Pengawasan Keamanan dan Jaminan Halal Produk Pangan
SURATMONO
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Disampaikan pada:
Seminar Safety dan Halal 2016 : Perbaikan Sistem dan Implementasi Halal untuk Membangun Daya Saing Produk Nasional
▸ Baca selengkapnya: pengertian produk olahan non pangan
(2)AGENDA AGENDA
2
Pendahuluan
Sistem pengawasan keamanan pangan dan jaminan kehalalan pangan
Penutup
Program Peningkatan Daya Saing
2
3
4
1
Keamanan pangan di tingkat global adalah bagian dari ketahanan
pangan, kesehatan, ekonomi, dan pembangunan
Safe food benefits all
1 21 41 61 81 101
2
34
52
65 72 74 78
96 13
36
61 69 68
88
65
98
Overall food security Quality and safety
Singapore
*The Economist Intelligence Unit. Global food security index 2015: an annual measure of the state of global food security
Malaysia Thailand Viet Nam Philippines Indonesia Myanmar Cambodia
Keamanan pangan Indonesia pada:
Peringkat 88 dari 109 negara
peringkat ke-7 dari 8 negara ASEAN
Global Food Security Index 2015 (N=109 negara)*
4
• Pangan halal di Indonesia diperkirakan senilai ± USD10 miliar / tahun, dengan pertumbuhan 7-10%/ tahun
(23% of total world population)
Populasi muslim di Indonesia menurut Sensus Penduduk 2010 adalah
207 juta (87%)
10 negara dengan populasi muslim terbesar (dalam juta)
Muslim Indonesia 12% dari populasi
Populasi Muslim Dunia
1. Legislasi: dasar hukum, NSPK
2. Manajemen pengawasan pangan:
pembagian tugas dan kewenangan 3. Inspeksi: sarana, proses, produk 4. Laboratorium: cemaran pangan,
epidemiologi
5. Komunikasi, informasi, edukasi, dan pelatihan
6
Kerangka infrastruktur pengawasan pangan
Definisi keamanan pangan
pencegahan cemaran biologis, kimia, dan benda lain
Pangan aman untuk dikonsumsi Pangan aman untuk dikonsumsi
UU No 18/2012 tentang Pangan
tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya
Pasal 68(1): Pemerintah menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keamanan pangan di setiap rantai pangan secara terpadu
Pasal 117-120 tentang penelitian dan pengembangan (litbang) pangan:
• Litbang dalam rangka menjamin pangan yang bermutu dan aman
• Pemerintah wajib melaksanakan litbang pangan secara terus menerus
• Sinergi litbang antara pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, pelaku usaha, masyarakat
8
UU No 17/2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025
Pembangunan dan perbaikan gizi lintas sektor di sepanjang rantai pangan untuk gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin
keamanannya
Perpres No 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019
Arahan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesehatan No 9:
meningkatkan pengawasan obat dan makanan
Melalui peningkatan/ penguatan
:1. Pengawasan berbasis risiko 2. SDM pengawas
3. Kemitraan dengan pemangku kepentingn 4. Kemandirian masyarakat dan pelaku usaha 5. Kapasitas dan inovasi pelaku usaha
6. Kapasitas dan kapabilitas pengujian
Keamanan pangan dalam kebijakan
pembangunan kesehatan di Indonesia
Kebijakan 2015-2019
Memperkuat Kapasitas Kelembagaan
Memperkuat Kapasitas Kelembagaan
Memperkuat Sistem Pengawasan berbasis
Manajemen risiko Memperkuat Sistem Pengawasan berbasis
Manajemen risiko
Meningkatkan supervisi dan pembimbingan Pelaku
Bisnis
Meningkatkan supervisi dan pembimbingan Pelaku
Bisnis
44 11
22
Meningkatkan Kemitraan dengan antar lembaga, Institusi, dan pelanggan Meningkatkan Kemitraan
dengan antar lembaga, Institusi, dan pelanggan
33
Pemerintah
Mengatur risiko dengan
mempertimbangkan resiko-manfaat untuk Masyarakat
Pelaku Bisnis
Mengatur risiko pada proses produksi dan distribusi untuk kepentingan
masyarakat Masyarakat
Mengatur risiko untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
Masyarakat
Mengatur risiko untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
Menejemen Risiko dan
Kemitraan antar stakeholder
Perlindungan 1.
Masyarakat
1. Maraknya peredaran obat dan makanan ilegal di sarana distribusi dan media online 2. Sanksi hukum ringan
2. MEA
1. Daya saing obat dan makanan produksi dalam negeri
2. Pemberantasan obat dan makanan ilegal 3. Layanan
publik
Kecepatan, kepastian, transparansi, kualitas, akuntabilitas
4. Pengawalan
JKN Mutu obat
5. Pemberdayaan masyarakat
1. Partisipasi aktif masyarakat
2. Perlindungan diri dari obat dan makanan tidak memenuhi syarat
3. Kemudahan akses informasi 10
Isu Strategis dan
Tantangan Pengawasan BPOM
AGENDA AGENDA
Pendahuluan
Sistem pengawasan keamanan pangan dan jaminan kehalalan pangan
Penutup
Program Peningkatan Daya Saing
2
3
4
1
12
Badan POM sebagai lembaga pengawasan dan pembinaan keamanan pangan di Indonesia
•Ruang lingkup kegiatan
–Inspeksi dan pelayanan laboratorium: sampling dan uji contoh pangan yang beredar
–KIE dan pelatihan: pembinaan Pemda dan masyarakat
•Pelaksana teknis: Balai Besar/ Balai POM di 33 provinsi, 10 Pos POM di 8 provinsi
•Laboratorium:
– Akreditasi ISO/IEC 17025: 2005 seluruh laboratorium – Laboratorium molekuler di 6 daerah: Banda Aceh,
Pontianak, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, and Mataram
– Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
(PPOMN) sebagai ASEAN food reference laboratory for food additives
http://www.pom.go.id/new/
Budidaya Penanganan pasca panen
Pengolahan Pre-market evaluation
Produk pangan (olahan) impor
Pangan olahan dalam
& luar negeri terdaftar Pangan tidak terdaftar:
pangan segar, pangan olahan, pangan siap
saji
Ekspor pangan (olahan) dalam negeri
Post market vigilance: inspeksi, monitoring, surveilan
Pangan terkontaminasi
Keracunan pangan (akut)
Pangan aman Pangan di peredaran
Registrasi, sertifikasi
Penyakit jangka panjang (kronis)
Rantai Pangan
Penyerahan data administratif dan teknis
Penyerahan data administratif dan teknis
Persetujuan (ijin edar
MD/ ML, pencantuman logo halal) Persetujuan (ijin edar
MD/ ML, pencantuman logo halal)
Evaluasi dokumen Evaluasi dokumen
Pre market Post market
Audit sarana Audit sarana
Evaluasi akhir Evaluasi akhir
• Inspeksi sarana
• Sampling dan pengujian
• Monitoring label dan iklan
• Inspeksi sarana
• Sampling dan pengujian
• Monitoring label dan iklan
Tindak lanjut dan penegakan hukum atas pelanggaran
• Penghentian sementara kegiatan
• Peringatan publik
• Penarikan dan pemusnahan produk
• Pembekuan ijin
• Denda
• Sanksi pidana
Tindak lanjut dan penegakan hukum atas pelanggaran
• Penghentian sementara kegiatan
• Peringatan publik
• Penarikan dan pemusnahan produk
• Pembekuan ijin
• Denda
• Sanksi pidana
14
Pengawasan keamanan pangan olahan
oleh Badan POM
Ket:
*) MD: pangan olahan produksi dalam negeri;
ML: pangan olahan produksi negara lain
Halal dan thoyib ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan
Sertifikasi Halal dilakukan oleh lembaga yang mempunyai otorisasi memberikan Fatwa Halal Sertifikasi Halal dilakukan
oleh lembaga yang mempunyai otorisasi memberikan Fatwa Halal
Mutu dan keamanan pangan tugas utama
Badan POM
Mutu dan keamanan pangan tugas utama
Badan POM
HALAL THOYIB
PRODUK PANGAN
Kerjasama Pencantuman Keterangan Halal pada Label Pangan Olahan
Kerjasama Pencantuman Keterangan Halal pada Label Pangan Olahan
BPOM
*) Audit implementasi CPPOB (aspek thoyyib)
*) Memberikan surat rekomendasi tentang pemenuhan
keamanan, mutu dan gizi pangan sebagai bahan
pertimbangan menerbitkan BPOM
*) Audit implementasi CPPOB (aspek thoyyib)
*) Memberikan surat rekomendasi tentang pemenuhan
keamanan, mutu dan gizi pangan sebagai bahan
pertimbangan menerbitkan
Majelis Ulama Indonesia (MUI/
LPPOM MUI)
*) Audit Sistem Jaminan Halal (SJH)
*) Menerbitkan Sertifikat Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI/
LPPOM MUI)
*) Audit Sistem Jaminan Halal (SJH)
*) Menerbitkan Sertifikat Halal
Nomor: HK.08.1.53.05.13.2779 Nomor: MOU04/Dir/LPPOM MUI/V/13
• Logo halal wajib dicantumkan pada label jika produsen/
importir menyatakan produk pangan halal
• Produsen/ importir bertanggungjawab atas kebenaran pernyataan halal produk
Non halal= mengandung babi
• Tulisan ‘mengandung babi’ harus tercantum jelas pada label
• Penjualan produk di ritel harus ditempatkan pada rak khusus, terpisah dari produk halal
Mengandung babi
18
Pencantuman informasi halal vs ‘non halal’ pada label pangan olahan
Halal
Biskuit/ kukis/ kraker/ wafer Susu dan hasil olahannya Pangan olahan daging Minuman tanpa karbonasi Permen Minyak, lemak, dan hasil olahannya Mi Saus, kecap, cuka Produk bakeri Coklat dan produk olahannya
2465 1434
1303 1258 972
836 827 717 704 643
• Badan POM menerbitkan persetujuan pencantuman logo halal untuk 16.987 produk pangan olahan pada tahun 2014-2015
10 besar produk pangan dengan persetujuan logo halal
Persetujuan pencantuman logo halal
pada label pangan tahun 2015
20
2015
Total sampel:
11,243
TMK:
693(6%)
2016*
Total sampel:
3,938
TMK:
109(2,8%)
Pengawasan Label Halal
2015
Total sampel: 165
Positif:
15(9%)
2016*
Total sampel: 17
Positif: 0**
Sampling & Pengujian Produk Pangan dengan parameter fragmen DNA
Babi
Keterangan:
*) sd bulan April 2016
**) Pengujian yang telah selesai dilaksanakan baru untuk 5 produk dengan hasil tidak terdeteksi fragmen DNA Babi
Pengawasan Produk Pangan Berlabel
Halal
Pasal 4
Produk yang masuk, beredar, diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikat
halal
makanan minuman
obat
kosmetik produk kimia
produk biologi
produk rekayasa genetik
barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat
• Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) harus dibentuk paling lama 3 (tiga) tahun
• Peraturan pelaksanaan UU ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
• Kewajiban bersertifikat halal untuk produk mulai berlaku 5 (lima) tahun
UU No 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal
AGENDA AGENDA
22
Pendahuluan
Sistem pengawasan keamanan pangan dan jaminan kehalalan pangan
Penutup
Program Peningkatan Daya Saing
2
3
4
1
Dukungan Badan POM untuk UMKM
2013 2014
2015
New Innitiatives Peningkatan Daya Saing UMKM Pangan Menyambut Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
New Innitiatives Peningkatan Daya Saing UMKM Pangan Menyambut Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
1. Regulatory assistant untuk meningkatkan
pemahaman dan implementasi ketentuan BTP, Pelabelan, CPPOB, Kemasan
2. Fasilitasi Pendaftaran Produk Pangan
3. Bimtek Sistem Jaminan Halal dan Fasilitasi sertifikasi halal
4. E-learning tenaga PKP & DFI
5. Monitoring & evaluasi Kemampuan UMKM 6. Pengembangan subsite Food Safety Clearing
House (2013-2015)
1. 1000, 12 Propinsi 2. 1741 No MD
3. 350, 14 Propinsi
4. Pengembangan e-learning
1. 846, 14 Propinsi 2. 904 No MD
3. 341, 15 Propinsi
4. Sertifikasi tenaga PKP dan DFI 5. 646, 14 Propinsi
1. 1000 3. 350
4. Operasionalisasi 5. 1000
7. Penurunan tarif PNBP untuk usaha mikro dan kecil
sebesar 50%
Fasilitasi Sertifikat Halal
Dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa Badan POM ikut berpartisipasi dalam memperkuat produk dalam negeri, dengan memberikan sertifikat halal gratis untuk UMKM yang memenuhi kriteria berikut:
UMKM sudah mempunyai nomor PIRT.
Sudah menerapkan Cara Produksi Pangan Olah
Pangan ( CPPOB ) level 1 dan 2
PENCANTUMAN LOGO HALAL
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelayanan publik di Badan POM maka persetujuan pencantuman logo halal tidak lagi diterbitkan oleh Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan.
Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan bertanggung jawab dalam memastikan pemenuhan aspek Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)
KEBIJAKAN DI BADAN POM
Pengajuan permohonan audit Audit bersama
Output :
Sertifikat Halal
Pemenuhan CPPOB
Pengajuan persetujuan pencantuman logo halal ke Dit.
ISP Output :
Surat Persetujuan Pencantuman Logo Halal
Pengajuan Perubahan Data (P5) ke Dit. PKP Output :
Surat Persetujuan Perubahan Data (P5)
Pengajuan permohonan audit Audit bersama
Output :
Sertifikat Halal
Pemenuhan CPPOB
Updating Akun Perusahaan e-reg (Nilai CPPOB)
BEFORE AFTER
Pengajuan Pencantuman Halal ke Dit PKP
AGENDA AGENDA
Pendahuluan
Sistem pengawasan keamanan pangan dan jaminan kehalalan pangan
Penutup
Program Peningkatan Daya Saing
2
3
4
1
• Masalah keamanan pangan sangat kompleks, diperlukan kerjasama antar pemangku kepentingan, yaitu pemerintah sebagai
regulator/pengawas; produsen sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pangan yang diproduksi /diedarkan/ dipasarkan; serta
konsumen yang kritis dan dapat melindungi dirinya.
• Kehalalan pangan tidak hanya menjadi bagian dari syariat agama tetapi juga bagian isu keamanan pangan
• Penerapan sertifikasi halal secara wajib di Indonesia dan pemberlakuan MEA memberikan pekerjaan besar dalam hal:
– ketersediaan SDM kompeten: auditor, pengujian produk, evaluator – fasilitas (termasuk pengujian produk)
– kesiapan lembaga berwenang
untuk menjamin kehalalan produk
• Perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam penyediaan SDM
kompeten dan laboratorium pengujian produk halal, terutama di daerah
28
Penutup
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560, Indonesia