• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUMAH SAKIT YANG SIMPATIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RUMAH SAKIT YANG SIMPATIK"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RUMAH SAKIT YANG SIMPATIK

Rumah Sakit yang terletak di Jl. Raya Singkil Km, 0,5 Tilpon (0283) 442184. Adiwerna Tegal ini semula merupakan Rumah Bersalin di Cecekan, belum punya gedung sendiri hanya berstatus HGP (Hak Guna Pakai). Untuk membayar bidan saja masih urunan antara pengurus Muhammadiyah Daerah dengan pimpinan Rumah Bersalin Muhammadiyah. Sekarang dikenal sebgai rumah sakit yang simpatik.

Awalnya, setelah ada tanah wakaf dari anggota Muhammadiyah di Jl, Raya Singkil ini yang luasnya kurang lebih 2 hektar, kemudian baru dibangun Rumah Sakit. Tahun l989. DR, Amien Rais mengisi pengajian akbar di halaman calon Rumah Sakit Islam Muhammadiyah. Dalam pengajian tersebut sekaligus menggali dana dan alhamdulillah mendapatkan dana sumbangan dari peserta pengajian Akbar sebesar Rp 50 juta. Uang tersebut kemudian untuk mulai modal membangun Rumah Sakit. Amien Rais merupakan Ketua PP Muhammadiyah yang ikut babat alas.

Ketika Rumah Sakit akan mengecor lantai, pengurus Daerah Muhammadiyah memanfaatkan program AMD (ABRI Masuk Desa) untuk membantu kerjabakti pengecoran. Komandan AMD di Tegal menginstruksikan kepada prajurit dari Batalyon Infantri 407 dari ketiga kompi yang berjulah lebih lima ratus personil, yakni Yonif 407 Kompi Senapan, Yonif 407 Kompi Markas, dan Yonif 407 Kompi Zipur.

Setelah Rumah Sakit jadi, banyak keluarga tentara dari Batalyon 407 yang sakit justru banyak memilih dirawat di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Adiwerna. Hal ini barangkali merupakan sebuah penghargaan dari para keluarga tentara di Kabupaten Tegal. Akhir April 2002 Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Tegal berhasil membangun 9 ruang VIP dan ruang perawatan kelas satu dua lantai seharga Rp l Milyar dan telah diresmikan pemakaiannya oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof.DR.H. Ahmad Syafii Maarif yang didampingi oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Drs. H. Haedar Nashir, Msi. Dana bantuan untuk pengembangan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Tegal terus mengalir. Di samping dari beberapa donatur juga ada dana dari Arisan Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh ibu-ibu Aisyiyah setiap tiga kali putaran, yang satu kali di sumbangkan untuk pembangunan Rumah sakit. Rumah Sakit Islam Muhammadiyah yang dulu hanya menempati tanah wakaf dari H. Muwardi seluas 900 meter persegi. Sekarang Rumah sakit membeli tanah lagi hingga diperkirangkan luasnya mencapai 2 hektar. Pembangunan RS mendapat pinjaman dari BRI tahap I sebesar Rp 250 juta dan tahap II sebesar Rp 100 juta rupiah.

Pimpinan Rumah Sakit pada awal berdirinya adalah Dr.H. Hardjo Djoyodarmo, Alm. Kemudian digantikan oleh Bapak Dr. H. Abdullah. Kemudian baru tahun l995-l999 dipimpin oleh Dr. H. Wahyu Heru Triyono. Tahun l999- sekarang dipimpin oleh Dr.H. Budi Sutrisno. Rumah sakit Islam Muhammadiyah Tegal juga membina 4 buah Rumah Bersalin yang dikelola oleh Aisyiyah. Tahun depan bermaksud akan membuka Akademi Kebidanan (Akbid) Aisyiyah di Slawi. Proses perijinannya berlangsung lancar.

Tidak Menerapkan Jam Bezuk

(2)

keluarga pasien merasa betah di Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Tegal adalah pertama karena pelayanan cepat, tidak berbelit-belit, simpatik dan ramah mulai dari petugas Satpam hingga tukang sapu. Dan yang paling menarik adalah bahwa Rumah Sakit tidak menerapkan jam bezuk. Artinya keluarga pasien atau para tamu yang hadir setiap saat langsung bisa masuk ke Rumah Sakit dan langsung bisa bertemu dengan saudara atau kenalan yang menjadi pasien. Keluarga yang datang dari jarak jauh tidak harus menunggu jam bezuk seperti Rumah Sakit pada umumnya.

“ Prinsipnya kami dapat melayani pasien dan Masyarakat dengan cepat dan baik,” kata Dr. Budi Sutrisno kepada SM.

Pengaruh positifnya ada. Yakni tidak ada pasien dan keluarga pasien yang stres. Bahkan para pasien yang langsung dibezuk keluarganya bisa cepat sembuh karena pengaruh segesti. Bahkan Paramedis, Satpam dan pegawai Rumah Sakit juga merasa fresh. Karena bisa bertugas dengan leluasa dan tidak di pelototi para pengunjung maupun keluarga pasien. Keuntungan yang lain adalah pihak koperasi Rumah Sakit juga bisa buka 24 jam melayani kebutuhan-kebutuhan para pasien dan keluarga pasien yang menunggu baik makan, minum, segala macam perlengkapan termasuk foto copy surat-surat.

Beberapa fasilitas yang ada di Rumah sakit ini adalah 13 Dokter spesialis tamu, dokter jantung, anak-anak, kandungan, anestesi, radiologi dan sebagainya. Sedangkan dokter yang jaga part timer di IGD (Instalasi Gawat darurat) ada 9 orang.

Fasilitas yang lain adalah USG, Rongen, Laboratorium, Instalasi Farmasi 24 jam, konsultasi gizi dan pembinaan rokhani. Jumlah karyawan keseluruhan ada 205 orang. Paramedis ada 64 orang, l0 orang bidan, 37 lulusan akper, dan 27 lulusan SPK. Jumlah tempat tidur ada 97 bet. Semua karyawan Rumah sakit diasuransikan selama 1 tahun penuh dan diperpanjang setiap tahunnya melalui Asuransi Jiwasraya Tegal.

Tingkat hunian kamar (BOR) rumah sakit ini cukup bagus. Tahun 2001 ada 78%, 2001 (75%) dan tahun 2002 (69%). “Ini yang membuat kami bekerja keras untuk terus menambah kamar dan tempat tidur pasien,” tutur Direktur RSI Muhammadiyah Tegal, Dr H Budi Sutrisno. (Bahan: ton dan tof, Penulis: ton).

Tegal Siap Suplemen3

SEKOLAH UNGGULAN DAN PANTI ASUHAN

Dalam sejarah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, amal usaha pendidikan merupakan kegiatan rintisan. Pada tahun 1928 sudah ada sekolah yang setara dengan SD. Lalu Aisyiyah yang masuk pada tahun 1940 juga merintis pendidikan. Tahun 1964 sudah ada Muhammadiyah di Margasari. Sekarang selain mengelola 1 MTs, 8 SD, 2 MI, 8 SLTP, 3 SMU, 3 SMK, Muhammadiyah bersama Aisyiyah juga menyelenggarakan lembaga pendidikan agama berupa 44 TPA, 28 TK dan 27 MDA. Salah satu yang menarik dari PDM ini adalah, salah satu dari SMKnya ternyata dijadikan SMK Pariwisata. “Tentu saja yang kami didik dan kami hasilkan adalah ahli dan tenaga pariwisata yang sesuai nilai-nilai Islam,” kata seorang guru SMK tersebut.

Di PDM ini ada sekolah unggulan. Yaitu SLTP Muhammadiyah Margasari, yang terletak 35 kilometer dari Slawi. SLTP Muhammadiyah Margasari mendapat status Disamakan mulai tahun l996

(3)

Sejak di pimpin kepala sekolah Bapak H. Ali Makmuri dari tahun l999- sekarang, telah memiliki berbagai prestasi antara lain sebagai juara I dalam lomba perkemahan tiap tanggal l5 Agustus, juara I Por Seni SLTP se Kabupaten Tegal, juara I parade Drumband dan mendapat peringkat 9 dari l7 sekolahan SLTP.

SLTP Muhammadiyah Margasari letaknya sangat strategis karena berada di jalur utama jalan raya Purokerto- Tegal, tepatnya di jalan Raya Barat Margasari, Tegal. Sekolah ini menempati lahan seluas 6000 meter persegi, sedangkan luas bangunan 900 meter persegi, memiliki fasilitas lapangan olah raga, laboratorium, komputer, perpustakaan, musholla, dan gedung pertemuan.

Jumlah muridnya sekarang ada 604 terbagi dalam l4 kelas. Jumlah tenaga pengajar ada 29 orang, karyawan ada 4 orang. Jumlah keseluruhan ada 33 orang termasuk satu orang Kepala Sekolah. SLTP Muhammadiyah Margasari juga menyediakan beasiswa bagi yang berprestasi, berupa bebas SPP mulai dari kelas I, II dan kelas III.

Tahun depan SLTP Muhammadiyah Margasari juga akan mendapatkan keuntungan. Dengan diterapkannya SD tanpa EBTANAS, karena anak-anak yang pintar dan berprestasi yang tidak bisa tertapung di sekolah negeri akan ditampung oleh SLTP Muhammadiyah Margasari.

Yang unik di SLTP Muhammadiyah Margasari ini adalah 85 persen muridnya berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama, sedangkan yang dari warga Muhammadiyah sekitar 10 persen, dan yang 5 persen dari masyarakat umum. Kebanyakan warga NU menyekolahkan anaknya ke Sekolah Muhammadiyah karena prestasinya cukup bisa diandalkan, baik prestasi akademik maupun ilmu agamanya. Setiap hari para siswa dan guru pembimbing menyelenggarakan shalat Dhuhur berjamaah. Ada kultum dari murid bergantian, tadarus al-Qur’an, dan latihan seni baca al-Qur’an.

Sisi lain yang positif dari kehadiran Muhammadiyah di Kabupaten Tegal adalah munculnya gairah nntuk memberikan tanah wakaf. Tanah wakaf yang tersebar di 20 PCM dan 89 PRM tercatat luas seluruhnya ada 80.027 m2. Bahkan ada tiga buah PCM tanah wakafnya menonjol, yaitu PCM Suradadi mendapat amanat berupa tanah wakaf seluas 13.969 m2, PCM Kemantran mendapat amanat tanah wakaf seluas 16.639 m2 da PCM Slawi mendapat amanat tanah wakaf seluas 12.870 m2.

Yang mengharukan adalah ada seorang dermawan yang memberikan tanah wakaf berupa bangunan rumah, dan ketika yang bersangkutan meninggal, smeua anak-anaknya justru secara rutin terus memberikan dana. Sebab tanah wakaf dan banguinan rumah itu sekarang dipergunakan untuk mengasuh anak yatim putra. Yaitu Panti Asuhan Yatim PKU Muhammadiyah cabang slawi yang terletak di Jl KH Wahid Hasyim No. 2 Slawi. Tanah dan bangunan rumah seluas 500 m2 dari wakaf keluarga Bp Witoyo Rahmat kini terus dimanfaatkan untuk menampung dan mendidik 30 anak yatim.

Panti asuhan yang dikelola oleh jatin MT (Ketua),Nurchasan (Sekretaris), H Asyrof (Bendahara) dibantu Rubijo, Mustofa, Mufrodi, Sidik Muchji, Darsono, Ali Ma’muri, H. Moh Yusuf, Ariyanto, Masturoh dan Rahayu yang bertugas mengurusi pendidikan umum, agama, ketrampilan, sie perlengkapan, keamanan, kesehatan dan logistik sehari-hari sangat sibuk. Sebab selain mengurus kebutuhan sehari-hari mereka juga menyiapkan pengajian, pemberian beas siswa, dan memeriksa kesehatan anak asuhnya.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang memilih anak-anak asli Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa menyelami karakter

Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja

Oleh karena itu, penulis memilih judul Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Konkuren Dalam Pembebasan Harta Pailit (Studi Kasus Putusan Pengadilan Niaga Semarang

a) Struktur pembentuk ruang kota dan sentral aktivitas kota Medan. b) Bagian dari kawasan Kesawan -satu diantara tujuh kawasan lainnya yang memiliki bobot nilai budaya

Pokok masalah penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut: apakah persepsi karyawan tentang budaya organisasi, etos kerja, pendidikan dan pelatihan merupakan

Penulis, dari hasil penelitian dapat menemukan bahwa: Adanya inkonsistensi dari lima hakim konstitusi tersebut, seolah-olah membatasi diri dengan konsep

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti memperoleh data mengenai sertifikasi guru yang diprogramkan oleh pemerintah terhadap kinerja guru di SDN Ciawi 1 dan

Abstrak: Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi subtema pentingnya kesehatan diri dan lingkungan