• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLI K I NDONESI A NOMOR : P. 55/ Menhut- I I / 2009

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.22/ Menhut- V/ 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNI S DAN

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGI ATAN GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLI K I NDONESI A,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan penyelenggaraan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang berbasis tahun jamak (multi years), maka perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/ Menhut-V/ 2007 tentang Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2007;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang Nomor 41 Tahun tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4412);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4844);

(2)

- 2 -

3. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4947);

4. Keputusan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet I ndonesia Bersatu, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 31/ P Tahun 2007;

5. Peraturan Presiden Nomor 89 Tahun 2007 tentang Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

6. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 13/ Menhut-I I / 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 64/ Menhut-I I / 2008 (Berita Negara Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 80);

7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/ Menhut-V/ 2007 tentang Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2007, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.51/ Menhut-I I / 2007;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.22/ Menhut- V/ 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNI S DAN PETUNJUK PELAKSANAAN KEGI ATAN GERAKAN NASI ONAL REHABI LI TASI HUTAN DAN LAHAN TAHUN 2007.

(3)

- 3 -

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.22/ Menhut-V/ 2007 tentang Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2007, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 51/ Menhut-I I / 2007, diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan LAMPI RAN BAGI AN PERTAMA BAB I huruf D ditambah angka 37 dan 38 yang berbunyi sebagai berikut:

37. Pemeliharaan Tahun I adalah kegiatan yang meliputi penyiangan, pendangiran, dan penyulaman tanaman yang dalam penyelenggaraan Gerhan berbasis tahun jamak (multi years) dapat dilakukan pada tahun yang sama dengan penanaman atau pemeliharaan tahun berjalan.

38. Pemeliharaan Tahun I I adalah kegiatan yang meliputi penyiangan dan pendangiran yang dalam penyelenggaraan Gerhan berbasis tahun jamak (multi years) dapat dilakukan pada tahun yang sama dengan Pemeliharaan Tahun I .

2. Ketentuan LAMPI RAN BAGI AN KEDUA BAB I I huruf D ditambah angka 20 dan 21 yang berbunyi sebagai berikut:

20. Pemeliharaan Tahun I adalah kegiatan yang meliputi penyiangan, pendangiran, dan penyulaman tanaman yang dalam penyelenggaraan Gerhan berbasis tahun jamak (multi years) dapat dilakukan pada tahun yang sama dengan penanaman atau pemeliharaan tahun berjalan.

21. Pemeliharaan Tahun I I adalah kegiatan yang meliputi penyiangan dan pendangiran yang dalam penyelenggaraan Gerhan berbasis tahun jamak (multi years) dapat dilakukan pada tahun yang sama dengan Pemeliharaan Tahun I .

(4)

- 4 -

Pasal I I

Peraturan Menteri Kehutanan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik I ndonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Agustus 2009 MENTERI KEHUTANAN REPUBLI K I NDONESI A,

ttd.

H. M.S. KABAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 19 Agustus 2009 MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLI K I NDONESI A,

ttd.

ANDI MATTALATTA

BERI TA NEGARA REPUBLI K I NDONESI A TAHUN 2009 NOMOR 267 Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

ttd.

SUPARNO, SH

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembangunan rehabilitasi hutan dan lahan di wilayah kerja Balai Pengelolaan DAS Sampean Madura selama lima. tahun terakhir di wilayah kerja BPDAS Sampean ini

Isu tsunami dapat menjadi pemicu untuk menggalakkan kembali rehabilitasi hutan mangrove yang rusak di pantai barat Sumatera dalam rangka meredam efek merusak dari tsunami,

ayat (3) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.10/ Menhut- I I / 2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan, maka perlu menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, maka perlu menetapkan Peraturan

KETI GA : Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang sumber dananya berasal dari Dana Alokasi Khusus Bidang Kehutanan berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 50 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, maka perlu menetapkan

Penyediaan bibit dalam rangka penyelenggaraan reboisasi hutan konservasi dilakukan oleh pihak ketiga yang diatur melalui petunjuk pelaksanaan tersendiri, dengan jenis

pemberdayaan masyarakat melalui Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), maka Lokakarya yang. dihadiri oleh para pemangku kepentingan ini menghasilkan rumusan