• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

120   

5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini, akan ditunjukan hasil dari olahan data – data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti. Setelah melalui pengujian kelayakan data, yaitu uji validitas, realibilitas, linearitas, data kemudian ditransformasi agar menjadi skala interval dengan menggunakan metode MSI (Method of Succesive Interval) agar memenuhi syarat asumsi – asumsi statistik parametrik. Setelah ditransformasi, selanjutnya data akan diuji dengan analisis korelasi, regresi, dan dilanjutkan dengan analisis jalur (path analysis).

5.1.1 Analisis Korelasi

Tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai hubungan antar variabel yang diteliti. Hasil pengujian korelasi dari progam SPSS 16 sebagai berikut:

Tabel 5.1 Korelasi Pearson Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Correlations

Kepribadian Motiv asi Pendidikan Keluarga

Minat_Entrepr eneur Kepribadian Pearson Correlation 1 .655** .327** .593** .572**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Motiv asi Pearson Correlation .655** 1 .270** .652** .635**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Pendidikan Pearson Correlation .327** .270** 1 .279** .330**

(2)

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Tabel 5.2 Model Summary Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Model Summaryb Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change 1 .693a .481 .475 .18716 .481 84.225 4 364 .000

a. Predictors: (Constant), Keluarga, Pendidikan, Kepribadian, Motiv asi

b. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Rangkuman hasil analisis korelasi

Tabel 5.3 Rangkuman Hasil Korelasi Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

no Hubungan antar Variabel Korelasi Nilai Sig.

1 Kepribadian dengan Motivasi rX1 X2  0.655 0.000 

2 Kepribadian dengan Pendidikan rX1 X3  0.327 0.000 

3 Kepribadian dengan Keluarga rX1 X4  0.593 0.000 

N 369 369 369 369 369

Keluarga Pearson Correlation .593** .652** .279** 1 .568**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Minat_Entrepreneur Pearson Correlation .572** .635** .330** .568** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

(3)

4 Motivasi dengan Pendidikan rX2 X3  0.270 0.000 

5 Motivasi dengan Keluarga rX2 X4  0.652 0.000 

6 Pendidikan dengan Keluarga rX3 X4  0.279 0.000

7 Kepribadian dengan Minat Entrepreneur rX1 Y  0.572 0.000 

8 Motivasi dengan Minat Entrepreneur  rX2 Y  0.635 0.000 

9 Pendidikan dengan Minat Entrepreneur  rX3 Y  0.330 0.000 

10 Keluarga dengan Minat Entrepreneur  rX4 Y  0.568 0.000 

11 Kepribadian, Motivasi, Pendidikan dan Keluarga secara

simultan terhadap Minat Entrepreneur

RX1 X2 X3 X4 Y  0.693 0.000 

Sumber: Hasil pengolahan data

Korelasi Antara Variabel Kepribadian (X1) dengan Motivasi (X2)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kepribadian (X1) dengan motivasi (X2) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.655 atau (rX1 X2 = 0.655). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X2 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X2

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

(4)

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel motivasi (X2).

Korelasi Antara Variabel Kepribadian (X1) dengan Pendidikan (X3)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kepribadian (X1) dengan pendidikan (X3) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.327 atau (rX1 X3 = 0.327). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat rendah dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X3 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X3

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel pendidikan (X3).

Korelasi Antara Variabel Kepribadian (X1) dengan Keluarga (X4)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kepribadian (X1) dengan keluarga (X4) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah

(5)

sebesar 0.593 atau (rX1 X4 = 0.593). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X4 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan X4

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel keluarga (X4).

Korelasi Antara Variabel Motivasi (X2) dengan Pendidikan (X3)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel motivasi (X2) dengan pendidikan (X3) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.270 atau (rX2 X3 = 0.270). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat rendah dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variavel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan X3 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan X3

(6)

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. Sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel pendidikan (X3).

Korelasi Antara Variabel Motivasi (X2) dengan Keluarga (X4)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel motivasi (X2) dengan keluarga (X4) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.652 atau (rX2 X4 = 0.652). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan X4 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan X4

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel keluarga (X4).

(7)

Korelasi Antara Variabel Pendidikan (X3) dengan Keluarga (X4)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel pendidikan (X3) dengan keluarga (X4) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.279 atau (rX3 X4 = 0.279). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat rendah dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X3 dengan X4 Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X3 dengan X4

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan (X3) berhubungan secara signifikan dengan variabel keluarga (X4).

Korelasi Antara Variabel Kepribadian (X1) dengan Minat Entrepreneur (Y)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kepribadian (X1) dengan minat entrepreneur (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.572 atau (rX1 Y = 0.572). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

(8)

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan Y Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1 dengan Y

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian (X1) berhubungan secara signifikan dengan variabel minat entrepreneur (Y).

Korelasi Antara Variabel Motivasi (X2) dengan Minat Entrepreneur (Y)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel motivasi (X2) dengan minat entrepreneur (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.635 atau (rX2 Y = 0.635). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan Y Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X2 dengan Y

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

(9)

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi (X2) berhubungan secara signifikan dengan variabel minat entrepreneur (Y).

Korelasi Antara Variabel Pendidikan (X3) dengan Minat Entrepreneur (Y)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel kepribadian (X1) dengan minat entrepreneur (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah sebesar 0.330 atau (rX3 Y = 0.330). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat rendah dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X3 dengan Y Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X3 dengan Y

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan (X3) berhubungan secara signifikan dengan variabel minat entrepreneur (Y).

Korelasi Antara Variabel Keluarga (X4) dengan Minat Entrepreneur (Y)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, diketahui bahwa besarnya hubungan antara variabel keluarga (X4) dengan minat entrepreneur (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi

(10)

adalah sebesar 0.568 atau (rX4 Y = 0.568). Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat cukup kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dua variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X4 dengan Y Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X4 dengan Y

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel keluarga (X4) berhubungan secara signifikan dengan variabel minat entrepreneur (Y).

Korelasi Antara Variabel Kepribadian(X1), Motivasi(X2), Pendidikan(X3)

dan Keluarga(X4) secara simultan terhadap Minat Entrepreneur(Y)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, didapat bahwa besarnya hubungan korelasi antara variabel kepribadian(X1), motivasi(X2), pendidikan(X3) dan keluarga(X4) secara simultan terhadap minat entrepreneur(Y) adalah sebesar 0.693. Hal ini menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat kuat dan searah.

Kemudian angka korelasi diatas akan diuji apakah benar – benar signifikan atau dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel.

Hipotesis:

Ho = Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1, X2, X3 dan X4 secara simultan dengan variabel Y

(11)

Ha = Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel X1, X2, X3 dan X4 secara simultan dengan variabel Y

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho Diterima Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ho Ditolak

Kemudian uji signifikansi koefisien korelasi menghasilkan angka Sig. sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada α = 0.05. (Sig. = 0.000 < 0.05). Maka artinya Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan antara variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan keluarga (X4) secara simultan dengan minat entrepreneur (Y).

Hasil analisa korelasi menunjukan bahwa semua variabel yang di teliti: variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3), keluarga (X4) dan minat entrepreneur (Y) mempunyai hubungan korelasi yang positif dan signifikan, sehingga semua variabel dapat digunakan untuk diolah sebagai data penelitian lebih lanjut.

5.1.2 Analisis Regresi

Tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai hubungan regresi antar variabel yang diteliti. Hasil pengujian regresi dari progam SPSS 16 sebagai berikut:

Regresi variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan keluarga (X4) secara simultan terhadap minat entrepreneur (Y)

Tabel 5.4 ANOVA Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

ANOV Ab

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

(12)

Residual 12.751 364 .035

Total 24.552 368

a. Predictors: (Constant), Keluarga, Pendidikan, Kepribadian, Motiv asi b. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Tabel 5.5 Coefficients Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coeff icients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .342 .107 3.207 .001 Kepribadian .171 .049 .187 3.517 .000 Motiv asi .291 .046 .354 6.377 .000 Pendidikan .127 .042 .120 2.979 .003 Keluarga .167 .045 .193 3.694 .000

a. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Memaknai hasil Analisis Regresi

Table 5.4 ANOVA variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan keluarga (X4) secara simultan terhadap minat entrepreneur (Y) dimaksudkan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (minat entrepreneur). Kriteria uji koefisien regresi ganda dari kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga secara simultan terhadap minat entrepreneur sebagai berikut.

Hipotesis:

Ho = Variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat entrepreneur

(13)

Ha = Variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat entrepreneur

Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi regresi ganda bandingkan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas Sig. dengan kaidah keputusan sebagai berikut: Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan regresi yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan regresi yang signifikan.

Terlihat bahwa pada kolom Sig. pada table 5.4 ANOVA nilai Sig. adalah sebesar 0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (sig 0.000 < 0.050), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya koefisien regresi ganda adalah signifikan. Jadi variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat entrepreneur.

Tabel 5.5 Coefficients Variabel Y, X1, X2, X3 dan X4 menggambarkan bahwa persamaan regresi ganda sebagai berikut.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 = 0,342 +0,187 X1 + 0,354 X2 + 0,120 X3 + 0,193 X4 Dimana: Y = Minat Entrepreneur X1 = Kepribadian X2 = Motivasi X3 = Pendidikan X4 = Keluarga

(14)

Konstanta sebesar 0.342 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga, maka nilai minat entrepreneur adalah 0.342. Koefisien regresi ganda sebesar 0.187; 0.354; 0.120 dan 0.193 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai pada variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga akan memberikan kenaikan skor sebesar 0.187; 0.354; 0.120 dan 0.193.

5.1.3 Analisis Jalur (Path Analysis)

Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

Hipotesis: Kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Struktur: Y =

ρ

YX1 X1 +

ρ

YX2 X2

+ ρ

YX3 X3 +

ρ

YX4 X4 +

ρ

Y

ε

Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Diagram jalur lengkap

Gambar 5.1 Hubungan struktur X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

X1  X2  X3  X4    Y 

ε

 

ρ

ρ

YX1 

ρ

YX2  R2X1 X2 X3 X4 Y 

ρ

YX3 

ρ

YX4  rX1 X2 rX2 X3 rX3 X4 rX1 rX1 X4 rX2 X4

(15)

b. koefisien korelasi dan regresi

berikut adalah tabel hasil perhitungan korelasi dan regresi variabel yang diteliti.

Tabel 5.6 Korelasi Pearson Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Tabel 5.7 ANOVA Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

ANOV Ab

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.801 4 2.950 84.225 .000a

Residual 12.751 364 .035

Correlations

Kepribadian Motiv asi Pendidikan Keluarga

Minat_Entrepr eneur Kepribadian Pearson Correlation 1 .655** .327** .593** .572**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Motiv asi Pearson Correlation .655** 1 .270** .652** .635**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Pendidikan Pearson Correlation .327** .270** 1 .279** .330**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Keluarga Pearson Correlation .593** .652** .279** 1 .568**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

Minat_Entrepreneur Pearson Correlation .572** .635** .330** .568** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 369 369 369 369 369

(16)

Total 24.552 368

a. Predictors: (Constant), Keluarga, Pendidikan, Kepribadian, Motiv asi b. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Tabel 5.8 Coefficients Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coeff icients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .342 .107 3.207 .001 Kepribadian .171 .049 .187 3.517 .000 Motiv asi .291 .046 .354 6.377 .000 Pendidikan .127 .042 .120 2.979 .003 Keluarga .167 .045 .193 3.694 .000

a. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Tabel 5.9 Model Summary Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y

Model Summaryb Mod el R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df 1 df 2 Sig. F Change 1 .693a .481 .475 .18716 .481 84.225 4 364 .000

a. Predictors: (Constant), Keluarga, Pendidikan, Kepribadian, Motiv asi

b. Dependent Variable: Minat_Entrepreneur

(17)

Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

Uji hipotesis secara keseluruhan ditunjuk oleh table 5.7 ANOVA. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan secara simultan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha: Kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Kaidah pengujian signifikansi:

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan.

Tabel 5.7 ANOVA memperlihatkan bahwa nilai Sig. adalah sebesar 0.000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas 0.05 (sig 0.000 < 0.050), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Menghitung secara individual

Kepribadian berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur

Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 5.8 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

(18)

Ho: Kepribadian tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha: Kepribadian berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Kaidah pengujian signifikansi:

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan.

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel 5.8 Coefficients, didapat nilai sig. 0,000. Kemudian nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0.000 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, kepribadian berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Motivasi berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur

Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 5.8 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Motivasi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha: Motivasi berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

(19)

Kaidah pengujian signifikansi:

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan.

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel 5.8 Coefficients, didapat nilai sig. 0,000. Kemudian nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0.000 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, motivasi berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Pendidikan berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur

Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 5.8 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Pendidikan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha: Pendidikan berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Kaidah pengujian signifikansi:

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan.

(20)

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel 5.8 Coefficients, didapat nilai sig. 0,003. Kemudian nilai sig. 0,003 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0.003 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, pendidikan berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur

Uji secara individual ditunjukan oleh tabel 5.8 Coefficients. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut:

Ho: Keluarga tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha: Keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Kaidah pengujian signifikansi:

Apabila Sig. atau probabilitas > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya,

Apabila Sig. atau probabilitas < 0.05, maka Ha ditolak dan Ho ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan.

Terlihat bahwa pada kolom Sig (signifikan) pada tabel 5.8 Coefficients, didapat nilai sig. 0,000. Kemudian nilai sig. 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 (0.000 < 0.05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Jadi, keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

(21)

Kerangka hubungan kausal empiris antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y dapat dibuat melalui persamaan struktural sebagai berikut.

Struktur:

Y =

ρ

YX1 X1 +

ρ

YX2 X2 +

ρ

YX3 X3 +

ρ

YX4 X4 +

ρ

Y

ε

= 0.187 X1 + 0.354 X2 + 0.120 X3 + 0.193 X4 + 0.519

ε

R2X1 X2 X3 X4 Y = 0.481 

ρ

Y

ε = 1 −

R2X1 X2 X3 X4 Y = 1 - 0.481 = 0.519 = 51,9%

Gambar 5.2 Struktur Hubungan Kausal X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y

Memaknai hasil analisis jalur

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur struktur tersebut, maka memberikan informasi hasil temuan penelitian secara objektif sebagai berikut:

1. Besarnya kontribusi kepribadian (X1) yang secara langsung mempengaruhi minat entrepreneur (Y) adalah 0.1872 = 0.0349 atau 3,49%. Maknanya sumbangan 3,49%

X1  X2  X3  X4    Y 

ε

= 0.519

ρ

YX1 = 0.187 

ρ

YX2 = 0.354  R2X1 X2 X3 X4 Y = 0.481 

ρ

YX3 = 0.120 

ρ

YX4 = 0.193  rX1 X2 = 0.655 rX2 X3 = 0.270 rX3 X4 = 0.279 rX1 X3 = 0.327 rX1 X4 =0.593 rX2 X4 = 0.652

(22)

variabel minat entrepreneur dijelaskan oleh variabel Kepribadian dan sisanya 96,51% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

2. Besarnya kontribusi motivasi (X2) yang secara langsung mempengaruhi minat entrepreneur (Y) adalah 0.3542 = 0.1253 atau 12,53%. Maknanya sumbangan 12,53% variabel minat entrepreneur dijelaskan oleh variabel motivasi dan sisanya 87,47% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

3. Besarnya kontribusi pendidikan (X3) yang secara langsung mempengaruhi minat entrepreneur (Y) adalah 0.1202 = 0.0144 atau 1,44%. Maknanya sumbangan 1,44% variabel minat entrepreneur dijelaskan oleh variabel pendidikan dan sisanya 98,56% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

4. Besarnya kontribusi keluarga (X4) yang secara langsung mempengaruhi minat entrepreneur (Y) adalah 0.1932 = 0.0372 atau 3,72%. Maknanya sumbangan 3,72% variabel minat entrepreneur dijelaskan oleh variabel keluarga dan sisanya 96,28% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

5. Besarnya kontribusi kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan keluarga (X4) berpengaruh secara simultan yang secara langsung mempengaruhi minat entrepreneur (Y) adalah 0.481 atau 48,1%. Maknanya sumbangan 48,1% variabel minat entrepreneur dijelaskan oleh variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan keluarga (X4) secara simultan dan sisanya 51,9% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Hasil path analysis dari variabel – variabel yang diteliti dapat dirangkum sebagai berikut:

(23)

Tabel 5.10 Ringkasan Path Analysis Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y Variabel Koefisien

Jalur Pengaruh Pengaruh Bersama

(R2X1 X2 X3 X4 Y) Langsung Total X1 0,187 0,187 3,49% - X2 0,354 0,354 12,53% - X3 0,120 0,120 1,44% - X4 0,193 0,193 3,72% -

ε

0.519 0.519 51,9% - X1, X2, X3 dan X4 - - - 48,1%

Sumber: Hasil pengolahan data

5.2 Pembahasan

Pada sub-bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penemuan – penemuan yang diperoleh oleh peneliti melalui penelitian ini.

1. Kepribadian (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur (Y) mahasiswa Binus University.

Temuan penelitian menunjukan bahwa minat entrepreneur mahasiswa Binus University yang diukur oleh kepribadian memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi – rendahnya minat entrepreneur. Artinya tinggi – rendahnya minat entrepreneur salah satunya dapat dijelaskan oleh kepribadian. Besarnya kontribusi kepribadian yang secara langsung berkontribusi terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University adalah sebesar 3,49%. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat entrepreneur mahasiswa Binus University, harus diupayakan peningkatan kepribadian yang sesuai/diperlukan dalam bidang entrepreneurship, sehingga dapat mendorong minat dari mahasiswa untuk menjadi entreprenur.

(24)

Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian dari Utami (2007) yang menunjukan hasil secara deskriptif bahwa bahwa faktor yang mempengaruhi minat menjadi entrepreneur antara lain faktor inovasi yaitu 83,27%, kemampuan berempati sebanyak 82,34%, faktor kepercayaan diri 81,38%, pengambil resiko pada tingkat persentase 79,44%, motif untuk kreatif 78,63%, kepemimpinan 77,00%, Kemudian kemampuan memasarkan usaha menunjukkan 76,00%. Hasil penelitian Harlukmanantomo & Ramadhani (2007) yang menunjukan latar belakang jika ingin menjadi seorang entrepreneur adalah mencoba hal baru (52,3%). Hasil penelitian dari Yohnson (2003) yang menyatakan indikator tantangan pribadi, variasi dan petualang dalam bekerja, mencoba produk dan ide bisnis baru, lebih mau memimpin daripada dipimpin orang lain dan lebih baik menggunakan kemampuan dan ketrampilan berpengaruh terhadap minat entrepreneurship. Temuan ini juga diperkuat oleh pendapat Hendro & Chandra W.W (2006), MC Clelland (1995), Riyanti (2003), dan Helmi & Rista (2006) yang mengatakan bahwa kepribadian merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur. Sesuai dengan pendapat teori – teori, dalam aspek kepribadian terdapat empat macam kepribadian penting yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur. Antara lain: kepemimpinan, kepercayaan diri, sifat ekstrovert, dan kemampuan untuk membuat suatu inovasi (inovatif).

Kepemimpinan sesuai dengan pernyataan Riyanti (2003) yang menyebutkan bahwa Real Managers (seorang pemimpin) merupakan salah satu tipe kepribadian dan karakteristik seorang entrepreneur (berani mengambil resiko). Pendapat Zimmerer (2001) dan Hendro & Chandra W.W (2006) yang menyebutkan salah satu kendala menjadi entrepreneur adalah resiko – resiko, tanggung jawab, tidak mempunyai keberanian untuk memutuskan, serta ketidakpastian, sehingga dibutuhkan suatu jiwa kepemimpinan untuk menghadapinya. Serta definisi dari entrepreneur menurut Drucker (1985) dan

(25)

Dalimunthe (2003) yang menyebutkan bahwa entrepreneur adalah orang yang memiliki keberanian untuk menghadapi resiko.

Kepercayaan diri sesuai dengan pernyataan Riyanti (2003) yang menyebutkan kepercayaan diri tinggi merupakan suatu karakteristik dari entrepreneur. Pendapat Zimmerer (2001) dan Hendro & Chandra W.W (2006) yang menyebutkan salah satu kendala menjadi entrepreneur adalah tidak mempunyai rasa percaya diri, rasa putus asa dan ketakutan dalam menjadi entrepreneur, sehingga dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi agar mau menjadi seorang entrepreneur.

Ekstrovert sesuai dengan pernyataan Hendro & Chandra W.W (2006) yang mengatakan jaringan (networking) merupakan salah satu kemampuan penting yang dimiliki oleh entrepreneur. Dan pendapat Riyanti (2003) yang menyebutkan bahwa Supersales Person (seorang ahli penjualan) merupakan salah satu tipe kepribadian seorang entrepreneur.

Inovatif sesuai dengan definisi entrepreneurship menurut Lambing & Charles (1999), Dalimunthe (2003), dan Drucker (1985), yaitu entrepreneur adalah seorang yang mampu membangun suatu produk yang memiliki suatu value yang lebih baik dan bermanfaat. Pendapat Riyanti (2003) yang menyebutkan bahwa Expert Idea Generator (ahli pengemuka ide/gagasan) merupakan salah satu tipe kepribadian seorang entrepreneur. Pendapat Hendro & Chandra W.W (2006) dan Suryaman (2006) yang menyebutkan salah satu faktor penghalang untuk menjadi entrepreneur adalah ketidakmampuan untuk melihat/membuat peluang bisnis sendiri.

(26)

2. Motivasi (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur (Y) mahasiswa Binus University.

Temuan penelitian menunjukan bahwa minat entrepreneur mahasiswa Binus University yang diukur oleh motivasi memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi – rendahnya minat entrepreneur. Artinya tinggi – rendahnya minat entrepreneur salah satunya dapat dijelaskan oleh motivasi yang dimiliki oleh seseorang. Besarnya kontribusi motivasi yang secara langsung berkontribusi terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University adalah sebesar 12,53%. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat entrepreneur mahasiswa Binus University, harus diupayakan peningkatan motivasi dalam bidang entrepreneurship, sehingga dapat mendorong minat dari mahasiswa untuk menjadi entreprenur.

Motivasi disini berarti dorongan – dorongan yang mendorong seseorang agar memiliki minat untuk menjadi entrepreneur. Hasil temuan ini sesuai dengan hasil penelitian Utami (2007) secara deskriptif yang mengatakan bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur antara lain kebutuhan berprestasi dengan 82,66 %. Penelitian Suryaman (2006) yang mengatakan minat entrepreneurship dipengaruhi oleh aspek pendapatan (76,6%), perasaan senang (76,1%), harga diri (61,6%). Penelitian dari Harlukmanantomo & Ramadhani (2007) yang mengatakan mahasiswa menganggap bahwa menjadi entrepreneur mampu menjamin masa depan dengan income yang tidak terbatas (37,9%) dan posisi atau kedudukan entrepreneur dalam masyarakat dibandingkan dengan profesional lain seperti dokter, pengacara, manajer dan lain sebagainya adalah sejajar (70,1%). Penelitian Yohnson (2003) yang mengatakan bahwa indikator menghasilkan untuk menjadi lebih makmur, meningkatkan status sosial, membutuhkan uang lebih untuk bertahan hidup, dapat mengontrol waktu dan jam kerja sendiri dan ingin meningkatkan kesenangan pribadi berpengaruh terhadap

(27)

minat untuk menjadi entrepreneur. Pernyataan motivasi mempengaruhi minat entrepreneur diperkuat dengan pendapat dari Lambing & Charles (1999), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), dan Zimmerer (2001) yang mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi minat untuk menjadi entreprenuer.  Seseorang akan termotivasi terhadap sesuatu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena keuntungan – keuntungan yang mereka akan dapatkan setelah melakukan kegiatan tersebut. Berdasarkan dari teori – teori, ada tiga macam motivasi penting yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur, antara lain: penghasilan (secara finansial/barang), penghargaan (status sosial), dan rasa senang/kesenangan yang dimiliki seseorang terhadap suatu bidang (bidang entrepreneurship).

Penghasilan sesuai dengan bagian dari definisi entrepreneur menurut Windardi (2003), Dalimunthe (2003), dan Drucker (1985) yaitu bahwa entrepreneur dapat menghasilkan keuntungan (moneter) lebih besar. Pendapat Zimmerer (2001) yang mengatakan keuntungan menjadi entrepreneur adalah memperoleh penghasilan yang tidak terbatas. Serta pendapat Suryaman (2006) yang menyebutkan penghasilan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur.

Penghargaan (status sosial) sesuai dengan pendapat Riyanti (2003) yang menyebutkan bahwa Achiever (seseorang yang berprestasi) merupakan salah satu tipe kepribadian dan karakteristik yang dimiliki seorang entrepreneur. Serta pendapat Hendro & Chandra W.W (2006), Suryaman (2006), dan Zimmerer (2001) yang menyebutkan penghargaan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur.

Rasa senang sesuai dengan pendapat Zimmerer (2001) yang menyebutkan salah satu keuntungan menjadi entrepreneur adalah kesempatan untuk mengerjakan hal yang

(28)

disukai (kebebasan). Dan pendapat Suryaman (2006) yang menyebutkan rasa senang merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur.

3. Pendidikan (X3) berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur (Y) mahasiswa Binus University.

Temuan penelitian menunjukan bahwa minat entrepreneur mahasiswa Binus University yang diukur oleh pendidikan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi – rendahnya minat entrepreneur. Artinya tinggi – rendahnya minat entrepreneur salah satunya dapat dijelaskan oleh pendidikan yang dimiliki oleh seseorang. Besarnya kontribusi pendidikan yang secara langsung berkontribusi terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University adalah sebesar 1,44%. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat entrepreneur mahasiswa Binus University, faktor pendidikan juga harus diperhatikan dan universitas sebagai lembaga pendidikan harus terus selalu mengupayakan peningkatan mutu dan kualitas pengajaran entrepreneurship sehingga dapat mendorong minat dari mahasiswanya untuk menjadi entreprenur.

Pendidikan yang dimiliki seseorang memiliki pengaruh terhadap pengetahuan atau keahlian yang dimiliki seseorang. Pendidikan tidak hanya mempengaruhi seseorang dalam melanjutkan usaha yang akan dijalaninya namun juga membantu dalam mengatasi masalah dalam menjalankan usahanya. Universitas sebagai fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi dalam mendirikan bisnis baru. Pihak universitas juga berperan menjadi pemberi informasi tentang kesempatan apa yang akan didapat jika menjadi entrepreneur.

(29)

Hasil penelitian sesuai dengan penelitian dari Suryaman (2006) yang menyatakan bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi minat entrepreneur adalah pendidikan (75,0%). Hasil penelitian juga sesuai dengan penelitian dari Harlukmanantomo & Ramadhani (2007) yang menyebutkan mata kuliah Entrepreneurship juga mampu memotivasi mahasiswa Binus University untuk menjadi entrepreneur (86,9%), juga penelitian Yohnson (2003) yang menyatakan universitas berperan dalam memotivasi sarjana untuk menjadi entrepreneur. Pendidikan sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi minat entrepreneur juga diperkuat dengan teori dari Hendro & Chandra W.W (2006), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), Suryaman (2006), dan Zimmerer (2001) yang menyebutkan bahwa pendidikan dan pengetahuan merupakan aspek yang penting yang mempengaruhi minat seseorang untuk menjadi entrerepeneur. Serta pendatan Hendro & Chandra W.W (2006) yang menyebutkan salah satu faktor penghambat untuk menjadi entrepreneur adalah ketidaktahuan dan kebingunan untuk memulai menjadi entrepreneur.

4. Keluarga (X4) berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur (Y) mahasiswa Binus University.

Temuan penelitian menunjukan bahwa minat entrepreneur mahasiswa Binus University yang diukur oleh keluarga memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi – rendahnya minat entrepreneur. Artinya tinggi – rendahnya minat entrepreneur salah satunya dapat dijelaskan oleh kondisi/lingkungan keluarga yang dimiliki oleh seseorang. Besarnya kontribusi keluarga yang secara langsung berkontribusi terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University adalah sebesar 3,72%. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan minat entrepreneur mahasiswa Binus University,

(30)

universitas juga harus mampu memperhatikan kondisi/lingkungan keluarga dari mahasiswa sebagai suatu faktor yang mempengaruhi.

Hasil penelitian yang menyatakan keluarga berperan dalam mempengaruhi minat mahasiswa menjadi entrepreneur ini sesuai dengan hasil penelitian Utami (2007) secara deskriptif yang menyatakan interaksi dalam keluarga berpengaruh sebanyak 74,00% dan kondisi sosial ekonomi menunjukkan 67,40% dalam mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur. Hasil penelitian Suryaman (2006) yang menyatakan keluarga berpengaruh sebesar 62,9%. Penelitian Matondang (2006) yang menyatakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur adalah faktor keluarga. Dan penelitian dari Yohnson (2003) yang menyebutkan salah satu indikator dalam mempengaruhi minat entrepreneur adalah untuk melanjutkan tradisi keluarga. Lingkungan keluarga sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur juga sesuai dengan pendapat dari Hendro & Chandra W.W (2006), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), Matondang (2006), serta Suryaman (2006) yang menyebutkan bahwa lingkungan keluarga merupakan aspek yang sangat penting dalam pembentuk minat untuk menjadi entrepreneur. Berdasarkan pendapat teori – teori, terdapat dua faktor penting dari lingkungan keluarga yang mempengaruhi minat entrepreneur, antara lain: dukungan dari keluarga dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Dukungan keluarga sebagai salah satu aspek pembentuk minat entrepreneur sesuai dengan pendapat Hendro & Chandra W.W (2006), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), Matondang (2006), dan Suryaman (2006) yang dalam teorinya menyebutkan dukungan dan pekerjaan keluarga merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan minat untuk menjadi entrepreneur. Serta pendapat Hendro & Chandra W.W (2006) yang menyebutkan salah satu halangan untuk menjadi entrepreneur adalah tidak adanya orang yang menuntun untuk menjadi entrepreneur.

(31)

Kondisi sosial ekonomi keluarga mempengaruhi minat untuk menjadi entrepreneur sesuai dengan pernyataan Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), dan Hendro & Chandra W.W (2006) yang menyebutkan bahwa kondisi sosial ekonomi dan keharmonisan dalam keluarga berperan penting dalam pengambilan keputusan untuk menjadi seorang entrepreneur.

5. Kepribadian (X1), Motivasi (X2), Keluarga (X3) dan Pendidikan (X4) secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap Minat Entrepreneur (Y) mahasiswa Binus University.

Temuan penelitian menunjukan bahwa minat entrepreneur mahasiswa Binus University dapat diukur oleh kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan memiliki kontribusi yang positif dan signifikan secara simultan terhadap tinggi – rendahnya minat entrepreneur. Artinya tinggi – rendahnya minat entrepreneur salah satunya dapat dijelaskan oleh kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan yang dimiliki oleh seseorang seseorang secara simultan. Besarnya kontribusi kepribadian, motivasi, keluarga dan pendidikan secara simultan yang secara langsung berkontribusi terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University adalah sebesar 48,1%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 51,9% dijelaskan oleh aspek – aspek lain. Misalnya: demografi, lingkungan kerja, lingkungan pergaulan, kesempatan/peluang, kemampuan, modal usaha dam lain – lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Sesuai dengan teori dari Super & Crites, yang dikutip oleh Suryaman (2006, p27), minat dalam penelitian ini diukur melalui pertanyaan yang diajukan kepada responden (mahasiswa Binus University semester tujuh) terkait dengan pengucapan dan tindakan yang berhubungan dengan minat entrepreneur. Hal ini didukung oleh (Gunarso, 1985),

(32)

yang mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Crow & Crow (1995) menyatakan bahwa minat adalah dasar bagi tugas hidup untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Seseorang yang mempunyai minat terhadap sesuatu maka akan menampilkan suatu perhatian, perasaan dan sikap positif terhadap sesuatu hal tersebut. Sedangkan Witheringan (1985) menyatakan bahwa minat merupakan kesadaran individu terhadap suatu objek tertentu (benda, orang, situasi, masalah) yang mempunyai sangkut paut dengan dirinya. Minat dipandang sebagai reaksi yang sadar, karena itu kesadaran atau info tentang suatu objek harus ada terlebih dahulu daripada datangnya minat terhadap objek tersebut, cukup kalau individu merasa bahwa objek tersebut menimbulkan perbeedaan bagi dirinya.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini banyak memiliki keterbatasan, karena banyaknya variabel bebas (independent) yang diteliti belum mampu mencakup semua aspek – aspek yang mempengaruhi minat entrepreneur mahasiswa Binus University. Masih banyak lagi variabel yang belum terungkap dalam penelitian ini. Selain itu indikator – indikator yang digunakan dapat dikaji lebih jauh dan lebih luas lagi agar dapat dihitung dan dilihat pengaruhnya.

Secara metodologi penelitian ini tidak menggunakan wawancara kepada pihak – pihak yang terkait untuk mendukung temuan – temuan penelitian, tetapi hanya mengandalkan kuesioner yang disebar kemudian diuji validitas dan realibilitasnya, kemudian dianalisis secara statistik dengan alasan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, tenaga, dan sumber daya yang dimiliki.

(33)

Keterbatasan dalam penelitian ini, akan memberikan peluang kepada para peneliti lanjutan yang akan meneruskan dan mengkai faktor – faktor lain yang mempengaruhi minat entrepreneur mahasiswa yang belum diungkap dan dibahas dalam penelitian ini.

5.3 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan diatas, didapatkan hasil bahwa variabel Kepribadian, Motivasi, Pendidikan dan Keluarga berpengaruh secara langsung terhadap Minat Entrepreneur mahasiswa Binus University. Berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Binus University melalui divisi Binus Entrepreneurship Center (BEC) sebagai salah satu universitas yang mengedepankan minat entrepreneurship mahasiswanya, dapat lebih mengetahui aspek – aspek yang mempengaruhi mahasiswanya untuk menjadi seorang entrepreneur. Dari situ BEC dapat melakukan pengembangan progam – progam kerja yang disusunnya untuk membina para mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur yang bermutu dan baik.

1. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukan bahwa kepribadian memberikan kontribusi yang signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa. Untuk itu, BEC sebaiknya juga memperhatikan aspek kepribadian dalam pengembangan progam kerjanya bagi mahasiswa Binus University. Kepribadian yang diperlukan antara lain: jiwa kepemimpinan yang baik, kepercayaan diri, sifat ekstrovert atau kemampuan interpersonal yang baik, kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif, dan kepribadian – kepribadian lain yang diperlukan oleh seorang entrepreneur.

2. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukan bahwa motivasi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa. Kontribusi yang diberikan secara langsung memberikan pengaruh paling tinggi

(34)

dibandingkan dengan variabel – variabel lain, yaitu sebesar 12,53%. Untuk itu, BEC harus memperhatikan aspek motivasi dalam pengembangan progam kerjanya bagi mahasiswa Binus University. Motivasi – motivasi tersebut antara lain: penghasilan yang lebih tinggi, penghargaan (status sosial), rasa senang terhadap pekerjaan sebagai entrepreneur dan motivasi – motivasi lainnya yang dapat menjadi dorongan – dorongan untuk mendorong minat mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Hasil secara deskriptif menunjukan bahwa diantara indikator motivasi yang diteliti, motivasi yang paling utama bagi mahasiswa adalah penghasilan lebih tinggi.

3. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukan bahwa pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa. Kontribusi yang diberikan secara langsung memberikan pengaruh paling rendah dibandingkan dengan variabel – variabel lain, yaitu sebesar 1,44%. Kontribusi ini dirasakan sangat kecil dan perlu ditingkatkan lagi. Hasil perhitungan secara deskriptif menunjukan bahwa justru ada kecenderungan dimana mahasiswa yang memiliki minat entrepreneur tinggi menganggap bahwa pendidikan kurang/tidak membantu mereka dalam bidang entrepreneur. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki minat entrepreneur rendah, cenderung menganggap pendidikan membantu mereka dalam bidang entrepreneur, namun hasil ini perlu dikaji lebih lanjut.

4. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukan bahwa keluarga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa. Untuk itu, BEC sebaiknya juga memperhatikan aspek keluarga dalam pengembangan progam kerjanya bagi mahasiswa Binus University. Aspek keluarga yang diperhitungkan antara lain: dukungan keluarga dan kondisi sosial ekonomi keluarga dalam mendukung minat untuk menjadi entrepreneur.

(35)

Diperlukan upaya – upaya dalam peningkatan variabel – variabel yang mempengaruhi minat mahasiswa Binus University untuk menjadi entrepreneur. Upaya tersebut dapat berupa peningkatan dari satu variabel atau lebih yang dapat dilakukan dengan cara:

• Bagi perusahaan untuk lebih memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk memulai menjadi entrerpreneur. Misalnya dengan membiarkan mahasiswa memegang suatu unit usaha independen dalam universitas. Atau memberikan lahan dan tempat khusus dalam universitas yang dapat digunakan mahasiswa untuk memulai bisnis. Cara ini sudah digunakan pada beberapa universitas. Hal ini akan dapat memberikan motivasi, pengetahuan dan penghasilan tambahan bagi mahasiswa selama berada dalam bangku perkuliahan sehingga dapat mendorong minat dan pengalaman mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.

• Lebih mendorong mahasiswa untuk mengikuti organisasi – organisasi kemahasiswaan/Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Karena dalam organisasi kemahasiswaan, kepribadian dan kemampuan dari mahasiswa akan secara otomatis dibentuk. Misalnya untuk memiliki jiwa kepemimpinan, kepercayaan diri dan kemampuan interpersonal yang baik.

• Meningkatkan lagi komunitas – komunitas entrepreneur yang mudah diakses oleh mahasiswa dan mempermudah proses pertukaran informasi antar mahasiswa yang sudah menjadi entrepreneur. Misalnya melalui penerbitan buletin/majalah mengenai entrepreneurship pada mahasiswa universitas dan kemudian disebarkan pada mahasiswa. Selain itu, komunitas juga akan lebih mudah dibentuk melalui komunitas online seperti forum, atau memanfaatkan jaringan online seperti situs jejaring sosial, misalnya Facebook.com. Dengan mempermudah arus informasi, mahasiswa dapat lebih mudah memperoleh pengetahuan dan motivasi dalam bidang entrepreneurship.

(36)

• Memberikan bimbingan konseling bagi mahasiswa. Bimbingan konseling ini berguna apabila mahasiswa sedang memiliki masalah pribadi terlebih dengan keluarganya. Hasil penelitian menunjukan bahwa keluarga merupakan satu satu faktor yang signifikan dalam mempengaruhi minat entrepreneur. Oleh karena itu, diperlukan keluarga yang dapat mendukung dan mendorong minat mahasiswa tersebut untuk berusaha menjadi entrepreneur. Menurut teori hierarki kebutuhan Maslow (1983), seseorang memerlukan kebutuhan akan rasa aman dan tentram serta kebutuhan untuk dicintai dan disayangi sebelum mencapai aktualisasi diri. Dengan memberikan konseling bagi mahasiswa yang membutuhkan, hal ini akan dapat membantu mahasiswa untuk mencapai aktualisasi diri.

• Peningkatan motivasi dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa tentang entrepreneurship. Dari hasil secara deskriptif penelitian, diketahui bahwa diantara indikator motivasi yang diteliti, motivasi yang paling utama bagi mahasiswa adalah penghasilan lebih tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk mendorong minat mahasiswa, misalnya melalui kisah orang – orang yang sudah sukses dan memperoleh penghasilan yang besar melalui bidang entrepreneurship.

• Memberikan intensif dan penghargaan (reward) bagi para mahasiswa yang sukses atau berprestasi dalam bidang entrepreneurship.

• Meningkatkan progam – progam kerja yang sudah dijalankan agar dapat lebih dikenal dan digunakan oleh mahasiswa dengan memanfaatkan berbagai media – media. Hal ini diperlukan karena meski sudah banyak progam – progam kerja yang dijalankan oleh BEC, mahasiswa cenderung masih menganggap bahwa progam kerja yang dikeluarkan oleh universitas belum membantu/mendukung mereka untuk menjadi entrepreneur.

Gambar

Tabel di bawah ini akan menjelaskan mengenai hubungan antar variabel yang diteliti.
Tabel 5.2 Model Summary Variabel X1, X2, X3, X4 dan Y
Tabel di bawah ini  akan menjelaskan mengenai hubungan regresi antar variabel  yang diteliti
Table 5.4 ANOVA variabel kepribadian (X1), motivasi (X2), pendidikan (X3) dan  keluarga (X4) secara simultan terhadap minat entrepreneur (Y) dimaksudkan untuk  menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (minat entrepreneur)
+6

Referensi

Dokumen terkait

19.Dengan demikian, maka aspek kenaikan muka air laut dan banjir seyogyanya akan menjadi salah satu masukan yang signifikan bagi kebijakan dan strategi pengembangan wilayah

Waktu kursus dapat disesuaikan dengan Jadwal yang tersedia di tiap Cabang PURWA CARAKA MUSIC STUDIO.. Bila dalam 1 bulan terdapat 5 kali Pelajaran, maka pada Minggu kelima

Kesimpulan dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah pada klien Ny.S dengan close fraktur humerus sinistra diagnosa keperawatan yang muncul diantaranya nyeri akut berhubungan dengan

Tujuan penelitian ini adalah menentukan harga optimal untuk paket Lifestyle, Business dan Full Services Telkomsel dan paket Gaul, Mail, dan Irit Indosat pada

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mempelajari tentang pemangkasan kelapa sawit yang telah menghasilkan mengenai jenis-jenis pemangkasan tanaman kelapa sawit yang telah

[r]

Kajian ini berupaya untuk menjelaskan Yohanes 15: 1-8 dalam sebuah eksposisi agar definisi makna yang terkandung di dalamnya jelas, tepat, otentik dan rinci. Metode yang

Memberikan manfaat bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai peran organisasi pemuda yaitu AYFN dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap ASEAN Socio