• Tidak ada hasil yang ditemukan

QUOTE INFORMATION STORYLINE

Jadi “Metro Siang” itu dimulai tahun 1999 untuk berita yang sifatnya updating mulai dari pagi sampe siang sampe ketemu pagi lagi dan tayang di siang. Kebutuhan yang ada pada siang hari itu adalah ibu – ibu jadi kita mengakomodirkan kebutuhan mereka gimana caranya berita siang adalah berita yang cocok untuk kaum wanita dan kita bikinlah “Metro Siang”, kita itu ga mungkin membiarkan dari pagi ke malem atau sore sementara di siang ga ada berita, kita ini kan news channel jadi harus ada berita di siang hari bahkan kalau bisa 24 jem lanjut semuanya gitu.

Sebagai televisi saluran berita di Indonesia yang memberikan informasi intelektual, cermat, dan terbaru. Program yang mengumpulkan

informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu rumah tangga dan beberapa segmentasi masyarakat yang sedang meluangkan waktunya dikala siang hari; mulai pukul 11.30 – 13.00 wib atau selama satu setengah jam.

Kalau “Metro Siang” itu beritanya fresh, pada awalny politik dengan adanya banyak kontributor jadi cukup banyak nusantara yang membuat berbeda lebih kepada pengemasan, pengemasan di “Metro Siang” tidak sama dengan yang lain lebih soft kaya susno dibuat beritanya lebih soft, kita beritanya lebih cenderung straight (hard) karena kita kan genrenya news station.

“Metro Siang” menjadi berita yang menampilkan tayangan berunsur politik, nusantara, megapolitan, sosial, budaya, hukum, kriminal, olah raga, internasional atau mancanegara. Unsur berita yang ditampilkan kepada audiense hampir semua dijangkau dan memberikan beberapa sajian yang menarik dan nampak baru. Mulai dari penampilan presenter berjumlah dua orang yang mampu menambah warna tersendiri bagi program “Metro Siang”

Kita melakukan order berita ke gathering/ tim peliput (desk), gathering menyerahkan beritanya seperti apa. Mereka (desk) meliput sesuai keinginan kita, besoknya kita yang sentralisir ada atau ga nanti mereka

Suatu program itu bisa berjalan dengan baik pastinya memerlukan suatu konsep yang baik atau biasa disebut dengan persiapan dari pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Pada televisi berita

akan memproduksi sesuai keinginan kita sudah itu kita masukin ke rundown, di rundown kita masukin lagi tuh yang namanya perbaiki cg (character general), perbaikin struktur kata, desain shownya baru kita tayang. Jadi tim gathering yang banyak bermain di praproduksi sampai diproduksi. Arti dari gathering itu kan mencomot, mengumpulkan jadi yang diantaranya tim peliput itu.

Kita lihat share and rating kita seminggu sekali, kalau yang daily itu yang dilakukan tim litbang, evaluasi yang dilakukan apa sih kesalahan – kesalahan yang tadi dilakukan prinsipil dalam tayangan saat on air, cg salahkah, kalimat salahkah, gambar ga sinkron.

tentunya materi berita yang akan ditayangkan perlu dipersiapkan serta memerlukan suatu “panduan” yang berbentuk rundown. Dalam penyajian berita diperlukan tampilan informasi yang baik, maka suatu tayangan berita memerlukan tema besar dan topik kecil (cargent/cg), itu berguna untuk memberikan informasi yang baik kepada audiense.

Kinerja yang baik dapat pula dengan peningkatan dari perolehan rating dan share tayangan program yang dilihat melalui suatu badan dalam Metro TV, serta evaluasi yang baik dan bijak yang dilakukan di dalam tim “Metro Siang” sendiri.

Etos, visi “Metro Siang” tergantung pada paket yang dibuat oleh desk, jadi biarpun pasokan sudah direncanakan di rapat pagi, namun jika tidak sesuai yah itu yang membuat masalah,

Ada eksternal : kontri malas,reporter tidak tepat waktu sampai pada lokasi kejadian

Internal : acara belum dimulai

Produksi : ada ngehang komputernya (IT), TVU atau SNG tidak bisa naik (teknologi), CG tidak update,

Pasca produksi : evaluasi dari litbang Metro TV, proyeksi ( berita apa

Setiap produksi dan beberapa hal yang berjalan tentunya tidak terlepas dari berbagai hambatan maupun rintangan yang ada. Baik secara kompleks maupun ringan. Dan hambatan yang ada tentunya mampu memberikan poin tersendiri untuk tetap maju dalam menjalankan program “Metro Siang”.

yang akan dibagikan untuk kedepan).

Perbedaan sudut pandang (angle) meliput berita itu tergantung orang yang meliput, misalkan ada kejadian banjir atau longsor mengambil sudut pandang ke korbannya, bagaimana di pengungsian, proses evakuasinya. Tapi biasanya kita (desk/ redaksi) yang suruh untuk mencari angle tersebut. Tapi kalau kontributor itu berbeda, dia yang kirim langsung berita, memang ada kalanya kadang kontributor pernah di suruh mencari berita sesuai angle kita (desk/ redaksi).

Pencarian berita yang terjadi di lapangan memiliki standarisasi sendiri, peliputan yang dilakukan berdasarkan pada patokan berita yang sudah dipilih oleh pencari berita (kontri dan reporter). Mereka mencari berita berdasarkan kepada tema khusus yang sudah terbangun dalam pemikiran perindividunya. Itu yang memberikan warna tersendiri untuk hasil materi berita “Metro Siang”.

Ga ada, bidang pendidikan itu hanya menjadi supporting element saja, misalkan : saya yang mengerti mengenai pendidikan, otomatis saya lebih mengerti mengenai pendidikan, kurikulum, lalu di sini juga ada banyak jurusan selain jurnalistik, seperti pertanian. Lalu jika sudut pandang itu hanya kemampuan pencari berita yang berpikir secara sistematik pada saat liputan pasti pencari berita memiliki pemikiran untuk menaikkan sesuatu yang akan mereka liput kan. Serta saya tidak percaya dengan wartawan bisa sukses kalau pendidikan harus tinggi jika tidak ada basic data maka pencari berita itu tidak bisa. Sama halnya dengan wartawan tamatan SD yang ingin belajar tidak melalui pendidikan formal itu akan prakteknya bagus, dibandingkan dengan S3 yang baru belajar kemarin. Di sini pun pekerjaannya seperti hutan rimba. Latar belakang pendidikan itu bisa menolong jika meliput

Pendidikan yang telah ditempuh oleh para pencari berita memiliki peranan sendiri untuk memberikan hasil dalam materi berita. Peran pendidikan yang terbangun perindividu hanya sebagai elemen bantuan terkecil tidak kepada peran serta yang besar. Kegunaan pendidikan hanya kepada bantuan jika si individu mendapatkan tugas dalam mencari berita yang jika pada suatu saat tepat kepada latar belakang pendidikannya.

sesuatu yang sesuai dengan bidang kita, namun sudut pandang tidak berubah.

Sebetulnya menurut sop (standar operasional prosedur) itu wajib, dari berita yang masuk diolah lagi oleh produser desk atau kalau di desk nusantara namanya korda.

Redaksi atau news gathering (desk) memiliki peran sangat besar dalam memberikan penyeleksian berita untuk “Metro Siang”. Di desk berbagai berita yang masuk dari kontributor, serta reporter di setel supaya tepat, objektif, dan terakurasi. Hasil dari materi yang sudah “sempurna” baru bisa ditayangkan di program “Metro Siang”.

Ga sih, dan tidak masalah, mungkin perbedaan sistem kerjanya. Hasil materi berita “Metro Siang” tidak terlalu berdampak dari redaksi yang berasal dari luar “Metro TV”. Keberadaan mereka (redaksi yang sebelumnya berasal dari tv lain) membuat suatu keragaman dari gaya pengolahan fisik berita yang masuk. Keberadaan orang desk baru tersebut dapat dirasakan dari adanya perbedaan cara kerja mereka. Iya untuk metro siang diberikan tayangan untuk ibu – ibu

(segmentasinya),yaitu yang sesuai dengan proximitas (kedekatan) ibu – ibu; harga – harga naik; solar langka, gas langka, sembako mahal. Yah disesuaikan dengan segmennya, sudah dipikirkan dulu untuk penayangan materi beritanya.

Audiense menjadi pusat perhatian dalam pemberitaan program “Metro Siang”. Audiense yang ditargetkan yaitu Ibu Rumah Tangga yang cukup sadar akan berita tentunya mengingat Metro TV yang memiliki slogan “Knowledge To Elevate”. Isi konten yang disajikan berbeda dengan materi pagi, sore dan malam hari tentunya.

Kalau itu iya, kalau itu kan source yah, kalau source pasti mempengaruhi bagaimana kita punya tayangan on air nanti post pro-nya itu seperti apa, kalau source-pro-nya kita ga ada, aptn misalpro-nya kita ga punya source aptn gimana kita mau mencari gambar dari luar negeri

Sumber berita lain yang memberikan tambahan dalam materi bagi “Metro Siang” dapat dijadikan suatu pengaruh tersendiri bagi program ini. Segala referensi yang nyata jika tidak ditambah dari berbagai sumber, belum tentu yang didapatkan untuk ditayangkan menjadi

kita ga punya orang di luar negeri jadi kalau ditanya itu berpengaruh atau ga yah berpengaruh,seperti aptn, antara, sntv pengaruh, cctv chinese itu pengaruh, bukan cctv ini yah gitu.

maksimal.

Misalkan NTMC itu tidak ada hubungan dengan kasus korupsi, suap, tidak ada kaitanya. Mungkin jika ada kedekatan personal saja, misalkan Wakapolri menelpon ke kita (desk/redaksi), tapi itu tidak membawa nama institusi, dan kalaupun sampai terjadi itu dipertimbangkan juga oleh kita, tetap netral saja, seperti : polisi suka suap tilang (kasus turis ditilang di Bali), itu kan kasus yang semua orang sudah tau kok, yang salah juga yang ditilangkan, dia (yang ditilang) tidak mau ditilang tidak ingin ke pengadilan kan jadinya menyuap polisi (maen belakang).

Materi berita dalam “Metro Siang” menampilkan tayangan yang tetap netral, objektif, dan jelas. Berita yang akan ditayangkan tidak ada sangkut pautnya dengan kehadiran beberapa organisasi atau lembaga yang bekerja sama dengan Metro TV. Keseimbangan materi berita merupakan kata yang tepat dalam menggambarkan apakah hal yang membuat media mampu bertahan dengan keadaan kerumitan dari kerja sama yang terkadang membuat kebingungan pihak “Metro Siang”. Berita yang disajikan kepada audiense tetap terjaga objektifitas maupun keberadaan fakta yang mendukung.

Pemred yang sekarang itu satu – satunya pemred yang lahir dari dalam, dia (pemred) kan dulunya reporter, produser, bareng dengan saya (informan) di Metro TV, jadi dia (pemred) sangat detail, misalkan kemarin berita pelantikan 6 kapolda se-Indonesia kan ada kapolda DIY, Sumsel yang mundur karena mau nyalonin diri jadi gubernur, dia (pemred) langsung kasih tau ke kita (desk) “kenapa tidak pakai grafik, harusnya ada grafik dong, yang diganti siapa?”, dia sangat cerewet dan detail, karena dia juga lahir dari redaksi sini, dan kalau yang sebelum – sebelumnya itu sudah sesepuh dan tidak mengerti detail, hanya mengerti konten saja, misal hari ini kita fokus kepada peradilan kasus

Suatu organisasi tentunya memiliki seorang pemimpin yang mampu menindak, memperhatikan serta mengawasi segala tindakan yang dilakukan oleh bawahannya. Itu tugas dari pemimpin redaksi di Metro TV yang membuat banyaknya pengaruh dari berita yang ditayangkan “Metro Siang”. Keberadaan pemimpin redaksi mampu membuat dorongan untuk memberikan tayangan sekaligus motivasi sendiri dalam kinerja seorang redaktur (bawahannya).

cebongan ngomongnya kisarannya saja, tapi kalau yang sekarang sampai yang detail, karena dia (pemred sekarang) lahirnya dari bawah, dan dia tahu persis keadaanya yang namanya audio ga clear, gambar scratch tuh dia tahu, lalu sering mengontak saya (telepon, sms), sms ke produser .

Kalau secara langsung tidak ada, tapi keterkaitan pemilik (Surya Paloh) ketika dia menjadi ketua partai Nasdem, mau tidak mau kita (desk) harus memberitakan. Dulu sekitar 6 bulan lalu ke sana, begitu ada liputan soal Nasdem, yauda kita (desk) tayangkan, besok – besoknya Metro TV kena tegur oleh KPI; sekedar untuk informasi saja KPI itu memiliki data dalam sebulan Metro TV menyiarkan Nasdem misalkan 20 kali, partai lain; Golkar 6, dan lainnya 7. Sekarang pada saat Bapak Pemred (Putra Nababan) baru memimpin redaksi, baru wajib dalam segmen tersebut disertai oleh berita dari partai lain, dengan kata lain kita mengambil sikap adil; bahwa dalam durasi lebih banyak nasdem itu iya, itu berlaku juga pada saat ketua partai lain kunjungan ke mana, kita (Metro TV) tetap ikuti

Stasiun televisi ataupun perusahaan lain tentunya mempunyai seorang pemilik dan tidak serta merta pemilik tersebut tidak memperhatikan aktivitas organisasi miliknya yang dikelola oleh anak buahnya. Dalam kaitannya dengan pemberitaan di “Metro Siang” telah dirasakan adanya pengaruh dari pemiliknya. Di beberapa kasus ada tayangan berita yang memiliki kaitan dengan sang pemilik. Itu mungkin menjadi suatu keharusan pengangkatan berita yang menjadi penghormatan bagi pemiliknya.

Oh ga, sales itu pengaruhnya pada gini kalau misalkan ada iklan yang dijual dan mereka minta blocking yang kita sediakan tempat karena tugas kita itu. Tapi kalau dia mempengaruhi arah pemberitaan berita itu ga, misalkan berita ada kebakaran di sini tolong jangan dibilang ada kebakaran yah karena dia itu klien kita itu ga.

Bagian dari perusahaan mampu membuat pengaruh dalam beberapa tayangan “Metro Siang”, namun tetap kepada beberapa alasan yang jelas. Dan internal perusahaan hanya dapat berpengaruh dalam hal penambahan, variasi dari materi berita, tidak kepada arah pemberitaan suatu berita yang akan ditayangkan “Metro Siang”.

Ga , justru kita itu mempengaruhi pemerintah, salah satu tugas media itu membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan, misalkan; soal harga bawang yang melambung gara – gara langka itu setiap hari kita beritakan karena impor bawangnya ditahan dan numpuk di pelabuhan Tanjung Perak akhirnya dikeluarkan ke pasar dan membuat harga turun.

Unsur ekstra media lain seperti pemerintah, di negara bukan demokratis memang pemerintah sanggup memberikan kontrol serta aturan yang dapat menahan suatu tayangan dan isi materi berita yang menyinggung pemerintahan atau terlalu kritis. Lain halnya dengan Indonesia, pemerintah mulai di atas tahun 1998 atau masa revolusi. Media mampu mengkritisi pemerintah, memberikan saran, mencelikan mata pemerintahan, sebagai pengingat pemerintah supaya memberikan kinerja yang baik dan benar, serta semakin maju dalam menyejahterakan bangsa Indonesia.

Iya dong, kita dulu pakai sistem namanya INN, terus kita modernisasi pake yang namanya dalet. Yah misalkan dalet lambat (sistem) maka lambatlah kita show, nge-hang yah nge-hang-lah kita punya show, kita bergantung kepada IT yah sangat bergantung banget.

Teknologi tidak hanya bermanfaat di dunia teknologi informatika ataupun di luar dunia penyiaran. Dibuktikan dari hari ke hari teknologi apapun itu diperlukan di dunia penyiaran juga. “Metro Siang” menggunakan sistem teknologi informatika yang bernama dalet, satelit, sistem injest (video), internet, dan beragam teknologi sendiri. Peran itulah yang memberikan dampak kebutuhan yang banyak di dalam teknologi.

Kita itu patokannya itu satu rating share yang kedua proximity kalau kita punya rating share yang bagus kalau proximity yah seberapa dekat kah dengan pemirsa. Jika mengenai audiense yah seperti ibu – ibu itu dipengaruhi oleh mereka karena ibu – ibu konsumen kita kan klien kita jadi mau ga mau yang kita harus tau keperluan mereka apa need

Pembentuk pemikiran dalam “Metro Siang” terfokus dari segmentasi audiense. Untuk faktor lain ada pengaruh namun tidak terlalu banyak dan mendominasi. Faktor lain hanya sebagai pendukung saja dan tidak memberikan efek yang cukup drastis dalam pemberitaan “Metro

mereka apa. Jadi tapi kalau kita membentuk, merubah main frame dia yah memang kita punya kewajiban mencerdaskan bukannya menggiring pada arah yang salah, misalkan kalau ngelihat dulu ada anak yang bisa menyembuhkan ponari namanya kita angkat fenomenanya tapi kita harus luruskan ponari itu cuma pake batu medis ga mungkin kita wawancara dokter juga artinya apa kita membentuk orang supaya cerdas jadi ngerti supaya ga gampang dibodoin apalagi dikibulin anak kecil, tapi kalau membentuk ideologi politik yah galah, terlepas yang punyanya pemilik parpol

Siang”.

Yang pasti satu visualnya menarik ga, yang kedua beritanya menarik ga, kalau kita ngomong soal ada dua berita yang mau kita drop yang satu inggris mau perang, dengan malaysia yang lagi perang mana deh yang mau diturunkan? Yah inggris, kalau malaysia itu kan proximity dengan kita, dan jika beritanya kalau sama ga ada proximitynya yah dua - duanya ga penting terus balik lagi ke durasinya dilihat, gambarnya dilihat.

Isi materi berita “Metro Siang” memiliki permasalahan dalam pemilihan berita yang memberikan suatu pilihan yang cukup mengandalkan pemikiran akan pemilahan berdasarkan nilai – nilai berita yang telah baku. Tidak mudah memang memilih setiap berita, namun dengan prinsip nilai berita dirasakan mampu memberikan pemilihan dengan bijak.

Kebijakan redaksi dalam menayangkan berita serupa, dari beberapa berita yang dikirim kontributor, adalah dengan pendekatan: VISUAL YANG PALING MENARIK. Jika ada 5 berita serupa dari 5 daerah, produser bisa menayangkan ke-5 berita tersebut, atau karena keterbatasan durasi, maka hanya memilih 2 atau 3 saja yang paling menarik visualnya. Persoalan live palembang seperti barusan, kenapa

Ada kalanya pemilihan berita yang dititikberatkan kepada kemudahan penjangkauan, teknis, gambar tangkapan untuk ditayangkan pada program “Metro Siang”. Beragam kasus yang sama jika terjadi dikembalikan lagi kepada sang pemegang kebijakan program dalam menentukan mana yang layak naik untuk disiarkan. Ini disebut dengan masalah pilihan.

dari SMA 2, ini lebih ke alasan teknis izin dan kemudahan saja. dalam kasus UN, smua sekolah punya nilai berita yang sama, tapi metro tv harus memilih mau live darimana. ini pertimbangan izin, kemudahan daya jangkau sng dan lain lain.

Ibarat ini aja, apa yang kita cita – citakan terkabul, sama saja dengan apa yang kita inginkan baik di proyeksi maupun prerundown faktanya pasti berubah, karena faktor eksternal, baik materi tidak tersedia atau peristiwa berubah misal : kasus susno yang tiba – tiba di eksekusi, naiklah ke segmen pertama itukan tidak diproyeksikan faktor materi, peristiwanya ada yang baru, intinya kita harus punya perencanaan supaya jelas supaya diproyeksi, dan besoknya visi kita disamakan dengan desk, pastikan di desk suka mengecek materinya, pas siangnya fleksibel bisa berubah, bisa tiba – tiba wapemred atau pemred yang mengganti berita gitu.

Menentukan berita yang akan ditayangkan di “Metro Siang” cukup dinamis, hari sebelum tayang sudah ditentukan kemudian disambung dengan rapat redaksi pada pagi hari pkl. 07.00 WIB. Namun berita itu tidak tetap keadaannya selalu berubah setiap saat dan memberikan warna tersendiri. Perbedaan visi yang seringkali terjadi menjadi barang biasa. Perubahan yang cukup ekstrim pun dirasakan biasa untuk dilakukan. Di mana waktu terus berputar dan memberikan peristiwa yang beragam setiap waktunya. Mungkin kata fleksibilitas yang mampu menggambarkan peristiwa berita setiap harinya.

Etos visi “Metro Siang” tergantung pada paket yang dibuat oleh desk, jadi biarpun pasokan sudah direncanakan di rapat pagi, namun jika tidak sesuai yah itu yang membuat masalah, sdm,acaranya belum ada, beritanya telat, yah tergantung kepada kontri, reporter jakarta, kalau

“Metro Siang” memiliki kendala – kendala dalam pemilihan berita yang ada. Kesiapan yang diharapkan pada bagian – bagian pendukung membuat keyakinan dapat menyelesaikan dan meminimalisir masalah. Bagian ini menuntut kebersamaan setiap unit dalam memberikan

daerah yang kontri daerah. Ada internal: kontri malas,reporter tidak tepat waktu sampai pada lokasi kejadian. Lalu berita yang belum masuk , Eksternal: acara belum dimulai, atau nara sumber ga mau ngomong. Yah kalau ga ada materi berita kita ganti dengan berita lain.

sumbangsih dalam materi yang akan dikerjakan dan digarap.

Untuk desk sumber daya manusianya ditambah, (nusantara, megasosbud), aktif dalam mendekati nara sumber supaya mudah untuk mencari berita.

Masalah yang telah terkumpul tentunya tidak serta merta memiliki kekhawatiran. Namun tetap memberikan solusi yang berkembang untuk memberikan dampak yang cukup sedikit atau menurunkan resiko salah yang terulang. Balik lagi kesiapan setiap bagian yang harus saling berkoordinasi serta kemampuan perusahaan itu sendiri dalam mendukung.

Dokumen terkait