• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Hansoll Indo Java

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Hansoll Indo Java"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PT. HANSOLL INDO JAVA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

ANGGUN BETTY OKTAVIANINGSIH F100150179

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.HANSOLL INDO JAVA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

ANGGUN BETTY OKTAVIANINGSIH F.100150179

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT.HANSOLL INDO JAVA

OLEH

ANGGUN BETTY OKTAVIANINGSIH F.100150179

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Program Studi Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jumat, 28 Juni 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Dr. Yudhi Satria Restu A, SE, S.Psi, M.Si (……….) Ketua Dewan Penguji

2. Dr. Wiwien Dinar Prastiti, M.Si, Psikolog (……….) (Anggota I Dewan Penguji)

3. Achmad Dwityanto, S.Psi, M.Si, Psikolog (……….) (Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 28 Mei 2019 Penulis

ANGGUN BETTY OKTAVIANINGSIH F.100150179

(5)

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT HANSOLL INDO JAVA

Abstrak

Produktivitas kemampuan untuk menghasilkan sesuatu atau disebut produk. Tingakt kemampuan dalam menghasilkan produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kelelahan. Kelelahan kerja merupakan suatu kondisi yang menimbulkan turunnya kapasitas, kesejahteraan, dan kinerja yang merupakan efek dari aktivitas bekerja. Hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan pekerja untuk menghasilkan sesuatu sesuai target yang ditentukan. Sistem kerja yang diberlakukan oleh PT. Hansoll Indo Java tidak efisien, hal ini terbukti dari seringnya karyawan lembur akibat tidak tercapainya target produksi, hal tersebut memicu kelelahan karyawan sehingga menurunkan produktifitas kerja.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara kelelahan dengan produktivitas kerja karyawan PT.Hansoll Indo Java. Subjek dari penelitian ini adalah karyawan di PT Hansoll Indo Java khusunya dibagian penjahitan sejumlah 10 % sampai 15% dari total jumlah populasi yang ada. Alat ukur yang digunakan yaitu skala kelelahan sebagai variable bebas dan skala produktivitas kerja sebagai variable terikat. Metode analisa yang digunakan yaitu regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) IBM 23 for windows. Hasil penelitian yang diuji dengan uji korelasi menggunakan SPSS, yaitu hasilnya nilai korelasi yang didapat yaitu -0.223 dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0.025 < 0,05 sehingga kedua variable tersebut memiliki hubungan yang signifikan. Artinya terdapat hubungan negative antar kedua variable tersebut, semakin tinggi tingkat kelelahan meningkat maka semakin rendah produktivitas kerjanya. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini adalah“Ada hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Hansoll Indo Java.

Kata Kunci: kelelahan, korelasi, produktivitas kerja, pt. hansoll indo java

Abstract

Productivity is the ability to produce something or called a product. The ability to produce products is influenced by several factors, one of which is fatigue. Work exhaustion is a condition that causes a decrease in capacity, welfare, and performance which are the effects of work activities. This can affect the ability of workers to produce something according to the specified target. The work system imposed by PT. Hansoll Indo Java is inefficient, this is evident from the frequent use of overtime employees due to not achieving production targets, it triggers employee fatigue which reduces work productivity. The purpose of this study is to see whether or not there is a relationship between fatigue and work productivity of PT. Hansoll Indo Java. The subjects of this study were employees at PT Hansoll Indo Java, especially in the sewing section, amounting to 10% to 15% of the total population. The measuring

(6)

instrument used is the scale of fatigue as the independent variable and the work productivity scale as the dependent variable. The analytical method used is simple linear regression with the help of SPSS (Statistical Product and Service Solution) IBM 23 for Windows. The results of the study were tested by correlation test using SPSS, ie the results of the correlation values obtained were -0.223 with the Sig (2-tailed) value of 0.025 <0.05 so that the two variables had a significant relationship. This means that there is a negative relationship between the two variables, the higher the level of fatigue increases, the lower the productivity of work. So the conclusion of this study is "There is a relationship between work fatigue and employee productivity at PT. Hansoll Indo Java.

Keywords: fatigue, correlation, work productivity, pt. hansoll indo java 1. PENDAHULUAN

Produksi adalah suatu usaha nyata bagi pemenuhan akan kebutuhan barang maupun jasa didalam sebuah badan usaha maupun perusahaan. Proses ini adalah komponen yang sangat penting didalam sebuah badan usaha, karena jika proses produksi tersebut berhenti maka dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar di dalam perusahaan. Dalam proses produksi, tenaga kerja (karyawan) merupakan salah satu faktor yang mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dikarenakan tenaga kerja ini nantinya yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

Di dalam proses produksi seringkali dibahas mengenai produktivitas dimana hal itu bisa juga diartikan sebagai tolak ukur atas jumlah dan kualitas yang dapat diselesaikan suatu pekerjaan, yang memperhitungkan berbagai faktor seperti biaya berdasarkan sumber daya yang dipakai sehingga bermanfaat untuk digunakan sebagai pembanding antara masukan dan keluaran yang dihasilkan dimana hal tersebut menandakan nilai lebih yang mampu dikontribusikan oleh suatu badan usaha. Produktivitas adalah aspek penting bagi badan usaha ataupun perusahaan agar tetap mampu terus bertahan dan berkembang, karena semakin besar produktivitas yang dihasilkan oleh seorang karyawan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan dan sebaliknya jika produktivitas karyawan rendah maka perusahaan akan merugi (Robert dan Jackson dalam Agustin, 2014).

(7)

Produktivitas karyawan dapat disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu kapasitas kerja, beban kerja, dan yang terakhir beban tambahan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kapasitas kerja sendiri memiliki hubungan yang erat terhadap kemampuan dalam penyelesaian suatu pekerjaan pada periode waktu tertentu. Beban kerja sangat berkaitan oleh beban mental dan sosial serta fisik yang berpengaruh terhadap tenaga kerja dan beban tambahan akibat lingkungan meliputi faktor kimia, fisik dan faktor pekerja itu sendiri yang meliputi biologis, psikologis dan fisiologis (Depkes,1990. 173)

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan terhadap turunnya produktivitas. Hal tersebut diakibatkan karena menurunnya kondisi fisik akibat kurang tidur, asupan gizi yang sedikit maupun kelelahan akibat bekerja. Kelelahan ketika bekerja dapat menurunkan kinerja karyawan dan meningkatkan kesalahan yang terjadi karena kurangnya konsentrasi. Kelelahan kerja merupakan masalah yang harus disiasati apabila ingin meningkatkan produktivitas karyawan, sebab jika hal tersebut terus dibiarkan dapat menimbulkan kecelakaan kerja bagi karyawan dan penurunan produktivitas perusahaan.

PT Hansoll Indo Java adalah sebuah perusahaan yang memproduksi kemeja, kaos, jaket, dan celana kolor. Pekerjaan yang dilakukan tenaga kerja di perusahaan tersebut diantaranya adalah membentuk pola, menjahit, menggunting dan penyelesaian akhir seperti pemasangan manik dan pengemasan. Pekerjaan pada departemen jahit adalah jenis pekerjaan yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi dan tergolong pekerjaan yang berulang-ulang atau monoton karena dalam prosesnya hanya melakukan satu jenis pekerjaan saja sehingga akan menimbulkan terjadinya kelelahan. Pekerjaan dengan pola kerja sama yang dilakukan setiap harinya dapat menimbulkan seorang manusia merasa kelelahan dan juga kebosanan karena keadaan pekerjaan yang begitu banyak. Kondisi ini tentudapat terjadi dimana saja termasuk di lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap turunnya produktivitas karyawan.

(8)

2. METODE

Metode serta alat pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian yaitu dengan mengunakan kuesioner secara personal. Kuisioner secara personal bertujuan untuk mengetahui respon dari sampel mengenai pernyataan dalam kuisioner.Peneliti membagikan secara langsung kuisioner kepada responden, tujuannya agar peneliti dapat memberikan penjelasan secara langsung kepada responden dan ketika responden mengalami kesulitan dalam pengisian kuisoner, mereka dapat secara langsung bertanya kepada peneliti.Data hasil penyebaran kuisioner bisa langsung diterima oleh peneliti sehingga bisa dilakukan analisa pada tahap selanjutnya.Dalam penelitian ini, skala pengukuran untuk instrumen yang digunakan merupakan skala likert.

Skala likert merupakan skala yang dipakai dalam mengukur suatu anggapan, sikap, opini seseorang maupun kelompok yang berkaitan dengan kejadian atau fenomena sosial, berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala likert memberikan kebebasan kepada responden untuk menilai suatu item butir pernyataan berdasarkan pengalaman individu. Dalam penelitian ini, penyusunan item skala dikelompokkan menjadi favorable dan unfavorable dibuat dalam 5 opsi jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) serta sangat tidak setuju (STS). Distribusi skor pada item favorable, Sangat Setuju (SS) bernilai 5, Setuju (S) bernilai 4, Kurang Setuju (KS) bernilai 3, Tidak Setuju (TS) bernilai 2, serta Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 1. Sedangkan pada item unfavorableSangat Setuju (SS) bernilai 1, Setuju (S) bernilai 2, Kurang Setuju (KS) bernilai 3, Tidak Setuju (TS) bernilai 4, serta Sangat Tidak Setuju (STS) bernilai 5.

Metode analisis yaitu cara mengintepretasikan data hasil kuisioner yang berupa angka-angka (kuantitatif) menjadi suatu kesimpulan yang mudah dipahami. Data yang diambil melalui skala kelelahan kerja dan skala produktivitas kerja dihitung dengan metode statistik. Statistik adalah suatu cara untuk menganalisa data dan menarik berbagai kesimpulan yang diteliti dan keputusan yang rasional dari

(9)

penghitungan data tersebut. Cara ini juga dapat digunakan untuk merujuk pada angka–angka pencatatan dari suatu keadaan.

Adapun alasan penulis menggunakan metode statistik tersebut adalah untuk dapat menghindari faktor subjektivitas dan juga dengan metode ini diharapkan memperoleh hasil yang objektif dikarenakan data yang diperoleh berbentuk angka-angka. Analisis menggunakan Korelasi. Analisis korelasi merupakan suatu hubungan secara linear diantara sebuah variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengenali arah suatu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga dapat menunjukkan apakah terdapat korelasi atau tidak dan dapat diketahuai memiliki hubungan positif ataukah negatif. Cara perhitungannya dibantu dengan meggunakan Program SPSS IBM 23 for windows.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisa dengan menggunakan uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan Antara kelelahan dengan tingkat produktivitas karyawan di PT. Hansoll Indo java khususnya di bagian penjahitan. Penyimpulan hipotesa didasarkan pada uji korelasi dengan membandingkan nilai Jika Sig.(2-tailed) dengan 0.05, jika Sig.(2-tailed) < 0.05 maka kedua variable tersebut memiliki hubungan yang signifikan, tapi jika Sig.(2-tailed) > 0.05 maka dapat disimpulkan kedua variable tersebut tidak memiliki hubungan secara signifikan. Sehingga bisa disimpulan bahwa “Ada hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Hansoll Indo java.

Dari data yang sudah dikumpulkan dan kemudian diuji dengan uji korelasi menggunakan SPSS, maka nilai korelasi yang didapat yaitu -0.223 dengan nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0.025 < 0,05 sehingga kedua variable tersebut memiliki hubungan yang signifikan. Artinya terdapat hubungan negatif antar kedua variable tersebut, jika semakin tinggi tingkat kelelahan meningkat maka semakin rendah pula produktivitas kerjanya.

(10)

Menurut Tarwaka (2004), ada banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dan salah satunya adalah kelelahan kerja. Kelelahan kerja secara langsung mempengaruhi performansi kerja. Ada kecenderungan bahwa tingkat performansi kerja seseorang yang tinggi disebut sebagai orang yang menunjukkan produktivitas yang tinggi. Namun sebaliknya seseorang yang tingkat performansi kerjanya tidak memenuhi kriteria perusahaan maka pekerja tersebut dikatakan mempunyai produktivitas yang rendah.

Tarwaka (2015), mengatakan bahwa jam kerja yang berlebihan dan jam kerja lembur di luar batas kemampuan dapat mempercepat timbulnya kelelahan, menurunkan ketepatan, kecermatan serta ketelitian kerja. Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 menjelaskan bahwa pengusaha yang memperkerjakan tenaga kerja melebihi waktu kerja harus memenuhi syarat antara lain ada persetujuan dari tenaga kerja yang bersangkutan serta waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan maksimal 3 jam dalam satu hari dan 14 jam dalam 1 minggu. Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 bahwa upah kerja lembur wajib dibayar pengusaha pada tenaga kerja yang bekerja melebihi waktu kerja.

Jika dilihat di PT. Hansoll Indo java untuk waktu lemburnya, dalam satu hari rata-rata waktu lemburnya dari 3 sampai 4 jam yang artinya dalam satu minggu akan ada waktu lembur selama 18 jam sampe 24 jam, sehingga melebihi apa yang telah ditetapkan oleh undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Hal tersebut mengakibatkan kelelahan pada karyawan karena jam kerja melibihi batas kemampuan fisik mereka. Jika hal tersebut terus menerus dilakukan dalam waktu yang lama akan membuat karyawan tersebut mengalami penurunan fisik dan akan menyebabkan rendahnya konsentrasi yang akan berakibat fatal karena bisa terjadi kecelakaan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2014), menyebutkan bahwa kelelahan secara langsung dipengaruhi oleh stres kerja, konfl ik kerja, lingkungan fisik serta kapasitas kerja. Budiono (2008), mengatakan bahwa kelelahan ditandai dengan

(11)

meningkatkan kesalahan dalam melakukan pekerjaan dan akibat fatalnya yaitu terjadinya kecelakaan kerja.

Kelelahan kerja yang dialami oleh para karyawan di PT. Hansoll Indo java khususnya dibagian penjahitan dikarenakan proses tersebut membutuhkan konsentrasi yang cukup tinggi, selain itu, pekerjaan menjahit merupakan pekerjaan yang berulang-ulang dan monoton sehingga membuat pekerja mudan bosan dan lelah. Menurut Anoraga (2009), mengatakan bahwa kelelahan erat kaitannya dengan perasaan bosan akibat pekerjaan yang monoton. Pekerjaan sama yang dilakukan berulang-ulang dari hari ke hari tanpa adanya variasi dapat menimbulkan rasa jemu, bosan dan cepat lelah. Nurmianto (2008), mengatakan bahwa kondisi kerja yang berulang-ulang dapat menimbulkan suasana monoton yang berakumulasi menjadi rasa bosan, dimana rasa bosan dikategorikan sebagai kelelahan

Dari hasil kategorisasi dari data yang diperoleh dari kuisioner maka untuk subjek kelelahan dalam interval ringan. Interval tersebut merupakan rata-rata dari responden yang dijadikan sampel. Kemudian jika dilihat dari subjek produktivitasnya maka rata-rata sampel yang mengisi kuisioner berada dalam interval rendah juga. Artinya hal ini dimungkinkan karena sampel kurang bisa mengekspreseikan kelelahannya. Secara psikologis otak manusia membutuhkan istirahat. Ketika otak tersebut dipaksa terus berkonsentrasi dalam waktu yang lama akhirnya akan kelelahan dan akan menurunkan konsentrasinya. Kelelahan atau fatigue menunjukan gejala yang berbeda-beda, tetapi dari segi keadaan kelelahan berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Tubuh dalam keadaan lelah ditandai dengan penurunan kinerja fisik, perasaan lelah, penurunan motivasi dan penurunan produktivitas kerja. Kelelahan baik secara fisiologis maupun psikologis pada dasarnya merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat.

Berdasarkan uraian diatas maka ada hubungan antara kelelahan dan produktivitas, untuk itu perlu adanya management fatigue agar karyawan tetap produktif dan terhindar dari kelelahan. Penyesuaian jam lembur sangat perlu

(12)

diperhatikan mengingat problem utama di PT. Hansoll Indo java adalah terlalu seringnya jam lembur yang melebihi apa yang di nyatakan dalam undang-undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Penyesuain jam lembur tersebut akan berpengaruh kepada kesehatan karyawan untuk menghindari kebosanan, kelelahan, dan menurunkan potensi stress bagi karyawannya sehingga mereka tetap mampu produktif dalam mencapai target-target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi yang kemudian dilakukan analisa mendalam, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

4.1.1 Ada hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Hansoll Indo java. Artinya kelelahan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan saat melakukan pekerjaan di PT. Hansoll Indo java.

4.1.2 Hubungan antara kelelahan kerja dengan produktivitas kerja karyawan di PT. Hansoll Indo java bernilai negatif sehingga jika tingkat kelelahan naik maka produktivitas karyawan akan menurun, dan sebaliknya jika tingkat kelelahan menurun maka produktivitas karyawan akan naik.

4.1.3 Tingkat kelelahan karyawan di PT. Hansoll Indo java menurut data kategorisasi maka terdapat dalam interval rendah, akan tetapi untuk tingkat produktivitasnya pun berada dalam interval rendah pula. Hal tersebut menandakan karyawan kurang bisa mengeksprseikan kelelahan ataupun kebosanan mereka akan tetapi kelelahan mereka bisa dilihat dari tingkat produktivitas mereka yang rendah.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dari peneliti pribadi ingin memberi saran-saran yang membangun yaitu:

(13)

4.2.1 Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi ilmu dan pengetahuan baru yang berkaitan dengan hubungan kelelahan dengan produktivitas sehingga menambah wawasan dan ilmu baru bagi pembaca.

4.2.2 Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwasanya kelelahan berpengaruh terhadap produktivitas sehingga perlu adanya management fatigue yang bertujuan untuk meminimalisir kelelahan dan stress bagi karyawannya agar terjaga produktivitasnya.

4.2.3 Bagi Subjek

Dari hasil penelitian ini diharapkan subjek mampu mengenali diri sendiri terutama batas kemampuan untuk terus bekerja sehingga subjek mengetahui tingkat kelelahan pribadinya dan kapan dia harus istirahat.

4.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Keterbatasan dari penelitian ini semoga bisa menjadi refrensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya sehingga penelitian selanjutnya lebih lengkap dan kuat hasilnya

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Ririn Pratiwi. (2014). Hubungan antara Produktivitas kerja Terhadap Pengembangan Karir pada Karyawan PT. Bank Mandiri Tarakan: ejournal psikologi,2014, 2 (1): 24-40

Atiqoh, J., Wahyuni, I., & Lestantyo, D. (2014, Februari). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment Gunungpati Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 119-126.

Azwar, Saifudin. (2004). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

(14)

Budiman, A., Husaini, & Arifin, S. (2016, Mei). Hubungan antara Umur dan Indeks Beban Kerja dengan Kelelahan pada Pekerja di PT.Karias Tabing Kencana. Jurnal Berkala Kesehatan, 1(2), 121-129 .

Chesnal, H., Rattu, A., & Lampus, B. (2018). Hubungan antara Umur, Jenis Kelamin dan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Tenaga Kerja di Bagian Produksi PT. Putra Karangetang Popontolen Minahasa Selatan.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2004). Data Kecelakaan Kerja di Indonesia. Jakarta.

Depkes RI Pusat Kesehatan Kerja. (2003). Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja. Jakarta: Depkes RI

Etikariena , A. (2014, Juni). Perbedaan Kelelahan Kerja Berdasarkan Makna Kerja pada Karyawan. Jurnal Psikogenesis, 2(2), 169-179.

Fauzi, A. N., Putri, R. P., & Osly, U. (2018). Effect of Work Experience, Age of Employee, Training, Emotional Intelligence, of Work Productivity.

Hidayat, Z. (2016, Maret). Pengaruh Stres dan Kelelahan Kerja terhadap Kinerja Guru SMPN 2 Sukodono di Kabupaten Lumajang. Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA , 6(1), 36 - 44.

Oesman, T. I., & Simanjuntak, R. A. (2011). Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Kelelahan Kerja Melalui Subjective Self Rating Test. Proceeding 11th National Conference of Indonesian Ergonomics Society, 268-276.

Ogetai, D., Rantetampang, A., Zainuri, A., & mallongi, A. (2018, April-June ). The Affecting Productivity of Work Staff at Sub Health Ministry Sub Province Mimika. International Journal of Science and Healthcare Research, 3(2), 61-73.

Putra, Hengky. (2015). Hubungan Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

S, H. P., Sinaga, M. M., & Mahyuni, E. L. (n.d.). (2015). Hubungan Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Pekerjaan Bagian Produksi Tulangan Beton di PT Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015.

Saftarina, F., Mayasari, D., & Vilia, A. (2016). Analysis of Factors Correlated to Work Fatigue of Hospital Nurses in Bandar Lampung. The 2nd International Meeting of Public Health , 2018, 375-383.

(15)

Setyowati, R., Lambey, L., & Rumokoy, F. (2017, September). The Effect of Leadership, Work Environment, and Discipline On Employees' Productivity at PT. Amri Margatama Capital. Jurnal EMBA , 5(3), 4515-4524 .

Sudana, I. M., & Apriyani, D. (2018). Principal’s Leadership in Developing Critical Thinking Ability to Improve Work Productivity. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), 201, 131-133.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D: Alfabeta , Bandung. Sulaeman , A. (2014, Juni). Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap

Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Trikonomika, 13(1), 91–100 .

Sumarjo, Nugroho, S., & Kristiyanto , A. (2018). The Effect of Sport and Circulo Massage on the Improvement of Work Productivity of the Physically Disabled. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, 278.

Tarwaka, dkk. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: UNIBA Press

Verawati, L. (2016). Hubungan Tingkat Kelelahan Subjektif dengan Produktivitas pada Tenaga Kerja Bagian Pengemasan di CV Sumber Barokah. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 5, 51-60.

Yudiah, W., Yudianto, K., & Prawesti , A. (2018, November – December). Fatigue and Work Satisfaction of Emergency Nurses in Bandung, West Java, Indonesia. Belitung Nursing Journal, 4(6), 602-611 .

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan-pekerjaan yang yang bersifat kritis pada proyek konstruksi gedung AD Premier berdasarkan metode jalur kritis, menggunakan software Microsoft Project 2010 adalah

Hasil ini sesuai dengan teori dari Crawley dan Mountain dalam Farida Rahim (2007: 2) yang mengatakan bahwa membaca pada tingkat awal dapat diberikan di TK namun hal

(3) Yugoslavia (F.R. of), by virtue of its adherence on 14 December 2000 to the Convention on International Civil Aviation (Chicago, 1944), became party to all Protocols

Falling behind merupakan kompilasi dari berbagai esai yang terfokus pada pertanyaan pokok , “Mengapa terjadi kesenjangan di antara Amerika Latin dan Amerika serikat

Banyak  praktisi  bertanya‐tanya  ”apakah  ada  tempat  bagi  teknologi  informasi  untuk  dapat  berperan  aktif  dalam  mempromosikan  demokrasi  di 

Kawasan kajian meliputi teori dan konsep tentang: belajar dan pembelajaran, kurikulum SMK, kompetensi hasil belajar, metode pembelajaran, kemampuan dasar mengajar,

Pelaksanaan pekejaan Gedung Perkantoran Menara Palma terdiri dari tahapan pelaksanaan struktur bawah yang terdiri dari pekerjaan pondasi dengan menggunakan pondasi bore pile

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi.