• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaminan Halal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jaminan Halal"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

SISTEM JAMINAN HALAL (SJH)

PT. PANCABUDI IDAMAN

(2)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………. 3

Daftar Disribusi Dokumen……….. 4

Daftar Revisi Dokumen……….... 5

Sistem Jaminan Halal …….………. 7

1. Kebijakan Halal ………..……… 7

2. Panduan Halal ………. 8

3. Organisasi Manajemen Halal ………16

3.1. Persyaratan Auditor Internal ……….. 17

3.2. Tugas Tim Auditor Halal ………. 17

3.3. Uraian Tugas dan Wewenang Auditor Halal ………. 17

3.4. SOP ………. 19 3.5. Acuan Teknis ………. 22 3.6. Sistem Administrasi ……….. 24 3.7. Sistem Dokumentasi ……….. 25 3.8. Sosialisasi ………25 3.9. Pelatihan ………. 25

3.10. Komunikasi Internal dan External ………. 26

3.11. Audit Internal ……… 26

3.12. Tindakan Perbaikan ………. 28

3.13. Kaji Ulang Manjemen ……….. 29

Lampiran Pohon keputusan untuk identifikasi Titik Kritis ………. 30

Matrix bahan baku, Tambahan dan Penolong ……….. 39

Tabel Daftar Bahan titik Kritis ………... 40

Lampiran Borang Audit Halal Internal ………. 41

Lampiran Laporan Ketidak sesuaian ………. 48

(3)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

SISTEM JAMINAN HALAL (SJH)

PT. PANCABUDI IDAMAN

Disiapkan oleh

Disahkan Oleh

(4)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN MANUAL PT. PANCABUDI IDAMAN

NO DEVISI PERSONEL TANDATANGAN TANGGAL

1 PURCHASING Salamah/resmi

2 QA/QC Mulyati

3 PPIC Lisa Surya

4 MPD (PRODUKSI) Gatot Wibisono

5 R & D Herry

6 TOP MANAJEMEN Ibu Emiyanti

DAFTAR REVISI DOKUMEN MANUAL PT. PANCABUDI IDAMAN

Perubahan Dokumen yang direvisi Dokumen hasil revisi Keterangan

No. Tanggal Edisi Bab Hala

man Edisi Bab Halaman

1 10/11/09 1 all all all all Penerbitan

(5)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

(6)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

KEBIJAKAN HALAL PT. PANCABUDI IDAMAN

PT. Pancabudi Idaman berkomitmen untuk memproduksi kantong plastik

yang bersertifikat halal secara konsisten sehingga dapat dipakai secara aman oleh

pelanggan yang beragama islam tanpa kuatir keharamannya. Kita akan mencapai

dengan:

1.

Menajamin produk kantong plastik yang diproduksi baik LLDPE maupun

HDPE halal yaitu telah disertifikasi oleh LPPOM MUI

2.

Menjamin proses produksi bebas dari bahan Haram atau Najis

3.

Menjamin Pemasok berasal dari sumber yang Halal

PENDAHULUAN 1. Profil Perusahaan

a. Nama Perusahaan : PT. Pancabudi Idaman

Alamat kantor Pusat : Kawasan Pusat Niaga Terpadu, JL. Daan Mogot Raya Km 19.6 Blok D No. 8A–D TANGERANG 15122

b. Alamat Pabrik : Jl. Keamanan No.228 – 229 Batu Ceper TANGERANG 15122 c. Jenis Produk : Kantong Plastik

(7)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

PT. Pancabudi Idaman adalah perusahaan Nasional yang bergerak dibidang kemasan yaitu memproduksi produk kantong plastik jenis bahan LLDPE (Low Linier Density Poly Etyline) dan HDPE (High Density Poly Etyline). Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1999 dan berkembang pesat sampai saat ini dengan total produksi 25.000 ton pada akhir tahun 2008.

2. Tujuan Penerapan

Tujuan dari penerapan Sistem Jaminan Halal adalah bertanggung jawab terhadap pelanggan Muslim PT. Pancabudi yang menggunakan kantong plastik baik LLDPE maupun HDPE sehingga merasa yakin untuk menghantarkan langsung dengan makanan sehingga makanan tersebut menjadi aman kehalalannya. Oleh itu diperlukan sertifikat Halal sebagai jaminan dari MUI.

3. Ruang Lingkup Penerapan

Untuk saat ini Sistem Jaminan Halal PT. Pancabudi Idaman diterapkan secara tetap pada Pembelian, Penerimaan Bahan, Lini Produksi, Penyimpanan Bahan dan Produk serta trnsportasinya sesuai dengan syariat Islam.

SISTEM JAMINAN HALAL 1. Kebijakan Halal

Pernyataan dari kebijakan Halal merupakan langkah awal dari penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) Kebijakan halal merupakan pernyataan tertulis komitmen perusahaan untuk memproduksi produk halal secara konsisten, mencakup konsistensi dalam penggunaan dan pengadaan bahan baku, konsistensi dalam proses produksi halal dan konsistensi penyimpanan dan pengiriman produk halal.

2. Panduan Halal

Panduan Halal adalah panduan untuk mengidentifikasi bahan atau proses pada titik kritis yang diterapkan pada suatu perusahaan yang terdiri dari

2.1. Halal adalah boleh. Pada kasu makanan, kebanyakan makanan termasuk halal kecual secara khusus disebutkan dalam Al Qur’an atau Hadits.

(8)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Haram adalah sesuatu yang Allah SWT melarang untuk dilakukan dengan larangan tegas. Setiap orang yang menentangnya akan berhadapan dengan siksaan Allah di akhirat. Bahkan terkadang juga terancam sanksi syariah di dunia ini

2.2. Referensi Al Qur’an dan fatwa MUI

2.2.1. Prinsip-prinsip tentang Hukum Halal dan Haram

2.2.1.1. Pada dasarnya segala sesuatu halal hukumnya.

2.2.1.2. Penghalalan dan pengharaman hanyalah wewnang Allah SWT semata.

2.2.1.3. Mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram termasuk perilaku syirik terhadap Allah SWT.

2.2.1.4. Sesuatu yang diharamkan karena ia buruk dan berbahaya.

2.2.1.5. Pada sesuatu yang halal sudah terdapat sesuatu yang dengannya tidak lagi membutuhkan yang haram

2.2.1.6. Sesuatu yang menghantarkan kepada yang haram maka haram pula hukumnya. 2.2.1.7. Menyiasati yang haram, haram hukumnya.

2.2.1.8. Niat baik tidak menghapuskan hukum haram.

2.2.1.9. Hati-hati terhadap yang syubhat agar tidak jatuh ke dalam yang haram. 2.2.1.10. Sesuatu yang haram adalah haram untuk semua.

2.2.2. Halal dan Haram berdasarkan AL QUR’AN

2.2.2.1. Al-Baqarah 168: “Hai sekalian umat manusaia makanlah dari apa yang ada di bumi ini secara halal dan baik. Dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian”.

2.2.2.2. Al-Baqarah 172-173 : “hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nyakalian menyembah. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barang siapa dalam keadaan terpaksa, sedangkan ia tidak berkehendak dan tidak melampaui batas, maka tidaklah berdosa, sesungguhnya Allah Maha

(9)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

2.2.2.3. Al-Anam 145 : “Katakanlah, saya tidak mendapat pada apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi yang memakannya, kecuali bangkai, darah yang tercurah, daging babi karena ia kotor atau binatang yang disembelih dengan atas nama selain Allah. Barang siapa dalam keadaan terpaksa sedangkan ia tidak menginginkan dan tidak melampaui batas, maka tidaklah berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun Lagi Maha Pengasih”.

2.2.2.4. Al-Maidah 3 : “Diharamkan bagi kalian bangkai, darah, daging babi, hewan yang disembelih dengan atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas kecuali yang kalian sempat menyembelihnya. Dan diharamkan pula bagi kalian binatang yang disembelih disisi berhala”.

2.2.2.5. Al-Maidah 90-91 : “Wahai orang-orang yang beriman sesungguhnya meminum khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syetan. Maka jahuilah perbuatan-perbuatan itu agar kalian mendapat keuntungan. Sesungguhnya syetan itu hendak menimbulkan permusuhan dan perbencian di antara kalian lantaran meminum khamr dan berjudi dan menghalangi kalian dari mengingat Allah dan shalat, maka apakah kalian berhenti dari

mengerjakan pekerjaan itu”.

2.2.2.6. Al-Maidah 96 : “Dihalalkan untuk kalian binatang buruan laut dan makanannya”. 2.2.2.7. AL-A’raf 157 : “Dia menghalalkan kepada mereka segala yang baik dan

mengharamkan kepada mereka segala yang kotor”.

2.2.3. Fatwa MUI untuk Bahan dan Proses Produksi

2.2.3.1. Khamr

a. Segala sesuatu yang memabukkan dikategorikan sebgai khamr.

b. Minuman yang mengandung minimal 1 % ethanol, dikategorikan sebagai khamr. c. Minuman yang dikategorikan khamr adalah najis.

d. Minuman yang diproduksi dari proses fermentasi yang mengandung kurang dari 1 % ethanol, tidak dikategorikan khamr tetapi haram untuk dikonsumsi.

2.2.3.2. Ethanol

a. Ethanol yang diproduksi dari industri bukan khamr hukumnya tidak najis atau suci.

(10)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

b. Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industri khamr untuk proses produksi pangan hukumnya :

1. Mubah, apabila dalamhasil produk akhirnya tidak terdeteksi 2. Haram, apabila dalam hasil produk akhirnya masih terdeteksi.

3. Penggunaan ethanol yang merupakan senyawa murni yang berasal dari industri khamar untuk proses produksi industri hukumnya haram.

2.2.3.3. Hasil Samping Industri Khamr

a. Fusel oil yang berasal dari hasil samping industri khamr adalah haram dan najis b. Fusel oil yang bukan berasal dari khamr adalah halal dan suci

c. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr hukumnya haram.

d. Komponen yang dipisahkan secara fisik dari fusel oil yang berasal dari khamr dan direaksikan secara kimiawi sehingga berubah menjadi senyawa baru hukumnya halal dan suci.

e. Cuka yang berasal dari khamr baik terjadi dengan sendirinya maupun melalui rekayasa, hukumnya halal dan suci.

f. Ragi yang dipisahkan dari proses pembuatan khamr setelah dicuci sehingga hilang rasa, baud an warna khamar-nya, hukumnya halal dan suci.

2.2.3.4. Flafor Yang Menyerupai Produk Haram

Flavor yang menggunakan nama dan mempunyai profil sensori produk haram, contohnya flavor rum, flavor babi, dan lain-lain, tidak bias disertifikasi halal serta tidak boleh dikonsumsi walaupun ingredient yang digunakan adalah halal.

2.2.3.5. Produk Mikrobial

a. Mikroba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang suci dan halal adalah halal, dan microba yang tumbuh dan berasal dari media pertumbuhan yang najis dan haram adalah haram.

b. Produk microbial yang langsung dikonsumsi yang menggunakan bahan-bahan yang haram dan najis dalam media pertumbuhannya, baik pada skala penyegaran, skala pilot plant, dan tahap produksi, hukumnya haram.

(11)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

c. Produk microbial yang digunakan untuk membantu proses produksi produk lain yang langsung dikonsumsi dan menggunakan bahan-bahan haram dan najis dalam media pertumbuhannya, hukumnya haram.

d. Produk konsumsi yang menggunakan produk microbial harus ditelusuri kehalalannya sampai pada tahap proses penyegaran mikroba.

2.2.3.6. Penggunaan Alat Bersama

a. Alat bekas dipakai babi/anjing harus dicuci dengan cara di-sertu (dicuci dengan air 7 x, yang salah satunya dengan tanah/debu atau penggantinya yang memiliki daya pembersih yang sama).

b. Suatu peralatan tidak boleh digunakan bergantian antara produk babi dan non-babi meskipun sudah melalui proses pencucian.

2.2.4. Beberapa contoh Bahan Kritis

2.2.4.1. Daging

Daging yang berasal dari hewan halal dapat menjadi tidak halal jika disembelih tanpa mengikuti aturan syariat Islam. Hal-hal yang menjadi titik proses

penyembelihan adalah sebagai berikut :

a. Penyembelihan (harus seorang muslim yang taat dan melaksanakan syariat Islam sehari-hari).

b. Pemingsanan (tida menyebabkan hewan mati sebelum disembelih). c. Peralatan/pisau (harus tajam)

d. Proses pasca penyembelihan hewan harus benar-benar mati sebelum proses dilanjutkan dan darah harus keluar secara tuntas).

Untuk daging impor perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini :

• Harus dilengkapi dengan sertifikat halal dari lembaga yang diakui LP POM MUI.

• Harus dilengkapi dengan dokumen pengapalan dan dokumen lainnya (contoh : dokumen kesehatan).

(12)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

• Harus ada kecocokan antara dokumen dengan fisik (kemasan, ;abel, dan lain-lain).

• Harus ada kecocokan no lot, plant number, tanggal penyembelihan dan sebagainya.

2.2.4.2. Bahan Turunan Hewani

Bahan turunan hewani berstatus halal dan suci jika berasal dari hewan yang disembelih sesuai dengan syariat Islam, bukan berasal dari darah dan tidak bercampur dengan baan haram atau najis. Berikut ini disampaikan contoh-contoh bahan turunan hewani / mungkin berasal dari turunan hewani :

• Lemak

• Protein

• Gelatin

• Kolagen

• Asam lemak dan turunannya (E430-E436)

• Garam atau ester asam lemak (E470-E495)

• Gliserol/gliserin (E422)

• Asam amino (contoh : sistein, fenilalanin, dan sebagainya)

• Edible bone phosphate (E521)

• Di/trikalsium fosfat

• Tepung plasma darah

• Konsentrat globulin

• Fibrinogen

• Media pertumbuhan mikroba (contoh : blood agar)

• Hormon (contoh : insulin)

• Enzim dari pancreas babi/sapi (amylase, lipase, pepsin, tripsin)

• Taurin

(13)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

• Produk susu, turunan susu dan hasil sampingnya yang diproses menggunakan enzim (contoh: keju, whey, laktosa, kasein/kaseinat)

• Beberapa vitamin (contoh : vitamin A, B6, D, E)

• Arang aktif

• Kuas

2.2.4.3. Bahan Nabati

Bahan nabati pada dasarnya halal, akan tetapi jika diproses menggunakan bahan tambahan dan penolong yang tidak halal, maka bahan tersebut menjadi tidak halal. Oleh karena itu perlu diketahui alur proses produksi beserta bahan tambahan dan penolong yang menggunakan dalam memproses suatu bahan nabati. Berikut ini disampaikan beberapa contoh bahan nabati yang mungkin menjadi titik kritis :

• Tepung terigu dapat diperkaya dengan berbagai vitamin antara lain B1, B2, asam folat.

• Oleoresin (cabe, rempah-rempah dan lain-lain) dapat menggunakan emulsifier (contoh: polysorbate/tween & glyceril monooleat yang mungkin berasa dari hewan), supaya dapat larut air.

• Lesitin kedelai mungkin mengunakan enzim fosfolipase dalam proses pembuatannya untuk memperbaiki sifat fungsionalnya.

• Hydrolyzed Vegetable Protein (HVP) perlu diperhatikan jika proses hidrolisisnya menggunakan enzim.

2.2.4.4. Produk Hasil Samping Industri Minuman Beralkohol dan turunannya

Produk/bahan hasil samping industri minuman beralkohol beserta turunannya berstatus haram jika cara memperolehnya hanya melalui pemisahan secara fisik dan produk masih memiliki sifat khamr. Akan tetapi jiaka bahan/produk tersebut direaksikan secara kimiawi sehingga menghasilkan senyawa baru, maka senyawa baru yang telah mengalami perubahan kimia statusnya menjadi halal. Bebraoa contoh produk hasil samping industri minuman beralkohol dan turunannya yang merupakan titik kritis :

(14)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

• Fusel oil (merupakan hasil samping distilled beverages) danturunannya seperti isoamil alcohol, isobutyl alcohol, propel alcohol, gliserol, asetaldehid, 2,3 butadiol, aseton dan diasetil dan sebagainya).

• Brewer yeast (merupakan hsil samping industri bir)

• Tartaric Acid (hasil samping industri wine) 2.2.4.5. Produk Mikrobial

Status produk microbial dapat menjadi haram jika termasuk dalam kategori berikut :

• Produk microbial yang jelas haram, yaitu produk minuman beralkohol (khamr) beserta produk samping dan turunannya.

• Produk microbial yang menggunakan media dari bahan yang haram pada media agar, propagasi dan produksi. Contoh media yang haram atau diragukan kehalalannya diantaranya : darah, peptone (produk hasil hidrolisis bahan berprotein seperti daging, kasein atau gelatin menggunakan asam atau enzim).

• Produk microbial yang dalam proses pembuatanya melibatkan enzim dari bahan yang haram.

• Produk microbial yang dalam proses pembuatannya menggunakan bahan penolong yang haram. Contoh adalah penggunaan anti busa dalan kultivasi mikroba yang dapat berupa minyak/lemak babi, gliserol atau bahan lainnya.

• Produk mikroba rekombinan yang menggunakan gen berasal dari bahan yang haram. Contoh adalah sabagai berikut ;

a. Enzim a-amilase dan protease yang dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisae rekombinan dengan gen dari jaringan hewan.

b. Hormon insulin yang dihasilkan oleh E. coli rekombinan dengan gen dari jaringan pancreas babi.

c. Hormone pertumbuhan (human growth hormone) yang dihasilkan oleh E.coli rekombinan.

(15)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Selain kelompok bahan-bahan diatas, berikut ini adalah contoh bahan /kelompok bahan yang sering menjadi titik kritis.

• Aspartam (terbuat dari asam amino fenilalanin dan asam asparta)

• Pewarna alami

• Flavor

• Seasoning

• Bahan pelapis vitamin

• Bahan pengumulsi dan penstabil

• Anti busa

• Dan lain-lain

2.3. Keputusan Identifikasi Titik Kritis (Lampiran)

2.4. Daftar Identifikasi Kontrol Titik Kritis pada material dan tindakan pencegahan (lampiran)

2.5. Daftar Identifiksi Kontrol Titik Kritis pada proses produksi dan tindakan pencegahan (lampiran)

3. Organisasi Manajemen Halal

Manajemen halal merupakan organisasi internal perusahaan yang mengelola seluruh fungsi dan efektivitas manajemen dalam menghasilkan produk halal. Dalam mengelola fungsi dan aktivitas tersebut pihak perusahaan dapat melibatkan seluruh departemen atau bagian yang terkait dengan system berproduksi halal, mulai dari tingkat pengambilan kebijakan tertinggi sampai tingkat pelaksana teknis lapangan. Contoh struktur organisasi manajemen halal dapat dilihat pada gambar 1.

Manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari manajemen puncak, Quality Assurance (QA)/Quality Control (QC), produksi, research and development (R & D), purchasing, PPIC serta

(16)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

pergudangan. Organisasi manajemen halal dipimpin oleh seorang Koordinator Auditor Halal Internal (KAHI) yang melakukan koordinasi dalam menjaga kehalalan produk serta menjadi penanggung jawab komunikasi antara perusahaan dengan LPPOM MUI.

Gambar 1. Struktur Organisasi Manajemen Halal Persyaratan, tugas dan wewenang auditor halal internal adalah sebagai berikut :

3.1. Persyaratan Auditor halal internal.

3.1.1. Karyawan tetap perusahaan bersangkutan.

3.1.2. Koordinator Tim Auditor halal internal adalah seorang Muslim yang mengerti dan menjalankan syariat Islam.

3.1.3. Berada dalam lingkup Manajemen Halal.

3.1.4. Berasal dari bagian yang terlibat dalam proses produksi secara umum seperti bagian QA/QC, R&D, Purchasing, Produksi dan Pergudangan.

3.1.5. Memahami titik kritis keharaman produk, ditinjau dari bahan maupun proses produksi secara keseluruhan.

3.1.6. Diangkat melalui surat keputusan pimpinan perusahaan dan diberi wewenang penuh untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan SJH termasuk tindakan perbaikan terhadap

MANAJEMEN PUNCAK

R & D

(Herry) (Gatot W)Produksi (Lisa S)PPIC Purchasing (Resmi) QA/QC (Mulyati) LPPOM MUI Koordinator Auditor Halal Internal (Novri Ariyanto)

(17)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

kesalahan sampai pada penghentian produksi atau penolakan bahan baku, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LPPOM MUI.

3.2. Tugas Tim Auditor halal internal secara umum

3.2.1. Menyusun manual SJH perusahaan 3.2.2. Mengkoordinasi pelaksanaan SJH 3.2.3. Membuat laporan pelaksanaan SJH

3.2.4. Melakukan komunikasi dengan pihak LPPOM MUI

3.3. Uraian Tugas dan Wewenang Auditor Halal internal berdasarkan fungsi setiap bagian yang terlibat dalam struktur manajemen halal:

3.3.1. Manajemen Puncak

3.3.1.1. Merumuskan kebijakan perusahaan berkaitan dengan kehalalan produk yang dihasilkan.

3.3.1.2. Memberikan dukungan penuh bagi pelaksanaan SJH di perusahaan.

3.3.1.3. Menyediakan fasilitas dan sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan SJH

3.3.1.4. Memeberikan wewnang kepada coordinator auditor halal internal untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggap perlu yang berkaitan dengan pelaksanaan SJH termasuk tindakan perbaikan terhadap kesalahan sampai pada penghentian produksi atau penolakan bahan baku, sesuai dengan aturan yang ditetapkan LLPOM MUI.

3.3.2. Riset dan Pengembangan (R & D)

3.3.2.1. Menyusun system pembuatan produk baru berdasarkan bahan yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.

3.3.2.2. Menyusun system perubahan bahan sesuai dengan ketentuan halal. 3.3.2.3. Mencari alternative bahan yang jelas kehalalannya.

3.3.2.4. Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam formulasi dan pembuatan produk baru.

3.3.3. Pengendalian dan Pengawasan Mutu (Quality Assurance/ Quality Control) 3.3.3.1. Menyusun dan melaksanakan prosedur pemantauan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi produksi halal.

(18)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.3.3.2. Melaksanakan pemeriksaan terhadap setiap bahan yang masuk sesuai dengan sertifikat halal, spesifikasi dan produsennya.

3.3.3.3. Melakukan komunikasi dengan KAHI terhadap setiap penyimpangan dan ketidakcocokan bahan dengan dokumen kehalalan.

3.3.4. Pembelian (Purchasing)

3.3.4.1. Menyusun prosedur dan pelaksanakan pembelian yang dapat menjamin konsistensi bahan sesuai dengan daftar bahan yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.

3.3.4.2. Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam pembelian bahan baru dan atau pemilihan pemasok baru.

3.3.4.3. Melakukan evaluasi terhadap pemasok dan menyusun peringkat pemasok berdasrkan kelengkapan dokumen halal.

3.3.5. Produksi (Production)

3.3.5.1. Menyusun prosedur produksi yang dapat menjamin kehalalan produk

3.3.5.2. melakukan pemantauan produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dan najis. 3.3.5.3. Menjalankan kegiatan produksi sesuai dengan matrik formulasi bahan yang telah disusu oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.

3.3.5.4. Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam hal proses produk halal. 3.3.6. Pergudangan /PPIC

3.3.6.1. Menyusun prosedur administrasi pergudangan yang dapat menjaminkehalalan bahan dan produk yang disimpan serta menhindari terjadinya kontaminasi dari segala sesuatu yang haram dan najis.

3.3.6.2. Melaksanakan Penyimpanan produk dan bahan sesuai dengan daftar bahan dan produk yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LPPOM MUI.

3.3.6.3. Melakukan komunikasi dengan KAHI dalam system keluar masuknya bahan dari dan kedalam gudang.

3.4. Standard Operating Procedures (SOP)

Standard Operating Prosedures (SOP) adalah suatu perangkat intruksi yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. SOP dibuat agar perusahaan mempunyai

(19)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

perusahaan. SOP dibuat untuk seluruh kegiatan kunci pada proses produksi halal yaitu bidang R & D, Purchasing, QA/QC, PPIC, Produksi dan Gudang. Adanya perbedaan teknologi proses maupun tingkat kompleksitas di tiap perusahaan maka SOP di setiap perusahaan bersifat unik. Contoh kegiatan-kegiatan kunci yang masuk dalam SOP antara lain SOP pembelian bahan, pengunaan bahan baru, penggantian dan penambahan pemasok baru dan lain-lain.

3.4.1. SOP Pembelian Barang.

3.4.1.1. Bahan yang dibeli harus mengacu pada daftar bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI

3.4.1.2. Pembelian harus dapat menjamin bahwa yang akan dibeli sesuai dengan data yang tertera pada sertifikat halal atau dokumen halal (nama dan kode bahan, nama perusahaan, nama dan lokasi pabrik).

3.4.1.3. Dokumen pembelian harus terdokumentasi dengan baik dan lengkap.

3.4.2. SOP Pemeriksaan dan peneriamaan Bahan

3.4.2.1. Nama bahan kode bahan, produsen, nama dan lokasi pabrik diperiksa kesesuaiannya dengan daftar bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI

3.4.2.2. Bila sertifikat halal menghendaki logo khusus, logo tersebut harus dipastikan ada pada kemasan halal.

3.4.2.3. Untuk bahan yang sertifikat halalnya diterbitkan per pengapalan, perlu dipastikan bahwa lot number, kuantitas, tanggal prosuksi dan tanggal kadaluarsa sesuai dengan yang tercantum pada dokumen halal.

3.4.2.4. Bahan yang telah diperiksa dan sesuai dengan kreteria maka diberi halal pass. 3.4.2.5. bahan yang tersimpan digudang adalah bahan yang sesuai dengan dafatar bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI. Apabila ada bahan diluar daftar tersebut maka penempatannya harus dipisah dan dipastikan tidak terjadi kontaminasi silang.

3.4.2.6. bahan yang disimpan digudang harus terbatas dari najis dan bahan haram.

3.4.2.7. Setiap mutasi (pemasukan dan pengeluaran) bahan dari gudang harus dicatat serta dilengkapi dengan kartu stock, nota permintaan barang dan bukti pernerimaan barang.

(20)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.4.3.1. Jika bahan termasuk kategori kritis, maka diperiksa apakah pemasok baru telah memiliki sertifikat halal dari MUI atau dari lembaga yang diakui oleh LP POM MUI.

3.4.3.2. Bila pemasok tidak memiliki sertifikat halal maka disarankan untuk mencari pemasok lain yang telah memiliki sertifikat halal dari MUI atau dari lembaga yang telah diketahui oleh LP POM MUI>

3.4.3.3. Bila tidak ditemukan alternatif pemasok baru yang telah memiliki sertifikat halal maka perlu dilakukan pemeriksaan spesifikasi teknis yang menjelaskan asal usul bahan (sourcce of orogin) dan diagram alir proses pembuatan bahan tersebut serta dikonsultasikan kepada LP POM MUI melalui internal auditor.

3.4.3.4. Harus ada jaminan bahwa yang akan dibeli sesuai dengan data yang tertera oa sertifikat halal atau dokumen halal (nama dan kode bahan, nama perusahaan, nama dan lokasi pabrik). 3.4.3.5. Pemasok diperiksa apakah merupakan produsen langsung atau penyalur. Bila pemasok adalah penyalur, maka harus dibuat perjanjian tertulis dengan pihak pemasok uang menyatakan bahwa pemasok hanya memasok bahan dari produsen yang tertera pada dokumen halal.

3.4.3.6. Rencana penggunaan penggantian pemasok dilaporkan kepada LP POM MUI melalui internal auditor.

3.4.3.7. Bahan dari pemasok baru dapat digunakan setelah mendapat persetujuan oleh LP POM MUI.

3.4.3.8. Data pemasok yang aktif maupun tidak harus didokumentasikan dengan baik.

3.4.4. SOP Penggunaan Bahan Baru

3.4.4.1. Bahan baru diperiksa apakah bahan termasuk kategori kritis dan telah memiliki sertifikat halal dari MUI atau dari lembaga yang diketahui oleh LP POM MUI.

3.4.4.2. Bila bahan tidak memiliki sertifiakt halal disarankan untuk mencari bahan alternatif yang sama atau sejenis yang telah memiliki sertifikat halal dari MUI atau dari lembaga yang telah diketahui oleh LP POM MUI.

3.4.4.3. Bila bahan alternatif yang sama tidak didapatkan, maka perlu pemeriksaan

spesifikasi teknis yang menjelaskan asal-usul bahan (source of original) dan diagram alir proses pembuatan bahan tersebut serta dikonsultasikan kepada LP POM MUI melalui internal auditor.

(21)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.4.4.4. Rencana penggunaan bahan baru dilaporkan kepada LP POM MUI melalui internal auditor

3.4.4.5. Bahan baru dapat digunakan setelah mendapat persetujuan oleh LP POM MUI.

3.4.5. SOP Produksi Halal

3.4.5.1. Pembuatan kertas kerja produksi (work sheet) harus mengacu pada formula dan matrik bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI.

3.4.5.2. Bahan yang dapat digunakan dalam produksi halal hanya yang terdapat dalam daftar bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI dan telah mendapatkan halal pass.

3.4.5.3. Bahan dipastikan terbebas dari kontaminasi najis dan bahan yang haram. 3.4.5.4. Lini produksi dipastikan hanya digunakan untuk bahan yang halal.

3.4.5.5. Apabila lini produksi juga digunakan untuk bahan yang belum disertifikasi halal, maka prosedur perbersihan dipastikan dapat menghilangkan/menghindari dari produk dari kontaminasi silang.

3.4.5.6. Bila ada produk yang tidak disertifikasi mengandung turunan babi, alat dan lini produksi dipastikan terpisah.

3.4.5.7. Harus dipastikan bahwa diarea produksi tidak boleh ada bahan-bahan atau barang-barang yang tidak digunakan untuk produksi.

3.4.5.8. Catatan produksi didokumentasikan dengan baik dan lengkap.

3.4.6. SOP Perubahan Formula dan Pengembangan Produk Baru

3.4.6.1. Prinsip perubahan formula dan pengembangan produk baru adalah mengutamakan pada daftar bahan yang tealh diketahui LP POM UI

3.4.6.2. Perubahan formula yang menghasilkan produk baru harus diajukan dalam proses sertifikasi halal baru.

3.4.6.3. Perubahan formula yang tidak menghasilkan produk baru dan tidak menggunakan bahan baru (reformulasi komposisi) tidak perlu dilaporkan kepada LPPOM MUI

3.4.6.4. Perubahan formula yang tidak menghasilkanproduj baru tetapi menggunakan bahan baru (penggunaan bahan alternati) harus mengacu kepada SOP penggunaan bahan baru.

(22)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.4.6.5. Rencana pembuatan formula baru yang tidak menghasilkan produk baru dilaporkan kepada LP POM MUI melalui internal auditor.

3.4.6.6. Formula baru dapat digunakan setelah mendapat persetujuan oleh LP POM MUI. 3.4.6.7. Apabila formula baru tidak mendapat persetujuan maka formula baru tidak dapat digunakan.

3.5. Acuan Teknis

Pelaksanaan SJH dilakukan oleh bidang-bidang yang terkait dalam organisasi managemen halal. Dalam pelaksanaanya perlu dibuat acuan teknis yang berfungsi sebagai dokumen untuk membantu pekerjaan bidang-bidang terkait dalam melaksanakan fungsi kerjanya.

3.5.1. Acuan Teknis untuk Bagian Pembelian.

3.5.1.1. Daftar bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LP POM.

3.5.1.2. Daftar Lembaga sertifikasi halal yang telah diakui LP POM MUI.

3.5.1.3. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk (Sertifikat per pengiriman, wilayah berlakunya Sertifikat Halal, masa berlaku Sertifikat Halal, logo halal pada kemasan dan lain-lain)

3.5.1.4. SOP penambahan pemasok baru

3.5.2. Acuan teknis untuk again R & D

3.5.2.1. Daftar bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI.

3.5.2.2. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk (Sertifikat pe pengiriman, wilayah berlakunya Sertifikat Halal, masa berlaku Sertifikat Halal, logo halal pada kemasan dan lain-lai).

3.5.2.3. Tabel hasil identifikasi titik kritis keharaman bahan. 3.5.2.4. SOP pengunaan bahan baru.

3.5.3. Acuan Teknis Bagian Produksi

(23)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.5.3.2. Formula/intruksi kerja produksi sesuai dengan matriks bahan.

3.5.3.3. Tabel hasil identifikasi peluang kontaminasi proses produk dari bahan haram/najis dan tindakan pencegahannya

3.5.3.4. SOP produksi halal.

3.5.4. Acuan Teknis untuk Bagian QC/QA

3.5.4.1. Daftar bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oleh KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI.

3.5.4.2. Kebijakan dari masing-masing lembaga sertifikasi yang terkait dengan produk (Sertifikat per pengiriman, wilayah berlakunya Sertifikat Halal, masa berlakunya Sertifikat Halal, dan lain-lain).

3.5.4.3. SOP pemeriksaan bahan.

3.5.5. Acuan Teknis untuk Bagian Pergudangan.

3.5.5.1. Daftar bahan meliputi nama bahan, pemasok dan produsen yang telah disusun oelh KAHI dan diketahui oleh LP POM MUI.

3.5.5.2. Tanda pada kemasan logo, Lot number , nama dan alamat /lokasi produksi) yang harus disesuaikan dengan dokumen kehalalan.

3.5.5.3. Procedur penyimpanan bahan/produk yang menjamin terhindarnya bahan / produk dari kontaminasi oleh barang haram dan najis.

3.5.5.4. SOP pernerimaan dan penyimpanan bahan.

3.6. Sistem Administrasi.

Perusahaan harus mendisain suatu sistem administrasi terintegrasi yang dapat ditelusuri (traceable) dari pembelian bahan sampai dengan distribusi produk. Secara rinci administrasi yang terkait dengan SJH dimulai dari administrasi bagian pembelian bahan (purchasing), penerimaan barang (Quality Control/QC), penyimpanan bahan (Warehousing/PPIC), Riset dan Pengembangan (R&D), Produksi/Operasi, Penyimpanan Produk (Finis Produc) dan Distribusi. Secara skematik sistem administrasi yang terintegrasi dapat dilihat pada gambar 2. berikut Form-form disetiap bagian dilampirkan pada Manual SJH perusahaan.

23 Purchasin

g Receiving Storage Operation Storage

(24)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Gambar 2. Rantai Sistem Administrasi SJH

3.7. Sistem Dokumentasi

Pelaksanaan SJH di perusahaan harus didukung oleh dokumentasi yang baik dan mudah diakses oleh pihak yang terlibat dalam proses produksi halal termasuk LP POM MUI sebagai lembaga sertifikasi halal. Dokumen yang harus dijaga antara lain.

3.7.1. Pembelian bahan 3.7.2. Penerimaan bahan 3.7.3. Penyimpanan bahan

3.7.4. Riset dan pengembangan (formulasi)

3.7.5. Produksi (proses Produksi dan Pembersihan Fasilitas Produksi ) 3.7.6. Penyimpanan Produk

3.7.7. Distribusi Produk

3.7.8. Evaluasi dan Monitoring (laporan berkala) 3.7.9. Kegiatan Pelatihan dan Sosialisasi

3.7.10. Tindakan Perbaikan atas Ketidaksesuaian 3.7.11. Manajemen Review

Dalam manual SJH akan dijelaskan dokumentasi tiap fungsi operasi disertai penanggung jawab dan loksinya. Contoh dokumen dapat dilihat di lampiran.

(25)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.8. Sosialisasi

SJH yang telah dibuat dan diimplementasikan oleh perusahaan harus disosialisasikan ke seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan termasuk kepada pihak ketiga (pemasok, makloon). Tujuan kegiatan ini adalah agar seluruh pemangku kepentingan memiliki kepedulian (awareness) terhadap kebijakan halal sehingga timbul kesadaran

menerapkan ditingkat operasional. Metode Sosialisasi yang dilakukan dapat berbentuk poster, leaflet, ceramah umum, buletin internal, audit supplier atau memo internal perusaahaan

3.9. Pelatihan

Perusahaan perlu melakukan pelatihan bagi seluruh jajaran pelaksana SJH. Untuk itu perusahaan harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dalam periode waktu tertentu. Pelatihan harus melibatkan semua personal yang pekerjanya mungkin mempengaruhi status kehalalan prosuk. Pekerjaan yang mungkin mempengaruhi status kehalalan produk harus diserahkan kepada personal yang kompeten sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalaman (dalam hal ini dibidang pekerjaan dan hukum Islam).

Tujuan dari Pelatihan adalah: (1) Meningkatkan pemahaman karyawan tentang pengertian halal haram, pentingnya kehalalan suatu produk, titik kritis bahan dan pross produksi. (2) Memahami SJH.

3.10. Komunikasi Internal dan External

Perusahan dalam melaksanakan SJH perlu melakukan komunikasi dengan berbagi pihak yang terkait baik secara internal maupun eksternal. Untuk itu perusahaan harus membuat dan melaksanakan prosedur untuk:

3.10.1. Melakukan komunikasi internal antara berbagai tingkatan dan fungsi organisai 3.10.2. Menerima, mendokumentasi, dan menanggapi komunikasi dari pihak luar termasuk dengan LPPOM MUI.

3.11. Audit Internal.

Pemantauan dan evaluasi SJH pelaksanaanya diwujutkan dalam bentuk audit internal. 3.11.1. Tujuan Audit Internal.

(26)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

3.11.1.1. Menentukan kesesuaian SJH perusahaan dengan standar yang telah ditetapkan oleh LP POM MUI.

3.11.1.2. Menentukan kesesuaian pelaksanaan SJH perusahaan dengan perencanaannya. 3.11.1.3. Mendeteksi penyimpanan yang terjadi serta menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan.

3.11.1.4. Memastikan bahwa permasalahan yang ditemukan pada audit sebelumnya telah diperbaiki sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan.

3.11.1.5. Menyediakan informasi tentang pelaksanan SJH kepada manajemen dan LP POM MUI

3.11.2. Ruang Lingkup Audit Internal. 3.11.2.1. Dokumentasi SJH

Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen pendukung kehalalan produk yang menyangkut bahan, proses maupun produk di setiap bagian yang terkait, seperti : daftar bahan, spesifikasi, sertifikat halal, formula, dokumen pembelian bahan, dokumen penggudangan, dan sebagainya. Hal-hal yang diperhatikan adalah :

a. Kelengkapan dokumen SJH. b. Kelengkapan spesifikasi bahan

c. Kelengkapan, keabsahan dan masa berlaku sertifikat halal bahan d. Kecocokan formula dengan daftar bahan halal

e. Kecocokan dokumen pembelian bahan dengan daftar bahan halal.

f. Kelengkapan dan kecocokan dokumen produksi dengan daftar bahan dan formula halal.

g. Kelengkapan dan kecocokan dokumen penggudangan dengan daftar bahan dan daftar produk halal.

h. Uji mampu telusur (traceability sistem. 3.11.2.2. Pelaksanaan SJH

Audit pelaksanaan SJH di perusahaa mencakup : a. Organisasi Manajemen Halal

(27)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

c. Implementasi dokumen d. Pelaksanaan sosialisasi SJH e. Pelatihan

f. Komunikasi internal dan eksternal dalam pelaksanaan SJH g. Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan SJH.

h. Pelaporan internal dan eksternal Pelaksanaan SJH

i. Pengambilan bukti berupa form-form atau hal-hal lain tentang pelaksanaan SJH di perusahaan jika dianggap perlu.

3.11.3. Pelaksanaan Audit Internal 3.11.3.1. Waktu Pelaksanaan

Audit Halal internal dilakukan sekurang-kurangnya sekali tiap 6 bulan atau pasa saat terjadi perubahan-perubahan yang mungkin mempengaruhi status kehalalan produk seperti : perubahan manajemen, kebijakan, formulasi, bahan, proses maupun keluahan dari konsumen.

3.11.3.2. Metode Pelaksanaan

Audit halal internal dapat dilaksanakan secara bersaman dengan audit sistem yang lain. Tetapi formulir audit halal internal dibuat terpisah. Audit

dilakuakan dengan metode : a. Wawancara

b. Pengujian dokumen c. Observasi lapang dan fisik 3.11.3.3. Pelaksana (Auditor)

Audit halal Internal dilakukan oleh Tim Auditor Halal Internal Pelaksana audit internal dilakukan oleh AHI dari departemen yang berbeda (cross audit). 3.11.3.4. Pihak yang diaudit (Auditee)

Pihak auditee adalah seluruh bagian yang terkait dalam proses produksi halal seperti :

a. Bagian pembelian (purchasing/PPIC) b. Bagian pengawasan mutu (QA/QC) c. Bagian produksi.

(28)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

d. Bagian riset dan pengembangan (R & D) e. Bagian penggudangan

f. Bagian transportasi g. Bagian Pengambangan.

3.12. Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan atas pelaksanaan SJH dilakukan jika pada saat dilakukan audit halal internal ditemukan ketidak sesuaian pelaksanaanya. Tindakan perbaikan harus dilakukan sesegera mungkin, jika temuan yang didapatkan berdampak langsung terhadap status kehalalan produk. Semua bentuk tindakan perbaikan dilakukan oleh perusahaan dengan dibuat berita acara serta laporannya dan terdokumentasikan dengan baik. Format laporan ketidak sesuaian dapat dilihat pada lampiran

3.13. Kaji Ulang Manajemen (Management Review)

Kaji ulang manajemen ats SJH secara menyeluruh harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu misalnya minimal 1 tahun sekali. Kaji ulang dilakukan oleh seluruh devisi dalm SHJ termasuk manajemen puncak. Kaji ulang harus tercatat dalam laporan tertulis seperti lampiran.

(29)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

LAMPIRAN : Pohon Keputusan untuk Identifikasi Titil Kritis A. Identifikasi Titik Kritis Bahan

A.1. Identifikasi Titik Kritis Bahan Nabati

Bahan nabati Pengolahan ? Tidak Non TK Tidak Kultivasi Mikrobial ? Ya Tidak Ya Ya + Bahan Tambahan? Fermentasi Khamr? Tidak Ya

(30)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan :

• TK : Titik Kritis

• Non TK : Titik Tidak Kritis

• Tk apa untuk bahan dikaji lebih lanjut pada prosedur Penetapan Status Bahan

• Bahan nabati yang diperiksa dalam penetapan titik kritis ini adalah bahan nabati yang status awalnya halal, bukan bahan nabati yang sudah mendapat status keharaman terlebih dahulu, seperti ganja, kokain, opium, dan lain-lain.

A.2. Identifikasi Titik Kritis Bahan Hewani

30 Bahan Hewani

Ada Pengolahan ?

Tidak Susu Telur Ikan

Apakah daging dan hasil samping berasal Dari Hewan Halal?

Daging dan hasil samping (lemak, tulang, kulit, dll

Tidak

Ya

Ya Haram Apakah Hewan disembelih

Sesuai dengan Syari’at Islam dan memiliki SH MUI atau Lembaga yang diakui LP.POM

Ada Pengolahan lanjutan Tidak boleh digundakan Tidak Ya TK Non TK Tidak Ya

(31)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

A.3. Identifikasi Titik Kritis Produk Mikrobial

• Semua produk mikrobial merupakan titik kritis

• Titik kritis terletak pada media, baik media penyegaran hingga media produksi (bisa nabati atau hewani).

A.4. Identifikasi Titik Kritis Bahan Lain-lain

31 Produk Mikrobial TK Bahan Tambang Bahan Lain-lain Organik Campuran Non Organik Non TK Sintetik Apakah mengandung Bahan penolong TK Ya Tidak TK

(32)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

B. Identifikasi Titik Kritis Penyimpanan dan Lini Produksi

32

Tidak dapat disertifikasi

Ya

Non TK Apakah ada peluang

Terkontaminasi Bahan-bahan Haram/najis ?

Tidak dapat

disertifikasi Apakah bahan untuk produk non Sertifikasi mengandung babi atau Hasil sampingnya Tidak

Ya

TK 1 Non TK Ya

Apakah prosedur sanitasi yang dilakukan dapat menghilangkan

lemak, bau, warna + rasa?

Tidak dapat disertifikasi

Tidak

Apakah produk sejenis non sertifikasi Menggunakan merk yang sama?

Tidak Ya

Ya Apakah lini produksi, penyimpanan

Bahan dan produk untuk produk Disertifikasi dg non sertifikasi terpisah?

Tidak

Tidak

Tidak Ya

Apakah ada peluang terkontaminasi Bahan-bahan haram/najis

Ya Tidak Apakah semua Produk disertifikasi halal ?

(33)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan :

1. LP POM MUI merekomendasikan agar perusahaan yang

mengajukan sertifikat halal mensertifikat semua produknya pada semua pabrik dan lini produksi yang dimilikinya.

2. Perusahaan harus menjaga agar produk yang sertidikasinya tidak tercemar dengan barang haram dan najis.

3. Jika perusahaan hanya mensertifikasi sebagian produknya, maka produk yang tidak disertifikasi tidak boleh menggunakan merek yang sama dengan produk yang disertifikasi, tidak mengandung babi atau bahan tutunan dari babi.

4. Lini produksi, tempat penyimpanan bahan atau produk yang disertifikasi dan yang diertifikasi harus terpisah secara nyata.

5. TK1 adalah kontaminasi dari lingkungan (hewan piaraan, burung, cicak dan lain-lain) dan karyawan (katering, makanan, minuman)

6. Untuk TK1 perlu dilakukan pencegahan dengan cara: (a)

Penutupan tempat-tempat terbuka yang memungkinkan terjadinya kontaminasi. (b) Karyawan dilarang untuk membawa makanan dan minuman ke ruang produksi.

7. TK2 adalah kontaminsi silang dari bahan-bahan yang tidak disertifikasi (bahan-bahan haram atau najis selain babi)

8. Untuk TK2 perlu dilakukan pencegahan melalui pemisahan secara fisik dan administrasi antara bahan produk yang disertifikasi halal dan yang tidak.

(34)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

C. Identifikasi Titik Kritis Distribusi

34 Tidak disertifikasi

Non TK

Apakah prduk non sertifikasi halal mengandung babi dan hasil sampingnya? Ya

Non TK

Tidak

Apakah kemasan dapat mencegah kontaminasi silang?

Ya Ya Ada kemasan? Tidak Tidak Ya Tidak

Apakah semua Produk yang distribusikan disertifikasi halal ?

TK 1 Ya

Tidak Apakah alat distribusi

(35)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan:

1. Jika distribusi dilakukan oleh pihak ketiga harus dibuat sistem distribusi yang bisa menjamin bahwa distribui dilakukan terpisah antara produk yang disertifikasi dan non sertifikasi.

2. TK 1 adalah dimana kondisi produk dalam keadaan curah, sehingga harus menggunakan wadah yang dapat mencegah terjadinya kontaminasi silang.

3. TK 2 dapat dicegah dengan menggunakan kemasan distribusi yang dapat mencegah kontaminasi silang.

D. Identifikasi Titik Kritis Pemajangan (Display)

TK 1

Non TK

Apakah prduk non sertifikasi halal mengandung babi ? Ya Non TK Tidak Non TK Ya Ya Ada kemasan? Tidak Tidak

Apakah semua Produk yang dipajang bersertifikasi halal ?

TK 2 Ya

Tidak Apakah pemajangan

(36)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan:

* TK 1 dan TK 2 = tidak boleh dilakukan sama sekali.

E. Identifikasi Titik Kritis Penyembelihan.

36 TK 2

Tidak dapat SH

Apakah dilakukan pemingsanan Tidak

TK 1

Tidak

Ya

Apakah digunakan pisau tajam Tidak

Tidak Apakah penyembelih beragama Islam ?

TK 3 Ya

Ya

Apakah penyembelihan memahami dan menjalankan Proses penyembelihan susuai Syari’at Islam

TK 4 Tidak

Apakah darah/bangkai dimanfaatkan Ya

Tidak Ya Apakah hewan mati sempurna & darah keluar sempurna

(37)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan:

TK1 : Dicegah dengan cara pembinaan terhadap penyembelih

TK2 : dicegah dengan menggunakan teknik stunning dengan peralatan tertentu yang tidak menyebabkan hewan mati sebelum disembelih dan harus dilakukan pemeriksaan secara rutin terhadap

TK3 : dicegah denagn mengontrol pisau yang digunakan dan diperiksa ketajamannya setiap saat.

TK4 : dicegah dengan cara menetapkan tenggang waktu tertentu yang menjamin hewan dapat sudah benar-benar mati dan darah keluar dengan tuntas sebelum diproses lebih lanjut (perndaman air panas dan

pengulitan)

PROSEDUR PENETAPAN STATUS BAHAN

Apakah memiliki SH MUI dan Masih berlaku

Apakah ada kemungkinan mengandung Bahan yang diragukan? (biasanya bahan

Hewani, atau produk khamr) Tidak

Ya Tidak

Ya Sertifikat Halal Tidak

Apakah bahan merupakan Produk Impor?

Ya

Apakah memiliki SH MUI atau Lembaga Luar Negeri yang duakui MUI dan masih berlaku?

Bahan tidak Dapat digunakan

Bahan dapat digunakan

Kajian LP POM MUI

Tidak Ya

Bermasala

h BermasalahTidak

(38)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Catatan:

1. Prosedur ini berlaku untuk semua produsen dan pemasok

2. Keluaran dari prosedur penetapan status bahan adalah daftar bahan yang dapat dipakai sebagai acuan untuk auditor halal internal.

3. Bahan dalam kategori daftar bahan yg dapat digunakan, sebelum diimplementasikan harus disahkan terlebih dahulu oleh LP POM MUI

4. bahan dalam kategori daftar bahan yang tidak dapat digunakan tidak ada di areal pebrik.

5. Bahan yang dapra digunakan harus dilengkapi dokumen pendukung berupa spesifikasi bahan, surat recomendaei atau sertifikat halal dari LP POM MUI atau Lembaga Sertifikasi Halal Luar negeri yang direkomendasi LP POM MUI.

6. Bahan yang melalui proses kajian LP POM MUI dilengkapi dengan rekomendasi LP POM MUI, sedangkan bahan yang melalui sertifikasi halal dilengkapi dengan sertifikat halal MUI

MATRIKS BAHAN BAKU, TAMBAHAN DAN PENOLONG UNTUK SEMUA PRODUK YANG DISERTIFIKASI HALAL

Nama Perusahaan : PT. PANCABUDI IDAMAN

Jenis Produk : Plastik Polimer

DAFTAR ACUAN BAHAN BAKU /TAMBAHAN/PENOLONG PT. PANCABUDI IDAMAN N o Jenis Bahan Nama Bahan Produ sen Pema sok Spesifi Kasi Bahan (V) Sertifi Kasi Halal (V) Lemba ga Sertifi Kasi halal No. SH Masa Berla Ku SH Surat Persetu Juan LPPOM Ket 1 Plastik LLDPE PT. Titan PT. Titan V V MUI 2 Plastik HDPE PT. Titan PT. Titan V V MUI 3 Plastik Cover Plastik PT. PBI PT. PBI 4 Kertas Etiket PT. PT.

(39)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

kertas PBI PBI 5 Plastik Karung plastik 6 Pewar na Pigmen PT. Interane ka nabati

Tabel. Daftar bahan titik kritis dan tindakan pencegahannya serta Proses produksi, titik kritis dan tindakan pencegahannya No. Nama Bahan Titik Kritis Informasi Kunci Tindakan Koreksi Verifikasi Dokumentasi

1 LLDPE Asal usul

bahan Sertifikasi Halal 2 HDPE Asal usul

bahan Sertifikasi Halal 3 Etiket Kertas Asal usul

bahan

Identifiksi produk/daftar bahan

4 Karung Plastik Asal usul

bahan Identifiksi produk/daftar bahan

5 Proses Blowing Pemegang an bahan oleh operator

Mencuci tangan

6 Proses Cutting Pemegang an bahan oleh operator

Mencuci tangan

(40)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN QA/QC

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah bagian QA memiliki daftar bahan yang telah

diketahui LP POM MUI

2 Apakah setiap bahan datang selau diberi tanda status kehalalannya (Halal pass)?

3 Apakah halal pass bahan atau produk, diberikan oleh QA setelah mendapatkan persetujuan dari auditor halal internal 4 Sebelum mencantumkan halal pas, apakah QA memeriksa nama produsen, merek, jenis/kode barang, logo halal, lot number, dan kuantitas yang tercantum pada label kemasan sesuai dengan dokumen pengadaan dan/ sertifikat halal? 5 Apakah jawaban no 5 dapat dibuktikan dengan

laporan/rekaman hasil pemeriksaan bahan?

6 Apakah halal pass hanya diberikan pada bahan atau produk yang sertifikat halalnya masih berlaku?

7 Apakah bagian QA menolak bahan yang tidak memperoleh halal pass?

8 Apakah pemberian Halal Pass dikontrol dengan baik dan secara sistematis?

9 Apakah QA selalu berkomunikasi dengan AHI berkaitan dengan bahan yang tidak bisa mendapatkan Halal pass karena alasan tertentu (sertifikat halal kadaluarsa, dll)? 10 Apakah ada teguran tertulis dan/atau tindakan pencegahan

dari QA jika didapat praktek yang tidak memenuhi SOP halal.

(41)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Menyetujui Yang Membuat

Auditee Bagian QA/QC Auditor Halal Internal

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN R & D

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah bagian R & D mempunyai daftar bahan yang telah

diketahui LP POM MUI

2 Apakah sample bahan yang diterima bagian R & D selalu disertai dokumen yang mendukung status kehalalan bahan. 3 Dalam memeriksa status kehalalan bahan yang akan

digunakan, apakah bagian R & D memeriksa asal-usul bahan? (penentuan bahan sebagai bahan yang kritis terhadap kehalalan, tidak kritis terhadap kehalalaan atau haram mengikuti diagram penentuan titik kritis bahan) 4 Apakah bagian R & D secara periodik memeriksa status

kehalalan bahan yang digunakan untuk R & D dan mengusahakan menggantinya jika ada bahan yang belum ada sertifikat halalnya?

5 Apakah dalam mengembangkan formula, Bagian R & D selalu menggunakan bahan-bahan yang jelas status kehalalannya?

6 Apakah formula yang telah siap diproduksi selalu dimintakan persetujuan AHI, sebelum proses sertifikat halal MUI.

Catatan Khusus Auditor

(42)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Auditee Bagian R & D Auditor Halal Internal

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN PRODUKSI

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah bagian produksi hanya memproduksi produk yang

disertifikasi halal

2 Apakah ada konsistensi penggunaan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong?

3 Apakah bahan-bahan tersebut tercantum pada daftar bahan halal yang telah diketahui LPPOM MUI?

4 Bila ada produk yang belum jelas status kehalalanya (tidak disertifikasi halal), apakah alat produksi yang digunakan berbeda dengan alat produksi untuk produk disertifikasi halal MUI?

5 Apakah bahan pada produk yang tidak disertifikasi halal mungkin mengandung babi atau turunannya?

6 Bila produk yang tidak disertifikasi halal MUI tidak mengandung babi atau turunannya, apakah prosedur sanitasi peralatan produksi sesuai dengan ketentuan MUI dan diawasi oleh AHI?

7 Bila alat produksi antara produk yang tidak disertifikasi halal dan produk halal terpisah, apakah tempat

penyimpanan bahan dan tempat bahan work in process juga terpisah?

8 Apakah dilingkungan produksi tidak ditemukan bahan haram walaupun itu milik bagian lain ataupun milik pribadi?

9 Apakah penyelenggar proses produksi didukung oleh sistem administrasi yang baik?

10 Apakah semua bahan baku, tambahan dan penolong tercatat secara sistematis serta mudah untuk ditelusuri? 11 Apakah proses pengolahan dilakukan sedemikian rupa

(43)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

sehingga dapat menghindari terkontaminasinya produk dari bahan haram dan/atau najis?

12 Apakah bagaian produksi mempunyai intruksi kerja untuk sertiap tahapan proses.

Catatan Khusus Auditor

Menyetujui Yang Membuat

Auditee Bagian PRODUKSI Auditor Halal Internal

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN GUDANG

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah bagian gudang didukung dengn sistem

administrasi yang mudah ditelusuri?

2 Apakah bagian gudang memegang daftar bahan yang telah dikethui oleh LP POM MUI?

3 Apakah semua bahan digudang merupakan bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah diketahui oleh LP POM MUI?

4 Jika jawaban no 2 tidak, apakah bahan halal dan non halal disimpan secara terpisah?

5 Apakah pemisahan (pertanyaan no.3) dengan cara menggunakan ruangan yang berbeda?

6 Jika jawaban pertanyaan no.4, apakah pemisahan dilakukan dengan pemberian sekat yang jelas? 7 Jika jawabn no 5 tidak, apakah pemisahan dilakukan

dengan cara menggunakan rak yang berbeda dengan diberikan tanda-tanda yang jelas?

8 Jika jawaban no 6 tidak, apakah pemisahannya dilakukan dengan cara pemisahan dalam palet-palet yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama dengan memberikan tanda-tanda yang jelas?

9 Apakah bahan-bahan untuk produksi, bahan kemasan, dan non produksi seperti, bahan sanitasi, sampel R & D, produksi jasi, dan lain-lain dipisahkan?

10 Apakah pemisahan (pertanyaan no 8) dengan cara menggunakan ruangan yang berbeda?

11 Jika jawaban pertanyaan no 9 tiadk, apakah pemisahan dilakukan dengan pemberian sekat yang jelas?

(44)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

12 Jika jawaban no 10 tidak, apakah pemisahan dilakukan dengan cara menggunakan rak yang berbeda dengan diberikan tanda-tanda yang jelas?

13 Jika jawaban no 11 tidak, apakah pemisahannya dilakukan dengan cara pemisahan dapal pelet-pelet yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama dengan memberikan tanda-tanda yang jelas?

14 Apakah setiap penggunaan bahan da produk untuk keperluan produksi R & D, penjualan atau pengeluaran dari gudang untuk keperluan lain tercatat jenis dan jumlah serta peruntukkannya?

15 Apakah setiap pengeluaran bahan untuk produksi halal memperhatikan tanda halal pass

16 Apakah semua bahan digudang berlabel dengan jelas? 17 Apakah produk yang tidak disertifikasi halal oleh MUI? 18 Jika jawaban no 16 ya, apakah produk yan g tidak

disertifikasi halal disimpan secara terpisah dengan produk yang disertifikasi halal?

19 Jika jawaban no 17 ya, apakah pmisahan dilakukan dengan cara menggunakan ruangan yang berbeda?

20 Jika jawaban pertanyaan no 18 tidak, apakah pemisahan dilakukan dengan pemberian sekat yang jelas?

21 Jika jawaban no 19 tidak, apakah pemisahan dilakukan dengan cara menggunakan rak yang berbeda dengan diberikan tanda-tanda yang jelas?

22 Jika jawaan no 20 tidak, apakah pemisahannya dilakukan dengan cara pemisahan dalam palet-palet yang berbeda tetapi menggunakan rak yang sama dengan memberikan tanda-tanda yang jelas?

Catatan Khusus Auditor

Menyetujui Yang Membuat

(45)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN PEMBELIAN

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah halal menjadi pertimbangan utama dalam

pengadaan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong?

2 Apakah bagian pengadaan memiliki daftar bahan, pemasok, dan produsen bahan yang telah diketahui oleh LPPOM MUI

3 Apakah untuk perubahan pemasok atau produsen bahan baru diketahui dan diketahui oleh AHI (berdasarkan hasil konsultasi dengan LP POM MUI)?

4 Apakah pengadaan bahan baru oleh bagian Pengadaan terlebih dahulum terlah mendapat persetujuan dari QA dan AHI (berdasarkan hasil konsultasi dengn LP POM MUI)? 5 Adakah catatan jika terjadi perubahan bahan, pemsok atau

perodusen bahan?

6 Apakah bagian pengadaan memiliki sitem peringatan dini untuk bahn-bahan yang masa berlaku sertifikat halalnya hampir habis masa berlakunya.

7 Apakah contoh bahandari pemasok yang diterima bagian pengadaan disertai dokumen yang berkaitan dengan status kehalalannya (sertifikat halal, deskripsi produk, spesifikasi, alur proses, dan asal usul bahan)?

8 Apakah kegiatan pengadaan didukung dengan sistem administrasi yang baik? Seperti semua catatn pengadaan terdokumentasi dengan lengkap, sistematis, rapi, dan mudah ditelusuri.

(46)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

Menyetujui Yang Membuat

Auditee Bagian Pengadaan Auditor Halal Internal

LAMPIRAN

BORANG AUDIT HALAL INTERNAL PADA BAGIAN TRANSPORTASI/DISTRIBUSI

No PERTANYAAN Hasil Audit

Ya Tidak Keterangan 1 Apakah alat transportasi dan distribusi (bahan dan / atau

produk jadi) selalu dalam keadaan bersih dan suci dari najis?

2 Apakah jaminan bahwa pengangkutan tidak tercampur dengan bahan atau produk lain atau titipan

perusahaan/orang orang lain yang tidak jelas kehalalannya? 3 Untuk alat transportasi dan distribusi sewaan, adakah

seleksi khusus dan persyaratan khusus yang dapat menjamin produk terhindar dari kemungkinan terkontaminasi bahan haram atau najis?

Catatan Khusus Auditor

Menyetujui Yang Membuat

(47)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

LAMPIRAN

LAPORAN KETIDAK SESUAIAN

No ANALISIS / PENJELASAN KETERANGAN 1 Temuan Ketidaksesuaian Penemu/Penulis Laporan (merubah atau Tidak

Merubah Status kehalalan) Fakta temua Waktu Lokasi Proses 2 Analisis penyebab Penyebab

Pembuat Laporan Diketahui Oleh 3 Tindakan langsung Jenis tindakan

Waktu Eksekusi Pelaksana oleh Diketahui oleh 4 Tindakan Koreksi Jenis tindakan

Waktu pencapaian Waktu eksekusi Dibuat oleh Diketahui oleh 5 Tindakan Pencegahan Jenis tindakan

Dibuat oleh Diketahui oleh

(48)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

__________________________________________________________________

LAMPIRAN . Laporan Tijauan Manajemen

No. Tema Uraian Diskusi kesimpulan Follow-up Tanggal Jatuh tempo

(49)

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL

PT. PANCABUDI IDAMAN

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Manajemen Halal  Persyaratan, tugas dan wewenang auditor halal internal adalah sebagai berikut : 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, secara argumentatif dapat disebutkan bahwa; Pertama, pengaturan penggunaan Label Halal dan Sertifikat Halal belum mewajibkan seluruh produsen untuk

Hasil Dokumentasi LP POM MUI Jateng, dikutip tanggal 3 Maret 2015.. Maka untuk itu produsen mengangkat seorang Auditor Halal Internal yang kompeten dalam bidangnya untuk

Pembelian harus dapat menjamin bahwa yang akan dibeli sesuai dengan data yang tertera pada sertifikat halal atau dokumen halal (nama dan kode bahan, nama perusahaan, nama dan lokasi

a) Isi “ Nama Perusahaan “ sesuai dengan perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal dan akan tercantum dalam Sertifikat Halal. b) Isi “ Alamat Perusahaan “sesuai dengan

• Badan POM menerbitkan persetujuan pencantuman logo halal untuk 16.987 produk pangan olahan pada tahun 2014-2015. 10 besar produk pangan dengan persetujuan logo

Proses inspeksi akan dilakukan oleh dua orang auditor yang akan memeriksa pelaksanaan proses produksi dari sisi sanitasi dan higienis untuk kegiatan proses dan penyimpanan serta

Implikasi Manajerial Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi para produsen obat herbal di Kabupaten Banyumas agar mencantumkan logo halal pada

Adapun jenis-jenis sanksi administrasi terhadap sertifikat halal yang mencantumkan logo halal tanpa izin dari Badan Pengelola Jaminan Produk Halal di Indonesia adalah pelaku usaha yang