berdua?

I : Itulah salah satu ciri yang membedakan, kalau dulu yang namanya news itu selalu 1 orang; misal liputan 6 siang, seputar indonesia, metro bikin 2 karena kita ingin bikin beda, ternyata tv lain pada ngikutin. Itu lebih kepada variasi show tidak kepada konten. Yah kalau misal kita buat 4 juga bisa, namun apakah itu cukup? Jadi berdua saja sudah cukup begitu.

P : Kalau strategi untuk mempertahankan kualitas “Metro Siang”?

I : Yang pasti beritanya update, saya

– jumat 90 menit, kecuali senen selama 4 bulan ini 1 jam karena ada program yang memakai durasi program saya terus Sabtu – Minggu 1 jam.

P : Lalu alasan pemilihan presenter gimana pak?

I : Kalau menurut saya kenapa alasannya karena yang membuat jadwal itu talent manager, dia yang tahu saya pun hanya mendapatkan seperti itu, seperti prabu dan gilang baru, kalau yang dulu kan ada Fessy, Ralph dan mungkin penjadwalan, semua presenter harus bisa semua program, misal : Gilang Ayunda yang dari Wideshot, Prabu yang sebelumnya 8-11 sekarang di

(35)

tidak bisa menceritakan strategi terlalu dalam karena rahasia dapur kalau untuk pengemasan itu kita masih belajar, tapi kalau detail harus mengamati.

P : Nah, kalau yang dilakukan pada saat persiapan produksi ?

I : yah kita melakukan order berita ke gathering/ tim peliput (desk), gathering menyerahkan beritanya seperti apa. Mereka (desk) meliput sesuai keinginan kita, besoknya kita yang sentralisir ada

sini, yah rolling gitu.

P : Kalau strategi untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas program itu seperti apa pak?

I : Kualitas itu berkaitan dengan sdm, ini kan berita itu produk, setiap yang ada di desk harus memiliki kualitas yang baik untuk memberikan berita yang bagus. Fasilitas di perusahaan, suasana, sistem kerjanya, daya tangkap yang bagus, programming dalam menempatkan programnya yang tepat waktu.

P : Untuk pembagian tugasnya dalam program ?

(36)

atau ga nanti mereka akan memproduksi sesuai keinginan kita sudah itu kita masukin ke rundown, di rundown kita masukin lagi tuh yang namanya perbaiki cg (character general), perbaikin struktur kata, desain shownya baru kita tayang. Jadi tim gathering yang banyak bermain di praproduksi sampai diproduksi. Arti dari gathering itu kan mencomot, mengumpulkan jadi yang diantaranya tim peliput itu.

P : Kalau hambatan selama produksi “Metro Siang” itu apa saja sih mas? I : Kurang orang, akibatnya produser tidak bisa ngurusin konten atau show secara sepenuh hati karena mereka (produser) harus fokus di show harus fokus juga di naskah itu kan ga bener.

P : Terus apa saja yang dilakukan pada saat evaluasi program mas?

I : Staf produksi itu menjalankan tugas – tugas untuk membantu produser demi kelancaran program ini, lebih bersifat teknis, siapin CG dan membuatnya atas arahan produser, kontak narsum atau reporter, runner (lari sana lari sini untuk mengerjakan dan mencari sesuatu)

Produser : taktis, strategis untuk kelancaran program ini.

P : Apakah permasalahan selama Pra Produksi, Produksi, Pasca

(37)

I : biasa kita lihat share and rating kita seminggu sekali, kalau yang daily itu yang dilakukan tim litbang, evaluasi yang dilakukan apa sih kesalahan – kesalahan yang tadi dilakukan prinsipil dalam tayangan saat on air, cg salahkah, kalimat salahkah, gambar ga sinkron.

Produksi ?

I : Etos, visi Metro Siang tergantung pada paket yang dibuat oleh desk, jadi biarpun pasokan sudah direncanakan di rapat pagi, namun jika tidak sesuai yah itu yang membuat masalah,

Ada eksternal : kontri malas,reporter tidak tepat waktu sampai pada lokasi kejadian

Internal : acara belum dimulai Produksi : ada ngehang komputernya (IT), TVU atau SNG tidak bisa naik (teknologi), CG tidak update,

Pasca produksi : evaluasi dari litbang metro tv, proyeksi ( berita apa yang akan dibagikan untuk kedepan).

(38)

PENGARUH INDIVIDU KI DD ASG P : Terus kalau menurut mas perbedaan

latar belakang pendidikan itu mempengaruhi para pencari berita dalam menghasilkan materi berita kita (“Metro Siang”) ?

I : Ga berpengaruh dan tidak ada urusan, selama mereka banyak membaca dan mengikuti berita.

P : Baik pak lanjut yah, pengaruh latar belakang pendidikan itu apakah mempengaruhi para pencari berita?

I : Ga ada, bidang pendidikan itu hanya menjadi supporting element saja, misalkan : saya yang mengerti mengenai pendidikan, otomatis saya lebih mengerti mengenai pendidikan, kurikulum, lalu di sini juga ada banyak jurusan selain jurnalistik, seperti pertanian. Lalu jika sudut pandang itu hanya kemampuan pencari berita yang berpikir secara sistematik pada saat liputan pasti pencari berita memiliki pemikiran untuk menaikkan sesuatu yang akan mereka liput kan. Serta saya tidak percaya dengan wartawan bisa sukses kalau pendidikan harus tinggi jika tidak ada basic data maka

P : Hem, apakah latar belakang pendidikan pencari berita mempengaruhi hasil materi berita?

I : Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap sedikit banyaknya berita yang tayang atau diliput. Ada perbedaan antara wartawan berstatus organik (reporter, campers, produser) dengan wartawan non organik/ bukan karyawan (misalnya kontributor). Sedikit banyaknya berita yang dihasilkan organik,

tergantung penugasan

korlip/produser dan inisiatif mereka di lapangan dalam mengembangkan angle dan item liputan. Sedangkan utk wartawan non organik, alias bukan karyawan seperti kontributor,

(39)

pencari berita itu tidak bisa. Sama halnya dengan wartawan tamatan SD yang ingin belajar tidak melalui pendidikan formal itu akan prakteknya bagus, dibandingkan dengan S3 yang baru belajar kemarin. Di sini pun pekerjaannya seperti hutan rimba. Latar belakang pendidikan itu bisa menolong jika meliput sesuatu yang sesuai dengan bidang kita, namun sudut pandang tidak berubah.

banyak sedikitnya berita yang tayang, lebih banyak dipengaruhi oleh kreativitas kontri, usulan dan angle angle liputan yang membuat korda atau produser tertarik untuk menayangkan. Namun, ada juga kontri yang mendapat penugasan atau order dari korda.

P : Oh begitu pak, oke, lalu apakah ada perbedaan sudut pandang pencari berita dalam mencari berita ?

I : Perbedaan sudut pandang (angle) meliput berita itu tergantung orang yang meliput, misalkan ada kejadian banjir atau

(40)

P : Kalau untuk sudut pandang individu gimana?

I : menurut saya begini yang namanya sarjana komunikasi itu ibarat dokter umum, dia bisa mengetahui berbagai penyakit, kalau sarjana pertanian, ekonomi, nuklir jadi wartawan itu spesialisasi (dokter spesialis), dia bisa tahu lebih detail tentang sebuah permasalahan di mana – mana kaya gitu.

P : Kalau dari desk atau redaksi apakah mempengaruhi hasil berita di “Metro Siang”?

longsor mengambil sudut pandang ke korbannya, bagaimana di pengungsian, proses evakuasinya. Tapi biasanya kita (desk/ redaksi) yang suruh untuk mencari angle tersebut. Tapi kalau kontributor itu berbeda, dia yang kirim langsung berita, memang ada kalanya kadang kontributor pernah di suruh mencari berita sesuai angle kita (desk/redaksi).

P : Yah, selanjutnya hasil peliputan berita itu dipengaruhi oleh redaksi/ desk ga pak?

I : Sebetulnya menurut sop (standar operasional prosedur) itu wajib, dari berita yang masuk diolah lagi oleh produser desk atau kalau di desk nusantara namanya korda.

(41)

P : Terus kalau redaksi atau desk mempengaruhi materi “Metro Siang” ga?

I : redaksi itu berpengaruh banget karena mereka yang menyediakan berita untuk Metro TV.

P : Kalau redaksi Metro TV yang dari tv luar itu mempengaruhi hasil berita kita (“Metro Siang”) ?

I : Yah, masing – masing orang itu memiliki gayanya masing – masing yang penting akurasi berita, nama, tempat, 5 w + 1 h.

P : Kalau redaksi dari TV lain apakah mempengaruhi hasil berita “Metro Siang” yah pak?

I : Ga sih, dan tidak masalah, mungkin perbedaan sistem kerjanya.

P : Lalu redaksi yang pindah dari TV lain apakah materi berita yang dihasilkan tetap sama atau gimana pak?

I : Oh, justru metro tv sengaja memasukan orang dari televisi lain, supaya beritanya bisa bervariatif, dengan maksud seperti kalau temen – temen (desk) yang sudah eksis (dari awal masuk) metro tv itu lebih cenderung fokus kepada konten, lebih serius, kalau misalkan Trans TV itu lebih ke show-nya, gimmick-nya, kalau seperti saya (informan) kan serius, bandingkan saja dengan berita yang sama di Trans TV dengan metro kemasannya berbeda, kalau di Trans TV kan lebih enak, nyantai, pendekatannya indepth (kelengkapan materi, lebih

(42)

I : Ga lah, ga ada hubungannya tidak ada.

dalam), kalau kita di Metro TV ,sebagai tv berita lebih mengandalkan kecepatan. Jadi ada pengaruh dari sana.

(43)

PENGARUH

RUTINITAS MEDIA

KI DD ASG

P : Dan kalau materi berita “Metro Siang” ini dipengaruhi dari lembaga yang bekerja sama dengan Metro TV?

I : Ga, ga ada pengaruh itu jika mewarnai iya tapi pengaruh ga, kalau itu mereka sekadar memberikan kita persepsi atau wawasan.

P : Terus kalau berita kita (“Metro Siang”) apakah dipengaruhi oleh organisasi yang bekerja sama dengan kita yah?

I : Di setiap media itu memiliki interest tertentu, misalkan : media itu membela beberapa pihak, kalau di Indonesia masih malu – malu kalau di luar Indonesia blak – blakan di Amerika selalu membuat hal yang membunuh tv lawannya. Yah sepanjang media tidak berbohong dan mengelabui, tidak apa – apa media mendukung itu juga partisipan kok, beritanya tetap cover

P : Oh begitu okey, lalu pengaruh materi berita metro siang dipengaruhi sama lembaga organisasi yang bekerja sama ga sih?

I : Misalkan NTMC itu tidak ada hubungan dengan kasus korupsi, suap, tidak ada kaitanya. Mungkin jika ada kedekatan personal saja, misalkan Wakapolri menelpon ke kita (desk/redaksi), tapi itu tidak membawa nama institusi, dan kalaupun sampai terjadi itu dipertimbangkan juga oleh kita, tetap netral saja, seperti : polisi

(44)

P : Sumber berita kita (aptn, reuters, antara, dsb) mempengaruhi ke “Metro Siang” ga?

I : Kalau itu iya, kalau itu kan source

both side tapi tidak ada yang netral, sebenarnya soal ini kan masih debatable artinya berita itu masih berada di level tertentu yang kita belum tahu bener engganya, yah bisa saja misalkan kita naikan berita yang sepihak.

P : Sumber berita kita itu apakah mempengaruhi materi “Metro Siang”?

I : Ga terlalu, mungkin itu berita luar negeri, dari aptn, reuters, kalau yang lain ambil dari kontributor, reporter kita, paling dari sana saja untuk yang lain belum ada. Misal berita Inggris tadi kita ambil dari reporter sendiri.

suka suap tilang (kasus turis ditilang di Bali), itu kan kasus yang semua orang sudah tau kok, yang salah juga yang ditilangkan, dia (yang ditilang) tidak mau ditilang tidak ingin ke pengadilan kan jadinya menyuap polisi (maen belakang).

P : Hem, untuk sumber berita Metro TV itu dari apa aja pak?

I : Untuk sumber beritanya secara umum dari liputan sendiri, seperti reporter dan camera person, biro, maupun dari kontributor; ada juga dari wires, langganan dari kantor berita asing; ada reuters, aptn, bbc, cnn, voa. Kalau wires itu secara sistem gambarnya sudah ada otomatis ke sini (satelit

operator); sudah di record.

(45)

yah, kalau source pasti mempengaruhi bagaimana kita punya tayangan on air nanti post pro-nya itu seperti apa, kalau source-nya kita ga ada, aptn misalnya kita ga punya source aptn gimana kita mau mencari gambar dari luar negeri kita ga punya orang di luar negeri jadi kalau ditanya itu berpengaruh atau ga yah berpengaruh,seperti aptn, antara, sntv pengaruh, cctv chinese itu pengaruh, bukan cctv ini yah gitu.

P : Kalau pemimpin redaksi apakah

berita antara, hanya berbentuk teks atau bentuk naskah saja.

P: Apakah dari semua sumber berita, ada pengaruh ke metro siang?

I : Ga terlalu ada, itu hanya sebagai informasi saja, kalau antara lebih banyak dipakai untuk dotcom, dikomsumsi oleh koran.

P : Lalu ada pengaruh dari pimpinan redaksi Bapak PN (Putra Nababan) ga kepada isi berita ?

I : Gini, pemred yang sekarang itu satu – satunya pemred yang lahir

(46)

P : Kalau pemimpin redaksi itu berpengaruh?

I : Iya dia news adjustment, policy editorial.

mempengaruhi isi berita?

I : Iya otomatis dia kan salah satu bagian dari sistem ini, dia berkewajiban menurut sudut padangangnya, dan dia harus mengarahkan, tugasnya pemred membawahi semua program dan semua bidang, dia kan yang paling tinggi dan menyusun semua program di semua bidang dan memiliki sudut pandang sendiri.

dari dalam, dia (pemred) kan dulunya reporter, produser, bareng dengan saya (informan) di Metro TV, jadi dia (pemred) sangat detail, misalkan kemarin berita pelantikan 6 kapolda se-Indonesia kan ada kapolda DIY, Sumsel yang mundur karena mau nyalonin diri jadi gubernur, dia (pemred) langsung kasih tau ke kita (desk) “kenapa tidak pakai grafik, harusnya ada grafik dong, yang diganti siapa?”, dia sangat cerewet dan detail, karena dia juga lahir dari redaksi sini, dan kalau yang sebelum – sebelumnya itu sudah sesepuh dan tidak mengerti detail, hanya mengerti konten saja, misal hari ini kita fokus kepada peradilan kasus cebongan ngomongnya kisarannya saja, tapi kalau yang sekarang sampai yang

detail, karena dia (pemred

sekarang) lahirnya dari bawah, dan dia tahu persis keadaanya

(47)

yang namanya audio ga clear, gambar scratch tuh dia tahu, lalu sering mengontak saya (telepon, sms), sms ke produser .

P : Ya, lalu Pak, apakah isi berita yang disampaikan oleh “Metro Siang” menyesuaikan dengan segmentasi audiensenya ?

I : Iya untuk metro siang diberikan tayangan untuk ibu – ibu (segmentasinya),yaitu yang sesuai dengan proximitas (kedekatan) ibu – ibu; harga – harga naik; solar langka, gas langka, sembako mahal. Yah disesuaikan dengan segmennya, sudah dipikirkan dulu untuk penayangan materi beritanya.

(48)

PENGARUH STRUKTUR ORGANISASI

KI DD ASG

P : Dan pengaruh pemilik media sendiri?

I : Iya itu policy editorial, pada beberapa hal dia berpengaruh tapi untuk secara keseluruhan bisa dikatakan paling 20 – 30%.

P : Terus kalau isi berita kita dipengaruhi oleh kebijakan pemilik ga sih?

I : Iyalah otomatis, tapi secara umum sih ga, kalau hal – hal tertentu iya, kan tv ini berdirikan pemiliknya ada visi kan untuk tv ini,ya punya kepentingan.

P : Kalau untuk pemilihan berita “Metro Siang”, apakah ada pengaruh dari Surya Paloh selaku pemilih televisi?

I : Kalau secara langsung tidak ada, tapi keterkaitan pemilik (Surya Paloh) ketika dia menjadi ketua partai Nasdem, mau tidak mau kita (desk) harus memberitakan. Dulu sekitar 6 bulan lalu ke sana, begitu ada liputan soal Nasdem, yauda kita (desk) tayangkan, besok – besoknya Metro TV kena tegur oleh KPI; sekedar untuk informasi saja KPI itu memiliki data dalam sebulan Metro TV menyiarkan Nasdem misalkan 20 kali, partai

(49)

lain; Golkar 6, dan lainnya 7. Sekarang pada saat Bapak Pemred (Putra Nababan) baru memimpin redaksi, baru wajib dalam segmen tersebut disertai oleh berita dari partai lain, dengan kata lain kita mengambil sikap adil; bahwa dalam durasi lebih banyak nasdem itu iya, itu berlaku juga pada saat ketua partai lain kunjungan ke mana, kita (Metro TV) tetap ikuti.

P : Oya ada lagi pak, kalau untuk lembaga internal perusahaan apakah suka mempengaruhi berita kita ga?

I : Misal bagian sales untuk konten berita mereka yang atur, redaksi akan mengizinkan tetapi tidak di dalam segmen berita, misalkan Metro Siang sudah selesai pada pukul 12.55 WIB,

(50)

P : Kalau dari internal perusahaan itu ada yang mempengaruhi ga?

I : Yah itu tadi pemred sama owner aja.

P : Kalau sales gitu gimana?

I : Oh ga, sales itu pengaruhnya pada gini kalau misalkan ada iklan yang dijual dan mereka minta blocking yang kita sediakan tempat karena tugas kita itu. Tapi kalau dia mempengaruhi arah pemberitaan berita itu ga, misalkan berita ada kebakaran di sini tolong jangan dibilang ada kebakaran yah karena dia itu klien kita itu ga.

P : Lalu materi berita apakah dipengaruhi oleh internal organisasi lainnya?

I : Bukan mempengaruhi kali, mungkin kerja sama yang ditampilkan seperti kerja sama apa yang misalkan gambarnya berjabat tangan dan itu dengan metro tv karena “ketiban” saja, yah masa kita kerja di sini berita tersebut tidak dinaikkan.

nah di saat itulah masuk program namanya Advertorial. Tetapi kalau misalkan mereka (sales) tidak mau seperti itu dan diserahkan ke kita (redaksi/ desk) kontennya redaksi yang urus, seperti Bank Jabar Banten ada RUPS, wajib diliput dan tayang kata sales, nah angle dan yang mau kita (redaksi) terserah kita, pendekatannya news value tadi.

P : Hem, lalu adakah lembaga internal yang lainnya pak?

I : Ga ada, kita (redaksi/ desk) kan sensitif soal yang begitu – gitu, jika misalkan ada yang ingin membuat blocking seperti menjual, jangan di program berita, dibikin saja ke program advertorial,blocking. Jadi masuk ke program itu sendiri (khusus).

(51)

Yang mengurus dalam bidang tersebut (namanya media support).

PENGARUH EKSTRA MEDIA

KI DD ASG

P : Lalu tolak ukur berita atau patokan yang layak dari hasil peliputan berita kepada “Metro Siang” gimana?

I : Yah itu standarnya standar ini aja bagaimana suatu berita itu layak ditayangkan jadi kita ga ada standar oh berita si a si b ini ga layak karena si a dan si b ini ga layak tayang orangnya ga ada urusan, kalau standarnya ga layak yah ngapain kita naekin kalau misalnya ada kebakaran tiba – tiba dia ngomong penyebab kebakaran karena ada korsleting gitu kita masukin kalau misalnya di dalam kebakaran terdapat porstitusi ga ada hubungannya. Dia

P : Oh begitu lalu apa patokan dalam pengambilan liputannya yah kebanyakan?

I : Patokannya tetap news value, misalkan Surya Paloh memberikan sumbangan korban longsor atau kejadian yang patut menjadi pemberitaan yah kita beritakan, toh jika yang lain BUMN menyumbang juga, kita (Metro TV) tetap liput, yang masih ada nilai beritanya (pendekatan news value), jika partai kegiatan Nasdem masih memiliki nilai berita, kita balik lagi akan mendampingkan berita dengan berita dari partai lain,

Referensi

Dokumen terkait

arus lalu lintas sama dengan jalan antar kota yaitu puncak arus berada pada akhir.. hari minggu yaitu jum’at, sabtu dan

Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau berdiri berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam No :Dj.I/454/2010 tanggal 20 Juli 2010,

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, biaya langsung yang digunakan meliputi biaya bahan (kertas, perangkat lunak) dan tenaga kerja (alih daya). Biaya

semua nilai eigenvector yang diperoleh dari matriks perbandingan berpasangan antar elemen. Jika diasumsikan suatu system memilliki N cluster dimana elemen-elemen dalam

Pada penelitian awal dilakukan kegiatan untuk mengetahui beberapa informasi tentang kebutuhan mahasiswa pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa dan Sastra Indonesia

Anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah rencana besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar biaya tenaga kerja yang terlibat secara langsung di

Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering 1.. Apendiks disebut juga umbai

Dalam penelitian ini, akan lebih ditekankan pada metode system dynamic yang merupakan pendekatan dalam pengembangan model untuk menganalisis kondisi aset saat ini,