BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin serum total >5 mg/dL.
Hiperbilirubinemia adalah kadar bilirubin serum total >5 mg/dL.11HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia merupakan salah satu keadaan klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. merupakan salah satu keadaan klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir.22 Hiperbilirubinemia ditemukan 60% di Amerika erikat! se
Hiperbilirubinemia ditemukan 60% di Amerika erikat! se dangkan insiden hiperbilirubinemiadangkan insiden hiperbilirubinemia pada
pada neonatus neonatus di di negara"negara negara"negara berkembang berkembang belum belum tersedia tersedia karena karena mayoritas mayoritas persalinanpersalinan dilakukan di rumah.
dilakukan di rumah. #nside#nsiden n hiperbhiperbilirubilirubinemiinemia di #ndonesia di beba di #ndonesia di beberapa $ penderapa $ pendidikaidikann antara lain $&! $ 'r ard(ito! $ 'r oetomo! $ 'r )ariadi ber*ariasi dari 1+!,% antara lain $&! $ 'r ard(ito! $ 'r oetomo! $ 'r )ariadi ber*ariasi dari 1+!,% hingga -5%.
hingga -5%. H
Hiippeerbrbiilliirurubbiinenemmiia a biissa b a diised sebbaabbkkaan n prrop osses es iissiioollooggiis s ddaan n ppatatoollooggiis.s. Hiperbilirubinemia isiologis merupakan masalah yang sering ter(adi pada neonatus ukup Hiperbilirubinemia isiologis merupakan masalah yang sering ter(adi pada neonatus ukup maup
maupun un kurankurang g bulan selama bulan selama mingminggu gu pertampertama a kehidkehidupan yang upan yang insideinsidennynnya a bertuberturut"turut"turutrut adalah 50"60% dan -0%.
adalah 50"60% dan -0%. #nsidens hiperbilirubinemia patologis sekitar !-% pada tahun 2002#nsidens hiperbilirubinemia patologis sekitar !-% pada tahun 2002 dan
dan 15!15!66% 66% padpada a tahtahun un 200200, , di di $ $ 'r 'r oeoetomtomo. o. #ns#nsideiden n hiphiperberbiliilirubrubineinemia mia patpatoloologisgis berdasarkan
berdasarkan penyebab penyebab didapatkan didapatkan inkompatibilitas inkompatibilitas A A +5%! +5%! ineksi ineksi 1-%! 1-%! prematuritasprematuritas 11%! deisiensi en3im
11%! deisiensi en3im glucose-6-phospate dehydrog glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD)enase (G6PD)5%! inkompatibiltas rhesus5%! inkompatibiltas rhesus +!5% dan idopatik %.
+!5% dan idopatik %. etiap neonatus yang mengalami kuning harus dibedakan apakahetiap neonatus yang mengalami kuning harus dibedakan apakah hip
hiperberbiliilirubrubineinemia mia yayang ng terter(adi (adi mermerupaupakan kan keakeadaadaan n yayang ng isiisioloologis gis atau atau patpatoloologis gis sertsertaa dimonitor apakah mempunyai keenderungan untuk berkembang men(adi hiperbilirubinemia dimonitor apakah mempunyai keenderungan untuk berkembang men(adi hiperbilirubinemia berat.
berat.
4ata laksana hiperbilirubinemia bertu(uan untuk menegah agar kadar bilirubin tidak 4ata laksana hiperbilirubinemia bertu(uan untuk menegah agar kadar bilirubin tidak terkon(ugasi dalam darah tidak menapai kadar yang neurotoksik.
terkon(ugasi dalam darah tidak menapai kadar yang neurotoksik. enggunaan ototerapienggunaan ototerapi seb
sebagaagai i salasalah h satsatu u terterapi api hiphiperberbiliilirubrubineinemia mia teltelah ah dimdimulaulai i se(se(ak ak tahtahun un 15150 0 dan dan umumumum digu
digunakan karena mempunynakan karena mempunyai ai keunkeuntungatungan n tidak in*asi! eekti! tidak tidak in*asi! eekti! tidak mahamahal l dan mudahdan mudah digunakan.
BAB 2 BAB 2 HIPERBILIRUBINEMIA HIPERBILIRUBINEMIA 1 1..11 PPEENNGGEERRTTIIAANN Hi
Hipeperbrbililirirububininememia ia dididedeiininisiksikan an sesebabagagai i kakadadar r bibililirurubibin n serserum um tototatal l >5 >5 mgmg/d/dLL 7-68mol/L9. Hiperbilirubinemia sering di(umpai pada minggu"minggu pertama setelah lahir! 7-68mol/L9. Hiperbilirubinemia sering di(umpai pada minggu"minggu pertama setelah lahir! sebagi
sebagian besar an besar ringan dan dapat membaik tanpa ringan dan dapat membaik tanpa pengopengobatan. #kterus batan. #kterus atauatau jaundice jaundice adalahadalah :arna kuning
:arna kuning pada kulit! pada kulit! kon(ungti*a! kon(ungti*a! dan mukodan mukosa akibat sa akibat penumpukan penumpukan bilirubin bilirubin tak tak terkon(ugasi pada (aringan. #kterus pada neonatus akan terlihat bila kadar bilirubin serum terkon(ugasi pada (aringan. #kterus pada neonatus akan terlihat bila kadar bilirubin serum >5 mg/dL.
>5 mg/dL. #stilah hiperbilirubinemia s#stilah hiperbilirubinemia sering ering disalahartikan sebagai disalahartikan sebagai ikterus berat yangikterus berat yang memb
membutuhkutuhkan an terapi terapi segera. esunggsegera. esungguhnyuhnya! a! hiperbhiperbilirubilirubinemia inemia dan dan ikteruikterus/s/ jaundice jaundice merupakan terminologi yang meru(uk pada keadaan yang sama.
merupakan terminologi yang meru(uk pada keadaan yang sama. Hiper
Hiperbilirubilirubinembinemia ia isioloisiologis gis tidak disebabkatidak disebabkan n oleh aktor oleh aktor tunggtunggal al tapi tapi kombkombinasi inasi daridari berbagai
berbagai aktor aktor yang yang berhubungan berhubungan dengan dengan maturitas maturitas isiologis isiologis neonatus.neonatus. HiperbilirubinemiaHiperbilirubinemia patologis
patologis disebabkan disebabkan oleh oleh inkompatibilitas inkompatibilitas darah darah 7$hesus 7$hesus atau atau A9! A9! hemolisis! hemolisis! sepsis!sepsis! kelainan metabolisme! deisiensi en3im
kelainan metabolisme! deisiensi en3im glucose-6-phospate dehydro glucose-6-phospate dehydrogenase (G6PD)genase (G6PD)! indrom! indrom ;ulbe
;ulbert rt dan dan indrindrom om riglrigler"<aer"<a((ar. #nkom((ar. #nkompatibilpatibiltas tas A dan A dan deisideisiensiensi G6PDG6PD merupakan merupakan penyebab hiperbilirubinemia terbanyak di #ndon
penyebab hiperbilirubinemia terbanyak di #ndonesia.esia.
eningkatan bilirubin seara berlebihan berpotensi men(adi toksik dan menyebabkan eningkatan bilirubin seara berlebihan berpotensi men(adi toksik dan menyebabkan ke
kemamatiatian n dadan n bibila la neneononatuatus s tetersersebubut t dadapapat t bebertrtahahan an hihidudup p papada da (an(angkgka a papan(n(anang g akakanan menimbulkan sekuele nerologis.
menimbulkan sekuele nerologis.
1
1..22 EEPPIIDDEEMMIIOOLLOOGGII Hip
Hiperberbiliilirubrubineminemia ia mermerupaupakan kan konkondisdisi i yayang ng umumum um ditditemuemukan kan di di seluseluruh ruh dundunia.ia. enelitian di Amerika erikat! sebanyak 65% bayi baru lahir menderita ikterus dalam minggu enelitian di Amerika erikat! sebanyak 65% bayi baru lahir menderita ikterus dalam minggu pertama
pertama kehidupannya. kehidupannya. 'i 'i #ndonesia! #ndonesia! data data epidemiologi epidemiologi yang yang ada ada menun(ukkan menun(ukkan bah:abah:a kurang dari 50% bayi baru lahir menderita hiperbilirubinemia yang dapat dideteksi seara kurang dari 50% bayi baru lahir menderita hiperbilirubinemia yang dapat dideteksi seara klinis dalam minggu pertama
klinis dalam minggu pertama kehidupannya.kehidupannya.
#nsiden hiperbilirubinemia neonatus pada bayi ukup bulan di beberapa $ pendidikan #nsiden hiperbilirubinemia neonatus pada bayi ukup bulan di beberapa $ pendidikan antara lain $&! $ 'r.sard(ito! $ 'r. oetomo! $ 'r. )ariadi ber*ariasi dari 1+!,% antara lain $&! $ 'r.sard(ito! $ 'r. oetomo! $ 'r. )ariadi ber*ariasi dari 1+!,% hingga -5%.
hingga -5%.++ enelitian di $& menemukan 5-% kadar bilirubin >5 mg/dL dan 2!+%enelitian di $& menemukan 5-% kadar bilirubin >5 mg/dL dan 2!+% dengan kadar bilirubin >12 mg/dL. 'i $ 'r. ard(ito! -2% bayi ukup bulan dan 5% bayi dengan kadar bilirubin >12 mg/dL. 'i $ 'r. ard(ito! -2% bayi ukup bulan dan 5% bayi kurang bulan mengalami hiperbilirubinemia isiologis.
1.3 KLASIFIKASI a. #kterus =isiologis
#kterus isiologis adalah ikterus yang paling sering ter(adi pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupannya disebabkan oleh peningkatan bilirubin tak terkon(ugasi akibat proses isiologis pada neonatus. roses tersebut antara lain karena penurunan le*el glukoronil transerase! tingginya kadar eritrosit neonatus! masa hidup eritrosit yang lebih pendek 7-0"0 hari9! dan belum matangnya ungsi hepar.
)adar bilirubin tidak terkon(ugasi 7unconjugated bilirubin! 9 pada neonatus ukup bulan dapat menapai 6"- mg/dL pada usia + hari! setelah itu berangsur turun. ada bayi prematur! a:itan ikterus ter(adi lebih dini! kadar bilirubin naik perlahan tetapi dengan kadar punak lebih tinggi! serta memerlukan :aktu lebih lama
untuk menghilang! menapai 2 minggu. )adar bilirubin pada neonatus prematur dapat menapai 10"12 mg/dL pada hari ke"5 dan masih dapat naik men(adi >15 mg/dL tanpa adanya kelainan tertentu. )adar bilirubin akan menapai ?2 mg/dL setelah usia 1 bulan! baik pada bayi ukup bulan maupun prematur. @ika ikterus isiologis! maka harus
1. 4idak munul pada hari pertama
2. )adar bilirubin terkon(ugasi harus ? 2 mg/dL
+. eningkatan kadar bilirubin ? 0!2 mg/dL/(am atau ? 5 mg/dL/hari . #kterus tidak menetap > 2 minggu pada bayi ukup bulan
b. #kterus non isiologis
#kterus non isiologis meru(uk kepada keadaan berikut 1. #kterus ter(adi sebelum usia 2 (am
2. ilirubin total serum > persentil 5 berdasarkan graik normogram +. eningkatan kadar bilirubin > 0!2 mg/dL/(am atau > 5 mg/dL/hari
. )adar bilirubin serum terkon(ugasi > 1!5 B 2 mg/dL atau > 10 B 20% dalam bilirubin serum total
5. #kterus menetap setelah > 2 minggu pada bayi ukup bulan
6. ayi menun(ukkan tanda sakit 7muntah! letargi! kesulitan minum! penurunan berat badan! apne! takipnu! instablilitas suhu9
enyebab ikterus pada bayi baru lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa aktor antara lain
1. roduksi yang berlebihan. Hal ini melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya.
- Hemolitik
4erdapat peningkatan bilirubin tidak terkon(ugasi! retikulosit > 6%! hb ?1+ g/dL. eperti pada
oombsC test positi $h ator in/ompatibility! A12 inompatibility oombsC test negati deek membrane eritrosit 7serositosis!
eliptositosis9! deek en3im eritrosit 7deisiensi ;6'! deisiensi piru*at kinase9! obat"obatan 7ontoh streptomyin! *itamin )9!
hemoglobinopati! sepsis! ineksi seperti bakteri! *irus! dan proto3oa.
- <on hemolitik
4erdapat peningkatan bilirubin tidak terkon(ugasi! retikulosit normal.
Dkstra*askular sealohematoma! perdarahan
olisitemia transusi etal"maternal! terlambatnya pen(epitan tali pusat
2. ;angguan dalam proses uptake dan kon(ugasi akibat dari gangguan ungsi hepar. 4erdapat peningkatan bilirubin tidak terkon(ugasi! retikulosit normal. ;angguan ini dapat disebabkan oleh
- #kterus isiologis
eningkatan kadar bilirubin serum pada minggu pertama kehidupan disebabkan karena
eban bilirubin yang meningkat pada neonatus karena *olume eritrosit
meningkat sebagai kompensasi tekanan parsial oksigen yang rendah! umur eritrosit pendek dan peningkatan resirkulasi bilirubin enterohepatal.
)urangnya uptake hati sebagai dampak penurunan kadar protein
pengikat bilirubin.
)urangnya kon(ugasi karena masih rendahnya akti*itas en3im uridine
diphospate glucuronyl transferase 7';49
- rigler"<a((ar syndrome tipe 1 dan 2A tidak terdapatnya en3im glukoronil
transerase
- ;ilbert syndr ome - Hipotir oidisme
- reast milk (aundi/e
dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat! sulaura3ole. 'eisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin indirek yang bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.
. ;angguan ekskresi yang ter(adi akibat sumbatan dalam li*er 7karena ineksi atau kerusakan sel li*er9. ;angguan ini dapat ter(adi akibat obstruksi dalam hepar atau diluar hepar. )elainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan ba:aan. bstruksi dalam hepar biasanya akibat ineksi atau kerusakan hepar oleh penyebab lain. 4erdapat peningkatan bilirubin kon(ugasi dan tidak terkon(ugasi! oombCs tes negati*e! bilirubin terkon(ugasi >2mg/dL atau >20% dari total serum bilirubin.
- bstruksi bilier atresia bilier! holedohal yst! primary sler osing
holangitis! batu empedu! neoplasma! 'ubin"@ohnson syndrome! $otorCs syndr ome
-
#n.eksiA sepsis! #)! si.ilis! toksoplasmosis! tuber/ulosis! hepatitis!rubella! herpes
- ;angguan metabolik ysti ibrosis! galaktosemia! glyogen storage
disease! ;au/herCs disease! hypothyroidism! EilsonCs disease! <iemann"
ik disease
- bat"obatan aspirin! a/etaminophen! sul.a! alohol! riampisin!
erythr omy/in! kortikosteroid! tetra/y/line
1.5 PATOFISIOLOGI
ilirubin merupakan bentuk akhir dari pemeahan katabolisme heme melalui proses oksidasi"reduksi. Langkah oksidasi yang pertama adalah bili*erdin yang dibentuk dari heme dengan bantuan en3im heme oxigenase. ili*erdin kemudian akan direduksi men(adi bilirubin oleh en3im biliverdin reductase
ada bayi baru lahir! sekitar ,5% produkis bilirubin berasal dari katabolisme heme haemoglobin dari eritrosit sirkulasi. ayi baru lahir akan memproduksi bilirubin -"10 mg/kg/hari! sedangkan orang de:asa sekitar +" minggu/kg/hari. eningkatan produksi bilirubin pada bayi baru lahir disebabkan masa hidup eritrosit bayi lebih pendek 7,0"0 hari9 dibandingkan dengan orang de:asa 7120 hari9! peningkatan degradasi heme! turn o*er sitokrom yang meningkat! dan reabsorbsi bilirubin dari usus yang meningkat.
;ambar 1. &etabolisme 'egradasi Heme dan embentukan ilirubin22
&etabolisme bilirubin
ilirubin diproduksi dari degradasi hemoglobin. Heme dilepaskan dari hemoglobin sel darah merah atau dari hemoprotein lainnya yang terdegradasi oleh proses en3imatik yang melibatkan heme oFygenase! yang membutuhkan <A'H dan oksigen! dan mengakibatkan
pelepasan besi dan pembentukan karbon monoksida dan bili*erdin. ili*erdin kemudian dikon*ersikan men(adi bilirubin oleh bili*erdin reduktase.
embentukan bilirubin yang ter(adi di sistem retikuloendotelial ini selan(utnya dilepaskan ke sirkulasi yang akan berikatan dengan albumin! kemudian akan ditransportasi ke sel hepar. ilirubin ini disebut bilirubin tidak terkon(ugasi yang mempunyai siat larut dalam lemak! tidak larut dalam air! dapat melalui plasenta. 'alam bentuk bilirubin tidak terkon(ugasi ini! bilirubin sulit untuk diekskresikan 7karena siatnya yag larut lemak9 dan bisa dengan mudah mele:ati sistem sara pusat! toksik bagi sara sehingga bisa ter(adi kernikterus.
ilirubin dalam serum terdapat dalam bentuk yang berbeda.
1. ilirubin tak terkon(ugasi yang terikat dengan albumin dan membentuk sebagian besar bilirubin tak terkon(ugasi dalam serum
2. ilirubin bebas
+. ilirubin terkon(ugasi 7terutama monoglukoronida dan diglukoronida9 yaitu bilirubin yang siap diekresikan melalu gin(al atau sistem bilier
. ilirubin terkon(ugasi yang terikat dengan albumin serum 7G bilirubin9.
ada saat bilirubin menapai membrane plasma hepatosit! albumin terikat pada reseptor permukaan sel. ilirubin ditranser melalui sel membran yang berikatan dengan ligandin 7protein 9 dan dengan protein ikatan sistolik lainnya. ilirubin tidak terkon(ugasi akan dikon(ugasikan oleh !ridine Diphophate Glucuronosyltransferase 7';49 dalam bentuk bilirubin terkon(ugasi. )atalisasi oleh en3im ini akan merubah ormasi men(adi bilirubin monoglukoronida yang selan(utnya akan dikon(ugasi men(adi bilirubin diglukoronida. ilirubin terkon(ugasi tidak larut dalam lemak tetapi larut dalam air! non " toxic dan tidak dapat mele:ati sa:ar darah otak. ilirubin terkon(ugasi dikeluarkan dari hepar melalui kanalikuli empedu ke dalam traktus digesti*us kemudian keluar bersama dengan eses atau direabsorpsi kembali. Akan tetapi! bilirubin terkon(ugasi tidak dapat langsung direabsorpsi keuali (ika dikon*ersikan kembali men(adi bentuk tidak terkon(ugasi oleh en3im # " glukoronidase yang terdapat dalam usus. $eabsorpsi bilirubin dari saluran erna dan kembali ke hati untuk dikon(ugasi kembali disebut sirkulasi entero hepatik.
1.6 FAKTOR RISIKO =aktor &aternal
lood type A or $h inompatibility
=aktor <eonatal
reasteeding
'rugs dia3epam 7Ialium9! oFytoin 7itoin9 Dthniity Asian! <ati*e! Amerian
&aternal illness gestational diabetes
bruising! instrumented deli*ery
'rugs sulisoFa3ole aetyl :ith erythromyin ethylsuinate 7edia3ole9! hlorampheniol 7hloromyetin9
DFessi*e :eight loss ater birth #netions 4$H
#nreJuent eedings &ale gender
olyythemia rematurity
re*ious sibling :ith hyperbilirubinemia
$%&' toxoplasmosis* other viruses* rubella* cytomegalovirus* herpes (simplex) viruses.
1.7 MANIFESTASI KLINIS
Earna kuning 7ikterik9 pada kulit! membrane mukosa dan bagian putih 7slera9 mata terlihat saat kadar bilirubin darah menapai sekitar 0 Kmol/l. 'isamping itu dapat pula disertai dengan ge(ala"ge(ala
1. 'ehidrasi.Asupan kalori tidak adekuat 7misalnya kurang minum! muntah"muntah9 2. uat. ering berkaitan dengan anemia hemolitik 7mis. )etidakookan golongan
darah A! rhesus! deisiensi ;6'9 atau kehilangan darah ekstra*askular. +. 4rauma lahir. ruising! sealhematom 7peradarahan kepala9! perdarahan tertutup
lainnya.
. letorik 7penumpukan darah9. olisitemia! yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat.
5. Letargik dan ge(ala sepsis lainnya.
6. etekiae 7bintik merah di kulit9. ering dikaitkan dengan ineksi ongenital! sepsis atau eritroblastosis.
,. &ikroseali 7ukuran kepala lebih keil dari normal9 ering berkaitan dengan anemia hemolitik! ineksi kongenital! penyakit hati
-. Hepatosplenomegali 7pembesaran hati dan limpa9 . malitis 7peradangan umbilikus9
10. Hipotiroidisme 7deisiensi akti*itas tiroid9
11. &assa abdominal kanan 7sering berkaitan dengan duktus koledokus9
12. =eses dempul disertai urin :arna oklat. ikirkan ke arah ikterus obstrukti! selan(utnya konsultasikan ke bagian hepatologi.
1.8 DIAGNOSIS Anamn!"!
- ;e(ala hiperbilirubinemia dikelompokkan men(adi
o ;e(ala akut ge(ala yang dianggap sebagai ase pertama kernikterus pada
neonates adalah letargi! tidak mau minum dan hipotoni.
o ;e(ala kronik tangisan yang melengking 7high pith ry9 meliputi
hipertonus dan opistonus 7bayi yang selamat biasanya menderita ge(ala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis! gengguan pendengaran! paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis9.
- $i:ayat keluarga ikterus! anemia! splenektomi! serositosis! deisiensi glukosa 6"
osat dehidrogenase 7;6'9.
- $i:ayat keluarga dengan penyakit hati! menandakan kemungkinan
galaktosemia! deiisiensi ala"1"antiripsin! tirosinosis! hipermetioninemia! penyakit ;ilbert! sindrom rigler"<a((ar tipe 1 dan ##! atau ibrosis kistik.
- $i:ayat saudara dengan ikterus atau anemia! mengarahkan pada kemungkinan
inkompatibilitas golongan darah atau breast-milk jaundice
- $i:ayat sakit selama kehamilan! menandakan kemungkinan ineksi *irus
atau toksoplasma.
- $i:ayat obat"obatan yang dikonsumsi ibu! yang berpotensi menggeser ikatan
bilirubin dengan albumin 7sulonamida9 atau mengakibatkan hemolisis pada bayi dengan deisiensi ;6' 7sulonamida! nitrourantoin! antimalaria9.
- $i:ayat persalinan traumatik yang berpotensi menyebabkan perdarahan atau
hemolisis. ayi asiksia dapat mengalami hiperbilirubinemia yang disebabkan ketidakmampuan hati memetabolisme bilirubin atau akibat perdarahan intrakranial. )eterlambatan klem tali pusat dapat menyebabkan polisitemia neonatal dan peningkatan bilirubin.
- emberian nutrisi parenteral total dapat menyebabkan hiperbilirubinemia direk
berkepan(angan.
- emberian A#. Harus dibedakan antara breast feeding jaundice dan breast-milk
jaundice
+reastfeeding jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh kekurangan asupan
A#.iasanya timbul pada hari ke"2 atau ke"+ pada :aktu produksi A# belum banyak. ntuk neonatus ukup bulan sesuai masa kehamilan 7bukan bayi berat
lahir rendah9! hal ini tidak perlu dikha:atirkan! karena bayi dibekali adangan lemak oklat! glikogen! dan airan yang dapat mempertahankan metabolisme selama ,2 (am.Ealaupun demikian keadaan ini dapat memiu ter(adinya hiperbilirubinemia! yang disebabkan peningkatan sirkulasi enterohepatik akibat kurangnya asupan A#. #kterus pada bayi ini tidak selalu disebabkan oleh breastfeeding jaundice! karena dapat sa(a merupakan hiperbilirubinemia isiologis.
+reast-milk jaundice adalah ikterus yang disebabkan oleh air susu ibu 7A#9.
#nsidens pada bayi ukup bulan berkisar 2"%. ada sebagian besar bayi! kadar bilirubin turun pada hari ke"! tetapi pada breast-milk jaundice* bilirubin terus naik! bahkan dapat menapai 20"+0 mg/dL pada usia 1 hari. ila A# dihentikan! bilirubin akan turun seara drastis dalam - (am. ila A# diberikan kembali! maka bilirubin akan kembali naik tetapi umumnya tidak akan setinggi sebelumnya. ayi menun(ukkan pertambahan berat badan yang baik! ungsi hati normal! dan tidak terdapat bukti hemolisis. +reast-milk jaundice dapat berulang 7,0%9 pada kehamilan berikutnya. &ekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum diketahui! tetapi diduga timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase 7';A9 oleh hasil metabolisme progesteron! yaitu pregnane"+"alpha2"beta" diol yang ada di dalam A# sebagian ibu.
P m#"$!aan %"!"$
#kterus ter(adi akibat akumulasi bilirubin dalam darah sehingga kulit! mukosa dan atau sklera bayi tampak kekuningan. Hiperbilirubinemia merupakan istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum setelah ada hasil laboratorium yang menun(ukkan peningkatan kadar bilirubin. #kterus akan tampak seara *isual (ika kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dl.
eara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau beberapa hari kemudian. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang ukup. #kterus akan terlihat lebih (elas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan yang kurang! terutama pada neonatus yang kulitnya gelap. enilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar. 4ekan kulit seara ringan memakai (ari tangan untuk memastikan :arna kulit dan (aringan subkutan. Eaktu timbulnya ikterus mempunyai
arti penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.
aranya dengan (ari telun(uk ditekankan pada tempat"tempat yang tulangnya menon(ol seperti tulang hidung! dada! lutut dan lain"lain. 4empat yang ditekan akan tampak puat atau kuning. enilaian kadar bilirubin pada masing"masing tempat tersebut disesuaikan dengan tabel yang telah diperkirakan kadar bilirubinnya.
4abel 1. 'era(at ikterus pada neonatus menurut )ramer
Hal"hal yang harus diari pada pemeriksaan .isikA
- rematuritas
- )eil masa kehamilan! kemungkinan berhubungan dengan polisitemia. - 4anda ineksi intrauterin! misalnya mikroseali! keil masa kehamilan - erdarahan ekstra*askular! misalnya memar! sealhematom
- uat! berhubungan dengan anemia hemolitik atau kehilangan darah ekstra*askular - etekie! berkaitan dengan ineksi kongenital! sepsis! atau eritroblastosis
- Hepatosplenomegali! berkaitan dengan anemia hemolitik! ineksi kongenital! atau
penyakit hati
- malitis
- )orioretinitis! berhubungan dengan ineksi kongenital - 4anda hipotiroid
Pm#"$!aan &n'n(an)
ona agian tubuh yang kuning
$ata"rata serum bilirubin indirek 7µ mol/l9
ilirubin serum total
1. )epala dan leher 100 5 mg/dLM
2. usat"leher 150 10 mg/dL
+. usat"paha 200 12 mg/dL
. Lengan N tungkai 250 1+"15mg/dL
4abel 2. D*aluasi Laboratorium Hiperbilirubinemia <eonatal
Indication Assessments
,aundice in the first . hours $/+ or $c+ level ,aundice excessive for infant0s age $/+ or $c+ level &eceiving phototherapy or $/+ level
increasing rapidly
+lood type and 'oombs0 test '+' and peripheral blood smear 'onjugated bilirubin level
'onsider reticulocyte count1 G6PD and end-tide carbon monoxide (corrected) levels &epeat $/+ measurement in four to . hours $/+ level approaching exchange transfusion
threshold or not responding to phototherapy
&eticulocyte count1 G6PD* albumin* and end-tide carbon monoxide (corrected) levels 2levated conjugated bilirubin level !rine culture* urinalysis
'onsider sepsis evaluation Prolonged jaundice (more than 3 4eeks) or
sick infant
$/+ and conjugated bilirubin levels 'heck results of ne4born thyroid and galactosemia screen
'+' complete blood count1 G6PD glucose-6-phosphate dehydrogenase1 $c+ transcutaneous bilirubin1 $/+ total serum bilirubin
/umber5 dapted 4ith permission from merican cademy of Pediatrics /ubcommittee on yperbilirubinemia 7anagement of hyperbilirubinemia in the ne4born infant 38 or more 4eeks of gestation 9published correction appears in Pediatrics ::.1;;.(.)5;;3<= Pediatrics
::.1;;.(;)53::3:
- ilirubin serum total. ilirubin serum direk dian(urkan untuk diperiksa bila ikterus
menetap sampai usia >2 minggu atau diurigai adanya kolestasis.
- 'arah perier lengkap dan gambaran apusan darah tepi untuk melihat morologi
eritrosit dan ada tidaknya hemolisis. ila asilitas tersedia! lengkapi dengan hitung retikulosit.
- ;olongan darah! $hesus! dan direct 'oombs> test dari ibu dan bayi untuk menari
penyakit hemolitik. ayi dari ibu dengan $hesus negati harus men(alani pemeriksaan golongan darah! $hesus! dan direct 'oombs> test segera setelah lahir.
- )adar en3im ;6' pada eritrosit.
- ada ikterus yang berkepan(angan! lakukan u(i ungsi hati! pemeriksaan urin untuk
menari ineksi saluran kemih! serta pemeriksaan untuk menari ineksi kongenital! sepsis! deek metabolik! atau hipotiroid.
Pn+)a,an
-Amerian Aademy o ediatri mengeluarkan strategi praktis dalam penegahan dan penanganan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir 7?+5 minggu atau lebih9 dengan tu(uan
menurunkan insidensi dari neonatal hiperbilirubinemia berat dan ensealopati bilirubin serat meminimalkan risiko yang tidak menguntungkan seperti keemasan ibu! berkurangnya breast eeding atau terapi yang diperlukan. enegahan dititik beratkan pada pemberian minum sesegera mungkin! sering menyusui untuk menurunkan shunt enterohepatik! menun(ang kestabilan bakteri lora normal dan merangsang aktiitas usus halus.
S#a)" Pn+)a,an ,"&#/"0"#'/"nm"a 1. Pn+)a,an &#"m#
- &engan(urkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit -"12 kali perhari
untuk beberapa hari pertama.
- 4idak memberikan airan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada bayi
yang mendapat A# dan tidak mengalami dehidrasi. 2. Pn+)a,an !$'n#
- Harus melakukan penilaian sistematis terhadap resiko kemungkinan ter(adinya
hiperbilirubinemia berat! selama periode neonatal.
- 4entang golongan darah emua :anita hamil harus diperiksa golongan darah
A dan rhesus serta penyaringan serum antibodi isoimun yang tidak biasa
- ila golongan darah ibu tidak diketahui atau $h negati dilakukan
pemeriksaan antibodi direk 7tes oombs9! golongan darah dan tipe $h 7'9 darah tali pusat bayi.
- ila golongan darah ibu !$h positi terdapat pilihan untuk dilakukan tes
golongan darah dan tes oombs pada darah tali pusat bayi! tetapi hal itu tidak diperlukan (ika dilakukan penga:asan! penilaian terhadap resiko sebelum keluar rumah sakit 7$9 dan tidak lan(ut yang memadai.
- 4entang penilaian klinis Harus memastikan bah:a semua bayi seara rutin
dimonitor terhadap timbulnya ikterus dan menetapkan protokol terhadap penilaian ikterus yang harus dinilai saat memeriksa tanda *ital! terapi tidak
kurang dari setiap -"12 (am.
- rotokol untuk penilaian ikterus harus melibatkan seluruh sta pera:atan yang
dituntut untuk dapat memeriksa tingkat bilirubin seara transkutan atau memeriksakan bilirubin serum total.
Ea0'a!" La/#a#"'m
engukuran bilirubin transkutaneus dan atau bilirubin serum total harus dilakukan pada setiap bayi yang mengalami ikterus dalam 2 (am pertama setelah lahir. enentuan
:aktu dan perlunya pengukuran ulang bilirubin transkutaneus atau bilirubin serum total tergantung pada daerah mana kadar bilirubin terletak! umur bayi! dan e*olusi hiperbilirubinemia.
engukuran bilirubin transkutaneus atau dan bilirubin serum total harus dilakukan bila tampak ikterus yang berlebihan. @ika dera(at ikterus meragukan! pemeriksaan bilirubin serum harus dilakukan! terutama pada kulit hitam! oleh karena pemeriksaan dera(at ikterus seara *isual seringkali salah. emua kadar bilirubin harus diinterpretasikan sesuai umur bayi dalam (am.
Pn/a/ $'n"n)
&emikirkan kemungkinan penyebab ikterus pada bayi yang menerima oto terapi atau bilirubin total serum meningkat epat dan tidak dapat di(elaskan berdasarkan anamnesa dan pemriksaan isik.
ayi yang mengalami peningkatan bilirubin direk atau kon(ungasi harus dilakukan analisis dan kultur urin. emeriksaan laboratorium tambahan untuk menge*aluasi sepsis harus dilakukan bila terdapat indikasi berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan isik.
ayi sakit dan ikterus pada bayi sakit atau umur lebih + minggu harus dilakukan pemeriksaan bilirubin total dan direk atau bilirubin kongasi untuk mengidentiikasi adanya
kolestasis! (uga dilakukan penyaringan terhadap tiroid dan galaktosemia.
ila kadar bilirubin direk atau bilirubin kongasi meningkat! dilakukan e*aluasi tambahan untuk menari penyeba kolestasis. emeriksaan terhadap kadar ;lukose" 6" hospat 'ehindrogenase 7;6'9 direkomendasikan untuk bayi ikterus yang mendapat ototerapi dan dengan ri:ayaOt keluarga atau etnis atau asal geograis yang menun(ukkan keendrungan deisiensi ;6' atau pada bayi yang respon buruk terhadap ototerapi
Pn"0a"an #!"$ !/0'm /a" "&'0an)$an
ebelum pulang dari rumah sakit! setiap bayi harus dinilai terhadap resiko berkembangnya hiperbilirubinemia berat! dan semua pera:atan harus menetapkan protokol untuk menilai resiko ini. enilaian ini sangat penting untuk bayi yang pulang sebelum ,2 (am. K/"(a$an an &#!'# RS
Harus memberikan inormasi tertulis dan lisan kepada orangtua saat keluar dari $! termasuk pen(elasan tentang kuning! perlunya monitoring terhadap kuning! dan an(uran bagaimana monitoring dilakukan.
4indak lan(ut emua bayi harus diperiksa oleh petugas kesehatan proesional yang berkualitas beberapa hari setelah keluar $ untuk menilai keadaan bayi dan ada tidaknya kuning. Eaktu dan tempat untuk melakukan penilaian ditentukan berdasarkan lama pera:atan! ada atau tidaknya aktor resiko untuk hiperbilirubinemia dan risiko masalah
neonatal lainnya.
aat tindak lan(ut erdasarkan tabel diba:ah
ayi )eluar $ Harus 'ilihat aat mur ebelum umur 2 (am ,2 (am
Antara umur 2 dan ,! (am 6 (am
Antara umur - dan ,2 (am 120 m
ntuk beberapa bayi yang dipulangkan sebelum - (am! di perlukan 2 kun(ungan tindak lan(ut yaitu kun(ungan pertama antar 2" ,2 (am dan kedua antara ,2"120 (am. enilaian klinis harus dikgunakan dalam tindak lan(ut. ada bayi yang mempunyai aktor resiko terhadap hiperbilirubinemia harus dilakukan tindak lan(ut yang lebih a:al atau lebih sering. edangkan bayi yang resiko keil dan tidak beresiko! :aktu pemeriksaan kembali dapat lebih lama.
&enunda pulang dari $ ila tindak lan(ut yang memadai tidak dapat dilakukan terhadap adanya peningkatan resiko timbulnya hiperbilirubinemia berat! mungkin diperlukan penundaan kepulangan dari $ sampai tindak lan(ut memadai dapat dipastikan atau periode
resiko terbesar telah terle:ati 7,2"6 (am9
enilaian tindak lan(ut harus termasuk berat badan bayi dan perubahan persentasi berat lahir! asupan yang adekuat! pola A dan A)! serta ada tidaknya kuning. enilaian klinis harus digunakan untuk dilakukan perlunya pemeriksaan bilirubin. @ika penilaian *isual meragukan! kadar bilirubin transkutaneus dan bilirubin total serum harus diperksa. erkiraan kadar bilirubin *isusal dapat keliru! terutama pada bayi dengan kulit hitam.
Pn)00aan /a" n)an "$#'!
1. Pn)00aan /a" "$#'! an) mna&a ASI
erikut ini adalah elemen"elemen kuni yang harus diperhatikan pada pengelolaan early (aundie pada bayi yang mendapat A#.
engelolaan ikterus dini 7early (audie9 pada bayi yang mendapat A#
1. bser*asi semua eses a:al bayi. ertimbangkan untuk merangsang pengeluaran (ika eses tidak keluar dalam :aktu 2 (am
+. 4idak dian(urkan pemberian air! dektrosa atau ormula pengganti
. bser*asi berat badan! bak dan bab yang berhubungan dengan pola menyusui
5. )etika kadar bilirubin menapai 15mg/dl! tingkatkan pemberian minum! rangsang pengeluaran/ produksi A# dengan ara memompa dan menggunakan protokol penggunaan ototerapi yang dikeluarkan AA
6. 4idak terdapat bukti bah:a early (aundie berhubungan dengan abnormalitas A#! sehingga penghentian menyusui sebagai suatu upaya hanya diindikasikan (ika ikterus menetap lebih dari 6 hari atau meningkat diatas 20mg/dl atau ibu memiliki ri:ayat bayi sebelumnya terkena kuning
2. Pn))'naan Fa#ma$#a&"
-=armakoterapi telah digunakan untuk mengelola hiperbilirubinemia dengan merangsang induksi en3im" en3im hati dan protein pemba:a! guna mempengaruhi penghanuran heme! atau untuk mengikat bilirubin dalam usus halus sehingga
reabsorpsi enterohepatik menurun. Antara lain
1. #munoglobulin intra*ena telah digunakan pada bayi" bayi dengan $h yang berat dan imunokompabilitas A untuk menekan hemolisis isoimun dan menurunkan tindakan tranusi. #I#; dapat digunakan dengan dosis 0!5 g" 1g/kgbb 7 single dose9
2. =enobarbital telah memperlihatkan hasil lebih eekti! merangsang aktiitas! dan konsentrasi ';4 dan ligandin serta dapat meningkatkan (umlah tempat ikatan bilirubin. 4er(adi peningkatan uptake hepar! kon(ugasi dan eksresi bilirubin. enggunaan enobarbital setelah lahir masih kontro*ersial dan seara umum tidak direkomendasikan. 'iperlukan :aktu beberapa hari sebelum terlihat perubahan bermakna! hal ini membuat pengguaan ototerapi nampak (auh lebih muda. =enobarbital telah digunakan pertama kali pada inkompabilitas $h untuk mengurangi (umlah tindakan tranusi ganti. enggunaan enobarbital proilaksis untuk mengurangi pemakaian ototerapi atau transusi ganti pada bayi dengan deisiensi ;6' ternyata tidak membuahkan hasil.
+. enegahan hiperbilirubinemia dengan menggunakan metalloprotoporpirin (uga telah diteliti. at ini adalah analoJ sintesis heme. rotoporpirin telah terbukti eekti sebagai inhibitor kompetiti sari heme oksigenase! en3im ini deperlukan untuk katabolisme heme men(adi bili*erdin! dengan 3at ini heme diegah dari katabolisme dan diekskresikan seara utuh didalam empedu.
. ada penelitian terhadap bayi kurang dan ukup bulan! bayi dengan datau tanpa penyakit hemolitik! tin"protoporpirin 7n"9 dan tin" mesoporpirin 7n"&9
dapat menurunkan kadar bilirubin serum. enggunaan ototerapi setelah pemberian n" berhubungan dnegan timbulnya eritema oto toksik. n" &
kurang bersiat toksik! khususnya (ika digunakan bersamaan dengan ototerapi. ada penelitian terbaru dnegan penggunaan n"& maka ototerapi pada bayi ukup bulan tidak diperlukan lagi! sedangkan pada bayi kurang penggunaannya telah banyak berkurang. emakaian obat ini masih dalam perobaan dan keluaran (angka pan(ang belum diketahui! sehingga pemakaian obat ini sebaiknya hanya digunakan untuk bayi yang mempunyai resiko tinggi tehadap ke(adian hiperbilirubinemia ynag berkembang men(adi disungsi neurologi dan (uga sebagai klinikal trial.
5. aru" baru ini dilaporkan bah:a pemberian inhibitor ;lukoronidase pada bayi sehat ukup bulan yang mendapat A#! seperti asam L"Aspartik dan asein hoidrolisat dalam (umlah keil 75ml / dosis B 6F perhari 9 dapat meningkatkan pengeluaran bilirubin eses dan ikterus men(adi berkurang dibandingkan dengan bayi kontrol. )elompok bayi yang mendapat ampuran :hey atau kasein 7bukan inhibitor glukuronidase9 )uningnya (uga tampak menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol! hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan ikatan bilirubin kon(ugasi yang berakibat pada penurunan (alur enterohepatik.
@ika kadar bilirubin total serum tidak menurun atau meningkat :alaupun telah mendapat ototerapi intensi! kemungkinan telah ter(adi hemolisis dan direkomendasikan untuk menghentikan oto terapi.
'alam penggunaan petun(uk ototerapi dan transusi tukar! kadar bilirubin direk atau kon(ugasi tidak harus dikurangkan dari bilirubin total. 'alam kondisi dimana kadar bilirubin direk 50% atau lebih dari bilirubin total ! tidak tersedia data yang baik untuk petun(uk terapi dan direkomendasikan untuk berkonsultasi kepada ahlinya.
@ika kadar bilirubin total serum berada pada angka untuk rekomendasi dilakukan transusi ganti atau (ika kadar bilirubin total sebesar 25 mg/dl atau lebih tinggi pada setiap :aktu! hal ini merupakan keadaan emergensi dan bayi harus segera masuk dan mendapatkan pera:atan ototerapi intensi. ayi"bayi ini tidak harus diru(uk melalui bagian emergensi
karena hal ini dapat menunda terapi.
4ransusi ganti harus dilakukan hanya oleh personal yang terlatih diruangan <# dengan obser*asi ketat dan mampu melakukan resusitasi.
ototerapi intensi atau kadar bilirubin total serum berkisar 2"+ mg/dl dari kadar transusi ganti. @ika diperlukan dosis ini dapat diulang dalam 12 (am.
Ra!" a0/'m"n !#'m an #a!" /"0"#'/"n a0/'m"n
&erupakan suatu pilihan untuk mengukur kadar serum albumin dan mempertimbangkan kadar albumin kurang dari + gr/dl sebagai satu aktor resiko untuk menurunkan ambang batas penggunaan ototerapi.
@ika dipertimbangkan transusi ganti! kadar albumin serum harus diukur dan digunakan rasio bilirubin / albumin yang berkaitan dengan kadar bilirubin total serum dan aktor" aktor lainnya yang menentukan dilakukannya transusi ganti.
B"0"#'/"n n!%a0&a" a$'
'irekomendasikan untuk segera melakukan transusi ganti untuk setipa bayi ikterus dan tampak maniestasi ase menengah sampai lan(ut dari ensealopati bilirubin akut 7hipertonia! arhing! tetroollis! opistotonus! demam! menangis melengking9 meskipun kadar bilirubintotal serum telah turun. emua asilitas pera:atan dan pelayanan bayi harus
memilki peralatan untuk ototerapi intensi.
Mana(mn /a" "$#'! &aa #aa (a0an
ada bayi yang menyusu yang memerlukan ototerapi! AA merekomendasikan bah:a! (ika memungkinkan! menyusui harus diteruskan. @uga terdapat pilihan untuk menghentikan sementara dan menggantinya dengan ormula. Hal ini dapat mengurangi kadar bilirubin dan atau meningkatkan eektiitas ototerapi. ada bayi menyusui yang mendapat ototerapi! suplementasi dengan pemberian A# yang dipompa atau ormula adalah ukup (ika asupan bayi tidak adekuat! berat badan turun berlebihan! atau bayi tampak dehidrasi.
- ebagai patokan gunakan kadar bilirubin total
- =aktor resiko isoimune hemolyti disease! deisiensi ;6'! asiksia! letargis!suhu tubuh
yang tidak stabil! sepsis! asidosis! atau kadar albumin ? +g/dL
- ada bayi dengan usia kehamilan +5"+, diperbolehkan untuk melakukan ototerapi pada
kadar bilirubin total sekitar medium risk line &erupakan pilihan untuk melakukan inter*ensi pada kadar bilirubin total serum yang lebih rendah untuk bayi" bayi yang mendekati usia +5 minggu dan dengan kadar bilirubin total serum yang lebih tinggi untuk bayi" bayi yang mendekati usia +, minggu.
- 'iperbolehkan melakukan oto terapi baik di rumah sakit atau dirumah pada kadar
bilirubin total 2"+ mg/dl diba:ah garis yang ditun(ukkan! namun pada bayi" bayi yang memiliki aktor resiko ototerapi sebaiknya tidak dilakukan dirumah.
etun(uk ototerapi 7menurut AA! 2009 tertera pada
erhatian selama ototerapi 7intensi 9 ulang 4 setiap 2"+ (am / "2 (am.
1. Apabila 4 O 25 mg/dl bayi sehat! atau O 20 mg/dl bayi sakit/) diperlukan transusi tukar.
2. ayi dengan hemolitik isoimun dengan ototerapi intensi 4 meningkat diperlukan transusi tukar. Apabila memungkinkan berikan imunoglobulin 0!5 B 1 gr/kg > 2 (am! ulangi dalam 12 (am bila perlu.
+. Apabila berat badan turun >12%! dehidrasi berikan ormula/A# peras/airan intra*ena 7kristaloid9.
. Apabila 4 tidak menurun! atau 4 berubah pada kadar transusi tukar! atau rasio 4/albumin melebihi ig. P pertimbangkan transusi tukar.
5. 4ergantung penyebab hiperbilirubinemia! setelah terapi sinar distop dan setelah pulang! periksa 4 setelah 2 (am kemudian
R
4abel #ndikasi =ototerapi berdasarkan 4 7EH9
• Lampu yang dipakai sebaiknya tidak digunakan lebih dari 500 (am! untuk
menghindari turunnya energy yang dihasilkan oleh lampu yang digunakan.
• akaian bayi dibuka agar bagian tubuh dapat seluas mungkin terkena sinar.
• )edua mata ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan ahaya untuk
menegah kerusakan retina. enutup mata dilepas saat pemberian minum dan kun(ungan orang tua untuk memberikan rangsang *isual pada neonatus. emantauan iritasi mata dilakukan tiap 6 (am dengan membuka penutup mata.
• 'aerah kemaluan ditutup! dengan penutup yang dapat memantulkan ahaya untuk
melindungi daerah kemaluan dari ahaya ototeraphy.
• ada lampu diatur dengan (arak 20"+0m di atas tubuh bayi! untuk mendapatkan
energi yang optimal.
• osisi bayi diubah tiap - (am ! agar tubuh mendapat penyinaran seluas mungkin. • uhu tubuh diukur "6 (am sekali atau se:aktu":aktu bila perlu.
• emasukan airan dan minuman dan pengeluaran urine! eses! dan muntah diukur!
diatat dan dilakukan pemantauan tanda dehidrasi
• Hidrasi bayi diperhatikan! bila perlu konsumsi airan ditingkatkan. • Lamanya terapi sinar diatat.
Apabila dalam e*aluasi kadar bilirubin serum barada dalam batas normal! terapi sinar dihentikan. @ika kadar bilirubin masih tetap atau tidak banyak berubah! perlu dipikirkan adanya beberapa kemungkinan! antara lain lampu yang tidak eekti atau bayi menderita dehidrasi! hipoksia! ineksi! dan gangguan metabolism.
emberian terapi sinar dapat menimbulkan eek samping. <amun! eek samping tersebut bersiat sementara! yang dapat di egah atau dapat ditanggulangi dengan memperhatikan tata ara penggunaan terapi sinar dan diikuti dengan pemantauan keadaan bayi seara berkelan(utan.
)elainan yang mungkin timbul pada neonatus yang mendapati terapi sinar adalah
• eningkatan kehilangan airan yang tidak terukur.
• Dnergi ahaya ototerapi dapat meningkatkan suhu lingkungan dan menyebabkan
peningkatan penguapan melalui kulit. 4erutama bayi premature atau berat lahir sangat rendah. )eadaan ini dapat di antisipasi dengan pemberian airan tambahan.
• =rekuensi deekasi meningkat. &eningkatnya bilirubin indiret pada usus akan
meningkatkan pembentukan en3im latase yang dapat meningkatkan peristalti usus. emberian susu dengan kadar laktosa rendah akan mengurangi timbulnya diare.
• 4imbul kelainan kulit di daerah muka badan dan ekstremitas! dan akan segera hilang
setelah terapi berhenti. 'i laporkan pada beberapa bayi ter(adi Sbron?e baby syndromeT! hal ini ter(adi karena tubuh tidak mampu mengeluarkan dengan segera hasil terapi sinar. erubahan :arna kulit ini bersiat sementara dan tidak mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi.
• eningkatan suhu.
• eberapa neonatus yang mendapat terapi sinar! menun(ukkan kenaikan suhu tubuh!
ini disebabkan karena suhu lingkungan yang meningkat atau gangguan pengaturan suhu tubuh bayi.
• )adang di temukan kelainan! seperti gangguan minum! letargi! dan iritabilitas. #ni
bersiat sementara dan hilang sendirinya.
M$an"!m $#(a %#a&"
Dektiitas dari ototerapi tergantung dari penyinaran 7energi yang dikeluarkan9 sumber ahaya. inar diukur dengan radiometer atau spektroradiometer dalam satuan E/m2 atau 8E/ m2/nanometer. 'iposisikan 20 m diatas neonatus dengan gelombang +0 "0 nm +6 aik sinar biru 700"550 nm9! sinar hi(au 7550"-00nm9 maupun sinar putih 7+00"-00 nm9 akan mengubah bilirubin indirek men(adi bentuk yang larut dalam air untuk diekskresikan melalui empedu atau urine dan tin(a.
e:aktu bilirubin mengabsorpsi ahaya! ter(adi reaksi kimia yaitu isomerisasi! selain itu terdapat (uga kon*ersi ire*ersibel men(adi isomer kimia lainnya yang disebut lumirubin yang seara epat dibersihkan dari plasma saluran empedu. Lumirubin merupakan produk terbanyak dari degradasi bilirubin akibat terapi sinar 7ototerapi9. e(umlah keil bilirubin plasma tak terkon(ugasi diubah oleh ahaya men(adi dipyrole yang diekskresikan le:at urin. =otoisomer bilirubin lebih polar dibandingkan bentuk asalnya dan seara langsung bisa diekskresikan melalui empedu. Hanya produk oto oksidan sa(a yang dapat diekskresikan melalui urin.
T#an!%'!" T'$a#
4ransusi tukar adalah suatu tindakan pengambilan se(umlah darah pasien yang dilan(utkan dengan pengembalian darah dari donor dalam (umlah yang sama yang dilakukan berulang"ulang sampai sebagian besar darah pasien tertukar 7=ried! 1-29. ada pasien
hiperbilirubinemia! tindakan tersebut bertu(uan menegah ensealopati bilirubin dengan ara mengeluarkan bilirubin indirek dari sirkulasi. ada bayi hiperbilirubinemia karena isoimunisasi! transusi tukar mempunyai manaat lebih karena akan membantu mengeluarkan antibodi maternal dari sirkulasi darah neonatus. Hal tersebut akan menegah ter(adinya hemolisis lebih lan(ut dan memperbaiki kondisi anemianya.
#ndikasi transusi tukar berdasarkan 4 7EH9
#ndikasi transusi tukar pada L$ 7hoherry! 2009
In"$a!" #an!%'!" '$a#
1. ;agal dengan intensi ototerapi.
2. Dnsealopati bilirubin akut 7ase a:al! intermediate! lan(ut/ad*aned9 yang ditandai ge(ala hipertonia! melengkung! retrocolli! opistotonus! panas! tangis melengking.
Da#a, n# 'n'$ #an!%'!" '$a#
1. 'arah yang digunakan golongan .
+. ada penyakit hemolitik $hesus! (ika darah dipersiapkan sebelum persalinan harus golongan dengan $hesus 7"9! lakukan cross match terhadap ibu. @ika darah dipersiapkan setelah kelahiran! aranya sama! hanya dilakukan cross match dengan bayinya.
. ada inkompatibilitas A! darah donor harus golongan ! $hesus 7"9 atau $hesus yang samadengan ibu atau bayinya. 'ross match terhadap ibu dan bayi yang mempunyai titer rendah antibodi anti A dan anti . iasanya memakai eritrosit golongan dengan plasma A! untuk memastikan bah:a tidak ada antibodi anti A dan anti yang munul.
5. ada penyakit hemolitik isoimun yang lain! darah donor tidak boleh berisi antigen tersensitisasi dan harus di"cross match terhadap ibu.
6. ada hiperbilirubinemia non imun! lakukan typing dan cross match darah donor terhadap plasma dan eritrosit pasien/bayi.
,. 4ransusi tukar memakai 2 kali *olume darah 7 2 kali exchange9! yaitu 160 ml/kg sehingga akan diperoleh darah baru pada bayi yang dilakukan transusi tukar! ter(adi sekitar sekitar -,%.
1.1 DIAGNOSA BANDING
Anamn!"! Pm#"$!aan Pm#"$!aan &n'n(an) aa' "a)n!"! 0a"n an) !'a, "$a,'"
Km'n)$"nan "a)n!"!
4imbul saat lahir hari ke"2
$i:ayat ikterus pada bayi sebelumnya
$i:ayat penyakit keluarga ikterus! anemia! pembesaran hati! pengangkatan lima! deisiensi ;6' angat ikterus angat puat Hb?1+>- mg/dl pada hari ke"1 atau kadar ilirubin>1+ mg/dl pada hari ke"2
ikterus/kadar bilirubin epat
oombs tes positi
'eisiensi ;6'
#nkompatibilitas golongan darah A atau $h
#kterus hemolitik akibat inkompatibilitas darah
4imbul saat lahir sampai dengan hari ke2 atau lebih $i:ayat ineksi maternal
angat ikterus 4anda ineksi/sepsis malas minum! kurang akti! tangis lemah! suhu tubuh abnormal Lekositosis! leukopeni! trombositopenia
#kterus diduga karena ineksi berat/sepsis
4imbul pada hari 1 $i:ayat ibu hamil pengguna obat
#kterus hebat timbul pada hari ke2
Dnsealopati timbul pada hari ke +",
#kterus hebat yang tidak atau terlambat diobati #kterus menetap setelah usia 2 minggu
4imbul hari ke2 atau lebih ayi berat lahir rendah
#kterus angat ikterus! ke(ang! postur abnormal! letragi #kterus berlangsung > 2 minggu pada bayi ukup bulan dan > + minggu pada bayi kurang bulan ayi tampak sehat
ila ada asilitas Hasil tes oombs positi
=aktor pendukung rine gelap! eses puat!
peningkatan bilirubin direks
#kterus akibat obat
Dnsealopati
#kterus berkepen(angan 7rolonged #kterus9
#kterus pada bayi prematur
1.11 KOMPLIKASI
- )ern iterus! adalah sindroma neurologik yang disebabkan oleh menumpuknya
bilirubin indirek/tak terkon(ugasi dalam sel otak )ern ikterus merupakan suatu sindroma kerusakan otak yang ditandai dengan athetoid cerebral palsy!
gangguan pendengaran hingga ketulian! gangguan penglihatan! dan mental retardasi.
1.12 PROGNOSIS
)onsentrasi yang tinggi bilirubin tak terkon(ugasi dapat mele:ati sa:ar darah otak dan penetrasi sel otak! sehingga mengakibatkan disungsi neuron dan kematian. &ekanisme bilirubin menginduksi kerusakan sel neuron tidak dapat sepenuhnya dimengerti! namun konsentrasi tinggi bilirubin tak terkon(ugasi dapat mengakibatkan neurotoksik pada sel membran dan homeostasis kalsium intrasel di neuron dan kegagalan energi mitokondria dalam sel. =aktor yang menentukan toksisitas bilirubin pada neuron neonatus sangat komplek dan tidak sepenuhnya dimengerti. )onsentrasi bilirubin yang spesiik pada bayi preterm dengan risiko kernikterus sampai saat ini tidak teridentiikasi. #nsiden kernikterus dalam grup ini tidak diketahui! dan hubungan antara serum bilirubin dengan perkembangan neuron pada bayi berat badan sangat rendah masih belum (elas.
Dnsealopati
Dnsealopati bilirubin klinis terdiri dari 2 tahap yaitu ase akut dan ase kronis. ada ase a:al dan intermediate dari ase akut bersiat re*ersible 7sementara9 yang masih aman (ika segera diterapi 7transusi ganti dan oto terapi9. =ase lan(ut dan kronis bersiat
irre*ersible 7menetap9.
Dnsealopati bilirubin kronis dapat mengakibatkan ge(ala klinis releks tonik leher 7tonic-neck reflex9 menetap setelah tahun pertama kehidupan ter(adi gangguan ekstrapiramidal! gangguan *isual! pendengaran! deek kogniti! gangguan terhadap gigi! gangguan intelektual minor dapat ter(adi. Angka kematian dapat lebih dari 10 %.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdurahman ukadi! Ali sman! yarie Hidayat Dendi. 2002. #kterus <eonatorum. erinatologi. andung. agian/&= #lmu )esehatan Anak =)/$H. 6"-.
2. ehrman! )liegman! @enson. 200. @ernicteru $extbook of Pediatrics. <e: orkl. 1,th edition. aunders. 56"5-.
+. ;arna Herry! dkk. 2000. #kterus <eonatorum. edoman 'iagnosis dan 4erapi #lmu )esehatan Anak. Ddisi kedua. agian/&= #lmu )esehatan Anak =)/$H. ," 10+
. uku A(ar #lmu )esehatan Anak =) <'# 2011 SHiperbilirubinemiaT
5. uku aku elayanan )esehatan Anak di $umah akit. Eorld Health rgani3ation. #kterus neonatorum
6. &edsape. Hepatobilier pediatri hyperbilirubinemia
,. yaiuddin! ari Abdul. 2000. +uku jar Aasional Pelayanan @esehatan 7aternal Dan Aeonatal . @<))$/;# U ayasan ina ustaka. @akarta.