• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lapoan Alel Ganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lapoan Alel Ganda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ALEL GANDA ALEL GANDA

Disusun oleh : Disusun oleh :

 Nama

 Nama : Monita Rahayu: Monita Rahayu

 NIM

 NIM : 16304241011: 16304241011

Prodi

Prodi : : Pendidikan Pendidikan BiologiBiologi

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018 2018

(2)

A. TUJUAN

Mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya sendiri.

B. DASAR TEORI

Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang  berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan (Campbell, 2010: 265).

Secara umum, gen yang memiliki dua alternatif bentuk disebut alel. Kadang-kadang sebuah gen dapat memiliki lebih dari dua alternatif alel yang disebut alel ganda. Ketika lebih dari dua alel berada dalam suatu  populasi dari suatu organisme tertentu, peristiwa tersebut disebut sebagai alel ganda. Alel ganda tidak dapat diamati genotipnya pada individu dengan sifat diploid, tetapi dapat diamati dalam suatu populasi (Vikram, 2014 : 64).

Keberadaan dari alel ganda pada suatu lokus dalam suatu populasi disebut genetik polimorfisme. Setiap situs dimana alel ganda berada sebagai sebuah komponen yang stabil dari suatu populasi disebut sebagai  polimorfik. Sebuah lokus yang biasanya ditetapkan sebagai polimorfik  jika dua atau lebih alel berada dalam suatu frekuensi lebih besar dari 1 % didalam suatu populasi. Banyak terdapat perbedaan variasi yang terdapat dalam suatu lokus adari keberadaan allel ganda ini yang mana ada yang dapat dilihat dari kenampakan fenotip suatu individu, tetapi ada juga yang tidak dapat dilihat (tersembunyi) karena tidak memiliki pengaruh apapun. Alel ganda ini bersifat selektif netral tergantung dari penrunan acak gennya (Jocelyn,dkk, 2013 : 115).

(3)

Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun tidak ada satupun makhluk yang diploid yang memilikilebih dari duamacam alel untuk setiap faktor. Penyebab timbulnya alel ganda  peristiwa mutasi gen ( Erly Nusantari, 2015 :5).

Fenomena alel ganda ini bukanlah satu individu memiliki lebih dari dua alel, tetapi dalam populasi akan dijumpai dua atau lebih alternatif alel. Setiap indiviu diploid yang setiap kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog berapapun banyaknya alel dalam suatu lokus, tetap hanya mengandung sepasang alel saja (Estri Laras Arumingtyas, 2016 : 18).

Contoh alel ganda pada tanaman ialah alel s, yag berperan untuk mempengaruhi sterilitas. Sterilitas yang dikontrol oleh alel s dibedakan menjadi sterilitas sendiri (self sterility) dan sterilitas silang (cross sterility). Mekanisme terjadinya sterilitas oleh alel spada garis besarnya berupa kegagalan dalam pembentukan saluran serbuk sari akibat adanya semacam reaksi antigen – antibodi antara saluran tersebut dengan dinding pistil. Alel ganda juga terjadi pada kelinci yang mana mengatur warna bulu kelinci. Alel ganda ini mempunyai 4 anggota alel C+, CCH, CC, dan C, masing-masing untuk tipe liar, tipe cincila, tipe himalaya, dan tipe albino. Tipe liar ditandai dengan pigmentasi penuh, cincila ditandai oleh warna bulu kelabu keperak-perakan, himalayan berwarna putih dengan ujung hitam, terutama  pada anggota badan. Urutan dominasi keempat alel tersebut adalah C+>

>CCH> CC> C dengan sifat dominasi penuh. Alel ganda juga terjadi pada sistem golongan darah manusia dimana darah manusia memiliki tiga tipe alel yaitu IA , I0 dan IB . Alel IAdan IB bersifat kodominan dan keduanya  bersifat dominan penuh terhadapa alel resesif I0 (Estri Laras Arumingtyas,

2016 : 18-19).

C. METODE

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi, FMIPA, UNY pada tanggal 21 Februari 2018. Alat dan bahan yang digunakan

(4)

yaitu alat tulis dan kaca pembesar. Praktikum tersebut bertujuan untuk mengenal salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda dan menentukan genotipnya sendiri. Praktikum dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 21 mahasiswa prodi pendidikan biologi 2016 dan diperoleh genotip masing-masing mahasiswa. Langkah kerjanya yaitu  pertama, mengamati sisi atas jari-jari tangan dengan menggunakan kaca  pembesar. Selanjutnya, memperhatikan dengan cermat apakah pada segmen digitalis tengah jari-jari tangan tampak tumbuh rambut. Setelah diamati, selanjutnya dapat ditentukan alelnya dengan ketentuan:

H1 : Rambut terdapat pada semua jari

H2 : Rambut pada ari kelingking, jari manis, dan jari tengah H3 : Rambut pada jari manis dan jari tengah

H4 : Rambut hanya pada jari manis saja

H5 : Tidak ada rambut pada semua empat jari

Seri dominan dari alel ganda yaitu H1> H2> H3> H4> H5

Mengamati sisi atas jari-jari tangan dengan menggunakan kaca  pembesar

Memperhatikan dengan seksama apakah pada segmen digitalis tengah  jari-jari tangan tampak tumbuh rambut

Menentukan alelnya

Menentukan data kemungkinan alel yang dimiliki oleh teman-teman sekelas

(5)

D. HASIL

Data Hasil Pengamatan Mahasiswa :

Alel Ganda Hasil Pribadi (beri tanda X) Hasil Kelas Jumlah Presentase H1 0 % H2 X 5 23,8 % H3 2 9,5 % H4 1 4,7 % H5 13 61,9 % E. PEMBAHASAN

Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari disebabkan karena adana alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya  peristiwa mutasi gen. Dimana gen dapat dapat berubah menjadi bentuk- bentuk alternatif oleh proses mutasi. Bedasarkan teori, penentuan dominasi  pada rambut digitalis kedua jari tangan adalah sebagai berikut.

H1>H2>H3>H4>H5. Dimana:

H1= rambut terdapat pada semua jari H2= rambut terdapat pada jari kelingking

H3= rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah H4= rambut hanya terdapat pada jari manis saja

(6)

Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5. Sedangkan H2  dominan terhadap H3, H4  dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap H5. Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua jari kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5. Bagi orang yang memiliki rambut yang tumbuh pada  jari kelingking, maka memiliki genotip, H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang

yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah, maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5  dan bagi orang yang rambut hanya terdapat pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5  dan yang terakhir adalah orang yang tidak mempunyai rambut pada keempat  jari, maka genotipnya adalah H5H5.

Berdasarkan data hasil praktikum dalam pengamatan tentang ada tidaknya rambut pada segmen digitalis jari tangan diperoleh hasil yaitu  praktikan memiliki alel ganda H2  artinya bahwa praktikan memiliki rambut pada segmen digitalis jari tengah, jari manis, dan jari kelingking. Alel H2  dominan terhadap H3, H4  dan H5  sehingga dapat ditentukan kemungkinan genotipnya yaitu H2H2, H2H3, H2H4 dan H2H5. Genotip yang muncul dimungkinkan berasal dari orang tua dengan salah satu alelnya harus H2  dan alel yang lain dapat H2, H3, H4 atau H5. Setelah dilakukan  pengamatan terhadap orang tua praktikan, ternyata orang tua praktikan memiliki alel H2  dan H3. Hal tersebut membuktikan bahwa alel H2 dominan terhadap alel H3, H4 dan H5.

Pada pengamatan mengenai ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa kelas Pendidikan Biologi I, diperoleh hasil pengamatan yang  bervariasi. Hasil pengamatan terhadap 21 mahasiswa diperoleh data bahwa tidak ada mahasiswa yang memiliki ciri rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari. Mahasiswa dengan alel H2  yaitu memiliki ciri terdapat rambut pada segmen digitalis tengah pada jari kelingking, jari manis, dan  jari tengah, ditemukan sebanyak 5 orang dengan presentase sebesar 23,8 %. Mahasiswa dengan alel H3  yang mana memiliki ciri ditemukannya

(7)

rambut pada segmen digitalis tengah pada jari manis dan jari tengah ditemukan sebanyak 2 orang dengan presentase 9,5 %. Selanjutnya, mahasiswa dengan alel H4 yang mana memiliki ciri ditemukannya rambut  pada segmen digitalis tengah pada jari manis saja, dimiliki oleh 1 orang dengan persentase sebesar 4,7 %. Terakhir, terdapat 13 mahasiswa yang memiliki alel H5 ditandai dengan tidak ditemukannya rambut pada segmen digitalis tengah jari tangan dan diperoleh presentase paling besar yaitu 61,9 %.

Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa frekuensi tidak adanya rambut pada ruas jari (H5) paling banyak ditemui dibandingkan dengan frekuensi pada H1, H2, H3, H4. Data tersebut dapat menunjukkan  bahwa seri alel ganda pada H5 bersifat dominan dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H5>H2>H3>H4> H1. Berdasarkan hasil yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa H1>H2>H3>H4> H5. Hal tersebut mungkin terjadi karena faktor lingkungan dan kesalahan pada saat pengamatan. Dalam pengamatan ada tidaknya rambut pada segmen digiti tengah memang sangat diperlukan ketelitian karena warna rambut yang ada pada jari kadang-kadang masih berwarna  putih, berukuran pendek, kecil, dan harus dilihat dari berbagai macam sudut pandang pengamatan sehingga rawan sekali timbul kesalahan dalam  pengamatan. Sedangkan untuk faktor lingkungan, boleh jadi rambut pada segmen tengah jari tangan tidak tumbuh atau belum tumbuh karena terlalu sering terpapar matahari, terpapar bahan kimia tertentu atau gangguan fisik lainnya.

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu sifat manusia yang ditentukan oleh pengaruh alel ganda ialah tumbuhnya rambut pada segmen digitalis jari-jari tangan.  Sehingga dapat

(8)

dibandingkan dengan seri alel ganda pada tipe lainnya. Jadi, dapat dilihat urutan dominansinya yaitu sebagai berikut H1>H2>H3>H4> H1. Dalam  praktikum tersebut juga disebutkan bahwa orang tua praktikan sendiri memiliki alel H2  lebih dominan daripada H3  sehingga anaknya pasti mempunyai kemungkinan untuk memiliki alel H2 atau H3 tetapi tidak mungkin memiliki alel H1.

G. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi  Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Erly Nusantari. 2015. Genetika : Belajar Genetika dengan Mudah dan Komp rehensif. Yogyakarta :Deepublish.

Estri Laras Arumingtyas. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu Genetika. Malang : UB Press.

Jocelyn E. krebs, Elliett S.Goldstein, Stephen T. Kilpatrick. 2013. Lewin’s

Essential Genes Third Edition. Burlington : Jones and Bartlett Learning.

Murniati, Anggraini, 2010. Penuntun praktikum alel ganda laboratorium  genetika. http://biologiUNRI.ac.id. Diakses pada tanggal 29

Maret 2013 pukul 11.35 WITA.

Vikram. 2014. Intermediate II Years Zoology. India: Vikram Publisher. Anang, Asep, 2011).

(9)

H. DISKUSI

1. Kalau sepasang sejoli dengan genotip H3 H1  dan H3 H1 kawin,  bagaimanakah genotip dan fenotip keturunannya andai kata mereka

mempunyai 4 orang anak? Dibuat juga diagram persilangannya H1> H2>H3> H4> H5

Keterangan:

H1: Rambut terdapat pada semua jari

H2: Rambut pada jari kelingking, jari manis dan jari tengah H3: Rambut pada jari manis dan jari tengah

H4: Rambut hanya pada jari manis saja H5: Tidak ada rambut pada semua jari

P : H3 H1 x H3 H1

F1 :

H3 H1 H3 H3 H1 H3 H1 H1 H3 H1 H1 H1

Fenotip: H3 H1(3) = Rambut terdapat pada semua jari H1 H1(1) = Rambut terdapat pada semua jari

2. Mungkinkah golongan darah anak sama sekali berbeda dengan golongan darah kepunyaan orang tua? Berikan buktinya!

Golongan darah ABO ditentukan oleh alel- alel i, IA dan IB. Alel i resesif terhadap IA dan IB. Alel IA dan IB besifat kodominan, sehingga IB tidak bersifat dominasi terhadap IA dan sebaliknya. Gen I menghasilkan suatu molekul protein yang disebut Isoaglutinin yang

(Rambut  pada jari manis dan  jari tengah) (Rambut  pada jari manis dan  jari tengah)

(10)

terdapat pada permukaan sel darah merah. Orang dengan alel IAdapat mebentuk aglutinogen atau antigen A dalam eritrosit yang kemudian dapat bereaksi dengan antibodi dan aglutinin atau zat anti B yang terdapat di dalam serum atau plasma darah. Alel IB dapat membentuk antigen B dalam eritrosit, dan zat anti-A dalam serum darah. Orang dengan golongan darah O, mempunyai alel ii, tidak dapat membentuk antigen-A maupun antigen-B, tetapi mempunyai zat anti-A dan anti-B.

Berikut adalah tabel fenotip dan kemungkinan genotip yang terdapat  pada sistem penggolongan darah ABO

Tabel 1. Penggolongan darah ABO Golongan Darah Fenotip Genotip O Ii A IAIAatau IAi B IBIBatau IBi AB IAIB

Berdasarkan tabel diatas bila kedua induk merupakan individu yang membawa sifat i resesif, maka memungkinan memunculkan sifat resesif kembali pada F1. Sehingga orangtua A dan B kawin atau A dan A kawin atau B dan B kawin dengan masing masing membawa sifat i resesif maka memungkinkan munculnya anak dengan golongan darah O.

P : IAi x IBi

(A) (B)

F1 :

(11)

IB IAIB IBi

I IAi Ii

Sehingga : 1. Golongan darah A = 25%

2. Golongan darah B = 25%

3. Golongan darah AB = 25%

4. Golongan darah O = 25%

3. Dalam sebuah keluarga yang mempunyai 4 orang anak, 2 diantaranya mempunyai golongan darah B, 1 orang AB dan 1 orang lagi A. Bagaimanakah kemungkinan fenotip kedua orang tuanya? Jelaskan dengan buktinya!

Kemungkinan fenotip induk adalah fenotip betina AB dan jantan B, atau sebaliknya.

Dapat dibuktikan dengan

P : IAIB x IBi (AB) (B) F1 : IA IB IB IAIB IB IB I IAi IB i

Sehingga: 1. Golongan darah B = 50% (2 anak) 2. Golongan darah A = 25% (1 anak) 3. Golongan darah AB = 25% (1 anak)

(12)

Gambar

Tabel 1. Penggolongan darah ABO Golongan Darah Fenotip  Genotip O  Ii A  I A I A atau I A i B  I B I B atau I B i AB  I A I B

Referensi

Dokumen terkait

kondisi finansial pihak supplier tidak stabil atau tidak sehat, maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap pemasokan bahan baku kepada ITS Press, dan pastinya akan

kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar

Dalam penetapan biaya pendidikan yang dibebankan ke mahasiswa, Politeknik Indonusa Surakarta belum dapat menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT), sehingga mahasiswa

Dan di Bulan Oktober dimana kita menyambut hari Reformasi, maka memulai suatu kegiatan baru yaitu mengajak dan menghimbau seluruh anggota jemaat yang sudah dan belum membaca

Bagi Konstantinopel, melindungi Teluk Tanduk Emas telah menjadi kebiasaan, membentangkan rantai raksasa sepanjang 275 m untuk menutup akses ke Teluk Tanduk

2) Kontrak Harga Satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan

Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh angka harapan hidup saat lahir (e0) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat ditempuh oleh bayi yang baru lahir untuk

2. Rajah menunjukkan kesan daripada dasar ekonomi yang dilaksanakan oleh British di Tanah Melayu, Sabah, dan Sarawak. a.) Nyatakan faktor-faktor yang menyebabkan