• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dari pengalaman saya berdiskusi tentang penerapan good corporate governance (GCG) dengan banyak pihak, salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah: kapan waktu yang tepat untuk menerapkan GCG?

Dunia usaha Indonesia telah menarik pelajaran mahal dan pahit tentang absennya praktik GCG selama booming pertumbuhan ekonomi tahun 90-an yang berujung pada krisis moneter yang terjadi pada pertengahan 1997.

Di sisi mikro, perusahaan di Indonesia pernah terlena dengan optimisme pertumbuhan ekonomi makro pada rentang waktu tersebut dan terjerat praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme karena menganggap hal tersebut sebagai 'the only game in town saat itu. Krisis ekonomi menjadi moment of the truth bagi dunia bisnis dan perusahaan Indonesia.

Pada saat itu kita menyaksikan dunia bisnis Indonesia dipaksa untuk berubah oleh kondisi eksternal. Proses perubahan dari luar ke dalam atau outside-in ini tak jarang berujung kegagalan dan memakan korban karena perubahan tersebut bukan merupakan pilihan sadar dan tidak dipersiapkan dengan matang. Gegar akibat perubahan yang dipaksakan ini tidak jarang meninggalkan trauma yang panjang bagi perusahaan.

Kebalikan dari perubahan outside-in adalah perubahan yang dimulai dari dalam (inside-out).

Perubahan ini biasanya diawali dengan kesadaran para pemimpin perusahaan untuk segera berubah, daripada diubah oleh keadaan. Dalam kondisi ini, perubahan dapat dipersiapkan dengan lebih matang dan proses buy-in dari semua anggota organisasi terhadap rencana, arah dan strategi perubahan pun dapat dijalankan secara lebih memadai.

Kesadaran dan keinginan untuk berubah menjadi modal bagi proses lebih lanjut yang disebut transformasi perusahaan. Transformasi memiliki intensitas yang lebih dalam dari perubahan. Transformasi membutuhkan kontrol yang lebih kuat terhadap skenario dan proses oleh para pelaku transformasi tersebut.

Konsultan manajemen McKinsey (2004) mendefinisikan transformasi sebagai perubahan yang dilakukan secara sadar dan berkelanjutan menuju tingkat kinerja yang lebih tinggi berdasar pada kapabilitas dan budaya organisasi. Transformasi yang berhasil mensyaratkan arsitektur program yang artikulatif dan konsisten pada tiga tingkat: agenda perubahan secara keseluruhan, pokok-pokok kinerja yang ingin dicapai, dan inisiatif individual.

Tiga tingkat perubahan itu sejalan dengan Pedoman Umum Good Corporate Governance (GCG) Indonesia yang diluncurkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada 2007. Pada level agenda perubahan, GCG membutuhkan komitmen dari seluruh jajaran perusahaan dan skenario yang jelas tentang kemana arah yang dituju dengan penerapan GCG.

Pokok-pokok kinerja juga perlu disepakati: mulai dari pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan (compliance), kesesuaian dengan standar dan international best practice (conformance), hingga mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh pemangku kepentingan, yang dapat diartikan sebagai pencapaian (achievement) yang ingin diraih dari penerapan GCG.

Bisnis Indonesia, Edisi: 30-MAR-2008

(2)

Jika kita membaca hasil Corporate Governance Perception Index 2007 yang dikeluarkan oleh

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), kita dapat melihat pencapaian dan proses yang dilalui perusahaan Indonesia dalam menerapkan GCG.

Peserta terbanyak

Fenomena yang menarik adalah sektor perbankan menjadi sektor dengan peserta terbanyak, selain perdagangan dan jasa umum tentunya. Salah satu sebabnya karena perbankan memang merupakan industri yang highly regulated, sehingga kepatuhan dan sikap kehati-hatian telah terinternalisasi dalam praktik bisnis sehari-hari. Selain itu, fenomena sektor perbankan ini juga mengindikasikan pentingnya regulasi dan penegakannya dalam mendorong penerapan GCG.

Partisipasi BUMN juga menarik untuk dikaji. Selain BUMN yang telah masuk bursa (go public), banyak 'wajah baru' yang berpartisipasi menunjukkan animo yang cukup baik dari kalangan perusahaan pelat merah ini.

Pada kategori umum, dua perusahaan yang mendapat penilaian tertinggi adalah bank, yaitu Bank Mandiri (mendapat skor 88,66 dalam skala 0-100) dan Bank Niaga (87,90). Sementara peringkat selanjutnya diisi oleh BUMN nonbank, yaitu Aneka Tambang (82,07). (lihat tabel)

Mengelaborasi konsep di atas dengan pengalaman empirik, sangat menarik jika membedah

pengalaman salah satu bank BUMN dalam melakukan perubahan seraya menginternalisasikan GCG. Bank ini sejak berdiri merekam pembelajaran berharga dari krisis ekonomi. Sebagai sebuah organisasi 'baru' pada waktu itu, Bank BUMN memiliki momentum untuk menarik garis yang tegas dengan masa lalu yang tentu tidak sepenuhnya dapat dijalankan secara drastis.

Bagaimanapun, evolusi budaya organisasi membutuhkan waktu. Apalagi, tekanan waktu itu untuk segera menyehatkan industri perbankan harus segera dijawab. Seiring denganberjalannya waktu, bank dimaksud menemukan moment of the truth-nya untuk melakukan perubahan.

Yang perlu dicatat adalah bagaimanapun perubahan memiliki risiko kegagalan. Studi McKinsey menunjukkan bahwa 70% perubahan gagal karena masalah organisasi. Yang paling besar adalah karena arah perubahan yang tidak jelas, sehingga tidak cukup meyakinkan orang untuk keluar dari sarang kenyamanan yang sudah ditempatinya.

Masalah kedua adalah perilaku khusus para pemimpin yang tidak mendukung perubahan. Perubahan hanyalah retorika dan slogan. Terakhir, organisasi kehabisan energi untuk melanjutkan perubahan hingga tutup. Perubahan memerlukan sumber daya dan infrastruktur, bahkan membutuhkan biaya. Catatan terhadap risiko kegagalan perubahan seyogianya tidak menyurutkan tekad untuk melakukan perubahan. Sebaliknya, menjadi tantangan untuk menyiapkan perubahan dengan lebih baik. Lebih jauh lagi, pilihan untuk melakukan perubahan menjadi momentum yang tepat untuk menerapkan atau meningkatkan penerapan GCG di perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi dan.. Pemberdayaan Anggota : Sugiarto

Para pengamat masalah energi memperkirakan harga bahan bakar akan mengalami kenaikan kembali bulan ini setelah relatif stabil sejak dua minggu yang lalu, atau sebelum harga

Tanzania memiliki lokasiyang skalegis, dengan garis pantai sepanjang 800 km, dan merupakan gerbang darj 6 negara telangganya yang landlocked Selain memiliki pasar

Kenaikan harga komoditi termaksud.adatah peningkatan-harga ti-cangi teOetai yang terus menerus selama tujuh minggu terakhir atau naik 63% drbandrngkan harla tahun lalu..

Eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat islam Modern terbesar di dunia terbukti mampu memberikan implikasi positif terhadap Rakyat Indonesia, baik

Kadln Indonesla Komite Tlongkok Masa Baktl 2008 - 2013 waJlb menyampalkan rencana kerJa tahunan dan laporan pelaksanaannya kepada Dewan Pengurus Kadfn

Kedua : Mengangkat Kepengurusan Kamar Dagang dan I ndustri I ndonesia Komite Hongaria untuk masa bakti 2005 - 2008 sesuai dengan sisa masa bakti Dewan Pengurus Kadin I

Meskipun juga memperkirakan kenaikan tingkat infl asi pada berbagai negara di dunia, lembaga ini menjelang akhir bulan Juli lalu, melakukan revisi ke atas terhadap