• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ekstrak Lemon (Citrus Limon) Terhadap Profil Cd11b+Il-6+ Dan B220+Il-6+ Pada Mencit Betina (Mus Musculus) Model Kanker Payudara Injeksi Dmba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Ekstrak Lemon (Citrus Limon) Terhadap Profil Cd11b+Il-6+ Dan B220+Il-6+ Pada Mencit Betina (Mus Musculus) Model Kanker Payudara Injeksi Dmba"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN 4.1 Profil Sel CD11b+IL-6+ Kanker Payudara. dan Sel B220+IL-6+ pada Mencit. Berdasarkan hasil analisis flowcytometry (Gambar 15), menunjukkan dari jumlah relatif sel, diketahui bahwa terjadi perbedaan jumlah relatif sel CD11b+IL-6+ dan B220+IL-6+ sel dari setiap perlakuan. Mencit yang diberi pemberian DMBA terjadi peningkatan secara signifikan (p < 0,05) jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Jumlah relatif sel CD11b+IL-6+ dengan jumlah sitokin IL-6 yang disekresi oleh makrofag sebesar 34,16 %, sedangkan jumlah relatif sel B220+IL-6+ dengan jumlah sel B yang mengekspresikan IL-6 sebesar 16,17 % yang jika dibandingkan dengan mencit sehat terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Perbandingan antara mencit perlakuan DMBA dengan mencit perlakuan normal (kondisi sehat) pada sel CD11b+IL-6+ jumlah relatifnya adalah 14,11% sehingga peningkatan jumlah relatif sel pada mencit perlakuan DMBA sekitar 20,05%. Terjadi perbedaan antara mencit perlakuan DMBA dengan mencit perlakuan normal (kondisi sehat) pada sel B220+IL-6+ jumlah relatifnya adalah 5,54 % sehingga peningkatan jumlah relatif sel pada mencit perlakuan DMBA sekitar 10,63%. Hal ini juga dapat dilihat dari Gambar 15, bahwa pada sel CD11b+IL-6+ terjadi beda secara nyata antara perlakuan normal (ditunjuk dengan notasi a) dan perlakuan DMBA (ditunjuk dengan notasi b). Begitupun dengan sel B220+IL-6+ terjadi beda nyata perlakuan normal (ditunjuk dengan notasi a) dan perlakuan DMBA (ditunjuk dengan notasi c). Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa saat mencit terkena kanker diduga akan membuat sel makrofag yang memproduksi sitokin Il-6 meningkat dan saat pemberian ekstrak lemon sitokin Il-6 terreduksi oleh flavonoid. Hal ini didukung pernyataan Park dkk. (2004), bahwa IL-6 dalam tubuh pada tingkat rendah atau jumlah yang sedikit ketika dalam kondisi normal. Peningkatan jumlah IL-6 akan meningkat saat terserang kanker dibandingkan dengan kontrol sehat atau penyakit jinak (Heikkilä dkk., 2008). Awal masuknya suatu antigen ke dalam tubuh maka akan dikenal oleh makrofag dan difagositosis. Makrofag adalah sumber utama sitokin pro-inflamasi yang juga mendorong terjadinya imunosurveillance tumor dan sitotoksisitas kanker (Burkholder dkk., 2014).

(2) Saat kondisi inflamasi kronik, sitokin proinflamatori salah satunya sitokin IL-6 dapat menyebabkan kerusakan DNA yang menyebabkan inisiasi tumor. Sitokin proinflamatori dengan berperan daalam inisiasi pertumbuhan tumor dan invasif akan merangsang proliferasi sel, mengurangi apoptosis (Landskron dkk., 2014). Hal ini mendukung pernyataan bahwa dengan peningkatan sitokin IL-6 akan membuat mencit tersebut mengalami kanker khususnya pada payudara. Sitokin IL-6 yang berperan sebagai sitokin proinflamasi tidak hanya dapat menyebabkan peningkatan proliferasi sel tumor tetapi juga dapat meningkatkan terjadinya angiogenesis (Fisher dkk., 2014). Angiogenesis ini terjadi karena adanya inflamasi kronis saat mencit terkena kanker, dan mengakibatkan limfosit yang menginfiltasi tumor mengeluarkan sitokin proinflamatori secara berlebihan seperti IL-6, IL1α, IL-1β, TNF-α yang mengatur dengan meningkatkan ekspresi COX2, sehingga meningkatkan ekspresi VEGF (Angelo & Kurzrock, 2007).. (Esquivel-Velázquez dkk., 2015). Gambar 12. Peran sitokin IL-6 saat angiogenesis..

(3) Berdasarkan hasil dari analisis flowcytometry, juga dapat disimpulkan bahwa mencit ketika dalam keadaan sehat maka, sel yang mengekspresikan CD11b akan jarang ditemukan atau jumlahnya yg sedikit, tetapi ketika diamati pada mencit yang terserang penyakit tumor atau kanker maka jumlah sel CD11b akan meningkat secara signifikan (Xu dkk., 2016). Hal ini terbukti, dengan banyaknya bukti yang telah membuktikan sejak tahun 1980an bahwa CD11b pada sel makrofag atau sel dendritik meningkat secara signifikan pada spleen dan bone marrow tikus yang terkena tumor dan pada kondisi yang berkaitan dengan gangguan reaktivitas sistem imun (Serafini dkk., 2004). Kondisi saat suatu antigen masuk ke dalam tubuh maka sistem imun dalam tubuh akan bereaksi dengan teraktivasinya sistem imun humoral. Kondisi dimana setelah adanya pengenalan antigen dengan reseptor sel B, sel B limfosit akan menjadi aktif. Jumlah relatif sel tinggi saat pemberian DMBA dikarenakan saat itu dalam tubuh mencit terjadinya inflamasi kronis sehingga sel B teraktivasi (aktif) yang mensekresi sitokin IL-6 dalam kondisi lingkungan tumor dapat meningkatkan respon protumor pada sistem imun innate dan memonaktifkan sel T sitotoksik (CTL) sehingga mendukung pertumbuhan tumor atau kanker (Gambar 13) (DeNardo & Lisa, 2007). Sehingga ketika produksi sel B diduga meningkat pada tahap inflamasi kronik yang mensekresi IL-6 dan akan meningkatkan makrofag M2 (TAM). (DeNardo dkk., 2014). Gambar 13. Pemodelan saat terjadinya inflamasi akut dan inflamasi kronik.

(4) Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian Burkholder dkk. (2014), bahwa sel imun yang cenderung meningkatkan perkembangan tumor melalui penekanan kekebalan termasuk makrofag tipe 2 (M2), sel CD4 Th2, sel T (TREG), sel B aktif, dan neutrofil tipe 2 (N2). Menurut Curiel (2013), peran sel B dalam lingkungan tumor yang malignan (ganas) salah satunya adalah sel B memproduksi sitokin IL-2, IL-4, TNF-α, dan IL-6 untuk mendukung perkembang Th2 (Gambar 14). Saat kondisi kanker, sel B regulator meningkat secara signifikan dalam jaringan metastasis sehingga menginduksi ketidakseimbangan sel B sehingga lebih menuju ke arah imunosupresif (Shimabukuro-Vornhagen dkk., 2014). Berdasarkan beberapa penelitian, membuktikan bahwa sel B limfosit mewakili populasi limfosit yang dominan (lebih dari limfosit T) pada jaringan payudara premaligna, termasuk hiperplasia dan awal ductal carcinoma in situ (DCIS). Sekitar 20% kanker payudara invasif mengandung sejumlah sel B dan pengamatan tidak hanya pada kanker payudara, sekitar 70% sel tumor mengandung peningkatan populasi sel B (DeNardo & Lisa, 2007).. (Burkholder dkk., 2014). Gambar 14. Peran sel B limfosit selama perkembangan kanker.

(5) Hasil data pada gambar 15, juga dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan jumlah sel CD11b+IL-6+ pada pemberian ekstrak lemon dengan dosis 50 mg/kg BB mencit (DMBA + L50) yaitu sebesar 24,03 %.. Kondisi ini juga sama dari hasil analisis jumlah relatif B220 +IL-6+, setelah mencit diberi ekstrak lemon terjadi penurunan yang kurang signifikan (p<0,05), jumlah relatif sel B220+IL-6+ pada mencit pemberian ekstrak lemon dengan dosis 50 mg/kg BB (DMBA + L50) yaitu sebesar 15,04 %. Mencit kanker payudara dengan pemberian ekstrak lemon mengalami penurunan yaitu pada sel CD11b+IL-6+ menurun dengan signifikan sekitar 10,13 % , sedangkan pada sel B220+IL-6+ menurun sekitar 1,67. Penurunan jumlah sel B yang sedikit pada dosis 50 mg/kg BB dikarenakan masih terjadinya inflamasi kronis tetapi kondisi ini mulai berkurang diduga akibat dari kinerja flavonoid dari ekstrak lemon yang mulai bekerja walaupun belum berkurang sepenuhnya.. Jumlah Relatif Cd11b+IL6+ dan B220+IL-6+ b. Jumlah Relatif Sel (%). 50 40. CD11b+IL-6+. 30 20 10. ab. a. B220+IL-6+. bc. c. ab ab. a. 0 Normal. DMBA. DMBA + L50. DMBA + L200. Perlakuan Gambar 15. Jumlah relatif sel CD11b+IL-6+ dan B220+IL-6+ dari setiap perlakuan Keterangan : = Notasi pada grafik merupakan beda nyata yang ditujukan pada jumlah relatif CD11b+IL-6+ = Notasi pada grafik merupakan beda nyata yang ditujukan pada jumlah relatif B220+IL-6+.

(6) Hasil juga memperlihatkan pada sel CD11b+IL-6+ bahwa mencit kanker payudara pada pemberian ekstrak lemon dengan dosis 200 mg/kg BB mencit (DMBA + L200) juga terjadi penurunan yang signifikan (P < 0,05) yaitu 17,68 % yang hampir mendekati kondisi normal. Penurunan sel setelah mencit diberi ekstrak lemon adalah sekitar 16,48%, berarti ekstrak lemon dosis 200 mg/kg BB mampu menurunkan sitokin IL-6 dengan drastis. Jika dilihat dari beda nyatanya (Gambar 15) pada sel CD11b+IL-6+, perlakuan mencit pemberian ekstrak lemon (ditunjukkan dengan notasi ab) hampir sama dengan mencit normal (ditunjukkan dengan notasi a). Hal ini berarti, pemberian ekstrak lemon dapat menurunkan produksi sitokin IL-6 sebagai sitokin proinflamatori dari sel-sel makrofag. Flavonoid pada citrus akan mengurangi ekspresi atau menekan produksi sitokin proinflamasi dari IL-6 (Wilmsen dkk., 2005). Kondisi ini terjadi dikarenakan mencit yang telah terkena kanker yang diberi perlakuan dengan ekstrak lemon yang diduga terdapat kandungan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan bekerja efektif dalam tubuh. Hal ini juga terjadi pada mencit dengan pemberian ekstrak lemon dengan dosis 200 mg/kg BB. Hasil dari pemberian dosis 200 mg/kg BB memperlihatkan penurunan jumlah relatif sel B220 +IL-6+ yang signifikan yaitu sebesar 10,14 % dan berbeda jauh dengan jumlah sel saat mencit dengan pemberian DMBA. Mencit dengan pemberian dosis 200 mg/kg BB hampir mendekati jumlah relatif sel saat mencit dengan perlakuan normal. Penurunan pada pemberian ekstrak lemon dengan dosis 200 mg/kg BB sekitar 6,03%. Pemberian dosis 200 mg/kg BB mengalami penurunan jumlah B yang signifikan dikarenakan kondisi ini dalam tubuh mencit tidak terjadinya inflamasi kronik sehingga menghambat terjadinya proliferasi sel kanker yang berlebihan. Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa sel B dapat mendukung pertumbuhan tumor (DeNardo & Lisa, 2007). Penurunan jumlah sel B berpotensi meningkatkan kekebalan anti tumor melalui penurunan sel B regulator. Berarti, saat dosis 200 mg/kg BB sel B regulator menurun sehingga mengurangi terjadinya metastatis. Pemberian dosis 200 mg/kg BB adalah pemberian dosis yang efektif untuk mengurangi proliferasi sel kanker. Ketika mencit terkena kanker payudara dari DMBA, berarti dalam tubuh mencit banyak terdapat ROS atau radikal bebas yang membuat mekanisme dalam tubuh terjadi perubahan siklus sel dengan terganggunya proliferasi sel akibat kerusakan DNA. Peran flavonoid pada citrus bereaksi dalam tubuh berfungsi sebagai scavenger ROS.

(7) dengan menghambat reaksi peroksidasi lipid, mencegah kerusakan oksidatif lainnya, dan mencegah reaksi berantai dari ROS (Ke dkk., 2015). Sehingga ketika diberi ekstrak lemon diduga yang terdapat kandungan flavonoid diduga akan menghambat proliferasi sel kanker. Flavonoid pada citrus lemon dapat menurunkan inflamasi kronik yang diakibatkan produksi sitokin IL-6 dari sekresi makrofag yang berlebihan dan ini terlihat dari perlakuan mencit kanker yang diberi ekstrak lemon. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wang dkk. (2014), bahwa flavonoid dapat berperan dalam pencegahan utama pada penyakit kronis. Ketika flavonoid bereaksi dan menekan produksi IL-6 dari sekresi makrofag, sehingga tidak adanya ikatan antara IL-6 dengan reseptornya yaitu IL6R. Dikarenakan saat mengalami penurunan IL-6R atau gp130 secara signifikan menghambat aktivitas penyemaian atau pertumbuhan sel kanker (Kim dkk., 2009). Saat kondisi kanker, sitokin IL-6 berperan dalam peradangan dan stimulasi proliferasi sel kanker akan aktif berperan, tergantung pada jenis sel dan ada tidaknya IL-6R (Trikha dkk., 2003). Flavonoid pada mencit yang terkena kanker juga menurunkan terjadinya angiogenesis, menghambat ekspresi VEGF (Ke dkk., 2015). Hasil dari penelitian ini, bahwa pemberian ekstak lemon dengan dosis 200 mg/kg BB terjadi penurunan inflamasi kronik yang paling signifikan sehingga diduga kemungkinan terjadinya proliferasi sel kanker pada mencit betina. Citrus Flavonoid. penurunan PCNA menghambat ACF menghambat COX-2 Menghambat NF-κB. aktivasi p53, Bax penghambatan p21, bcl-2 G0/G1 atau G1/S arrest. cell-cycle arrest apoptosis. menghambat ERK1/2 dan c-JNK aktivasi caspase G0/G1 arrest. VEGF. anti-angiogenesis. anti-proliferasi anti-karsinogenesis. Ke dkk., 2015. Gambar 16. Efek flavonoid pada Citrus lemon sebagai anti kanker.

(8) Flavonoid juga menghambat aktivitas NF-κB sehingga mengurangi sekresi sitokin IL-6. Penjelasaan terkait gambar di atas, bahwa flavonoid pada lemon dalam proses mekanisme perkembangan tumor atau kanker dapat berperan sebagai anti-metastastis, anti-proliferasi, dan antiangiogenesis. Flavonoid dari ekstrak lemon juga berperan sebagai antiinflamasi dengan menurunkan proses terjadinya inflamasi kronik dalam tubuh mencit..

(9)

Gambar

Gambar 15. Jumlah relatif sel CD11b + IL-6 +  dan B220+IL-6+ dari setiap  perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang menerima hadiah secara rutin sebagai bagian dari perannya, atau yang tidak dapat menolak hadiah yang tidak diperbolehkan untuk alasan budaya, harus menyerahkan

Dengan dasar diatas, kami selaku mahasiswa/i Fakultas Pertanian di Palembang bekerja sama dengan Pusat Data dan Informasi Daerah Rawa dan Pesisir mengadakan Lomba Foto dan Essay

digunakan untuk menjadi rujukan dalam menentukan jenis motivasi utama apa yang terjadi dari pengalaman bermain game FarmVille bagi para informan.. Hal ini berhubungan

Lantai satu disebut Tenda merupakan tempat tinggal dimana pada lantai ini dapat dibagi atas dua zoning, yaitu: Lutur merupakan zoning public yang digunakan

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa variabel dimensi kualitas pelayanan (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy)

Konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah absorbansi lantan sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke dalam persamaan garis

pembebasan cukai, tidak dipungut pembebasan cukai, tidak dipungut PPN, PPnBM dan PPh pasal 22; PPN, PPnBM dan PPh pasal 22;  Barang dan bahan asal impor yang Barang dan bahan

Dengan membaca teks tentang “Pengalaman Belajar dari Negara-negara ASEAN”, siswa mampu mengidentifikasi posisi dan peranan Indonesia di bidang ekonomi dalam lingkup