KESIMPULAN
Kesimpulan
Sumber-sumber pembiayaan yang mudah didapatkan dan tanpa adanya syarat-syarat yang dirasa memberatkan peminjam, tentunya akan sangat diminati. Sistem yang digunakan para „Bank Keliling‟ sendiri merupakan system pembiayaan yang mudah dipahami, tidak “ribet” dan fleksibel. Lain halnya dengan penyedia jasa modal formal yang ada di sekitar kita, „Bank Keliling‟ lebih mengutamakan ‘trust’ dan hubungan kekeluargaan dengan nasabah serta syarat-syaratnya yang sangat mudah. Jika dibandingkan dengan jasa penyedia modal formal yang mengharuskan untuk menyerahkan jaminan atau agunan seperti contohnya : BPKB, sertifikat, atau surat-surat berharga lainnya, „Bank Keliling‟ tidak meminta jaminan atau agunan pada nasabahnya.
Pinjaman yang diberikan pada pedagang atau individu yang berdasarkan pada hubungan kekeluargaan dan ‘trust’ ini dirasa nyaman dan sangat membantu bagi pedagang, khususnya bagi pedagang yang tidak ingin disulitkan dengan persyaratan yang sulit dan “ribet”. Selain adanya rasa percaya terhadap „Bank Keliling‟, pedagang juga terbiasa meminjam (habit) dari „Bank Keliling‟ tersebut. Terlebih lagi, persetujuan pinjaman dan angsuran yang disetujui oleh peminjam dengan moneylenders dapat berubah dalam hal pembayarannya sesuai dengan keadaan pasar yang sepi atau ramai.
Dalam penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa moneylenders, yang dalam penelitian ini adalah „Bank Keliling‟, memiliki kelebihan yang membuat mereka lebih diminati serta dapat bertahan meski telah banyak jasa penyedia modal formal yang ada di masyarakat. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain :
1. „Bank Keliling‟ menggunakan prinsip yang sama seperti yang digunakan oleh bank-bank, yaitu analisa kredit 5C dan Adverse Selection. Yang membedakan adalah
moneylenders tidak menggunakan prinsip agunan (collateral).
2. „Bank Keliling‟ menilai calon nasabah dengan analisis kredit 5C dan adverse selection, kemudian setelah yakin (confidence) bahwa mereka nantinya dapat membayar pinjaman, maka timbullah kepercayaan (trust) di antara „Bank Keliling‟
dengan nasabah dengan adanya interaksi di antara mereka.
3. Sebagian nasabah yang sudah mengenal „Bank Keliling‟ dengan baik kadang kala diperbolehkan untuk tidak benar-benar lunas 100% dalam pelunasan pinjamannya, serta pembayaran cicilan per-hari atau per-mingguannya dapat dibayar tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Contohnya di saat pasar sepi dan pendapatan sedikit, cicilan per-harinya hanya dapat membayar semampunya hari itu. Ini karena mereka sudah saling percaya karena sudah mengenal baik pedagang lewat interaksi mereka sehari-hari.
menjadi sumber dana bagi pedagang saat membutuhkan dana cepat dan mudah. Ini juga dikarenakan nasabah atau pedagang sudah terbiasa dengan mereka.
5. Proses penagihannya yang ramah dan adanya pemahaman akan keadaan ekonomi nasabah membuat nasabah merasa nyaman dan senang dengan „Bank Keliling‟. 6. Syarat-syaratnya yang mudah, karena hanya membutuhkan fotokopi KTP dan tidak
ada agunan atau jaminan.
Saran
Setelah melakukan penelitian, peneliti menyarankan bahwa :
a. Untuk penelitian mendatang, jika ingin meneliti tentang moneylenders, peneliti menyarankan untuk sumber dari moneylenders jika dimungkinkan bisa lebih banyak dan mencari moneylenders yang mau diajak bekerja sama. Karena
moneylenders terkadang tidak mau dijadikan sumber atau jawaban-jawabannya tidak menjawab pertanyaan.
b. Mengingat dengan adanya perdebatan keberadaan moneylenders, di mana di satu sisi mereka dapat mendorong usaha pedagang kecil, dan di sisi lain mengurangi pendapatan pedagang untuk konsumsi karena pendapatan pedagang juga harus digunakan untuk membayar bunga yang tinggi. Maka Peraturan Daerah mengenai Rentenir perlu dijalankan dengan hati-hati agar tidak terjadi benturan atau konflik. c. Dengan melihat cara dan bagaimana „Bank Keliling‟ beroperasi, LKM formal dapat mencontoh cara mereka yaitu dengan langsung datang ke tempat nasabah untuk menagih cicilan sehingga nasabah akan merasa lebih nyaman dan senang dengan begitu LKM formal dapat lebih mengenal nasabahnya.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan tersendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sulitnya mencari informan kunci yang dapat dijadikan sumber data karena keengganan mayoritas calon informan kunci untuk turut serta dalam penelitian ini, dan jawaban informan kunci yang terkadang tidak menjawab pertanyaan.
Penelitian Selanjutnya
Untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan moneylenders, peneliti menyarankan agar dalam mencari informan kunci, peneliti selanjutnya agar mencari informan kunci yang dapat diajak bekerjasama dengan baik dan mau menjawab pertanyaan-pertanyan peneliti tanpa keengganan dalam wawancara serta ada baiknya jika penelitian selanjutnya dapat dilakukan dalam beberapa tempat sekaligus jika ingin men-generalisasi tentang
moneylenders. Jika ingin meneliti tentang moneylenders, disarankan agar penelitian selanjutnya dapat meneliti di beberapa untuk membandingkan hasil temuan antara